Negara: Rusia

  • Semarak Perayaan Natal Akbar Cendekiawan Perempuan Papua di Jakarta

    Semarak Perayaan Natal Akbar Cendekiawan Perempuan Papua di Jakarta

    loading…

    Perayaan Natal memperingati kelahiran Yesus Kristus oleh Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) di Ballroom Royal Hotel Kuningan, Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam berlangsung meriah. Foto: Ist

    JAKARTA – Perayaan Natal memperingati kelahiran Yesus Kristus oleh Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) yang diselenggarakan pada Jumat (6/12/2024) malam berlangsung meriah. Ratusan jemaat menghadiri perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Ballroom Royal Hotel Kuningan, Jakarta.

    Perayaan Natal CPP dengan Pengkhobah Pdt Yolanda Makasunggal ini menampilkan persembahan pujian sejumlah artis ibu kota yakni Victor Hutabarat, Mercy Wabiser, Frans Sisir, Nobo Sasamu, Leo Saxophone & Papua Original, CPP Choir, Drama Streetpass, serta paduan suara Cendrawasih di Jakarta.

    Para peserta datang dari perwakilan pengurus daerah Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Papua Tengah, Papua Barat, Papua Barat Daya, Jayapura, Medan, dan Jakarta.

    Menurut Ketua Umum CPP Rosaline Rumaseuw, perayaan Natal CPP kali ini tidak hanya dihadiri masyarakat Papua, tapi juga dihadiri warga se-Nusantara, bahkan juga ada utusan/ perwakilan CPP dari Rusia.

    “Inilah makna Natal sebenarnya. Kasih Natal mempersatukan kita dan itulah Indonesia. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini. Hanya kekuatan Iman dan kasih Tuhan yang membuat malam ini menjadi sangat luar biasa,” ujar Rosaline.

    Pdt Yolanda Makasunggal dalam khotbahnya mengatakan, Natal adalah anugerah dan sukacita memuliakan Tuhan.

    “Tuhan telah menganugerahkan bagi kita orang Papua. Kita juga mendorong perempuan-perempuan Papua harus menjadi orang-orang hebat. Saya beberapa kali pelayanan di Papua dan Papua itu Indah sekali serta banyak orang-orang hebat,” katanya.

    Perayaan Natal Akbar CPP Tahun 2024 adalah perayaan Natal pertama sejak organisasi ini berdiri pada tahun 2022.

    (jon)

  • Yordania Tutup Perbatasan Saat Tentara Suriah Mau Rebut Kembali Homs dan Hama dari Oposisi – Halaman all

    Yordania Tutup Perbatasan Saat Tentara Suriah Mau Rebut Kembali Homs dan Hama dari Oposisi – Halaman all

    Yordania Tutup Perbatasan Saat Tentara Suriah Mau Rebut Kembali Homs dan Hama dari Oposisi

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Suriah mengumumkan penempatan kembali sebagian besar pasukannya di provinsi selatan Daraa dan Suwayda.

    Pengumpulan kekuatan itu, dinyatakan untuk merebut kembali kendali atas Kota Hama dan Homs yang sebagian besar sudah dikuasai oposisi bersenjata, RNTV melaporkan Sabtu (7/12/2024).

    Upaya pengambilalihan kembali Hama dan Homs yang menjadi lokasi strategis terjadi  di tengah meningkatnya ketegangan keamanan dan serangan terhadap posisi militer Suriah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan sejumlah langkah taktis sudah diambil guna merebut kembali Hama dan Homs.

    “Pasukan kami di Daraa dan Suwayda telah melakukan pengerahan ulang yang strategis, membangun perimeter pertahanan sebagai tanggapan terhadap […] serangan yang menargetkan pos pemeriksaan militer yang tersebar. Langkah ini mendukung operasi yang sedang berlangsung untuk mendapatkan kembali kendali di provinsi Homs dan Hama…,” kata pernyataan tersebut.

    Suasana pascainsiden ledakan bom di Homs, Suriah, Minggu (21/2/2016). ((Haaretz/AFP))

    Bentrokan di Homs, Yordania Tutup Perbatasan

    Sementara itu, laporan menunjukkan bentrokan baru antara pasukan Suriah dan kelompok bersenjata di Homs utara, dengan tentara melancarkan serangan artileri terhadap posisi kelompok bersenjata.

    Di Daraa, pertempuran meletus di dekat perbatasan Nasib dengan Yordania.

    Di tengah meningkatnya ketegangan, Menteri Dalam Negeri Yordania Mazen Al-Faraya mengumumkan penutupan perbatasan Jaber dengan Suriah pada hari Jumat, dengan alasan memburuknya keamanan di Suriah selatan.

    Perkembangan ini terjadi saat pasukan Suriah fokus untuk merebut kembali kendali atas Homs dan Hama di Suriah tengah, tempat operasi militer terus berlanjut terhadap kelompok bersenjata.

    Pejuang antipemerintah mengacungkan senjata mereka saat mengendarai kendaraan di kota Aleppo di utara Suriah pada tanggal 30 November 2024. – Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada tanggal 29 November, saat mereka melakukan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. (Photo by Omar HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

    Hizbullah Kirim Pasukan

    Partai Hizbullah Lebanon mengirim 3.000 anggotanya dalam 48 jam terakhir ke Damaskus dan Homs setelah oposisi bersenjata Suriah menguasai Kota Aleppo, Idlib, dan Hama.

    “Pimpinan partai (Hizbullah) memobilisasi jumlah tersebut dan bergegas mengumpulkannya dari beberapa daerah di selatan, Bekaa, dan pinggiran selatan Beirut, meskipun mereka menderita banyak kerugian dalam perang dengan Israel,” lapor Al Arabiya, mengutip sumber, Jumat (7/12/2024).

    Hizbullah mengirim pasukan untuk mengamankan jalur Homs ke Damaskus.

    “Tujuan utama Hizbullah dengan mengirimkan sejumlah pejuangnya ke Suriah adalah mengamankan perlindungan jalan Homs hingga Damaskus dan garis pantai untuk mencegah faksi bersenjata menguasainya,” lanjutnya.

    Selain itu, Hizbullah juga menutup perbatasan Lebanon dengan Suriah.

    “Direktorat Keamanan Publik dan Komando Angkatan Darat mengambil keputusan untuk menutup penyeberangan dengan Suriah dan hanya mempertahankan penyeberangan Masnaa,” tambahnya.

    Keputusan tersebut disebut sebagai langkah untuk mempertahankan perbatasan Lebanon dari serangan oposisi Suriah.

    “Langkah-langkah yang dilakukan Lebanon ini bertujuan untuk melindungi negaranya dari bahaya yang baru-baru ini terjadi di Suriah,” katanya.

    “Jika situasi di Suriah semakin memburuk dan Homs jatuh ke tangan faksi-faksi bersenjata, mereka akan dapat memberikan ancaman di Damaskus,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem mengatakan Hizbullah akan berdiri bersama sekutunya, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, untuk melawan oposisi.

    “Serangan ‘kelompok teroris’ ingin menyabotase Suriah lagi untuk menggulingkan rezim di Suriah dan ingin menimbulkan kekacauan di sana,” kata Naim Qassem, Kamis (5/12/2024).

    “Mereka tidak akan dapat mencapai tujuan mereka meskipun mereka telah melakukan apa yang mereka lakukan beberapa hari terakhir,” ujarnya.

    “Kami, sebagai Hizbullah, akan berada di sisi Suriah dalam menggagalkan tujuan agresi ini dengan apapun yang kami bisa,” lanjutnya.

    Namun, Naim Qassem tidak menjelaskan bagaimana Hizbullah akan mendukung Suriah.

    Perang Saudara di Suriah

    Perang saudara di Suriah dimulai pada tahun 2011 ketika rakyat Suriah berdemonstrasi menuntut diakhirinya kekuasaan keluarga Bashar al-Assad dari Partai Ba’ath selama puluhan tahun.

    Presiden Bashar al-Assad berkuasa sejak tahun 2000 setelah pada tahun-tahun sebelumnya, ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa selama 29 tahun, mempersiapkannya untuk menjadi Presiden Suriah selanjutnya.

    Ia diyakini sebagai pengganti kakaknya, Bassel al-Assad yang menjadi calon penerus ayahnya, meninggal dunia pada tahun 1994 karena kecelakaan.

    Rezim Hafez kemudian merevisi aturan usia calon presiden sehingga Bashar al-Assad dapat mencalonkan diri.

    Selama protes tahun 2011, kekerasan meningkat ketika pasukan keamanan Suriah menembaki para demonstran, menewaskan sejumlah orang.

    Di tengah runtuhnya keamanan di Suriah, muncul kelompok pemberontak termasuk HTS dan faksi lainnya yang didukung Turki.

    Iran melakukan intervensi militer di Suriah pada tahun 2012, setelah memberikan bantuan politik dan logistik pada tahun sebelumnya.

    Pada tahun 2015, Rusia secara militer membantu Assad merebut kembali sebagian besar negara dari HTS, Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), dan puluhan kelompok bersenjata yang didukung AS yang disebut “pemberontak moderat” oleh Washington.

    Pada tahun 2016, Presiden Bashar al-Assad berhasil mempertahankan kekuasaan di Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di negara itu.

    Aksi saling serang antara militer Suriah dan kelompok pemberontak masih terjadi, hingga pada tahun 2020, Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata kedua pihak di Suriah.

    HTS dan milisi sekutunya menyerang kota Aleppo yang dikuasai pemerintah di Suriah utara pada hari Rabu (27/11/2024) dan merebut Kota Aleppo, Idlib, Hama, hingga Homs yang direbut baru-baru ini.

     

  • Pilpres Rumania Dibatalkan 2 Hari Sebelum Digelar, Ada Apa?

    Pilpres Rumania Dibatalkan 2 Hari Sebelum Digelar, Ada Apa?

    Bucharest

    Mahkamah Konstitusi Rumania memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) hanya dua hari sebelum pemungutan suara digelar. Putusan itu menyusul tuduhan adanya campur tangan Rusia dalam mendukung kandidat sayap kanan yang dinilai pro-Moskow di pilpres Rumania.

    Presiden Rumania Klaus Iohannis yang pro-Uni Eropa, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/12/2024), mengatakan dirinya akan tetap menjabat sampai pemerintahan baru yang muncul dari pemilu legislatif pekan lalu bisa dibentuk untuk menetapkan tanggal pilpres yang baru.

    Situasi terkini di Rumania ini berawal ketika pemerintah merasa keberatan dengan kemenangan capres sayap kanan, Calin Georgescu, dalam pilpres putaran pertama pada 24 November lalu. Hasil pilpres putaran pertama itu mengejutkan Rumania, yang merupakan anggota Uni Eropa dan aliansi militer NATO.

    Pada Rabu (4/12) waktu setempat, kantor kepresidenan Rumania mendeklasifikasi dokumen-dokumen yang merinci tuduhan terhadap Georgescu dan Rusia, termasuk promosi media sosial “besar-besaran” dan serangan siber.

    Berdasarkan dokumen tersebut, Mahkamah Konstitusi menggelar sidang dan hasilnya memutuskan secara bulat untuk membatalkan seluruh proses pilpres demi memastikan “kebenaran dan legalitasnya”.

    “Proses tersebut dirusak sepanjang durasi dan pada semua tahap oleh berbagai penyimpangan dan pelanggaran undang-undang pemilu yang mendistorsi sifat bebas dan benar dari suara yang diberikan oleh warga,” jelas Mahkamah Konstitusi Rumani dalam putusannya pada Jumat (6/12).

    “Semua aspek ini mempunyai dampak yang sama yaitu mengabaikan prinsip-prinsip penting pemilu yang demokratis,” tegas putusan tersebut.

  • Pemberontak Suriah Makin Dekat ke Damaskus, Rezim Assad ‘Terkepung’

    Pemberontak Suriah Makin Dekat ke Damaskus, Rezim Assad ‘Terkepung’

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan oposisi Suriah mengeklaim telah menguasai kota Daraa di barat daya Suriah pada Jumat (6/12). Ini berarti posisi kelompok tersebut semakin dekat ke ibu kota Damaskus.

    “Pasukan kami telah menguasai penuh seluruh kota Daraa dan mulai menyisir permukimannya, serta mengamankan lembaga dan kantor pemerintahannya,” kata pihak oposisi yang dikenal sebagai Southern Operation Rooms, dikutip CNN.

    Daraa adalah tempat pemberontakan Suriah dimulai pada 2011 lalu. Kementerian Pertahanan Suriah sejauh ini belum mengonfirmasi maupun membantah klaim kelompok pemberontak itu.

    Dalam sebuah video yang diunggah, terlihat para pemberontak itu beraksi di luar gedung pemerintah kota Daraa.

    Para pemberontak kini memerangi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dari dua arah yakni utara dan selatan, untuk mendekati Damaskus.

    Kemarin, pemberontak di Suriah selatan juga menguasai perbatasan Suriah-Yordania setelah melancarkan serangan baru. Perbatasan Nassib menandai titik paling selatan jalan raya utama M5, yang membentang dari kota Aleppo di utara dan melalui ibu kota.

    Sementara para pemberontak di utara setelah merebut Aleppo pekan lalu, telah bergerak maju ke selatan di sepanjang jalan raya dan merebut kota Hama pada Kamis (5/12) lalu.

    Faksi-faksi di selatan berbeda dengan faksi-faksi di utara yang dipimpin oleh kelompok pemberontak Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang telah merebut dua kota besar selama serangan sepekan yang lalu.

    Namun kelompok-kelompok tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni menggulingkan rezim Assad.

    Dalam wawancara kepada CNN, pemimpin milisi HTS Abu Mohammad al-Jolani mengatakan tujuan koalisi pemberontak Suriah, yang telah merebut dua kota besar dari kendali pemerintah hanya dalam waktu seminggu, pada akhirnya adalah untuk menggulingkan rezim Assad yang telah berusia puluhan tahun.

    “Ketika kita berbicara tentang tujuan, tujuan revolusi tetaplah menggulingkan rezim ini. Merupakan hak kita untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencapai tujuan itu,” kata Jolani.

    Serangan ini juga membangkitkan kembali perang saudara yang telah lama terpendam.

    Konflik itu dimulai pada 2011 setelah Assad bergerak untuk memberantas protes pro-demokrasi yang damai selama Arab Spring.

    Pertempuran itu meluas ketika aktor-aktor regional dan negara kekuatan dunia lainnya, dari Arab Saudi dan Amerika Serikat hingga Iran dan Rusia, ikut campur hingga meningkatkan perang saudara menjadi “perang proksi”.

    Lebih dari 300.000 warga sipil telah terbunuh dalam lebih dari satu dekade perang, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, sementara jutaan lainnya mengungsi di seluruh wilayah.

    (dna/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemberontakan Suriah: Dampak Serangan Terhadap Rezim Assad – Halaman all

    Pemberontakan Suriah: Dampak Serangan Terhadap Rezim Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan pemberontak di Suriah selatan telah merebut sebagian besar wilayah Deraa, yang dikenal sebagai tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011 melawan Presiden Bashar al-Assad.

    Serangan mendadak ini tidak hanya mengancam Deraa, tetapi juga kota-kota penting lainnya seperti Aleppo dan Hama.

    Ancaman Terhadap Rezim Assad

    Presiden Bashar al-Assad menghadapi tantangan serius yang mengingatkan pada puncak perang saudara sepuluh tahun lalu, ketika pasukannya kehilangan kendali atas Aleppo dan lawan-lawannya mendekati ibu kota, Damaskus.

    Saat itu, Assad diselamatkan oleh dukungan internasional, terutama dari Rusia dan Iran.

    Namun, saat ini, Rusia terfokus pada perang di Ukraina, dan Hizbullah serta Iran mengalami penurunan kekuatan akibat konflik yang berkepanjangan.

    Pemberontak Menguasai Wilayah Deraa

    Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), pemberontak kini menguasai lebih dari 90 persen wilayah Deraa, dengan hanya Sanamayn yang masih dikuasai pemerintah.

    Pemantau perang berbasis di Inggris melaporkan bahwa faksi lokal berhasil merebut banyak lokasi militer setelah pertempuran sengit.

    Deraa memiliki kepentingan strategis dan simbolis, sebagai ibu kota provinsi dan lokasi protes prodemokrasi yang memicu perang saudara.

    Pertempuran ini juga menyebabkan lebih dari 370.000 orang mengungsi, memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah utara Suriah.

    Dampak Pertempuran

    Sejak pemberontak meluncurkan serangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 820 orang, termasuk 111 warga sipil, telah tewas.

    Pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah mengancam untuk melanjutkan serangan mereka ke Homs dan Damaskus.

    Sementara itu, Presiden Assad berjanji untuk menghancurkan para pemberontak, meskipun pasukannya mengalami demoralasi akibat gaji rendah dan korupsi.

    Dalam upaya untuk meningkatkan moral, Assad baru-baru ini mengumumkan kenaikan gaji sebesar 50 persen untuk pasukannya.

    Dukungan Internasional

    Meskipun Rusia dan Iran menyatakan dukungan berkelanjutan terhadap Assad, mereka belum memberikan bantuan militer yang signifikan seperti sebelumnya.

    Moskow bahkan mendesak warga negara Rusia untuk meninggalkan Suriah, sementara AS juga menyarankan warganya untuk segera pergi.

    Dengan situasi yang semakin memburuk, masa depan rezim Assad dan stabilitas Suriah tetap tidak pasti.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Komandan FSA Jamin Hubungan Damai dengan Israel Jika Presiden Suriah Digulingkan – Halaman all

    Komandan FSA Jamin Hubungan Damai dengan Israel Jika Presiden Suriah Digulingkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang komandan militer dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menyatakan bahwa kelompoknya akan menormalisasi hubungan Suriah dengan Israel jika mereka berhasil mengkudeta Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

    Pernyataan ini mencuat di tengah konflik berkepanjangan di Suriah yang telah berlangsung sejak 2011.

    Pernyataan Komandan FSA

    Dalam wawancara dengan surat kabar The Times of Israel, komandan yang identitasnya dirahasiakan itu mengungkapkan harapannya untuk masa depan Suriah.

    Ia menegaskan bahwa FSA dan Israel memiliki musuh yang sama, yaitu rezim Assad dan milisi Iran.

    “Kami akan menempuh perdamaian penuh dengan Israel. Kami akan hidup berdampingan sebagai tetangga,” ujarnya pada Jumat, 6 Desember 2024.

    Komandan tersebut juga mengapresiasi serangan Israel terhadap fasilitas Hizbullah dan infrastruktur Iran di Suriah, yang dianggapnya sebagai dukungan terhadap perjuangan FSA.

    “Satu-satunya fokus kami adalah menyingkirkan Assad dan milisi Iran,” tambahnya.

    FSA Butuh Dukungan Politik dari Israel

    Meski memiliki pandangan positif terhadap Israel, komandan FSA mengakui bahwa saat ini mereka tidak memiliki hubungan resmi dengan pejabat Israel.

    Ia menekankan pentingnya dukungan politik dari Israel untuk membangun kepercayaan di antara rakyat Suriah.

    “Kami membutuhkan sikap politik yang jelas dari Israel terhadap rezim Assad,” jelasnya.

    Komandan itu juga berharap Israel dapat membantu FSA dalam menargetkan pasukan yang didukung Iran melalui serangan udara.

    Ia memperingatkan bahwa militan Irak yang didukung Iran telah dikirim ke Suriah untuk mendukung rezim Assad, yang memerlukan tindakan segera dari Israel.

    Sejarah Perang Saudara Suriah

    Perang saudara di Suriah dimulai pada tahun 2011 ketika rakyat Suriah melakukan demonstrasi menuntut pengunduran diri Bashar Al-Assad, yang telah berkuasa selama lebih dari satu dekade.

    Kekerasan meningkat ketika pasukan keamanan menembaki para demonstran, yang mengakibatkan banyak korban jiwa.

    Sejak saat itu, berbagai kelompok pemberontak, termasuk FSA, muncul untuk melawan rezim Assad.

    Intervensi militer Iran dan Rusia pada tahun-tahun berikutnya semakin memperumit situasi, dengan Rusia membantu Assad merebut kembali sebagian besar wilayah yang hilang.

    Meskipun beberapa perjanjian gencatan senjata telah dicapai, pertempuran antara militer Suriah dan kelompok pemberontak terus berlanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Vladimir Putin Umumkan Rencana Penyebaran Rudal Oreshnik di Belarusia Tahun 2025 – Halaman all

    Vladimir Putin Umumkan Rencana Penyebaran Rudal Oreshnik di Belarusia Tahun 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada hari ke-1018 perang Rusia-Ukraina, yang terjadi pada Sabtu, 7 Desember 2024, situasi di lapangan semakin memanas.

    Berikut adalah perkembangan terkini dari konflik yang berlangsung.

    Serangan Intensif Rusia

    Rusia melancarkan serangan intensif terhadap unit Ukraina di arah Kurakhovsky, dengan mencatatkan 35 serangan dalam sehari.

    Wilayah yang menjadi target serangan meliputi Starye Terny, Zarya, Solntsevka, Kurakhovoy, Dachnoye, dan Dalniy.

    Pada pukul 01:00 waktu setempat, lima drone Rusia terdeteksi memasuki wilayah udara Ukraina, seperti dilaporkan oleh Telegraf.

    Dukungan Jerman dan AS untuk Ukraina

    Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengungkapkan keyakinannya bahwa ia dan presiden terpilih AS, Donald Trump, dapat mengembangkan strategi bersama untuk mendukung Ukraina.

    Dalam wawancara dengan media Funke, Scholz menegaskan, “Tidak ada yang dapat diputuskan tanpa memberikan suara kepada rakyat Ukraina.” Ia juga menekankan pentingnya mengakhiri pembunuhan dan menjamin kemerdekaan serta kedaulatan Ukraina.

    Penolakan Pengiriman Rudal Taurus

    Namun, Scholz kembali mengesampingkan pengiriman rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina, yang dapat digunakan untuk menyerang target di Rusia.

    “Pengiriman senjata tersebut berisiko menimbulkan eskalasi yang harus dihindari,” ujarnya.

    Korban Jiwa Akibat Serangan Rusia

    Serangan Rusia di kota Zaporizhzhia dan Kryvyi Rih pada Jumat, 6 Desember 2024, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 40 orang.

    Gubernur daerah Zaporizhzhia melaporkan bahwa serangan terhadap bengkel mobil di kota tersebut mengubah fasilitas itu menjadi bola api, menewaskan 10 orang dan melukai 24 lainnya, termasuk dua anak-anak.

    Di Kryvyi Rih, serangan rudal terhadap gedung administrasi mengakibatkan dua orang tewas dan 19 lainnya terluka.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa Rusia berencana untuk mengerahkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik di Belarusia pada paruh kedua tahun depan.

    Pernyataan ini disampaikan setelah Putin menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, dalam sebuah pertemuan puncak di Minsk.

    “Saya pikir ini akan menjadi mungkin pada paruh kedua tahun depan karena produksi serial sistem ini di Rusia meningkat,” kata Putin.

    Peluncuran rudal Oreshnik sebelumnya telah dilakukan di Dnipro, Ukraina, pada November lalu, yang disebut Putin sebagai uji coba pertama senjata tersebut dalam kondisi pertempuran.

    Rencana ini juga menjadi peringatan bagi sekutu Ukraina setelah mereka mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ATACMS dan Storm Shadow ke wilayah Bryansk dan Kursk di Rusia.

    Dengan perkembangan ini, situasi di Ukraina terus memanas, dan dunia mengawasi langkah selanjutnya dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Putin Muak Tentara Suriah Kabur, Rusia Ogah Evakuasi Presiden Bashar al-Assad jika Dikudeta Oposisi – Halaman all

    Putin Muak Tentara Suriah Kabur, Rusia Ogah Evakuasi Presiden Bashar al-Assad jika Dikudeta Oposisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia tidak memiliki rencana untuk mengevakuasi sekutunya, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang sedang menghadapi oposisi bersenjata yang mengancam akan menggulingkannya.

    “Rusia tidak punya rencana untuk menyelamatkan Assad dan tidak melihatnya muncul selama tentara presiden Suriah terus meninggalkan posisinya,” kata sumber yang dekat dengan Kremlin kepada Bloomberg, Jumat (6/12/2024).

    Sumber tersebut mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin muak dengan laporan pasukan Suriah di bawah rezim Assad telah melarikan diri dari posisi mereka, sehingga kelompok pemberontak dapat menguasai kota-kota penting.

    Sementara itu, keluarga Bashar al-Assad ternyata telah melarikan diri ke Rusia beberapa hari setelah pasukan pemberontak melancarkan serangan mendadak yang merebut sebagian besar wilayah di Suriah utara.

    “Asma al-Assad, istri presiden Suriah yang lahir di Inggris, melarikan diri bersama ketiga anak mereka minggu lalu,” menurut laporan Wall Street Journal, mengutip pejabat keamanan Suriah dan pejabat Arab.

    “Kedua saudara ipar Assad juga telah meninggalkan Suriah dan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab,” kata sumber itu.

    Tidak jelas apakah Presiden Suriah Bashar Al-Assad tetap berada di negaranya.

    Sebuah saluran berita TV pro-Assad mengatakan presiden itu telah melakukan perjalanan ke Iran, tetapi kemudian membantah laporannya sendiri.

    Sementara itu, pejabat Mesir dan Yordania dikabarkan mendesak Presiden Bashar Al-Assad untuk meninggalkan Suriah dan membentuk pemerintahan di pengasingan.

    Perang saudara di Suriah kembali memanas setelah kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan militan sekutunya menyerbu kota Aleppo pada Rabu (27/11/2024).

    Mereka berhasil menembus pertahanan militer Suriah dan mengklaim berhasil merebut kota Aleppo, Idlib, Hama dan kini bersiap merebut Homs, sebelum menuju ke Damaskus.

    Perang Saudara di Suriah

    Perang saudara di Suriah dimulai pada tahun 2011 ketika rakyat Suriah berdemonstrasi menuntut diakhirinya kekuasaan keluarga Bashar al-Assad dari Partai Ba’ath selama puluhan tahun.

    Ayah Bashar, Hafez al-Assad yang berkuasa selama 29 tahun, mempersiapkannya untuk menjadi Presiden Suriah selanjutnya.

    Bashar al-Assad diyakini sebagai pengganti kakaknya, Bassel al-Assad yang seharusnya menjadi calon penerus ayahnya, meninggal dunia pada tahun 1994 karena kecelakaan.

    Rezim Hafez kemudian merevisi aturan usia calon presiden sehingga Bashar al-Assad dapat mencalonkan diri pada pemilu tahun 2000, menyusul kematian Hafez al-Assad.

    Setelah 11 tahun berkuasa, protes pecah pada tahun 2011 untuk menuntut pengunduran diri Bashar Al-Assad.

    Kekerasan meningkat ketika pasukan keamanan Suriah menembaki para demonstran, menewaskan sejumlah orang.

    Kelompok pemberontak, HTS dan faksi lainnya yang didukung Turki, muncul mengambil peran untuk meruntuhkan kekuasaan Bashar Al-Assad.

    Iran melakukan intervensi militer di Suriah pada tahun 2012, setelah memberikan bantuan politik dan logistik pada tahun sebelumnya.

    Pada tahun 2015, Rusia secara militer membantu Assad merebut kembali sebagian besar negara dari HTS, Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), dan puluhan kelompok bersenjata yang didukung Amerika Serikat (AS).

    Pada tahun 2016, Presiden Bashar al-Assad berhasil mempertahankan kekuasaan di Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di negara itu setelah Damaskus.

    Aksi saling serang antara militer Suriah dan kelompok pemberontak masih terjadi, hingga pada tahun 2020, Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata kedua pihak di Suriah.

    Namun, pertempuran meletus lagi baru-baru ini, ketika HTS dan milisi sekutunya menyerang kota Aleppo yang dikuasai pemerintah di Suriah utara pada hari Rabu (27/11/2024) dan merebut Kota Aleppo, Idlib, Hama, hingga Homs yang direbut baru-baru ini.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Perang Arab Panas! Milisi Pro-AS Rebut Kota Ini dari Pemerintah

    Perang Arab Panas! Milisi Pro-AS Rebut Kota Ini dari Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi peperangan di Suriah masih terus menunjukkan dinamika pertempuran. Pada Jumat (6/12/2024), milisi yang disokong Amerika Serikat (AS), Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) dilaporkan berhasil menguasai Kota Deir El Zor, yang merupakan kota utama di Timur negara itu.

    Dalam laporan Reuters, aktivis dari platform media Deir Ezzor 24 yang memiliki kontak di kota itu, Omar Abu Layla mengatakan, pasukan pemerintah Suriah dan pejuang Irak yang didukung Iran telah menarik diri dari Deir El Zor sebelum SDF menyerbu masuk.

    “Tak lama setelah itu, pasukan SDF menyerbu perbatasan Albu Kamal dengan Irak,” ujar dua sumber tentara Suriah.

    Kota Deir El Zor telah berpindah tangan beberapa kali sejak konflik Suriah meletus pada tahun 2011 setelah protes terhadap Pemerintah Suriah pimpinan Bashar Al Assad.

    Kota ini pertama kali jatuh ke tangan pasukan pemberontak sebelum kelompok ISIS merebutnya pada tahun 2014. Tentara Suriah, yang didukung oleh faksi Irak pro-Teheran, merebutnya kembali pada tahun 2017 dan menguasainya hingga hari Jumat.

    Kemajuan SDF terjadi saat pemberontak Suriah yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok Islamis yang sebelumnya berafiliasi dengan Al-Qaeda, menyerbu kota Homs di Suriah tengah pada hari Jumat. Para pemberontak HTS sebelumnya telah merebut kota Aleppo di Utara pekan lalu dan kota Hama awal pekan ini.

    Kepala SDF Mazlum Abdi mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat sebelumnya dalam sebuah konferensi pers di kota Hasakeh, pasukannya memiliki saluran komunikasi dengan HTS, khususnya untuk melindungi warga Kurdi yang tinggal di kota Aleppo. Diketahui, SDF diisi kebanyakan anggota dari suku Kurdi.

    “SDF tidak bentrok dengan HTS tetapi SDF akan membela diri jika diserang. Kami berhubungan dengan AS dan Rusia untuk melindungi wilayah yang berada di bawah kendali mereka,” tambah Abdi, seraya mengatakan dirinya terkejut melihat pasukan pemerintah runtuh begitu cepat di tengah serangan pemberontak.

    (dce)

  • Putin Mulai Pusing, Ekonomi Rusia Makin Anjlok-Perang Lawan Inflasi

    Putin Mulai Pusing, Ekonomi Rusia Makin Anjlok-Perang Lawan Inflasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Institut Studi Perang (ISW) mengungkapkan saat ini Kremlin khawatir tentang apa yang akan terjadi pada ekonomi Rusia, meskipun Presiden Vladimir Putin berupaya untuk membicarakan pertumbuhan negara itu di tengah inflasi yang tinggi.

    Meskipun Rusia telah mengatasi ketidakstabilan keuangan yang disebabkan oleh sanksi Barat, negara itu telah menikmati pertumbuhan yang relatif tinggi, didorong oleh pengeluaran militer yang memecahkan rekor.

    Putin mengakui masalah kenaikan harga ketika ia mengatakan pada forum bank VTB di Moskow pada Rabu (4/12/2024) tentang “perlunya untuk mengekang inflasi” dan “perang melawan inflasi,” menurut transkrip di situs web Kremlin.

    Namun, presiden Rusia juga menonjolkan hal positif ketika ia mengatakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4% pada akhir tahun ini dan membanggakan pertumbuhan PDB sebesar 4,1% pada tahun hingga Oktober, yang sebagian didorong oleh manufaktur.

    ISW mengatakan komentar tersebut menunjukkan Putin “kemungkinan besar berusaha untuk memposisikan stabilitas ekonomi” setelah kepala Bank Sentral Elvira Nabiullina mengisyaratkan suku bunga acuan, yang sudah mencapai rekor 21%, bisa naik lebih tinggi lagi bulan ini.

    Dalam pidatonya, presiden Rusia membanggakan tingkat pengangguran sebesar 2,3%, meskipun ISW mengatakan presiden Rusia “gagal untuk mencatat” rekor rendah pengangguran karena banyak yang berperang di Ukraina dan “Rusia menderita kekurangan tenaga kerja yang signifikan,” yang telah memicu inflasi.

    Surat kabar bisnis Kommersant melaporkan pada Kamis, inflasi di Rusia mencapai 9%, lebih dari dua kali lipat target Bank Sentral sebesar 4%. Angka minggu ini menunjukkan harga pada November telah naik sebesar 1,51%.

    Hal ini menambah berita buruk bagi ekonomi Rusia dengan warga yang mengeluh tentang kenaikan biaya, terutama untuk produk pokok seperti kentang, susu, dan mentega.

    Media pemerintah Rusia RBC melaporkan bagaimana data Bank Sentral menunjukkan tabungan warga Rusia telah jatuh ke titik terendah dalam sejarah dan bisa turun lebih jauh lagi.

    Minggu lalu, rubel mencapai titik terendah dalam 32 bulan sebesar 114 terhadap dolar AS, yang mendorong Bank Sentral untuk menghentikan pembelian asing di pasar mata uang domestik selama sisa tahun 2024.

    Hal ini mengikuti tahap terbaru sanksi AS terhadap Rusia yang menargetkan puluhan lembaga keuangan termasuk Gazprombank, yang telah digunakan untuk pembeli asing pembayaran gas Rusia.

    (dce)