Negara: Rusia

  • Harga Minyak Turun Tipis Direm Situasi Suriah Usai Assad Jatuh

    Harga Minyak Turun Tipis Direm Situasi Suriah Usai Assad Jatuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga minyak mentah turun sedikit pada perdagangan Selasa (10/12) setelah sempat naik 1 persen kemarin.

    Namun, kondisi Suriah setelah digulingkannya Presiden Bashar al-Assad oleh pemberontak, serta kebijakan fiskal China berhasil meredam harga anjlok terlalu dalam.

    Harga minyak mentah Brent turun 13 sen atau sekitar 0,2 persen menjadi US$72,01 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (AS) turun 14 sen atau 0,2 persen ke US$68,23 per barel.

    Meskipun Suriah bukan produsen minyak utama, tetapi negara itu berlokasi strategis dan memiliki hubungan yang kuat dengan Rusia dan Iran, para produsen minyak anggota OPEC+.

    Perubahan rezim di Suriah dapat meningkatkan ketidakstabilan regional. Kekhawatiran ini menjaga harga minyak dari ‘longsor’.

    “Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah runtuhnya pemerintah Suriah telah menambahkan sedikit premi risiko pada harga minyak mentah,” kata ANZ Research dikutip Reuters.

    Harga minyak juga ditopang laporan bahwa Tiongkok akan mengadopsi kebijakan moneter yang cukup longgar tahun depan. Pelonggaran ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di negara pengimpor minyak terbesar dunia tersebut.

    Selain itu, penurunan inflasi konsumen Tiongkok ke level terendah dalam lima bulan pada November menyeret sentimen investor. Analis memperkirakan harga minyak mentah akan diuntungkan dari stimulus fiskal China.

    “Saya pikir pelemahan pagi ini akan terbukti menjadi peluang pembelian yang baik, dengan harapan minyak mentah akan bergerak menuju puncak kisaran terkininya sekitar US$72,50 per barel,” kata Tony Sycamore, analis di IG.

    (pta/pta)

  • Mungkinkah Israel Dalangi Konflik Suriah Jatuhkan Presiden Pro-Rusia?

    Mungkinkah Israel Dalangi Konflik Suriah Jatuhkan Presiden Pro-Rusia?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad resmi berakhir usai pasukan milisi merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12) hingga membuat Al Assad melarikan diri ke Rusia.

    Penggulingan Al Assad ini dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS), kelompok milisi terkuat di Suriah yang telah menentang rezim Al Assad terutama sejak perang sipil berkecamuk di Suriah pada 2011.

    Kelompok ini menjadi sumbu utama dalam kebangkitan faksi-faksi di Suriah hingga berhasil menggulingkan Presiden Al Assad yang telah memimpin negara itu sejak tahun 2000.

    Menurut sejumlah pihak, aksi HTS menggulingkan Al Assad memiliki kaitan dengan Israel. Pasalnya, tak lama setelah Al Assad digulingkan, pasukan Israel melancarkan operasi ke wilayah perbatasan Suriah untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan.

    Zona penyangga Dataran Tinggi Golan didirikan berdasarkan perjanjian gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

    Israel merebut sebagian wilayah Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam. Suriah berusaha merebut kembali pada 1973 namun gagal.

    Oleh sebab itu, zona penyangga dibuat untuk memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dan wilayah yang masih dikuasai Suriah.

    “Saya memerintahkan [militer Israel] kemarin untuk merebut zona penyangga dan posisi komando di dekatnya. Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh apa pun membangun diri di perbatasan kami,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu.

    Seiring dengan ini, apakah mungkin Israel mendalangi konflik di Suriah yang menggulingkan Presiden Al Assad?

    Punya dampak besar di Timur Tengah

    Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan serangan intensif Israel terhadap pos-pos milisi di Suriah yang berafiliasi dengan Iran memiliki dampak signifikan pada kejatuhan rezim Al Assad.

    Yon berujar serangan Israel tersebut telah menguntungkan kelompok perlawanan Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang sejak awal memang berniat menggulingkan Al Assad.

    “HTS diuntungkan oleh serangan-serangan intensif Israel terhadap pos-pos milisi yang berafiliasi dengan Iran termasuk juga beberapa Garda Iran, Al Quds, yang berada di Suriah, itu kan banyak mendapat serangan dan menjadi target pembunuhan yang dilakukan oleh Israel sehingga melemahkan posisi dukungan Iran terhadap Bashar Al Assad,” kata Yon kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/12).

    “Nah ini yang menjadikan serangan dari HTS bisa berdampak sangat besar terhadap jatuhnya Bashar Al Assad,” lanjutnya.

    Belum ada bukti kuat

    Kendati begitu, meski ada pengaruh dari Israel atas penggulingan Al Assad oleh HTS, hingga kini belum ada bukti khusus bahwa Israel secara sengaja mendalangi situasi ini.

    Yon menyatakan HTS tak punya hubungan dengan Israel karena belum ada bukti keduanya berkomunikasi terkait penggulingan sang Presiden.

    Situasi yang terjadi di Suriah, menurutnya, hanyalah efek domino dari perang yang sedang berkecamuk belakangan, seperti perang Rusia vs Ukraina serta Israel vs Palestina.

    Selain Iran, Rusia adalah salah satu negara pendukung utama rezim Al Assad. Namun, perang panas Rusia dan Ukraina belakangan telah membuat dukungan Kremlin terhadap Al Assad tak lagi optimal.

    Serangan-serangan Israel terhadap Iran dan sekutunya, termasuk Hizbullah Lebanon, juga telah mengakibatkan Al Assad kehilangan penopang.

    Oleh karenanya, situasi ini menjadi sangat menguntungkan baik bagi HTS maupun Israel sendiri.

    “Aksi Israel saya kira menguntungkan pihak oposisi bersenjata dalam hal ini HTS. Sementara juga jatuhnya Bashar Al Assad memang menjadi peluang bagi Israel sendiri yang dengan jatuhnya rezim maka Israel mengeklaim bahwa perjanjian-perjanjian yang selama ini dilakukan antara Suriah dengan Israel pada masa Bashar Al Assad dianggap tidak berlaku lagi, terutama berkaitan dengan batas wilayah sehingga Israel mulai melakukan invasi ke wilayah Suriah di perbatasan,” kata Yon.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Pengamat studi Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Sya’roni Rofii, juga menilai bahwa kejatuhan pemerintahan Al Assad memiliki kaitan tak langsung dengan aksi Israel di Timur Tengah.

    Ia berujar serangan Israel terhadap Iran dan Hizbullah telah menggoyahkan kekuatan Al Assad karena keduanya merupakan basis utama pendukung sang Presiden di Timur Tengah.

    “Sebelum ada peristiwa serangan Israel, konsentrasi kekuatan Iran dan Hizbullah mem-backup pertahanan Suriah dari ancaman oposisi,” ujar Sya’roni kepada CNNIndonesia.com.

    Meski begitu, menurut peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional Tel Aviv, Danny Citrinowicz, Israel tak pernah menyangka bahwa aksi mereka di Timur Tengah akan menjatuhkan rezim Al Assad yang telah berkuasa 24 tahun.

    “Jelas bahwa apa yang dilakukan Israel pasti mengarah pada itu, tapi saya ragu bahwa mereka memiliki strategi untuk melakukannya,” kata Citrinowicz kepada AFP.

    Citrinowicz mengatakan Israel tak pernah memperkirakan sebelumnya bahwa kekuatan oposisi dan milisi Suriah akan memanfaatkan kekacauan di Timur Tengah untuk menggulingkan Al Assad.

    “Dia [PM Israel Benjamin Netanyahu] tidak pernah tahu bahwa Jolani bermaksud untuk memulai serangan. Dan, tentu saja, tidak ada yang memperkirakan bagaimana fakta bahwa Iran dan Hizbullah begitu lemah akan merusak kemampuan Assad untuk melindungi dirinya sendiri dan rezimnya,” ujarnya.

    Citrinowicz juga menekankan bahwa situasi perang Rusia vs Ukraina, yang mengakibatkan Rusia tak bisa lagi memasok Al Assad seperti sedia kala, merupakan sesuatu yang berada di luar kendali Netanyahu.

    “Ini seperti efek domino. Anda menggulingkan yang pertama dan kemudian yang kedua tumbang dan seterusnya,” kata Aviv Oreg, analis di Meir Amit Center dan mantan perwira intelijen militer.

    Ubah arah politik Suriah

    Kejatuhan rezim Al Assad disebut-sebut akan mengubah arah politik Suriah di masa depan.

    Sya’roni menilai jatuhnya Al Assad tentu akan berdampak pada lingkungan sekitarnya, termasuk mengenai masa depan hubungan Suriah dengan Iran dan Rusia.

    Ia meyakini bahwa bantul politik dan kebijakan luar negeri Suriah akan berbeda. Kendati begitu, saat ditanya mengenai prospek Suriah menjalin hubungan dengan Israel, Sya’roni menilai hal itu tergantung sikap penopang kekuatan eksternal.

    “Ada Turki dan Qatar yang menjadi referensi HTS dalam politik luar negeri ke depan,” ucap Sya’roni.

    Yon Machmudi, di lain pihak, juga belum bisa memastikan ke mana arah kebijakan luar negeri Suriah di bawah pemerintahan baru. Sebab, saat ini, faksi-faksi oposisi Al Assad tersebut baru berfokus untuk menumbangkan sang presiden.

  • Perusahaan Indonesia Perkuat Posisi di Pasar Halal Global, Kembangkan Perdagangan dengan Negara MENA – Halaman all

    Perusahaan Indonesia Perkuat Posisi di Pasar Halal Global, Kembangkan Perdagangan dengan Negara MENA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan dan pelaku usaha dari Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisi RI di pasar halal global.

    Berbagai cara dilakukan, misalnya melalui partisipasi aktif di MENA Halal Fair 2024, yang digelar di ICE BSD, Tangerang, 6–8 Desember 2024, maupun berkontribusi dalam webinar internasional yang diselenggarakan oleh Russian Export Center.

    Rangkaian acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem halal Indonesia, mendukung UMKM, dan memanfaatkan peluang perdagangan dengan negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara atau Middle East North Africa (MENA), serta Rusia.

    Fokus Perdagangan Halal Indonesia-Mesir

    Dalam diskusi International Business Talk: Business Opportunities Indonesia X MENA, CEO Halalin, Yuliana Zahara Mega, menekankan pentingnya kolaborasi strategis untuk mendorong produk halal Indonesia di pasar global.

    “Kolaborasi dengan negara-negara MENA, khususnya Mesir, adalah langkah strategis untuk memperluas pasar halal Indonesia. Dengan inovasi digital dan penerapan sertifikasi halal, kami memastikan produk halal Indonesia mampu bersaing di tingkat global,” kata Yuliana Zahara Mega.

    Hal ini mendapat dukungan dari Minister Plenipotentiary of Egypt, Mr. Wael Samir.

    “Perdagangan halal antara Indonesia dan Mesir memiliki potensi besar. Dengan penerimaan produk halal Indonesia di Mesir, kolaborasi ini dapat meningkatkan perdagangan dan memperkuat hubungan bilateral,” kata Wael.

    Yuliana Zahara juga menggarisbawahi pentingnya sertifikasi halal untuk UMKM.

    “Sertifikasi halal dan SJPH adalah langkah strategis untuk UMKM naik kelas. Ini tidak hanya memperbaiki administrasi, tetapi juga menambah nilai produk sehingga mampu bersaing di pasar domestik maupun global,” kata Yuliana.

    Pasar Halal Rusia Jadi Sorotan

    Sementara dalam webinar yang diselenggarakan Russian Export Center, Andi Ahmad Prabowo, Chief Product Officer Halalin, membahas potensi pasar kosmetik halal di Indonesia.

    “Indonesia adalah pasar kosmetik halal terbesar di dunia. Dengan sistem halal yang ketat, seperti Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), kami memastikan produk yang masuk ke pasar Indonesia tetap sesuai regulasi dan standar halal,” ujar Andi.

    Sementara dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Sertifikasi Halal pada Sabtu, 7 Desember 2024 lalu, Intan Septiani Rosa, Direktur Halalin Academy, memberikan panduan praktis kepada UMKM tentang proses sertifikasi halal.

    “Proses sertifikasi halal sebenarnya sederhana selama pelaku usaha mempersiapkan elemen kuncinya, seperti bahan baku halal dan SOP proses produk halal. Dengan platform Certification Assistance Platform (CAP), UMKM dapat dengan mudah mengurus sertifikasi halal,” ujarnya.

  • Rezim Al Assad Pro-Iran di Suriah Tumbang, Apa Reaksi Hamas?

    Rezim Al Assad Pro-Iran di Suriah Tumbang, Apa Reaksi Hamas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, turut memberikan reaksi atas rezim Bashar Al Assad tumbang di Suriah.

    Hamas ikut girang dengan kabar rezim Al Assad yang ditumbangkan milisi perlawanan di Suriah.

    Al Assad kabur ke Rusia setelah ibu kota Suriah, Damaskus, berhasil dikuasai kelompok milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani pada Minggu (8/12).

    Kepergian Al Assad dari Suriah itu pun menandai tumbangnya rezim otoriter tersebut.

    “Hamas menyampaikan selamat kepada saudara kami rakyat Suriah atas keberhasilan meraih aspirasi untuk kebebasan dan keadilan. Kami menyerukan kepada semua lapisan rakyat Suriah agar merapatkan barisan,” demikian pernyataan Hamas seperti dikutip dari AFP.

    Mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad sendiri merupakan pemimpin rezim yang mendapatkan sokongan dari Iran.

    Suriah saat masih dipimpin Al Assad bahkan menjadi salah satu dari sejumlah “Poros Perlawanan” Iran bersama dengan Hizbullah di Lebanon melawan agresi Israel di Palestina.

    Negara itu menjadi salah satu basis terbesar para milisi pro-Iran selama perang melawan Israel. Keberpihakan rezim Assad kepada Iran pun kerap menjadi sasaran serangan Israel di sejumlah wilayah di Suriah yang diklaim sebagai basis perlawanan dan gudang senjata.

    Beda dengan Hamas, kelompok milisi Palestina Jihad Islam memilih netral atas perang saudara yang kembali pecah di Suriah hingga menggulingkan rezim Assad.

    “Apa yang telah terjadi di Suriah merupakan urusan orang-orang Suriah,” ujar Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina, Jihad Al Nakhalah kepada AFP.

    Meski demikian, Jihad Islam Palestina berharap bahwa kelompok milisi dan rakyat Suriah yang berhasil menumbangkan Al Assad masih tetap memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan agresi Israel.

    Suriah sendiri menjadi salah satu negara yang banyak menampung para pengungsi dari Palestina. Badan PBB untuk Urusan Pengungsian (UNRWA) mencatat sedikitnya terdapat 438 ribu pengungsi Palestina di wilayah Suriah.

    (bac/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pasukan Oposisi di Suriah Umumkan Amnesti untuk Tentara Suriah seusai Rezim Assad Runtuh – Halaman all

    Pasukan Oposisi di Suriah Umumkan Amnesti untuk Tentara Suriah seusai Rezim Assad Runtuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Administrasi Operasi Militer pasukan oposisi Suriah yang dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) mengumumkan memberikan amnesti bagi semua tentara yang menjalani wajib militer di bawah rezim  Bashar Al-Assad.

    Badan tersebut mengumumkan amnesti tepat sehari setelah penggulingan Presiden Suriah Bashar Al-Assad yaitu pada hari Senin (9/12/2024).

    Tidak hanya itu, mereka juga menjamin keselamatan para prajurit yang bertugas.

    “Direktorat Operasi Militer mengumumkan amnesti umum bagi semua prajurit wajib militer yang bertugas di bawah tugas wajib. Keselamatan mereka terjamin, dan segala bentuk kekerasan atau penyerangan terhadap mereka dilarang keras,” kata oposisi dalam  sebuah pesan di saluran Telegram mereka, dikutip dari Ahsarq Al-Aawsat.

    Pihak oposisi menyadari bahwa belakangan ini ratusan wajib militer dan prajurit di bekas pasukan rezim Assad menyerah.

    Banyak dari mereka juga ditangkap saat mencoba melarikan diri dari pertempuran dan barak militer, dikutip dari The New Arab.

    Selama seminggu terakhir, sebanyak ribuan tentara melarikan diri dari pertempuran di Damaskus, Homs, Aleppo, dan Hama.

    Alasan mereka melarikan diri karena menghadapi penganiayaan setelah kemajuan oposisi  dan penggulingan Assad.

    Sebagai informasi, Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada Minggu.

    Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

    Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada Minggu.

    Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

    “Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

    Bagi warga Suriah, peristiwa ini membawa akhir yang tiba-tiba dan tak terduga bagi perang yang telah berlangsung bertahun-tahun.

    Di mana ratusan ribu orang tewas, kota-kota hancur berkeping-keping, ekonomi terpuruk akibat sanksi global, dan tampaknya tidak ada penyelesaian yang terlihat.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

  • Kronologi Milisi Suriah Gulingkan Rezim Al Assad

    Kronologi Milisi Suriah Gulingkan Rezim Al Assad

    Jakarta, CNN Indonesia

    Milisi Suriah berhasil menggulingkan rezim otoriter Presiden Bashar Al Assad pada Minggu (8/12).

    Militer Suriah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Assad telah berakhir setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus.

    Kronologi

    Jatuhnya rezim Presiden Bashar Al Assad di Suriah bermula dari peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada akhir November lalu.

    Saat itu, HTS tiba-tiba menyerang salah satu kota yang dikuasai oleh pemerintah Suriah sejak perang saudara berakhir pada 2011, Aleppo. Serangan itu akhirnya membuat Aleppo kembali jatuh ke tangan HTS.

    Merespons serangan ini, Al Assad berjanji bakal merebut kembali Aleppo dari HTS. Ia juga bakal dibantu oleh kelompok milisi dari Irak yang dibantu oleh Iran, yakni Badr dan Nujaba.

    Pada 1 November lalu, 300 pasukan yang berasal dari kelompok milisi Badr dan Nujaba dilaporkan telah menuju Suriah lewat jalur yang jauh dari permukiman warga. Hal ini dilakukan guna menghindari serangan udara dari milisi Suriah.

    Namun, empat hari setelah milisi Irak dilaporkan menuju Suriah, keadaan kembali meradang. Pada 5 November, kelompok pemberontak HTS kembali melakukan serangan ke salah satu kota penting di Suriah, Hama.

    HTS kala itu juga mengeklaim bahwa mereka telah merebut penjara Hama dan membebaskan para narapidana yang berada di sana.

    Pada sore harinya, tentara Suriah mengakui kehilangan kendali atas kota yang terletak di antara Aleppo dan basis kekuasaan Presiden Bashar al-Assad di ibukota Damaskus tersebut.

    Rezim Al Assad digulingkan

    Berselang tiga hari, tepatnya pada 8 November, milisi Suriah dilaporkan berhasil menguasai ibu kota Damaskus dan menggulingkan rezim otoriter Al Assad. Keberhasilan mereka menguasai Damaskus ini menandai berakhirnya rezim Al Assad usai puluhan tahun berkuasa di Suriah.

    Di saat yang bersamaan, warga Suriah juga menyerang kediaman Al Assad di Damaskus. Mereka kala itu menjarah barang-barang berharga yang ada di sana. Beberapa di antaranya, seperti lukisan mewah, peralatan dapur, senjata, hingga uang tunai.

    Tidak hanya itu, mereka juga menjarah sebuah garasi yang berisi mobil mewah, seperti Porsche, Audi, Mercedes-Benz, Ferrari, hingga beberapa mobil jenis SUV.

    Usai resmi digulingkan, Al Assad yang sudah menjadi mantan Presiden Suriah pun langsung melarikan diri ke Rusia guna mencari suaka politik. Ia dilaporkan terbang ke Moskow pada hari yang sama saat milisi Suriah menguasai Damaskus.

    Negeri Beruang Merah saat ini juga sudah memberi suaka politik kepada Al Assad. Pemberian suaka politik ini merupakan bentuk solidaritas Rusia kepada Suriah yang sudah berjalan sejak 2000-an.

    Al Assad saat ini juga sudah meminta Suriah untuk melakukan transisi pemerintahan.

    Milisi Suriah kini juga sudah menunjuk mantan Perdana Menteri Mohammed Ghazi Al Jalali sebagai pemimpin sementara negara tersebut usai Presiden Bashar Al Assad digulingkan.

    Pemimpin milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed Al Julani, mengatakan Al Jalali akan menjadi pemimpin sementara Suriah sampai pemerintahan selesai menjalani transisi.

    (gas/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang – Halaman all

    Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer Tribunnews di kanal internasional terangkum di sini.

    Berhasil menggulingkan pemerintah Bashar al-Assad, pemimpin kelompok pemberontak Suriah, Abu Mohammad al-Julani menyampaikan pidato kemenangannya.

    Soal perang lainnya di Eropa, Pentagon menyebut Rusia menghabiskan Rp 3000 triliun untuk perang.

    Di sisi lain, AS memberi bantuan sekitar Rp 2900 triliun untuk Ukraina.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel

    Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani (Daily News Egypt)

    Dalam perjalanan panjangnya dari seorang pejuang muda Al-Qaeda dua dekade lalu, menjadi pemimpin pemberontak di Suriah yang menganut toleransi sektarian, Abu Mohammad al-Julani punya banyak waktu untuk merencanakan dan menyempurnakan narasinya.

    Tidak mengherankan jika al-Julani memilih Masjid Umayyah di Damaskus, bukan sebuah studio televisi, atau istana presiden, melainkan sebuah tempat yang memiliki kepentingan keagamaan yang tinggi, yang berusia 1.300 tahun dan salah satu masjid tertua di dunia, sebagai lokasi menyampaikan pidato kemenangan seusai menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

    “Pidato Al-Julani adalah sebuah pesan. Itu adalah pesan kepada semua pihak yang membawanya ke tampuk kekuasaan, mendorong pejuang Hay’at Tahrir al-Sham dengan kecepatan luar biasa di seluruh Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad,” tulis laporan khaberni mengutip dari CNN, Senin (9/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Mengapa Bashar Assad Tumbang Begitu Cepat? Ke Mana Bantuan Militer Iran saat Ibu Kota Damaskus Jatuh

    Runtuhnya kekuasaan Bashar Al Assad di Suriah tentu merupakan pukulan berat bagi Teheran.

    Kejatuhan Assad dipastikan melemahkan “Poros Perlawanan” yang diinisiasi Iran untuk melawan Amerika, Israel dan sekutunya di Timur Tengah.

    Kejatuhan Suriah juga bisa diartikan hilangnya jalur distribusi senjata Iran untuk Hizbullah di Lebanon. Mungkin juga Hamas di Gaza.

    Selama empat dekade terakhir, Iran telah mencurahkan pikiran militer terbaiknya, miliaran dolar, dan persenjataan canggih untuk sebuah proyek besar — ​​melawan kekuatan AS dan Israel di Timur Tengah melalui apa yang disebutnya sebagai “poros perlawanan.”

    Namun di sisi lain, kejatuhan Assad menyisakan banyak pertanyaan, terutama soal dukungan Iran dan Rusia mempertahankan sekutu tradisional mereka.

    Ke mana Iran? Mengapa Damaskus jatuh begitu cepat?

    Arya, pegiat media sosial Iran yang “concern” terhadap isu-isu di Timur Tengah, memberikan analisis yang berbeda dibanding kebanyakan analis dari Barat terkait jatuhnya Damaskus begitu cepat.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Pentagon Sebut Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T Untuk Perang, Tapi AS Beri Rp 2.902 T Untuk Ukraina

    Amerika Serikat menyebut Rusia telah membakar dana 200 miliar dolar AS atau setara Rp 3.000 triliun untuk peperangan melawan Ukraina.

    Pada sisi lain, AS sendiri telah membantu Kiev sebesar 183 miliar dolar atau Rp 2.902 triliun untuk berperang melawan Moskow.

    Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Rusia telah jor-joran menggelontorkan dananya untuk menguasai tetangganya, Ukraina.

    Angka tersebut belum bantuan setelahnya yang terus mengucur ke Kiev, belum ditambah dari bantuan dari para sekutu Barat yang jumlahnya juga tidak sedikit.

    “Rusia telah membayar harga yang sangat mahal atas kebodohan (Presiden Vladimir) Putin. Rusia telah menderita sedikitnya 700.000 korban sejak Februari 2022. Rusia telah menyia-nyiakan lebih dari 200 miliar dolar AS,” kata Kepala Pentagon ini dikutip dari Kyiv Independen, Senin (9/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Siluman F-35 dan F-22 AS Bukan Lagi Ancaman Serius, Rusia Klaim Telah Miliki Rudal Pembunuhnya

    Amerika Serikat dan sekutunya di NATO sangat membanggakan jet tempur F-35 yang disebut-sebut sebagai pesawat yang mampu menjelajahi angkasa tanpa ketahuan.

    Dengan teknologi siluman, pesawat tersebut kini menjadi jet perang andalan sejumlah negara para sekutu AS.

    Bahkan Negeri paman Sam tersebut juga memiliki jet tempur lainnya yaitu F-22 yang diklaim tidak diperjualbelikan ke negara lain.

    Dikutip dari Bulgarianmilitary.com, Rusia menyatakan tidak lagi menggunakan teknologi siluman untuk ‘membunuh’ dua jet tempur yang sangat mahal tersebut.

    Diberitakan oleh banyak media, Angkatan Udara AS mengklaim jet tempur F-35 Lightning II adalah pesawat tempur generasi kelima milik Angkatan Udara AS dengan kemampuan melebihi rata-rata.

    Jet tempur ini memiliki kemampuan siluman yang mumpuni, komputasi yang canggih, jangkauan senjata luas, dan sistem misi dan sensor jarak jauh beresolusi tinggi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Bagaimana Sikap Pejuang Suriah Penjegal Assad terhadap Palestina?

    Bagaimana Sikap Pejuang Suriah Penjegal Assad terhadap Palestina?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) belakangan menyedot perhatian setelah memimpin pemberontakan di Suriah hingga akhirnya menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

    Dalam waktu kurang dari dua pekan, HTS merebut sejumlah wilayah yang dikuasai rezim al-Assad. Ibu kota Damaskus menjadi lokasi terakhir pemberontakan HTS yang menyebabkan al-Assad kabur dari sana dan mencari suaka ke Rusia.

    Jatuhnya rezim al-Assad oleh HTS ini disambut suka cita oleh warga Suriah di seluruh dunia. Namun, kegembiraan itu tak dirasakan oleh warga Palestina.

    Wakil presiden eksekutif di Quincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa masyarakat Palestina, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat, tak mendukung Hayat Tahrir al-Sham.

    Sebab, HTS memiliki pandangan bahwa isu Palestina bukan isu terpenting yang menggerakkan Timur Tengah.

    “Gagasan bahwa pemerintah Suriah yang baru ini tiba-tiba berpura-pura seolah-olah isu Palestina bukanlah salah satu isu terpenting yang menggerakkan seluruh Timur Tengah, menurut saya sangat mengejutkan. Saya sama sekali tidak percaya bahwa hal itu mungkin terjadi,” kata Parsi.

    Berbeda dengan Palestina, Parsi melihat bahwa kejatuhan rezim al-Assad ini diam-diam justru disambut gembira oleh Israel.

    Pasalnya, situasi tak stabil di Suriah imbas kepergian al-Assad akan memudahkan Israel menyerang akses-akses Iran di negara itu. Iran telah menjadi pendukung rezim al-Assad selama ini.

    Di bawah pemerintahannya, al-Assad mengizinkan Iran memasok persenjataan ke milisi Hizbullah Lebanon lewat Suriah. Al-Assad juga mengizinkan militer Iran berada di Suriah untuk membantu menangani perang saudara.

    “Di satu sisi, sangat positif bagi mereka (Israel) untuk memberikan pukulan yang signifikan terhadap Iran, terhadap akses Iran ke Lebanon, dan terhadap poros secara keseluruhan … Namun di sisi lain, apa yang akan terjadi selanjutnya?” ucapnya.

    Di masa lalu, kata Parsi, pemerintah Israel lebih memilih al-Assad daripada oposisi karena pemerintahannya tak menjadi ancaman bagi Negeri Zionis.

    Kendati begitu, dalam beberapa bulan terakhir, perspektif Israel “tampaknya telah bergeser”.

    Parsi tak menjelaskan lebih detail soal pergeseran perspektif Israel ini. Ia hanya menambahkan bahwa situasi ini pun tak sepenuhnya disukai oleh Israel.

    “Yang jelas adalah mereka memanfaatkan (kejatuhan al-Assad) karena mereka sedang membangun zona penyangga. Tidak ada keberatan dari komunitas internasional, begitu pula dari Amerika Serikat. Namun, hal itu sepertinya tidak akan berhasil karena pemerintah Suriah yang baru kemungkinan akan mempermasalahkannya,” ujar Parsi.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Terpopuler, Panglima TNI lakukan mutasi hingga Rusia tawarkan suaka

    Terpopuler, Panglima TNI lakukan mutasi hingga Rusia tawarkan suaka

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler yang menarik untuk disimak, mulai dari Panglima TNI lakukan mutasi pada 300 perwira tinggi hingga Rusia tawarkan suaka pada Presiden Suriah yang digulingkan Bashar al-Assad dan keluarga yang tiba di Moskow.

    Berikut rangkuman beritanya :

    1. Panglima TNI mutasi 300 pati, termasuk Pangkostrad

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi kepada 300 perwira tinggi (pati) yang berdinas di lingkungan TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), BSSN, Basarnas, kementerian, dan Universitas Pertahanan. Berikut berita selengkapnya.

    2.Mendes imbau warga lapor jika temukan pungli rekrutmen pendamping desa

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengimbau seluruh masyarakat Indonesia agar melapor kepada aparat penegak hukum apabila menemukan pungutan liar (pungli) dalam rekrutmen pendamping desa. Selengkapnya di sini.

    3.KPU Jatim tahan rekapitulasi suara Kota Surabaya

    Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) menahan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi yang telah dilakukan untuk wilayah Kota Surabaya dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Selengkapnya di sini.

    4.BMKG: Gangguan atmosfer picu cuaca buruk di NTB

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation atau MJO yang kini sedang aktif memicu cuaca buruk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya. Selengkapnya di sini.

    5.Bashar al Assad dan keluarga tiba di Moskow, Rusia tawarkan suaka

    Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, beserta keluarganya tiba di Moskow pada Minggu (8/12), dan pemerintah Rusia menawari mereka suaka, menurut laporan kantor berita negara Rusia. Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2024

  • China respon jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah

    China respon jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah

    Beijing (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri China menyebut terus memantau situasi di Suriah secara cermat pasca runtuhnya rezim Bashar Al-Assad sehingga negara tersebut dikuasai pasukan oposisi.

    “Kami memantau situasi di Suriah dengan saksama, berharap stabilitas akan segera pulih, dan pihak-pihak terkait akan menemukan penyelesaian melalui jalur politik yang akan memulihkan stabilitas dan ketertiban di Suriah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (9/12).

    Rezim di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu (8/12) setelah pasukan militernya kehilangan kendali atas Ibu Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu (7/12).

    “Masa depan Suriah harus diputuskan oleh rakyat Suriah. Kami berharap pihak-pihak terkait akan menemukan penyelesaian politik demi kepentingan masa depan rakyat Suriah,” tambah Mao Ning,

    Mao Ning pun menyebut kedaulatan dan keutuhan teritorial Suriah harus dihormati.

    Namun ia tidak menjawab saat ditanya apakah pemerintah China telah melakukan kontak dengan Bashar al-Assad.

    “Hubungan persahabatan China dengan Suriah adalah untuk semua rakyat Suriah,” ungkap Mao Ning.

    Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011.

    Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November 2024 dari kawasan pedesaan di barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.

    Selama 10 hari, pasukan oposisi melancarkan serangan kilat, merebut kota-kota penting mulai dari Idlib dan Aleppo pada 30 November hingga Hama pada 5 Desember dan kemudian pada Minggu (7/12), ibu kota Suriah, Damaskus dan kemudian mengambil alih sejumlah wilayah di Suriah.

    Kemajuan pesat tersebut, yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan runtuhnya rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.

    Peristiwa tersebut menandai runtuhnya rezim Partai Baath, yang telah memerintah Suriah sejak 1963.

    Bashar Al-Assad, pemimpin rezim Baath Suriah yang digulingkan, memutuskan mundur dari jabatannya dan melarikan diri ke Rusia.

    Istana Kepresidenan Rusia, yang juga dikenal sebagai Kremlin, mengonfirmasi pada Senin bahwa mantan pemimpin rezim Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya diberi suaka oleh Rusia.

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakantengah berdialog dengan Turki dan negara-negara lain di kawasan itu mengenai topik Suriah.

    Rusia juga turut menyatakan dukungan untuk menjalankan proses politik yang inklusif sebagaimana amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2254 yang disahkan pada 2015.

    Pewarta: Desca Lidya Natalia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024