Negara: Rusia

  • Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?

    Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2024 mendatang.

    CBS News pada Rabu (11/12/2024), mengutip beberapa sumber, melaporkan bahwa undangan tersebut dibuat pada awal November, tak lama setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden. Masih belum jelas apakah Xi telah menerimanya.

    Dalam wawancara NBC News baru-baru ini, Trump mengatakan bahwa dia “akrab sekali” dengan Xi dan bahwa mereka telah berkomunikasi minggu sebelumnya.

    Selain Xi, tim Trump juga berencana untuk mengundang pemimpin negara lain, seperti termasuk Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Sayangnya nama Presiden Rusia Vladimir Putin tak termasuk di dalamnya.

    Laporan kantor berita Rusia TASS, mengutip juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada Kamis (12/12/2024) bahwa undangan ke upacara di Washington pada tanggal 20 Januari belum diberikan kepada presiden Rusia.

    Namun, Peskov sebelumnya mengatakan bahwa komunikasi antara Putin dan Trump dapat dilakukan sebelum pelantikan.

    “Komunikasi Putin dengan Trump sebelum pelantikan tidak dikesampingkan. Kremlin melanjutkan dari pernyataan presiden terpilih AS,” kata Peskov.

    Undangan kepada kepala negara lain oleh Trump merupakan hal yang tak biasa. Meskipun duta besar dan diplomat biasanya diundang, catatan Departemen Luar Negeri AS sejak tahun 1874 menunjukkan bahwa tidak ada pemimpin asing yang pernah menghadiri upacara penyerahan kekuasaan.

    Hubungan AS dan China saat ini sedang tidak baik-baik saja. Trump telah berjanji untuk memukul China dengan “tarif tambahan 10%, di atas tarif tambahan apa pun” kecuali jika negara itu mengambil tindakan terhadap perdagangan fentanil, kontributor utama krisis opioid.

    Selama kampanyenya, Trump bahkan mengancam tarif lebih dari 60% pada impor AS dari China.

    (luc/luc)

  • Isi Istana Presiden Suriah yang Dijarah: Pil Anti-Kecemasan, Cangkir Kopi hingga Buku tentang Rusia – Halaman all

    Isi Istana Presiden Suriah yang Dijarah: Pil Anti-Kecemasan, Cangkir Kopi hingga Buku tentang Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah runtuhnya kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad, oposisi bersenjata dan warga sipil Suriah memasuki halaman kepresidenan pada Selasa (10/12/2024).

    Mereka menyebarkan gambar dan video di media sosial yang memperlihatkan kekayaan tempat tinggal keluarga Assad, sementara masyarakat Suriah semakin miskin.

    Assad jatuh dari kekuasaannya setelah aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota, Damaskus pada 8 Desember 2024.

    Keluarga Assad dikabarkan kabur ke luar negeri, namun keberadaannya masih belum diketahui.

    Setelah jatuhnya kekuasaan Assad, seorang reporter dari surat kabar Wall Street Journal (WSJ) meliput kondisi istana Assad di Damaskus.

    Ia mengunjungi bekas rumah, kantor, dan bunker bawah tanah milik rezim Assad.

    “Di kantor Assad yang terbengkalai, meja dan lantainya dipenuhi buku dan kertas: sejarah militer Rusia, peta Suriah timur laut, biografi dirinya sendiri,” lapornya.

    “Potongan pil anti-kecemasan ada di dalam kemasannya di atas meja,” lanjutnya.

    Sementara itu, reporter New York Times melaporkan ada sebuah meja di salah satu kantor yang di atasnya terdapat secangkir kopi setengah jadi, lusinan puntung rokok, dan sebuah remote control.

    Karpet merah masih terhampar di sepanjang koridor luas istana presiden.

    Selain itu, lampu gantung besar tergantung di ruang resepsi penuh hiasan yang dipenuhi perabotan kayu Damaskus yang mahal.

    Kamar Mandi untuk Buthaina Shaaban

    Menurut laporan New York Times, istana tersebut memiliki kamar mandi dalam untuk Buthaina Shaaban yang bekerja sebagai penasihat keluarga Assad selama beberapa dekade.

    Ada juga foto-foto berbingkai yang tampaknya merupakan pesta ulang tahunnya yang ke-70 di salah satu meja.

    Selain itu, ada majalah Time edisi tahun 1983 yang menampilkan ayahnya, Hafez al-Assad, dengan judul “Suriah: Bentrok dengan Amerika Serikat, Mencari Peran yang Lebih Besar.”

    Ruang Bawah Tanah

    Istana tersebut memiliki setidaknya dua ruangan untuk rapat kabinet, satu di atas tanah dan yang lainnya di bawah tanah.

    Tampaknya, ruang bawah tanah dibangun untuk situasi yang mirip dengan hari-hari terakhir Assad di istananya.

    “Di lantai tiga bawah tanah, saya menemukan – di seluruh ruang tamu – plakat tembaga yang menandai kursi Menteri Pertahanan dan berbagai komandan militer, dan mengklasifikasikan Assad sebagai Panglima Tertinggi,” lapor reporter New York Times.

    Runtuhnya Rezim Assad dalam Perang Saudara Suriah

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada tahun 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Rezim Presiden Assad yang Digulingkan Disebut Terlibat Kartel Narkoba

    Rezim Presiden Assad yang Digulingkan Disebut Terlibat Kartel Narkoba

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad disebut terlibat perdagangan gelap narkoba selama berkuasa di negara itu selama 24 tahun sejak 2000.

    Kabar ini mencuat usai beredar video yang menunjukkan sebuah gudang di Damaskus yang dipenuhi narkoba jenis Captagon. Kabar ini muncul tak lama usai rezimnya digulingkan milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) pada Minggu (8/12).

    Gudang tersebut dilaporkan terletak di markas besar militer Suriah yang dipimpin oleh saudara Assad, Maher Al Assad. Markas ini terletak di dekat Damaskus.

    Salah satu orang yang ada di rekaman video tersebut membenarkan bahwa gudang itu menjadi tempat produksi Captagon.

    “Salah satu fasilitas gudang terbesar untuk produksi pil Captagon,” ujar dia, demikian dikutip CNN.

    Dalam video itu juga terlihat tumpukan pil Captagon yang berceceran di lantai. Selain itu, terlihat pula alat yang diduga dipakai untuk meracik obat terlarang tersebut.

    Sebelumnya, Al Arabiya juga melaporkan bahwa telah ditemukan ribuan pil Captagon di markas angkatan udara Suriah yang terletak di Mazzeh, selatan Damaskus.

    Penemuan ini mendukung dugaan bahwa angkatan udara Suriah pernah terlibat dalam proses produksi dan distribusi Captagon ke sejumlah negara.

    Semua penemuan ini juga akan mendukung klaim Amerika Serikat dan negara lain bahwa rezim Assad di Suriah telah terlibat aktif dalam ekspor narkoba.

    Tahun lalu, Departemen Keuangan AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada sejumlah orang yang punya hubungan dengan Assad atas dugaan keterlibatan perdagangan narkoba.

    “Rezim Suriah dan sekutunya semakin mendukung produksi dan perdagangan captagon untuk menghasilkan mata uang keras, yang oleh beberapa pihak diperkirakan mencapai miliaran dolar,” bunyi pernyataan Departemen Keuangan AS.

    Mereka yang dijatuhi sanksi adalah dua sepupu Assad dan Khalid Qaddour, rekan dekat Maher yang digambarkan sebagai “produsen obat terlarang utama dan fasilitator” produksi captagon di Suriah.

    Captagon sendiri merupakan salah satu jenis narkoba yang mengandung banyak amfetamin. Banyaknya kandungan zat tersebut membuat Captagon sangat bersifat adiktif.

    Captagon juga lumrah dikenal dengan sebutan ‘Kokain untuk orang miskin’. Sebab, harga Captagon terlibang lebih murah dan terjangkau dibanding jenis narkoba lainnya.

    Rezim Assad di Suriah saat ini sudah berhasil ditumbangkan oleh milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada 8 Desember lalu. Peristiwa ini menjadi tanda berakhirnya rezim Assad yang telah berkuasa selama 50 tahun.

    Usia digulingkan, Assad terbang ke Moskow, Rusia, guna mencari suaka politik. Rusia saat ini juga sudah memberi suaka politik kepada Assad sebagai bentuk solidaritas hubungan di antara kedua negara yang sudah terjalin sejak lama.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Diserang Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS, Rusia Pastikan Akan Balas

    Diserang Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS, Rusia Pastikan Akan Balas

    Moskow

    Rusia menegaskan “pasti” akan membalas serangan Ukraina terhadap lapangan udara di selatan wilayahnya, yang menggunakan rudal jarak jauh ATACMS yang diproduksi dan dipasok Amerika Serikat (AS).

    Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir AFP, Kamis (12/12/2024), menuduh Ukraina telah menembakkan rentetan rudal dalam serangan pada Rabu (11/12) dini hari terhadap lapangan udara di kota pelabuhan Taganrog, di bagian selatan Rostov.

    Juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menegaskan balasan “akan diberikan pada waktu tepat, dan dengan cara yang dianggap pantas” oleh Moskow.

    “Respons pasti akan diberikan,” tegasnya saat berbicara kepada wartawan.

    Peskov tidak menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana Rusia akan membalas serangan Ukraina tersebut.

    Penegasan Peskov itu disampaikan setelah Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengancam akan meluncurkan rudal balistik hipersonik terbaru, Oreshnik, terhadap pusat kota Kyiv jika negara tetangganya itu tidak menghentikan serangan terhadap wilayah Rusia menggunakan rudal jarak jauh pasokan AS.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Dubes Suriah di RI soal Kejatuhan Rezim Assad: Itu Kehendak Rakyat

    Dubes Suriah di RI soal Kejatuhan Rezim Assad: Itu Kehendak Rakyat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Monem Annan buka suara usai kelompok milisi berhasil menumbangkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.

    Annan mengatakan selama ini rakyat sengsara di bawah pemerintahan Assad dan ingin keluar dari rezim dia.

    “Jadi yang terjadi di Suriah memang murni perlawanan yang diberikan dari oposisi dan ini adalah kehendak rakyat Suriah,” kata Annan dalam diskusi yang digelar Partai Gelora secara virtual, Rabu (11/12).

    Annan juga menegaskan situasi di Suriah bukan bagian dari konflik di Timur Tengah.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Timur Tengah membara karena agresi Israel di Palestina sejak Oktober 2023. Pasukan Zionis juga terlibat saling serang dengan milisi di Lebanon, Hizbullah.

    Tak hanya itu, Israel juga sempat saling serang rudal dengan Iran. Serangkaian insiden tersebut membuat Timur Tengah memanas dan mengkhawatirkan dunia.

    Di kesempatan itu, Annan juga membeberkan faktor kejatuhan rezim Assad.

    Menurut dia, selama ini Assad didukung Rusia dan Iran sehingga bisa begitu kuat mencengkeram Suriah.

    Namun saat ini, Rusia sedang fokus perang dengan Ukraina. Iran juga sibuk menghadapi Israel.

    Di sisi lain Hizbullah, yang juga mendukung Assad, mengalami kekalahan signifikan usai digempur habis-habisan oleh Israel.

    Hizbullah bahkan menarik pasukan mereka di Suriah dan membuat milisi leluasa bergerak.

    Sejak akhir November, milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menyerang Suriah dan dalam waktu singkat menguasai kota-kota strategis termasuk Aleppo.

    Kemudian pekan lalu, mereka berhasil menyerbu Damaskus dan menguasai Istana Kepresidenan.

    Peristiwa itu bagi sebagian warga Suriah merupakan kemenangan, tetapi bagi yang lain memicu kekhawatiran soal transisi kekuasaan.

    [Gambas:Youtube]

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Warga RI Nomor 1 di Dunia, AS dan Rusia Kalah Jauh

    Warga RI Nomor 1 di Dunia, AS dan Rusia Kalah Jauh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna TikTok terbanyak berasal dari Indonesia. Bahkan, Amerika Serikat (AS) dan Rusia kalah. 

    Menurut data terbaru tentang jangkauan iklan TikTok, pengguna TikTok di Indonesia mencapai 157,6 juta dan merupakan yang terbesar di seluruh dunia.

    Meskipun sempat diblokir sementara pada 2018 oleh pemerintah, aplikasi media sosial tersebut tetap banyak digunakan di Indonesia.

    Negara dengan jumlah pengguna TikTok tertinggi kedua adalah Amerika Serikat.

    Analis mengatakan popularitas TikTok di AS meroket setelah mengakuisisi Musical.ly pada 2018 lalu.

    Sebelumnya, jumlah pengguna aktif bulanan di platform tersebut kurang dari 10 juta. Namun, dalam beberapa bulan setelah membeli Musicaly, jumlah pengguna TikTok tumbuh secara eksponensial.

    Jumlah unduhannya melampaui Facebook, Instagram, Snapchat, dan YouTube, dan bahkan mendorong Facebook untuk meluncurkan layanan saingannya, Lasso.

    Dan secara kebetulan, banyak orang dengan jumlah followers terbanyak di TikTok berlokasi di AS. Jumlah pengguna TikTok di AS saat ini ada 120,5 juta.

    Pengguna terbanyak TikTok ketiga dalam daftar peringkat berdasarkan negara adalah Brasil, dengan 105,3 juta pengguna.

    Berikut daftar lengkap 10 negara dengan pengguna TikTok terbanyak, dikutip dari Oberlo, Kamis (12/12/2024).

    Indonesia: 157,6 juta

    Amerika Serikat: 120,5 juta

    Brazil: 105,3 juta

    Meksiko: 77,5 juta

    Vietnam: 65,6 juta

    Pakistan: 62,1 juta

    Filipina: 56,1 juta

    Russia: 56 juta

    Thailand: 50,8 juta

    Bangladesh: 41,1 juta

    Nah, itu dia daftar 10 negara dengan pengguna TikTok terbesar di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Rusia Cabut Status Taliban Afghanistan dari Daftar Teroris, Putin Cari Sekutu Baru di Timur Tengah? – Halaman all

    Rusia Cabut Status Taliban Afghanistan dari Daftar Teroris, Putin Cari Sekutu Baru di Timur Tengah? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia segera mengakui pemerintah Taliban di Afghanistan dan menghapusnya dari daftar teroris yang dilarang Rusia.

    Sebelumnya, parlemen Rusia memberikan suara mendukung rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan penghapusan Taliban Afghanistan dari daftar teroris dalam pertemuan pada Selasa (10/12/2024).

    “Majelis rendah parlemen, Duma Rusia, menyetujui RUU tersebut dalam pembacaan pertama dari tiga pembacaan yang diperlukan,” kata kantor berita Interfax.

    Taliban menggulingkan kekuasaan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Agustus 2021 dan pasukan pimpinan AS yang mendukung pemerintah Afghanistan menarik diri setelah 20 tahun berperang melawan Taliban.

    Ketika tidak ada negara yang mengakui Taliban sebagai pemerintah di Afghanistan, Rusia secara bertahap membangun hubungan dengan Taliban.

    Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Juli lalu memberikan sinyal bahwa Taliban menjadi sekutunya dalam memerangi terorisme.

    Taliban mengatakan pihaknya berupaya memberantas keberadaan organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Afghanistan.

    Sebelumnya, Taliban ditambahkan ke daftar hitam Rusia pada tahun 2003 karena mendukung separatis di Kaukasus Utara.

    Kabar penghapusan Taliban Afghanistan dari daftar teroris ini muncul setelah Rusia kehilangan sekutunya di Timur Tengah ketika oposisi bersenjata Suriah menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang didukungnya sejak tahun 2015.

    Taliban Sambut Keputusan Rusia

    Kementerian Luar Negeri pemerintah sementara Afghanistan menyambut baik keputusan Duma Negara Rusia yang menghapus Taliban dari daftar kelompok teroris.

    Duma Negara Rusia menyetujui RUU dalam pembacaan pertama dari tiga pembacaan wajib untuk menghapus Taliban dari daftar kelompok terlarang.

    “Kementerian Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan menyambut baik keputusan parlemen Federasi Rusia untuk menyetujui usulan yang bertujuan menghapus ‘Gerakan Taliban’, yang sebelumnya disebut sebagai Emirat Islam Afghanistan, dari daftar organisasi terlarang di Rusia,” kata juru bicara kementerian Taliban, Abdul Qahar Balkhi, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun X miliknya pada Rabu (11/12/2024) malam.

    “Langkah ini merupakan perkembangan besar dan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Afghanistan dan Federasi Rusia,” tambah pernyataan itu.

    Senada dengan itu, Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah sementara Afghanistan, mengatakan keputusan itu adalah langkah penting dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Afghanistan dan Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Putin Tolak Temui Assad, Menlu Rusia: Kembalilah ke Suriah, Selesaikan Masalahmu Sendiri – Halaman all

    Putin Tolak Temui Assad, Menlu Rusia: Kembalilah ke Suriah, Selesaikan Masalahmu Sendiri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan menolak untuk bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad setelah ia kabur ke Rusia.

    Kabar kaburnya keluarga Assad ke Rusia menyusul runtuhnya rezim Assad setelah oposisi merebut ibu kota Suriah, Damaskus pada 8 Desember lalu.

    Setelah kekuasaannya runtuh, Bashar al-Assad dikabarkan berupaya mencari bantuan kepada sekutunya, Rusia.

    “Pada hari ketiga peluncuran operasi ‘Pencegahan Agresi’ yang diluncurkan oleh faksi oposisi Suriah untuk menggulingkan Bashar al-Assad, tersebar informasi rezim itu tiba di Moskow untuk bertemu Putin dan meminta bantuannya dalam menghadapi faksi oposisi,” lapor Al Arab TV, mengutip laporan koresponden, Saad Khalaf, Kamis (12/12/2024).

    Namun, upaya tersebut ditolak oleh Putin dan hanya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, yang menemuinya.

    “Putin menolak menerima Assad. Menteri Luar Negeri Rusia yang menemuinya kemudian menolaknya,” kata sumber itu.

    Menurut laporan itu, Sergei Lavrov mengatakan, “Kembalilah dan selesaikan sendiri masalah Anda.”

    Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan jika keluarga Assad mendapatkan suaka di Rusia maka itu adalah keputusan Putin.

    “Jika Rusia memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya, ini akan menjadi keputusan yang diambil oleh Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Dmitry Peskov.

    “Tentu saja, keputusan serupa tidak dapat dibuat tanpa kepala negara, dan keputusan ini adalah keputusannya,” lanjutnya.

    Ia menegaskan tidak ada pertemuan antara Putin dan Assad yang dijadwalkan baru-baru ini.

    “Tidak ada pertemuan (yang diantisipasi antara Putin dan Assad) dalam agenda resmi presiden Rusia,” katanya.

    Sementara itu, Rusia yang mendukung rezim Assad sejak tahun 2015 untuk melawan oposisi, telah membangun sejumlah pangkalan militer di Suriah.

    Nasib pangkalan militer itu kini sedang dalam upaya perlindungan.

    “Keamanan kedua pangkalan itu sangat penting. Kami melakukan segala yang mungkin dan diperlukan untuk berkomunikasi dengan mereka yang dapat memberikan keamanan. Tentara kami juga mengambil tindakan pencegahan,” kata Dmitry Peskov.

    Sebelumnya, dikabarkan bahwa oposisi yang menggulingkan rezim Assad menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan lembaga diplomatik di Suriah.

    Runtuhnya Rezim Assad dalam Perang Saudara Suriah

    Rezim Assad yang berada di bawah Partai Baath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi mengumumkan perebutan ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, oposisi bersenjata Suriah yang terdiri dari banyak faksi, meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dipimpin oleh Abu Muhammad Al-Julani mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Runtuhnya rezim Assad ini adalah buntut dari perang saudara yang berlangsung sejak tahun 2011.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada tahun 2011 dan Rusia mulai terlibat pada tahun 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada tahun 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Rezim Bashar al-Assad berkuasa sejak tahun 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Rusia Wanti-wanti Israel Konsekuensi Rebut Wilayah Suriah di Golan

    Rusia Wanti-wanti Israel Konsekuensi Rebut Wilayah Suriah di Golan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Rusia menyatakan tindakan Israel merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, Suriah, memiliki konsekuensi yang berbahaya.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perebutan zona penyangga Dataran Tinggi Golan bisa semakin memicu ketidakstabilan di negara yang sedang riuh tersebut.

    “Tentu saja serangan dan tindakan (Israel) di Dataran Tinggi Golan, di zona penyangga, tidak mungkin berkontribusi untuk menstabilkan situasi di Suriah yang sudah tidak stabil,” kata Peskov pada Rabu (11/12), seperti dikutip Anadolu Agency.

    Peskov menyampaikan Rusia ingin segera melihat situasi di Suriah stabil dengan cara apa pun.

    Karenanya, Moskow akan memantau ketat semua yang terjadi di Suriah dan terus berkontak dengan mereka yang saat ini mengendalikan situasi di sana.

    “Ini diperlukan karena pangkalan kami ada di sana, misi diplomatik kami juga ada di sana,” ucapnya.

    Peskov juga mengatakan Rusia telah membantu Suriah “pada suatu waktu” untuk menstabilkan situasi di negara tersebut setelah hal ini mengancam seluruh kawasan. Ia menyampaikan Kremlin telah “memenuhi misinya” dengan “banyak upaya” demi mencapai hal itu.

    “Sayangnya, (rangkaian kejadian ini) mengarah pada situasi yang ada saat ini,” kata Peskov.

    Pemerintahan Presiden Bashar Al Assad runtuh usai kelompok milisi merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12) dan membuatnya lari ke Rusia.

    Kejatuhan Al Assad dimanfaatkan oleh Israel yang langsung mengerahkan pasukan untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan.

    Bukan cuma itu, Israel juga menyerbu situs-situs militer di seluruh Suriah dengan dalih agar persenjataan militer yang tersisa tak digunakan kelompok pemberontak menyerang Negeri Zionis.

    Zona penyangga Dataran Tinggi Golan didirikan berdasarkan perjanjian gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

    Wilayah Dataran Tinggi Golan sendiri merupakan milik Suriah. Israel merebut sebagian wilayah tersebut dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam.

    Suriah berusaha merebut kembali Dataran Tinggi Golan pada 1973 namun gagal. Oleh sebab itu, zona penyangga dibuat untuk memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dan wilayah yang masih dikuasai Suriah.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

    KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

    loading…

    Kelompok pemberontak Suriah menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad. Foto/X @MiddleEastEye

    JAKARTA – Sebanyak 37 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari Suriah . Evakuasi tersebut dilakukan sejak Selasa, 10 Desember 2024.

    “Sebagai bagian dari upaya perlindungan WNI dalam situasi Suriah saat ini, KBRI Damaskus melaksanakan evakuasi gelombang pertama sebanyak 37 orang WNI dari Suriah,” bunyi keterangan tertulis KBRI Damaskus melalui akun Instagram @indonesiadamascus dilihat Kamis (12/12/2024).

    Para WNI yang dilakukan evakuasi tersebut dijadwalkan tiba di Jakarta pada hari ini. “Rombongan akan singgah di Beirut sebelum melanjutkan penerbangan ke Indonesia pada Rabu 11 Desember 2024. Rombongan dijadwalkan tiba di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2024,” ujar Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi saat proses evakuasi itu.

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyoroti perang yang terjadi di Suriah. Dalam keterangannya, Kemlu meminta seluruh pihak yang terlibat perang untuk melindungi warga sipil.

    “Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional, terutama Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional,” demikian keterangan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri melalui akun X-nya pada Senin, 9 Desember 2024.

    Kemlu menyebutkan Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di Suriah dan mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap keamanan regional serta dampak kemanusiaan yang ditimbulkan.

    “Krisis di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui suatu proses transisi yang inklusif, demokratis, dan damai yang mengedepankan kepentingan dan keselamatan rakyat Suriah yang tetap menjaga kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah Suriah,” ujarnya.

    Terkait kondisi WNI di Suriah, Kemlu menuturkan KBRI Damaskus telah menyiapkan semua langkah yang dinilai perlu untuk memastikan keselamatan WNI.

    “KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI, termasuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi ke tempat yang lebih aman, jika situasi keamanan memburuk,” jelas dia.

    Sebelumnya, Oposisi atau pemberontak Suriah pada hari Minggu, 8 Desember 2024 mengumumkan rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sudah berakhir. Ini menandai kegagalan Rusia dan Iran dalam menyokong sekutu mereka.

    (cip)