Negara: Rusia

  • Rusia Bilang Putin Tak Diundang ke Pelantikan Trump

    Rusia Bilang Putin Tak Diundang ke Pelantikan Trump

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak mendapatkan undangan untuk menghadiri pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Washington DC pada Januari mendatang.

    Ketika ditanya wartawan soal apakah Trump telah menyampaikan undangan kepada Putin untuk menghadiri pelantikannya pada 20 Januari mendatang, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab: “Tidak, dia belum menyampaikannya.”

    Demikian seperti dilansir The Moscow Times, Jumat (13/12/2026).

    Seorang pemimpin asing belum pernah menghadiri pelantikan Presiden AS, yang biasanya dihadiri oleh para Duta Besar dan diplomat asing lainnya.

    Pekan ini, media terkemuka CBS News yang mengutip sejumlah sumber melaporkan bahwa Trump mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri seremoni pelantikan dirinya. Undangan untuk Xi itu diberikan pada awal November, tak lama setelah Trump memenangkan pilpres AS pada 5 November lalu.

    Pihak Trump sejauh ini belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

    Tidak diketahui juga secara jelas apakah Xi telah menerima undangan dari Trump tersebut. Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan komentarnya atas laporan media tersebut.

    Tim transisi Trump dilaporkan semakin meningkatkan kemungkinan untuk menjamu para pemimpin asing, termasuk Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban yang disebut “masih mempertimbangkan” untuk menghadiri langsung pelantikan tersebut.

    Tonton juga video: Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman

  • Timteng Lebih Pelik dari Rusia-Ukraina, Tapi Mudah Disetop

    Timteng Lebih Pelik dari Rusia-Ukraina, Tapi Mudah Disetop

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyebut konflik di Timur Tengah lebih rumit dari perang Rusia vs Ukraina, namun juga lebih mudah diselesaikan.

    Dalam wawancara dengan majalah TIME, Trump mengatakan masalah Timur Tengah begitu kompleks karena terus terjadi letusan konflik di berbagai wilayah.

    “Berbagai hal terjadi dengan sangat produktif di Timur Tengah. Saya pikir masalah Timur Tengah akan terselesaikan. Masalah ini lebih rumit daripada Rusia-Ukraina tetapi saya pikir ini lebih mudah diatasi,” kata Trump kepada majalah TIME yang diterbitkan Kamis (12/12).

    Trump berujar konflik Timur Tengah, meski begitu pelik, dapat segera diselesaikan di masa pemerintahannya.

    Saat ditanya mengenai apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberinya jaminan bahwa dia akan mengakhiri perangnya melawan Gaza, Trump menepis. Ia enggan membahas itu, namun dirinya percaya Netanyahu tahu apa yang ia inginkan.

    “Saya pikir dia tahu saya ingin peperangan ini berakhir. Saya ingin semuanya berakhir,” kata Trump, seperti dikutip Anadolu Agency.

    Konflik antara Israel dan Palestina belakangan meluas hingga ke Lebanon dan Suriah. Agresi Israel telah melebar ke Lebanon sejak beberapa bulan belakangan dan saat ini mulai merembet ke Suriah.

    Pada Minggu (8/12), rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad tumbang usai pasukan milisi merebut ibu kota Damaskus. Para pakar mengatakan runtuhnya pemerintahan Al Assad berkaitan dengan lemahnya dukungan yang ia terima dari Iran, milisi Hizbullah Lebanon, dan Rusia.

    Iran dan Hizbullah sedang melemah usai digempur Israel. Rusia juga sedang tak berdaya karena serangan-serangan Ukraina yang kini mulai aktif menggunakan senjata canggih Barat.

    Di tengah kondisi rentan Suriah, Israel menyerbu masuk ke perbatasan. Pasukan militer kini merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang sudah ditetapkan batas-batasnya untuk Suriah dan Israel.

    Mengenai situasi kompleks ini, Trump enggan menguraikan lebih lanjut perkembangan yang terjadi di Timur Tengah.

    Ia hanya menegaskan mendukung solusi apa pun yang bisa diambil.

    “Saya mendukung solusi apa pun yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan perdamaian. Ada gagasan lain selain solusi dua negara, tapi saya mendukung apa pun itu, apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan bukan hanya perdamaian, tapi perdamaian yang abadi,” ucapnya.

    Ketika ditanya apakah ia mempercayai Netanyahu, Trump menampik. Ia menegaskan dirinya “tak mempercayai siapa pun.”

    Agresi Israel di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan 44.835 warga Palestina. Mayoritas korban perempuan dan anak-anak.

    Warga Palestina saat ini dilanda bencana kemanusiaan parah karena tak mendapat bantuan makanan, air bersih, hingga akses kesehatan buntut blokade Israel.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • 93 Rudal dan 200 Shahed Rusia Meluncur ke Ukraina, F-16 Kiev Keluar Kandang – Halaman all

    93 Rudal dan 200 Shahed Rusia Meluncur ke Ukraina, F-16 Kiev Keluar Kandang – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM — Angkatan Udara Ukraina meluncurkan sejumlah jet tempur F-16 untuk meredam serangan Rusia pada Kamis (12/12/2024) malam hingga Jumat dini hari.

    Media Ukraina, Strana mengabarkan Rusia kembali melakukan serangan besar-besaran ke Ukraina sebagai tanggapan atas serangan enam rudal ATACMS buatan AS ke wilayah Rusia pada Rabu sehari sebelumnya.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, militernya mengerahkan jet tempur F-16 buatan AS untuk meredam rudal rudal Rusia tersebut.

    Rusia menurutnya, telah meluncurkan sebanyak 93 rudal dari berbagai jenis dan 200 UAV atau drone Shahed ke wilayahnya.

    Sasaran utama dari rudal dan drone Rusia tersebut adalah fasilitas-fasilitas energi Ukraina.

    Zelensky mengatakan bahwa 81 rudal berhasil ditembak jatuh. Sebanyak 11 di antaranya ditembak oleh jet tempur F-16.

    Akan tetapi sebanyak 12 rudal lolos dari bidikan Ukraina dan sebagian berhasil mengenai sasaran.

    Presiden mengakui sejumlah fasilitas energinya mengalami kerusakan dihantam rudal dan drone. 

    Kerusakan Fasilitas Energi

    DTEK, sebuah perusahaan energi di Ukraina melaporkan kerusakan pada pembangkit listrik termalnya selama serangan rudal.

    “Tidak ada korban jiwa, tetapi peralatan rusak parah,” demikian keterangan DTEK.

    Sementara laporan baru, kerusakan di Ukraina bagian barat terjadi di wilayah Ivano-Frankivsk telah menjadi sasaran serangan paling masif sejak perang skala penuh. OVA melaporkan fasilitas infrastruktur penting telah rusak.

    Menurt OVA, di wilayah Ternopil juga ada “dampak negatif” setelah serangan itu.

    Sementara Ukrinform melaporkan, di distrik Industrialnyi, Kharkiv, sebuah pesawat nirawak kamikaze Rusia menghantam atap sebuah bangunan tempat tinggal.

    Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov melaporkan di Telegram, serangan mengarah ke wilayah permukiman warga.

    Pesawat pengebom strategis Tu-95MS pembawa rudal balistik (RBC Ukraine)

    “Sebuah Shahed menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di distrik Industrialnyi kota itu. Diperkirakan, pesawat itu menghantam atap sebuah bangunan berlantai lima,” tulisnya.

    Menurut wali kota, sejauh ini belum ada laporan korban yang dikonfirmasi.

    Di Kharkiv dan banyak wilayah lain, peringatan udara telah dibunyikan karena segerombolan pesawat nirawak kamikaze Rusia yang masuk.

    Ukrinform juga menyebutkan, penembakan Rusia salah satunya dilakukan dengan pesawat pengebom strategis Tu-95MS.

    Pesawat tersebut diperkirakan membawa rudal jelajah.

    “Pesawat Tu-95MS lepas landas dari lapangan udara Olenya (wilayah Murmansk, Federasi Rusia) telah terekam. Ikuti peringatan terbaru kami, jangan abaikan peringatan udara,” demikian bunyi unggahan di media sosial.

  • Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    GELORA.CO  — Sirine serangan udara merang-rang di seluruh penjuru Ukraina, Jumat (13/12/2024) pagi atau siang waktu Indonesia. 

    Rusia diperkirakan melakukan aksi pembalasan terhadap serangan Ukraina.

    Media Kiev, Ukrinform mengabarkan dalam breaking newsnya hari ini, Rusia meluncurkan sejumlah besar rudal ke Ukraina.

    Rudal ini meluncur dari satu MiG-31K yang berpotensi membawa rudal Kinzhal.

    Baca juga: Di Balik Jatuhnya Pokrovsk, Ada Harta Karun Bernilai Tinggi Incaran Kremlin

    Pesawat tersebut lepas landas dari lapangan udara Savasleyka, sebelah timur Moskow.

    Angkatan Udara Ukraina mengingatkan kepada warga Ukraina agar semakin berhati-hati karena ancaman Rusia yang bakal kembali menyerang Ukraina.

    Ukrinform mengabarkan, bahwa rudal datang dari utara dan selatan. 

    Peringatan serangan udara telah diumumkan di seluruh Ukraina.

    “Jangan abaikan peringatan udara!” kata Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan.

    Selain rudal, Rusia juga meluncurkan puluhan pesawat nirawak kamikaze ke Ukraina.

    Namun hingga kini belum ada konfirmasi wilayah-wilayah yang terkena serangan dari Rusia tersebut.

    Kewaspadaan Ukraina tersebut muncul setelah Rusia menyatakan segera membalas serangan Ukraina pada Rabu (11/12/2024).

    Pada Rabu kemarin, Ukraina meluncurkan enam rudal taktis angkatan darat (ATACMS) bantuan Amerika Serikat. 

    Target serangan adalah lapangan udara militer di Taganrog, kota pelabuhan di wilayah Rostov, pesisir Laut Azov. 

    “Dua rudal ditembak jatuh oleh awak tempur sistem pertahanan udara Pantsir, sedangkan yang lainnya dibelokkan oleh peralatan perang elektronik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP. 

    Dikatakan bahwa tidak ada personel militer terluka, tetapi pecahan peluru yang jatuh sedikit merusak kendaraan tempur dan bangunan di dekatnya. 

    “Serangan oleh senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tindakan yang tepat akan diambil,” imbuh . 

    Moskwa bulan lalu meluapkan amarah setelah Washington mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS. 

    Rudal itu dibuat oleh industri pertahanan AS Lockheed Martin dan memiliki jangkauan maksimal 300 kilometer. 

    Pada 21 November, Rusia meluncurkan rudal hipersonik eksperimental Oreshnik ke Ukraina untuk kali pertama. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya respons terhadap penggunaan senjata jarak jauh Barat oleh Kyiv.

    Pada Kamisnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menembakkan rudal balistik hipersonik ke pusat Ibu Kota Kiev jika Ukraina tidak menghentikan serangannya menggunakan rudal ATACMS atau Stporm Shador buatan Inggris. 

    Sementara Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan, Rusia mungkin akan segera membidik Ukraina lagi dengan rudalnya yang baru, Oreshnik. 

    Peringatan AS “didasarkan pada penilaian intelijen bahwa ada kemungkinan Rusia dapat menggunakan rudal Oreshnik dalam beberapa hari mendatang,” kata Singh, dikutip dari kantor AFP

  • Merasakan Mati Agar Hidup Lebih Berarti di Korea Selatan

    Merasakan Mati Agar Hidup Lebih Berarti di Korea Selatan

    JAKARTA – World Health Organization (WHO) mencatat, Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Tahun ini, Negeri Gingseng itu mendapat peringkat ke-4 setelah Lituania, Rusia, dan Guyana. 

    Bunuh diri di Korea Selatan paling banyak dilakukan oleh orang tua dan anak muda. Ada faktor yang mendasari hal ini. Di Korea Selatan, seorang anak diharapkan untuk merawat orang tua mereka ketika mereka menjadi lansia. Agar tidak menjadi beban bagi anak, orang tua sering kali memutuskan untuk mengakhiri hidup.

    Anak muda di Korea Selatan juga mengalami hal yang tak kalah menyedihkan. Sering kali, mereka dituntut untuk mencapai nilai akademis yang bagus. Karena itu, ketika mereka merasa tidak puas dengan hasil dan takut mengecewakan orang tua, mereka memilih untuk bunuh diri agar tidak menjadi beban.

    Untuk menghentikan fenomena ini, pemerintah Korea Selatan terus berusaha meningkatkan panduan kesehatan mental. Gunanya agar masyarakat berani menyuarakan apa yang mereka rasakan. Jembatan Mapo, yang biasa dijadikan tempat mengakhiri hidup juga dipasangkan penanda seperti tanda semangat untuk orang-orang yang melewati jembatan tersebut.

    Jembatan Mapo di Korea Selatan. (Yujin Ko/Pixabay) 

    Tidak hanya pemerintah, perusahaan perkantoran dan sekolah juga mencoba berbagai usaha agar mengurangi angka bunuh diri yaitu dengan belajar mengapresiasi hidup. Ada banyak cara untuk mengapresiasi, tetapi yang dibuat kali ini berbeda. Masuk ke peti mati adalah satu siasat sebuah perusahaan. Kegiatan ini disebut living funerals.

    Bagaimana cara kerja living funerals ini? Di sebuah ruangan, para peserta masuk memakai jubah putih lalu duduk di depan meja dan menulis surat terakhir untuk orang yang mereka cintai. Kemudian, mereka masuk ke dalam peti mati yang diatur terbuka dan memeluk foto untuk peti mereka.

    Setelah masuk dan berbaring di dalam peti mati, seorang laki-laki memakai pakaian serba hitam dengan topi hitam datang menutup peti tersebut. Ia biasa disebut malaikat kematian. Selama di dalam peti, mereka akan membayangkan apa yang mereka lalui sepanjang hidup mereka.

    Sama seperti perusahaan, sekolah-sekolah di Korea Selatan melakukan hal yang sama. Disebut sebagai program “Death Experience”, sekolah menunjukkan bagaimana rasanya ketika mati. Setelah merasakan pengalaman tersebut untuk 10 menit, kemudian peserta akan bangun. Kepala program itu kemudian berkata, “Anda telah melihat seperti apa kematian. Anda hidup, dan Anda harus berjuang!” dikutip dari Elite Readers.

    Hal ini dibuat agar peserta bisa memahami bahwa sebuah masalah juga bagian dari hidup. Hidup ini perlu diapresiasi agar kita bisa menjalaninya dengan baik. Dan pengalaman ini juga bisa mengubah cara perspektif seseorang, salah satunya Cho Yong Tae.

    Dilansir dari BBC, pengalaman ini menyadarkan bahwa Ia harus memulai sebuah cara hidup yang baru. “Saya sadar, saya melakukan banyak kesalahan. Saya berharap lebih passionate dalam pekerjaan yang saya lakukan dan meluangkan waktu bersama keluarga.”

    Jeong Yong-Mun, pengelola Hyowon Healing Center merasa pengalaman ini diperlukan agar peserta bisa mengatasi masalah mereka yang menjadi bagian kehidupan. Kata dia, sebagai manusia, kita perlu belajar menerima sebuah keadaan tetapi tidak tinggal diam begitu saja. Di samping itu, Healing Center juga mengajarkan untuk membiasakan tertawa bersama orang terdekat. Hal itu membantu perasaan menjadi rileks. Memberi semangat kepada satu sama lain juga menjadi cara mengapresiasi hidup. 

    Bagaimana? Apakah Anda tertarik mencoba pengalaman ini?

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1024: Mark Rutte Sebut Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1024 pada Jumat (13/12/2024).

    Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengeluarkan peringatan serius tentang ambisi Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berupaya menghapus Ukraina dari peta.

    Dalam pernyataannya kepada lembaga riset Carnegie Europe, Rutte menekankan bahwa ancaman ini tidak hanya terbatas pada Ukraina, tetapi juga dapat meluas ke negara-negara lain di Eropa.

    “Sudah waktunya untuk beralih ke pola pikir masa perang,” katanya, dikutip dari The Guardian.

    Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan Rusia menggunakan kawanan pesawat tanpa awak yang dapat menimbulkan dampak fatal di Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

    Peringatan ini disampaikan Rutte dalam pidato pelantikan sebagai Sekretaris Jenderal NATO, hanya dua bulan setelah ia menjabat sebagai pejabat sipil tertinggi di organisasi tersebut.

    Dengan situasi yang semakin memanas, Rutte meminta semua pihak untuk bersiap menghadapi potensi ancaman yang lebih besar dari Rusia.

    Simak peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1024:

    Paket Senjata Terbaru dari AS

    Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan paket bantuan senjata terbaru untuk Ukraina pada hari Kamis.

    Paket ini bernilai 500 juta dollar AS, seperti yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan resmi.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan dukungan tambahan kepada Ukraina hingga akhir masa pemerintahan Biden.

    “Kami berkomitmen untuk membantu Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia,” ujar Kirby.

    Sebagai bagian dari dukungan ini, Washington juga mengumumkan 10 hari yang lalu bahwa mereka akan mengirimkan bantuan senjata lainnya.

    Paket itu termasuk rudal, amunisi ranjau antipersonel, dan berbagai senjata lainnya, dengan total nilai mencapai 725 juta dollar AS.

    Pemerintahan Biden berusaha untuk memperkuat posisi Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia sebelum masa jabatannya berakhir pada bulan Januari.

    Setelah itu, presiden terpilih Donald Trump akan mengambil alih kepemimpinan.

    Biden dan timnya berfokus pada upaya untuk memastikan Ukraina mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam waktu yang terbatas ini, sebagai bagian dari strategi untuk melawan agresi yang sedang berlangsung.

    Pertahanan Ukraina di Pokrovsk Terus Diuji

    Pertempuran di sekitar Kota Pokrovsk, Ukraina timur, semakin intensif.

    Hal ini disampaikan oleh komandan militer tertinggi Ukraina setelah serangan Rusia yang berlangsung selama berbulan-bulan.

    Analis memperkirakan bahwa pasukan Rusia kini hanya berjarak beberapa kilometer dari Pokrovsk.

    Staf Umum Ukraina melaporkan pada hari Kamis bahwa selama 24 jam terakhir, pasukan Ukraina berhasil menangkis hampir 40 upaya serangan dari Rusia untuk menyerbu pertahanan di sekitar Pokrovsk.

    Pertahanan Ukraina di wilayah Donetsk telah mengalami tekanan yang signifikan sejak awal tahun ini akibat serangan Rusia yang terus-menerus.

    Pokrovsk merupakan salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan juga berfungsi sebagai pusat logistik penting di wilayah Donetsk.

    Keberadaan kota ini sangat strategis bagi pertahanan Ukraina dalam menghadapi agresi militer Rusia.

    Dengan situasi yang semakin memanas, fokus internasional kini tertuju pada kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan yang terus berlanjut.

    Ukraina Belum Siap Perundingan dengan Rusia

    Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Kamis (12/12/2024) malam oleh penyiar publik Suspilne, Yermak menyatakan bahwa Ukraina tidak memiliki dua elemen penting yang dibutuhkan untuk memulai dialog: senjata jaminan keamanan dan status internasional yang diinginkan.

    “Belum hari ini,” ujar Yermak ketika ditanya tentang kesiapan Ukraina untuk memulai perundingan.

    Pernyataan ini muncul di tengah pertimbangan terbuka Presiden Volodymyr Zelensky mengenai kemungkinan penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik yang dimulai sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

    Meskipun ada diskusi tentang perundingan, Yermak menegaskan bahwa kondisi saat ini belum mendukung langkah tersebut.

    Dengan situasi yang masih tidak menentu, Ukraina tetap berfokus pada upaya untuk mendapatkan dukungan internasional dan memperkuat posisi pertahanannya sebelum melanjutkan dialog dengan Rusia.

    Kaja Kallas: Gunakan Dana Rusia untuk Mendukung Ukraina

    Miliaran dana negara Rusia yang saat ini dibekukan di Uni Eropa harus dialokasikan untuk membantu Ukraina.

    Pernyataan ini disampaikan oleh Kaja Kallas, diplomat utama Uni Eropa yang juga merupakan perwakilan tinggi untuk urusan luar negeri dan keamanan.

    Kallas menegaskan bahwa Ukraina memiliki klaim yang sah untuk mendapatkan kompensasi atas kerugian yang dialaminya akibat invasi Rusia.

    Kallas mengilustrasikan pentingnya aset yang dibekukan dengan pernyataan, “Lebih baik memiliki burung kecil di tangan Anda daripada burung besar di atap.”

    Ia menekankan bahwa saat ini Uni Eropa memiliki “burung kecil” tersebut, yaitu aset yang dibekukan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung Ukraina.

    Usulan Kallas muncul di tengah meningkatnya pertanyaan mengenai cara mendanai Ukraina dalam jangka menengah serta membayar tagihan rekonstruksi yang sangat besar.

    Dengan situasi yang terus berkembang, penggunaan dana yang dibekukan dapat menjadi solusi strategis dalam mendukung Ukraina dan menekan Rusia lebih lanjut.

    Kedepannya, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan bahwa dana tersebut dapat segera dimanfaatkan demi kepentingan Ukraina dan stabilitas regional.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Bicara Soal Kemungkinan Perang dengan Iran, Apa Katanya?

    Trump Bicara Soal Kemungkinan Perang dengan Iran, Apa Katanya?

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan “apa pun bisa terjadi” ketika ditanya soal kemungkinan berperang dengan Iran saat dia kembali menjabat nantinya.

    “Apa pun bisa terjadi. Apa pun bisa terjadi. Situasinya sangat fluktuatif,” ucap Trump saat ditanya soal kemungkinan perang melawan Iran dalam wawancara dengan majalah TIME, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    Trump kemudian menambahkan bahwa menurutnya, hal yang paling berbahaya yang terjadi saat ini adalah Ukraina menembakkan rudal ke Rusia, yang menurutnya merupakan eskalasi konflik besar-besaran.

    Wawancara dengan TIME itu bertepatan dengan penobatan Trump sebagai “Person of the Year” untuk tahun ini.

    Trump memiliki riwayat yang buruk dengan Iran, di mana pada masa jabatan pertamanya, tepatnya tahun 2020 lalu, dia memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan jenderal penting Iran, Qassem Soleimani, yang saat itu sedang berada di wilayah Irak.

    Kemudian tahun 2018 lalu, Trump memutuskan untuk menarik AS dari perjanjian nuklir Iran yang disepakati pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama, pada tahun 2015, dan memberlakukan kembali rentetan sanksi ekonomi untuk Teheran yang sebelumnya telah dilonggarkan.

    Perjanjian nuklir itu mengatur pembatasan terhadap kemampuan Iran dalam memperkaya uranium — proses yang dapat menghasilkan material fissile untuk senjata nuklir.

  • AS Tuduh Warga Korut Susupi Perusahaan Washington, Curi Data Rahasia

    AS Tuduh Warga Korut Susupi Perusahaan Washington, Curi Data Rahasia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat mengeklaim Korea Utara menyusupkan warga mereka ke perusahaan-perusahaan di AS, untuk mencuri informasi rahasia yang kemudian digunakan untuk pemerasan.

    Uang hasil peras tersebut diduga dipakai untuk membiayai program persenjataan Pyongyang.

    Kementerian Luar Negeri AS menyatakan sekitar 130 pekerja asal Korea Utara bekerja di perusahaan teknologi informasi (IT) dan nirlaba AS dari 2017 hingga 2023. Mereka setidaknya telah meraup $88 juta (sekitar Rp1,4 triliun) yang digunakan Korut untuk membiayai senjata pemusnah massal.

    Perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York belum memberikan komentar mengenai hal ini.

    Kemlu AS sementara itu sedang mencari informasi dari dua perusahaan Korut yang dijatuhi sanksi, yakni Yanbian Silverstar Network Technology dan Volasys Silverstar. Dua perusahaan yang masing-masing berbasis di China dan Rusia tersebut dikatakan menangani para pekerja.

    Kementerian Kehakiman AS secara terpisah juga mengumumkan dakwaan terhadap 14 warga Korea Utara yang dituduh bekerja di perusahaan-perusahaan AS menggunakan identitas palsu.

    Para pekerja diduga beroperasi dari luar AS untuk mencuri informasi sensitif perusahaan, salah satunya kode sumber komputer milik perusahaan, dan mengancam akan membocorkannya kecuali jika perusahaan membayar tebusan.

    Ke-14 orang tersebut kini didakwa dengan sejumlah tuduhan di antaranya penipuan daring, pencucian uang, dan pencurian identitas.

    “Untuk mendukung rezimnya yang brutal, pemerintah Korea Utara mengarahkan pekerja IT untuk mendapatkan pekerjaan melalui penipuan, mencuri informasi sensitif dari perusahaan-perusahaan AS, dan menyedot uang kembali ke Korut,” kata Wakil Jaksa Agung AS Lisa Monaco dalam sebuah pernyataan.

    Sebagian besar terdakwa diyakini berada di Korea Utara. Oleh sebab itu, Kementerian Luar Negeri AS menawarkan hadiah $5 juta (sekitar Rp80 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi mengenai para tersangka.

    Seorang pembelot Korea Utara yang ahli di bidang IT pernah mengaku kepada Reuters pada November 2023 bahwa di Korut, ia akan mencoba untuk mendapatkan pekerjaan dan membuat profil media sosial palsu untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan.

    (blq/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bagaimana Uni Eropa Sikapi Kekuasaan HTS di Suriah?

    Bagaimana Uni Eropa Sikapi Kekuasaan HTS di Suriah?

    Jakarta

    Sebagaimana yang lain dunia, Uni Eropa dikejutkan oleh betapa cepatnya pemberontak Suriah menumbangkan rejim Bashar Assad di Damaskus. Keberhasilan kolaborasi pimpinan Hay’at Tahrir al-Sham, HTS, itu tidak menyisakan banyak waktu untuk bersiasat atau menyiapkan respons.

    Brussels menyambut ambruknya kediktaturan Assad, namun bersikap hati-hati dalam menyikapi kekuasaan pemimpin HTS, Abu Muhammad al-Julani, alias Ahmad al-Sharaa. Betapapun, organisasi Islam nasionalis itu dilahirkan dari ISIS dan sempat dibesarkan al-Qaeda, dua kelompok teror di Suriah dan Irak.

    Seorang juru bicara UE mengaku pihaknya tidak menjalin komunikasi dengan penguasa baru Suriah, HTS hingga kini masih menghuni daftar organisasi teroris Perserikatan Bangsa-bangsa dan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat.

    UE berdiplomasi dengan bekas kelompok teror?

    Keraguan yang menaungi pemerintahan baru Suriah bersumber pada latar belakang al-Julani.

    Dia bergabung dengan al Qaeda untuk melawan invasi AS di Irak dan sempat dikurung di penjara Bucca. Di sana, dia dikabarkan menghabiskan waktu dengan anggota berbagai kelompok jihad dan bertemu dengan gembong Islamic State, ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

    Dalam wawancara dengan televisi AS PBS, dia mengakui beberapa tahun yang lalu bahwa sekembalinya ke tanah air, dia memperoleh dukungan finansial dari Islamic State untuk membentuk laskar bersenjata bernama Front al-Nusra.

    Namun loyalitasnya punah ketika al-Baghdadi memaksakan agar laskah al-Julani dilebur ke dalam organisasi baru, Islamic State di Irak dan Suriah, ISIS, lapor media Inggris BBC. Al-Julani menolak dan membelot ke al-Qaeda.

    Meski sudah menguasai Suriah, al-Julani belum melepaskan status buron internasional. Pemerintah AS menawarkan hadiah sebesar USD10 juta untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapannya.

    Beberapa analis meyakini, Barat harus mencabut label teroris terhadap al-Julani dan HTS, meski dengan beberapa syarat.

    “Pencabutan status sebagai individu atau organisasi teroris menuntut proses yang rumit dan sulit,” tulis Charles Lister, direktur program Suriah di Middle East Institute, di X.

    “Menurut pemahaman saya, sejumlah kondisi berurutan akan diajukan agar HTS dapat memenuhinya, yang melibatkan reformasi militer, politik dan administrasi, serta langkah-langkah menuju akuntabilitas atas kejahatan yang terdokumentasi sebelumnya.”

    Dugaan kejahatan HAM

    Sudah sejak Februari tahun ini warga sipil di Idlib, yang dikuasai HTS, mengadukan praktik “penyiksaan dan kematian dalam tahanan,” menurut laporan PBB yang dikeluarkan pada bulan September.

    Laporan oleh Amerika Serikat tentang hak asasi manusia di Suriah pada tahun 2022 mencatat, kelompok bersenjata seperti “HTS melakukan berbagai pelanggaran, termasuk pembunuhan dan penculikan, penahanan ilegal, kekerasan fisik, kematian warga sipil, dan perekrutan tentara anak-anak.”

    Laporan itu juga menuduh beberapa kelompok pemberontak Suriah lainnya atas tindakan yang sama. Organisasi HAM Human Rights Watch melaporkan, pada tahun 2019 setidaknya enam mantan tahanan disiksa saat berada dalam tahanan HTS.

    Namun al-Julani membantah terlibat, dan baru-baru ini mengatakan kepada CNN bahwa pelanggaran “tidak dilakukan atas perintah atau arahan kami” dan bahwa mereka yang bertanggung jawab telah diseret ke pengadilan.

    Pemerintahan yang inklusif demi pengakuan Barat

    Namun, Uni Eropa menyimpan banyak keraguan. Blok yang beranggotakan 27 negara itu khawatir tentang keselamatan minoritas, hak-hak perempuan, dan representasi yang setara bagi berbagai kelompok oposisi.

    “Kami menyerukan transisi politik yang tenang dan inklusif serta perlindungan bagi semua warga Suriah, termasuk semua kaum minoritas,” tulis Kaja Kallas, diplomat utama Uni Eropa, di X, sesaat setelah HTS mengambil alih Damaskus.

    Sejauh ini, HTS telah menjanjikan keselamatan bagi kaum minoritas agama, mendeklarasikan amnesti bagi semua tentara Suriah, memutuskan untuk bekerja sama dengan perdana menteri Suriah saat ini untuk membentuk pemerintahan transisi, dan mengatakan bahwa perempuan tidak akan diberi kewajiban cara berpakaian.

    Beberapa pihak menyarankan, Uni Eropa harus memanfaatkan peluang ini dan secara aktif terlibat dalam melobi penguasa baru, demi kepentingan warga Suriah dan juga kepentingan Uni Eropa sendiri.

    UE harus ‘memberikan insentif untuk aksi positif’

    Lebih dari satu juta warga Suriah melakukan eksodus ke UE pada puncak perang saudara yang berkecamuk selama hampir 14 tahun. Hingga kini, pengungsi Suriah merupakan komunitas pencari suaka terbesar di Eropa.

    Usai tergulingnya Bashar al-Assad, sejumlah kelompok konservatif mulai menyerukan pemulangan atau deportasi warga Suriah. Beberapa negara anggota UE, termasuk Jerman, menghentikan pemrosesan permohonan suaka yang diajukan kurang dari 48 jam setelah Assad melarikan diri dari Damaskus.

    Julien Barnes-Dacey, direktur program Timur Tengah & Afrika Utara di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, mengatakan kepada DW bahwa UE harus menyalurkan perhatian dan sumber daya politik yang signifikan untuk pembentukan pemerintahan yang inklusif di Suriah.

    “UE harus “bekerja dengan cepat dan serius untuk memberikan insentif pada kebijakan positif,” terutama setelah HTS mengisyaratkan kelunakan ideologi”, ujar Barnes-Dacey.

    “Ini adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mengamankan kepentingan Eropa, baik itu stabilitas regional dan mencegah konflik dan terorisme baru, dan memungkinkan jutaan warga Suriah untuk akhirnya kembali ke rumah, atau secara permanen melemahkan pengaruh regional yang bermusuhan dari kekuatan eksternal seperti Rusia,” katanya kepada DW dalam tanggapan tertulis.

    Ketika sebagian pakar mempercayai keseriusan HTS menjamin pemerintahan inklusif, yang lain lebih skeptis dan menduga klaim pluralis hanya sebagai kampanye pencitraan.

    “HTS sedang mencoba untuk menunjukkan wajah yang ramah saat ini, untuk mendapatkan dukungan maksimal bagi proyek mereka untuk membangun rezim baru dan untuk meminimalkan gesekan dengan negara-negara Barat dan Arab. Itu tidak selalu menjadi kenyataan,” Aron Lund, seorang peneliti di Century Foundation, mengatakan kepada DW.

    “Ketika terancam, kelompok-kelompok seperti ini hampir selalu akan kembali ke basis asli dan paling solid mereka, yang dalam kasus HTS adalah inti jihadnya yang keras,” tambahnya.

    Uni Eropa menyadari risiko tersebut, dan untuk saat ini tetap berhati-hati dalam menyikapi transisi kekuasaan di Damaskus. Kebijakan UE akan bergantung pada bagaimana HTS bertindak di masa depan.

    “Seiring dengan semakin besarnya tanggung jawab HTS, kita perlu menilai bukan hanya kata-kata, tetapi juga tindakan mereka,” kata juru bicara Uni Eropa Anouar El Anouni.

    Diadaptasi dari naskah DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Donald Trump Menjadi ‘Person of the Year’ Majalah Time

    Donald Trump Menjadi ‘Person of the Year’ Majalah Time

    Anda sedang membaca rangkuman berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini, edisi Jumat, 13 Desember 2024 kita awali dengan berita dari Amerika Serikat.

    Trump jadi ‘Person of the Year’ versi majalah Time

    Donald Trump dinobatkan sebagai ‘Person of the Year’ tahun ini versi majalah Time.

    Sam Jacobs, pemimpin redaksi Time, mengatakan: “selama 97 tahun, para editor TIME memilih ‘Person of the Year’, terlepas dengan kesan yang baik atau buruk, namun paling banyak berperan dalam membentuk dunia dan menjadi berita utama selama 12 bulan terakhir.”

    “Selama bertahun-tahun, pilihan ini sulit ditentukan. Tapi untuk tahun 2024, tidak sulit,” katanya.

    “Ini adalah kehormatan yang luar biasa,” ujar Trump di Wall Street,New York kemarin.

    Trump, yang akan menjadi presiden Amerika ke-47, pernah mendapat gelar yang sama dari majalan Time di tahun 2016, saat pertama kali terpilih menjadi presiden.

    Serangan Israel kembali tewaskan warga

    Jumlah warga yang tewas akibat serangan Israel, kemarin, sudah menewaskan sedikitnya 60 orang Palestina, serta melukai lebih dari 50 orang, saat mereka berlindung di kantor pos di Gaza.

    Serangan ini menghantam fasilitas pos di kamp Nuseirat, tempat keluarga pengungsi mencari perlindungan.

    Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Sebelumnya, dua serangan Israel di Gaza selatan menewaskan 13 warga Palestina yang menurut petugas medis Gaza dan kelompok Hamas merupakan bagian dari pasukan yang melindungi truk bantuan kemanusiaan.

    Majelis Korea memberikan suara pemakzulan

    Majelis Nasional Korea Selatan memberikan suara untuk memakzulkan kepala polisi nasional dan menteri kehakiman karena deklarasi darurat militer yang singkat.

    Pemungutan suara dilakukan setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengecam lawan-lawan politiknya sebagai “pasukan anti-negara”.

    Ia juga membela deklarasi darurat militer yang tadinya mau diberlakukan sebagai langkah legal untuk melindungi demokrasi di negaranya.

    “Saya akan berjuang sampai akhir,” kata Presiden Yoon menjelang akhir pidato panjang yang disiarkan di televisi.

    Presiden Yoon sedang diselidiki dengan tuduhan pemberontakan atas deklarasi darurat militer yang gagal dan memicu krisis politik di Korea Selatan terbesar dalam beberapa dekade.

    Biden cetak rekor pengampunan terbanyak Amerika

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden meringankan hukuman kepada sekitar 1.500 warga Amerika dengan menjadikan mereka tahanan di rumah masing-masing selama pandemi COVID-19.

    Ia juga memberikan pengampunan pada 39 warga Amerika yang dihukum karena kejahatan tanpa kekerasan.

    Karena ini, Biden memegang rekor sebagai presiden yang memberikan pengampunan terbesar dalam satu hari dalam sejarah.

    Ia mengalahkan pemberian pengampunan dalam sehari, yakni sebanyak 330, yang dilakukan Presiden Barack Obama sebelum meninggalkan jabatannya pada tahun 2017.

    Rekor baru juara dunia catur termuda

    Remaja India Gukesh Dommaraju menjadi juara dunia catur termuda setelah mengalahkan juara bertahan Ding Liren dari China dalam pertandingan terakhir kejuaraan catur dunia di Singapura.

    Gukesh, 18 tahun, memperoleh 7,5 poin dan mengalahkan lawannya dari China yang mendapat 6,5 poin.

    Gukesh secara resmi mengalahkan pencapaian Garry Kasparov dari Rusia yang memenangkan gelar juara catur termuda pada usia 22 tahun.

    “Saya memimpikan momen ini selama 10 tahun terakhir. Saya senang bisa mewujudkan mimpi [dan menjadikannya] kenyataan,” ujar Gukesh, yang sudah jadi ‘grandmaster’ sejak usia 12 tahun.