Negara: Rusia

  • AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 5 Triliun untuk Ukraina – Halaman all

    AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 5 Triliun untuk Ukraina – Halaman all

    AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 5 Triliun untuk Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM- Menjelang pelantikan Trump, pemerintahan Biden mengalokasikan paket senjata lain ke Ukraina.

    Amerika Serikat meluncurkan paket bantuan militer baru senilai $500 juta arau Rp 5 Triliun untuk Ukraina, yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan Kiev menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    “Amerika Serikat menyediakan paket penting lainnya berupa persenjataan dan peralatan yang sangat dibutuhkan bagi mitra Ukraina kami saat mereka mempertahankan diri dari serangan Rusia yang terus berlanjut,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

    Ini menyusul paket bantuan keamanan sebelumnya sebesar $988 juta dan $725 juta yang diumumkan awal bulan ini. Pemerintah saat ini tengah berupaya mempercepat penyaluran bantuan ke Ukraina sebelum Trump menjabat.

    Paket baru ini mencakup amunisi untuk peluncur roket ganda HIMARS, peluru artileri, drone, kendaraan lapis baja, dan peralatan pelindung untuk ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir, di antara sumber daya lainnya.

    Perlu dicatat bahwa persenjataan dan aset lainnya yang akan dikirim ke Ukraina akan diambil dari persediaan militer AS. 

    Kemenangan Trump pada bulan November telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan bantuan AS untuk Ukraina, sehingga menciptakan peluang yang sempit untuk pencairan dana sebelum pemerintahannya mulai menjabat. Presiden yang baru menjabat telah menganjurkan pendekatan yang sama sekali berbeda terhadap hubungan dengan Ukraina, dengan menganjurkan kesepakatan damai antara kedua negara.

    Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menekankan bahwa Presiden Joe Biden tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan, dengan mengatakan, “Kami akan terus memberikan paket tambahan hingga akhir pemerintahan ini.”

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Tentang Bendera Baru Suriah Usai Rezim Bashar Al Assad Tumbang

    Tentang Bendera Baru Suriah Usai Rezim Bashar Al Assad Tumbang

    Jakarta

    Pasukan oposisi Suriah, dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut kekuasaan dari Presiden Bashar Al Assad. Mereka pun mengganti bendera negara Suriah yang sebelumnya digunakan sejak tahun 1980.

    Diketahui, HTS yang merupakan bekas afiliasi Al-Qaeda, menyatakan mereka berhasil menggulingkan Assad setelah menyerbu dan menguasai Damaskus pada Minggu (8/12) waktu setempat. Mereka juga menyatakan presiden Suriah itu telah meninggalkan negaranya. Belakangan diketahui, Assad pergi ke Rusia.

    Bendera lama Suriah berwarna merah-putih-hitam dengan dua bintang hijau di atas warna putih di tengah. Bendera ini digunakan sejak tahun 1980, dan merupakan bendera dari Republik Arab bersatu yang berdiri pada 1958 sampai 1961.

    Bendera lama Suriah saat rezim Assad (Photo by LOUAI BESHARA / AFP) Foto: AFP/LOUAI BESHARA

    Persegi panjang berwarna merah melambangkan darah yang tertumpah dalam revolusi Suriah. Persegi panjang putih melambangkan perdamaian. Lalu, persegi panjang hitam melambangkan penindasan orang Arab.

    Ayah Presiden Bashar Al Assad yang digulingkan dan pejabat partai Ba’ath menetapkan desain dasar ini sebagai bendera resmi Suriah setelah kudeta.

    Seorang pria mengibarkan bendera oposisi Suriah di Benteng Aleppo di Suriah utara pada 11 Desember 2024. (Photo by Ozan KOSE / AFP) Foto: AFP/OZAN KOSE

    Bendera itu kini diganti dengan bendera baru. Coraknya mirip, hanya warna merah di bagian atas diganti dengan warna hijau, dengan bintang merah berjumlah tiga di atas warna putih.

    Dilansir Reuters, bendera yang kini dikibarkan merupakan bendera kaum oposisi. Desainnya dinamakan ‘bendera kemerdekaan’, dikibarkan saat Suriah merdeka dari Prancis. Suriah merdeka pada 17 April 1946. Tiga bintang merah di tengah mencerminkan tiga distrik utama di Suriah, yakni Aleppo, Damaskus, dan Deir el-Zor.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Foto Satelit Ungkap ‘Kapal Induk’ Iran Pengangkut Drone, UAV Teheran Terbang di New Jersey AS? – Halaman all

    Foto Satelit Ungkap ‘Kapal Induk’ Iran Pengangkut Drone, UAV Teheran Terbang di New Jersey AS? – Halaman all

    Foto Satelit Ungkap ‘Kapal Induk’ Iran Pengangkut Drone, UAV Teheran Terbang di New Jersey AS?

    TRIBUNNEWS.COM – Kapal baru pengangkut drone Iran, Shahid Bagheri, baru-baru ini terlihat di lepas pantai pelabuhan angkatan laut Iran Bandar Abbas di Teluk Persia, sejumlah media internasional melaporkan, Jumat (13/12/2024). 

    NDTV melansir, gambar satelit menunjukkan kapal, yang awalnya merupakan kapal kontainer dan dimodifikasi, terlihat mirip dengan kapal induk tetapi dimaksudkan untuk membawa dan meluncurkan drone.

    “Citra satelit resolusi tinggi yang dikumpulkan oleh Maxar menunjukkan kapal di lepas pelabuhan Bandar Abbas. Shahid Bagheri memiliki landasan yang mirip dengan kapal induk STOBAR, tetapi landasan pacu pendek menunjukkan itu dimaksudkan hanya untuk drone dan dapat digunakan untuk operasiona helikopter,” kata laporan itu, dikutip Jumat.

    Sebagai informasi, Maxar Technologies adalah sebuah perusahaan teknologi antariksa yang bermarkas besar di Westminster, Colorado, Amerika Serikat (AS), yang mengkhususkan diri dalam penyediaan komunikasi, pengamatan Bumi, radar, dan pengorbitan satelit, produk satelit, dan jasa lainnya.

    Dalam konteks keamanan AS, Maxar merupakan adalah perusahaan rekanan pemerintah AS untuk menyediakan citra satelit dan intelijen. 

    Kapal induk drone militer itu diyakini melakukan uji coba laut pertamanya sejak meninggalkan galangan kapal Iran dan Offshore Industries (ISOICO) di dekatnya pada akhir November.

    Sebagai informasi, Iran diketahui secara luas tidak memiliki kapal induk dan telah mengoperasikan jet tempur dan helikopter sejak tahun 1970-an dan 80-an.

    Pengangkut drone akan memungkinkan angkatan laut Iran untuk membawa kendaraan udara tak berawak lebih dekat ke medan perang.

    ‘Shahid Bagheri’, ‘Shahid Roudaki’ dan ‘Shahid Mahdavi’ adalah tiga kapal pengangkut pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) yang dikembangkan Iran.

    “Gambar yang diambil kemarin oleh satelit menunjukkan ketiga kapal tersebut berada di Teluk Persia,” kata laporan itu.

    Kapal-kapal Iran, Shahid Bagheri (kiri), Shahid Roudaki (atas) dan Shahid Mahdavi (kanan) di lepas pelabuhan Bandar Abbas. (ndtv/maxar)

    Dijelaskan, Kapal induk drone akan memungkinkan angkatan laut Iran untuk membawa kendaraan udara tak berawak lebih dekat ke medan perang.

    Meskipun menghadapi sanksi bertahun-tahun dari Barat, Iran telah berhasil memproduksi armada drone bersenjatanya yang telah berkembang secara berlipat ke medan perang yang berbeda di wilayah tersebut dan bahkan ke Eropa di mana Rusia dilaporkan menggunakan drone Shahed Iran terhadap Ukraina.

    Drone Shahed 129, yang diresmikan pada tahun 2012, diproduksi secara massal dan didasarkan pada drone Israel. Mohajer 6 dikatakan telah dikirim ke Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sejak 2018.

    Drone telah digunakan oleh kelompok-kelompok militan seperti Hizbullah, Houthi dan Hamas melawan Israel, saingan berat Iran di Timur Tengah.

    Citra satelit juga menangkap dua kapal angkatan laut Iran tambahan yang juga dimodifikasi dari sebelumnya adalah kapal komersial, ‘Shahid Mahdavi’ dan ‘Shahid Roudaki’, yang berlabuh di dekatnya.

    Dua kapal lainnya tidak memiliki jalan landasan, menunjukkan bahwa itu dapat digunakan untuk drone dengan kemampuan untuk lepas landas dan mendarat vertikal, tidak seperti drone Shahed dan Mohajer yang memerlukan landasan pacu untuk lepas landas.

    Shahid Roudaki adalah kapal perang yang mampu membawa pesawat nirawak, helikopter, dan peluncur rudal.

    Kapal ini merupakan kapal dagang yang dialihfungsikan untuk keperluan militer, dan merupakan kapal ketiga yang dimodifikasi untuk keperluan tersebut setelah Bagheri dan Mahdavi.

    Tanda ‘X’ di dek kapal merupakan landasan pendaratan helikopter dan kapal ini dapat membawa pesawat serang cepat.

    Kapal Iran, Shahid Roudaki terlihat di lepas pelabuhan Bandar Abbas pada 12 Desember 2024. (ndtv/maxar)

    Sementara itu, media Iran melaporkan bahwa Shahid Mahdavi, yang ditugaskan di Angkatan Laut IRGC pada Maret 2023, “dirancang untuk operasi jarak jauh dan dilengkapi dengan rudal, sistem pertahanan udara, dan teknologi radar canggih.”

    Kapal ini dapat membawa berbagai jenis helikopter serang, pesawat nirawak tempur, dan pesawat serang cepat.

    Gambar satelit Maxar, diambil dalam periode waktu.

    “Gambar-gambar berkala itu menunjukkan jejak sejarah konstruksi dan modifikasi pada Shahid Bagheri di galangan kapal Iran Shipbuilding & Offshore Industries Complex (ISOIC),” kata laporan tersebut.

    Gambar yang diambil oleh Maxar menunjukkan bahwa pembangunan dan modifikasi Shahid Bagheri dimulai pada awal tahun 2023. Gambar pertama yang diambil pada tanggal 26 Februari 2023, menunjukkan dek kapal sedang dibongkar dan ditaruh di dok kering di galangan kapal ISOICO di Iran di pelabuhan Bandar Abbad dekat Teluk Persia.

    Gambar pertama yang menunjukkan kapal Iran tengah dimodifikasi di dok kering di galangan kapal ISOICO pada 26 Februari 2023. (ndtv/maxar)

    Gambar kedua, tertanggal 14 November 2023, menunjukkan dek penerbangan bersudut dan jalur landasan yang sedang dikerjakan di dok kering.

    Dek penerbangan bersudut dan jalur landasan sedang dimodifikasi pada tanggal 14 November 2023. (ndtv/maxar)

    Gambar ketiga, diambil dua minggu kemudian pada tanggal 30 November 2023, memperlihatkan Kapal Shahid Bagheri di dermaga galangan kapal.

    Dalam waktu 16 hari, kapal dipindahkan dari dok kering dan berlabuh di luar pelabuhan. Kapal ini masih dalam tahap awal pembangunan.

    Dalam 16 hari, Kapal Shahid Bagheri yang Iran bangun dipindahkan dari dock kering ke dermaga. (ndtv/maxar)

     

    “Gambar-gambar itu menunjukkan bagaimana bagian landasan pacu di atas kapal-kapal itu tergores, tampaknya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tempur Iran, yang berkonflik langsung dengan Israel dan sedang menjalani perang dingin dengan Arab Saudi dalam lingkup regional.

    Gambar-gambar Maxar ini muncul pada saat seorang anggota parlemen AS mengklaim kalau Iran kemungkinan meluncurkan drone di atas New Jersey dari “mothership” di lepas pantai Timur. 

    Pentagon telah membantah klaim yang mengatakan “Tidak ada kebenaran untuk itu.”

    “Tidak ada kapal Iran di lepas pantai Amerika Serikat dan tidak ada yang disebut ‘mothership’ yang meluncurkan drone ke Amerika Serikat,” lapor Reuters mengutip juru bicara Pentagon, Sabrina Singh.

    Anggota Kongres dari Partai Republik Jeff Van Drew mengatakan dia telah menemukan apa yang tampaknya merupakan objek milik Iran.

    “Apa yang kami temukan mengkhawatirkan – drone terbang dari arah laut, mungkin terkait dengan induk Iran yang hilang,” katanya pada platform media sosial X.

    Pentagon mengatakan, “Penilaian awal telah menunjukkan drone bukan dari negara lain dan bahwa militer AS tidak menembak jatuh karena mereka tidak menimbulkan ancaman terhadap instalasi militer.”

    “Kami tidak memiliki bukti bahwa kegiatan ini berasal dari entitas asing atau pekerjaan musuh,” kata Singh.

     

    (oln/ndtv/rtrs/*)

  • Video: Putin Ngamuk Bombardir Ukraina

    Video: Putin Ngamuk Bombardir Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia kembali melancarkan serangan udara skala besar ke Ukraina. Serangan itu ditujukan Moskow untuk melumpuhkan sistem kelistrikan negara milik Kyiv.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (13/12/2024).

  • Jam-Jam Terakhir Rezim Assad di Suriah, Kejatuhan hingga Pelarian

    Jam-Jam Terakhir Rezim Assad di Suriah, Kejatuhan hingga Pelarian

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bashar al-Assad, Presiden Suriah selama 24 tahun, meninggalkan Damaskus dalam sebuah pelarian rahasia yang menandai runtuhnya pemerintahannya dan berakhirnya lebih dari setengah abad kekuasaan keluarganya. Pelariannya pada dini hari Minggu, 8 Desember, ke Moskow dilakukan dengan penuh kerahasiaan, bahkan tanpa memberi tahu orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga dan pejabat kepercayaannya.

    Dalam jam-jam terakhir di Suriah, Assad tetap mempertahankan kesan optimisme di hadapan bawahannya. Pada Sabtu malam, dalam sebuah pertemuan di Kementerian Pertahanan dengan sekitar 30 komandan militer dan kepala keamanan, ia meyakinkan bahwa dukungan militer Rusia segera datang.

    Namun, di balik layar, Assad telah mempersiapkan pelariannya, menurut seorang komandan yang hadir dalam pertemuan tersebut.

    Assad meninggalkan kantornya dengan alasan pulang ke rumah tetapi langsung menuju bandara. Bahkan penasihat media utamanya, Buthaina Shaaban, ditipu; ia dipanggil ke rumah Assad untuk membantu menyusun pidato tetapi mendapati rumah tersebut kosong.

    “Assad bahkan tidak memberikan perlawanan terakhir atau memotivasi pasukannya. Dia membiarkan para pendukungnya menghadapi nasib mereka sendiri,” kata Nadim Houri, Direktur Eksekutif Arab Reform Initiative, Dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    Pelarian

    Assad meninggalkan Damaskus menggunakan pesawat yang terbang rendah tanpa transponder untuk menghindari deteksi radar. Ia mendarat terlebih dahulu di Pangkalan Udara Hmeimim Rusia di Latakia sebelum melanjutkan perjalanan ke Moskow.

    Keluarga terdekatnya, termasuk istrinya Asma dan tiga anak mereka, telah terlebih dahulu berada di Moskow. Namun, saudara laki-lakinya Maher Assad dan sepupunya Ehab dan Eyad Makhlouf ditinggalkan di tengah kekacauan.

    Maher berhasil melarikan diri ke Rusia melalui Irak, sementara Ehab tewas dalam serangan oleh pemberontak saat mencoba melarikan diri ke Lebanon, menurut sumber yang mengetahui peristiwa tersebut.

    Di media sosial, video yang diambil oleh warga menunjukkan rumah Assad di Damaskus ditinggalkan secara tergesa-gesa, dengan makanan yang masih berada di atas kompor dan album foto keluarga tertinggal di tempatnya.

    Dukungan dari Rusia dan Iran

    Selama hari-hari terakhir pemerintahannya, Assad berulang kali meminta bantuan militer dari Rusia dan Iran. Namun, baik Moskow maupun Teheran menolak untuk memberikan intervensi langsung.

    Di Moskow pada 28 November, Assad bertemu dengan pejabat Rusia, tetapi permintaannya untuk dukungan militer ditolak. Kremlin telah mengalihkan fokusnya ke Ukraina, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, hanya menawarkan bantuan diplomatik untuk memastikan keselamatannya.

    Situasi yang sama terjadi dalam pertemuan Assad dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi pada 2 Desember di Damaskus. Menurut seorang diplomat senior Iran, Assad mengakui bahwa militer Suriah terlalu lemah untuk melakukan perlawanan signifikan.

    Namun, ia tidak meminta Iran mengerahkan pasukannya, khawatir hal itu akan memicu serangan Israel terhadap Iran atau pasukannya di Suriah.

    Meskipun begitu, moskow berperan penting dalam mengatur pelarian Assad. Lavrov memimpin upaya diplomatik dengan Qatar dan Turki untuk menjamin keselamatannya. Rusia juga bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk memastikan pesawat Assad tidak dicegat atau diserang selama perjalanan keluar dari Suriah.

    HTS (Hayat Tahrir al-Sham), kelompok Islamis yang telah menguasai Aleppo dan Homs, dikabarkan terlibat dalam pengaturan pelarian Assad, meskipun Qatar dan Turki secara resmi membantah memiliki hubungan dengan kelompok tersebut.

    Runtuhnya Dinasti Assad

    Dengan pelariannya, Assad mengakhiri kekuasaan keluarganya yang dimulai oleh ayahnya, Hafez al-Assad, pada 1971. Hadi al-Bahra, pemimpin oposisi utama Suriah di luar negeri, mengatakan Assad telah menipu bawahannya dengan menjanjikan bantuan militer Rusia yang tidak pernah ada.

    Perdana Menteri terakhir Assad, Mohammed Jalali, mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan presiden pada Sabtu malam. “Dia mengatakan, ‘Besok kita akan lihat.’ Itu adalah kata-kata terakhirnya kepada saya,” kata Jalali dalam wawancara dengan Al Arabiya.

    Kepergian Assad menandai berakhirnya perang saudara yang telah berlangsung selama 13 tahun dan meninggalkan negara itu dalam keadaan kacau balau. Sementara pemberontak merayakan kemenangan mereka, tantangan besar menanti Suriah dalam upaya rekonstruksi dan pemulihan stabilitas.

    Dengan Assad yang kini berada di pengasingan di Moskow, pertanyaan besar tetap ada mengenai masa depan politik Suriah dan bagaimana negara tersebut akan mengatasi luka yang dalam akibat perang berkepanjangan.

    (luc/luc)

  • Ukraina Mencekam! Warga Kyiv Tidur di Stasiun Usai Dibombardir Putin

    Ukraina Mencekam! Warga Kyiv Tidur di Stasiun Usai Dibombardir Putin

    Para warga memilih tidur di dalam stasiun metro yang dianggap mereka aman dari serangan Rusia yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Namun, setelah melancarkan serangan pada Februari 2022, Moskow turut tanpa henti menghantam sistem kelistrikan Ukraina. Ini kemudian mengakibatkan penutupan berulang kali pasokan pemanas dan air minum yang penting selama bulan-bulan musim dingin. (REUTERS/Alina Smutko)

  • Kapal Perang Rusia OTW Suriah, Raja Hamad Kirim Pesan, Iran dan UEA Desak Israel Berhenti – Halaman all

    Kapal Perang Rusia OTW Suriah, Raja Hamad Kirim Pesan, Iran dan UEA Desak Israel Berhenti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Konflik di Suriah melibatkan sejumlah negara dengan militernya masing-masing.

    Pasca-kudeta Pemerintahan Bashar al-Assad, Suriah dilanda situasi darurat gara-gara serangan bertubi-tubi Israel.

    Rusia berberes-beres di pangkalan militernya di Suriah kali ini mendatangkan kapal perang.

    Informasi intelijen, kapal perang Rusia tengah bergerak ke pangkalan Tartus di Suriah.

    Mereka dikabarkan ingin mengeluarkan peralatan militer Rusia dari negara itu.

    Sisa-sisa kontingen militer Rusia dari wilayah paling terpencil di Suriah sedang ditarik ke pangkalan angkatan laut dan udara di Tartus dan Khmeimim, Intelijen Pertahanan melaporkan, dikutip dari Ukrainian Shiping Magazine (USM).

    Untuk memindahkan senjata dan peralatan militer dari Suriah ke pangkalan di Tartus, kapal pendarat besar Ivan Gren dan Alexander Otrakovsky melanjutkan perjalanan mereka.

    Saat ini diketahui perjalanan sampai di Laut Norwegia, dan dijadwalkan melewati Selat Inggris dalam beberapa hari.

    Kapal kargo kering Rusia “Sparta”, yang meninggalkan kota Baltiysk, juga bergerak ke pelabuhan Suriah. Kapal “Sparta II” , yang meninggalkan St. Petersburg, juga direncanakan akan terlibat dalam pemindahan peralatan militer dari republik Arab tersebut.

    Warga Rusia yang telah mencapai lokasi evakuasi, biasanya, mabuk dan menjarah sambil menunggu penerbangan mereka, demikian laporan Intelijen Pertahanan.

    USM sebelumnya melaporkan bahwa Rusia telah mendatangkan pasukan khusus untuk membantu kapal mundur dari Suriah.

    Raja Hamad Kirim Pesan

    Yang Mulia Raja Hamad bin Isa Al Khalifa, Presiden KTT Arab saat ini, mengirim pesan kepada Ahmad Al Sharaa, Komandan Divisi Koordinasi Militer di Republik Arab Suriah.

    Ia memuji kerja sama Direktorat Urusan Politik dengan duta besar Arab yang tinggal di Damaskus.

    Raja Hamad menggarisbawahi pentingnya menjaga kedaulatan, stabilitas, integritas teritorial, dan persatuan Suriah, diberitakan BNA.

    Dirinya menekankan dukungan Bahrain bagi Suriah untuk melanjutkan perannya.

    Juga menekankan kesiapan Bahrain untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi dengan Suriah dan untuk mendukung organisasi regional dan internasional dalam upaya yang menguntungkan rakyat Suriah. 

    Yang Mulia Raja menyatakan aspirasi Bahrain bagi Suriah untuk melanjutkan perannya dalam Liga Arab.

    Menteri luar negeri Iran dan Uni Emirat Arab menyerukan diakhirinya segera serangan militer rezim Israel terhadap Suriah.

    Dalam percakapan telepon pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dan mitranya dari Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan berbicara tentang perkembangan regional terkini, khususnya situasi di Suriah.

    Kedua diplomat meninjau perkembangan terkini di Suriah dan menggarisbawahi perlunya menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah, serta memelihara keamanan dan stabilitas negara Arab tersebut.

    Mereka juga menyerukan penghentian segera serangan darat dan udara oleh rezim Zionis terhadap Suriah, situs web Kementerian Luar Negeri Iran melaporkan.

    Pembicaraan tersebut selanjutnya membahas pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dan menghindari tindakan provokatif yang dapat mengganggu suasana persahabatan dan kerja sama antarnegara kawasan selama situasi sensitif saat ini.

    Bahaya HTS

    Mosab Hassan Yousef , putra mantan pemimpin Hamas Sheikh Hassan Yousef, yang kisahnya dijelaskan dalam buku Son of Hamas atau Anak Hamas, baru-baru ini mengunggah pesan di akun X.

    Ia memperingatkan pemimpin baru Suriah Abu Mohammed al-Jolani atau dikenali juga Julani.

    Yousef telah menjadi suara terkemuka dalam diskusi Barat tentang terorisme, khususnya terorisme jihad Islam, karena latar belakang dan keterlibatannya dengan Hamas .

    Dalam unggahannya pada hari Rabu (11/12/2024), Mosab Hassan Yousef memperingatkan Barat agar tidak mengakui atau melegitimasi al-Jolani.

    Menurutnya, jika hal itu terjadi prediksinya akan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi kemanusiaan. 

    Unggahan itu tampaknya menyebabkan akun X miliknya ditangguhkan, Yousef sebelumnya memberi pesan.

    “Sebuah kekaisaran Islam baru telah lahir; jangan memberinya makan, tapi buatlah ia kelaparan,” tulisnya dikutip dari All Israel.

    Mantan anggota Hamas yang kini menjadi agen Shin Bet Israel itu mengatakan, sebagian besar warga Timur Tengah dan seluruh dunia tidak menyadari konsekuensi yang menghancurkan dari perkembangan baru di Suriah (Al-Sham).  

    Masalahnya, lanjut Yousef, adalah generasi jihadis baru lebih canggih daripada kelompok teroris mana pun di masa lalu. 

    Dia mengatakan bahwa Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra (Front al-Nusra), dan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan ISIS, telah mengubah strategi politik, tetapi bukan identitas, untuk meninabobokan negara-negara Barat agar percaya bahwa mereka telah melakukan reformasi.

    Mengutip upaya HTS untuk memulai layanan bus dan melanjutkan fungsi kota lainnya di wilayah yang direbut sebagai bukti reformasi yang mereka duga, Yousef memperingatkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan “untuk memanipulasi masyarakat internasional dengan menunjuk tokoh-tokoh pemerintah yang moderat.”

    “Mereka memiliki kesabaran dan tidak terburu-buru menyerang musuh-musuh mereka; strategi baru mereka adalah membangun infrastruktur dan institusi, serta memperoleh pengakuan global untuk mendirikan Ummah Jihadi (organisasi Muslim global),” ia memperingatkan. 

    “Strategi baru mereka adalah menciptakan iklim yang sesuai yang akan mengarah pada pembentukan negara Jihadi.”

    Amerika Serikat dan sekutunya tidak boleh mengakui atau melegitimasi penguasa baru Damaskus, tidak peduli seberapa cerdik mereka akan memainkan kartu mereka untuk memanipulasi masyarakat internasional dengan menunjuk tokoh-tokoh pemerintahan yang moderat.

    Lebih jauh lagi – dan pada bagian postingan yang kemungkinan membuatnya diblokir – mantan anggota Hamas tersebut menganjurkan “penghapusan pemimpin utama pemberontak, terutama al-Julani, sebelum mereka memperoleh lebih banyak dukungan dan simpati dari masyarakat yang putus asa dan mendambakan perubahan dan kebebasan, yang akan memungkinkan munculnya kepemimpinan yang sah.”

    “Memberikan penghargaan atau pujian kepada para Jihadis karena menggulingkan diktator Suriah yang brutal adalah sebuah kesalahan, mereka mungkin memainkan peran penting, tetapi mereka bukanlah kekuatan sebenarnya yang menjatuhkan Assad,” klaim Yousef. 

    “Al-Julani memiliki potensi untuk menciptakan Negara Teroris yang kuat yang belum pernah kita alami sebelumnya,” kata Putra Hamas tersebut.

    “Ia cenderung membangunnya secara perlahan, penuh perhatian, dan sabar. Teroris global ini tidak berintegrasi dari seorang Jihadi menjadi seorang negarawan, ia mengubah dirinya dari seorang Jihadi biasa menjadi seorang Khalifah Islam modern, dan membiarkannya berkembang akan memiliki konsekuensi yang mematikan bagi kemanusiaan.” 

    Mantan anggota Hamas itu bukan satu-satunya suara dari Timur Tengah yang memperingatkan agar tidak menerima klaim reformasi al-Jolani.

    Peneliti Yayasan Pertahanan Demokrasi, Hussain Abdul-Hussain memperingatkan bahwa Ahmed Hussein al-Sharaa, yang menggunakan nama samaran Abu Mohammed al-Jolani, tampaknya menerapkan hukum Syariah di banyak wilayah yang telah dikuasainya. 

    Abdul-Hussain menegaskan bahwa al-Jolani telah menempatkan pemerintah Idlib yang menegakkan Syariah sebagai pemerintah transisi bagi Suriah, yang bukan merupakan pertanda baik bagi janjinya untuk menghormati dan melindungi minoritas non-Muslim. 

    “Saya berharap proyeksi saya ternyata salah dan Sharaa telah berubah dan bersikap moderat, atau ‘dewasa’, seperti yang ia katakan kepada CNN,” tulis Abdul-Hussain.

    “Namun, saya tidak berharap terlalu banyak.” 

    Pengucilan Para Pemimpin Suriah

    Di Damaskus, para diplomat telah menyuarakan keprihatinan mengenai pengucilan para pemimpin oposisi politik lainnya.

    Kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dengan cepat mengonsolidasikan otoritasnya atas negara Suriah, menunjukkan kecepatan yang sama seperti saat mereka mengambil alih negara itu, Reuters melaporkan.

    Kelompok tersebut telah mengerahkan pasukan polisi, membentuk pemerintahan sementara, dan memulai pertemuan dengan utusan asing, sehingga memicu kekhawatiran mengenai inklusivitas kepemimpinan baru Damaskus, kantor berita tersebut menunjukkan.

    Sejak HTS menggulingkan Bashar al-Assad pada hari Minggu sebagai bagian dari aliansi, para pejabatnya—yang sebelumnya menjalankan pemerintahan Islam di sudut terpencil di barat laut Suriah—telah mengambil alih kantor-kantor pemerintahan di Damaskus.

    Pada hari Senin, Mohammad al-Bashir, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala pemerintahan daerah di Idlib yang dikuasai HTS, diangkat sebagai perdana menteri sementara Suriah. 

    Langkah ini menggarisbawahi dominasi HTS di antara faksi-faksi bersenjata yang berjuang selama lebih dari 13 tahun untuk mengakhiri kekuasaan al-Assad.

    Meskipun HTS memutuskan hubungannya dengan organisasi teroris al-Qaeda pada tahun 2016, HTS telah meyakinkan para pemimpin suku, pejabat lokal, dan warga sipil selama perjalanannya menuju Damaskus bahwa agama minoritas akan dilindungi.

    Pemerintah sementara yang baru kurang inklusif, kata seorang sumber.

    Di Kantor Gubernur Damaskus, Mohammad Ghazal—seorang insinyur sipil berusia 36 tahun dari Idlib yang sekarang mengawasi urusan administratif—menepis kekhawatiran terhadap pemerintahan Islam.

    “Tidak ada yang namanya pemerintahan Islam. Bagaimanapun, kita adalah Muslim dan itu adalah lembaga atau kementerian sipil,” katanya, dikutip dari AL MAYADEEN.

    “Kami tidak memiliki masalah dengan etnis dan agama apa pun,” katanya, seraya menambahkan bahwa “yang membuat masalah adalah rezim (Assad).”

    Namun, muncul kekhawatiran mengenai komposisi pemerintahan sementara yang baru, yang sangat bergantung pada para administrator dari Idlib.

    Reuters mengutip empat tokoh oposisi dan tiga diplomat yang mengatakan bahwa proses tersebut kurang inklusif.

    Walaupun al-Bashir telah menyatakan ia hanya akan menjabat hingga Maret, HTS, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, Turki, dan lainnya, belum menguraikan aspek penting dari transisi tersebut, termasuk rencana untuk konstitusi baru.

    “Anda mendatangkan (menteri) dari satu warna, seharusnya ada partisipasi dari yang lain,” tegas Zakaria Malahifji, Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Suriah dan mantan penasihat politik oposisi di Aleppo.

    Ia menggambarkan kurangnya konsultasi dalam pembentukan pemerintahan sebagai sebuah kesalahan.

    “Masyarakat Suriah beragam dalam hal budaya, suku bangsa, jadi sejujurnya ini mengkhawatirkan,” tegasnya.

    Seperti pejabat “Pemerintah Keselamatan” yang berafiliasi dengan HTS lainnya yang direlokasi dari Idlib ke Damaskus, Ghazal telah mendesak pegawai negeri untuk kembali bekerja, seraya menekankan keadaan negara yang mengerikan.

    “Ini adalah negara yang runtuh. Ini adalah reruntuhan, reruntuhan, reruntuhan,” katanya.

    Sasaran langsung Ghazal untuk tiga bulan ke depan termasuk memulihkan layanan dasar dan merampingkan birokrasi.

    Ia mengumumkan rencana untuk menaikkan gaji, yang saat ini rata-rata $25 per bulan, agar sesuai dengan upah minimum $100 di Salvation Government.

    Persaingan antar faksi menimbulkan risiko terhadap stabilitas.

    Meskipun HTS mendominasi, faksi-faksi bersenjata lainnya, terutama di dekat perbatasan dengan Yordania dan Turki, tetap aktif, sehingga menimbulkan risiko bagi stabilitas di Suriah pasca-Assad, Reuters mencatat, seraya menambahkan bahwa persaingan antar faksi, yang berakar pada konflik bertahun-tahun, semakin memperparah tantangan-tantangan ini.

    Yezid Sayigh, seorang peneliti senior di Carnegie Middle East Center, menyatakan bahwa HTS “jelas berusaha mempertahankan momentum di semua tingkatan”.

    Ia memperingatkan risikonya, termasuk potensi pembentukan rezim otoriter baru dengan dalih Islam.

    Namun, ia menunjukkan bahwa keberagaman oposisi dan masyarakat Suriah kemungkinan akan mencegah satu kelompok pun memonopoli kekuasaan.

    Dalam konteks yang sama, Reuters mengutip sumber oposisi yang mengetahui konsultasi HTS yang mengklaim bahwa semua sekte Suriah akan terwakili dalam pemerintahan sementara.

    Selama tiga bulan ke depan, isu utama yang akan diputuskan termasuk apakah Suriah mengadopsi sistem presidensial atau parlementer, sumber itu menambahkan.

    Dalam wawancara untuk Il Corriere della Sera pada hari Rabu, al-Bashir menekankan bahwa pemerintah sementara akan mengundurkan diri pada bulan Maret 2025.

    Ia menguraikan prioritas seperti memulihkan keamanan, menegakkan kembali otoritas negara, memulangkan pengungsi, dan menyediakan layanan penting.

    Ketika ditanya apakah konstitusi baru akan memiliki kerangka Islam, al-Bashir menyatakan bahwa rincian seperti itu akan dibahas selama proses penyusunan konstitusi.

    Di Damaskus, para diplomat telah menyuarakan kekhawatiran tentang pengecualian terhadap para pemimpin oposisi politik lainnya.

    “Kami prihatin – di mana semua pemimpin oposisi politik,” kata seorang diplomat.

    Yang lain mencatat potensi dampak destabilisasi dari faksi-faksi bersenjata yang belum dilucuti senjatanya atau didemobilisasi.

    Joshua Landis, seorang pakar Suriah dan direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, menyarankan bahwa al-Jolani “harus segera menegaskan kewenangannya untuk menghentikan kekacauan yang terjadi.”

    “Namun, ia juga harus berupaya meningkatkan kapasitas administratifnya dengan melibatkan para teknokrat dan perwakilan dari berbagai komunitas,” tegas Landis.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha/Barir)

  • AS Setujui Paket Bantuan Senjata Rp8 T Buat Ukraina Lawan Rusia

    AS Setujui Paket Bantuan Senjata Rp8 T Buat Ukraina Lawan Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat menyetujui tambahan paket bantuan senjata senilai USD500 juta atau setara Rp8 triliun untuk Ukraina.

    Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Kamis (12/12) waktu setempat.

    Blinken menjelaskan, paket bantuan senjata tersebut meliputi amunisi, sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), dan rudal antiradiasi berkecepatan tinggi (HARM)

    Paket bantuan senjata ini bakal dikirimkan ke Ukraina dalam waktu dekat tanpa menunggu persetujuan Kongres AS, demikian dikutip Reuters.

    Sebelumnya, AS juga sudah mengirimkan rudal, amunisi, ranjau antipersonel, dan bantuan senjata lainnya untuk militer Ukraina senilai USD725 juta atau Rp11,6 triliun.

    Pengiriman bantuan senjata ini merupakan bentuk komitmen Presiden Joe Biden untuk selalu membantu Ukraina memerangi Rusia.

    Sebab, ia sudah berjanji akan terus menjadi pihak pendukung Kyiv dan Presiden Volodymyr Zelensky hingga ia lengser dari jabatannya tahun depan.

    Rusia sendiri saat ini makin gencar melakukan serangan terhadap Ukraina di wilayah Kursk.

    Mereka kini juga dibantu pasukan Korea Utara untuk memberangus pasukan Ukraina di wilayah tersebut.

    Pasukan Ukraina saat ini juga sudah merebut desa-desa yang berada di wilayah timur Ukraina, wilayah yang berada di dekat perbatasan Rusia.

    Mereka juga kerap menyerang fasilitas-fasilitas energi di negara tersebut.

    Hal ini membuat warga Ukraina terancam mati kedinginan saat musim dingin tiba lantaran tidak bisa menghidupkan penghangat ruangan.

    (gas/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Trump Sebut Keterlibatan Korut di Perang Rusia-Ukraina Bikin Runyam

    Trump Sebut Keterlibatan Korut di Perang Rusia-Ukraina Bikin Runyam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyebut keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia vs Ukraina telah membuat situasi di sana semakin pelik.

    Dalam wawancara dengan majalah TIME, Trump menyebut kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia merupakan faktor yang memperumit perang.

    “Ketika Korea Utara terlibat, itu adalah elemen lain yang merupakan faktor yang sangat rumit,” kata Trump dalam wawancara yang diterbitkan Kamis (12/12), seperti dikutip Korea Herald.

    Trump bicara demikian saat mengomentari perkembangan perang Rusia dan Ukraina serta ketidakstabilan kawasan Timur Tengah.

    Pada kesempatan itu, ia memberi sinyal bahwa di bawah pemerintahannya, Korea Utara akan lebih tenang. Sebab, ia memiliki hubungan yang baik dengan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un.

    “Saya tahu Kim Jong Un, saya akrab dengan Kim Jong Un. Saya mungkin satu-satunya orang yang pernah berurusan dengannya,” ujar Trump.

    Pasca terpilihnya Trump sebagai Presiden AS, ada spekulasi yang beredar bahwa Trump akan berusaha menghidupkan kembali diplomasi pribadinya dengan Kim Jong Un.

    Kendati begitu, masih belum pasti apakah Pyongyang dapat sejalan dengan Washington karena saat ini Korut menjalin hubungan yang begitu erat dengan Rusia, rival bebuyutan AS.

    Ada spekulasi pula bahwa di bawah kepemimpinan Trump, AS akan mendesak Ukraina menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022 itu.

    Trump juga diduga akan menghentikan pasokan-pasokan militer Washington ke Kyiv.

    Dalam wawancara dengan TIME, Trump sempat mengomentari penggunaan rudal jarak jauh AS oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. Ia menegaskan dirinya “sangat tidak setuju dengan penembakan rudal ratusan mil ke Rusia.”

    “Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya,” ucapnya.

    Saat ditanya apakah dengan ini AS akan meninggalkan Ukraina, ia membantah. Trump menyatakan dirinya akan menggunakan dukungan AS untuk Ukraina sebagai pengaruh terhadap Rusia dalam merundingkan akhir perang.

    “Saya ingin mencapai kesepakatan. Dan satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan adalah dengan tidak meninggalkan,” pungkas Trump.

    (blq/dna)

  • Trump Kritik Keras Ukraina Pakai Rudal AS Serang Rusia

    Trump Kritik Keras Ukraina Pakai Rudal AS Serang Rusia

    Washington DC

    Kritikan keras dilontarkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap penggunaan rudal jarak jauh yang dipasok Washington oleh Ukraina dalam serangan ke wilayah Rusia. Kritikan ini mengisyaratkan perubahan kebijakan pemerintah AS di bawah Trump terhadap Kyiv nantinya.

    “Sungguh gila apa yang terjadi. Ini gila. Saya sangat tidak setuju dengan peluncuran rudal-rudal hingga ratusan mil ke dalam wilayah Rusia,” ucap Trump dalam wawancara dengan majalah TIME, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    “Mengapa kita melakukan itu? Kita hanya meningkatkan perang ini dan memperburuknya. Hal itu tidak seharusnya dibiarkan untuk dilakukan,” tegasnya.

    Wawancara dengan TIME itu dilakukan sebagai bagian dari penobatan Trump sebagai “Person of the Year” untuk tahun ini.

    Presiden Joe Biden bulan lalu mencabut larangan AS terhadap Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok Washington dalam serangan lebih dalam ke wilayah Rusia. Pergeseran kebijakan itu menjadi langkah terbaru Biden untuk mendukung upaya Kyiv mengusir pasukan Rusia yang menginvasi negara tersebut.

    Keputusan tersebut diambil Biden setelah adanya permohonan berulang kali dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Gedung Putih menyebut pengerahan 15.000 tentara Korea Utara (Korut) ke medan pertempuran oleh Rusia sebagai alasan utama mengapa Biden berubah pikiran.

    Trump telah menyatakan keinginannya untuk segera mengakhiri perang yang sudah berlangsung hampir tiga tahun terakhir, namun masih enggan memberikan rincian soal rencananya.