Negara: Rusia

  • Oposisi Korea Selatan Pastikan Tak Ajukan Pemakzulan Presiden Ad Interim

    Oposisi Korea Selatan Pastikan Tak Ajukan Pemakzulan Presiden Ad Interim

    ERA.id – Partai oposisi Korea Selatan menegaskan, pihaknya tidak akan mengajukan pemakzulan terhadap Perdana Menteri sekaligus Presiden Ad Interim Han Duck-soo terkait upaya penerapan darurat militer yang gagal awal bulan ini.

    Dilansir dari Antara pada Minggu (15/12/2024), Presiden Yoon Suk Yeol saat ini menjalani penangguhan tugas sebagai presiden karena menerapkan darurat militer.

    Pemimpin Partai Demokrat, Lee Jae-myung, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap, mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah berbicara dengan Han dan mendesak Han agar tetap “netral” serta jangan berpihak secara politik.

    PM Han menjabat sebagai presiden ad interim segera setelah Yoon dinonaktifkan dari tugasnya usai dimakzulkan oleh parlemen melalui pemungutan suara pada Sabtu (14/12).

    Namun, hasil pemungutan suara tersebut masih memerlukan ratifikasi dari Mahkamah Konstitusi Korea Selatan.

    Lee menyatakan bahwa tidak perlu ada ketidakstabilan politik lebih lanjut di negara tersebut.

    “Partai Demokrat akan bekerja sama secara aktif dengan semua pihak untuk menstabilkan urusan negara dan memulihkan kepercayaan internasional,” ujarnya.

    “Majelis Nasional dan pemerintah akan bekerja sama untuk segera menyelesaikan krisis yang melanda Republik Korea,” katanya menambahkan.

    Lee juga mendesak Mahkamah Konstitusi segera memutuskan gugatan untuk mencopot Yoon dari jabatannya.

    Kekuasaan Yoon akan tetap ditangguhkan hingga pengadilan memutuskan apakah akan menguatkan atau membatalkan pemakzulannya.

    Pengadilan memiliki waktu hingga 180 hari untuk memutuskan. Jika Yoon diberhentikan, pemilihan umum secara nasional untuk memilih penggantinya akan diadakan dalam waktu 60 hari.

    Permintaan surat penangkapan

    Sementara itu, kejaksaan pada Minggu berupaya mendapatkan surat perintah penangkapan terhadap kepala Komando Perang Khusus Angkatan Darat Korea Selatan atas perannya dalam pemberlakuan darurat militer pada 3 Desember, menurut Yonhap.

    Surat perintah tersebut diajukan untuk menangkap Letnan Jenderal Kwak Jong-keun atas tuduhan makar serta penyalahgunaan kekuasaan.

    Kwak diduga mengirim pasukan ke kompleks gedung Majelis Nasional pada 3 Desember malam, serta bersekongkol dengan Yoon dan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun untuk “menimbulkan kerusuhan dengan tujuan menggulingkan konstitusi.”

    Saat ini, Kwak telah diskors dari tugasnya dan dikenai larangan bepergian berdasarkan penyelidikan yang sedang berjalan terkait deklarasi darurat militer oleh Yoon.

    Presiden ad Interim berbicara dengan Biden

    Dalam percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu, Han berjanji untuk menjaga dan mengembangkan aliansi kedua negara.

    Dalam percakapan selama 16 menit tersebut, Han menyatakan pemerintahannya akan menjalankan kebijakan diplomatik dan keamanan tanpa “gangguan” serta memastikan aliansi Korea Selatan-AS tetap terjaga dan berkembang.

    Han menekankan pentingnya memperkuat posisi pertahanan gabungan Korea Selatan-AS dalam menghadapi berbagai tantangan bersama, termasuk ancaman nuklir Korea Utara serta semakin eratnya kerja sama antara pemerintah Rusia dan Korut.

    Sementara itu, menurut kantor Han, Biden menyatakan keyakinannya pada demokrasi Korea Selatan.

    “Aliansi Korea Selatan-AS yang kokoh tetap tak tergoyahkan, dan dia (Biden) akan terus bekerja sama dengan Korea Selatan untuk pengembangan dan penguatan aliansi Korea Selatan-AS serta kerja sama Korea Selatan-AS-Jepang,” ujar Biden.

  • Upaya Genjot Investasi Terhambat Tingginya ICOR

    Upaya Genjot Investasi Terhambat Tingginya ICOR

    Jakarta, Beritasatu.com- Langkah pemerintah menggenjot investasi masih terhambat tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR).  Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, ICOR harus diturunkan agar kinerja investasi bisa optimal.

    ICOR merupakan rasio besarnya tambahan investasi yang diperlukan untuk meningkatkan satu unit output. Semakin besar ICOR menunjukkan inefisiensi yang tinggi.

    Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budi Mulya mengatakan, performa investasi Indonesia dengan pertumbuhan masih sekitar 1,1% cukup jauh dibandingkan negara-negara, seperti Turki dan Rusia yang mencatatkan pertumbuhan investasi lebih signifikan.

    “Tentu menjadi pekerjaan rumah pemerintah dan kita ke depan bahwa ICOR kita cukup tinggi di atas 6% pada 2023. Sementara pada sisi lain, gross domestic saving sekitar 36-38%. Artinya, untuk tumbuh 8%, kita membutuhkan tambahan kapital sangat luar biasa besar,” terang Budi dalam seminar Kafegama di Menara BTN, Jakarta pada Sabtu (14/12/2024).

    Menurut dia, efisiensi ekonomi perlu mendapat perhatian khusus. Saat ini, ICOR Indonesia masih tinggi sehingga menjadi kendala bagi investor untuk memulai investasi di Indonesia. Padahal, pemerintah membutuhkan investasi besar untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tidak biasa-biasa saja.

    “Ini menandakan masih ada inefisiensi dalam penggunaan modal. Artinya, alokasi investasi kita belum optimal dan perlu ditingkatkan kualitasnya,” kata Budi.

    Sebelumnya, tim ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi, harus dilakukan dengan mengurangi ICOR. Menurut  dia, masih banyak komponen dalam ICOR , termasuk infrastruktur yang  belum dimanfaatkan secara efisien.

    “Kita perlu menurunkan ICOR, dalam rencana Bapak Presiden (Prabowo Subianto), yaitu dari sekitar 6,96% atau sebetulnya kalau dirata-ratakan sekitar 6,4% pada 2025, menjadi di kisaran 4,5%,” tutur dia.

    Bila pemerintah bisa menurunkan ICOR, maka laju investasi bisa didorong lebih tinggi. Perlu efisiensi agar penurunan ICOR bisa memiliki peran lebih tinggi dalam meningkatkan  kualitas investasi.

  • Ambisi Nuklir Korea Utara dan Harga yang Harus Dibayar Rakyatnya

    Ambisi Nuklir Korea Utara dan Harga yang Harus Dibayar Rakyatnya

    loading…

    Joohyun Moon, Profesor Teknik Energi di Departemen Universitas Dankook, Korea Selatan. Foto/istimewa

    Joohyun Moon
    Profesor Teknik Energi di Departemen Universitas Dankook, Korea Selatan

    KOREA Utara baru-baru ini mengejutkan komunitas internasional dengan laporan pengiriman pasukan ke Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Meskipun skala dan peran pasukan ini masih belum jelas, para ahli menyebutkan bahwa keterlibatan Korea Utara dapat berdampak signifikan pada perang Rusia-Ukraina serta dinamika keamanan di Semenanjung Korea.

    Keputusan ini menunjukkan prioritas rezim terhadap tujuan militeristik daripada kesejahteraan rakyatnya, sehingga memunculkan pertanyaan serius mengenai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara.

    Pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia tampaknya didorong oleh beberapa motif strategis, dengan tujuan utama memperkuat aliansi dengan Moskow. Pada Juni, sebuah “Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif” ditandatangani antara Korea Utara dan Rusia, yang kemudian diratifikasi oleh Duma Negara (Majelis Legislatif) Rusia pada bulan Oktober. Aliansi ini melampaui sekadar formalitas diplomatic.

    Korea Utara tampaknya percaya bahwa aliansi dengan Rusia yang dibentuk di medan perang akan lebih menjamin masa depannya. Pemerintahan Kim Jong-un kemungkinan meyakini bahwa hanya hubungan mendalam dengan negara-negara kuat seperti Rusia yang dapat menjaga kelangsungan rezimnya.

    Selain itu, pengejaran tanpa henti Pyongyang terhadap pengembangan nuklir dan misil telah lama mengesampingkan kesejahteraan rakyatnya.

    Selama kelaparan parah pada 1990-an yang dikenal sebagai “Arduous March,” jutaan orang meninggal akibat kelaparan sementara rezim memprioritaskan pengembangan nuklir, yang berpuncak pada uji coba nuklir pertamanya pada 2006. Saat ini, negara tersebut telah mencapai miniaturisasi dan standarisasi hulu ledak nuklir, tetapi terus mencari kemajuan lebih lanjut.

    Rusia memiliki teknologi penting dalam kemampuan re-entry untuk rudal balistik antarbenua, satelit pengintai, dan kapal selam bertenaga nuklir—semua elemen yang diinginkan Korea Utara untuk meningkatkan kekuatan militernya. Menguasai teknologi ini akan memungkinkan Korea Utara menjadi ancaman yang lebih besar. Tidak hanya bagi Korea Selatan tetapi juga negara-negara tetangga lainnya, bahkan Amerika Serikat (AS), sehingga semakin mengganggu lanskap keamanan yang sudah rapuh di kawasan ini.

    Keputusan rezim Korea Utara untuk mengirim tentaranya ke perang asing demi pengalaman tempur menandai dimensi lain dari ambisi strategisnya. Pasukan Korea Utara, meskipun berjumlah 1,2 juta personel aktif, kurang memiliki pengalaman nyata dalam pertempuran.

    Keterlibatan dalam perang intensif dapat memberikan pasukannya pengalaman tempur yang berharga. Jika pengiriman ini dipasangkan dengan kemungkinan transfer teknologi dari Rusia, Korea Utara dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan militernya. Hal ini bisa menjadi ancaman yang lebih besar bagi Korea Selatan dan negara-negara tetangga lainnya.

  • AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    AS Bareng Negara Arab dan PBB Sudah Komunikasi dengan HTS, Bahas Pemerintahan Transisi Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengaku pihaknya telah melakukan kontak langsung dengan kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham atau HTS pada Sabtu (14/12/2024).

    Dikutip dari Associated Press (AP), hal itu disampaikan oleh Blinken dalam sebuah konferensi pers di Yordania.

    Blinken menuturkan komunikasi tersebut dilakukan bersama delapan negara Arab, Turki, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam komunikasi itu, Blinken menyebut adanya penandatanganan seperangkat prinsip terkait panduan pemerintahan transisi di Suriah setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.

    Adapun prinsip tersebut diharapkan dapat menjadikan Suriah menjadi negara damai, nonsektarian, dan inklusif.

    Namun, Blinken tidak mau membahas secara lebih rinci apa saja yang dibicarakan dengan HTS.

    Dia hanya menekankan bahwa penting bagi AS untuk menyampaikan pesan kepada kelompok HTS soal tindakannya dan bagaimana mereka akan memerintah dalam masa transisi.

    “Ya kami telah melakukan kontak dengan HTS dan dengan pihak-pihak lain. Pesan kami kepada rakyat Suriah adalah kami ingin mereka berhasil dan kami siap membantu mereka melakukannya,” kata Blinken dalam konferensi pers di kota pelabuhan Aqaba, Yordania, dikutip pada Minggu (15/12/2024).

    Di sisi lain, ada yang unik dalam pertemuan antara AS dan kelompok HTS tersebut.

    Adapun keunikan yang dimaksud adalah HTS dicap oleh AS sebagai organisasi teroris sejak tahun 2018.

    Penetapan tersebut berujung pada sanksi berat berupa larangan pemberian “dukungan material” kepada kelompok ataupun anggota HTS.

    Hanya saja, tidak ada larangan dari pejabat AS untuk berkomunikasi dengan kelompok dari HTS.

    Pimpinan HTS Mau Calonkan Diri jadi Presiden Suriah jika Diminta

    Sementara itu, pemimpin HTS, Muhammad al-Julani, bakal mencalonkan diri sebagai Presiden Suriah jika diinginkan.

    “Saya akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Suriah jika warga atau orang-orang di sekitar saya meminta saya untuk melakukannya,” kata al-Julani kepada media Suriah, Sabtu (14/12/2024).

    Al-Julani mengatakan, meski kemenangan di Suriah diraih dengan jalan revolusi, ia menekankan agar kepemimpinan Suriah tidak dijalankan dengan mentalitas revolusi.

    “Negara perlu membentuk negara berdasarkan hukum dan institusi untuk menjamin stabilitas berkelanjutan,” katanya.

    “Saya menekankan perlunya mentransfer mentalitas dari aksi revolusioner ke pembangunan negara, mengingat masa depan Suriah bergantung pada pembentukan fondasi pemerintahan dan keadilan,” katanya.

    Di sisi lain, ia menegaskan pemerintahan baru akan mengakhiri produksi Captagon, pil simultan ilegal di Suriah, setelah rezim Assad sebelumnya mengubah negara tersebut menjadi pabrik Captagon, menurut laporan internasional.

    Ia juga mengungkapkan situasi internal di Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

    “Kementerian Pertahanan akan membubarkan semua faksi dan tidak akan ada senjata di luar kewenangan negara Suriah,” katanya.

    “Kami memiliki hubungan dengan umat Kristen dan Druze, dan mereka berperang bersama kami di dalam Departemen Operasi Militer,” lanjutnya.

    Abu Mohammad al-Julani, panglima tertinggi kelompok Hay’at Tahrir al-Sham saat ini, yang mungkin tewas dalam serangan udara Rusia dan militer Suriah di Idlib pada Minggu (1/12/2024). (DailyMail)

    Mengenai bentuk kewenangan di Suriah di masa depan, al-Julani mengatakan hal ini akan diserahkan kepada ahli.

    “Hal ini diserahkan kepada keputusan para ahli dan ahli hukum, dan rakyat Suriahlah yang memutuskan,” katanya.

    “Kompetensi dan kemampuan menjadi dasar evaluasi dalam hal ini,” lanjutnya, seperti diberitakan Aljazeera.

    Dia mengatakan komite dan dewan yang peduli dengan kajian ulang konstitusi akan dibentuk.

    Selain itu, ia juga mengomentari pemboman Israel di sebagian besar Suriah.

    Rezim Bashar-al Assad Jatuh, Assad Diselamatkan Putin 

    Kolase foto Vladimir Putin dan Bashar al-Assad (Kolase Tribunnews/TASS)

    Setelah dikudeta oleh kelompok militan HTS, eks Presiden Suriah Bashar al-Assad langsung terbang ke Rusia pada Minggu (8/12/2024) pekan lalu.

    Adapun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengungkapkan ada peran pihaknya sehingga Bashar al-Assad bisa terbang ke Rusia.

    Serangan kilat yang dilakukan HTS membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung memberikan suaka kepada Bashar al-Assad.

    Dikutip dari Sputnik, keputusan pemberian suaka tersebut merupakan langkah pribadi Putin.

    “Tentu saja, keputusan semacam itu tidak dapat dibuat tanpa persetujuan kepala negara. Itu adalah keputusannya (Putin),” ujarnya di Moskow.

    Sementara, menurut laporan jurnalis Aljazeera, Yulia Shapovalova, bahwa memang Bashar al-Assad tidak ditelantarkan oleh Putin.

    “Presiden Suriah yang mengundurkan diri dalam situasi yang sulit seperti ini membuanya dievakuasi oleh pesawat Rusia dari pangkalan udara Rusia di Latakia,” katanya.

    Shapovalova menuturkan belum ada informasi dari Rusia terkait keputusan pemberian suaka kepada Bashar al-Assad akan memengaruhi aset mantan Presiden Suriah tersebut.

    Sebagai informasi, Suriah merupakan sekutu penting Uni Soviet (sebelum Rusia) di Timur Tengah sejak awal tahun 1970-an.

    Hubungan baik kedua negara terus terjalin meski Perang Dingin telah berakhir dengan runtuhnya Uni Soviet.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Trump Tunjuk Richard Grenell Jadi Utusan Presiden untuk Misi Khusus

    Trump Tunjuk Richard Grenell Jadi Utusan Presiden untuk Misi Khusus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menunjuk mantan bos intelijen Richard Grenell sebagai Utusan Presiden untuk Misi-misi Khusus.

    Grenell akan menangani kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan musuh-musuh Amerika Serikat, termasuk Korea Utara dan Venezuela.

    “Ric akan bekerja dalam beberapa lokasi paling panas di seluruh dunia, termasuk Venezuela dan Korea Utara,” kata Trump di akun media sosial Truth, dilansir Reuters, Minggu (15/12).

    Sumber Reuters di tim transisi Trump mengatakan Grenell juga akan berfokus pada ketegangan di Semenanjung Balkan.

    Grenell menduduki sejumlah jabatan di era pemerintahan Trump. Dia pernah menjadi Duta Besar AS untuk Jerman, utusan khusus presiden untuk negosiasi perdamaian Serbia dan Kosovo, serta direktur intelijen nasional pada 2017-2021.

    Setelah mendampingi Trump dalam kampanye tahun ini, Grenell sebenarnya menjadi kandidat kuat Menteri Sekretaris Negara. Namun, posisi itu justru diberikan kepada Marco Rubio.

    Korut dan Venezuela menjadi perhatian khusus pemerintahan Trump. Trump dikabarkan hendak menjalin ulang hubungan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

    Meski demikian, tak diketahui apa respons Kim terhadap niatan Trump itu. Kim telah mengabaikan upaya komunikasi pemerintahan Joe Biden selama empat tahun. Di saat bersamaan, ia terus mengeratkan hubungan dengan Rusia.

    Sementara itu, Trump punya catatan hubungan buruk dengan Venezuela. Dia memberikan sanksi berat terhadap negara itu, terutama berkaitan dengan industri perminyakan.

    Sementara itu, Grenell diketahui pernah menjalin kontak dengan Maduro, pimpinan Venezuela secara diam-diam. Belum diketahui apa hasil dari pertemuan itu.

    (dhf/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Respon NATO: Jet Tempur Dikerahkan Usai Serangan Besar Rusia – Halaman all

    Respon NATO: Jet Tempur Dikerahkan Usai Serangan Besar Rusia – Halaman all

    Setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina pada Jumat, 13 Desember 2024, jet tempur NATO segera dikerahkan untuk merespons situasi tersebut.

    Serangan ini dipimpin oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menggunakan pengebom strategis dan pesawat tempur modern untuk menyerang fasilitas energi dan militer Ukraina.

    Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di ibu kota Kyiv.

    Menurut laporan, awan besar asap terlihat setelah serangan di sekitar Odesa dan Ternopil, dengan rekaman menunjukkan rudal terbang di atas wilayah Kyiv, Ternopil, dan Vinnytsia.

    Warga di Kyiv dilaporkan berlindung di stasiun metro untuk keselamatan.

    Target Serangan

    Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa serangan ini menargetkan fasilitas utama dalam infrastruktur energi dan bahan bakar Ukraina, yang dianggap vital bagi operasi kompleks industri militer negara tersebut.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa penghancuran fasilitas energi Ukraina merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh pasukan Ukraina terhadap lapangan udara di Taganrog.

    Skala Serangan

    Dalam serangan ini, Rusia dilaporkan menggunakan 93 rudal dan lebih dari 200 drone, termasuk rudal Iskander, Kalibr, dan Kinzhal, serta drone Shahed kamikaze yang dirancang oleh Iran.

    Pihak berwenang Ukraina menyebut serangan ini sebagai yang terburuk di wilayah tersebut dan mengeklaim bahwa 81 dari 93 rudal Rusia berhasil ditembak jatuh.

    Respons Internasional

    Sebagai respons terhadap serangan ini, NATO mengerahkan jet tempur untuk menunjukkan kekuatan dan komitmen terhadap keamanan kawasan.

    Langkah ini mencerminkan kekhawatiran internasional terhadap eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

    Diketahui serangan besar-besaran yang dilancarkan Rusia ke Ukraina menunjukkan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

    Dengan dikerahkannya jet tempur NATO, situasi ini semakin menarik perhatian dunia internasional dan menimbulkan pertanyaan mengenai langkah-langkah selanjutnya untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Bashar al-Assad Mengadu ke Iran sebelum Digulingkan Oposisi Suriah yang Didukung Turki – Halaman all

    Bashar al-Assad Mengadu ke Iran sebelum Digulingkan Oposisi Suriah yang Didukung Turki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, dilaporkan mengeluh kepada Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengenai dukungan Turki terhadap pasukan oposisi yang berupaya menggulingkannya.

    Dua pejabat Iran mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung pada hari-hari terakhir sebelum penggulingan Assad.

    Keluhan Assad kepada Iran

    Dalam pertemuan tersebut, Assad mengekspresikan kemarahannya atas upaya intensif Turki untuk menggulingkannya.

    “Dukungan Turki kepada oposisi sangat mengkhawatirkan,” ungkap seorang pejabat senior Iran kepada Reuters pada Sabtu, 14 Desember 2024.

    Menanggapi hal ini, Menlu Iran, Abbas Araghchi, berjanji akan mengangkat masalah ini kepada pihak Ankara dan menjamin dukungan Iran yang berkelanjutan untuk Assad.

    Keesokan harinya, Araghchi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, untuk menyampaikan keprihatinan Iran mengenai dukungan Turki terhadap oposisi di Suriah.

    Pertemuan ini berlangsung dalam ketegangan, di mana Iran menyatakan ketidakpuasannya terhadap sikap Turki yang dianggap bias terhadap agenda Amerika dan Israel.

    “Dukungan Turki terhadap oposisi Suriah adalah ancaman bagi sekutu Iran di wilayah ini,” kata pejabat Iran.

    Fidan, di sisi lain, menyalahkan Assad atas krisis yang terjadi.

    Ia menekankan bahwa kegagalan Assad untuk terlibat dalam perundingan perdamaian dan pemerintahan yang menindas selama bertahun-tahun adalah akar penyebab konflik.

    Pelarian Assad

    Di tengah ketegangan tersebut, Assad dilaporkan melarikan diri beberapa jam sebelum pasukan oposisi menyerbu kantor pemerintahannya di Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024.

    Menurut seorang penasihat presiden yang tidak ingin disebutkan namanya, Assad menelepon penasihat medianya pada malam sebelumnya untuk menyiapkan pidato sebelum ia terbang ke pangkalan Hmeimim di Rusia.

    Ia melarikan diri bersama putranya, Hafez, tanpa memberitahu keluarga atau rekan dekatnya.

    Sementara itu, saudara laki-lakinya, Maher, yang memimpin Brigade ke-4 angkatan bersenjata, juga kabur ke Irak setelah mengetahui situasi tersebut secara kebetulan.

    Hingga saat ini, keberadaan Bashar al-Assad masih belum diketahui setelah oposisi mendeklarasikan jatuhnya kekuasaan rezimnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Zelensky Klaim Kantongi Bukti Rusia Pakai Tentara Korut Serang Ukraina

    Zelensky Klaim Kantongi Bukti Rusia Pakai Tentara Korut Serang Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim sudah mengantongi bukti Rusia memakai tentara Korea Utara (Korut) untuk menyerang wilayah Kursk.

    Zelensky mengatakan para tentara Korut itu direkrut ke dalam unit gabungan. Rusia menggunakan mereka dalam sejumlah operasi di Kursk. Bahkan, para tentara Korut itu ditempatkan di sejumlah pos terdepan.

    “Hari ini, kami telah mengantongi data awal Rusia telah mulai menggunakan tentara-tentara Korea Utara dalam serangan mereka dalam jumlah yang signifikan,” kata Zelensky diberitakan AFP, Sabtu (15/12).

    Amerika Serikat dan Korea Selatan sebelumnya juga menuding Korea Utara mengirim 10 ribu tentara untuk membantu Rusia. Hal itu terjadi setelah Rusia dan Korut menandatangani pakta pertahanan musim panas lalu.

    Zelensky menyebut 11 ribu tentara Korut disiagakan di bagian barat Kursk bulan lalu.

    Manuver Rusia di Kursk terjadi setelah mereka terkejut atas serangan di wilayah itu. Perlahan-lahan, mereka mencoba merebut kembali daerah itu dan mencoba menghentikan bala bantuan Ukraina ke wilayah itu.

    Sumber militer Ukraina menyampaikan kepada AFP bulan lalu bahwa Kyiv masih mengendalikan 800 kilometer persegi wilayah di Kursk. Jumlah itu merosot dari sebelumnya 1.400 kilometer persegi.

    Sebelumnya, keterlibatan Korea Utara di perang Rusia dan Ukraina menjadi sorotan dunia. Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menilai hal itu memperumit keadaan.

    “Ketika Korea Utara terlibat, itu adalah elemen lain yang merupakan faktor yang sangat rumit,” ujar Trump dalam wawancara dengan TIME yang diterbitkan Kamis (12/12), seperti dikutip Korea Herald.

    (end/end)

  • Rezim Assad Jatuh, Pasukan Rusia Masih Bertahan di Suriah

    Rezim Assad Jatuh, Pasukan Rusia Masih Bertahan di Suriah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jatuhnya rezim Assad tak membuat Rusia menarik semua pasukan militernya dari Suriah. Mereka tidak meninggalkan dua pangkalan utamanya di negara tersebut.

    Reuters melaporkan penarikan militer Rusia terjadi di garis depan Suriah Utara serta pos-pos di Pegunungan Alawite. Sementara itu aktivitas masih terlihat di pangkalan udara Hmeimim Latakia dan fasilitas angkatan laut Tartous.

    Nasib pasukan Rusia di Suriah memang jadi pernyataan setelah rezim Assad tumbang beberapa waktu lalu. Presiden Bashar al-Assad dan ayahnya mendiang mantan presiden Hafez al-Assad diketahui menjalin aliansi dengan Rusia.

    Laporan dari rekaman satelit pada hari Jumat lalu menunjukkan dua Antonov AN-124 berada di Hmeimim dengan kerucut hidung terbuka. Reuters menuliskan nampaknya salah satu pesawat kargo terbesar dunia tersebut tengah bersiap untuk memuat, dikutip Minggu (15/12/2024).

    Reuters juga melaporkan di jalan raya yang menghubungkan Hmeimin dan Tartous terdapat konvoi kendaraan tempur infanteri dan kendaraan logistik Rusia. Kabarnya kendaraan tersebut menuju ke pangkalan udara.

    Laporan yang sama juga menyebutkan tentara Rusia berjalan di sekitar pangkalan. Jet-jet tempur terlihat terpangkir di hanggar.

    Pejabat keamanan Suriah yang berada di luar fasilitas mengatakan satu pesawat kargo terbang menuju Libya pada hari Sabtu.

    Sumber-sumber militer dan keamanan Suriah yang berhubungan dengan Rusia mengatakan Rusia tidak berniat menarik diri dari dua pangkalan tersebut.

    Perwira tentara senior Suriah yang berhubungan dengan militer Rusia juga menjelaskan beberapa peralatan dikirim kembali ke Moskow. Namun ini untuk menyusun kembali dan mengerahkan pasukan kembali sesuai perkembangan di lapangan.

    Pihak Kremlin mengatakan Rusia berdikusi dengan penguasa baru Suriah terkait pangkalan tersebut. Diskusi ini juga terungkap dari seorang sumber Rusia dan memastikan tidak ada penarikan pasukan dari pangkalan.

    Sementara itu, Reuters mengatakan tidak bisa memastikan bagaimana pemimpin pemberontak Suriah, Ahmad al-Sharaa melihat masa depan pangkalan Rusia dalam jangka panjang.

    (hsy/hsy)

  • Hizbullah Kehilangan Jalur Pasokan Militer pasca Jatuhnya Rezim Assad, Berharap Suriah Jauhi Israel – Halaman all

    Hizbullah Kehilangan Jalur Pasokan Militer pasca Jatuhnya Rezim Assad, Berharap Suriah Jauhi Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan partainya kehilangan jalur pasokan militer setelah jatuhnya kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Sebelumnya dikabarkan, Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mendapat pasokan senjata melalui Suriah, di mana rezim Assad memfasilitasinya sebagai timbal balik atas bantuan Iran untuk melawan oposisi Suriah.

    “Ya, Hizbullah kehilangan rute pasokan militer melalui Suriah pada tahap ini, tetapi kehilangan ini merupakan bagian kecil dari kerja perlawanan,” kata Naim Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu (14/12/2024), tanpa menyebut nama Assad.

    “Rezim baru bisa datang, dan rute ini bisa kembali normal, dan kita bisa mencari cara lain,” tambahnya.

    Dalam pidato pertamanya sejak jatuhnya rezim Assad, ia menekankan rakyat Suriah mempunyai hak untuk memilih pemerintahan, konstitusi, dan pilihan mereka.

    “Kami berharap akan terjadi koordinasi antara masyarakat Suriah dan Lebanon serta pemerintah kedua negara,” katanya, dikutip dari Al Araby.

    Menurutnya, Hizbullah saat ini belum bisa mengambil posisi dan sikap terhadap oposisi Suriah yang berkuasa setelah menggulingkan rezim Assad.

    “Hizbullah tidak dapat menghakimi kekuatan baru ini sampai mereka stabil dan mengambil posisi yang jelas,” katanya.

    Ia berharap penguasa baru Suriah nantinya tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel.

    Pemimpin Hizbullah itu menegaskan, hubungan Suriah dengan Israel nantinya akan mempengaruhi sikap Hizbullah terhadap Suriah.

    “Kami juga berharap partai penguasa baru ini akan menganggap Israel sebagai musuh dan tidak menormalisasi hubungan dengannya. Ini adalah berita utama yang akan memengaruhi sifat hubungan antara kami dan Suriah,” lanjutnya, seperti diberitakan Aawsat.

    Sebelum jatuhnya rezim Assad, Naim Qassem berpidato tentang dukungan Hizbullah untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    “Agresi terhadap Suriah dipimpin oleh Amerika dan Israel melalui kelompok takfiri sejak 2011,” katanya ketika berpidato pada Kamis (5/12/2024), tiga hari sebelum jatuhnya rezim Assad.

    Hizbullah mulai melakukan intervensi di Suriah pada 2013, untuk membantu rezim Assad melawan pasukan oposisi yang berusaha menggulingkannya saat itu.

    Jatuhnya Rezim Assad

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke luar negeri, namun keberadaannya belum diketahui.

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)