Negara: Rusia

  • Usai Serangan Israel, Ledakan Terus Meletup Dekat Desa Kristen Suriah

    Usai Serangan Israel, Ledakan Terus Meletup Dekat Desa Kristen Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel terus menyerang wilayah Suriah usai mengebom Kota Tartus hingga mengakibatkan ledakan dahsyat bak Hiroshima.

    AFP melaporkan ledakan terus meletus di sebuah lembah di luar desa Bmalkah, sebuah komunitas Kristen di perbukitan yang merupakan rumah bagi pangkalan angkatan laut Rusia di Suriah.

    Menurut Syrian Observatory for Human Rights, pesawat-pesawat Israel telah meluncurkan “serangan terberat di wilayah pesisir Suriah sejak dimulainya serangan pada tahun 2012.”

    Serangan pasukan Israel ini terjadi usai pemerintahan Presiden Bashar Al Assad tumbang pada 8 Desember lalu berkat pemberontakan kelompok milisi Suriah.

    Sejak itu, Israel melancarkan berbagai serangan, utamanya di sekitar Dataran Tinggi Golan guna merebut wilayah itu dan memperluas permukiman Negeri Zionis.

    Serangan-serangan Israel juga terjadi di berbagai fasilitas militer Suriah, salah satunya di Tartus. Pada akhir pekan lalu, Israel menyerang kota pelabuhan tersebut hingga terjadi ledakan kuat dengan getaran bak gempa bumi.

    “Itu seperti gempa bumi. Semua jendela di rumah saya meledak,” kata Ibrahim Ahmed, seorang karyawan di kantor hukum yang datang ke wilayah tersebut.

    Lereng bukit di sekitar Bmalkah dan pangkalan kini dipenuhi pecahan peluru. Tabung peluncur rudal, peluru mortir, dan amunisi rusak berserakan di tanah. Gumpalan asap juga membubung tinggi di titik-titik serangan.

    Syrian Observatory for Human Rights mencatat bahwa Israel telah melancarkan sekitar 473 serangan yang menargetkan situs militer di Suriah sejak jatuhnya rezim Al Assad.

    Serangan itu termasuk menyasar bunker terowongan di bawah pegunungan yang menyimpan “depot rudal balistik, amunisi, peluru artileri, dan peralatan militer lainnya.”

    Israel telah menjelaskan mengenai serangannya yang menyasar fasilitas militer Suriah. Negeri Zionis mengeklaim hal itu untuk mencegah persenjataan militer Suriah yang terbengkalai dipakai oleh milisi untuk menyerang Negeri Zionis.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemimpin Eropa Gelar Pertemuan Soal Ukraina Hari Ini, Bahas Penempatan Pasukan Perdamaian?

    Pemimpin Eropa Gelar Pertemuan Soal Ukraina Hari Ini, Bahas Penempatan Pasukan Perdamaian?

    JAKARTA – Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Selasa, kemungkinan pengerahan pasukan penjaga perdamaian asing di Ukraina dapat diajukan pada pertemuan para pemimpin Eropa di Brussels, Belgia pada Hari Rabu.

    Para pemimpin dari sejumlah negara Eropa, seperti Jerman, Prancis, Polandia hingga Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan mengadakan pertemuan untuk membahas dukungan bagi Ukraina, hampir tiga tahun setelah invasi skala penuh Rusia, menurut sebuah sumber.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sosok yang pertama kali menyebut pasukan tersebut pada Bulan Februari.

    Namun, para pemimpin Eropa gagal mencapai konsensus mengenai gagasan Presiden Macron.

    Kemudian, Presiden Zelensky secara terbuka melontarkan gagasan tentang pengerahan pasukan asing hingga Ukraina dapat bergabung dengan NATO selama pertemuan dengan seorang politisi Jerman pada tanggal 9 Desember.

    Ditanya mengei kemungkinan pembahasan hal tersebut dalam pertemuan hari ini, Presiden Zelensky mengatakan, “setiap orang yang akan hadir memiliki hak untuk mengangkat isu ini atau itu”.

    “Mungkin ada pertanyaan bukan hanya tentang kontingen (asing), tetapi juga pertanyaan yang akan diajukan Ukraina,” katanya dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk di Lviv, melansir Reuters 18 Desember.

    Pemimpin Kyiv mengatakan, penguatan Ukraina yang mendesak akan menjadi hal utama yang dibahas. Ia menyebutkan kemampuan pertahanan jarak jauh, investasi sekutu dalam produksi senjata Ukraina, dan jaminan keamanan di antara topik-topik lainnya.

    Pertemuan itu terjadi pada titik krusial karena Ukraina mendesak sekutu-sekutunya untuk mendukungnya, baik di medan perang maupun secara diplomatis sebelum pembicaraan potensial dengan Rusia.

    Terpisah, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada Bulan Januari, telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, mengatakan Presiden Zelensky harus siap membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang.

    https://voi.id/berita/443855/rusia-bawa-serangan-bom-yang-menewaskan-jenderal-kirillov-ke-pertemuan-dewan-keamanan-pbb-lusa

    Sementara itu, PM Tusk menegaskan kembali Polandia tidak mempertimbangkan untuk mengirim pasukan tetapi mengatakan negaranya, salah satu pendukung Ukraina yang paling setia, akan melakukan segala daya untuk menjadikan keanggotaan NATO Kyiv sebagai kemungkinan nyata.

    “Kita semua perlu fokus untuk memastikan bahwa setiap pembicaraan mengenai gencatan senjata tidak dilakukan dari posisi yang kuat di pihak Rusia, yang berarti bahwa Ukraina dapat yakin akan dukungan penuh dari semua negara yang terlibat dalam membantu Ukraina,” kata PM Tusk.

  • Emas 26 Ton Senilai Rp 35 T Ditemukan Usai Rezim Assad di Suriah Runtuh

    Emas 26 Ton Senilai Rp 35 T Ditemukan Usai Rezim Assad di Suriah Runtuh

    Jakarta

    Cadangan emas hampir 26 ton ditemukan usai runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah. Jumlah tersebut kurang lebihnya sama dengan laporan 2011, atau saat perang saudara pecah di Suriah.

    Dikutip dari Reuters, Rabu (18/12/2024), menurut Bank Sentral Suriah, cadangan emas Suriah dilaporkan mencapai 25,8 ton pada Juni 2011. Meskipun dalam temuan terbaru, Suriah hanya memiliki sedikit cadangan mata uang asing dalam bentuk tunai.

    Cadangan emas hampir 26 ton itu ditaksir senilai US$ 2,2 miliar atau Rp 35,20 triliun (kurs Rp 16.000). Sementara cadangan devisa bank sentral tercatat US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun.

    Sumber lainnya menyebut cadangan mata uang dolar AS mencapai ratusan juta. Pada akhir 2011, bank sentral Suriah melaporkan cadangan devisa US$ 14 miliar. Sementara pada 2010, IMF memperkirakan cadangan devisa Suriah mencapai US$ 18,5 miliar.

    Cadangan dolar AS hampir habis karena rezim semakin banyak menggunakannya untuk mendanai makanan, bahan bakar, dan perang yang dilancarkan Assad.

    Pemerintahan baru Suriah masih melakukan inventarisasi aset-aset setelah Assad melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember. Para penjarah sempat mengakses bagian-bagian bank sentral, membawa pound Suriah meskipun gagal menembus brankas utama.

    Beberapa barang yang dicuri kemudian dikembalikan oleh penguasa baru Suriah. Lemari besi tempat penyimpanan bersifat tahan bom dan memerlukan tiga kunci yang masing-masing dipegang oleh orang berbeda serta kode kombinasi untuk membukanya.

    Dilaporkan bahwa gudang itu diperiksa oleh anggota pemerintahan baru Suriah pekan lalu, atau beberapa hari setelah pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus. Serangan kilat itu mengakhiri lebih dari 50 tahun pemerintahan keluarga Assad.

    Dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham, mantan afiliasi Al Qaeda yang telah lama menyangkal hubungan tersebut, pemerintahan baru dengan cepat membentuk pemerintahan dan mengkonsolidasikan kendali atas lembaga-lembaga negara.

    (ily/ara)

  • Elon Musk dan SpaceX Hadapi Tinjauan Federal Terkait Keamanan Nasional

    Elon Musk dan SpaceX Hadapi Tinjauan Federal Terkait Keamanan Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk dan perusahaan roket miliknya, SpaceX, sedang menghadapi tiga tinjauan federal terkait dengan kepatuhan keamanan nasional.

    Melansir dari Reuters, Rabu (18/12/2024), peninjuan terhadap Space X muncul setelah adanya kekhawatiran perusahaan milik Elon Musk ini belum sepenuhnya mematuhi protokol keamanan karena masih adanya interaksi perusahaan dengan pejabat asing.

    Tinjauan federal terbaru ini diprakarsai langsung oleh beberapa instansi terkait, termasuk Angkatan Udara, Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan, dan Wakil Menteri Pertahanan untuk Intelijen dan Keamanan.

    Menurut laporan tersebut, tinjauan baru ini berfokus pada dugaan pelanggaran setelah adanya pertemuan Musk dengan pemimpin asing, yang dianggap dapat membahayakan kerahasiaan negara. 

    “Elon Musk dan SpaceX telah berulang kali gagal memenuhi kewajiban pelaporan yang diperlukan untuk melindungi rahasia negara,” tulis laporan tersebut.

    Pihak Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal adanya investigasi yang sedang berlangsung, dengan alasan untuk melindungi kerahasiaan proses investigasi. 

    Meskipun begitu, sejumlah sumber menyebutkan bahwa kekhawatiran terkait keamanan nasional muncul setelah beberapa kali Musk berhubungan dengan pejabat asing, termasuk beberapa pertemuan dengan pemimpin Rusia. 

    Salah satu yang paling mencolok adalah percakapan Musk dengan Presiden Vladimir Putin, yang memicu penolakan terhadap akses keamanan tingkat tinggi untuknya dari Angkatan Udara.

    Beberapa sekutu internasional, termasuk Israel, juga dilaporkan telah mengungkapkan keprihatinan atas kemungkinan Musk membocorkan informasi sensitif. 

    Pada bulan lalu, dua senator Demokrat AS, Jeanne Shaheen dan Jack Reed, meminta Pentagon untuk menyelidiki hubungan Musk dengan pejabat Rusia dan dampaknya terhadap keamanan nasional.

    Gwynne Shotwell, Presiden dan Chief Operating Officer SpaceX, menolak untuk berkomentar mengenai tinjauan izin keamanan atau penyelidikan lebih lanjut saat ditanya oleh wartawan Reuters. Sementara itu, Musk belum memberikan tanggapan terkait isu ini.

    Tinjauan keamanan ini semakin menambah tekanan pada Musk, yang saat ini sedang menghadapi beragam tantangan di berbagai sektor usaha, dari perusahaan mobil listrik Tesla hingga eksplorasi luar angkasa dengan SpaceX.

  • Rusia Bakar Wajah Tentara Korut di Ukraina Demi Jaga Rahasia

    Rusia Bakar Wajah Tentara Korut di Ukraina Demi Jaga Rahasia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia membakar wajah tentara Korea Utara untuk menutupi keterlibatan mereka yang sudah membantu pasukan Negeri Beruang Merah dalam perang.

    Zelensky mengatakan Rusia selama ini berusaha merahasiakan kehadiran tentara Korut bahkan saat pelatihan.

    “Saat mereka dilatih, mereka bahkan dilarang memperlihatkan wajah mereka,” kata dia melalui Telegram resmi pada Senin (16/12).

    Militer Rusia, lanjut Zelensky, juga berusaha menghapus semua bukti video kehadiran tentara Korut.

    “Dan sekarang, setelah pertempuran dengan orang-orang kami, Rusia juga mencoba untuk secara harfiah membakar wajah tentara Korea Utara yang tewas,” ungkap dia, dikutip Radio Free Asia.

    Lebih lanjut, Zelensky mengatakan tak ada alasan bagi warga Korea Utara untuk berjuang dan mati demi Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Dan bahkan saat kematian mereka, Rusia hanya akan mengejek,” imbuh dia.

    Zelensky juga membagikan membagikan video berdurasi 30 detik sebagai bukti tuduhan yang dilontarkan.

    Dalam video itu pada detik ke 24 tampak sekelompok orang membakar sesuatu yang terlihat seperti mayat di lereng penuh hamparan salju.

    “Rusia mencoba menyembunyikan wajah tentara Korea Utara bahkan setelah mereka tewas,” demikian bunyi subjudul video tersebut.

    Namun, video itu belum bisa diverifikasi keasliannya.

    Sejauh ini juga belum ada pernyataan resmi dari Rusia maupun Korea Utara soal pasukan pemerintah Kim Jong un yang tewas dalam perang Ukraina.

    Sebelum melancarkan tuduhan ini, Zelensky sempat mengklaim Ukraina punya bukti kuat soal keterlibatan tentara Korut.

    Tak lama setelah itu, militer Ukraina merilis foto dan rekaman yang menunjukkan belasan tentara Korea Utara beserta pasukan Rusia tewas di perbatasan Kursk.

    Media Ukraina, Ukrainska Pravda, melaporkan jenazah para tentara terekam dalam drone dengan kondisi tertutup salju. Mereka tewas dalam serangan di perbatasan pada Sabtu (14/12).

    Keterlibatan pasukan Korut dalam perang Rusia-Ukraina menjadi sorotan dunia dan memicu kekhawatiran. Beberapa menyebut pengerahan itu memprovokasi stabilitas global.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • AS Klaim Korut Kehilangan Banyak Tentara yang Tewas di Ukraina

    AS Klaim Korut Kehilangan Banyak Tentara yang Tewas di Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat menyatakan Korea Utara telah kehilangan banyak prajuritnya dalam perang Rusia vs Ukraina.

    Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Korut saat ini telah banyak kehilangan prajurit dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

    Ia tidak merinci berapa banyak prajurit Korut yang gugur. Kendati begitu, pihaknya meyakini ada puluhan tentara yang tewas maupun terluka.

    “Kami percaya bahwa mereka telah mengalami kerugian yang signifikan, termasuk tewas dan terluka. Namun, sulit bagi saya memberikan angka pasti. Saya akan mengatakan jumlahnya puluhan, beberapa puluh,” kata Kirby dalam dalam konferensi pers, Senin (16/12).

    Pernyataan Kirby ini dilontarkan usai badan intelijen Ukraina baru-baru ini mengeklaim sekitar 200 tentara Rusia dan Korea Utara tewas saat berperang melawan pasukan Ukraina.

    Militer Ukraina bahkan merilis foto dan rekaman yang menunjukkan belasan tentara Korut beserta pasukan Rusia tewas di perbatasan Kursk.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller sebelumnya menyatakan situasi ini menandakan “eskalasi lain” dalam perang Rusia dan Ukraina.

    “Dalam pandangan kami, tentara Korut yang dikerahkan ke Kursk sudah menjadi target yang sah. Mereka memasuki zona perang dan mereka sebagai pejuang yang merupakan target yang sah bagi militer Ukraina,” kata Miller, seperti dikutip Yonhap.

    Pasukan militer Korea Utara dikerahkan dalam perang Rusia vs Ukraina sejak bulan lalu.

    Keterlibatan Korut dalam perang dua negara Eropa ini pun memicu kekhawatiran akan skala peperangan yang meluas.

    AS dan Ukraina menaksir sekitar 11 ribu tentara Korut telah dikerahkan untuk membantu Rusia berperang di wilayah Kursk.

    Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) pada Sabtu (14/12) mengatakan tentara Korut telah dimobilisasi untuk bertugas di unit gabungan marinir Rusia dan pasukan udara.

    DIU menyebut banyak pasukan Korut yang terkena serangan Ukraina selama perang ini. DIU juga mencatat bahwa kendala bahasa telah menjadi masalah bagi unit gabungan Rusia-Korut dalam melakukan operasi terkoordinasi.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • China Perpanjang Durasi Transit Bebas Visa hingga 240 Jam

    China Perpanjang Durasi Transit Bebas Visa hingga 240 Jam

    Jakarta, Beritasatu.com – Pada Selasa (17/12/2024), China mengumumkan perubahan besar dalam kebijakan transit bebas visa dengan memperpanjang durasi izin tinggal bagi wisatawan asing yang memenuhi syarat, dari sebelumnya 72 dan 144 jam menjadi 240 jam atau 10 hari.

    Kebijakan baru ini berlaku segera, dengan penambahan 21 pelabuhan sebagai titik masuk dan keluar bebas visa. Selain itu, wilayah tempat wisatawan dapat transit bebas visa China juga diperluas, seperti yang disampaikan oleh Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) China.

    Dilansir dari Antara, Rabu (18/12/2024), dengan kebijakan terbaru ini, warga negara dari 54 negara yang memenuhi syarat, termasuk Rusia, Brasil, Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada, kini dapat memasuki China tanpa visa saat transit menuju negara atau kawasan lain.

    Para pelancong kini dapat masuk melalui salah satu dari 60 pelabuhan yang tersebar di 24 provinsi, daerah, dan kota di China, serta tinggal di area yang telah ditentukan selama maksimal 240 jam.

    Perubahan utama dalam kebijakan ini adalah diperkenalkannya perjalanan lintas daerah, yang memungkinkan pengunjung asing untuk berpindah secara bebas di antara 24 provinsi yang telah ditentukan selama masa tinggal 10 hari mereka.

    Pada periode Januari hingga November 2024, China mencatat hampir 29,22 juta perjalanan wisatawan asing, meningkat 86,2% dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Dari jumlah tersebut, 17,45 juta wisatawan masuk tanpa visa, yang mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 123,3% dibandingkan tahun lalu. Kini, China melalukan kebijakan transit bebas visa dengan memperpanjang durasi izin tinggal bagi wisatawan asing.

  • Bukan Tawanan, Orang yang Diselamatkan Jurnalis AS Ternyata Eks Perwira Intelijen Rezim Assad – Halaman all

    Bukan Tawanan, Orang yang Diselamatkan Jurnalis AS Ternyata Eks Perwira Intelijen Rezim Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta berbeda diumumkan oleh media CNN terkait rekaman video yang dirilis oleh pihaknya dan memperlihatkan seseorang yang dibebaskan dari penjara di Damaskus.

    Ternyata, sosok tersebut bukanlah tawanan atau korban dari rezim Bashar al-Assad.

    Dikutip dari CNN, orang yang berada di video tersebut adalah mantan perwira intelijen saat Bashar al-Assad masih berkuasa di Suriah.

    Diketahui, CNN mulanya menemukan pria tersebut ketika tengah mencari petunjuk tentang hilangnya jurnalis Amerika Serikat (AS), Austin Tice.

    Dalam sebuah laporan video, kepala koresponden internasional CNN, Clarissa Ward dan timnya, ditemani oleh seorang milisi, menemukan sebuah sel di penjara Damaskus yang digembok dari luar.

    Lantas, milisi tersebut menembak gembok sel tersebut dengan pisto, dan pria itu ditemukan sendirian di bawah selimut.

    Pria itu mengeklaim dirinya telah ditahan di dalam penjara tersebut selama tiga bulan.

    Selain itu, dia juga mengungkapkan sel tersebut adalah penjara ketiganya.

    Saat ditanya, pria itu tidak mengetahui bahwa rezim Assad telah tumbang setelah dikudeta oleh kelompok milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS).

    Setelah video itu dirilis dan viral di media sosial (medsos), pihak CNN memperoleh sebuah foto pria tersebut dari seorang warga Kota Homs pada Senin (16/12/2024).

    Berdasarkan foto itu, tampak pria tersebut tengah bertugas di sebuah tempat yang tampak seperti kantor pemerintahan.

    Pria itu duduk di sebuah meja dengan mengenakan pakaian militer.

    Saat foto wajah pria tersebut diunggah ke perangkat lunak pengenal wajah terdapat kecocokan dengan pria yang ditemukan di sel penjara Damaskus.

    Menurut warga Homs yang memberikan foto itu, pria tersebut adalah seseorang berpangkat letnan di Direktorat Intelijen Angkatan Udara rezim Assad bernama Salama Mohammad Salama.

    CNN pun enggan untuk menyebarkan foto tersebut ke publik demi melindungi anonimitas sumbernya.

    Untuk menguji validitas informasi terkait pria tersebut, CNN lantas menanyai beberapa penduduk Homs dan menyatakan bahwa pria itu adalah Salama yang juga dikenal sebagai Abu Hamza.

    Mereka mengatakan kepada CNN bahwa Salama dikenal karena menjalankan pos pemeriksaan Direktorat Intelijen Angkatan Udara di Kota Homs.

    Bahkan, kata warga, Abu Hamza memiliki reputasi buruk karena melakukan pemerasan dan pelecehan seksual.

    Di sisi lain, tidak diketahui bagaimana atau mengapa Abu Hamza berakhir di penjara Damaskus.

    Pasca bebas, CNN juga belum menjalin kontak dengannya.

    Namun, menurut situs web yang mengaku sebagai pemeriksa fakta tentang Suriah bernama Verify-Sy, Salama memang sudah dipenjara selama satu bulan.

    Adapun penyebabnya disebut lantaran perselisihan mengenai ‘pembagian keuntungan dari dana yang diperas dengan seorang perwira tinggi’.

    Hanya saja, klaim dari situs tersebut belum diverifikasi secara independen oleh CNN.

    Sebagai informasi, HTS menyatakan berhasil menggulingkan Assad sebagai Presiden Suriah setelah menyerbu dan menguasai Damaskus pada Minggu (8/12/2024) waktu setempat.

    Mereka juga menyatakan Assad telah meninggalkan negaranya dan belakangan diketahui telah pergi ke Rusia dan telah menerima suaka dari Presiden Vladimir Putin.

    Bashar-al Assad Rilis Pernyataan Pertama usai Lengser

    Bashar al-Assad (Kremlin.ru)

    Assad pun akhirnya memberikan pernyataan pertama sejak dirinnya lengser setelah digulingkan oleh HTS.

    Dikutip dari Aljazeera, dia mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Suriah adalah tidak direncanakan.

    “Pertama, kepergian saya dari Suriah tidak direncanakan atau terjadi pada jam-jam terakhir pertempuran, seperti yang diklaim beberapa orang,” katanya pada Senin (16/12/2024).

    Assad mengeklaim tetap berada di Damaskus dan masih menjalankan tugasnya sebagai orang nomor satu di Suriah hingga Minggu (8/12/2024).

    Berdasarkan pernyataan tersebut, pangkalan itu diserang pesawat tak berawak dari pejuang oposisi bersenjata.

    “Dengan tidak adanya sarana yang memungkinkan untuk meninggalkan pangkalan tersebut, Moskow meminta agar komando pangkalan tersebut mengatur evakuasi segera ke Rusia pada Minggu malam tanggal 8 Desember,” bunyi pernyataan tersebut.

    “Ini terjadi sehari setelah jatuhnya Damaskus, menyusul runtuhnya posisi terakhir militer dan mengakibatkan kelumpuhan semua lembaga negara yang tersisa,” lanjut pernyataan tersebut.

    Al-Assad sendiri belum pernah tampil di media sejak dia diberikan suaka bersama keluarganya oleh Rusia. 

    Pernyataan yang dirilis lewat Telegram itu juga belum diverifikasi secara independen.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

    Artikel lain terkait Konflik Suriah 

  • Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Ukraina-Rusia Membentang Sejauh 1.170 Kilometer – Halaman all

    Jenderal Syrsky: Pertempuran Sengit Ukraina-Rusia Membentang Sejauh 1.170 Kilometer – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Peperangan terus terjadi di wilayah Ukraina yang terus diserang oleh Rusia.

    Meski demikian, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky mengatakan, pasukannya melancarkan serangan pada jarak yang membentang sejauh 1.170 kilometer.

    Syrsky mengatakan, saat ini situasi paling menantang adalah di wilayah Pokrovsk dan Kurakhove. Posisi pasukan Ukraina di dua kota di barat dan barat daya Donetsk itu terus mengalami kemunduran.

    Di Pokrovsk yang merupakan pusat logistik Ukraina di Donetsk, pasukan Kiev mengalami kemunduran, dan terus diserang oleh prajurit Vladimir Putin.

    Di Kurakhovo, pasukan Rusia telah menguasai jantung kota di lokasi pemerintahan kota. Pasukan Ukraina kini menduduki wilayah industri dan pembangkit listrik di barat kota.

    Selain itu, menurut Syrsky, penjajah Rusia telah mengintensifkan tekanan mereka pada wilayah Kramatorsk, Toretsk, dan Vremivka.

    “Dalam situasi saat ini, seluruh masyarakat harus bersatu untuk mendukung Pasukan Pertahanan. Selain ketahanan prajurit kita, teknik dan benteng sangat penting,” tegas Syrsky, dalam pidatonya di sebuah pertemuan Kongres Otoritas Lokal dan Regional, Ukrinform melaporkan, Ukrinform mengutip layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina. Selasa (18/12/2024).

    Untuk hari ketiga berturut-turut, musuh telah terlibat dalam aksi ofensif intensif di wilayah Kursk, berusaha memaksa Pasukan Pertahanan Ukraina keluar dari Federasi Rusia. 

    Pesawat Rusia telah menjatuhkan lima bom udara berpemandu di daerah ini sejak pagi. Pasukan Pertahanan Ukraina telah menangkis 29 serangan di sana, sementara empat pertempuran masih berlangsung.

    “Mereka secara aktif menggunakan unit tentara Korea Utara. Tentara bayaran Korea Utara telah menderita kerugian besar,” imbuh Syrsky.

    Ia juga menyoroti pentingnya membangun struktur teknik dan benteng dan menyatakan bahwa tujuh wilayah harus memprioritaskan tugas ini.

    Sejak awal hari Selasa (17/12/2024), total 88 bentrokan pertempuran telah terjadi di garis depan, dengan pertempuran terberat terkonsentrasi di arah Pokrovsk, Siversk, dan Kurakhove.

    Anggota pasukan Ukraina di Donetsk Ukraina timur (facebook via strana)

    Annovka Diambil-alih

    Sementara media Rusia, TASS melaporkan berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Kremlin membebaskan pemukiman Annovka di Donetsk selama 24 jam terakhir dalam operasi militer khusus di Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari Selasa.

    “Unit-unit Kelompok Tempur Selatan membebaskan pemukiman Annovka di Republik Rakyat Donetsk sebagai hasil dari tindakan-tindakan yang tegas,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. (Ukrinform/TASS)

  • Usai Serangan Israel, Ledakan Terus Meletup Dekat Desa Kristen Suriah

    Apa Tujuan Israel Serang Pangkalan AL Rusia di Tartus Suriah?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Serangan Israel di Tartus, Suriah, pada akhir pekan lalu mengakibatkan ledakan dahsyat yang guncangannya menyerupai gempa bumi.

    Menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Israel melancarkan serangan ke fasilitas militer Suriah yang salah satunya mengenai depot rudal permukaan-ke-permukaan.

    “Ledakan di Tartus sangat keras. Sejumlah ahli mengatakan serangan itu kemungkinan menghantam tempat produksi senjata kimia,” kata Resul Serdar dari Al Jazeera.

    Media Israel yang melaporkan serangan itu menyebut ledakan di Tartus bak “Hiroshima” saking dahsyatnya.

    Video-video yang beredar di media sosial menunjukkan asap seperti jamur membubung tinggi di lokasi pengeboman.

    Apa tujuan Israel menyerang Tartus?

    Sejak rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad runtuh, Israel telah menyerang sejumlah wilayah di perbatasan negara itu.

    Serangan itu utamanya terjadi di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang sebagian direbut Israel pada 1967 silam. Ada zona penyangga atau demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan, yang disepakati Israel dan Suriah pada 1974.

    Kawasan ini yang hendak direbut Israel dengan dalih agar tak ada lagi ancaman terhadap Negeri Zionis oleh milisi Suriah.

    “Memperkuat (pertahanan Israel) di Golan berarti memperkuat Negara Israel, dan ini sangat penting saat ini,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak lama usai rezim Al Assad tumbang.

    Meski telah mengakui menyerang Dataran Tinggi Golan, Israel pada faktanya juga menyerang sejumlah wilayah Suriah di luar Golan.

    Wilayah-wilayah Suriah yang diserang umumnya merupakan lokasi fasilitas militer Suriah yang telah ditinggalkan pasukan Al Assad.

    Salah satu fasilitas militer itu berada di Tartus. Kawasan ini bahkan menjadi lokasi pangkalan Angkatan Laut (AL) Rusia.

    Beberapa waktu lalu, citra satelit menunjukkan pasukan Rusia telah berkemas dan membongkar peralatan militer mereka di pangkalan angkatan laut Tartus dan pangkalan udara Hmeimim.

    Penampakan itu terlihat pasca pemerintahan Al Assad tumbang. Rusia merupakan salah satu negara pendukung rezim Al Assad selain Iran. Setelah Al Assad tumbang, Rusia menjadi tempat suaka Al Assad yang kabur dari Suriah pada 8 Desember lalu.

    Mengenai serangannya di berbagai fasilitas militer Suriah, Israel mengeklaim hal itu untuk mencegah persenjataan militer Suriah yang terbengkalai dipakai oleh milisi untuk menyerang Negeri Zionis.

    Sejalan dengan ini, catatan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menunjukkan Israel telah melancarkan sekitar 473 serangan yang menargetkan situs militer di Suriah, demikian dikutip NBC News.

    (gas/bac)

    [Gambas:Video CNN]