Negara: Rusia

  • Korban Tewas Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh Jadi 38 Orang

    Korban Tewas Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh Jadi 38 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan jatuhnya Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, Rabu (25/12), jadi 38 orang.

    Dilansir, AFP pesawat itu mengangkut 67 orang. Sebanyak 62 orang merupakan penumpang dan 5 awak kabin.

    “Situasinya tidak terlalu baik, 38 orang tewas,” kata Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Kanat Bozumbayev, dikutip dari Interfax.

    Menurut keterangan otoritas Kazakhstan, para penumpang pesawat tercatat 37 warga negara Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 dari Kirgistan, dan 16 warga Rusia.

    Korban yang selamat dari kecelakaan maut itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Dua di antara korban merupakan anak-anak.

    Adapun pesawat Azerbaijan Airlines terbang dari Baku, Kazakhstan menuju Kota Grozny, Rusia. Pesawat jenis Embraer 190 itu jatuh di Kota Aktau.

    Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan Kamis (26/12) sebagai hari berkabung nasional. Ia pun membatalkan rencana kunjungan ke Rusia untuk pertemuan informal tingkat tinggi dengan para pemimpin kelompok negara-negara bekas Uni Soviet.

    Tim investigasi yang dipimpin Wakil Jaksa Agung Azerbaijan telah dikirim ke Kazakhstan dan mengecek lokasi kejadian. Namun, belum ada keterangan apapun yang disampaikan kejaksaan.

    (tim/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus – Halaman all

    Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus – Halaman all

    Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus

    TRIBUNNEWS.COM – Otoritas baru Suriah mengumumkan pemusnahan sejumlah besar obat-obatan, termasuk sekitar satu juta pil Captagon, yang diproduksi secara luas di bawah presiden terguling Bashar al-Assad, sumber keamanan mengatakan kepada AFP, Rabu (25/12/2024).

    Sumber resmi Otoritas baru Suriah mengatakan, narkoba-narkoba itu ditemukan saat penyisiran di Kafr Sousa, Damaskus, Suriah.

    “Pasukan keamanan pemerintah baru Suriah menemukan gudang narkoba saat menyisir ibu kota, Damaskus, khususnya di zona keamanan di Kafr Sousa.” 

    Sumber kedua mengonfirmasi penyitaan hampir atau lebih dari satu juta pil Captagon, yang langsung dimusnahkan.

    Seorang fotografer AFP melaporkan bahwa petugas keamanan membakar sejumlah besar ganja, kotak-kotak obat penghilang rasa sakit Tramadol, dan sekitar lima puluh tas kecil berisi pil Captagon berwarna merah muda.

    ‘Tambang Emas’ Assad

    Captagon disebut-sebut sebagai ‘tambang emas’ sekaligus satu di antara penyebab jatunya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

    Rezim Assad tumbang setelah pasukan oposisi bersenjata memimpin serangan selama sekitar 10 hari dan akhirnya merebut Ibu Kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024) awal bulan ini.

    Presiden Assad pun akhirnya melarikan diri ke Rusia.

    Namun, bagaimana situasi ini bisa terjadi dengan cepat?

    Mengutip ABC News, beberapa analis Suriah serta pemerintahan AS menyebut faktor kejatuhan Assad adalah karena para pendukung utamanya (Iran, Rusia, dan Hizbullah), dilemahkan atau disibukkan dalam pertempuran tersendiri dalam beberapa bulan terakhir.

    Pengamat lain di Suriah juga merujuk pada faktor kunci lainnya, yakni pil putih kecil dengan ukiran dua bulan sabit di atasnya.

    Pil kecil itu adalah obat sintetis dan amfetamin yang sangat populer di Timur Tengah, yang dikenal sebagai Captagon.

    Para ahli mengatakan bahwa perdagangan narkoba yang berasal dari Suriah, yang merupakan pemasok Captagon terbesar di dunia, membantu mempercepat kejatuhan Assad karena negara-negara tetangga yang ingin meredam peredaran pil, meninggalkannya.

    Captagon adalah merek dagang pil stimulan sintetis fenethylline atau fenetylline.

    Captagon ditemukan di sebuah pabrik di Suriah (Channel 4 News)

    Menurut Laporan Obat Dunia dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan tahun lalu, wilayah asal utama untuk pengiriman Captagon adalah Suriah dan Lebanon.

    Laporan tersebut mengasumsikan bahwa semua penyitaan pil jenis amfetamin yang dilaporkan di subwilayah tersebut adalah Captagon.

    Penyitaan obat-obatan itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2020, mencapai rekor tertinggi 86 ton pada tahun 2021.

    Caroline Rose, yang mempelajari perdagangan Captagon di lembaga pemikir New Lines Institute yang berpusat di Washington, mengatakan kepada ABC News bahwa obat tersebut secara keliru dianggap tidak berbahaya.

    Karenanya, Captagon tidak menimbulkan stigma seperti obat-obatan terlarang seperti kokain atau ekstasi.

    Captagon juga bereda di negara-negara yang melarang alkohol karena haram.

    “Pil itu membuat Anda merasa tak terkalahkan,” kata Rose.

    “Obat itu mencegah rasa lapar dan membantu Anda terjaga hingga larut malam.”

    “Obat ini digunakan oleh pengemudi taksi, mahasiswa, orang miskin yang sedang mengantre untuk mendapatkan roti, orang kaya yang ingin menurunkan berat badan.”

    “Obat ini juga digunakan pejuang yang membuatnya terjaga hingga larut malam, memberinya energi dan membuatnya bertahan satu hari dengan satu MRE (makanan siap santap) sehari.”

    Tokoh kunci dalam perdagangan Captagon adalah Suriah.

    Dengan Captagon sebagai “tambang emas”-nya, Suriah dapat menghasilkan sekitar $10 miliar, dan sekitar $2,4 miliar setahun secara langsung untuk rezim Assad.

    Temuan itu berdasarkan sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan oleh Observatory of Political and Economic Networks, sebuah lembaga nirlaba yang melakukan penelitian tentang kejahatan terorganisasi dan korupsi di Suriah.

    Satu orang yang sangat memperhatikan perdagangan Captagon dari Suriah dalam beberapa tahun terakhir adalah anggota Parlemen AS French Hill.

    Hill termasuk satu dari puluhan anggota parlemen yang ikut mensponsori Undang-Undang Perlindungan Sipil Suriah Caesar bipartisan tahun 2019, yang mengusulkan untuk memberikan sanksi berat kepada Assad dan sekutu terdekatnya.

    RUU tersebut akhirnya disahkan sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional untuk tahun 2020.

    Hill kemudian memperkenalkan Captagon Act pada tahun 2021, yang menurutnya dirancang untuk membubarkan produksi dan perdagangan narkotika yang mematikan oleh rezim Assad.

    “Menurut saya, rezim Assad yang beralih ke produksi narkotika sebagai sumber pendapatan utamanya merupakan tanda bahwa dunia yang memperlakukan Assad seperti orang buangan berhasil,” kata Hill kepada ABC News.

    “Jelas setelah kejadian minggu lalu bahwa kebusukan dalam militer dan keuangan Assad sudah sangat parah.”

    Menurut Rose, perdagangan Captagon yang sedang berkembang pesat merupakan “ekonomi zombi,” di mana sanksi keras yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Eropa kepada Suriah justru menguntungkan rezim Assad.

    “Jika ada kasus yang sempurna untuk negara narkotika, saya rasa itu adalah Suriah, karena ada aparat keamanan dan politik negara yang membela produksi Captagon dan menyebarkan narasi publik bahwa tidak ada Captagon tetapi kemudian menggunakan saudara presiden, semua aparat keamanannya, dan Divisi Lapis Baja Keempat yang terlibat dalam perdagangan tersebut,” kata Rose.

    Sementara itu, Turki dan Arab Saudi menjadi frustrasi dengan upaya mereka untuk menormalisasi hubungan dengan Assad.

    Perbatasan negara tersebut dibanjiri narkoba, menurut laporan terbaru oleh Carnegie Endowment.

    Menurut Rose, dalam upaya negosiasi baru-baru ini untuk normalisasi, Assad mencoba menggunakan kekuasaan yang dimilikinya atas perdagangan Captagon sebagai pengaruh terhadap mereka, dan itu berujung menjadi bumerang.

    Matthew Zweig, pakar sanksi di lembaga lobi Foundation for Defense of Democracies, menunjuk ke pertanyaan lain terkait Captagon yang mungkin juga berkontribusi pada kejatuhan Assad.

    “Pertanyaannya adalah apakah Assad bisa mengendalikan perdagangan, atau apakah perdagangan yang mengendalikannya?” kata Zweig kepada ABC News.

    Pada hari Minggu, beberapa jam setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham, atau HTS, merebut Damaskus dan mengambil alih kekuasaan, pemimpinnya Abu Mohammad al-Jolani berdiri di depan kerumunan pendukungnya di dalam Masjid Umayyah yang bersejarah di ibu kota.

    Ia menyatakan: “Suriah telah menjadi penghasil Captagon terbesar di Bumi, dan hari ini, Suriah akan dimurnikan oleh kasih karunia Tuhan.”

     

  • Korban Tewas Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh Jadi 38 Orang

    Dugaan Penyebab Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh, Gegara Burung?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12) diduga gara-gara menabrak seekor burung.

    Media lokal Kazakhstan dikutip dari kantor berita Armenia, Armenpress, melaporkan tanki oksigen kabin pesawat meledak setelah menabrak seekor burung.

    Dugaan penyebab kecelakaan pesawat berjenis Embraer E190AR itu disampaikan otoritas Kazakhstan.

    Russia Today melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Kazakhstan membeberkan dugaan bahwa tabung oksigen meledak di dalam kabin pesawat usai menabrak burung.

    Kondisi itu menyebabkan seluruh orang yang ada di dalam pesawat hilang kesadaran, dilansir dari Armenpress.

    Ledakan tabung oksigen itu terjadi setelah mesin gagal berfungsi.

    Otoritas setempat membeberkan sebanyak 32 orang selamat dari kecelakaan pesawat jenis Embraer 190 yang ditumpangi 67 orang tersebut. Jumlah korban selamat tersebut termasuk dua anak-anak.

    Sebelumnya sebuah rekaman video amatir memperlihatkan detik-detik pesawat Azerbaijan Airlines jatuh dan meledak di wilayah pesisir dekat Kota Aktau.

    Tampak ledakan dan asap hitam pekat mengepul beberapa detik usai pesawat tersebut menghantam daratan.

    Rekaman itu kemudian memperlihatkan sejumlah korban yang selamat dengan luka serius. Terdapat pula sejumlah jasad penumpang yang meninggal dunia terkapar tak jauh dari tempat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines.

    Pesawat Azerbaijan Airlines itu dalam perjalanan terbang menuju Kota Grozny, Rusia dari Kota Aktau.

    Kemudian pesawat “melakukan pendaratan darurat” sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau. Kota Aktau merupakan pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

    (bac/bac)

  • Fantastis, Penguasa Baru Suriah Tuntut Ganti Rugi ke Iran Rp 4.854 Triliun Karena Dukung Rezim Assad – Halaman all

    Fantastis, Penguasa Baru Suriah Tuntut Ganti Rugi ke Iran Rp 4.854 Triliun Karena Dukung Rezim Assad – Halaman all

    Fantastis, Penguasa Baru Suriah Tuntut Ganti Rugi ke Iran Rp 4.854 Triliun

    TRIBUNNEWS.COM – Media yang dekat dengan pemerintahan baru Suriah melaporkan pada hari Rabu bahwa otoritas Suriah sedang bersiap untuk mengajukan memorandum ke pengadilan internasional yang menuntut Iran membayar ratusan miliar dolar sebagai kompensasi kepada negara dan rakyat Suriah.

    Memorandum tersebut dilaporkan meminta ganti rugi dengan jumlah fantastis sebesar 300 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.854 Triliun.

    Kompensasi itu dklaim untuk mengganti kerugian rakyat Suriah yang disebabkan oleh dukungan militer Iran terhadap rezim Assad untuk menindas rakyat, termasuk dukungan terhadap milisi yang terkait dengan Teheran.

    Perkembangan ini menyusul digulingkannya Presiden Bashar al-Assad oleh pasukan oposisi pada tanggal 8 Desember dalam serangan cepat yang mengakhiri perang selama 13 tahun.

    Iran telah menginvestasikan miliaran dolar untuk mendukung Assad, mengirimkan pasukan Garda Revolusi  (IRGC) untuk membantunya tetap berkuasa.

    Muhammed al-Julani (kiri), pemimpin aliansi oposisi bersenjata, HTS, mengajak rakyat Suriah ke alun-alun di kota Damaskus dan kota lainnya pada Jumat (13/12/2024) untuk merayakan kemenangan usai jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. (X)

    Kirim Peringatan Keras ke Iran

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri baru Suriah, Asaad Hassan Al-Shaibani, mengeluarkan peringatan keras kepada Iran, mendesaknya untuk menghormati kedaulatan Suriah dan keinginan rakyatnya.

    Dalam sebuah posting di X, Shaibani menyatakan, “Iran harus menghormati keinginan rakyat Suriah dan kedaulatan negara. Kami memperingatkan mereka agar tidak menyebarkan kekacauan di Suriah dan meminta pertanggungjawaban mereka atas segala konsekuensi dari pernyataan terbaru mereka.”

    Sumber keamanan Suriah mengatakan sebagian besar kelompok bersenjata di Lebanon memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli senjata tentara Suriah. (the national/tangkap layar/kredit foto: Reuters)

    Faksi-Faksi Bersenjata Sepakat Bubar

    Faksi-faksi bersenjata Suriah sepakat untuk membubarkan diri dan bergabung di bawah Kementerian Pertahanan pada pemerintahan yang baru.

    “Langkah itu diambil selama pertemuan di Damaskus antara kepala pemerintahan baru Suriah Ahmed al-Sharaa dan perwakilan faksi revolusioner di Suriah,” lapor kantor berita negara SANA, Selasa (24/12/2024).

    Ahmed al-Sharaa atau yang terkenal dengan nama Abu Muhammad Al-Julani adalah pemimpin aliansi oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS) sekaligus kepala operasi militer yang menumbangkan rezim Presiden Bashar al-Assad.

    Foto-foto yang diterbitkan oleh SANA menunjukkan sejumlah besar pemimpin faksi Suriah menghadiri pertemuan dengan al-Sharaa.

    Sebelumnya pada Minggu (22/12/2024), Al-Julani menyatakan faksi-faksi tersebut akan mengumumkan pembubaran mereka dan bergabung dengan tentara.

    “Selama revolusi, ada banyak kelompok, tetapi itu tidak dapat berlanjut di negara ini. Dalam beberapa hari mendatang, Kementerian Pertahanan akan diumumkan, dan sebuah komite pejabat militer senior akan dibentuk untuk menciptakan tentara masa depan Suriah. Setelah itu, kelompok-kelompok itu akan bubar,” kata Al-Julani selama konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di Damaskus pada Minggu.

    Meski sebagian besar faksi setuju, namun tidak jelas apakah kesepakatan itu mencakup faksi yang dipimpin Kurdi di timur laut Suriah.

    Pekan lalu, Perdana Menteri Suriah, Mohammed al-Bashir mengatakan kementerian akan direstrukturisasi dengan menggunakan mantan faksi pemberontak dan perwira yang membelot dari tentara mantan Presiden Bashar al-Assad, seperti diberitakan ABC Net.

    Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah oposisi bersenjata mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, aliansi oposisi bersenjata, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meluncurkan serangan pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Pemimpin HTS, Abu Muhammad Al-Julani, mendeklarasikan runtuhnya rezim Assad melalui pidato di Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia, tempat ia memperoleh suaka.

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

  • Duarr! Kapal Kargo Rusia Tenggelam Setelah Meledak di Laut Mediterania

    Duarr! Kapal Kargo Rusia Tenggelam Setelah Meledak di Laut Mediterania

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kapal kargo Rusia bernama Ursa Major tenggelam di Laut Tengah (Mediterania) pada Selasa (24/12/2024) malam waktu setempat. Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kapal itu tenggalam setelah sebuah ledakan menghancurkan ruang mesinnya dan dua awaknya masih hilang.

    Melansir Reuters pada Rabu (25/12/2024), kementerian tersebut juga mengatakan bahwa kapal itu sedang dalam perjalanan ke pelabuhan timur jauh Rusia, Vladivostok, dengan dua derek pelabuhan raksasa yang diikatkan ke geladaknya.

    Pusat krisis Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 14 dari 16 awak kapal telah diselamatkan dan dibawa ke Spanyol, tetapi dua orang masih hilang. Tidak disebutkan apa yang menyebabkan ledakan ruang mesin itu.

    Data pelacakan kapal LSEG menunjukkan kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Rusia St. Petersburg pada tanggal 11 Desember dan terakhir terlihat mengirimkan sinyal pada pukul 22.04 GMT pada hari Senin antara Aljazair dan Spanyol tempat kapal tersebut tenggelam.

    Saat meninggalkan St. Petersburg, kapal itu mengindikasikan bahwa pelabuhan persinggahan berikutnya adalah pelabuhan Rusia Vladivostok, bukan pelabuhan Suriah Tartous yang pernah disinggahinya sebelumnya.

    Kedutaan besar Rusia di Spanyol dikutip oleh kantor berita negara RIA yang mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki keadaan tenggelamnya kapal itu dan telah berhubungan dengan pihak berwenang di Spanyol.

    Kapal yang dibangun pada tahun 2009 itu dikendalikan oleh Oboronlogistika, sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari operasi konstruksi militer Kementerian Pertahanan Rusia.

    Oboronlogistika dan SK-Yug, perusahaan yang LSEG daftarkan sebagai bagian dari grup dan pemilik serta operator langsung kapal, menolak berkomentar tentang tenggelamnya kapal tersebut. Kedua entitas tersebut dikenai sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2022 karena hubungan mereka dengan militer Rusia, begitu pula Ursa Major itu sendiri.

    Namun Oboronlogistika sebagai pemilik utama kapal mengatakan dalam sebuah pernyataan pada tanggal 20 Desember bahwa kapal tersebut, yang menurut data LSEG sebelumnya disebut Sparta III di antara nama-nama lainnya, telah membawa derek pelabuhan khusus yang akan dipasang di pelabuhan Vladivostok serta suku cadang untuk kapal pemecah es baru.

    Sementara rekaman video yang belum diverifikasi dari kapal yang miring ke sisi kanan dengan haluannya jauh lebih rendah di dalam air daripada biasanya direkam pada tanggal 23 Desember oleh sebuah kapal yang lewat dan dipublikasikan di kantor berita Rusia pada Selasa.

    Dinas Penyelamatan Maritim Spanyol mengatakan telah menerima sinyal marabahaya dari Ursa Major pada Senin ketika kapal tersebut berada sekitar 57 mil di lepas pantai Almeira.

    Dikatakan telah menghubungi sebuah kapal di dekatnya yang telah melaporkan kondisi cuaca buruk, sebuah sekoci penyelamat di dalam air, dan mengatakan Ursa Major miring ke sisi kanan.

    Dua kapal dan sebuah helikopter telah dikirim ke tempat kejadian dan 14 awak kapal yang selamat dibawa ke pelabuhan Cartagena di Spanyol.

    Laporan itu mengutip pernyataan awak kapal yang mengatakan bahwa kapal tersebut telah membawa peti kemas kosong serta dua derek pelabuhan di dek. Sebuah kapal perang Rusia kemudian tiba di lokasi kejadian, katanya, dan mengambil alih operasi penyelamatan.

    (wia)

  • Korban Tewas Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh Jadi 38 Orang

    Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakshtan, Putin Turut Berduka

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Rusia Vladimir Putin turut menyampaikan duka cita atas kecelakaan pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Kota Aktau, Azerbaijan, Rabu (25/12) waktu setempat.

    Otoritas setempat membeberkan terdapat 28 orang yang selamat di dalam pesawat turbin jet jenis Embraer 190 yang mengangkut 67 orang tersebut.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Putin secara pribadi juga telah menyampaikan duka cita kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, di St Petersburg.

    Aliyev tengah menghadiiri konferensi tingkat tinggi di kota tersebut saat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines terjadi.

    “Dengan terpaksa, Presiden Azerbaijan Aliyev meninggalkan St Petersbug (tempat ia menghadiri pertemuan). Putin telah mengucapkan duka cita terkait kecelakaan pesawat Azerbaijan di Aktau,” tutur Peskov seperti dikutip dari Reuters.

    “Kami amat bersimpati kepada mereka yang kehilangan keluarga atau teman dalam kecelakaan pesawat itu dan mendoakan kesembuhan kepada penumpang yang selamat,” ia menambahkan.

    Otoritas setempat mengungkapkan sebanyak 28 orang yang selamat dalam pesawat Azerbaijan Airlines yang ditumpangi 67 orang tersebut, dilansir dari AFP.

    Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku, Kazakhstan menuju Kota Grozny, Rusia jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan pada hari Rabu (25/12).

    “Sebuah pesawat yang melakukan rute Baku-Grozny jatuh di dekat kota Aktau. Itu milik Azerbaijan Airlines,” demikian keterangan Kementerian Transportasi Kazakhstan, Rabu.

    Pesawat Azerbaijan Airlines dengan jenis Embraer 190 itu dalam perjalanan terbang menuju Kota Grozny, Rusia dari Kota Aktau.

    Kemudian pesawat “melakukan pendaratan darurat” sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau. Kota Aktau merupakan pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

    (bac/bac)

  • Korban Tewas Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh Jadi 38 Orang

    Penampakan Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta, CNN Indonesia
    Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines yang terbang dari Baku, Kazakhstan menuju Kota Grozny, Rusia jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan pada hari Rabu (25/12).

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Zelensky Kutuk Serangan Tak Manusiawi Rusia ke Ukraina Saat Natal

    Zelensky Kutuk Serangan Tak Manusiawi Rusia ke Ukraina Saat Natal

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik negaranya yang dilanda perang pada Hari Natal. Serangan itu menewaskan satu orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.

    Dilansir AFP, Rabu (25/12/2024), serangan udara itu terjadi pada pukul 5.30 pagi (0330 GMT) ditandai adanya alarm, serta diikuti oleh laporan angkatan udara bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam.

    “Putin sengaja memilih Natal untuk diserang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang. Sasarannya adalah sistem energi kita,” kata Zelensky.

    Serangan ini merupakan serangan skala besar ke-13 terhadap sistem energi Ukraina tahun ini, yang terbaru dalam kampanye Rusia yang menargetkan jaringan listrik selama musim dingin.

    Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, yang mengecam “teror Natal” Rusia itu mengatakan satu rudal Rusia melewati wilayah udara Moldova dan Rumania.

    “Angkatan udara Ukraina menembak jatuh lebih dari 50 rudal,” kata Zelensky.

    “Sayangnya, ada beberapa yang terkena. Sampai saat ini, ada pemadaman listrik di beberapa wilayah,” katanya.

    “Menolak cahaya dan kehangatan bagi jutaan orang yang cinta damai saat mereka merayakan Natal adalah tindakan bejat dan jahat yang harus dijawab,” kata CEO DTEK Maxim Timchenko, mendesak sekutu untuk mengirim lebih banyak pertahanan udara.

    Lihat Video Penampakan Sisa-sisa Rudal Rusia di Atap Rumah Warga Odessa Ukraina

    (yld/idn)

  • Ilmuwan Temukan Jejak DNA Wabah Black Death di Mumi Mesir Berusia 3.300 Tahun

    Ilmuwan Temukan Jejak DNA Wabah Black Death di Mumi Mesir Berusia 3.300 Tahun

    Jakarta

    Kasus wabah tertua yang dikonfirmasi di luar Eurasia telah terdeteksi pada mumi Mesir kuno. Berasal dari sekitar 3.290 tahun yang lalu, jenazah yang dibalsem itu adalah seorang pria yang kemungkinan menderita gejala parah pada saat kematiannya.

    Wabah pes juga dikenal sebagai Black Death disebabkan oleh bakteri yang sangat jahat yang disebut Yersinia pestis, dan mencapai puncaknya pada abad ke-14 ketika menyebar ke seluruh Eropa, memusnahkan jutaan orang. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penelitian telah menemukan jejak DNA Y. pestis pada mayat prasejarah, yang menunjukkan bahwa patogen dan penyakitnya telah beredar ribuan tahun sebelum pandemi Black Death.

    Diberitakan IFL Science, sejauh ini, semua contoh kuno berasal dari Eropa dan Asia, dengan bukti infeksi terlihat pada kerangka berusia 5.000 tahun di Rusia. Namun, setelah menganalisis mumi Mesir kuno yang disimpan di Museo Egizio di Turin, Italia, tim peneliti kini telah mengungkap bahwa wabah yang menakutkan itu juga ada di Afrika Utara pada awal Zaman Perunggu.

    Berdasarkan penanggalan radiokarbon hingga akhir Periode Menengah Kedua atau awal Kerajaan Baru, mumi tersebut mengandung jejak DNA Y. pestis baik di jaringan tulang maupun isi ususnya, yang menunjukkan bahwa penyakit tersebut telah berkembang ke stadium lanjut saat orang yang terinfeksi meninggal.

    “Ini adalah genom Y. pestis prasejarah pertama yang dilaporkan di luar Eurasia yang memberikan bukti molekuler untuk keberadaan wabah di Mesir kuno, meskipun kami tidak dapat menyimpulkan seberapa luas penyebaran penyakit tersebut selama waktu itu,” tulis para peneliti dalam abstrak yang dipresentasikan pada Pertemuan Asosiasi Paleopatologi Eropa awal tahun ini.

    Meskipun kurangnya kejelasan tentang prevalensi Black Death di Mesir kuno, penelitian sebelumnya telah mengisyaratkan kemungkinan wabah di sepanjang tepi Sungai Nil pada masa lampau. Misalnya, lebih dari dua dekade lalu, para peneliti menemukan kutu di sebuah desa arkeologi di Amarna, tempat para pekerja yang membangun makam Tutankhamun pernah tinggal.

    Karena kutu adalah pembawa utama bakteri tersebut, para peneliti mulai menduga bahwa wabah pes mungkin telah ada di Mesir kuno. Hipotesis ini diperkuat oleh teks medis berusia 3.500 tahun yang disebut Papirus Ebers, yang menggambarkan penyakit yang “telah menghasilkan bubo, dan nanahnya telah membatu.”

    Oleh karena itu, beberapa peneliti percaya bahwa wabah tersebut mungkin telah disebarkan oleh kutu yang menumpang pada tikus Nil, sebelum kemudian menyeberang ke tikus hitam yang bersembunyi di kapal-kapal kuno dan membawa Wabah Hitam ke seluruh dunia. Namun, hingga saat ini, teori ini tidak memiliki bukti kuat yang membuktikan bahwa penyakit tersebut sebenarnya telah ada di Mesir kuno.

    (kna/kna)

  • Warga AS Divonis Pengadilan Rusia Penjara 15 Tahun Setelah Dituduh Memata-matai Moskow – Halaman all

    Warga AS Divonis Pengadilan Rusia Penjara 15 Tahun Setelah Dituduh Memata-matai Moskow – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Pengadilan Kota Moskow Rusia menjatuhkan hukuman kepada seorang warga Amerika Serikat dengan penjara selama 15 tahun.

    Warga AS bernama Eugene Spector dijatuhi hukuman berat dengan keamanan tinggi tersebut setelah dituduh melakukan aksi mata-mata dan penyuapan di Rusia.

    Media Rusia Mediazona mengungkapkan, Spector, 52 tahun, telah menjalani hukuman tiga setengah tahun penjara karena penyuapan ketika ia didakwa melakukan spionase.

    Pengadilan Kota Moskow pada Selasa (24/12/2024) menambahkan 13 tahun pada hukuman Spector setelah memvonisnya sebagai mata-mata dalam persidangan tertutup. 

    Dakwaan sebelumnya atas penyuapan ditambahkan ke masa hukuman ini, sehingga total hukumannya menjadi 15 tahun. Spector juga didenda 14.116.805 rubel (sekitar Rp2 miliar), menurut.

    Spector pada tahun 2020 mengaku bersalah karena bertindak sebagai perantara suap. Ia dituduh menjadi penengah suap untuk Anastasia Alekseyeva, yang pernah menjadi ajudan mantan Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich, menurut kantor berita negara Rusia TASS.

    Rincian tuduhan spionase terhadap Spector belum dipublikasikan. Ia didakwa melakukan mata-mata pada Agustus 2023.

    Spector lahir di Rusia tetapi pindah ke Amerika Serikat, tempat ia memperoleh kewarganegaraan.

    Banyak warga negara AS yang ditangkap di Rusia kini tengah menunggu persidangan atau menjalani hukuman yang panjang. Washington menuduh Moskow mengatur penahanan warga negara AS untuk mendapatkan pengaruh bagi pertukaran tahanan di masa mendatang.

    Sejumlah warga negara AS, termasuk reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich, dibebaskan dalam pertukaran tahanan bersejarah pada 1 Agustus, dengan Rusia dan beberapa negara Barat menukar total 24 tahanan.

    Departemen Luar Negeri AS telah memperingatkan warga Amerika agar tidak bepergian, dengan mengatakan bahwa mereka “mungkin menghadapi pelecehan atau penahanan oleh pejabat keamanan Rusia.”

    Pembunuhan tokoh pro-perang bertujuan untuk melemahkan semangat Rusia dan menghukum penjahat perang.