Negara: Rusia

  • Muncul Spekulasi Rusia Tak Sengaja Tembak Jatuh Azerbaijan Airlines

    Muncul Spekulasi Rusia Tak Sengaja Tembak Jatuh Azerbaijan Airlines

    Jakarta, CNN Indonesia

    Muncul spekulasi jika pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan dalam rute perjalanan dari Baku ke Kota Grozny, Rusia ditembak secara ‘tak sengaja’ oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Dikutip dari Euronews yang memperoleh informasi dari sumber resmi yang terkait dengan investigasi kecelakaan pesawat ini mendapatkan kesaksian dari penumpang selamat.

    Penumpang tersebut mendengar ledakan diikuti oleh pecahan peluru menghantam pesawat serta merusak badan pesawat saat mendekati kota Grozny di Rusia.

    Informasi yang diperoleh Euronews ini sesuai dengan laporan berita dari saluran berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan.

    AnewZ mengutip blogger militer Rusia yang mengeklaim “kerusakan pada pesawat menunjukkan pesawat mungkin secara tidak sengaja terkena serangan sistem rudal pertahanan udara.”

    Kota Grozny sedang dipertahankan dengan ketat oleh Rusia di tengah perang melawan Ukraina.

    Terpisah, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang alasan di balik kecelakaan pesawat tersebut. Namun, ia mengatakan cuaca telah memaksa pesawat untuk berubah dari jalur yang direncanakan.

    “Informasi yang diberikan kepada saya adalah bahwa pesawat tersebut mengubah jalurnya antara Baku dan Grozny karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana pesawat tersebut jatuh saat mendarat,” kata Aliyev dalam konferensi pers.

    Jika spekulasi kabar ini terkonfirmasi, insiden ini akan berkorelasi dengan jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak jatuh dengan rudal oleh pasukan yang didukung Rusia di Donbas pada tahun 2014 lalu.

    (rzr/bac)

  • 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Sisa-sisa Pasukan Rezim Bashar al-Assad – Halaman all

    14 Polisi Suriah Tewas Disergap Sisa-sisa Pasukan Rezim Bashar al-Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintahan baru Suriah mengatakan 14 petugas polisi tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan oleh pasukan yang setia kepada rezim sebelumnya di pedesaan Kegubernuran Tartous pada Kamis (26/12/2024).

    Penyergapan itu terjadi di tengah protes dan pemberlakuan jam malam di daerah lain, mewakili kerusuhan terbesar sejak penggulingan mantan Presiden Bashar al-Assad Lebih pada 8 Desember lalu.

    “10 petugas polisi juga terluka di tangan sisa-sisa rezim sebelumnya,” kata Menteri Dalam Negeri Suriah yang baru, Muhammad Abdel Rahman di Telegram, Kamis.

    Dia berjanji untuk menyerang dengan tangan besi terhadap siapa pun yang berusaha merusak keamanan Suriah dan kehidupan rakyatnya.

    Sebelumnya, media resmi Suriah melaporkan polisi memberlakukan jam malam pada malam hari di Homs setelah kerusuhan di kota tersebut terkait dengan demonstrasi yang menurut penduduk dipimpin oleh anggota sekte Alawi dan sekte Muslim Syiah di negara tersebut.

    Beberapa warga mengatakan demonstrasi tersebut terkait dengan tekanan dan kekerasan dalam beberapa hari terakhir terhadap kelompok Alawi, sebuah sekte yang telah lama dianggap setia kepada Bashar al-Assad.

    Media resmi menyebutkan jam malam diberlakukan selama satu malam, mulai Rabu (25/12/2024) pukul enam sore hingga pukul delapan pagi pada hari Kamis (26/12/2024).

    Pemerintahan baru telah berulang kali berjanji untuk melindungi kelompok agama minoritas, yang khawatir kekuatan oposisi yang berkuasa akan berusaha menerapkan gaya pemerintahan konservatif.

    Demonstrasi terbatas juga terjadi di daerah lain di atau dekat pantai Suriah, tempat sebagian besar anggota sekte Alawi tinggal, termasuk kota Tartous, seperti diberitakan Al Araby.

    Demonstrasi tersebut terjadi hampir bersamaan dengan tersebarnya sebuah video di media sosial yang menunjukkan kebakaran di dalam kuil bagian atas di kota Aleppo, dengan elemen berjalan di dalamnya.

    Setelah Bashar al-Assad dan keluarganya kabur ke Rusia, para pejabat dan pasukan yang menjadi kaki tangannya dulu di Suriah kini masih berada di Suriah dan menjadi incaran pengadilan.

    Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

    Rezim Assad dari Partai Ba’ath runtuh pada 8 Desember 2024, setelah HTS mengumumkan keberhasilannya merebut ibu kota Suriah, Damaskus.

    Sebelumnya, HTS memulai serangannya terhadap militer rezim Assad pada 27 November 2024 di Idlib, hingga berhasil merebut kota Aleppo, Hama, Homs, dan Damaskus dalam waktu kurang dari dua minggu.

    Setelah digulingkan, Assad dan keluarganya dikabarkan kabur ke Rusia, tempat mereka memperoleh suaka.

    Runtuhnya rezim Assad adalah buntut dari perang saudara di Suriah yang berlangsung sejak 2011 ketika rakyat Suriah menuntut turunnya Presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Iran mulai membantu rezim Assad pada 2011 dan Rusia mulai terlibat pada 2015.

    Pertempuran sempat meredup pada 2020 setelah Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata antara rezim Assad dan oposisi di Idlib, sebelum meletus lagi pada 27 November lalu.

    Bashar al-Assad berkuasa sejak 2000, setelah meneruskan kekuasaan ayahnya, Hafez al-Assad yang berkuasa pada 1971-2000.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Tidak ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Tidak ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang dalam pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.

    “Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airline yg jatuh di Kazakhstan kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha mengutip Antara, Kamis (26/12).

    Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang membawa 69 orang dari Grozny, Rusia, tersebut, dilaporkan jatuh tiga kilometer dari Bandara Aktau, demikian menurut Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan.

    Pihak Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa pesawat tersebut diduga jatuh karena bertabrakan dengan sekawanan burung saat mengudara.

    “Menyusul jatuhnya pesawat milik Azerbaijan Airlines di Aktau, Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan pidana berdasarkan pasal 262.3 dan 314.3 (KUHP Azerbaijan),” demikian pernyataan kejaksaan Azerbaijan.

    Kejaksaan Azerbaijan turut menyebut bahwa departemen penyelidikannya telah diinstruksikan untuk memulai penyelidikan awal.

    Berbeda dengan pihak maskapai, media Rusia melaporkan bahwa pesawat tidak dapat mendarat di Grozny karena serangan drone Ukraina. Pilot kemudian mengalihkan penerbangan ke Kota Makhachkala, tetapi kondisi kabut memaksa pilot meminta izin mendarat di Aktau.

    Sementara itu, Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Kovalenko menyampaikan di Telegram bahwa pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Sementara itu, dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 di antaranya adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, enam WN Kazakhstan, dan tiga lainnya merupakan WN Kyrgyzstan.

    Pusat kedaruratan kementerian tersebut juga menyatakan, 29 penumpang selamat dari kecelakaan tersebut dan telah dievakuasi ke rumah sakit.

    (tim/DAL)

  • Pasukan Rusia Kerahkan ‘Pengebom Bunuh Diri’, Menyusup ke Posisi Pertahanan Ukraina di Kurakhovo – Halaman all

    Pasukan Rusia Kerahkan ‘Pengebom Bunuh Diri’, Menyusup ke Posisi Pertahanan Ukraina di Kurakhovo – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Kondisi pertahanan Ukraina di kota Kurakhovo, Donetsk, Ukraina timur makin genting.

    Selain sejumlah permukinan telah dikuasai oleh prajurit Vladimir Putin, mereka juga berhasil menyusup ke seluruh posisi pertahanan Kiev di kota yang terletak di barat daya Donetsk dan 40 kilometer selatan gudang logistik Pokrovsk tersebut.

    Pasukan ‘pengebom bunuh diri’ dikerahkan menyusup memasuki wilayah yang dikuasai Ukraina dengan membawa ranjau untuk meledakkan gedung lokasi tentara Kiev bertahan. 

    Komando kelompok operasional-strategis “Khortytsya” mengakui tiga wilayah terbaru dikuasai Rusia yaitu Dalniy, Dachniy, dan Uspenovka.

    “Kelompok penyerang musuh berusaha terus menyusup ke formasi tempur kami. Posisi individu pasukan pertahanan telah hilang. Musuh terus mengumpulkan pasukan untuk serangan berikutnya,” demikian pernyataan Khortytsya dikutip oleh Strana pada Kamis (26/12/2025).

    Khortytsya menyebut prajurit Rusia terus maju mendesak mereka. “Saat ini kami sedang mengidentifikasi dan terus bertempur untuk mengalahkan mereka,” demikian lapor Khortytsia.

    Sementara informasi publik, Deep State, Ukraina berusaha merebut posisi di jalan raya sebelah barat Velyka Novosyolka, sementara jalan yang datang dari utara sudah dikuasai musuh.

    Menurut informasi yang tersedia, situasi yang paling sulit adalah di wilayah utara Novosyolka (Novy Komar) dan selatan (Neskuchnoye). Dengan demikian, pemukiman itu tinggal selangkah lagi dari pemblokiran di dua arah utama.

    Dilaporkan bahwa Rusia “berusaha memasuki Novy Komar dengan infanteri, untuk mengisi desa itu agar bisa mendapatkan pijakan” di sana.

    DS juga menulis bahwa setelah menduduki desa Storozhyevo dan Blagovatnoye, personel militer Rusia mengerahkan pasukan ke wilayah itu untuk mengumpulkan dan maju lebih jauh.

    “Titik berikutnya yang menjadi perhatian musuh adalah Neskuchnoye,” demikian laporan halaman publik tersebut, seraya menambahkan bahwa tentara Rusia juga berupaya maju menuju jalan raya Gulyaipole-Bolshaya Novosyolka.

    Mengenai sisi timur Velikaya Novosyolka, di sini, menurut DS, Rusia dengan cepat menggali benteng dan mengisinya dengan infanteri.

    Sementara Nazar Voloshyn, juru bicara unit militer Khortytsia, dikutip dari Ukrinform mengatakan, Rusia tak lagi melakukan serangan frontal.

    Mereka kini mencoba memutus logistik Angkatan Bersenjata Ukraina dan dengan sengaja menghancurkan pembangunan perkotaan.

    Tank Ukraina mempertahankan Donetsk dari serangan Rusia (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Ukrinform)

    “Pertempuran terus berlanjut di wilayah perkotaan Toretsk, Kurakhove, dan Chasiv Yar. Para penjajah telah meninggalkan taktik menyerbu permukiman secara langsung. Mereka mencoba memblokir jalur transportasi dan memutus logistik dari para pembela kami,” kata Voloshyn.

    Menurutnya, para penjajah juga dengan sengaja menghancurkan pembangunan perkotaan dengan bantuan “pembom bunuh diri”.

    “Telah dipastikan bahwa di sektor Kurakhove dan di kota Kurakhove mereka telah menemukan dan menggunakan taktik berikut: mereka menemukan “pembom bunuh diri” yang membawa ranjau anti-tank dan, mencoba menerobos tembakan para pembela kita, melemparkan ranjau-ranjau ini ke dalam gedung-gedung. Dengan cara ini, mereka menghancurkan gedung-gedung perkotaan dan menyebabkan kehancuran,” kata Voloshyn.

    Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, Pasukan Pertahanan Ukraina menangkis 30 serangan di sektor Kurakhove kemarin. Pertempuran terus berlanjut di Kurakhove di wilayah perkotaan. (Tribunnews.com/Strana/Ukrinform)

  • Kemlu Pastikan Tak Ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Kemlu Pastikan Tak Ada WNI di Pesawat Azerbaijan yang Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang dalam pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat itu diketahui membawa 69 orang.

    “Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airline yang jatuh di Kazakhstan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha seperti dilansir Antara, Kamis (26/12/2024).

    Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang membawa 69 orang dari Grozny, Rusia, tersebut, dilaporkan jatuh tiga kilometer dari Bandara Aktau. Hal itu disampaikan Kementerian Keadaan Darurat Kazakhstan.

    Pihak Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa pesawat tersebut diduga jatuh karena bertabrakan dengan sekawanan burung saat mengudara.

    “Menyusul jatuhnya pesawat milik Azerbaijan Airlines di Aktau, Kejaksaan Agung Azerbaijan telah memulai penyelidikan pidana berdasarkan pasal 262.3 dan 314.3 (KUHP Azerbaijan),” demikian pernyataan kejaksaan Azerbaijan.

    Kejaksaan Azerbaijan menyebut bahwa departemen penyelidikannya telah diinstruksikan untuk memulai penyelidikan awal.

    Sementara Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Andriy Kovalenko menyampaikan di Telegram bahwa pesawat tersebut diduga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Sementara itu, dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 di antaranya adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, enam WN Kazakhstan, dan tiga lainnya merupakan WN Kyrgyzstan.

    (lir/idh)

  • Misa Natal Ditemani Sirene Serangan Udara di Kyiv

    Misa Natal Ditemani Sirene Serangan Udara di Kyiv

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga tetap menghadiri Misa Pagi Natal meskipun sirene serangan udara menggema di langit Kyiv, Ukraina, pada Rabu (25/12).

    Rusia meluncurkan serangan rudal yang menargetkan sistem energi Ukraina dan beberapa kota lainnya.

    Serangan tersebut menewaskan satu orang di Dnipropetrovsk dan melukai enam orang lainnya.

    Akibatnya, pemadaman listrik terjadi di Kyiv, memengaruhi hingga setengah juta penduduk.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1037: Biden Sebut Serangan Rusia ke Ukraina di Hari Natal ‘Keterlaluan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037.

    Presiden AS, Joe Biden mengutuk serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia pada hari Natal sangat tidak manusiawi.

    Terjadi pemadaman listrik akibat rudal yang diluncurkan Rusia ke Ukraina.

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengutuk serangan Rusia.

    Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1037, dikutip dari TheGuardian:

    Biden Sebut Serangan Rusia di Ukraina pada Hari Natal Adalah Keterlaluan

    Presiden AS mengutuk keras serangan Rusia ke Ukraina pada pagi Natal, 25 Desember 2024.

    Biden menggambarkan serangan Rusia pada Hari Natal yang menargetkan infrastruktur energi sebagai ‘keterlaluan’.

    Ia mengecam serangan ini lantaran membuat terjadinya pemadaman listrik total di Ukraina.

    “Tujuan dari serangan keterlaluan ini adalah untuk memutus akses rakyat Ukraina terhadap pemanas dan listrik selama musim dingin dan membahayakan keamanan jaringan listriknya,” kata Biden.

    Atas kejadian ini, Biden meminta Departemen Pertahanan AS untuk melanjutkan lonjakan pengiriman senjata ke Ukraina.

    Volodymyr Zelensky soal Serangan Rusia: Tidak Manusiawi

    Zelensky menyebut serangan tersebut “tidak manusiawi”.

    Ia menuduh Putin melancarkan serangan pada hari Natal ini secara sengaja.

    “Hari ini, Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang,” kata Zelensky di Telegram.

    Pemadaman Listrik di Ukraina

    Kharkiv mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia.

    Setengah juta orang tidak memiliki pemanas, dengan suhu hanya beberapa derajat Celsius di atas nol.

    Pemadaman listik juga terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev.

    Namun Zelensky menegaskan bahwa serangan Rusia tidak akan merusak Natal warga Ukraina.

    “Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan tidak akan merusak Natal,” kata Zelensky.

    Ukraina Klaim Berhasil Menembak Jatuh 59 Rudal Rusia

    Serangan Rusia di Ukraina diklaim menggunakan 79 rudal.

    Pertahanan udara Ukraina mengatakan bahwa pihaknya berhasil menghalau 59 dari 78 rudal yang ditembakkan Rusia.

    Tidak hanya itu, mereka mengklaim menggaglkan 54 dari 102 drone milik Rusia.

    PM Inggris Kutuk Serangan Rusia

    Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan mengutuk keras serangan Rusia di Ukraina pada hari Natal.

    “Saya mengutuk serangan yang sedang berlangsung terhadap infrastruktur energi Ukraina ini,” kata Starmer. 

    Kemudian ia juga memberikan pujian terhadap warga Ukraina dan Zelensky karena tetap menjalani Natal meskipun ada serangan dari Rusia.

    “Saya memberi penghormatan kepada ketahanan rakyat Ukraina, dan kepemimpinan Presiden Zelensky, dalam menghadapi serangan pesawat nirawak dan rudal lebih lanjut dari mesin perang Putin yang berdarah dan brutal tanpa henti bahkan di hari Natal,” katanya.

    Berbeda dengan Klaim Kiev, Anggota NATO Rumania Sebut Tak Terdeksi Rudal Rusia

    Menurut anggota NATO Rumania, pihaknya tidak mendeteksi rudal Rusia yang melintasi wilayah udaranya.

    Otoritas militer Rumania telah diberitahu oleh otoritas militer Ukraina bahwa, sekitar pukul 7:30 pagi, sebuah rudal pasukan Federasi Rusia, yang akan menghantam wilayah Chernivtsi di Ukraina, akan terbang melalui wilayah udara Republik Moldova dan, selama sekitar dua menit, juga melalui wilayah udara Rumania,” kata kementerian pertahanan.

    Ledakan Terjadi di Vladikavkaz Akibat Pecahan Puing Drone Ukraina

    Gubernur Ossetia Utara Rusia,  Sergei Menyailo mengatakan bahwa puing-puing yang jatuh dari drone Ukraina yang ditembak jatuh menyebabkan ledakan di pusat perbelanjaan di kota Vladikavkaz.

    Akibat insiden ini, satu orang wanita dilaporkan tewas.

    Seorang Warga Negara Australia Ditangkap 

    Kementerian luar negeri Rusia mengatakan Australia telah menghubungi tentang kemungkinan penangkapan oleh tentara Rusia terhadap seorang warga negara Australia yang bertempur dengan pasukan Ukraina.

    Warga negara Australia tersebut diketahui bernama Oscar Jenkins.

    Ia ditangkap oleh tentara Rusia saat bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Donbas. 

    Volodymyr Zelensky melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba

    Dalam panggilan telepon tersebut, Zelensky memberikan ucapan terima kasih atas bantuan tambahan yang diberikan oleh PM Jepang kepada Ukraina sebesar 3 miliar USD.

     Pemimpin Ukraina tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada Jepang atas total $12 miliar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan keuangan yang diberikan kepada Ukraina

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

  • Dianggap Rakus Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayah – Page 3

    Dianggap Rakus Energi, Rusia Larang Penambangan Kripto di 10 Wilayah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Rusia melarang aktivitas penambangan mata uang kripto di 10 wilayah selama enam tahun ke depan. Keputusan ini diumumkan kantor berita pemerintah, Tass, dan menjadikan konsumsi energi yang tinggi sebagai alasan utama.

    Mengutip Engadget, Kamis (26/12/2024), penambangan kripto memang dikenal rakus energi. Di Amerika Serikat, misalnya, aktivitas ini menyumbang hampir 2,5 persen dari total penggunaan energi negara.

    Larangan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2025 dan akan berlangsung hingga 15 Maret 2031. Dewan Menteri Rusia juga menyatakan kemungkinan penerapan larangan serupa di wilayah lain, terutama saat terjadi lonjakan permintaan energi.

    Sebaliknya, larangan ini juga dapat dicabut sementara atau dimodifikasi di wilayah tertentu jika komisi pemerintah meninjau perubahan permintaan energi dan menganggapnya perlu.

    Hubungan Rusia dengan penambangan kripto memang terbilang naik turun. Praktik ini baru sepenuhnya legal di Rusia sejak 1 November 2024.

    Para penambang diwajibkan mendaftar ke Kementerian Pembangunan Digital dan konsumsi energi mereka terus dipantau. Larangan ini menandai langkah terbaru pemerintah Rusia dalam mengatur industri kripto di negara tersebut.

    Negara tersebut melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2022, tetapi mengizinkan pembayaran lintas batas. Hal tersebut sebagian besar dilihat sebagai upaya Rusia untuk menghindari sanksi setelah invasi Ukraina.

     

  • Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan untuk Perdamaian di Ukraina dan Gaza – Halaman all

    Pesan Natal Paus Fransiskus: Seruan untuk Perdamaian di Ukraina dan Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Paus Fransiskus telah mendesak dunia untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan dalam pesan Natalnya pada Rabu (25/12/2024).

    Dalam pidatonya pada Hari Natal “Urbi et Orbi” (kepada kota dan dunia), menyerukan pembicaraan antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang.

    “Semoga suara senjata dibungkam di Ukraina yang dilanda perang!” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Al-Arabiya.

    Menurut Paus Fransiskus, untuk menggelar negosiasi antara Ukraina dan Rusia dibutuhkan keberanian.

    “Gestur dialog dan pertemuan, untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” katanya.

    “Keberanian yang dibutuhkan untuk membuka pintu bagi negosiasi,” tambahnya.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya tak ingin terlibat dalam pembicaraan pedamaian tanpa pemulihan perbatasan Ukraina sebelum perang.

    Akan tetapi belakangan ini, Zelensky mulai melunak dan menginginkan perundingan segera terjadi.

    Paus Fransiskus juga menggunakan pesannya pada Hari Natal untuk membahas konflik di Timur Tengah.

    Pada pidatonya, ia mengatakan bahwa situasi di Gaza saat ini ‘sangat serius’.

    Oleh karena itu, ia menyerukan pembicaraan agar “pintu-pintu dialog dan perdamaian dibuka lebar-lebar”.

    “Saya memikirkan masyarakat Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat buruk,” katanya.

    Ia berharap, perdamaian di Gaza segera terjadi agar tak ada lagi korban jiwa dan para sandera bisa dibebaskan.

    “Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” tambahnya.

    Konflik telah berlangsung selama hampir 15 bulan, sementara upaya gencatan senjata yang berulang kali dilakukan menemui jalan buntu.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa lebih dari 45.361 warga Palestina telah tewas

    Sementara itu, Fransiskus membuka “pintu suci” Basilika Santo Petrus pada Malam Natal.

    Ini menandai dimulainya tahun Yubelium perayaan Katolik yang diperkirakan akan menarik lebih dari 30 juta peziarah ke Roma.

    Paus mengatakan tahun Yubelium seharusnya menjadi waktu bagi setiap individu, dan semua orang serta negara untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata dan mengatasi perpecahan, dikutip dari Yahoo News.

    Fransiskus juga mengatakan bahwa sekaranglah saatnya untuk meruntuhkan semua tembok pemisah.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Paus Fransiskus

  • Bungkam Suara Senjata, Atasi Perpecahan

    Bungkam Suara Senjata, Atasi Perpecahan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Paus Fransiskus dalam pesan natal 2024 menyerukan seluruh pihak “membungkam suara senjata” di seluruh dunia, dan mengimbau perdamaian di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan.

    Dalam pidato kepada 1,4 miliar umat Katolik di dunia pada 25 Desember 2024, Paus Fransiskus menyerukan perundingan demi perdamaian yang adil di Ukraina.

    “Saya mengundang setiap individu, dan semua orang dari semua negara … untuk menjadi peziarah harapan, untuk membungkam suara senjata, dan mengatasi perpecahan,” kata Paus.

    Pesan tersebut datang bersamaan dengan serangan Rusia ke Ukraina tepat pada har natal yang menghancurkan jaringan listrik di kawasan utara negara itu.

    Sri Paus dalam pidato Urbi er Orbi atau Untuk Kota dan Dunia tersebut, ia juga mengimbau gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang dilakukan para pihak yang bertikai.

    “Saya memikirkan komunitas Kristen di Israel dan Palestina, khususnya di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat serius,” katanya kepada ribuan orang yang berkumpul di depan Basilika Santo Petrus.

    “Semoga ada gencatan senjata, semoga para sandera dibebaskan dan bantuan diberikan kepada orang-orang yang kelelahan karena kelaparan dan perang,” lanjutnya, seperti diberitakan AFP.

    Paus juga menyerukan perdamaian di Sudan yang sudah dilanda perang saudara yang brutal selama 20 bulan terakhir dan mengancam jutaan orang kelaparan.

    Dalam khotbah Misa Malam Natal 2024, Paus Fransiskus menyerukan umat manusia untuk berani mengubah sesuatu yang salah sebagai bentuk nyata dari harapan sehingga bisa berdampak pada dunia.

    Paus memimpin Misa Malam Natal yang berlangsung khidmat di Basilika Santo Petrus dan membuka Tahun Suci Katolik 2025. Natal tahun ini jadi natal ke-25 pemimpin umat Katolik Roma seluruh dunia itu.

    “Harapan adalah panggilan untuk tidak menunda, tertahan pada kebiasaan lama, atau berkubang dalam keadaan biasa-biasa saja atau bermalas-malasan,” kata Sri Paus.

    “Harapan memanggil kita… untuk tergerak dengan hal yang salah dan menemukan keberanian untuk mengubahnya,” lanjutnya.

    (AFP/end)

    [Gambas:Video CNN]