Negara: Rusia

  • AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang pejabat Amerika Serikat menyatakan indikasi awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12) gegara hantaman sebuah sistem pertahanan udara Rusia. Insiden itu menewaskan 38 orang.

    Pernyataan pejabat AS tersebut, yang berbicara secara anonim itu, muncul setelah laporan media juga mewartakan bahwa pihak berwenang Azerbaijan sama-sama meyakini bahwa rudal darat Rusia menjadi penyebab kecelakaan pesawat yang mengangkut total 67 orang itu.

    Dikutup AFP, pejabat AS tersebut mengatakan bahwa jika indikasi tersebut terbukti benar, hal itu akan menggarisbawahi apa yang digambarkan AS sebagai tindakan ceroboh Rusia terkait invasinya di Ukraina sejak 2022.

    Belakangan, aktivitas drone hingga rudal memang semakin sering terjadi di wilayah Rusia dekat Ukraina seperti Ingushetia dan Ossetia Utara. 

    Sementara itu, pesawat Embraer 190 itu jatuh saat dalam rute perjalanan dari Baku ke Kota Grozny, Rusia. Kota Grozny sendiri sedang dipertahankan dengan ketat oleh Rusia di tengah perangnya melawan Ukraina.

    Spekulasi soal kemungkinan pesawat jatuh karena tembakan rudal Rusia pertama kali muncul dari sumber resmi Azerbaijan.

    Dikutip Euronews, tim penyelidik mendapat kesaksian dari penumpang selamat. Penumpang tersebut mendengar ledakan diikuti oleh pecahan peluru menghantam pesawat serta merusak badan pesawat saat mendekati kota Grozny.

    Informasi yang diperoleh Euronews ini sesuai dengan laporan berita dari saluran berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan.

    AnewZ mengutip blogger militer Rusia yang mengeklaim “kerusakan pada pesawat menunjukkan pesawat mungkin secara tidak sengaja terkena serangan sistem rudal pertahanan udara.”

    Jika spekulasi kabar ini terkonfirmasi, insiden ini akan berkorelasi dengan jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak jatuh dengan rudal oleh pasukan yang didukung Rusia di Donbas pada tahun 2014 lalu.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 7 Tips Memilih Resolusi Tahun Baru 2025 yang Efektif

    7 Tips Memilih Resolusi Tahun Baru 2025 yang Efektif

    Jakarta: Menjelang tahun 2025, banyak dari kita mulai memikirkan resolusi untuk tahun yang akan datang. Resolusi Tahun Baru sering kali dianggap sebagai kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru atau memperbaiki kebiasaan lama.

    Namun, bagaimana cara memilih resolusi yang benar-benar dapat kita jalani sepanjang tahun? Berikut adalah tips yang didukung oleh pandangan ahli psikologi klinis untuk membantu sobat membuat resolusi yang efektif dan bermakna.
     
    1. Fokus pada Hal yang Penting untuk Sobat
    Ahli terapi kognitif, Jennifer Caspari, menyarankan untuk berhenti memaksakan diri berdasarkan apa yang seharusnya dilakukan. “Hentikan ‘harus’ pada diri sendiri,” ujarnya.

    Artinya, pilihlah resolusi berdasarkan nilai-nilai yang penting bagi sobat, bukan berdasarkan tekanan sosial atau harapan orang lain.

    Misalnya, jika sobat merasa nilai “keingintahuan” penting, resolusi sobat mungkin berupa membaca buku setiap bulan atau mengikuti kelas baru.
     
    2. Gunakan Metode SMART
    Resolusi yang baik sebaiknya spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART: Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).

    Misalnya, alih-alih berkata, “Saya ingin lebih sehat,” ubahlah menjadi “Saya akan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari selama tiga bulan.”
     
    3. Mulailah dengan Perubahan Kecil
    Psikolog Molly Sherb menyarankan untuk memulai dengan langkah yang paling mudah. “Ketika anda berhasil menyelesaikan langkah kecil, anda akan merasakan pencapaian dan termotivasi untuk melanjutkan,” ujarnya.

    Misalnya, jika sobat ingin lebih aktif, mulailah dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan beberapa kali seminggu.
     
    4. Jangan Takut Menyesuaikan Resolusi Sobat
    Resolusi tidak harus kaku. Jika sobat merasa resolusi yang dibuat terlalu sulit atau tidak relevan lagi di tengah tahun, jangan ragu untuk menyesuaikannya.

    “Resolusi adalah tentang kebutuhan anda saat ini, bukan tentang menciptakan tekanan tambahan,” kata Sherb.
     
    5. Fokus pada Jangka Pendek
    Alih-alih menetapkan tujuan untuk setahun penuh, buatlah resolusi yang berlaku untuk beberapa bulan. Pendekatan ini membantu sobat tetap terfokus dan lebih mudah mengevaluasi kemajuan. Setelah resolusi awal tercapai, sobat dapat membuat resolusi baru.
     
    6. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
    Terkadang, tekanan untuk mencapai resolusi dapat menjadi beban. Ingatlah bahwa sobat tidak harus menunggu Tahun Baru untuk memulai perubahan. “Jika anda merasa belum siap, beri diri anda waktu. Perubahan dapat dimulai kapan saja,” kata Sherb.
     
    7. Pertimbangkan Nilai dan Kebahagiaan Sobat
    Pada akhirnya, resolusi terbaik adalah yang membantu sobat merasa lebih selaras dengan nilai-nilai dan kebutuhan pribadi sobat. Resolusi yang dirancang dengan baik tidak hanya membuat sobat merasa lebih sukses, tetapi juga lebih bahagia.

    Resolusi Tahun Baru adalah cara untuk menetapkan tujuan yang bermakna dan memotivasi diri. Dengan memilih resolusi yang relevan, realistis, dan sesuai dengan nilai pribadi sobat, sobat dapat memulai tahun 2025 dengan langkah yang lebih baik. Dan ingat, tidak ada waktu yang salah untuk memulai perubahan!

    Baca Juga:
    Melihat Aksi Sirkus Rusia Hibur Pengunjung Mal Pejaten

    Jakarta: Menjelang tahun 2025, banyak dari kita mulai memikirkan resolusi untuk tahun yang akan datang. Resolusi Tahun Baru sering kali dianggap sebagai kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru atau memperbaiki kebiasaan lama.
     
    Namun, bagaimana cara memilih resolusi yang benar-benar dapat kita jalani sepanjang tahun? Berikut adalah tips yang didukung oleh pandangan ahli psikologi klinis untuk membantu sobat membuat resolusi yang efektif dan bermakna.
     
    1. Fokus pada Hal yang Penting untuk Sobat
    Ahli terapi kognitif, Jennifer Caspari, menyarankan untuk berhenti memaksakan diri berdasarkan apa yang seharusnya dilakukan. “Hentikan ‘harus’ pada diri sendiri,” ujarnya.
     
    Artinya, pilihlah resolusi berdasarkan nilai-nilai yang penting bagi sobat, bukan berdasarkan tekanan sosial atau harapan orang lain.
    Misalnya, jika sobat merasa nilai “keingintahuan” penting, resolusi sobat mungkin berupa membaca buku setiap bulan atau mengikuti kelas baru.
     
    2. Gunakan Metode SMART
    Resolusi yang baik sebaiknya spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu (SMART: Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-bound).
     
    Misalnya, alih-alih berkata, “Saya ingin lebih sehat,” ubahlah menjadi “Saya akan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari selama tiga bulan.”
     
    3. Mulailah dengan Perubahan Kecil
    Psikolog Molly Sherb menyarankan untuk memulai dengan langkah yang paling mudah. “Ketika anda berhasil menyelesaikan langkah kecil, anda akan merasakan pencapaian dan termotivasi untuk melanjutkan,” ujarnya.
     
    Misalnya, jika sobat ingin lebih aktif, mulailah dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan beberapa kali seminggu.
     
    4. Jangan Takut Menyesuaikan Resolusi Sobat
    Resolusi tidak harus kaku. Jika sobat merasa resolusi yang dibuat terlalu sulit atau tidak relevan lagi di tengah tahun, jangan ragu untuk menyesuaikannya.
     
    “Resolusi adalah tentang kebutuhan anda saat ini, bukan tentang menciptakan tekanan tambahan,” kata Sherb.
     
    5. Fokus pada Jangka Pendek
    Alih-alih menetapkan tujuan untuk setahun penuh, buatlah resolusi yang berlaku untuk beberapa bulan. Pendekatan ini membantu sobat tetap terfokus dan lebih mudah mengevaluasi kemajuan. Setelah resolusi awal tercapai, sobat dapat membuat resolusi baru.
     
    6. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
    Terkadang, tekanan untuk mencapai resolusi dapat menjadi beban. Ingatlah bahwa sobat tidak harus menunggu Tahun Baru untuk memulai perubahan. “Jika anda merasa belum siap, beri diri anda waktu. Perubahan dapat dimulai kapan saja,” kata Sherb.
     
    7. Pertimbangkan Nilai dan Kebahagiaan Sobat
    Pada akhirnya, resolusi terbaik adalah yang membantu sobat merasa lebih selaras dengan nilai-nilai dan kebutuhan pribadi sobat. Resolusi yang dirancang dengan baik tidak hanya membuat sobat merasa lebih sukses, tetapi juga lebih bahagia.
     
    Resolusi Tahun Baru adalah cara untuk menetapkan tujuan yang bermakna dan memotivasi diri. Dengan memilih resolusi yang relevan, realistis, dan sesuai dengan nilai pribadi sobat, sobat dapat memulai tahun 2025 dengan langkah yang lebih baik. Dan ingat, tidak ada waktu yang salah untuk memulai perubahan!
     
    Baca Juga:
    Melihat Aksi Sirkus Rusia Hibur Pengunjung Mal Pejaten

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • AS Tambah Pasukan-Senjata ke Suriah, Pasukan Khusus Tiba di Pangkalan Hasakah: Incar Minyak dan Gas – Halaman all

    AS Tambah Pasukan-Senjata ke Suriah, Pasukan Khusus Tiba di Pangkalan Hasakah: Incar Minyak dan Gas – Halaman all

    AS Tambah Pasukan dan Senjata ke Suriah, Pasukan Khusus Tiba di Pangkalan Hasakah 

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) dilaporkan menambah jumlah pasukan dan persenjatannya ke Suriah, Kamis (26/12/2024).

    “AS meningkatkan kehadirannya di Suriah seiring dengan semakin banyaknya pasukan Amerika yang tiba di pangkalan militer di provinsi Hasakah di timur laut,” demikian laporan media, MNA, Kamis.

    Konvoi pasukan militer AS, yang terdiri dari 20 kendaraan dan truk, memasuki pangkalan di Hasakah di timur laut Suriah dari pangkalan Ain al-Asad di Irak Kamis pagi, menurut media Suriah.

    Konvoi pasukan tersebut, yang dilindungi oleh dukungan udara (air support), juga termasuk Pasukan Khusus AS yang dikerahkan ke kawasan tersebut.

    Sumber-sumber lokal melaporkan, militer AS baru-baru ini mengerahkan sejumlah besar pasukan tempur dari pangkalan Ain al-Assad di provinsi Anbar dan pangkalan Harir di Erbil selatan.

    Suriah saat ini tengah mengalami pergolakan dan pelengseran rezim.

    Kelompok oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad awal bulan ini, segera setelah mereka melancarkan serangan kilat terhadap pemerintah pusat.

    Israel memanfaatkan situasi ini untuk merebut wilayah perbatasan termasuk puncak Gunung Hermon dengan dalil bubarnya perjanjian pada 1973 silam sering jatuhnya rezim Assad.

    Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas. (Photo: The US Army, via Wikimedia Commons)

    AS Tempatkan Ribuan Tentara di Suriah

    Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengakui kehadiran lebih dari 2.500 tentara Amerika di Irak.

    Pentagon juga menyatakan jumlah pasukan di Suriah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya ancaman.

    “Setidaknya ada 2.500 anggota pasukan Amerika di Irak, selain beberapa pasukan pendukung sementara yang dikerahkan secara berkala,” kata juru bicara Pentagon, Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12/2024).

    Dia menambahkan, karena pertimbangan diplomatik, Pentagon tidak akan memberikan rincian lebih lanjut.

    AS menyelesaikan perundingan sensitif dengan pemerintah Irak pada bulan September lalu yang menetapkan dimulainya penarikan pasukan setelah pemilu pada bulan November.

    Kehadiran pasukan AS di sana merupakan beban politik jangka panjang bagi para pemimpin Irak, yang semakin mendapat tekanan dari Iran.

    Pejabat Amerika tidak memberikan rincian mengenai perjanjian penarikan tersebut, namun perjanjian tersebut mencakup penghentian misi melawan ISIS pada bulan September 2025, dengan beberapa pasukan AS tersisa hingga tahun 2026 untuk mendukung misi melawan ISIS di Suriah.

    Ada kemungkinan beberapa pasukan akan tetap berada di wilayah Kurdistan setelah itu karena pemerintah daerah ingin kehadiran mereka terus berlanjut, seperti diberitakan Al Arabiya.

    2.000 Tentara AS di Suriah

    Sebelumnya pada Kamis (19/12/2024), Pat Ryder mengumumkan ada sekitar 2.000 tentara Amerika di Suriah, lebih dari dua kali lipat dari 900 tentara yang diakui secara terbuka oleh AS sampai sekarang.

    Pada Senin (23/12/2024), ia mengatakan setidaknya ada 1.100 tentara tambahan dikerahkan untuk jangka waktu singkat untuk melakukan perlindungan pasukan, transportasi, pemeliharaan dan tugas-tugas lainnya.

    Jumlah tersebut berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir dan meningkat seiring waktu.

    “Jumlah pasukan sementara tambahan ini telah berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir berdasarkan kebutuhan misi, tetapi secara umum telah meningkat seiring waktu karena meningkatnya ancaman terhadap pasukan dasar,” kata Pat Ryder, Senin.

    Setelah Presiden Suriah Bashar Assad digulingkan oleh oposisi bersenjata pada 8 Desember lalu, negara itu bergulat dengan kekacauan. 

    Media lokal di Suriah melaporkan pada Senin kemarin terjadi bentrokan sengit antara SDF yang didukung AS dan yang didukung Turki di sekitar Bendungan Tishrin di Provinsi Aleppo, seperti diberitakan Mehr.

    Apa Kepentingan AS di Suriah?

    AS menjadi satu di antara banyak pihak yang berkepentingan di Suriah pasca-lengsernya rezim Assad.

    Ali Bilgic, profesor hubungan internasional dan politik Timur Tengah di Universitas Loughborough di Inggris, AS justru menjadi pemain inti dari para pemain regional yang punya kepentingan di Suriah.

    Menurut Ali Bilgic, cara para aktor utama bertindak di Suriah akan sangat bergantung pada Amerika Serikat.

    Bagi AS, jatuhnya rezim Assad merupakan tanda positif lantaran AS senantiasa berupaya mengganti pemerintahan Suriah secara langsung atau tidak langsung sejak 2011.

    Presiden AS Joe Biden pada Minggu (08/12) menyebut situasi di Suriah sebagai “masa penuh risiko dan ketidakpastian” bagi kawasan tersebut.

    Namun Biden hanya akan menjabat selama beberapa pekan ke depan.

    Pada Sabtu (07/12/2024), Presiden AS terpilih Donald Trump menyebut rangkaian peristiwa di Suriah dengan kalimat, “Ini bukan perang kita (AS).”

    Seperti yang dijelaskan oleh Ali Bilgic, “jika Amerika Serikat benar-benar memutuskan untuk tidak terlibat di Suriah, kekosongan kekuasaan akan diisi oleh aktor lain dan salah satu aktor tersebut bisa jadi adalah Rusia”.

    “Jika itu terjadi, Rusia tentu akan berjuang untuk mempertahankan pangkalannya di Suriah, khususnya pangkalan angkatan lautnya yang merupakan pusat operasinya untuk kawasan Afrika sub-Sahara,” kata sang profesor dilansir BBC.

    Saat ini tidak jelas peran apa yang akan dimainkan Amerika Serikat dalam tatanan baru Suriah.

    Tetapi, kata Bilgic, “sulit membayangkan presiden Amerika mana pun berkata, ‘Kami tidak tertarik pada Suriah’.”

    “Ada banyak hal yang dipertaruhkan bagi Amerika Serikat dan saya tidak bisa membayangkan Donald Trump bakal membiarkan kekuatan lain mengisi kekosongan di Suriah begitu saja.”

    Washington menempatkan ribuan tentara di daerah pengeboran minyak mentah di bagian timur laut Suriah yang dikuasai suku Kurdi. AS juga memiliki sebuah pangkalan militer di sebelah tenggara.

    Seorang personel Tentara Amerika Serikat (AS) di Suriah duduk di atas tank dengan berbendera AS.

    Incar Si Emas Hitam

    Peran AS dalam perang saudara Suriah telah berkali-kali berubah.

    Namun, bahkan Donald Trump pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden memahami bahwa meninggalkan Suriah sepenuhnya bukanlah “alternatif yang layak” untuk melindungi kepentingan negara, jelas Bilgic.

    “Jadi membiarkan Suriah begitu saja sangat tidak mungkin, karena kelompok Kurdi membutuhkan dukungan pasukan AS. Kelompok tersebut mengendalikan dan memelihara beberapa kamp penahanan mantan anggota ISIS dan keluarga mereka.”

    “Hal lain karena sumber daya alam Suriah, terutama minyak dan gas, sekarang berada di bawah kendali Kurdi. Di sanalah tentara AS ditempatkan,” tambahnya.

    Dengan demikian, saat transisi kekuasaan berlangsung dan masa depan politik Suriah dibahas, salah satu pertanyaan utama adalah: siapa yang akan mengendalikan sumber daya alam negara itu?

    “Tidak ada pembicaraan tentang itu sekarang, tapi saya pikir siapa pun pemegang kekuasaan di Damaskus tidak akan membiarkan Kurdi memiliki kendali penuh atas minyak dan gas alam di Suriah bagian utara.”

    “Dan jika itu masalahnya, pasukan AS akan berada di wilayah itu untuk melindungi kepentingan mereka. Jadi saya tidak berpikir Washington akan menarik diri dari Suriah. Saya ragu Donald Trump memiliki visi yang sempit,” kata Bilgic.

     

    (oln/MNA/BBC/*)

  • Azerbaijan Airlines Diduga Ditembak Jatuh Rusia, Moskow Langsung Meradang, Minta Tunggu Investigasi – Halaman all

    Azerbaijan Airlines Diduga Ditembak Jatuh Rusia, Moskow Langsung Meradang, Minta Tunggu Investigasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah dugaan muncul setelah pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024) kemarin.

    Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 38 orang dinyatakan tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka, termasuk dua anak-anak.

    Empat sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan pesawat jatuh itu mengatakan, Azerbaijan Airlines diduga telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara milik Rusia.

    Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan setelah dialihkan dari wilayah Rusia.

    Pengalihan rute itu dikarenakan Rusia menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat tak berawak Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

    Pesawat jet penumpang itu terbang ratusan mil dari rute yang dijadwalkan dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, di wilayah Chechnya, Rusia bagian selatan.

    Pesawat itu jatuh di tepi seberang Laut Kaspia setelah apa yang menurut pengawas penerbangan Rusia adalah keadaan darurat yang mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung.

    Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut, tetapi kecelakaan itu terjadi setelah serangan pesawat nirawak Ukraina bulan ini menghantam Chechnya.

    Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat itu ditutup pada Rabu pagi.

    Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui investigasi kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters bahwa hasil awal menunjukkan pesawat itu diserang oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia, dan komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny.

    “Tidak ada yang mengklaim bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja.”

    “Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan pesawat Azerbaijan tersebut,” kata sumber itu, dikutip dari Reuters.

    Perusahaan keamanan penerbangan, Osprey Flight Solutions mengatakan dalam peringatan kepada maskapai penerbangan pada hari Rabu, bahwa rekaman reruntuhan dan keadaan di sekitar wilayah udara di Rusia barat daya menunjukkan kemungkinan bahwa pesawat itu terkena beberapa bentuk tembakan anti-pesawat.

    Wilayah Dagestan dan Chechnya di Rusia telah menjadi sasaran pesawat nirawak militer bersenjata Ukraina bulan ini, dengan pertahanan udara Rusia diaktifkan sebagai respons, kata Osprey.

    Sebelumnya pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia telah melaporkan jatuhnya 59 pesawat tak berawak Ukraina di beberapa wilayah, katanya.

    Beberapa dilaporkan jatuh di wilayah udara tertutup di atas wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Laut Azov.

    Operasi penerbangan dilaporkan ditangguhkan sementara di Bandara Kazan Rusia karena aktivitas tersebut.

    Selain itu, data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan GPS selama penerbangannya di atas Rusia barat daya, kata peringatan itu.

    Rusia Marah Dituduh Tembak Azerbaijan Airlines

    Puing-puing pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. (REUTERS) (tangkap layar/Anews)

    Pemerintah Rusia telah memperingatkan agar tidak mempromosikan “hipotesis” tentang penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan kepada semua pihak bahwa mereka harus menunggu hasil investigasi sebelum menuduh Rusia menembak jatuh pesawat tersebut.

    “Adalah salah untuk mengajukan hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi,” kata Peskov, dikutip dari BBC.

    Peskov dengan tegas mengatakan, Rusia tidak akan melakukan tindakan membahayakan nyawa seperti menembak jatuh pesawat penumpang.

    Dalam pernyataannya, Peskov sekali lagi meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi selesai.

    Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia, bahwa ia yakin pilot telah mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny.

    “Pada ketiga kalinya, sesuatu meledak. Beberapa kulit pesawat terlihat terkelupas,” kata penumpang tersebut.

    Sebagian besar penumpang pesawat adalah warga negara Azerbaijan, tetapi ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.

    Azerbaijan Airlines mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu telah diservis sepenuhnya pada bulan Oktober dan tidak mengalami kerusakan teknis.

    Embraer, produsen asal Brasil dan pesaing kecil Boeing dan Airbus, memiliki rekam jejak keselamatan yang kuat.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • End Game, Rusia Incar Pusat-Pusat Pengambil Keputusan di Kiev, Lavrov: Ukraina Serang Target Sipil – Halaman all

    End Game, Rusia Incar Pusat-Pusat Pengambil Keputusan di Kiev, Lavrov: Ukraina Serang Target Sipil – Halaman all

    End Game, Rusia Incar Pusat-Pusat Pengambil Keputusan di Kiev, Lavrov: Ukraina Serang Target Sipil

    TRIBUNNEWS.COM – Pusat-pusat pengambilan keputusan di Ibu Kota Ukraina, Kiev potensial menjadi target serangan Rusia, dalam gelombang serangan besar yang menghujam negara tersebut beberapa hari terakhir.

    Ancaman ini dilontarkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang menyebut serangan yang ditargetkan Rusia tergantung pada ancaman yang ada.

    “Tetapi Moskow tidak pernah menyerang fasilitas sipil,” kata Lavrov dalam pernyataan pada wawancara dengan media dalam dan luar negeri, Kamis (26/12/2024).

    “Kami memilih target untuk serangan di wilayah Ukraina, semata-mata berdasarkan ancaman terhadap Rusia. Target ini bisa berupa fasilitas militer dan perusahaan pertahanan. Pusat-pusat pengambilan keputusan di Kiev juga bisa menjadi target semacam itu. Namun, tidak ada aturan untuk melakukan serangan balasan terhadap target sipil,” kata Lavrov.

    Menyerang target sipil, tambahnya, justru dipertontonkan Ukraina dengan dukungan sekutu Baratnya.  

    “Ini (menyerang target sipil) adalah aturan Nazi yang telah bercokol di Kiev dengan dukungan Barat dan ini adalah aturan mereka yang memasok senjata kepada mereka untuk menghancurkan infrastruktur sipil dan warga sipil,” kata diplomat tinggi Rusia itu.

    “Kiev setiap hari melaporkan serangan menggunakan kendaraan udara tak berawak dan rudal Barat terhadap “target sipil yang jelas,” kata Lavrov menekankan, dilansir TASS.

    “Warga sipil terbunuh dalam serangan ini. Serangan tersebut dilancarkan terhadap ambulans, pasar barang, dan fasilitas sipil lainnya,” lanjut menteri luar negeri Rusia tersebut.

    “Tidak ada satu pun negara Barat yang memasok senjata kepada rezim Nazi di Kiev yang pernah memperingatkannya agar tidak terlibat dalam pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan aturan peperangan,” kata Lavrov.

    “Selama rezim Kiev terus berperilaku seperti ini, dan ini tidak hanya didorong tetapi juga diarahkan oleh Barat, termasuk Prancis, kami akan menanggapi (membalas) tetapi kami tidak akan menanggapi dengan cara yang dilakukan oleh rezim Kiev atas dorongan Anda,” kata menteri luar negeri Rusia, menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis Prancis.

    “Kami hanya menyasar fasilitas militer, lokasi industri militer, dan instalasi lain yang terkait dengan pasokan angkatan bersenjata Ukraina,” kata Lavrov.

    Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, Kiev juga kehilangan lebih dari 2.360 prajurit, empat tank, termasuk satu tank Leopard buatan Jerman dan dua tank Abrams buatan Amerika. (Sputnik/Mikhail Voskresenski)

    Risiko End Game Bagi Ukraina

    Ancaman Lavrov di atas bisa jadi skenario mematikan bagi Ukraina yang kemungkinan menjadi end game dengan akhir berupa kekalahan memalukan bagi Barat.

    Kiev, lokasi di mana Ukraina mengelola keputusan dalam perang melawan Rusia, menjadi lokasi inti bagi presiden Volodymir Zelensky.

    Ancaman Rusia ini bukan isapan jempol semata.

    Rusia mengeklaim telah menghancurkan empat peluncur rudal Patriot MIM-104 yang diproduksi Amerika Serikat, bersama dengan sistem radar AN/MPQ-65, dalam serangan presisi yang dilakukan oleh angkatan bersenjata mereka, pekan lalu.

    Serangan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Rusia untuk merusak infrastruktur pertahanan udara Ukraina.

    Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan ini tidak hanya menargetkan radar dan peluncur, tetapi juga pangkalan udara militer Ukraina, konsentrasi pasokan, dan peralatan strategis di 146 lokasi.

    “Combat control vehicle, radar AN/MPQ-65, dan empat peluncur sistem pertahanan udara Patriot telah dihancurkan,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.

    Serangan tersebut dilakukan menggunakan kombinasi rudal balistik Iskander-M, pesawat tempur taktis, dan drone bersenjata, menunjukkan kemampuan Rusia yang semakin berkembang dalam perang misil dan akurasi yang meningkat dalam menargetkan aset bernilai tinggi.

    Sistem Patriot, salah satu teknologi pertahanan udara tercanggih di gudang senjata Ukraina, telah menghadapi kerugian yang meningkat selama beberapa bulan terakhir.

    Eleminasi pertama Patriot terjadi pertengahan 2023, di mana rekaman telah muncul yang mendokumentasikan penghancuran berbagai komponen Patriot, dengan salah satu serangan paling awal yang dikonfirmasi terjadi pada Mei 2023, ketika jet tempur MiG-31K Rusia meluncurkan serangan rudal balistik pada radar Patriot.

    Serangan berikutnya, termasuk serangan rudal besar pada Maret 2024, telah menunjukkan kerusakan lebih lanjut pada baterai Patriot di seluruh wilayah yang diperebutkan, khususnya di wilayah Donetsk dan Odesa.

    Salah satu insiden paling signifikan terjadi pada bulan Juli, ketika pasukan Rusia menghancurkan dua baterai Patriot di dekat Yuzhnoye, menggunakan rudal berpemandu presisi. 

    Baru-baru ini, pada bulan Agustus, rudal Rusia menghantam peluncur Patriot dan stasiun radar di lokasi yang dirahasiakan, membuktikan kerentanan berkelanjutan dari sistem pertahanan berteknologi tinggi ini.

    Penghancuran sistem Patriot ini menggarisbawahi tren yang lebih luas: pengurangan parah aset pertahanan udara Ukraina yang paling canggih. 

    Karena Rusia semakin menargetkan sistem ini, Kyiv menghadapi tantangan untuk mempertahankan jaringan pertahanan udaranya di bawah tekanan.

    Ukraina dalam bahaya besar.

    Sistem pertahanan udara Patriot saat di operasikan di Ukraina. Peluncur rudal buatan AS itu habis di Ukraina karena diserang oleh Rusia,kini Kiev kembali meminta untuk mengamankan wilayahnya. (Kementerian Pertahanan Ukraina)

    Menipisnya pertahanan udara membuat negara itu rentan menghadapi ancaman drone, pesawat tempur hingga rudal Moskow.

    Karena Rusia mengintensifkan kampanye rudalnya, ketergantungan Ukraina pada sistem pertahanan rudal Patriot MIM-104 berteknologi tinggi menjadi semakin bermasalah. 

    Kekurangan global sistem ini sangat membatasi kemampuan Ukraina untuk mengganti aset yang hancur, membuat negara itu rentan terhadap serangan Rusia yang meningkat.

    Sistem Patriot, di antara teknologi pertahanan udara tercanggih yang tersedia, telah menjadi landasan strategi Ukraina melawan rudal dan pesawat nirawak Rusia. 

    Namun, kapasitas produksi yang terbatas dari sistem ini, dikombinasikan dengan kepentingan strategisnya bagi negara-negara NATO, telah menciptakan kemacetan pasokan yang parah.

    AS dan negara-negara NATO menghadapi tantangan signifikan dalam menyeimbangkan kebutuhan pertahanan mereka sendiri dengan tuntutan untuk mendukung Ukraina. 

    Dengan keterbatasan cadangan Patriot dan tidak adanya pengganti segera, Ukraina berjuang untuk mempertahankan jaringan pertahanan udara yang kuat.

    Faktanya, banyak Patriot yang dipasok ke Ukraina telah hancur dalam serangan Rusia, dan pengisian ulangnya terbukti menjadi proses yang lambat dan rumit.

    Kekurangan sistem Patriot berarti Ukraina menjadi semakin bergantung pada alternatif yang sudah ketinggalan zaman atau kurang efektif, sehingga meninggalkan celah dalam pertahanan udaranya. Sistem berteknologi tinggi ini sangat penting untuk mencegat rudal Rusia berkecepatan tinggi dan melindungi infrastruktur penting.

    Tanpa sistem tersebut, pertahanan Ukraina akan melemah secara signifikan, dan lebih banyak kota, instalasi militer, dan lapangan udaranya akan tetap terkena serangan Rusia.

    Sejak pertengahan 2023, telah terjadi beberapa contoh sistem Patriot yang dikonfirmasi dihancurkan oleh serangan rudal Rusia, termasuk keberhasilan penargetan peluncur dan stasiun radar di wilayah yang disengketakan seperti Donetsk dan Odesa. 

    Pengurangan ini diperparah oleh lambatnya pengisian ulang sistem ini dari stok NATO, yang sudah menipis.

    Situs Militer Bulgaria menulis, meskipun sekutu Barat terus berupaya untuk mengirim sistem pertahanan rudal alternatif seperti NASAMS, teknologi ini tidak dapat menandingi kemampuan Patriot untuk melawan rudal balistik berkecepatan tinggi.

    “Hal ini membuat Ukraina berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam perjuangannya untuk mempertahankan wilayah udaranya dari serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia yang semakin canggih.”

    Dengan cadangan sistem Patriot global yang sangat rendah dan NATO tidak dapat menyediakan pengganti yang cepat, kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari ancaman udara Rusia semakin dipertanyakan. 

    Sistem Patriot dianggap oleh banyak orang sebagai standar emas pertahanan udara, tetapi kelangkaannya dan biayanya yang tinggi membuatnya sulit untuk ditingkatkan dengan cepat. Bagi Ukraina, kurangnya sistem ini berarti meningkatnya kerentanan.

    Selain itu, sementara AS dan negara-negara NATO lainnya terus mengirim bantuan militer, mereka juga menghadapi kenyataan bahwa kebutuhan pertahanan udara mereka sendiri merupakan prioritas. 

    Keseimbangan antara mendukung Ukraina dan memastikan keamanan nasional semakin rumit seiring berlanjutnya perang.

    Tanpa peningkatan signifikan dalam produksi sistem ini, negara-negara NATO mungkin tidak akan mampu mempertahankan komitmen pertahanan mereka sendiri dan persyaratan Ukraina.

    Kekurangan sistem rudal Patriot secara global dapat berdampak jangka panjang bagi Ukraina dan NATO.

    Jika Rusia terus menargetkan infrastruktur pertahanan udara Ukraina dengan peningkatan efisiensi, Kyiv perlu menemukan cara untuk beradaptasi dengan cepat.

    Serangan Rusia ke Ukraina 2022

    Perang dua negara ini bermula pada 21 Februari 2022, Rusia menyatakan bahwa fasilitas perbatasannya diserang oleh pasukan Ukraina, yang mengakibatkan tewasnya lima pejuang Ukraina. 

    Namun, Ukraina dengan cepat menepis tuduhan ini, dan menyebutnya sebagai ‘false flags’.

    Dalam sebuah langkah penting pada hari yang sama, Rusia mengumumkan secara resmi mengakui wilayah DPR dan LPR yang diproklamirkan sendiri. 

    Menariknya, menurut Presiden Rusia Putin, pengakuan ini mencakup semua wilayah Ukraina. Setelah deklarasi ini, Putin mengirim satu batalion pasukan militer Rusia, termasuk tank, ke wilayah ini.

     

    (oln/tass/MNA/*)

  • Horor Evakuasi Korban Kecelakaan Azerbaijan Airlines

    Horor Evakuasi Korban Kecelakaan Azerbaijan Airlines

    Jakarta, CNN Indonesia

    Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan menjadi 38 orang.

    Pesawat itu disebut mengangkut 67 orang, dengan 62 orang penumpang dan 5 awak kabin.

    Para penumpang pesawat tercatat 37 warga negara Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 dari Kirgistan, dan 16 warga Rusia.

    Korban yang selamat telah dibawa ke rumah sakit, dengan dua di antaranya merupakan anak-anak.

    Pesawat Azerbaijan Airlines jenis Embraer 190 jatuh di Kota Aktau pada Rabu (25/12) usai terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Kota Grozny, Rusia.

  • 5 Hal Tentang Pesawat Penumpang Jatuh di Kazakhstan yang Tewaskan 38 Orang

    5 Hal Tentang Pesawat Penumpang Jatuh di Kazakhstan yang Tewaskan 38 Orang

    Jakarta

    Pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Ibu Kota Baku ke Grozny Rusia jatuh di wilayah Kazakhstan. Pesawat sempat mendarat darurat lalu meledak.

    Sebanyak 38 orang tewas dalam insiden kecelakaan ini. Berikut fakta-fakta seputar peristiwanya.

    Pesawat penumpang Azerbaijan jatuh di Kazakhstan barat, pada Rabu (25/12/2024). Pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat.

    “Sebuah pesawat yang melakukan rute Baku-Grozny jatuh di dekat kota Aktau. Itu milik Azerbaijan Airlines,” kata Kementerian Transportasi Kazakhstan, di Telegram, dilansir AFP dan Reuters, Rabu (25/12).

    Pesawat seri Embraer 190 telah ‘melakukan pendaratan darurat’ sekitar tiga kilometer dari Aktau, pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

    Penampakan puing Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan (Foto: AP/Azamat Sarsenbayev)2. Korban Tewas: 38 Orang

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/12/2024), Wakil Perdana Menteri Kanat Bozumbayev mengatakan 38 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan di Kazakhstan.

    Sebanyak 29 orang lainnya berhasil selamat dalam insiden itu. Namun, mereka mengalami luka-luka dan kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat.

    3. Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

    Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi penumpang pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) yang jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Pesawat itu diketahui membawa 69 orang.

    “Hingga saat ini tidak ada informasi penumpang WNI dalam pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu RI Judha Nugraha, dilansir Antara, Kamis (26/12/2024).

    Dari 69 penumpang pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh tersebut, 42 orang adalah WN Azerbaijan, sementara 16 lainnya WN Rusia, 6 WN Kazakhstan, dan 3 lainnya merupakan WN Kyrgyzstan.

    Lihat Video ‘Detik-detik Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan’:

    Baca berita di halaman selanjutnya.

  • AS Indikasi Kuat Azerbaijan Airlines Jatuh Gegara Ditembak Rusia

    2 Dugaan Penyebab Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di daerah pesisir dekat Kota Aktau, Kazakhstan, Rabu (25/12).

    Otoritas Kazakhstan dan Azerbaijan masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk memastikan penyebab kecelakaan pesawat bermesin turbin jet jenis Embraer 190 itu.

    Kecelakaan tersebut menewaskan sedikitnya 38 orang dan 29 lainnya selamat.

    Setidaknya terdapat dua dugaan yang mengemuka di publik mengenai penyebab Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12) kemarin.

    1. Menabrak burung

    Dugaan pertama penyebabnya lantaran tanki oksigen kabin pesawat meledak setelah menabrak seekor burung.

    Russia Today melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Kazakhstan membeberkan dugaan bahwa tabung oksigen meledak di dalam kabin pesawat usai menabrak burung.

    Kondisi itu menyebabkan seluruh orang yang ada di dalam pesawat hilang kesadaran, dilansir dari Armenpress. Ledakan tabung oksigen itu terjadi setelah mesin gagal berfungsi.

    2. Spekulasi kena serangan rudal Rusia

    Kemudian dugaan kedua muncul spekulasi jika pesawat Azerbaijan Airlines ditembak secara ‘tak sengaja’ oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Dikutip dari Euronews yang memperoleh informasi dari sumber resmi yang terkait dengan investigasi kecelakaan pesawat ini mendapatkan kesaksian dari penumpang selamat.

    Penumpang tersebut mendengar ledakan diikuti oleh pecahan peluru menghantam pesawat serta merusak badan pesawat saat mendekati kota Grozny di Rusia.

    Informasi yang diperoleh Euronews ini sesuai dengan laporan berita dari saluran berita internasional AnewZ yang berbasis di Azerbaijan.

    AnewZ mengutip blogger militer Rusia yang mengeklaim “kerusakan pada pesawat menunjukkan pesawat mungkin secara tidak sengaja terkena serangan sistem rudal pertahanan udara.”

    Otoritas setempat membeberkan sebanyak 32 orang selamat dari kecelakaan pesawat jenis Embraer 190 yang ditumpangi 67 orang tersebut. Jumlah korban selamat tersebut termasuk dua anak-anak.

    Sebelumnya sebuah rekaman video amatir memperlihatkan detik-detik pesawat Azerbaijan Airlines jatuh dan meledak di wilayah pesisir dekat Kota Aktau.

    Rekaman itu kemudian memperlihatkan sejumlah korban yang selamat dengan luka serius. Terdapat pula sejumlah jasad penumpang yang meninggal dunia terkapar tak jauh dari tempat kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines.

    (rzr/bac)

  • Profil Azerbaijan Airlines, Maskapai yang Pesawatnya Jatuh di Kazakhstan

    Profil Azerbaijan Airlines, Maskapai yang Pesawatnya Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta

    Pesawat Azerbaijan Airlines yang terbang dari Ibu Kota Baku ke Grozny Rusia jatuh di Kazakhstan Barat. Korban tewas akibat insiden ini sedikitnya mencapai 38 orang dari 67 penumpang.

    “Situasinya tidak terlalu baik, 38 orang tewas,” kata Wakil Perdana Menteri Kanat Bozumbayev dikutip dari kantor berita Rusia Interfax, Kamis (26/12/2024).

    Penyebab jatuhnya pesawat maskapai Azerbaijan Airlines di wilayah Kazakhstan belum diketahui secara jelas. Otoritas Kazakhstan bersama Azerbaijan sedang menyelidiki lebih lanjut dugaan penyebab kecelakaan, dengan salah satu dugaan menyebut pesawat sempat ditabrak burung sebelum terjatuh dan terbakar.

    Dilansir dari website resmi perusahaan, Azerbaijan Airlines adalah maskapai penerbangan nasional dan salah satu perusahaan penerbangan terkemuka di negara-negara Commonwealth of Independent States (CIS) dengan armada pesawat paling modern.

    Azerbaijan Airlines didirikan pada April 1992 sebagai maskapai nasional pertama di Azerbaijan. Maskapai ini mengoperasikan layanan penumpang dan kargo terjadwal antara Baku dan berbagai kota di CIS, Eropa, Asia hingga Timur Tengah.

    Pada tujuan Eropa, Azerbaijan Airlines menjangkau kota-kota populer di antaranya seperti Barcelona, Berlin, Chisinau, Frankfurt, Jenewa, London, Milan, Minsk, Paris, Praha, Tbilisi, Tel Aviv hingga Wina.

    Azerbaijan Airlines juga menjangkau lebih banyak kota di sejumlah negara. Sebut saja dari Aktau, Almaty, Astana, Antalya, Ankara, Bahrain, Beijing, Bishkek, Bodrum, Dammam, Delhi, Doha, Dubai, Dushanbe, Jeddah, Islamabad, Istanbul, Lahore, Mumbai, Riyadh, Tashkent, dan Urgench.

    Lebih jauh, maskapai kebanggaan Azerbaijan ini turut melayani secara khusus berbagai tujuan di Rusia. Di antaranya Ekaterinburg, Kazan, Moskow, Sochi, Saint Petersburg, Volgograd, dan Ufa.

    Pada perkembangannya, Azerbaijan Airlines telah mendapat tempat tersendiri di hati para pelanggan. Maskapai ini bahkan sering memperoleh penghargaan ‘4 Star Airline Skytrax’ yang membuat statusnya semakin bagus.

    Azerbaijan Airlines diklaim telah sepenuhnya mematuhi standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Mereka juga menjadi anggota asosiasi penerbangan sipil paling bergengsi, yakni Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

    (kil/kil)

  • Viral Korban Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines Ucap Takbir

    Viral Korban Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines Ucap Takbir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah video yang direkam oleh salah satu korban selamat kecelakaan Azerbaijan Airlines viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan situasi mencekam di dalam kabin dan di luar pesawat setelah kecelakaan terjadi di Kazakhstan pada Rabu (25/12/2024).

    Video ini viral dimedia sosial setelah dibagikan oleh akun @MenchOsint di X. Dalam video pertama yang direkam oleh korban, penumpang yang merupakan pria paruh baya itu terlihat mengucapkan “Allahu Akbar” berulang kali saat pesawat mengalami penurunan tajam.

    Suasana panik di dalam kabin terekam jelas dengan jeritan serta tangisan penumpang. Masker darurat untuk tekanan udara pun terlihat telah menggantung di atas kabin.

    Di video ke dua, terlihat orang yang sama namun kali ini dalam keadaan pesawat telah terbelah menjadi dua di darat. Ia pun memperlihatkan keadaan sekitar dengan muka yang tampak memar dan luka-luka.

    [Gambas:Twitter]

    Sebelumnya diberitakan, pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 membawa 62 penumpang dan lima awak sebelum mengalami insiden fatal.

    Pesawat itu sebelumnya dilaporkan terbang ratusan mil di luar rute menuju pantai seberang Laut Kaspia. Rusia menyebut kemungkinan insiden ini disebabkan oleh tabrakan dengan burung, memaksa pilot mengalihkan pesawat menuju bandara terdekat di Aktau, Kazakhstan.

    Otoritas Kazakhstan menyatakan 32 penumpang berhasil diselamatkan, termasuk dua anak-anak. Para korban yang selamat telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, Azerbaijan Airlines menghentikan penerbangan ke wilayah Chechnya, Rusia, hingga investigasi selesai.

    Rekaman lain menunjukkan pesawat jatuh dengan cepat sebelum meledak saat menghantam daratan di tepi laut. Api besar melalap pesawat, menghasilkan asap hitam tebal yang membubung tinggi. Beberapa bagian badan pesawat yang tersisa menjadi tempat para korban selamat keluar dari reruntuhan dengan kondisi terluka parah.

    Hingga kini, penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan. Namun, otoritas mencatat bahwa drone sempat mengganggu aktivitas penerbangan di wilayah Rusia selatan pada hari kejadian, menyebabkan penutupan bandara di jalur penerbangan pesawat tersebut.

    (dem/dem)