Negara: Rusia

  • Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Jakarta

    Otoritas Finlandia pada hari Kamis (26/12) menyita sebuah kapal yang membawa minyak Rusia di Laut Baltik. Kapal itu diduga menyebabkan putusnya kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Finlandia dan Estonia sehari sebelumnya, dan juga merusak atau memutus empat jalur internet.

    Kapal berkode Eagle S yang terdaftar di Kepulauan Cook itu kini berada di bawah kendali petugas, kata seorang pejabat penjaga pantai dalam sebuah konferensi pers.

    “Kami sedang menyelidiki aksi sabotase serius,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia. “Menurut penyelidikan kami, jangkar kapal yang telah menyebabkan kerusakan,” tambahnya.

    Layanan bea cukai Finlandia mengatakan telah menyita kargo kapal dan Eagle S yag diyakini milik armada bayangan Rusia. Armada yang terdiri dari kapal tanker tua itu dibentuk demi menghindari sanksi atas ekspor minyak Rusia.

    Dugaan kuat aksi sabotase

    Dua kabel serat optik milik operator Finlandia Elisa yang menghubungkan Finlandia dan Estonia putus, sementara sambungan ketiga antara kedua negara yang dimiliki Citic dari Cina rusak, kata badan transportasi dan komunikasi Finlandia Traficom.

    Kabel internet keempat yang membentang antara Finlandia dan Jerman dan milik grup Finlandia Cinia juga diyakini telah putus, kata badan tersebut. “Kami berkoordinasi erat dengan sekutu kami dan siap mendukung penyelidikan mereka,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut menggarisbawahi perlunya kerja sama internasional yang lebih erat dalam menjaga infrastruktur bawah laut yang penting.

    “Kami mengikuti penyelidikan oleh Estonia dan Finlandia, dan kami siap memberikan dukungan lebih lanjut,” kata Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dalam sebuah posting di media sosial X.

    Negara-negara di Laut Baltik kian mewaspadai aksi sabotase menyusul serangkaian insiden kerusakan kabel listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan pipa gas sejak 2022.

    Uni Eropa mengatakan pihaknya mengutuk keras setiap aksi pengrusakan infrastrukturnya secara sengaja. “Kami memuji otoritas Finlandia atas tindakan cepat mereka dalam menaiki kapal yang diduga terlibat,” kata pernyataan bersama dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan Komisi Eropa.

    Pengerahan patroli militer

    Perbaikan kabel sepanjang 170 km itu akan memakan waktu berbulan-bulan. Kerusakan pada jaringan nasional juga meningkatkan risiko pemadaman listrik selama musim dingin, kata operator Fingrid dalam sebuah pernyataan.

    Kapal tanker minyak Eagle S Panamax melintasi kabel listrik Estlink 2 pada pukul 10.26 GMT pada hari Rabu. Analisa oleh kantor berita Reuters terhadap data pelacakan kapal MarineTraffic menunjukkan lokasi kapal identik dengan waktu ketika Fingrid mengatakan pemadaman listrik terjadi.

    Estonia mengatakan pada hari Jumat (27/12) bahwa pihaknya akan mengirimkan kapal patroli untuk mengawasi jalur Estlink 1 ke Finlandia. “Kami telah memutuskan untuk mengirim angkatan laut kami dekat dengan Estlink 1 untuk mempertahankan dan mengamankan koneksi energi kami,” tulis Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur di X.

    Langkah tersebut untuk menjamin bahwa kabel penghubung akan terus beroperasi, kata Pevkur di radio Estonia.

    Secara terpisah, kepolisian Finlandia dan Estonia masih menyelidiki kerusakan yang terjadi tahun lalu pada jaringan pipa gas Balticconnector antara kedua negara. Kerusakan kemungkinan disebabkan oleh kapal yang menyeret jangkarnya di dasar laut.

    Pada tahun 2022, jaringan pipa gas Nord Stream Rusia-Jerman yang membentang di sepanjang dasar laut di perairan yang sama meledak, dalam kasus yang masih diselidiki oleh Jerman.

    rzn/hp (rtr,dpa,ap)

    (ita/ita)

  • Cerita Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Saya Pikir Itu Doa Terakhir Saya – Halaman all

    Cerita Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Saya Pikir Itu Doa Terakhir Saya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beberapa korban selamat dari kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan, sebuah negara yang berbatasan dengan Rusia, angkat bicara untuk pertama kalinya sejak tragedi yang terjadi pada Hari Natal itu.

    Dalam wawancara terbaru dengan New York Times yang diterbitkan pada Jumat, 27 Desember, pramugara Zulfugar Asadov, pramugari Aydan Rahimli, dan penumpang Subhonkul Rakhimov menceritakan pengalaman mereka mengenai kecelakaan tersebut.

    Pada hari itu, pesawat Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan 8243 sedang dalam perjalanan ke Grozny, Rusia, dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dengan membawa 67 orang di dalamnya.

    Sebanyak 29 orang selamat, sementara 38 lainnya tewas.

    “Saya bersyukur masih hidup,” kata Asadov kepada Times dalam wawancara telepon dari ranjang rumah sakitnya di Baku.

    “Saya pikir itu doa terakhir saya,” kata Rakhimov, yang mengingat bagaimana dia langsung berdoa setelah mendengar suara keras di pesawat dan melihat kerusakan pada badan pesawat.

    Rakhimov, yang duduk di bagian belakang pesawat, menggambarkan kekacauan yang terjadi.

    Dia mengatakan tubuhnya terbentur-bentur, dan dia tidak mendengar suara lain selain teriakan orang-orang di sekitarnya.

    “Saya menyadari bahwa kami telah mendarat,” katanya.

    “Saya tidak tahu harus tertawa atau menangis.”

    pramugari Aydan Rahimli saat diwawancarai media lokal (AnewZ)

    Sementara itu, Rahimli mengatakan bahwa saat dia terbangun, dia sudah diangkut ke luar pesawat.

    “Saya membuka mata dan melihat para pekerja. Saya bertanya di mana saya berada, dan mereka mengatakan bahwa kami berada di Aktau.”

    Putri pramugara Asadov, Konul, menceritakan bagaimana dia mengetahui bahwa ayahnya selamat dari kecelakaan pesawat yang fatal.

    Konul melihat video kecelakaan pesawat tersebut yang beredar di media sosial.

    Dia terkejut ketika mengetahui bahwa ayahnya selamat.

    “Ketika saya mendengar suaranya, saya pikir saya sedang ditipu, karena saya merasa tidak mungkin dia bisa selamat dari insiden sebesar itu. Saya pikir seseorang sedang memalsukan suaranya untuk menghibur saya,” ujar Konul saat menerima telepon dari ayahnya.

    Konul menambahkan bahwa dia biasanya menghubungi ayahnya sebelum setiap penerbangan.

    Namun, karena cuaca hari itu cerah, dia tidak melakukannya.

    “Saya selalu meneleponnya sebelum penerbangan jika cuaca buruk,” kata putri Asadov.

    Menurut Times, seorang penumpang mengingat bahwa dia mendengar suara ledakan keras, kemudian melihat Asadov terhantam benda keras di lengannya, meskipun tidak jelas benda apa atau dari mana asalnya.

    Dalam gambar selebaran yang dirilis oleh kementerian situasi darurat Kazakhstan, spesialis darurat bekerja di lokasi jatuhnya jet penumpang Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau di Kazakh barat pada 25 Desember 2024. (Photo by Handout / Kazakhstan’s emergency situations ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

    Saat ini, pejabat Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia sedang melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.

    Namun, Azerbaijan Airlines mengatakan hasil awal menunjukkan bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan eksternal, baik fisik maupun teknis.

    Sementara itu, Gedung Putih menyebutkan adanya “indikasi awal” bahwa sistem pertahanan udara Rusia mungkin telah menjatuhkan pesawat Azerbaijan Airlines tersebut.

    Mengutip Euronews, penilaian pada Jumat oleh juru bicara keamanan nasional John Kirby mendukung penilaian yang dibuat oleh beberapa pejabat Azerbaijan dan pakar penerbangan, yang sama-sama menyalahkan kecelakaan tersebut pada respons Rusia terhadap serangan udara Ukraina.

    Kirby mengatakan bahwa AS memiliki bukti yang mengarah pada kemungkinan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    Namun, dia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, dengan alasan bahwa penyelidikan masih berlangsung.

    Ketika ditanya apakah AS memiliki informasi intelijen yang mendukung kesimpulan tersebut atau hanya mengandalkan spekulasi dari para ahli berdasarkan penilaian visual terhadap kecelakaan itu, Kirby menjawab, “Ya.”

    Ia mengatakan akan “membiarkannya begitu saja.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Juru Bicara Gedung Putih Sebut Rusia Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    Juru Bicara Gedung Putih Sebut Rusia Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat Azerbaijan

    JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan indikasi awal bahwa Rusia mungkin adalah pihak yang bisa diminta tanggung jawab atas jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada 25 Desember lalu, yang menewaskan 38 orang.

    Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, dilansir dari BBC, Sabtu, 28 desember, menyatakan pihak AS telah menawarkan bantuan dalam penyelidikan kecelakaan tersebut. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Berdasarkan informasi awal, pesawat tersebut diduga menjadi sasaran tembak sistem pertahanan udara Rusia ketika mencoba mendarat di wilayah Chechnya. Setelah gagal mendarat, pesawat itu dialihkan ke Kazakhstan, tetapi jatuh di sana.

    Pihak Kremlin menolak memberikan komentar terkait insiden ini. Namun, kepala Badan Penerbangan Sipil Rusia menyebutkan bahwa situasi di Chechnya “sangat rumit” akibat serangan drone dari Ukraina di wilayah tersebut.

    Sementara, menurut para pakar penerbangan dan pejabat Azerbaijan, sistem GPS pesawat tersebut kemungkinan terganggu oleh alat pengacau elektronik, sebelum akhirnya rusak akibat serpihan rudal pertahanan udara Rusia. Foto-foto kerusakan pada pesawat yang beredar luas memperkuat dugaan adanya serangan rudal.

    Lalu Menteri Transportasi Azerbaijan Rashad Nabiyev juga mengungkapkan bahwa pesawat tersebut mengalami “interferensi eksternal” dan kerusakan di bagian dalam serta luar saat mencoba mendarat. 

    “Semua korban selamat tanpa kecuali mendengar tiga ledakan saat pesawat berada di atas Grozny,” ujar Nabiyev.

    Tim penyelidik kini fokus memeriksa jenis senjata atau rudal yang digunakan dalam insiden ini. Meski Azerbaijan belum secara langsung menuduh Rusia, komentar dari pejabat tinggi menunjukkan adanya keterlibatan pihak eksternal dalam tragedi ini.

    Insiden ini semakin mempertegang hubungan antara Rusia dan negara-negara di kawasan, serta memunculkan perhatian internasional terhadap keamanan penerbangan di zona konflik.

  • Turki Umumkan 30.000 Warga Suriah Kembali ke Tanah Air Pasca Assad – Halaman all

    Turki Umumkan 30.000 Warga Suriah Kembali ke Tanah Air Pasca Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Turki mengumumkan bahwa lebih dari 30.000 warga Suriah telah kembali ke negara asal mereka sejak runtuhnya pemerintahan Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024.

    Ini merupakan langkah signifikan dalam proses pemulihan dan stabilisasi pasca-perang yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.

    Apa yang Dikatakan Menteri Dalam Negeri Turki?

    Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengungkapkan dalam wawancara dengan saluran berita lokal TGRT bahwa sebanyak 30.663 orang telah kembali ke Suriah, dengan sekitar 30 persen dari mereka lahir di Turki.

    Dalam pernyataannya yang dilaporkan oleh Al Jazeera dan Al Mayadeen, Yerlikaya juga menambahkan bahwa warga Suriah yang kembali diizinkan untuk keluar masuk Turki hingga tiga kali pada paruh pertama tahun 2025.

    Bagaimana Kondisi Warga Suriah di Turki?

    Pada hari yang sama, sejumlah warga Suriah yang tinggal di Turki berunjuk rasa untuk mengenang para korban rezim al-Assad dan konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun.

    Sejak awal perang pada 2011, jutaan warga Suriah melarikan diri dari negara mereka, dan dengan jatuhnya al-Assad, banyak dari mereka yang berharap dapat kembali.

    Turki mengambil langkah-langkah untuk mendukung pengembalian pengungsi, termasuk membuka konsulat jenderal di Aleppo dan mengaktifkan kembali kedutaan besar di Damaskus pada 14 Desember 2024.

    Pembukaan kedutaan ini berlangsung enam hari setelah kejatuhan al-Assad yang dikuasai oleh kelompok oposisi, Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Apa Langkah Selanjutnya yang Ditempuh Turki?

    Pemerintah Turki juga berencana untuk membuka kantor manajemen migrasi di Aleppo, daerah asal sebagian besar pengungsi Suriah yang kini berada di Turki.

    Selain itu, izin untuk kembali ke Suriah bagi pengungsi juga akan diberikan, dengan ketentuan untuk keluar dan masuk hingga tiga kali dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

    Ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi hidup mereka yang telah lama berada di Turki dan memfasilitasi pemulihan wilayah yang kini dikuasai oleh oposisi.

    Apa yang Terjadi dengan Keluarga Assad?

    Sementara itu, situasi dalam keluarga Assad juga menjadi perhatian publik.

    Laporan media Turki baru-baru ini mengindikasikan bahwa Asma al-Assad, istri mantan Presiden Bashar al-Assad, sedang mengajukan gugatan perceraian.

    Ia dilaporkan ingin meninggalkan Rusia dan mencari kehidupan baru di Inggris, tempat kelahirannya.

    Namun, Rusia menolak klaim tersebut.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa laporan itu tidak berdasar, sementara pemerintah Inggris menegaskan bahwa Asma tidak diterima kembali karena dikenakan sanksi internasional.

    Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menegaskan bahwa tindakan serupa yang diambil terhadap individu-individu yang terlibat dengan kelompok teroris juga bisa berlaku untuk Asma.

    Situasi keluarga Assad di Moskow tetap menjadi perhatian, terutama di tengah upaya Rusia untuk menjaga hubungan dengan pemerintahan baru Suriah pascajatuhnya rezim Assad.

    Kesimpulan

    Dengan lebih dari 30.000 warga Suriah yang telah kembali ke kampung halaman mereka dan langkah-langkah yang diambil oleh Turki untuk memfasilitasi pemulihan, harapan bagi stabilitas dan perbaikan kondisi hidup di Suriah semakin terlihat.

    Namun, dinamika politik dan sosial, termasuk isu dalam keluarga Assad, tetap menjadi tantangan yang perlu diperhatikan ke depan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Terluka, Tentara Korut Tewas Setelah Ditangkap Pasukan Ukraina

    Terluka, Tentara Korut Tewas Setelah Ditangkap Pasukan Ukraina

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa beberapa tentara Korea Utara yang terluka, meninggal setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina. Zelensky pun menuduh Rusia melemparkan mereka ke medan perang dengan “perlindungan minimal”.

    “Hari ini ada laporan tentang beberapa tentara dari Korea Utara. Tentara kami berhasil menangkap mereka. Namun, mereka terluka sangat parah dan tidak dapat disadarkan kembali,” kata Zelensky dalam pidato yang diunggah di media sosial, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (28/12/2024).

    Sebelumnya, badan mata-mata Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat (27/12), bahwa seorang tentara Korea Utara yang ditangkap saat berperang dalam perang Rusia melawan Ukraina telah meninggal karena luka-lukanya.

    Zelensky tidak merinci berapa banyak warga Korea Utara yang tewas setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina.

    Korea Utara telah mengirim ribuan tentara untuk mendukung pasukan Rusia yang bertempur di wilayah perbatasan Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus lalu.

    Zelensky menyebut pengerahan pasukan itu sebagai eskalasi besar dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    Ukraina mengatakan telah menimbulkan banyak korban di pihak pasukan Korea Utara — klaim yang diulang oleh Zelensky pada hari Jumat.

    Lihat Video Korsel: 100 Tentara Korut Tewas saat Bantu Rusia Lawan Ukraina

  • Harga Minyak Dunia Melonjak, Brent Naik Lebih dari 1 Persen Jelang Pergantian Tahun – Halaman all

    Harga Minyak Dunia Melonjak, Brent Naik Lebih dari 1 Persen Jelang Pergantian Tahun – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak di perdagangan pasar global dilaporkan naik lebih dari 1 persen, mencatatkan kenaikan mingguan tertinggi menjelang musim libur akhir tahun.

    Mengutip data Forbes, harga minyak mentah jenis Brent berjangka naik 91 sen atau 1,2 persen menjadi 74,17 dolar AS per barel sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak 98 sen atau 1,4 persen menjadi 70,60 dolar AS per barel, Sabtu (28/12/2024).

    Adapun penguatan harga itu didukung oleh penarikan yang lebih besar dari perkiraan persediaan minyak mentah AS minggu lalu. 

    Menurut rilisan data Badan Informasi Energi AS, persediaan minyak mentah AS turun 4,2 juta barel per 20 Desember, karena kilang meningkatkan aktivitas dan musim liburan meningkatkan permintaan bahan bakar.

    Angka ini jauh lebih besar dibanding perkiraan awal. Dimana sebelumnya analis yang disurvei oleh salah satu kantor berita internasional memperkirakan penurunan 1,9 juta barel, sedangkan angka dari American Petroleum Institute yang dirilis awal minggu ini memperkirakan penurunan 3,2 juta barel.

    Selain karena penurunan stok minyak AS, lonjakan Brent dan WTI di akhir pekan ini efek dari optimisme atas pertumbuhan ekonomi China yang telah memicu harapan akan permintaan yang lebih tinggi tahun depan dari negara pengimpor minyak terbesar ini.

    Bank Dunia pada hari Kamis menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2024 dan 2025. Sementara itu, otoritas Tiongkok telah setuju untuk menerbitkan obligasi khusus senilai 3 triliun yuan atau kurang lebih 411 miliar dollar AS pada tahun depan untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu.

    Lebih lanjut, kondisi perang antara Rusia dan Ukraina juga menjadi faktor pendorong lonjakan harga di pasar energi karena stagnasi permintaan minyak global.

    Konflik panas antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung mereda lantas memicu kekhawatiran para investor hingga mereka kompak melakukan wait and see, membuat harga minyak meroket ke level tertinggi di pekan ini.

    “Untuk minyak, resikonya adalah jika Ukraina menargetkan infrastruktur energi Rusia, sementara risiko lainnya adalah ketidakpastian mengenai bagaimana Rusia menanggapi serangan ini,” kata analis ING dalam sebuah catatan.

     

  • Hasil Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines Dirilis, Ada Gangguan Fisik dari Luar – Halaman all

    Hasil Penyelidikan Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines Dirilis, Ada Gangguan Fisik dari Luar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hasil penyelidikan tentang jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines jenis Embraer 190 menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat gangguan eksternal fisik dan teknis dari luar.

    Pernyataan itu diungkap oleh juru bicara Azerbaijan Airlines setelah selesai melakukan penyelidikan awal.

    Black box kedua pesawat Azerbaijan Airlines ditemukan persis di lokasi kecelakaan dekat Bandara Akatau, Kazakhstan, pada Jumat (27/12/2024).

    Mengutip dari CNN International, juru bicara Azerbaijan Airlines menjelaskan bahwa hasil  pesawat yang jatuh di Kazakhstan pada Hari Natal mengalami “gangguan eksternal fisik dan teknis”.

    Pesawat Embraer 190 yang mengangkut 67 penumpang itu seharusnya terbang ke arah barat laut dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Kota Grozny di Chechnya, Rusia selatan. 

    Namun, pesawat tersebut malah menyimpang jauh melintasi Laut Kaspia.

    Tak lama pesawat melakukan pendaratan darurat di sekitar tiga kilometer dari Kota Aktau yang merupakan pusat minyak dan gas di pantai timur Laut Kaspia.

    Imbas insiden tersebut, 38 orang dilaporkan tewas sementara 29 orang, termasuk 2 anak, telah dibawa ke fasilitas medis untuk menjalani perawatan intensif.

    AS Tuding Rusia Jadi Dalang Utama

    Awalnya Azerbaijan Airlines mengatakan pesawat itu menabrak kawanan burung. 

    Meski demikian, pesawat ini jatuh dengan keadaan bagian ekor penuh dengan lubang bekas tembakan.

    Foto-foto dan video yang beredar luas menunjukkan lubang-lubang menganga lebar di bagian belakang pesawat jenis Embraer 190 tersebut.

    Seorang pejabat AS mengatakan bahwa indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia bernama Pantsir-S mungkin telah menjatuhkan pesawat penumpang tersebut. 

    Reuters juga melaporkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia, mengutip beberapa sumber anonim di Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan tersebut.

    Mereka mengatakan ketika pesawat mengudara, ada aktivitas drone di atas Kota Grozny, Rusia. 

    Rudal darat Rusia kemudian menembak pesawat tersebut seiring dengan operasinya terhadap drone. 

    Rudal itu meledak di samping pesawat dan pecahan pelurunya mengenai penumpang.

    Sumber-sumber pemerintah menjelaskan pilot sempat berupaya meminta pendaratan darurat ke bandara Rusia mana pun, tetapi tak diberikan izin.

    Akhirnya pesawat yang telah rusak karena terkena pecahan peluru itu diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Kota Aktau di Kazakhstan.

    “Itu benar-benar bukti kuat adanya rudal permukaan ke udara,” kata Miles O’Brien, analis kedirgantaraan CNN, seraya menambahkan bahwa pesawat itu terbang di atas Chechnya “di tengah meningkatnya aktivitas militer.”

    Rusia Minta Publik Tak Sebar Hoax

    Sebagai tanggapan atas kecelakaan tersebut, sebuah tim dari Azerbaijan yang dipimpin oleh Presiden Ilham Aliyev telah dikirim ke Kazakhstan untuk membantu penyelidikan.

    Sejauh ini Moskow dengan tegas membantah bahwa pihaknya menembak pesawat Azerbaijan Airlines dengan rudal hingga mengakibatkan kapal terbang itu jatuh.

    Moskow juga mendesak publik untuk tidak menyebar informasi palsu terkait jatuhnya Azerbaijan Airlines hingga proses investigasi rampung digelar.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tidak mungkin menembakkan rudal ke pesawat komersial yang membawa penumpang sipil.

    “Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini dan tidak seorang pun boleh melakukan ini,” kata Peskov di Moskow.

    “Mengajukan hipotesis apapun sebelum hasil investigasi keluar adalah hal yang salah,” ucapnya.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • 7 Ramalan Mengerikan Tahun 2025 dari Sosok ‘Nostadamus Versi Hidup’

    7 Ramalan Mengerikan Tahun 2025 dari Sosok ‘Nostadamus Versi Hidup’

    Jakarta

    Athos Salomé, seorang paranormal asal Brazil, makin dikenal namanya karena ramalannya yang kontroversial dan kerap kali tepat sasaran. Dijuluki “Nostradamus Hidup”, Salomé mengklaim memiliki kemampuan untuk melihat masa depan dan telah memprediksi berbagai peristiwa global, mulai dari pandemi Covid-19 hingga invasi Rusia ke Ukraina.

    Seperti dilakukan Baba Vanga jelang tutup tahun, Salomé mengungkap prediksi soal 2025. Beberapa hasil ramalannya menjadi sorotan karena cukup bikin was-was.

    Apa saja yang diungkap Salomé? Berikut tujuh ramalan tahun 2025.

    Athos Salomé sosok yang dijuluki ‘Nostradamus Hidup’ Foto: FacebookAI Makin Menggila

    Salomé meramalkan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan mencapai titik kritis di tahun 2025. Sistem AI akan melampaui kecerdasan manusia dan mulai mengambil keputusan sendiri yang berdampak besar bagi dunia.

    Ketidakmampuan manusia untuk mengontrol AI akan menimbulkan kekacauan global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bayangkan skenario di mana mesin mengendalikan sistem keuangan, militer, bahkan pemerintahan, tanpa bisa dicegah oleh manusia.

    Manusia hasil rekayasa genetika

    Di tahun 2025, dunia akan dihebohkan dengan kemunculan manusia hasil modifikasi genetika. Teknologi yang memungkinkan manipulasi gen manusia akan menghasilkan individu-individu dengan kemampuan fisik dan intelektual yang luar biasa.

    Namun, keberadaan mereka juga akan memicu perdebatan etika dan moral yang sengit. Apakah manusia berhak “bermain Tuhan” dengan mengubah kodrat alami manusia?

    Kontak dengan Kehidupan Ekstraterestrial

    Foto: (Nograhany Widhi K/detikcom)

    Salomé memprediksi tahun 2025 akan menjadi tahun di mana manusia akhirnya menemukan bukti konkret keberadaan makhluk luar angkasa. Penemuan ini akan mengubah pandangan manusia tentang alam semesta dan posisi mereka di dalamnya.

    Namun, ia memperingatkan tentang kebungkaman strategis dari negara-negara kuat seperti AS, Rusia, dan Cina, yang berpotensi menyebabkan keresahan global.

    Krisis Energi Buatan

    Athos meramalkan krisis energi global yang disengaja sebagai alat untuk pengendalian. Meskipun teknologi terobosan seperti generator energi titik nol mungkin ada, ia memperingatkan bahwa teknologi tersebut akan tetap disembunyikan dari pengetahuan publik untuk mempertahankan struktur kekuasaan.

    Selain itu, Salomé memperingatkan adanya dorongan strategis untuk memperkenalkan kembali bahan bakar fosil sebagai sesuatu yang “sangat diperlukan,” sebuah langkah yang akan berdampak secara tidak proporsional terhadap negara-negara berkembang dan semakin memperdalam kesenjangan ekonomi.

    Bencana iklim yang ‘dibuat-buat’

    Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah

    Athos memperingatkan tentang peristiwa iklim yang dahsyat, seperti badai dan kekeringan, yang disebabkan oleh rekayasa geo. Ia mengklaim bencana buatan ini akan terjadi di tempat-tempat yang tidak terduga, yang selanjutnya mengganggu ekosistem global.

    Athos menyarankan bahwa teknologi manipulasi cuaca dapat dijadikan senjata, berfungsi sebagai alat peperangan dan dominasi ekonomi.

    Operasi militer rahasia

    Menurut Daily Star , Salomé meramalkan bahwa dunia akan segera dihadapkan dengan pengungkapan mengejutkan tentang operasi militer rahasia, termasuk terungkapnya pangkalan bawah tanah dan teknologi canggih seperti propulsi gravitasi.

    Kebocoran ini, menurutnya, akan mengungkap besarnya kekuatan militer global dan dapat memicu protes luas terhadap meningkatnya militerisasi dan kurangnya transparansi dalam tindakan pemerintah.

    Pengendalian Populasi Melalui Teknologi

    Menurut Salome, tahun 2025 meramalkan masa depan di mana chip implan akan diadopsi secara luas, dengan kedok kemajuan kesehatan dan keamanan.

    Namun, ia memperingatkan bahwa chip ini dapat berkembang menjadi alat untuk pengawasan massal, yang berpotensi membungkam perbedaan pendapat dan mengikis kebebasan. Menurutnya, dasar untuk perubahan tersebut telah diletakkan secara halus selama pandemi Covid-19, sehingga membuat transisi ini lebih mudah daripada yang diperkirakan banyak orang.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Apakah AI Bisa Dijadikan Referensi Belajar Siswa?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh

    Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korban selamat insiden kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines mengungkapkan bagaimana kondisi sebelum pesawat tersebut jatuh di Kazakhstan.

    Dua penumpang dan satu awak pesawat Azerbaijan Airlines yang selamat itu mengaku mereka mendengar setidaknya satu ledakan keras saat mendekati lokasi tujuan pesawat, Grozny di Rusia selatan.

    “Setelah ledakan…Saya pikir pesawat akan hancur,” ucap penumpang bernama Subhonkul Rakhimo kepada Reuters, Jumat (27/12).

    Usai mendengar suara ledakan itu, sambung Rakhimo, ia pun mulai membaca doa dan bersiap untuk kemungkinan yang buruk. “Jelas sekali pesawat itu mengalami kerusakan dalam beberapa hal,” katanya.

    Penumpang lainnya, Vafa Shabanova, juga mengatakan kesaksian yang sama bahwa ia mendengar ledakan keras. Tak hanya sekali, ia bahkan mendengar dua ledakan. “Saya sangat takut,” ucapnya.

    Usai mendengar suara ledakan, sambungnya ia disuruh oleh pramugari untuk pindah ke bagian belakang pesawat.

    Rakhimo Shabanova sama-sama mengatakan bahwa tampaknya ada masalah dengan kadar oksigen di kabin setelah ledakan tersebut.

    Sementara itu, Pramugari Zulfugar Asadov mengatakan pendaratan ditolak di Grozny karena kabut sehingga pilot berputar-putar hingga terdengar ledakan di luar pesawat.

    “Pilot baru saja menaikkan pesawat, saya mendengar suara ledakan dari sayap kiri. Ada tiga ledakan,” ujarnya.

    Hasil penyelidikan awal menunjukkan pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh di Kazakhstan mengalami gangguan fisik eksternal. Penyelidikan ini juga menunjukkan keyakinan armada tertembak saat di udara.

    Hal tersebut diungkap pihak maskapai maupun Menteri Perhubungan Azerbaijan Rashad Nabiyev pada Jumat waktu setempat (27/12).

    “Berdasarkan pendapat para ahli dan keterangan saksi mata, dapat disimpulkan ada gangguan eksternal,” kata Menteri Nabiyev kepada wartawan, dikutip AFP.

    Mengacu pada keterangan para korban selamat, ada tiga kali ledakan sebelum pesawat itu mengalami kecelakaan. “Penting untuk mencari tahu dari jenis senjata apa,” imbuhnya.

    Hasil penyelidikan ini semakin memperkuat spekulasi pesawat tersebut ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia.

    (fby/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Misi Berbahaya China ke Bulan dan Elon Musk ke Bali

    Misi Berbahaya China ke Bulan dan Elon Musk ke Bali

    Jakarta

    Mei 2024, China mengirimkan rover ke sisi terjauh Bulan. Misi ini sangat menantang dan berbahaya. Di Bulan ini juga, Indonesia kembali dikunjungi pesohor dunia teknologi dengan kedatangan Elon Musk.

    Internet satelit milik Elon Musk, Starlink, resmi beroperasi pada Mei 2024. Peresmian ini dihadiri langsung oleh Elon Musk di Bali yang saat itu sekaligus menghadiri World Water Forum ke-10.

    Selain itu, di bulan ini pula, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang sekarang berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan uji publik aturan mengenai implementasi teknologi eSIM untuk mencegah penyalahgunaan. Berikut adalah rangkumannya.

    1 Mei 2024: Misi Berbahaya China ke Sisi Terjauh Bulan

    China mengirimkan rover atau wahana ruang angkasa robotik dalam beberapa hari mendatang dalam perjalanan bolak-balik ke sisi jauh Bulan. Foto: Dwingeloo Radio Telescope

    China mengirimkan rover atau wahana ruang angkasa robotik dalam beberapa hari mendatang dalam perjalanan bolak-balik ke sisi jauh Bulan.

    Ini adalah misi pertama dari tiga misi yang berisiko secara teknis, yang akan membuka jalan bagi pendaratan perdana awak China di Bulan, dan pendirian pangkalan di kutub selatan Bulan.

    Sejak misi Chang’e pertama pada tahun 2007, China telah membuat lompatan maju dalam eksplorasi Bulan, sehingga mempersempit jurang teknologi dengan Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

    Rencana China ini rupanya membuat AS Dan NASA cemas. Administrator NASA, Bill Nelson, telah berulang kali memperingatkan bahwa China akan mengklaim sumber daya apa pun di Bulan sebagai miliknya. Sementara China menepis tudingan ini dengan mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua negara dalam membangun masa depan bersama.

    5 Mei 2024: Cegah Penyalahgunaan, Kominfo Uji Publik Aturan e-SIM

    Kementerian Kominfo melakukan uji publik aturan mengenai implementasi teknologi eSIM. Foto: Getty Images/Rudzhan Nagiev

    Meski seluruh operator seluler telah memperkenalkan teknologi Embedded Subscriber Identity Module (e-SIM), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang kini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melakukan uji publik aturan mengenai implementasi teknologi eSIM.

    Tercatat operator seluler seperti Smartfren, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, hingga Telkomsel sudah memperkenalkan layanan e-SIM kepada para pelanggannya.

    Melalui Direktorat Telekomunikasi, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo menyusun Rancangan Peraturan Menteri tentang Pemanfaatan Teknologi Embedded Subscriber Identity Module oleh Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler dan Penyelenggara Jaringan Satelit.

    “Peraturan Menteri ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan, mencegah penyalahgunaan, dan menjamin kepastian hukum pemanfaatan teknologi Embedded Subscriber Identity Module di Indonesia,” ujar Kominfo dalam siaran persnya.

    19 Mei 2024: Starlink Resmi Beroperasi di Indonesia

    Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Internet satelit milik Elon Musk, Starlink akhirnya resmi beroperasi pada 19 Mei 2024. Peresmian ini dihadiri langsung oleh Elon Musk di Bali yang saat itu sekaligus menghadiri World Water Forum ke-10.

    Dengan resminya kehadiran Starlink di Tanah Air, Budi Arie Setiadi yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika berjanji akan mengawasinya.

    “Pada prinsipnya, saya mendukung penyelenggaraan telekomunikasi yang tunduk pada regulasi dan persaingan usaha yang sehat,” sebut Arie melalui pesan singkat yang diterima detikINET, Minggu (19/5).

    Berbagai kewajiban Starlink menjadi pertanyaan mengingat kehadirannya di Indonesia menimbulkan pro dan kontra. Starlink memang jadi solusi akses internet di daerah terpencil. Namun di sisi lain, kehadirannya berpotensi mematikan pemain lokal jika tidak diatur dengan benar.

    20 Mei 2024: Elon Musk ke Bali Bicara di World Water Forum

    Selain meresmikan Starlink di Indonesia, kedatangan Elon Musk ke Bali pada Mei 2024 dalam rangka event internasional World Water Forum (WWF) 2024. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden

    Kedatangan Elon Musk ke Bali pada Mei 2024 memiliki sejumlah agenda. Selain meresmikan Starlink di Indonesia, agenda utama CEO SpaceX, Tesla dan X itu adalah menjadi salah satu pembicara dalam event internasional World Water Forum (WWF) 2024 yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024. Elon Musk menjadi pembicara pada 20 Mei 2024.

    Ia mengungkap alasan ia datang ke Indonesia dan mengikuti perhelatan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali. “Saya pikir banyak topik penting yang bisa dibahas tentang air,” kata Elon Musk usai meresmikan layanan Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, Minggu (19/5).

    Elon Musk yang hadir dengan kemeja endek berwarna hijau khas Bali itu mengatakan kehadirannya di World Water Forum sebab banyak hal yang belum ia ketahui tentang air. Sebelumnya dalam perhelatan internasional serupa yang diadakan di Bali, ia hanya bergabung secara virtual. Menurutnya, forum kali ini adalah waktu yang tepat untuk dirinya hadir.

    Agenda lainnya adalah Elon Musk bertemu Presiden RI ke-7 Joko Widodo dan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang merupakan presiden terpilih berdasarkan hasil Pilpres 2024.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Starlink Disambut Baik, Kominfo Bakal Monitoring dan Evaluasi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/afr)