Negara: Rusia

  • Penumpang Gelap Kembali Berhasil Terbang dengan Pesawat Delta Air Lines, Begini Kejadian Selanjutnya

    Penumpang Gelap Kembali Berhasil Terbang dengan Pesawat Delta Air Lines, Begini Kejadian Selanjutnya

    JAKARTA – Menjelang akhir tahun, ketika permintaan perjalanan dan aktivitas wisata sedang memuncak, sebuah insiden mengejutkan terjadi di Amerika Serikat. Seorang penumpang tanpa tiket berhasil menyelinap ke dalam penerbangan Delta Air Lines, memanfaatkan momentum sibuknya musim liburan.

    Penumpang gelap yang identitasnya belum diungkapkan, berhasil masuk ke dalam penerbangan dari Seattle ke Honolulu pada Malam Natal. Delta Air Lines yang berbasis di Atlanta menyatakan bahwa penumpang tanpa tiket tersebut ditemukan saat pesawat sedang melakukan manuver taksi untuk lepas landas.

    Menurut keterangan maskapai penerbangan tersebut, dilansir dari Associated Press, Sabtu, 28 Desember, sesuai prosedur, pesawat kembali ke gerbang untuk menurunkan penumpang tanpa tiket tersebut – dan kemudian pihak penegak hukum menangkapnya.

    Menurut Bandara Seattle, yang mengoperasikan Bandara Internasional Seattle-Tacoma, semua penumpang lain juga diturunkan dari pesawat dan dikembalikan ke pos pemeriksaan Administrasi Keamanan Transportasi untuk pemeriksaan ulang “sebagai tindakan pencegahan”.

    Penerbangan Delta 487 kemudian meninggalkan bandara Seattle dan melanjutkan perjalanan ke Honolulu – tetapi perjalanan tersebut mengalami penundaan selama 2 jam dan 15 menit sebagai akibatnya, menurut Delta.

    “Karena tidak ada hal yang lebih penting daripada keselamatan dan keamanan, para petugas Delta mengikuti prosedur untuk mengeluarkan penumpang tanpa tiket dari pesawat dan kemudian menangkapnya,” kata juru bicara maskapai dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Associated Press pada hari Jumat, sambil mengucapkan terima kasih kepada pelanggan atas kesabaran dan kerja samanya.

    Insiden pada hari Selasa terjadi kurang dari sebulan setelah penumpang gelap lainnya naik ke penerbangan Delta bulan lalu, selama minggu Thanksgiving. Pihak berwenang mengatakan Svetlana Dali, seorang wanita Rusia dengan status residensi permanen AS, menghindari keamanan di Bandara Internasional John F. Kennedy dan berhasil terbang ke Paris sebagai penumpang gelap pada penerbangan Delta 26 November. Dia ditangkap ketika pesawat mendarat dan kemudian diterbangkan kembali ke AS.

  • VIDEO: Operasi Kapal Tanker Tua Rusia Picu Kekhawatiran Tumpahan Minyak

    VIDEO: Operasi Kapal Tanker Tua Rusia Picu Kekhawatiran Tumpahan Minyak

    VIDEO: Operasi Kapal Tanker Tua Rusia Picu Kekhawatiran Tumpahan Minyak

  • Mengungkap Ketergantungan Rusia dalam Pengembangan Rudal Oreshnik – Halaman all

    Mengungkap Ketergantungan Rusia dalam Pengembangan Rudal Oreshnik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rudal balistik Oreshnik yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina pada November 2024 ternyata masih bergantung pada peralatan canggih dari negara Barat.

    Temuan ini diungkapkan dalam analisis yang dilakukan oleh Financial Times, yang dilaporkan oleh Ukrinform.

    Dua lembaga rekayasa senjata terkemuka Rusia, yaitu Institut Teknologi Termal Moskow dan Sozvezdiye Concern, diidentifikasi sebagai pengembang rudal Oreshnik.

    Intelijen Ukraina menemukan bahwa kedua lembaga tersebut merekrut karyawan yang berpengalaman dalam menggunakan sistem pengerjaan logam dari produsen asal Jerman dan Jepang.

    Hal ini menunjukkan ketergantungan Kremlin pada sumber daya asing, terutama dalam bidang teknologi kontrol numerik komputer (CNC) yang penting untuk produksi Oreshnik.

    Menurut Institut Teknologi Termal Moskow, mereka menggunakan sistem CNC dari perusahaan Jepang, Fanuc, serta dari perusahaan Jerman, Siemens dan Heidenhain.

    Ketiga perusahaan ini merupakan pemimpin dalam teknologi CNC presisi tinggi dan disebutkan dalam iklan Sozvezdie yang mencantumkan sistem kontrol otomatis dan sistem komunikasi untuk penggunaan militer.

    Serangan Pertama dan Klaim Putin

    Pada 21 November 2024, rudal Oreshnik digunakan untuk menyerang fasilitas militer Ukraina di kota Dnipro.

    Setelah serangan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin membanggakan penggunaan rudal hipersonik baru ini di televisi, memperingatkan Barat bahwa serangan berikutnya dapat ditujukan kepada sekutu Ukraina.

    “Rudal ini disebut Oreshnik, yang dalam bahasa Rusia berarti pohon hazelnut,” ungkap Putin.

    Mengutip dari AP News, Putin mengeklaim bahwa Oreshnik dapat melesat ke sasarannya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara (Mach 10) dan mengeklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apapun.

    Pejabat militer Ukraina menyebutkan bahwa rudal tersebut dapat mencapai kecepatan Mach 11.

    Karakteristik dan Kemampuan Oreshnik

    Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, menyatakan bahwa Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.

    Pentagon mengklasifikasikan Oreshnik sebagai jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM) yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.

    Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

    Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5500 kilometer, dan senjata semacam itu sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.

    Direktorat Intelijen Utama Ukraina melaporkan bahwa rudal Oreshnik memiliki enam hulu ledak, masing-masing membawa submunisi yang dapat ditargetkan secara independen.

    “Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut,” jelas laporan tersebut.

    Putin menambahkan bahwa Oreshnik sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu, bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional, bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

    “Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah,” kata Putin sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kyiv.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tragedi Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Cerita Korban Selamat – Halaman all

    Tragedi Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines: Cerita Korban Selamat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines terjadi pada 25 Desember 2024, ketika pesawat dengan nomor penerbangan 8243 jatuh di Kazakhstan.

    Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia, dengan membawa 67 penumpang dan awak.

    Dari jumlah tersebut, 29 orang selamat sementara 38 lainnya tewas.

    Pengalaman Korban Selamat

    Dalam wawancara eksklusif dengan New York Times yang diterbitkan pada 27 Desember, beberapa korban selamat menceritakan pengalaman mereka.

    Pramugara Zulfugar Asadov, pramugari Aydan Rahimli, dan penumpang Subhonkul Rakhimov berbagi kisah menegangkan mereka.

    Zulfugar Asadov

    Asadov, yang kini dirawat di rumah sakit, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Saya bersyukur masih hidup,” katanya dalam wawancara telepon.

    Subhonkul Rakhimov

    Rakhimov, penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat, menggambarkan momen kacau saat kecelakaan.

    “Saya pikir itu doa terakhir saya,” ujarnya, mengingat bagaimana dia langsung berdoa setelah mendengar suara keras dan melihat kerusakan pesawat.

    Aydan Rahimli

    Rahimli menceritakan pengalaman saat dia terbangun sudah di luar pesawat.

    “Saya membuka mata dan melihat para pekerja. Saya bertanya di mana saya berada dan mereka mengatakan bahwa kami berada di Aktau,” ungkapnya.

    Keluarga Korban

    Putri Asadov, Konul, menggambarkan momen saat dia mengetahui bahwa ayahnya selamat.

    “Ketika saya mendengar suaranya, saya pikir saya sedang ditipu,” katanya.

    Konul menambahkan bahwa dia biasanya menghubungi ayahnya sebelum penerbangan, tetapi tidak melakukannya pada hari itu karena cuaca cerah.

    Penyelidikan Kecelakaan

    Saat ini, penyelidikan atas kecelakaan tersebut sedang berlangsung oleh pejabat Azerbaijan, Kazakhstan, dan Rusia.

    Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa hasil awal menunjukkan adanya gangguan eksternal, baik fisik maupun teknis.

    Sementara itu, Gedung Putih mengindikasikan kemungkinan bahwa sistem pertahanan udara Rusia menjatuhkan pesawat tersebut.

    Juru bicara keamanan nasional, John Kirby, menyatakan bahwa AS memiliki bukti awal yang mendukung penilaian ini, meskipun penyelidikan masih berlangsung.

    “Ini adalah situasi yang sangat kompleks, dan kami akan membiarkannya begitu saja untuk saat ini,” ujar Kirby saat ditanya tentang informasi intelijen yang mendukung kesimpulan tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Putin Minta Maaf soal Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

    Putin Minta Maaf soal Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas “insiden tragis” yang melibatkan maskapai Azerbaijan Airlines yang jatuh di Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12).

    Penerbangan Azerbaijan Airlines bernomor J2-8243 jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan setelah mengalihkan rutenya dari Rusia selatan. Wilayah Aktau masih menjadi bagian dari wilayah udara Rusia. 

    Sebanyak 38 orang dari total 67 penumpang termasuk pilot dan kru tewas dalam insiden itu.

    Permintaan maaf itu disampaikan Putin melalui sambungan telepon dengan Aliyev pada Sabtu (28/12) waktu Moskow. Komunikasi Putin dan Aliyev pertama kali diumumkan oleh Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin.

    “(Presiden) Vladimir Putin menyampaikan permintaan maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia serta kembali menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan tulus kepada keluarga korban, serta harapan agar para korban luka segera pulih,” kata Kremlin melalui sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

    Permintaan maaf dari Putin ini muncul setelah sejumlah pihak dan sumber keamanan Azerbaijan meyakini pesawat Embraer 190 itu jatuh imbas rudal pertahanan Rusia yang salah sasaran.

    Meski begitu, Putin tidak secara gamblang mengakui bahwa rudal Rusia lah yang menyebabkan pesawat jatuh dalam percakapannya dengan Aliyev.

    Dalam percakapan itu, Kremlin juga menyebutkan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan, yang terbang sesuai jadwal, berulang kali mencoba mendarat di bandara Grozny.

    Pada saat itu, Kremlin mengeklaim wilayah Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz sedang diserang oleh drone tak berawak Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia sedang menangkis serangan tersebut.

    Sebelumnya, 

    Regulator penerbangan Rusia, Rosaviatsia, juga menyatakan pesawat Azerbaijan Airlines jatuh setelah memutuskan mengubah rutenya dari tujuan semula karena kabut tebal dan peringatan muncul terkait drone Ukraina.

    Badan itu juga mengklaim pilot pesawat yang mengangkut 67 orang itu telah diberikan pilihan bandara lain untuk mendarat di Chechnya. Namun, pilot disebutmemilih untuk mendarat di Aktau, Kazakhstan.

    Rosaviatsia menyatakan pihaknya akan memberikan dukungan komprehensif kepada penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kazakhstan dan Azerbaijan terkait kecelakaan tersebut.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 4 Perempuan Paling Kaya di Indonesia, Nomor 1 Dewi Kam

    4 Perempuan Paling Kaya di Indonesia, Nomor 1 Dewi Kam

    Jakarta

    Menjadi sosok terkaya kini tidak hanya bisa didapuk oleh laki-laki, melainkan perempuan. Dalam daftar 50 orang paling tajir di Tanah Air, terdapat empat nama Srikandi yang punya harta kekayaan mentereng dari sekian bisnis yang dijalaninya.

    Perempuan-perempuan ini menekuni bisnis mulai dari sektor energi, pertambangan, hingga teknologi. Berikut detikcom merangkum keempat kiprah Srikandi terkaya versi Forbes.

    1. Dewi Kam

    Perempuan satu ini mampu masuk 10 besar dari 100 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Adalah Dewi Kam, yang menjadi satu-satunya perempuan dalam daftar 10 orang terkaya di Tanah Air.

    Dikutip dari Forbes, Sabtu (28/12/2024), total harta kekayaan perempuan kelahiran 1951 ini senilai US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 77,68 triliun. Dewi merupakan pengusaha dan pemilik saham perusahaan tambang batu bara di Indonesia, yakni PT Bayan Resources Tbk.

    Selain itu, Dewi memiliki saham 10% yang langsung meningkat drastis pada 2022 lantaran harga saham Bayan Resources melesat tiga kali lipat kala itu.

    Tidak cuma di pertambangan, Dewi juga bergerak dalam pembangunan pembangkit listrik. Dirinya memiliki 91% saham dari PT Sumbergas Sakti Prima. Menurut catatan detikcom, perusahaan ini menjadi pengembang di sejumlah proyek pembangkit listrik di Indonesia.

    Lebih lanjut, Dewi terlibat dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Keterlibatan Dewi Kam dalam hal ini dilakukan melalui PT Sumber Energi Sakti Prima (SSP), yang bermitra dengan PT Bosowa Energi dalam proyek tersebut.

    Merujuk pada data dari Indonesia Corruption Watch 2020, Dewi Kam tercatat pada database offshore leaks International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Ia tercatat terafiliasi dengan dua perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa. Dirinya turut mengendalikan PT Sumber Segara Primadaya (S2P) yang menjadi pengembang dalam proyek PLTU Cilacap.

    Ada pula proyek yang ia kelola adalah Coal Based Chemical Plant di Balocci, Pangkep, Sulawesi Selatan dengan nilai US$ 687 juta atau Rp 11,1 triliun. Tak heran, apabila kekayaannya ikut melonjak seiring pendapatan dan laba produsen batu bara Bayan Resources.

    Hal ini lantaran, lonjakan harta batu bara di tengah krisis energi global yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina naik tiga kali lipat sejak 2022 sebesar US$ 21,8 miliar.

    2. Arini Subianto

    Arini mendapuk urutan ke-29 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Perempuan dengan nama lengkap Arini Saraswaty Subianto ini merupakan anak dari mendiang taipan Tanah Air, Benny Subianto, yang wafat pada Januari 2017.

    Arini yang lahir pada 1970 meneruskan bisnis mendiang ayahnya, dan kini menjabat sebagai Direktur Utama Persada Capital Investama, yang merupakan perusahaan induk.

    Melansir dari situs resmi Forbes, kekayaan yang dimilikinya saat ini senilai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 32,3 triliun dari hasil mengelola bisnis yang diwariskan ayahnya yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu, minyak kelapa sawit, karet, batubara, dan juga investasi di startup teknologi.

    Selain dari memimpin Persada Capital Investama, ia juga mempunyai peran penting di beberapa perusahaan seperti menjadi komisaris di PT Adaro Energy dan PT Dharma Satya Nusantara. Selain itu, ia juga merupakan Presiden Direktur PT Tri Nur Cakrawala, Presiden Direktur PT Pandu Alam Persada, Direktur PT Panaksara, hingga Presiden Komisaris PT Anugrah Kirana Sarana.

    Lebih lanjut, salah satu aset utama dalam Persada Capital Investama yakni kepemilikan saham minoritas di PT Adaro Energy, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kekayaan Arini Subianto.

    3. Jenny Quantero

    Jenny dan suaminya, Engki Wibowo, menimba kekayaannya dari perusahaan pertambangan batu bara PT Bayan Resources. Mereka membantu Low Tuck Kwong, taipan nomor urut tiga Tanah Air, mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2004.

    Melansir dari laman resmi Bayan Resources pada Sabtu (28/12/2024), Jenny juga merupakan pemegang saham dan menjadi Direktur PT Bayan Resources sejak 2004. Ia kemudian menggandakan jabatannya di perusahaan itu sebagai sekretaris perusahaan mulai 2008. Hingga kini, ia juga menjabat sebagai direktur di sebagian besar anak perusahaan Bayan Group.

    Dalam Forbes, nama Jenny dan suaminya menjadi orang terkaya nomor 35 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan total aset kekayaan berkisar di angka US$ 1,49 miliar, atau setara kurang lebih Rp 24,1 triliun.

    4. Marina Budiman

    Marina Budiman adalah orang terkaya nomor 41 di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$ 1,32 miliar, atau setara kurang lebih Rp 21,3 triliun. Marina adalah salah satu pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia.

    Ia mendirikan DCI Indonesia bersama Otto Toto Sugiri pada 2011. Sebelumnya, Marina bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989. Marina lalu mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia, pada 1994.

    DCI Indonesia kini menjadi pemain utama dalam industri pusat data Tanah Air, melayani kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan data bagi berbagai sektir bisnis, termasuk teknologi finansial dan e-commerce.

    (fdl/fdl)

  • Aktivis Telanjang Dada Coba Rebut Patung Bayi Yesus di Vatikan

    Aktivis Telanjang Dada Coba Rebut Patung Bayi Yesus di Vatikan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang aktivis bertelanjang dada mencoba merebut patung bayi Yesus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Jumat (27/12).

    Aktivis yang berasal dari kelompok feminis Femen itu memanjat penghalang yang melindungi dekorasi adegan kelahiran Yesus yang dibuat oleh Vatikan untuk perayaan Natal.

    Namun, aksinya segera dihentikan oleh polisi yang langsung mengamankan aktivis tersebut.

    Kelompok Femen menyatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes untuk mendesak tindakan terhadap Rusia.

  • Analisis: Rudal Oreshnik yang Dibangga-banggakan Rusia Rupanya Masih Bergantung pada Peralatan Barat – Halaman all

    Analisis: Rudal Oreshnik yang Dibangga-banggakan Rusia Rupanya Masih Bergantung pada Peralatan Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rudal balistik Oreshnik, yang pertama kali diluncurkan Rusia terhadap Ukraina pada November 2024 lalu, ternyata diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Rusia yang masih bergantung pada peralatan canggih dari Barat.

    Temuan ini berdasarkan analisis dari Financial Times, yang dilaporkan oleh Ukrinform.

    Dua lembaga rekayasa senjata terkemuka Rusia, yaitu Institut Teknologi Termal Moskow dan Sozvezdiye Concern, diidentifikasi oleh intelijen Ukraina sebagai pengembang rudal Oreshnik.

    Kedua lembaga tersebut merekrut karyawan yang berpengalaman dalam menggunakan sistem pengerjaan logam dari produsen asal Jerman dan Jepang.

    Hal ini menyoroti ketergantungan Kremlin pada sumber daya asing, khususnya di bidang kontrol numerik komputer (CNC), teknologi penting untuk memproduksi Oreshnik.

    Institut Teknologi Termal Moskow, yang memainkan peran penting dalam mengembangkan rudal balistik berbahan bakar padat Rusia, mengumumkan pada tahun 2024 bahwa mereka menggunakan sistem CNC dari Fanuc, Siemens, dan Heidenhain.

    Fanuc berasal dari Jepang, sementara Siemens dan Heidenhain berasal dari Jerman.

    Ketiga perusahaan tersebut adalah pemimpin dalam teknologi CNC presisi tinggi.

    Ketiga perusahaan ini disebutkan dalam iklan Sozvezdie, yang mencantumkan sistem kontrol otomatis dan sistem komunikasi untuk penggunaan militer sebagai salah satu spesialisasinya.

    Rudal Oreshnik (newsinfo.ru)

    Rudal yang Dibanggakan Putin

    Pada 21 November 2024, rudal Rusia menyerang fasilitas militer Ukraina di kota Dnipro.

    Setelah serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tampil di TV, membanggakan serangan yang dilancarkan oleh rudal hipersonik barunya.

    Putin memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal berikutnya bisa ditujukan terhadap sekutu Ukraina yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.

    Putin mengatakan rudal itu disebut “Oreshnik,” yang dalam bahasa Rusia berarti “pohon hazelnut.”

    Apa yang Diketahui tentang Oreshnik?

    Mengutip AP News, senyum puas terpancar di wajah Putin saat ia menggambarkan bagaimana Oreshnik melesat ke sasarannya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, atau Mach 10, “seperti meteorit.”

    Putin mengklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun.

    Pejabat militer Ukraina mengatakan rudal itu mencapai Mach 11.

    Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, mengatakan Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.

    Pentagon mengatakan Oreshnik adalah jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM), yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.

    Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

    Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5.500 kilometer.

    Senjata semacam itu dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.

    Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan rudal tersebut memiliki enam hulu ledak, yang masing-masing membawa enam submunisi.

    Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen, seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon, yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut.

    Putin mengklaim senjata itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu — bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional — bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

    “Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah,” kata Putin dengan bangga, sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kyiv.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Sejarah Tragedi Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17

    Sejarah Tragedi Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17

    JAKARTA – Upaya terbang di atas wilayah konflik adalah keputusan berbahaya. Maskapai andalan Negeri Jiran, Malaysia Airlines pernah merasakannya. Mereka tak terpikirkan terbang di atas wilayah Ukraina timur membawa masalah besar.

    Pihak maskapai merasa aman saja karena banyak maskapai lainnya melakukan hal yang sama. Semuanya menyesali keputusan terbang di atas Ukraina timur kala pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh. Tiada yang selamat – penumpang hingga awak pesawat.

    Konflik Rusia dan negara pecahan Uni Soviet bak tak pernah habis. Bayangan konfliknya bak satu tumbuh seribu. Ambil contoh konflik antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara mulanya adem ayem saja. Apalagi, Presiden Ukraina Viktor F. Yanukovych dikenal pro Moskow.

    Masalah muncul kala rakyat Ukraina tak menghendaki negara yang dicintainya terlalu dekat dengan Rusia. Mereka lebih milih pro ke barat. Deru protes muncul dari mana-mana. Puncaknya, Yanukovych pun dilengserkan dari jabatan pada Juni 2014.

    Potret pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang hancur lebur karena ditembak jatuh kelompok separatis pro Rusia. (ANTARA)

    Narasi itu membuat Ukraina menentukan arah baru. Pemerintahan baru yang dipimpin oleh Petro Poroshenko merasa penting politik internasional Ukraina lebih condong ke Negeri Barat ketimbang Rusia.

    Masalah muncul. Rusia tak ingin Ukraina lepas begitu saja dengan segera menandatanngani perjanjian dagang dan keanggotaan bersama Uni Eropa. Kondisi itu membuat Rusia berang. Rusia mendukung penuh kelompok separatis mencaplok dua wilayah Ukraina timur: Donbas.

    Ketegangan antar Rusia dan Ukraina bertumbuh. Konflik panas terjadi. Dunia penerbangan terkena imbasnya. Wilayah udara konflik Rusia-Ukraina bak terlarang dilewati. Namun, banyak maskapai yang masih melewatinya dan aman-aman saja.

    Petaka muncul kala pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur ingin lepas landas dari Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda pada 17 Juli 2014. Pesawat Boeing 777-200 itu mengangkut 298 orang – 283 penumpang dan 15 kru.

    Pesawat MH17 lepas landas pada 10:31. Rencananya akan sampai Kuala Lumpur pada pukul 22:10. Nahas, pesawat itu melewati rute konflik Ukraina timur. Hasilnya, pesawat itu ditembak jatuh oleh milisi dengan rudal buatan Rusia pada pukul 13:20.

    “Pesawat MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina timur di wilayah yang dikuasai oleh pasukan separatis pro Rusia, menewaskan 298 orang tak berdosa, termasuk 80 anak-anak. Tim investigasi gabungan pada tahun 2018 menemukan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal buatan Rusia yang ditembakkan dari wilayah itu.”

    “Peluncur rudal yang digunakan untuk menembak jatuh MH17 berasal dari Brigade Antipesawat ke-53 Federasi Rusia, yang ditempatkan di Kursk, Rusia. Pikiran kami tetap bersama mereka yang tewas, dan kami bergabung dengan teman, keluarga, dan orang-orang terkasih mereka untuk menghormati kenangan mereka,” ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony J. Blinken dalam siaran persnya terkait 10 Tahun tragedi MH17 dikutip laman US Departement of State, 17 Juli 2024.

    Dunia Berduka

    Nasib buruk memang tiada yang tahu. Begitu pula 298 orang yang jadi korban Tragedi MH17. Penerbangan meraka awalnya lancar-lancar saja. Namun, penerbangan MH17 hilang kontak di atas langit Donetsk, Ukraina timur.

    Keluarga korban yang senantiasa menanti kedatangan korban dari beragam wilayah – Belanda, Malaysia, Singapura, Indonesia, Inggris dan lainnya—berharap bisa berjumpa di Kuala Lumpur. Namun, hilangnya sinyal membawa kepanikan.

    Belakangan diketahui bahwa pesawat itu diketahui ditembak di udara dan jatuh. Bencana itu membuat pesawat hancur lebur. Kondisi itu membawa kedukaan yang amat dalam bagi keluarga korban. Dunia pun ramai-ramai mengucapkan rasa belasungkawanya.

    Pihak separatis yang didukung Rusia pun tak membantah mereka menembak pesawat milik musuh: Ukraina. Namun, pesawat yang tertembak justru bak salah sasaran karena menyasar pesawat komersil. Kondisi itu membuat pihak maskapai dan keluarga korban mencari dan mengecam mereka yang bertanggung jawab.

    Kasus itu kemudian diangkat di Pengadilan Negeri Belanda. Prosesnya panjang. Apalagi, mereka yang diidentifikasi sebagai tersangka statusnya in absentia (tak hadir). Pengadilan Belanda pun jalan terus hingga akhirnya memutuskan bahwa tiga orang dari kelompok separatis pro Rusia bersalah dan dihukum seumur hidup pada November 2022.

    Reruntuhan Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina timur pada 17 Juli 2014 setelah direkonstruksi dan dipajang di pangkalan militer Gilze-Rijen, Belanda. (AP/Peter Dejong)

    Mereka adalah warga negara Rusia Igor Girkin dan Sergey Dubinskiy serta warga negara Ukraina, Leonid Kharchenko. Ketiganya pejuang kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk itu dalam kondisi buron. Putusan itu tak memuaskan keluarga korban.

    “Pengadilan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada warga negara Rusia Igor Girkin dan Sergey Dubinskiy serta warga negara Ukraina, Leonid Kharchenko, setelah menyatakan mereka bersalah menjatuhkan pesawat dan membunuh semua orang di dalamnya.”

    “Mereka diperintahkan untuk membayar lebih dari 16 juta euro sebagai kompensasi kepada para korban. Ketiga pria itu masih buron dan masih belum jelas apakah mereka akan menjalani hukuman mereka. Warga negara Rusia ketiga, Oleg Pulatov, dibebaskan dari tuduhan karena kurangnya bukti tentang perannya dalam penembakan rudal tersebut,” ujar Jennifer Rankin dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul Three Men Found Guilty of Murdering 298 People in Shooting Down of MH17 (2022).

  • Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Finlandia Selidiki Aksi ‘Sabotase’ di Laut Baltik

    Jakarta

    Otoritas Finlandia pada hari Kamis (26/12) menyita sebuah kapal yang membawa minyak Rusia di Laut Baltik. Kapal itu diduga menyebabkan putusnya kabel listrik bawah laut yang menghubungkan Finlandia dan Estonia sehari sebelumnya, dan juga merusak atau memutus empat jalur internet.

    Kapal berkode Eagle S yang terdaftar di Kepulauan Cook itu kini berada di bawah kendali petugas, kata seorang pejabat penjaga pantai dalam sebuah konferensi pers.

    “Kami sedang menyelidiki aksi sabotase serius,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia. “Menurut penyelidikan kami, jangkar kapal yang telah menyebabkan kerusakan,” tambahnya.

    Layanan bea cukai Finlandia mengatakan telah menyita kargo kapal dan Eagle S yag diyakini milik armada bayangan Rusia. Armada yang terdiri dari kapal tanker tua itu dibentuk demi menghindari sanksi atas ekspor minyak Rusia.

    Dugaan kuat aksi sabotase

    Dua kabel serat optik milik operator Finlandia Elisa yang menghubungkan Finlandia dan Estonia putus, sementara sambungan ketiga antara kedua negara yang dimiliki Citic dari Cina rusak, kata badan transportasi dan komunikasi Finlandia Traficom.

    Kabel internet keempat yang membentang antara Finlandia dan Jerman dan milik grup Finlandia Cinia juga diyakini telah putus, kata badan tersebut. “Kami berkoordinasi erat dengan sekutu kami dan siap mendukung penyelidikan mereka,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut menggarisbawahi perlunya kerja sama internasional yang lebih erat dalam menjaga infrastruktur bawah laut yang penting.

    “Kami mengikuti penyelidikan oleh Estonia dan Finlandia, dan kami siap memberikan dukungan lebih lanjut,” kata Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dalam sebuah posting di media sosial X.

    Negara-negara di Laut Baltik kian mewaspadai aksi sabotase menyusul serangkaian insiden kerusakan kabel listrik, jaringan telekomunikasi, dan jaringan pipa gas sejak 2022.

    Uni Eropa mengatakan pihaknya mengutuk keras setiap aksi pengrusakan infrastrukturnya secara sengaja. “Kami memuji otoritas Finlandia atas tindakan cepat mereka dalam menaiki kapal yang diduga terlibat,” kata pernyataan bersama dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan Komisi Eropa.

    Pengerahan patroli militer

    Perbaikan kabel sepanjang 170 km itu akan memakan waktu berbulan-bulan. Kerusakan pada jaringan nasional juga meningkatkan risiko pemadaman listrik selama musim dingin, kata operator Fingrid dalam sebuah pernyataan.

    Kapal tanker minyak Eagle S Panamax melintasi kabel listrik Estlink 2 pada pukul 10.26 GMT pada hari Rabu. Analisa oleh kantor berita Reuters terhadap data pelacakan kapal MarineTraffic menunjukkan lokasi kapal identik dengan waktu ketika Fingrid mengatakan pemadaman listrik terjadi.

    Estonia mengatakan pada hari Jumat (27/12) bahwa pihaknya akan mengirimkan kapal patroli untuk mengawasi jalur Estlink 1 ke Finlandia. “Kami telah memutuskan untuk mengirim angkatan laut kami dekat dengan Estlink 1 untuk mempertahankan dan mengamankan koneksi energi kami,” tulis Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur di X.

    Langkah tersebut untuk menjamin bahwa kabel penghubung akan terus beroperasi, kata Pevkur di radio Estonia.

    Secara terpisah, kepolisian Finlandia dan Estonia masih menyelidiki kerusakan yang terjadi tahun lalu pada jaringan pipa gas Balticconnector antara kedua negara. Kerusakan kemungkinan disebabkan oleh kapal yang menyeret jangkarnya di dasar laut.

    Pada tahun 2022, jaringan pipa gas Nord Stream Rusia-Jerman yang membentang di sepanjang dasar laut di perairan yang sama meledak, dalam kasus yang masih diselidiki oleh Jerman.

    rzn/hp (rtr,dpa,ap)

    (ita/ita)