Negara: Rusia

  • Aplikasi Pengganti WhatsApp Tambah Ramai, Ternyata Ini Alasannya

    Aplikasi Pengganti WhatsApp Tambah Ramai, Ternyata Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telegram, pesaing bisnis layanan pesan singkat WhatsApp, berhasil mencatatkan 1 miliar pengguna aktif pada Maret 2025. Torehan itu kian mendekatkan Telegram untuk melibas dominasi WhatsApp.

    Adapun pengguna aktif WhatsApp saat ini lebih dari 2 miliar dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.

    Selain capaian jumlah pengguna aktif, Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, pada Maret lalu juga mengumumkan profit perusahaan sebesar US$ 547 pada 2024.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch, Sabtu (25/10/2025).

    Pada komen itu, Pavel turut menyebutkan bahwa selama bertahun-tahun WhatsApp berupaya mengikuti inovasi Telegram, sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan perusahaan.

    “Tapi mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ucap Pavel.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    Sebanyak 53,2% pengguna Telegram berasal dari kelompok usia 25-44 tahun. Lebih banyak pria daripada perempuan yang menggunakan Telegram, dengan proporsi 58% berbanding 42%.

    Secara rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk mejajal aplikasi tersebut. Memang durasi tersebut masih jauh di bawah WhatsApp yang rata-rata diakses 17 jam 6 menit per bulan.

    Saat melaporkan pengguna aktif Telegram sebanyak 900 juta pada 2024 lalu, Pavel Durov mengatakan perusahaan menghadapi tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.

    Bahkan, Pavel Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan pada aplikasi pesan singkat Telegram.

    Tak sampai sepekan pasca ditangkap, ia dibebaskan bersyarat. Pavel juga diminta membayar uang jaminan senilai 5 juta euro. Sejak saat itu, Telegram mulai melakukan penyesuaian dengan meningkatkan moderasi konten di dalam platform.

    Kendati demikian, Pavel menekankan netralitas platformnya dari konflik geopolitik. Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tak menyaring konten-konten di dalamnya.

    Meski dinilai transparan, tetapi banyak juga konten bermuatan disinformasi yang tersebar di platform tersebut. Pavel menjamin sistem enkripsi pada Telegram akan membuat pertukaran informasi di dalamnya benar-benar terlindungi dan bebas intervensi pemerintah.

    “Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” ujarnya pada 2024 sebelum ditangkap.

    Menurut Pavel, ada berbagai cara yang dilancarkan pemerintah untuk mengelabui enkripsi Telegram. Salah satunya datang dari FBI.

    Ia mengatakan FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor platformnya. FBI tak berkomentar soal tuduhan ini.

    Namun, ia mengatakan tekanan untuk menjunjung kebebasan berpendapat dan berekspresi sebenarnya tak hanya datang dari pemerintah. Tantangan itu justru lebih banyak datang dari rivalnya seperti Apple dan Alphabet.

    “Dua platform tersebut benar-benar bisa menyensor apa saja yang Anda baca, serta mengakses semua yang ada di smartphone Anda,” kata dia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PBB Blak-blakan RI Dalam Bahaya, Ungkap Fakta Mengerikan

    PBB Blak-blakan RI Dalam Bahaya, Ungkap Fakta Mengerikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan dampak krisis iklim yang makin mengkhawatirkan. Peringatan ini khususnya ditujukan bagi beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia.

    Badan Meteorologi Dunia (WMO) yang merupakan salah satu lembaga di bawah PBB mengeluarkan laporan bertajuk ‘State of the Climate in Asia 2024’.

    “Pada tahun 2024, Asia mengalami tahun terhangat atau kedua terhangat yang pernah tercatat, dengan gelombang panas yang meluas dan berkepanjangan,” tertera dalam laporan yang dipublikasikan WMO pada 23 Juni 2025 tersebut, dikutip dari laman resminya, Sabtu (25/10/2025).

    WMO mengatakan suhu permukaan laut mencapai rekor tertinggi dan gelombang panas laut memengaruhi wilayah yang luas. Sementara itu, kenaikan muka air laut di Samudra Pasifik dan Hindia melampaui rata-rata global. Hal ini meningkatkan risiko bagi wilayah pesisir dataran rendah.

    Bencana Bertubi-tubi

    Indonesia disebut masih menjadi wilayah yang paling banyak dilanda masalah alam di dunia akibat cuaca dan iklim. Benua ini mengalami pemanasan lebih cepat dari rata-rata global dengan tren meningkat hampir dua kali lipat sejak periode 1961-1990.

    “Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita,” kata Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, beberapa saat lalu.

    Tren pemanasan global pada periode 1991-2024 disebut sudah dua kali lipat ketimbang periode 1961-1990. Untuk tahun glasial 2024, 23 dari 24 gletser di wilayah High Mountain Asia (HMA) menunjukkan kehilangan massa yang berkelanjutan.

    Suhu permukaan laut (SST) juga merupakan indikator fisik penting bagi sistem iklim Bumi. Perubahan suhu permukaan laut memengaruhi pola sirkulasi regional dan global, serta berdampak kritis terhadap ekosistem laut.

    “SST memengaruhi pola cuaca dan iklim regional, seperti pola curah hujan ekstrem di Indonesia dan India, monsun musim panas Asia, aktivitas kebakaran hutan, dan variabilitas es laut,” tertera dalam laporan tersebut.

    Sepanjang tahun lalu, 26 siklon tropis terbentuk di Samudra Pasifik Utara bagian barat dan Laut Cina Selatan. Siklon tropis terkuat, Yagi, yang mengakibatkan korban jiwa, pengungsian, dan kerusakan dilaporkan di Vietnam, Filipina, Republik Demokratik Rakyat Laos, Thailand, Myanmar, dan China.

    Banjir melanda sebagian besar wilayah Asia Tengah pada tahun 2024, terutama di Kazakhstan dan Federasi Rusia bagian barat daya. Sebanyak 12.000 bangunan tempat tinggal terendam banjir dan 118.000 orang dievakuasi. Banjir ini tercatat sebagai banjir terburuk di kawasan tersebut setidaknya dalam 70 tahun terakhir.

    Pada akhir September 2024, kekeringan yang makin parah di Provinsi Sichuan, Chongqing, dan wilayah tengah Sungai Yangtze di China. Hal ini berdampak ke lebih dari empat juta orang dan merusak lebih dari 300.000 hektar tanaman, yang menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai 2,89 miliar yuan.

    Beberapa wilayah India mengalami gelombang panas hebat pada tahun 2024, yang menyebabkan lebih dari 450 kematian di seluruh negeri.

    Pada 10 Juli 2025, petir di India merenggut sekitar 1.300 nyawa di berbagai wilayah negara. Peristiwa petir yang sangat mematikan terjadi pada 10 Juli, menewaskan 72 orang dalam satu hari.

    Tak cuma itu, badai debu parah melanda sebagian besar wilayah Asia, dengan jumlah hari kejadian debu tertinggi tercatat di Irak barat dan Turkmenistan timur.

    Sebelumnya, kajian proyeksi USAID di 2016 menyebutkan kenaikan air laut akan menenggelamkan 2.000 pulau kecil pada tahun 2050. Ini berarti terdapat 42 juta penduduk berisiko kehilangan tempat tinggalnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bom Bunuh Diri Hantam Stasiun Kereta di Ukrania, Pelaku dan 3 Perempuan Tewas

    Bom Bunuh Diri Hantam Stasiun Kereta di Ukrania, Pelaku dan 3 Perempuan Tewas

    JAKARTA – Seorang pria meledakkan bom bunuh diri saat penjaga perbatasan sedang memeriksa dokumen di stasiun kereta api di Ukraina utara.

    Dinas Penjaga Perbatasan Negara menyebut bom bunuh diri itu menewaskan pelaku dan tiga perempuan.

    Dilansir Reuters, Jumat, 24 Oktober, dinas tersebut menyatakan 12 orang lainnya terluka dalam ledakan di stasiun di Ovruch, dekat perbatasan dengan Belarus, dan seorang penjaga perbatasan termasuk di antara korban tewas.

    Pria yang meledakkan bom tersebut adalah seorang warga Kharkiv berusia 23 tahun di timur laut Ukraina yang baru-baru ini ditahan karena mencoba melintasi perbatasan. Laporan itu tidak menyebutkan adanya hubungan apa pun dengan perang Rusia di Ukraina.

  • Menag Sebut Pondok Pesantren adalah Mutiara yang Terpendam, Mengapa?

    Menag Sebut Pondok Pesantren adalah Mutiara yang Terpendam, Mengapa?

    Menag Sebut Pondok Pesantren adalah Mutiara yang Terpendam, Mengapa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Pondok Pesantren (Ponpes) adalah mutiara terpendam karena banyak bakat yang dihasilkan para santri.
    “Pondok pesantren itu adalah mutiara yang terpendam, yang kita harus gali, dan InsyaAllah mudah-mudahan pondok pesantren akan berkontribusi besar kepada negeri ini,” ucap Nasaruddin dalam agenda Hari Santri Nasional, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025).
    Nasaruddin mengungkapkan, sejumlah santri pernah mengikuti pertandingan ketangkasan kuda sambil memanah.
    “Ternyata sudah memiliki piala internasional, juara dunia, perempuan juga ada. Jadi ketangkasan balapan kuda tapi sambil memanah tepat sasaran mengalahkan Eropa, Rusia, Asia Selatan,” tuturnya.
    Selain itu, kata Nasaruddin, alumni pondok pesantren juga ada yang menjadi dokter, insinyur, bahkan diplomat yang bertugas di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
    “Ada juga dari seni kesenian, orkestra, pondok pesantren itu memiliki orkestra sendiri yang belum dimiliki oleh sekolah-sekolah lain. Ada band putri, ada keterampilan penulisan, penelitian,” ucapnya.
    “Banyak lagi prestasi, ada yang penulis cerpen, dan cerpennya sudah dibukukan, diterbitkan oleh para penerbit,” sambungnya.
    Dengan pencapaian itu, Menag menyebut bahwa pondok pesantren terbukti memiliki keunggulan dan mengabdikan diri bagi bangsa.
    “Selama ini memang diam-diam pondok pesantren telah melakukan banyak hal. Dengan adanya perhatian khusus pemerintah, tentu nilai pengabdian pondok pesantren akan lebih terasa di masyarakat,” tandas Nasaruddin.
    Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
    “Dalam kesempatan ini saya menyampaikan, saya merestui usulan dibentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren,” ujar Prabowo memberi sambutan dalam agenda Hari Santri Nasional, melalui tayangan video, Jumat.
    Menurut Prabowo, santri bukan hanya penjaga moral, tetapi anak bangsa yang menguasai bidang ilmu agama dan dunia.
    “Santri bukan hanya penjaga moral tapi juga pelopor yang menguasai ilmu agama dan dunia yang berakhlak dan berdaya saing,” ucapnya.
    Prabowo menyebut, pemberian restu dibentuknya Ditjen Pesantren menunjukkan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, dan memperkuat posisi pesantren di Indonesia.
    “Untuk meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren, dengan semangat hari santri, kita teguhkan kembali tekad untuk mengawal kemerdekaan Indonesia menuju peradaban dunia yang semakin berkeadilan dan berakhlak,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rosneft Kena Sanksi AS, Bagaimana Nasib Kilang Tuban di RI?

    Rosneft Kena Sanksi AS, Bagaimana Nasib Kilang Tuban di RI?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan proyek Kilang Tuban di Indonesia, yang salah satu pemegang sahamnya adalah Rosneft, terus berjalan meskipun perusahaan minyak asal Rusia tersebut baru saja mendapatkan sanksi dari Presiden AS Donald Trump. 

    Proyek Tuban rencananya akan digarap oleh mitra asal Rusia, Rosneft dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Pemerintah pun masih mengevaluasi ulang rencana investasi pada megaproyek Grass Root Refinery (GRR) di Jawa Timur itu. 

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bersama Pertamina akan fokus untuk mengeksekusi proyek tersebut karena salah satu kebutuhan untuk ketahanan energi nasional. 

    “Menyangkut kilang yang selama ini kerja sama antara Pertamina dan Rosneft, sekarang masih dalam tetap masih on progress bahwa plan A plan B semuanya akan dalam pembahasan,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/10/2025). 

    Sebelumnya, Bahlil juga masih menilai sanksi yang dikenakan AS ke Rosneft tidak akan berdampak pada proyek Kilang Tuban di RI. Namun, dia mengakui bahwa saat ini Pertamina dan Rosneft masih dalam pertimbangan. 

    Adapun, FID ditargetkan rampung pada kuartal IV/2025 mendatang. 

    “Tenang aja, banyak jalan menuju surga. Jangan terlalu khawatir berlebihan ya. Kita sudah siasati,” ujar Bahlil. 

    Menurut Bahlil, Kilang Tuban belum jalan karena pemerintah masih menghitung keekonomian dari proyek itu. 

    “Nah, sekarang kenapa belum jalan? Setelah dihitung kembali antara investasi dan nilai ekonominya masih terjadi review kembali lah,” kata Bahlil, beberapa waktu lalu. 

    Dia juga berpendapat perhitungan itu menjadi hal penting. Sebab, nilai investasi dari proyek Kilang Tuban cukup fantastis. Terlebih, belakangan nilai investasi proyek Kilang Tuban membengkak. 

    Tercatat, nilai investasi proyek tersebut kini berada di angka US$23 miliar atau setara Rp377,38 (asumsi kurs Rp16.408 per US$). Angka ini naik dari rencana awal yang senilai US$13,5 miliar atau Rp205,05 triliun. 

    “Sampai dengan sekarang kita lagi melakukan evaluasi terhadap investasinya. Memang investasinya cukup gede di awal itu,” ucap Bahlil.

  • Harga Minyak Dunia Naik Tipis Imbas Sanksi AS ke Perusahaan Rusia – Page 3

    Harga Minyak Dunia Naik Tipis Imbas Sanksi AS ke Perusahaan Rusia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak menguat tipis pada perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025. Kenaikan harga minyak melanjutkan lonjakan pada perdagangan sebelumnya dan berada di jalur kenaikan mingguan.

    Hal itu seiring sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia terkait perang di Ukraina memicu kekhawatiran pasokan.

    Mengutip CNBC, Sabtu (25/10/2025), harga minyak Brent berjangka turun 7 sen atau 0,12% menjadi USD 65,91. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot 32 sen atau 0,52% menjadi USD 61,47.

    “Ini karena sanksi,” ujar Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.

    Harga minyak berjangka telah turun dalam beberapa pekan terakhir karena ekspektasi kelebihan pasokan minyak karena OPEC dan sekutunya meningkatkan pasokan.

    “Melihat angka permintaan dari Badan Informasi Energi AS pada hari Rabu, kami tidak melihat adanya bukti kelebihan pasokan,” kata Flynn.

    Harga minyak acuan melonjak lebih dari 5% pada Kamis setelah pengumuman sanksi dan akan mencatat kenaikan mingguan sekitar 7%, terbesar sejak pertengahan Juni.

    Selisih enam bulan untuk Brent dan minyak mentah berjangka AS kembali ke kondisi backwardation. Hal ini berarti struktur pasar di mana kontrak untuk pemuatan selanjutnya dihargai lebih rendah daripada pemuatan sebelumnya setelah sempat berada dalam kondisi contango minggu ini, di mana pemuatan selanjutnya lebih mahal.

    Hal ini menunjukkan pergeseran kekhawatiran para pedagang dari kelebihan pasokan menjadi kekurangan pasokan, yang memungkinkan para pedagang menjual dengan harga mendekati bulan yang lebih tinggi daripada membayar untuk menyimpan minyak untuk penjualan pada masa mendatang.

     

     

  • Ide Gila Cermin Raksasa untuk Pantulkan Matahari, Ilmuwan Cemas

    Ide Gila Cermin Raksasa untuk Pantulkan Matahari, Ilmuwan Cemas

    Jakarta

    Bayangkan, kalian sudah bekerja dalam waktu lama, mematikan lampu, dan berbaring di tempat tidur, tiba-tiba langit di luar jendela menjadi menyala seakan-akan hari sedang terang benderang.

    Inilah yang mungkin terjadi jika Reflect Orbital berhasil mewujudkan keinginannya. Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini berencana mengirim cermin raksasa ke luar angkasa untuk ‘jualan’ sinar Matahari setelah gelap.

    Rencana ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan astronom yang sudah lama mengkhawatirkan hilangnya langit malam akibat konstelasi satelit dan polusi cahaya secara keseluruhan.

    Namun, perusahaan rintisan asal California itu berkilah dan berusaha meyakinkan publik terkait idenya, dengan mengatakan bahwa rencana ini dapat membantu memecahkan masalah energi sekaligus menyediakan penerangan untuk situasi seperti mitigasi bencana dan banyak lagi.

    Kalangan Astronom Menentang

    Aaron Boley, seorang astronom dan profesor madya di University of British Columbia mengatakan ada kesalahpahaman mendasar atau kesalahan penafsiran yang disengaja di situs web perusahaan tersebut.

    “Mereka sedang membicarakan tentang pengurangan polusi cahaya dengan menghadirkan cahaya raksasa dari luar angkasa. Dan sepertinya mereka benar-benar ingin menunjukkan bahwa karena ini adalah sinar matahari alami, maka ini bukan polusi,” ujarnya seperti dikutip dari CBC.

    Reflect Orbital mengajukan permintaan kepada Federal Communication Commission AS untuk meluncurkan satelit pertamanya, EARENDIL-1. Mereka mengusulkan penggunaan satelit untuk memancarkan sinar Matahari yang dipantulkan ke lokasi tertentu, seperti ladang surya setelah Matahari terbenam.

    Perusahaan ini telah mengusulkan beberapa ukuran satelit yang berbeda, mulai dari 10 x 10 meter, 18 x 18 meter, dan bahkan 54 x 54 meter. Tetapi bahkan pada ukuran teratas, beberapa ahli mengatakan bahwa untuk menyediakan cukup sinar Matahari ke ladang surya, akan dibutuhkan ribuan satelit.

    “Jika Anda ingin mengamati Matahari tengah hari misalnya, Anda akan membutuhkan cermin yang, dari tanah, tampak berukuran sama dengan Matahari itu sendiri di langit,” kata Michael Brown, seorang profesor madya astronomi di Monash University di Melbourne, Australia.

    “Itu berdiameter beberapa kilometer saat berada di orbit. Nah, tidak ada yang akan meluncurkan cermin selebar itu, jadi yang mereka lakukan adalah meluncurkan beberapa cermin yang lebih kecil. Dan Reflect Orbital berbicara tentang cermin berukuran 54 meter persegi. Dan untuk menghasilkan 20% dari Matahari tengah hari saja, sepertinya Anda membutuhkan sekitar 3.000, mungkin lebih banyak cermin seperti ini,” jelasnya.

    Bukan Konsep Baru

    Gagasan cermin antariksa sebenarnya bukan hal baru. Ide serupa pertama kali diusulkan pada 1920-an. Pada 4 Februari 1993, Rusia meluncurkan Znamya 2, sebuah cermin antariksa berdiameter 25 meter yang menghasilkan titik terang sepanjang lima kilometer. Beberapa hari kemudian, cermin tersebut terbakar di atas langit Kanada.

    AS dan Badan Antariksa Eropa ESA juga telah mengajukan proposal serupa, meskipun sejauh ini belum ada yang terealisasi. Beberapa pihak berpendapat bahwa hal ini terjadi karena tidak memungkinkan. Lalu mengapa gagasan ini masih dianggap menarik?

    “Dengan semakin banyaknya objek di orbit, muncul mentalitas bahwa jika Anda bisa melakukan sesuatu dari luar angkasa, Anda harus melakukannya dari luar angkasa. Dan saya pikir itulah yang mendorong sebagian gagasan ini,” kata Boley.

    Ia menjelaskan bahwa agar cermin tersebut berfungsi, satelit harus berada di orbit kutub, seperti cincin yang bergerak dari kutub selatan ke kutub utara. Dengan begitu, satelit akan berada tepat di atas Kanada.

    “Ada masalah lain, seperti cahaya yang bersinar padahal kita tidak menginginkannya di sana. Jadi karena kita memiliki desain sinkron-Matahari ini, maka satelit-satelit ini akan menyapu Kanada seperti senja yang menyapu Kanada. Jadi, Kanada seharusnya sangat vokal tentang hal itu,” ujarnya.

    Konsekuensi

    Reflect Orbital memperkirakan cahaya yang dihasilkan oleh cerminnya akan meluas hingga beberapa kilometer. Ada kekhawatiran tentang bagaimana rencana itu dapat berdampak tidak hanya pada orang-orang yang tidak menginginkan cahaya, tetapi juga satwa liar.

    John Barentine, pendiri Dark Sky Consulting, mengatakan masih banyak yang belum diketahui tentang detail teknis Reflect Orbital. Namun, ia menambahkan, informasi yang diungkapkan perusahaan menunjukkan bahwa hal itu akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

    “Objek-objek ini akan tampak seperti bintang-bintang yang sangat terang di langit dan bergerak perlahan jika dilihat dari jarak ratusan kilometer dari titik di permukaan tanah tempat cahaya itu muncul,” ujarnya.

    “Ini terjadi di saat dunia sedang gelap. Ekspektasi biologi (hewan) adalah bahwa kondisi di sekitar mereka akan gelap. Saya khawatir soal ini, misalnya jika seekor burung yang bermigrasi, yang sekarang kita tahu menavigasi dengan bintang-bintang pada tingkat tertentu, hal ini bisa sangat membingungkan mereka,” jelasnya.

    “Selain itu, ada implikasi untuk observatorium, baik profesional maupun amatir. Reflect Orbital memang mengatakan pihaknya tidak akan menimbulkan polusi cahaya di observatorium. Tetapi jika ada objek terang yang tampak seperti bintang yang bergerak di langit jauh dari tempat sinar mencapai tanah, jika berada di dekat observatorium, itu tetap menjadi masalah,” kata Barentine.

    Brown, dari Monash University, juga prihatin dengan gangguan radio yang tidak disengaja dari satelit. Baru-baru ini ditemukan bahwa satelit Starlink milik SpaceX menimbulkan gangguan di observatorium radio. Namun, ada hal lain yang membuatnya tertekan.

    “Anehnya, saya juga lebih khawatir, dari sudut pandang estetika. Saya suka langit menjadi semacam alam liar bersama,” ujarnya.

    “Kalau kita pergi ke suatu tempat yang bagus dan gelap, melihat langit malam, dan malah terus-menerus teringat teknologi, menurut saya itu agak merugikan,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Prabowo Kagumi Lula da Silva: Dia Sudah Tiga Periode, Kalau Di sini Tak Boleh

    Prabowo Kagumi Lula da Silva: Dia Sudah Tiga Periode, Kalau Di sini Tak Boleh

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara terbuka menyatakan kekagumannya terhadap Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dalam pernyataan bersama (joint statement) seusai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (23/10/2025).

    Dengan nada hangat dan penuh humor, Prabowo mengakui bahwa dirinya mengagumi kepemimpinan Lula yang telah menjabat selama tiga periode di Brasil sesuatu yang di Indonesia, dia singgung, tidak dimungkinkan oleh undang-undang.

    “Saya mau akui di sini bahwa saya ini pengagum beliau, karena beliau sudah mimpin lebih lama dari saya. This is your third term. Beliau sudah ketiga kali, ketiga kali periode. Kalau undang-undang mereka boleh tiga kali, kalau kita nggak boleh,” ujar Prabowo disambut tawa para hadirin.

    Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas peran dan dukungan Presiden Lula terhadap Indonesia, khususnya dalam mempercepat proses keanggotaan Indonesia di BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa) yakni kelompok ekonomi utama negara-negara berkembang dunia.

    “Terima kasih Presiden Lula atas kepemimpinan beliau memimpin BRICS. Di bawah kepemimpinan beliau, Indonesia paling cepat diterima di BRICS. Bulan Oktober kita ajukan untuk diterima, Januari beliau langsung terima. Jadi sekali lagi, terima kasih,” ungkap Prabowo.

    Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengumumkan kebijakan penting di bidang pendidikan sebagai bentuk penghormatan dan komitmen mempererat hubungan Indonesia–Brasil. Ia memutuskan bahasa Portugis akan menjadi salah satu bahasa prioritas dalam sistem pendidikan Indonesia.

    “Karena pentingnya hubungan ini, saya sudah putuskan bahwa bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas di pendidikan kita. Karena kita ingin hubungan ini lebih baik. Selain bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Korea, Prancis, Jerman, dan Rusia, bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas bagi kita Portugis dan Spanyol,” tegas Prabowo.

    Kebijakan ini, lanjut Prabowo, mencerminkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat diplomasi dengan Brasil dan negara-negara berbahasa Portugis di Amerika Latin serta Afrika.

    Pertemuan kedua pemimpin negara tersebut menandai tonggak baru hubungan strategis Indonesia–Brasil, yang kini meluas dari kerja sama perdagangan dan pertahanan hingga bidang pendidikan, sains, energi, serta kebudayaan.

    “Saya kira itu dari saya. Terima kasih Presiden Lula,” tandas Prabowo.

  • Video: China Mulai ‘Selingkuhi’ Putin, Ikut Sanksi AS Jauhi Rusia

    Video: China Mulai ‘Selingkuhi’ Putin, Ikut Sanksi AS Jauhi Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah langkah mengejutkan datang dari Beijing. Raksasa-raksasa minyak milik negara China dilaporkan menangguhkan impor minyak mentah dari Rusia.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 24/10/2025) berikut ini.

  • Video: Uni Eropa Akan Setop Impor Gas Dari Rusia Pada 2027

    Video: Uni Eropa Akan Setop Impor Gas Dari Rusia Pada 2027

    Video

    Video: Uni Eropa Akan Setop Impor Gas Dari Rusia Pada 2027

    News

    28 menit yang lalu