Negara: Rusia

  • Pertama Kalinya, Ukraina Sukses Tembak Jatuh Helikopter Militer Rusia dengan Drone Laut Magura V5 – Halaman all

    Pertama Kalinya, Ukraina Sukses Tembak Jatuh Helikopter Militer Rusia dengan Drone Laut Magura V5 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina mengklaim bahwa untuk pertama kalinya, salah satu pesawat tak berawak lautnya berhasil menjatuhkan target militer Rusia di udara.

    Mengutip RFE RL, Badan Intelijen Militer Ukraina (GUR) mengatakan dalam sebuah postingan di Telegram pada 31 Desember bahwa drone laut Magura V5 yang dilengkapi rudal, berhasil menembak jatuh sebuah helikopter Mi-8.

    Drone laut itu dilengkapi dengan rudal R-73, kata GUR.

    Serangan itu terjadi di dekat Tanjung Tarkhankut di pantai barat Krimea.

    Satu helikopter Rusia lainnya, menurut GUR, juga terkena tembakan namun berhasil kembali ke pangkalannya.

    “Untuk pertama kalinya, tentara GUR berhasil menghancurkan target udara menggunakan pesawat nirawak angkatan laut Magura V5,” kata badan intelijen tersebut.

    GUR juga merilis rekaman video dari serangan itu.

    Serangan terhadap helikopter tersebut belum dapat diverifikasi secara independen, dan pihak Rusia belum memberikan komentar.

    Kecanggihan Magura V5
    lihat foto
    MAGURA V5

    Mengutip Kyiv Post, MAGURA V5 (Maritime Autonomous Guard Unmanned Robotic Apparatus) adalah kendaraan permukaan tanpa awak milik Ukraina yang digunakan untuk pengintaian dan penghancuran target musuh.

    Drone ini diketahui digunakan oleh Direktorat Intelijen Utama (HUR) Kementerian Pertahanan, khususnya oleh unit khusus “Group13.”

    MAGURA V5 mampu melakukan berbagai operasi maritim, termasuk misi pengawasan, pengintaian, patroli, dan pertempuran.

    Kendaraan permukaan nirawak (USV) ini memiliki panjang 5,5 meter dan lebar 1,5 meter, dengan kecepatan jelajah 40,7 kilometer per jam, kecepatan maksimum 77,8 kilometer per jam, serta jangkauan sekitar 833 kilometer.

    Berkat lambung hidrodinamis dan kemampuan manuvernya, MAGURA V5 memiliki kemampuan siluman.

    Sebuah studi oleh ilmuwan Polandia menyimpulkan bahwa drone MAGURA V5 Ukraina mampu menghancurkan lebih banyak kapal Rusia dibandingkan dengan drone angkatan laut lainnya dalam Perang Rusia-Ukraina.

    Rusia melancarkan beberapa gelombang serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Ukraina, dimulai pada Senin (30/12/2024) malam dan berlanjut hingga pagi hari berikutnya, menurut laporan dari Telegram Angkatan Udara Ukraina.

    Mengutip Stripes.com, serangan itu mencakup enam rudal balistik Iskander, satu rudal balistik Kinzhal, enam rudal jelajah Kh-69, delapan rudal jelajah Kh-22, dan 40 pesawat nirawak Shahed.

    Sistem pertahanan udara Ukraina berhasil mencegat enam rudal dan 16 pesawat nirawak, namun 24 pesawat nirawak lainnya berhasil melewati pertahanan tersebut.

    Ukraina telah menggunakan pesawat nirawak di wilayah tersebut untuk menyerang berbagai target, termasuk armada Laut Hitam Rusia.

    Pasukan Rusia telah terus membombardir infrastruktur Ukraina selama berbulan-bulan dan juga membuat kemajuan perlahan di sepanjang garis depan di timur Ukraina.

    Serangan ini terjadi di tengah penantian kedua belah pihak atas kembalinya Presiden AS terpilih Donald Trump ke Gedung Putih.

    Trump berjanji akan mengakhiri perang dan menyarankan agar Ukraina siap membuat kesepakatan.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Ikut Perang Rusia Lawan Ukraina, Tentara Korut Pakai Senjata Jadul

    Ikut Perang Rusia Lawan Ukraina, Tentara Korut Pakai Senjata Jadul

    Jakarta, CNN Indonesia

    Prajurit-prajurit Korea Utara dilaporkan berperang di Kursk, Rusia, menggunakan senjata-senjata lawas.

    Seorang sersan operasi khusus Ukraina mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA) bahwa para tentara Pyongyang bertempur dengan persediaan yang tak mumpuni. Mereka tidak memakai senjata modern bahkan tidak membawa persediaan makanan.

    “Mereka tidak punya ransum di tas mereka. Mereka punya beberapa granat tapi granat-granat itu bahkan bukan tipe Soviet. Itu granat sampah, selain itu mereka juga dilengkapi perlengkapan medis tingkat rendah,” kata Mykhailo Makaruk, sersan dari Resimen Operasi Khusus ke-8, kepada RFA, Rabu (1/1).

    Makaruk mengatakan hal itu setelah pasukan Ukraina memeriksa seragam militer tentara-tentara Korut yang tewas di wilayah Kursk.

    Berdasarkan perkiraan Ukraina dan Amerika Serikat, sekitar 12 ribu tentara Korea Utara saat ini berada di Rusia untuk membantu Moskow memerangi pasukan Kyiv di Kursk.

    Jumlah pasukan Korut itu diyakini telah berkurang karena Ukraina mengklaim lebih dari 3.000 prajurit Korut telah tewas selama perang. Senada dengan itu, Korea Selatan juga menyebut sedikitnya 1.100 tentara Korut tewas maupun terluka dalam perang Rusia vs Ukraina.

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby juga mengatakan lebih dari 1.000 warga Korea Utara menjadi korban di Rusia hanya dalam sepekan terakhir.

    Meski membawa senjata jadul, para tentara Korut setidaknya dilaporkan mendapatkan pelatihan sesuai dengan standar Soviet. Makaruk mengatakan para tentara Korut yang tewas dibekali senapan Kalashnikov AK-47 milik Rusia.

    Tak hanya itu, mereka juga diberikan rokok Rusia serta beberapa korek api.

    (blq/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Rusia Setop Aliran Gas ke Ukraina, Eropa Terancam Krisis Energi

    Rusia Setop Aliran Gas ke Ukraina, Eropa Terancam Krisis Energi

    Bisnis.com, JAKARTA – Aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina terhenti karena kesepakatan transit utama berakhir. Hal ini meningkatkan risiko terhadap keamanan energi benua Eropa yang kini akan sangat bergantung pada cadangan.

    “Karena penolakan berulang dan eksplisit dari pihak Ukraina” untuk memperpanjang perjanjian lima tahun, Gazprom PJSC “dihilangkan dari kesempatan teknis dan hukum untuk memasok gas untuk transit melalui wilayah Ukraina mulai 1 Januari 2025,” kata raksasa gas Rusia itu melalui Pesan Telegram dikutip dari Bloomberg, Rabu (1/1/2025).

    Selama lima dekade Ukraina telah menjadi jalur utama pasokan gas ke Eropa. Penyaluran energi ini bahkan tetapi berjalan selama hampir tiga tahun sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina. 

    Penghentian itu berarti segelintir negara Eropa tengah yang bergantung pada aliran tersebut akan dipaksa untuk mendapatkan gas yang lebih mahal di tempat lain. Hal ini menambah tekanan pada pasokan pada saat wilayah tersebut telah menghabiskan penyimpanan musim dinginnya dengan kecepatan tercepat dalam beberapa tahun.

    Ukraina menghentikan ekspor gas Rusia melalui wilayahnya pada pukul 7 pagi waktu setempat pada hari Rabu demi kepentingan keamanan nasional, kementerian energi di Kyiv mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    “Kami telah menghentikan transit gas Rusia, ini adalah peristiwa bersejarah. Rusia kehilangan pasar, dan akan mulai mengalami kerugian finansial,” kata kementerian energi Ukraina dalam sebuah pernyataan.

    Infrastruktur gas Ukraina telah dipersiapkan untuk bekerja di tengah tidak adanya transit dari Rusia, dan mitra asing negara itu telah diperingatkan sebelumnya, kata pernyataan itu. Ukraina telah mengamankan pasokan gas terjamin yang ditingkatkan melalui rute selatan, serta dari Polandia, Operator Transmisi Gas negara itu mengatakan di situs webnya.

    Untuk saat ini, tidak ada alternatif yang tersedia untuk perjanjian transit berusia lima tahun itu, meskipun telah terjadi pertikaian politik selama berbulan-bulan. Meski pengiriman melalui Ukraina hanya mencakup sekitar 5% dari kebutuhan gas Eropa, kawasan itu masih merasakan dampak krisis energi yang dipicu oleh invasi besar-besaran Kremlin ke negara tetangganya.

    Berakhirnya kesepakatan transit tersebut telah menyoroti ketergantungan Eropa yang berkelanjutan pada gas Rusia melalui jaringan pipa dan pengiriman bahan bakar cair, serta keretakan dalam pendekatan blok tersebut untuk menghentikan pasokan Rusia. 

    Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, telah menetapkan tujuan politik untuk menghentikan bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027 setelah invasi tersebut, dan mengatakan bahwa berakhirnya transit tersebut tidak akan berdampak besar pada pasar energi regional. Namun, negara-negara seperti Hongaria dan khususnya Slovakia telah melancarkan kampanye yang semakin sengit untuk menjaga agar bahan bakar tetap mengalir.

    Eropa juga menghadapi pasar gas global yang semakin ketat. Kontrak bulan depan mengakhiri tahun dengan kenaikan tahunan sebesar 51% — yang terbesar sejak 2021.

    Perselisihan yang Meningkat

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bulan lalu menolak pengaturan apa pun yang pada akhirnya akan mengirim uang ke kas Rusia sementara perang terus berlanjut. 

    Sementara itu, Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengancam Ukraina dengan kemungkinan pemutusan aliran listrik, yang menimbulkan pertanyaan tentang keamanan energi yang lebih luas di wilayah tersebut.

    Dalam upaya terakhir selama akhir pekan, Fico mendesak Uni Eropa (UE) untuk mengatasi penghentian pasokan melalui Ukraina. Dia mengatakan dampak ekonomi pada blok tersebut akan lebih besar daripada dampaknya terhadap Rusia.

    Fico memperkirakan bahwa konsumen Eropa dapat menghadapi kenaikan harga gas hingga €50 miliar ($52 miliar) per tahun dan kenaikan biaya listrik sebesar €70 miliar.

    Slovakia dan beberapa negara Eropa Tengah lainnya lebih menyukai gas yang didiskon dari timur, dan dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan-perusahaan utama dari kawasan tersebut telah berlomba-lomba membangun dukungan untuk alternatif kesepakatan Rusia-Ukraina. 

    Slovakia mengatakan dapat menangani hilangnya gas Rusia, tetapi pasokan lain kemungkinan akan mahal untuk dibawa ke negara yang terkurung daratan itu. Gas Rusia juga pernah mengalir dari Slowakia ke Austria dan Republik Ceko, meskipun kedua negara terakhir tidak lagi membeli bahan bakar langsung dari Gazprom. 

  • OCCRP Cari Jokowi, Dokter Tifa: Jangan Cengengesan Mulu!

    OCCRP Cari Jokowi, Dokter Tifa: Jangan Cengengesan Mulu!

    Tifa seakan menantang dan memberi peringatan pada Jokowi, dengan menekankan bahwa masa depan yang penuh ketidakpastian tengah menanti.

    “Bingung deh, bingung pasti,” kuncinya.

    Sebelumnya, Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia, Connie Rahakundini Bakrie, memberikan bocoran terkait “bom waktu” yang pernah ia singgung sebelumnya.

    Dalam keterangannya, Connie menyinggung seseorang bernama Mulyono dan mengklaim memiliki sejumlah dokumen penting yang sudah dinotariskan di Rusia.

    “Supaya Si Mulyono itu dengar, dia musti dengar, jadi orang itu coba lihat gurunya dulu itu siapa? Belajar yang baik-baik gitu. Bukan jadi anak durhaka,” ujar Connie dikutip dari unggahan akun X @nak_Negeri (1/1/2025).

    Connie juga meminta perhatian Ibu Negara, Iriana Jokowi. Ia mengisyaratkan bahwa informasi yang ia miliki bukanlah hal sepele dan menyangkut hal besar yang berhubungan dengan negara.

    “Bu Iriana BDW jangan tenang-tenang ibu. Kata ibu Iriana, kalau tidak penting dan tidak menyangkut negara, tidak mungkin diberikan ke saya,” sebutnya.

    Ia mengungkapkan bahwa dokumen-dokumen tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk seseorang bernama Andi dan pihak kepolisian, yang hingga kini belum diungkap ke publik.

    “Menyangkut Mulyono sedikit banyak, pasti. Karena semua data dokumen, apa itu, ada di saya yang sudah dinotariskan di Rusia,” Connie menuturkan.

    Connie memberikan sinyal bahwa ia siap membuka data tersebut jika situasinya mendesak.

    “Ada dari mas Andi belum dibuka, ada dari Kepolisian yang belum dibuka. Kita ini mau buka-bukaan atau ancur-ancuran. Ini yang kita mau?,” tandasnya.

  • AS Jatuhkan Sanksi kepada Iran dan Rusia atas Campur Tangan Pemilu 2024 – Halaman all

    AS Jatuhkan Sanksi kepada Iran dan Rusia atas Campur Tangan Pemilu 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 31 Desember 2024, Amerika Serikat (AS) mengumumkan penerapan sanksi terhadap entitas-entitas yang berbasis di Iran dan Rusia.

    Sanksi ini dijatuhkan akibat dugaan campur tangan kedua negara tersebut dalam Pemilihan Presiden AS 2024, dengan cara menyebarkan kampanye disinformasi yang dirancang untuk memengaruhi pemilih dan memperburuk ketegangan sosial di dalam negeri.

    Apa Saja Target Sanksi yang Ditetapkan oleh AS?

    Menurut Kementerian Keuangan AS, sanksi ini secara khusus difokuskan pada anak perusahaan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Iran serta organisasi yang memiliki hubungan dengan badan intelijen militer Rusia (GRU).

    Kedua entitas tersebut dituduh berupaya mengganggu stabilitas proses pemilu AS melalui penyebaran informasi palsu.

    “Pemerintah Iran dan Rusia telah menargetkan proses pemilu kita. Mereka berusaha memecah belah rakyat Amerika melalui kampanye disinformasi yang terarah,” ungkap Bradley Smith, Penjabat Wakil Menteri untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan di Departemen Keuangan AS.

    Bagaimana Teknologi Digunakan dalam Disinformasi?

    Laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan AS mengungkapkan bahwa entitas Rusia telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memproduksi disinformasi secara cepat dan luas.

    Teknologi ini dimanfaatkan untuk menciptakan konten palsu, seperti video deepfake dan artikel yang memfitnah kandidat tertentu, yang kemudian disebarkan melalui jaringan besar situs web berita palsu.

    Di sisi lain, Pusat Produksi Desain Kognitif di Iran diduga telah terlibat dalam operasi pengaruh sejak tahun 2023 yang bertujuan untuk memicu ketegangan sosial di daerah pemilihan AS.

    Iran juga dituduh berusaha merusak citra calon-calon tertentu melalui penyebaran informasi yang tidak berdasar.

    Apa Sanksi yang Dikenakan pada CGE dan Fasilitator di AS?

    Sanksi tersebut mencakup Pusat Keahlian Geopolitik (CGE) yang berbasis di Moskow, yang dituduh menyebarkan informasi palsu mengenai kandidat pemilu dengan menggunakan video deepfake dan mengelola situs web berita palsu.

    Departemen Keuangan AS mengeklaim bahwa CGE menerima dukungan finansial dari GRU, memungkinkan mereka untuk mengelola jaringan besar yang mencakup lebih dari 100 situs web yang menyebarkan disinformasi.

    Selain itu, sanksi juga menargetkan fasilitator berbasis di AS yang diduga membantu operasi disinformasi ini.

    Bagaimana Tanggapan Rusia dan Iran Terhadap Tuduhan Ini?

    Rusia cepat membantah tuduhan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan melalui kedutaan besarnya di Washington, Rusia menegaskan bahwa mereka tidak pernah dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk Amerika Serikat.

    Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai “fitnah jahat” yang dibuat untuk kepentingan politik dalam negeri di AS.

    Sementara itu, hingga saat ini, Misi Iran di PBB belum memberikan tanggapan resmi mengenai tuduhan yang diajukan oleh AS.

    Apa Ancaman Lanjutan yang Dikenali AS dari Negara-negara Asing?

    Penilaian intelijen AS yang dirilis pada bulan Oktober 2024 memperingatkan adanya ancaman yang berasal dari negara-negara seperti Rusia, Iran, dan Cina.

    Ancaman ini terutama terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan untuk menciptakan informasi yang dapat memecah belah masyarakat atau menipu publik.

    Laporan tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana negara-negara tersebut berupaya merusak integritas pemilu AS melalui penyebaran informasi yang salah dan provokasi sosial.

    Dengan langkah sanksi ini, AS menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan proses demokrasi dan mencegah campur tangan dari pihak-pihak asing yang dapat merusak stabilitas dalam negeri.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ibu Iriana Jangan Tenang-tenang! – FAJAR

    Ibu Iriana Jangan Tenang-tenang! – FAJAR

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia, Connie Rahakundini Bakrie, memberikan bocoran terkait “bom waktu” yang pernah ia singgung sebelumnya.

    Dalam keterangannya, Connie menyinggung seseorang bernama Mulyono dan mengklaim memiliki sejumlah dokumen penting yang sudah dinotariskan di Rusia.

    “Supaya Si Mulyono itu dengar, dia musti dengar, jadi orang itu coba lihat gurunya dulu itu siapa? Belajar yang baik-baik gitu. Bukan jadi anak durhaka,” ujar Connie dikutip dari unggahan akun X @nak_Negeri (1/1/2025).

    Connie juga meminta perhatian Ibu Negara, Iriana Jokowi. Ia mengisyaratkan bahwa informasi yang ia miliki bukanlah hal sepele dan menyangkut hal besar yang berhubungan dengan negara.

    “Bu Iriana BDW jangan tenang-tenang ibu. Kata ibu Iriana, kalau tidak penting dan tidak menyangkut negara, tidak mungkin diberikan ke saya,” sebutnya.

    Ia mengungkapkan bahwa dokumen-dokumen tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk seseorang bernama Andi dan pihak kepolisian, yang hingga kini belum diungkap ke publik.

    “Menyangkut Mulyono sedikit banyak, pasti. Karena semua data dokumen, apa itu, ada di saya yang sudah dinotariskan di Rusia,” Connie menuturkan.

    Connie memberikan sinyal bahwa ia siap membuka data tersebut jika situasinya mendesak.

    “Ada dari mas Andi belum dibuka, ada dari Kepolisian yang belum dibuka. Kita ini mau buka-bukaan atau ancur-ancuran. Ini yang kita mau?,” tandasnya.

    Sebelumnya, Politikus PDIP Ferdinand Hutahean mendorong Connie agar dokumen yang disimpan di Rusia itu dibuka secara terang.

  • Perayaan Tahun Baru di Suriah usai Rezim Assad Runtuh: Warga Ramai-ramai Kibarkan Bendera Revolusi – Halaman all

    Perayaan Tahun Baru di Suriah usai Rezim Assad Runtuh: Warga Ramai-ramai Kibarkan Bendera Revolusi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga Suriah merayakan Tahun Baru pertama tanpa rezim Assad yang berkuasa selama lebih dari 50 tahun.

    Kekuasaan keluarga Bashar al-Assad berakhir setelah pasukan oposisi merebut Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Saat perayaan Tahun Baru 2025, suara tembakan terdengar dari Gunung Qasioun yang menghadap ke ibu kota tempat ratusan orang menatap kembang api.

    Kerumunan orang mengibarkan bendera “revolusi” saat Suriah melihat tahun baru dengan “harapan” setelah 13 tahun perang saudara.

    “Hidup Suriah, Assad telah jatuh,” teriak beberapa anak, Rabu (1/1/2025), seperti diberitakan Arab News.

    Meskipun berpesta pora, tentara berpatroli di jalan-jalan Damaskus.

    Bendera “revolusi” hijau, putih, dan hitam dengan tiga bintang merahnya berkibar di seluruh ibu kota.

    Pemandangan seperti itu — simbol pemberontakan rakyat Suriah terhadap pemerintahan tangan besi dinasti Assad — tidak terpikirkan sebulan yang lalu.

    Lagu revolusioner “Angkat kepalamu, kau orang Suriah yang bebas” oleh penyanyi Suriah Assala Nasri bergema keras di Umayyad Square.

    “Setiap tahun, kami tiba-tiba menua 10 tahun,” kata sopir taksi bernama Qassem Al-Qassem (34) kepada AFP, mengacu pada kondisi kehidupan yang sulit di negara yang ekonominya runtuh di bawah rezim Assad.

    “Tetapi dengan jatuhnya rezim, semua ketakutan kami telah hilang.”

    “Sekarang saya punya banyak harapan. Tetapi yang kami inginkan sekarang adalah perdamaian,” tuturnya.

    Diketahui, lebih dari setengah juta orang tewas dalam perang saudara selama 13 tahun saat negara itu terbagi menjadi beberapa wilayah yang dikuasai oleh berbagai pihak yang bertikai.

    Banyak keluarga masih menunggu berita tentang orang-orang terkasih yang menghilang di bawah pemerintahan Assad, di mana selama waktu itu puluhan ribu tahanan menghilang.

    Dikutip dari Al Jazeera, serangan dimulai pada 27 November 2024, ketika pasukan oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), melancarkan serangan dari pangkalan mereka di provinsi Idlib di Suriah barat laut dan kemudian bergerak ke selatan untuk menggulingkan Bashar al-Assad.

    Pada Sabtu (7/12/2024), pasukan oposisi merebut sebagian besar wilayah Deraa di selatan Suriah – tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011.

    Masyarakat juga mengambil tindakan sendiri dan bergabung dalam pertempuran, lalu berbaris ke utara bersama para pejuang, menurut analis politik dan aktivis Nour Adeh.

    Kelompok selatan bergerak ke utara sementara pejuang barat laut mendekati Homs, kota berikutnya di jalan raya menuju Damaskus.

    Rezim Assad merasa tertekan saat menyaksikan pejuang oposisi mendekat dari semua sisi.

    Pasukannya mengalami keruntuhan organisasi, menurut Sanad, badan investigasi digital Al Jazeera, dengan gambar-gambar yang muncul menunjukkan para prajurit meninggalkan senjata dan seragam mereka sementara banyak yang melarikan diri dengan berjalan kaki dari posisi militer mereka.

    Runtuhnya moral ini memicu demonstrasi luas di daerah pedesaan sekitar Damaskus, di mana para pengunjuk rasa merobek poster al-Assad dan menyerang posisi militer.

    Karena putus asa ingin menghentikan oposisi, rezim mengebom Jembatan Rastan, namun pasukan oposisi tetap merebut Homs, pada Minggu (8/12/2024) dini hari.

    Dengan itu, mereka telah memisahkan al-Assad dari benteng pertahanannya di pesisir pantai, tempat dua pangkalan militer Rusia berada.

    Seorang demonstran memegang bendera oposisi Suriah saat anggota masyarakat Suriah meneriakkan slogan-slogan di alun-alun Syntagma di Athena untuk merayakan berakhirnya rezim diktator Suriah Bashar al-Assad setelah pejuang pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada malam hari, 8 Desember 2024. (AFP/ANGELOS TZORTZINIS)

    Perebutan Homs merupakan “lonceng kematian bagi kemungkinan yang tersisa bagi tentara Suriah untuk mengkonsolidasikan kekuatannya dan mengambil tindakan,” kata profesor Universitas Oklahoma Joshua Landis kepada Al Jazeera.

    Dengan kelompok oposisi bersenjata mendekati Damaskus dari segala arah, kota itu terjerumus ke dalam kekacauan.

    Ruang operasi militer mengerahkan divisi “Bulan Sabit Merah”, yang dilatih khusus untuk serangan perkotaan, sementara banyak pasukan pemerintah diperintahkan untuk mundur ke Bandara Internasional Damaskus dan pusat keamanan di pusat kota Damaskus, tetapi tidak ada hasil.

    Para pejuang oposisi mengatakan mereka telah menguasai Pangkalan Udara Mezzeh di Damaskus, sebuah kemenangan strategis dan simbolis karena pangkalan tersebut digunakan oleh pemerintah untuk serangan roket dan serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai oposisi sepanjang perang.

    Dalam waktu dua jam, rekaman baru muncul dari Lapangan Umayyah di jantung kota Damaskus, menunjukkan warga merayakan saat pasukan oposisi memasuki ibu kota tanpa perlawanan, dengan tembakan perayaan dan nyanyian yang menandakan jatuhnya al-Assad.

    Pada pukul 6 pagi tanggal 8 Desember, para pejuang menyatakan Damaskus telah dibebaskan, yang mengonfirmasi bahwa Bashar al-Assad telah meninggalkan negara tersebut.

    Orang-orang dengan cepat membongkar simbol-simbol pemerintahan keluarga al-Assad.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Suriah

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1043: Zelensky Optimis Bisa Akhiri Perang Tahun 2025 – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1043: Zelensky Optimis Bisa Akhiri Perang Tahun 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1043 pada Rabu (1/1/2025).

    Pada tengah malam, ledakan terdengar di Zaporozhye dan Kherson setelah Rusia meluncurkan UAV dari selatan.

    Pada pukul 1.00 waktu setempat, sekitar 20 UAV Rusia terlihat di Ukraina, sebagian besar bergerak menuju wilayah Kiev melalui wilayah Chernigov, seperti diberitakan Telegraf.

    Zelensky Optimis Ukraina Bisa Kalahkan Rusia Tahun Ini

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berjanji, selama 2025, negaranya akan berjuang mengakhiri invasi Rusia yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    Pidato pemimpin Ukraina tersebut merupakan puncak tahun yang sulit bagi negara yang dilanda perang tersebut yang telah menangkis serangan tentara Rusia yang memiliki sumber daya yang lebih baik selama hampir tiga tahun.

    “Semoga tahun 2025 menjadi tahun kita,” kata Zelensky dalam pidatonya kepada rakyat tepat sebelum jam menunjukkan tengah malam di Kyiv, Selasa (31/12/2024). 

    “Kita tahu bahwa perdamaian tidak akan diberikan kepada kita sebagai hadiah, tetapi kita akan melakukan segalanya untuk menghentikan Rusia dan mengakhiri perang,” lanjutnya.

    Zelensky mengatakan tidak seorang pun akan memberikan perdamaian kepada negaranya sebagai hadiah, tetapi ia yakin AS akan berdiri di samping Kyiv dalam perjuangannya.

    Ia mengingat percakapan dengan Presiden AS Joe Biden yang akan lengser, presiden terpilih Donald Trump, dan setiap orang yang mendukung kami di Amerika Serikat.

    “Saya tidak ragu bahwa presiden Amerika yang baru menginginkan dan akan mampu membawa perdamaian dan mengakhiri agresi (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” katanya, dikutip dari The Guardian.

    Rusia Maju 4.000 Km di Ukraina selama Tahun 2024

    Rusia maju hampir 4.000 kilometer persegi (1.500 mil) di Ukraina pada tahun 2024, tujuh kali lebih banyak daripada pada tahun 2023, menurut analisis AFP terhadap data dari Institut Studi Perang (ISW) pada Selasa. 

    Data tersebut menyoroti tekanan yang dihadapi Ukraina saat memasuki tahun 2025, dengan Rusia menuangkan sumber daya ke dalam invasinya dan ketidakpastian yang menggantung atas bantuan AS di masa depan untuk Kyiv di bawah kepresidenan Donald Trump.

    Sebagian besar keuntungan Rusia terjadi pada musim gugur, karena mereka mengambil 610 kilometer persegi pada Oktober dan 725 kilometer persegi di bulan November. 

    Kedua bulan itu menyaksikan Rusia merebut wilayah terluas sejak Maret 2022, pada minggu-minggu awal konflik. 

    Kemajuan Rusia melambat pada bulan Desember, menjadi 465 kilometer persegi dalam 30 hari pertama bulan itu.

    Ukraina Serang Depot Minyak Rusia

    Militer Ukraina mengatakan pasukannya telah menyerang depot minyak Rusia dan membakar tangki-tangki penyimpanan minyak di wilayah barat Smolensk pada Selasa.

    Staf umum Ukraina mengatakan pada aplikasi Telegram, depot tersebut digunakan untuk keperluan militer. 

    Mereka tidak menyebutkan senjata apa yang digunakan untuk serangan tersebut, tetapi mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan bekerja sama dengan pasukan pesawat tanpa awak.

    Gubernur wilayah Smolensk, Vasily Anokhin, mengatakan serangan itu menyebabkan tumpahan bahan bakar dan kebakaran.

    Ia mengatakan 10 pesawat tanpa awak Ukraina ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, tetapi reruntuhan salah satunya jatuh di fasilitas minyak tersebut.

    Ukraina telah melancarkan sejumlah serangan terhadap fasilitas penyimpanan dan kilang minyak Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • Tak Cuma Jeju Air, Cek Daftar Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024

    Tak Cuma Jeju Air, Cek Daftar Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024

    Puing-puing Il-76 terlihat di dekat Yablonovo, wilayah Belgorod Rusia, Kamis, (25/1/2024). Rusia dan Ukraina saling tuding atas jatuhnya pesawat angkut militer yang menurut Moskow membawa tawanan perang Ukraina dan ditembak jatuh oleh pasukan Kyiv. Il-76 jatuh dalam kebakaran besar di daerah pedesaan Rusia, dan pihak berwenang di sana mengatakan 74 orang di dalamnya, termasuk 65 tawanan perang, enam awak dan tiga prajurit Rusia, tewas. (Russian Investigative Committee via AP)

  • Harga Minyak Dunia Turun Sepanjang 2024, Bagaimana di 2025? – Page 3

    Harga Minyak Dunia Turun Sepanjang 2024, Bagaimana di 2025? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun sekitar 3% pada tahun 2024 dan merosot selama dua tahun berturut-turut. Penurunan harga minyak dunia ini karena terhentinya pemulihan permintaan pasca-pandemi, perekonomian Tiongkok yang terpuruk, dan AS serta produsen non-OPEC lainnya memompa lebih banyak minyak mentah ke pasar global yang memiliki pasokan yang cukup.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (1/1/2025), harga minyak mentah berjangka Brent naik 65 sen, atau 0,88%, menjadi USD 74,64 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 73 sen, atau 1,03%, menjadi USD 71,72 per barel.

    Patokan harga minyak dunia Brent turun sekitar 3% dari harga penutupan akhir tahun 2023 sebesar USD 77,04, sementara WTI secara kasar datar dengan penutupan akhir tahun lalu.

    Pada bulan September, harga Brent berjangka ditutup di bawah USD 70 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2021, dan tahun ini Brent secara luas diperdagangkan di bawah level tertinggi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir karena permintaan pasca-pandemi meningkat dan guncangan harga akibat invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 mulai mereda. memudar.

    Harga minyak kemungkinan akan diperdagangkan sekitar USD 70 per barel pada tahun 2025 karena lemahnya permintaan Tiongkok dan meningkatnya pasokan global, mengimbangi upaya yang dipimpin OPEC+ untuk menopang pasar, menurut jajak pendapat bulanan Reuters pada hari Selasa.

    Prospek permintaan yang lebih lemah di Tiongkok khususnya memaksa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Badan Energi Internasional (IEA) untuk memangkas ekspektasi pertumbuhan permintaan minyak mereka untuk tahun 2024 dan 2025.

    Pasar Minyak

    IEA melihat pasar minyak memasuki tahun 2025 dalam keadaan surplus, bahkan setelah OPEC dan sekutunya menunda rencana mereka untuk mulai meningkatkan produksi hingga April 2025 karena penurunan harga.

    Produksi minyak AS naik 259.000 barel per hari ke rekor tertinggi 13,46 juta barel per hari pada bulan Oktober, karena permintaan melonjak ke level terkuat sejak pandemi, menurut data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) pada hari Selasa.

    Produksi minyak diperkirakan akan meningkat ke rekor baru sebesar 13,52 juta barel per hari pada tahun depan, kata EIA.