Negara: Rusia

  • Apa Manfaat BRICS Bagi Indonesia?

    Apa Manfaat BRICS Bagi Indonesia?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indonesia sangat ingin bergabung menjadi anggota blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan). Organisasi dunia yang jadi pesaing G7.

    Indonesia pun telah menyampaikan keinginan untuk bergabung dengan BRICS dalam konferensi tingkat tinggi di forum itu pada 22-24 di Kazan, Rusia.

    “Pengumuman itu menandai awal mula proses Indonesia menjadi anggota BRICS,” demikian rilis Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (24/10) tahun lalu.

    Keinginan berbalas. Pemerintah Brasil yang memegang jabatan presiden blok tersebut pada 2025 dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/1) mengumumkan Indonesia resmi menjadi anggota BRICS setelah negara-negara anggota lain setuju secara konsensus saat pertemuan puncak BRICS pada 2023 di Johannesburg.

    “Indonesia berbagi dengan anggota kelompok lainnya mendukung untuk reformasi lembaga tata kelola global, dan berkontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di Global South,” kata pemerintah Brasil seperti diberitakan Reuters.

    Lalu apa untung dan manfaat bagi Indonesia jika gabung BRICS?

    Guru Besar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, menilai langkah RI mendaftar ke BRICS sebagai tindakan positif.

    “Untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara yang secara ekonomi terus berkembang,” ungkap Yon saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (25/10).

    Selama ini, kata Yon, Indonesia lebih banyak berinteraksi dengan negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Padahal secara geografis Indonesia lebih dengan dengan negara kawasan selatan yang biasa dikenal Global South.

    Jika resmi bergabung, Yon memandang Indonesia akan terhindar dari isolasi negara selatan.

    “Salah satu manfaat yang bisa dimanfaatkan, Indonesia tak terlalu isolasi dari kondisi geografisnya. Seperti Filipina yang cenderung Pro Amerika yang menjadi persoalan,” kata dia.

    Senada, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana juga menilai positif keinginan Indonesia bergabung dengan blok ekonomi BRICS.

    Dengan begitu, kata dia, Indonesia tak didominasi negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD).

    “Menurut saya bagus juga Indonesia bergabung dengan BRICS agar Indonesia tidak didominasi oleh negara-negara OECD,” kata Hikmahanto dilansir Antara, Sabtu (26/10).

    Ia menyebut Indonesia bisa menjaga jarak yang sama antara negara-negara yang bergabung dengan OECD ataupun dengan negara-negara yang tergabung dalam BRICS. Menurut Hikmahanto, yang paling penting Indonesia diuntungkan.

    “Terpenting adalah kepentingan nasional kita diuntungkan dan tidak sebaliknya dirugikan,” pungkasnya.

    (ldy/agt)

  • Jadwal Fenomena Gerhana 2025, Kapan di Indonesia?

    Jadwal Fenomena Gerhana 2025, Kapan di Indonesia?

    Jakarta

    Tahun lalu, Bumi kedatangan empat kali fenomena gerhana. Namun dari keempat gerhana yang terjadi di 2024, tidak ada satupun yang terlihat dari langit Indonesia. Alhasil, pecinta astronomi Indonesia hanya bisa puas menyaksikan fenomena ini dari tayangan live streaming.

    Gerhana di 2025

    Lalu, kapan Indonesia kebagian momen fenomena gerhana? Berikut adalah jadwal gerhana di tahun 2025 berdasarkan kalender astronomi yang dikutip dari FarmersAlmanac.com.

    Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025

    Wilayah: Amerika Utara dan Selatan

    Gerhana bBlan total ini akan menjadi tontonan yang menarik bagi warga Amerika Utara dan Selatan. Bagi wilayah timur Amerika Utara, gerhana akan terjadi setelah tengah malam pada 14 Maret 2025. Sementara itu, bagi pengamat yang tinggal di wilayah barat akan mengalaminya sebelum tengah malam.

    Berada di dekat perbatasan Leo dan Virgo, Bulan akan berada di antara bintang-bintang utama Regulus dan Spica. Khususnya, totalitas akan berlangsung lebih lama dari biasanya, yaitu selama 1 jam dan 7 menit.

    Saat Bulan bergerak ke utara pusat bayangan Bumi, bagian atasnya akan tampak lebih cerah selama fase total, sementara bagian bawah akan menunjukkan rona yang lebih gelap dan lebih redup.

    Biasanya, selama gerhana total, efek atmosfer membuat Bulan tampak kemerahan atau seperti tembaga. Namun, kecerahan dan warna tertentu yang terlihat di Bulan akan dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti awan, debu vulkanik, dan polutan lainnya.

    Gerhana Matahari Sebagian 29 Maret 2025

    Wilayah: Afrika barat laut, sebagian besar Eropa, Rusia barat laut, Islandia, Greenland, dan wilayah Amerika Utara bagian timur.

    Kerucut bayangan gelap Bulan, yang penting untuk menyaksikan gerhana total, akan sepenuhnya melewati Bumi, meluncur sekitar 290 km di atas Kutub Utara. Namun, bayangan luar Bulan, yang dikenal sebagai penumbra, akan menyentuh sebagian Belahan Bumi Utara, sehingga menciptakan gerhana sebagian yang terlihat dari berbagai tingkat dari Afrika barat laut, sebagian besar Eropa, dan Rusia barat laut.

    Selain itu, Islandia, Greenland, dan wilayah Amerika Utara bagian timur, di sebelah timur garis dari Oakville, Kanada hingga Virginia Beach, Amerika Serikat, akan menyaksikan tahap akhir gerhana tepat setelah Matahari terbit.

    Amerika Selatan juga akan mengalami efek samar saat penumbra menyentuh sebagian wilayah Suriname, Guyana Prancis, dan Amada di Brasil. Puncak gerhana terjadi di Nunavik, wilayah paling utara Quebec, Kanada.

    Gerhana Bulan Total 7 September 2025

    Wilayah: Afrika tengah, Eropa timur, Asia timur, Jepang, Indonesia, dan Australia.

    Inilah gerhana yang dinantikan para pengamat langit di Indonesia. Gerhana ini akan berlangsung pada siang hari. Totalitas akan berlangsung lebih lama dari biasanya. Bahkan, dalam hal durasi, gerhana ini berada di antara 25% gerhana teratas, yaitu selama 83 menit.

    Bulan akan melintasi tepat di atas bayangan Bumi, meskipun kali ini akan melewati bagian selatan dari pusat bayangan. Oleh karena itu, semua tempat di Belahan Bumi Timur yang tidak dapat melihat gerhana sebelumnya akan berada pada posisi yang sempurna untuk peristiwa ini: dari Afrika tengah dan Eropa timur, Asia timur hingga timur, Jepang, Indonesia, dan Australia.

    Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025

    Wilayah: Samudra Pasifik Selatan dan Samudra Selatan, Selandia Baru, dan beberapa bagian Antartika.

    Seperti yang terjadi pada Maret, kerucut bayangan gelap Bulan akan kembali sepenuhnya tidak mengenai Bumi, kali ini melewati sekitar 410 km di bawah Kutub Selatan. Namun bayangan luar Bulan, atau penumbra, berinteraksi dengan sebagian besar Samudra Pasifik Selatan dan Samudra Selatan.

    Selandia Baru akan disuguhi dengan awan Matahari yang cukup signifikan tak lama setelah Matahari terbit di sana: 61% untuk Auckland, 73% di Oban. Sebagian besar Matahari akan tertutup di beberapa bagian Antartika. Tetapi kemungkinan besar pemandangan ini hanya disaksikan oleh… penguin?

    [Gambas:Youtube]

    (rns/afr)

  • Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS

    Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS

    Jakarta

    Kabar bergabungnya Indonesia dengan BRICS mulai menemukan titik terang. Pemerintah Brasil mengumumkan Indonesia kini telah resmi menjadi anggota penuh BRICS.

    Dilansir AFP, Selasa (7/1/2025) pengumuman itu disampaikan pada Senin (6/1) waktu setempat. Kementerian Luar Negeri Brazil dalam sebuah pernyataan mengatakan Indonesia bersama dengan negara-negara anggota lainnya memiliki keinginan untuk mereformasi lembaga-lembaga pemerintahan global dan memberikan kontribusi positif terhadap kerja sama di negara-negara Selatan.

    Brasil saat ini memegang jabatan presiden bergilir BRICS pada tahun 2025. Pemerintah Brasil menyebut tawaran Indonesia untuk bergabung dengan BRICS telah disetujui dalam pertemuan puncak di Johannesburg pada tahun 2023.

    BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh anggota pendiri Brazil, Rusia, India dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya.

    Anggota BRICS terus bertambah di tahun 2024. Di tahun lalu, Iran, Mesir, Ethiopia dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh BRICS.

    Selama masa kepresidenannya, Brasil bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara-negara “Global Selatan” dan mereformasi lembaga-lembaga multilateral. Salah satu tujuannya adalah “pengembangan alat pembayaran” untuk memfasilitasi perdagangan antar negara anggota.

    Selama KTT BRICS terakhir di Kazan, Rusia, pada bulan November 2024, negara-negara anggota membahas peningkatan transaksi non-dolar dan penguatan mata uang lokal. KTT BRICS tahun ini akan berlangsung di Rio de Janeiro pada bulan Juli.

    “Indonesia berbagi dukungan dengan anggota lain dari kelompok ini terhadap reformasi lembaga-lembaga tata kelola global, dan memberikan kontribusi positif terhadap memperdalam kerja sama di negara-negara Selatan,” kata pemerintah Brasil.

    (ygs/ygs)

  • Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS

    Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Brasil mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/1) bahwa Indonesia telah secara resmi menjadi anggota penuh BRICS.

    Brasil, yang memegang jabatan presiden blok tersebut pada 2025, mengatakan negara-negara anggota lain sudah menyetujui masuknya Indonesia secara konsensus sebagai bagian dari dorongan perluasan saat pertemuan puncak BRICS pada 2023 di Johannesburg.

    Brasil menjelaskan Indonesia mendapat lampu hijau dari blok pada 2023 tetapi diminta bergabung setelah pemilihan presiden yang diadakan tahun lalu. Prabowo Subianto mulai menjabat presiden menggantikan Joko Widodo pada Oktober 2024.

    “Indonesia berbagi dengan anggota kelompok lainnya mendukung untuk reformasi lembaga tata kelola global, dan berkontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di Global South,” kata pemerintah Brasil seperti diberitakan Reuters.

    BRICS sudah berdiri sejak 2009 oleh empat negara pendirinya yakni Brasil, Rusia, India, China. Afrika Selatan masuk menjadi anggota setelah itu kemudian pada tahun lalu blok ini juga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab.

    Brasil selama masa memimpin BRICS memiliki misi meningkatkan kerja sama antara negara-negara “Dunia Selatan” dan mereformasi lembaga multilateral.

    Salah satu tujuannya, menurut pemerintahan yang dipimpin Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, adalah ‘pengembangan alat pembayaran’ untuk memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota.

    Selama pertemuan puncak BRICS terakhir di Kazan, Rusia pada November 2024, negara-negara anggota membahas peningkatan transaksi nondolar dan penguatan mata uang lokal.

    Hal ini memicu kemarahan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam anggota BRICS dengan ‘tarif 100 persen’ jika mereka melemahkan dolar AS.

    Pertemuan puncak BRICS tahun ini akan berlangsung di Rio de Janeiro pada Juli.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Menlu Korsel-AS Ketemu, Bahas Korut Sampai Isu Pemakzulan

    Menlu Korsel-AS Ketemu, Bahas Korut Sampai Isu Pemakzulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan Cho Tae Yul dan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan mengadakan pembicaraan di Seoul pada Senin (6/1/2025). Menurut para pejabat yang mengetahui masalah tersebut, seperti dilaporkan Yonhap, keduanya akan fokus membahas aliansi bilateral negara, upaya untuk mencegah ancaman Korea Utara, dan isu-isu utama lainnya.

    Kunjungan Blinken menandai perjalanan pertama pejabat tinggi AS. Sementara pembicaraan yang direncanakannya dengan Cho akan menjadi keterlibatan tingkat tinggi pertama sekutu tersebut sejak pemakzulan Yoon. Blinken sendiri telah tiba di Korsel pada Minggu malam.

    Pembicaraan dilakukan saat Korea Selatan berupaya memastikan aliansinya dengan AS tetap kuat meskipun ada ketidakpastian politik menyusul pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol atas upaya darurat militernya yang gagal.

    Pemberlakuan darurat militer yang mengejutkan oleh Yoon memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat merusak aliansi dengan Washington dan koordinasi kebijakan mengenai isu-isu Korea Utara, terutama menjelang peluncuran pemerintahan Donald Trump yang kedua.

    Foto: Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, (kiri), dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul, (kanan), berjabat tangan selama jamuan makan siang di Kementerian Luar Negeri di Seoul, Korea Selatan, Senin, 6 Januari 2025. (Lee Jin-man/Pool via REUTERS)
    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, (kiri), dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul, (kanan), berjabat tangan selama jamuan makan siang di Kementerian Luar Negeri di Seoul, Korea Selatan, Senin, 6 Januari 2025. (Lee Jin-man/Pool via REUTERS)

    AS telah menegaskan kembali dukungannya yang kuat terhadap aliansi “kuat” dengan Korea Selatan dan menyuarakan kepercayaannya pada kepemimpinan sementara negara itu, meskipun mantan Presiden sementara Han Duck Soo dimakzulkan oleh parlemen hanya kurang dari dua minggu setelah pemakzulan Yoon.

    Sekutu telah sepakat untuk sepenuhnya melanjutkan jadwal diplomatik dan keamanan bilateral yang ditunda setelah bencana darurat militer. Pembicaraan Senin kemungkinan akan difokuskan pada penegasan kembali komitmen mereka terhadap aliansi dan pencegahan Washington terhadap Pyongyang meskipun situasi politiknya seperti itu.

    Cho dan Blinken juga diharapkan untuk membahas kerja sama militer yang semakin dalam antara Korea Utara dan Rusia, serta pengerahan pasukan Pyongyang ke Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.

    Mereka juga diharapkan untuk menggarisbawahi komitmen mereka untuk memajukan kerja sama trilateral dengan Jepang, sebuah pencapaian diplomatik utama bagi pemerintahan Biden yang akan berakhir dan dua sekutunya di Asia.

    Pembicaraan tersebut juga akan membahas upaya penguatan untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan makmur, serta upaya trilateral dengan Jepang. Blinken akan melakukan lawatan ke tiga negara minggu ini, dengan rencana singgah di Jepang dan Prancis. Perjalanan tersebut secara luas diperkirakan akan menjadi kunjungan luar negeri terakhirnya sebagai diplomat tertinggi AS di bawah pemerintahan Biden.

    (tfa/wur)

  • AS Siap Jatuhkan ‘Bom’ Baru untuk Rusia, Incar Harta Karun Putin

    AS Siap Jatuhkan ‘Bom’ Baru untuk Rusia, Incar Harta Karun Putin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Rusia atas perangnya di Ukraina. Kali ini AS akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker yang membawa minyak mentah Rusia.

    “Ini paket yang sangat besar. Dua perusahaan minyak Rusia, lebih dari 100 kapal tanker, pedagang minyak, perusahaan asuransi Rusia, dll.,” kata salah satu pejabat yang mengetahui masalah tanpa menyebutkan nama entitas tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (6/1/2025).

    Menurut sumber tersebut, pemerintahan Biden berencana memberikan sanksi yang menargetkan kapal tanker yang membawa minyak Rusia yang dijual di atas batas harga Barat sebesar US$60 per barel.

    Bahkan jika dijual di atas batas harga, minyak mentah Rusia biasanya dijual dengan harga diskon ke pasar keseluruhan, dan China serta India bersedia membeli pasokan.

    Pemerintah AS telah memberi tahu Kementerian Luar Negeri India tentang sanksi yang akan datang, dengan mencatat pasar yang dibanjiri minyak dan fakta bahwa harga minyak yang rendah dapat membantu India memenuhi kebutuhan minyak mentahnya.

    Sumber lainnya mengatakan sanksi tersebut kemungkinan menargetkan beberapa orang yang terlibat dalam jaringan yang memperdagangkan minyak di atas batas harga.

    Rusia telah menggunakan apa yang disebut armada bayangan kapal-kapal tua untuk menghindari batas harga. Banyak kapal yang kurang aman dan rentan menumpahkan minyak, menurut para ahli perkapalan.

    Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, AS telah memberikan sanksi kepada puluhan kapal, dari armada yang diperkirakan berjumlah ratusan, untuk mengurangi kemampuan Moskow dalam mendanai perang.

    Pemerintahan Biden sendiri telah berupaya untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina sebelum Presiden terpilih Donald Trump menjabat pada 20 Januari, mengingat pemimpin Republik itu sering mengeluh tentang biaya dukungan AS untuk Ukraina. Namun tidak jelas seperti apa pendekatan Trump terhadap sanksi terhadap Rusia.

    (luc/luc)

  • Macron Minta Zelensky Realistis Tanggapi Isu Teritorial, Putin Terima NATO tapi Sindir AS Keluar  – Halaman all

    Macron Minta Zelensky Realistis Tanggapi Isu Teritorial, Putin Terima NATO tapi Sindir AS Keluar  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Update konflik antara Rusia dan Ukraina masih menjadi perbincangan hangat dunia internasional hingga kini.

    Pada Senin (6/1/2025), para pemimpin berbagai negara angkat suara terhadap situasi yang tak kunjung padam ini.

    Positifnya, pembicaraan mereka menuju ke arah perdamaian yang mencoba diusung untuk Rusia dan Ukraina.

    Tanggapan pertama datang dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang meyakini Ukraina harus melakukan “diskusi realistis” mengenai masalah teritorial, dikutip dari pravda.

    Macron mendesak warga Ukraina untuk “melakukan diskusi realistis mengenai isu teritorial” karena “hanya mereka yang dapat melakukannya” guna menemukan solusi bagi konflik yang disebabkan oleh invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

    “Amerika Serikat harus membantu kita mengubah sifat situasi dan meyakinkan Rusia untuk datang ke meja perundingan,” sedangkan Eropa diharapkan untuk “membangun jaminan keamanan” sehubungan dengan Ukraina, “yang akan menjadi tanggung jawab pertama mereka”.

    Macron juga memperingatkan bahwa “tidak akan ada solusi yang cepat dan mudah di Ukraina”, merujuk pada janji Donald Trump sebelumnya untuk menghentikan perang dalam 24 jam.

    “Presiden Amerika yang baru tahu sendiri bahwa Amerika Serikat tidak akan menang jika Ukraina kalah,” kata Macron, seraya menambahkan bahwa penyerahan Ukraina akan berdampak buruk bagi Eropa dan Amerika.

    Presiden Prancis lebih lanjut menyatakan bahwa “kepercayaan” terhadap Barat akan “terkikis” jika negara-negara tersebut mencapai “kompromi” karena “kelelahan perang”.

    Zelensky Paksa Putin

    Kolase pemimpin Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Kolase tribunnews)

    Sementara diberitakan euromaidenpress, selama wawancara untuk Lex Fridman, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekankan bahwa pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya akan mungkin dilakukan setelah mendapatkan jaminan keamanan yang kuat melalui diskusi dengan Presiden terpilih AS Donald Trump.

    Tanpa jaminan seperti itu, Putin hanya akan meneruskan ultimatumnya yang biasa, alih-alih negosiasi sesungguhnya .

    “Saya kira pada tanggal 25 Januari atau hari lainnya, kami akan duduk bersama Trump terlebih dahulu. Kami akan berdiskusi dengannya tentang bagaimana kami dapat menghentikan perang dan Putin,” kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan podcaster Amerika Lex Friedman.

    Ia menekankan bahwa dialog selanjutnya dengan pejabat Rusia akan bergantung pada perolehan jaminan keamanan yang kuat dari pihak Amerika.

    Pemimpin Ukraina menekankan bahwa keterlibatan Eropa akan sangat penting dalam proses ini, seraya mencatat bahwa “Eropa akan mengawasi kami dan Trump. ”

    Ia secara tegas mengesampingkan kemungkinan perundingan tiga arah segera, dan bersikeras pada pendekatan berurutan yang memprioritaskan pengaturan keamanan.

    Zelenskyy memperingatkan tentang risiko kesepakatan yang tergesa-gesa, dengan menyatakan bahwa Trump dapat menghadapi komplikasi politik yang serupa dengan yang dialaminya pada tahun 2019 jika gencatan senjata dilakukan tanpa jaminan keamanan yang memadai untuk Ukraina.

    “Jangan menunggu kesediaan Putin. Paksa dia untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mengakhiri perang – itulah yang penting, ” ungkapnya.

    Penekanan pada jaminan keamanan muncul di tengah tuntutan Rusia yang terus berlanjut agar Ukraina didemiliterisasi.

    Menurut analisis terbaru dari Institut Studi Perang (ISW), Kremlin mempertahankan posisinya yang mengharuskan Ukraina menyerah secara efektif, termasuk tuntutan untuk mengurangi militer Ukraina – syarat yang secara tegas ditolak Zelensky.

    Putin Disebut Terima NATO, Tapi?

    Jurnalis investigasi Christo Grozev telah mengisyaratkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin setuju agar Ukraina bergabung dengan NATO dengan syarat-syarat tertentu, seperti pemindahan pangkalan militer AS dari Eropa Timur.

    Berbicara dalam sebuah wawancara dengan “Channel 24” Ukraina, Grozev mengindikasikan bahwa Putin menyadari adanya ultimatum yang akan datang dari AS dan berupaya menekan mantan Presiden AS Donald Trump agar mengecualikan keanggotaan Ukraina dalam NATO sebagai bagian dari negosiasi apa pun.

    Menurut Grozev , sikap Putin saat ini kemungkinan bukan posisi akhir Moskow.

    Ia menjelaskan bahwa Trump, sebelum pemilihannya, telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Namun, setelah memenangkan kursi kepresidenan, Trump tampaknya mengambil pendekatan yang lebih terukur, kemungkinan menyadari bahwa mencapai kesepakatan dengan Putin tidak akan mudah.

    ​​Jurnalis tersebut mencatat bahwa Putin secara konsisten menolak proposal, yang menandakan proses negosiasi yang menantang di masa mendatang.

    Grozev berspekulasi bahwa Trump mungkin mengusulkan pembekuan sementara konflik dengan menunda keanggotaan Ukraina di NATO.

    Namun, Putin telah menyatakan secara terbuka bahwa ia tidak akan menerima keanggotaan tersebut bahkan dalam jangka panjang, baik lima atau dua puluh tahun.

    Jurnalis tersebut memperingatkan agar tidak menerima pernyataan Putin begitu saja, menekankan bahwa pernyataan tersebut kemungkinan ditujukan untuk memperkuat posisi negosiasi Rusia dengan Trump.

    Sumber yang dikutip oleh Grozev menunjukkan bahwa Kremlin berpotensi menerima keanggotaan Ukraina di NATO jika persyaratan tertentu terpenuhi.

    Ini termasuk komitmen dari AS untuk menarik pangkalan militernya dari negara-negara Eropa Timur dan pencabutan sebagian sanksi ekonomi terhadap Rusia.

    Konsesi semacam itu, menurut Grozev , dimaksudkan untuk mengurangi tekanan pada ekonomi Rusia dan memenuhi tuntutan oligarki berpengaruh yang ingin mengakhiri sanksi.

    Grozev mencatat bahwa meskipun Trump mungkin menganggap persyaratan ini dapat diterima, masih belum pasti apakah negara-negara Eropa Timur seperti Polandia dan Republik Ceko akan menyetujuinya.

    Jurnalis tersebut menambahkan bahwa keputusan Putin untuk mempertimbangkan persyaratan ini tampaknya dipengaruhi oleh meningkatnya tekanan internal dari elit Rusia, yang ingin memulihkan stabilitas ekonomi dan mengurangi isolasi internasional.

    Grozev menyimpulkan bahwa strategi Kremlin kemungkinan ditujukan untuk memanfaatkan negosiasi guna mengamankan keuntungan jangka panjang sambil menggambarkan pihaknya bersedia berkompromi pada isu kontroversial aspirasi NATO di Ukraina .

    (Tribunnews.com/Chrysnha)

  • Rusia Akhirnya Caplok Kota Kurakhovo, Kini Pusat Logistik Pokrovsk Nyaris Takluk – Halaman all

    Rusia Akhirnya Caplok Kota Kurakhovo, Kini Pusat Logistik Pokrovsk Nyaris Takluk – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Setelah berhari-hari melakukan pengepungan di Kota Kurakhovo, barat daya Donetsk, Ukraina, pasukan Rusia menyatakan telah menaklukkan sepenuhnya kota tersebut.

    Terakhir pasukan Ukraina bertahan di wilayah pembangkit listrik tenaga termal di barat Kurakhovo, di dekat Velyka Novosilka. 

    Namun, prajurit Moskow terus menekan ke wilayah tersebut dan merebut wilayah industri tersebut sedinit demi sedikit.

    Reuters memberitakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah merebut kota penting tersebut pada Senin (6/1/2025).

    Para blogger perang Rusia mengatakan pasukan Moskow terus menangkis serangan besar Ukraina di dalam Rusia barat. 

    Kota Kurakhovo merupakan kota yang berjarak sekitar 32 kilometer dari Pokrovsk, pusat logistik pertahanan Ukraina di oblast Donetsk.

    Kurakhovo merupakan kota yang berdekatan dengan oblast Zaporozhiye, sementara Pokrovsk jaraknya sekitar 10 kilometer dari oblast Dnipropetrovsk.

    Dua kota tersebut telah berbulan-bulan dikepung oleh Rusia karena merupakan wilayah yang strategis dan memiliki sumber daya alam.

    Dengan direbutnya Kurakhovo, maka kota di Donetsk yang belum takluk saat ini hanya Pokrovsk. 

    Namun kondisi di Pokrovsk juga sangat sulit, pasukan Rusia telah berada di mana-mana dan mengepung kota pertambagan tersebut.

    Di arah Kurakhove, para penyerbu menyerang 18 kali di dekat Slovianka, Petropavlivka, Kurakhove, dan Dachne, tempat pertempuran masih berlangsung.

    Sedangkan di arah Pokrovsk, pasukan Rusia melakukan 36 kali upaya untuk mengusir pasukan Ukraina dari posisi mereka di wilayah Yelyzavetivka, Vozdvyzhenka, Myroliubivka, Promin, Lysivka, Novyi Trud, Pishchane, Solone, ​​Novovasylivka, Novoyelyzavetivka, dan Yasenyve. Para pembela Ukraina menahan serangan gencar: 15 serangan telah berhasil ditangkis. Enam belas bentrokan masih berlangsung.

    Pada beberapa hari sebelumnya, media Ukraina, Strana menyebutkan ancaman serius dialami Ukraina karena pusat pembangkit listrik di Kurakhovo barat. 

    Pembangkit ini menjadi benteng terakhir di kota Kurakhovo. Sayangnya pasukan Kiev telah kalah jumlah personel dan senjata. Mereka juga mengalami kelelahan akut, karena tidak ada rotasi pasukan. 

    Ilustrasi pasukan Ukraina bertempur di Donetsk (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    “Jika pasukan Kiev berhasil dikalahkan, sama artinya kota Kurakhovo telah jatuh ke tangan Kremlin,” kata seorang tentara Ukraina.

    Info publik Deep State, seperti dikutip dari Strana menyebutkan, selain telah memasuki wilayah pembangkit listrik tersebut, di sebelah barat Velyka Novosilka, tempat Rusia telah memutus jalan menuju desa Gulyaipole yang telah masuk Oblast Zaporizhiye. 

    Disebutkan oleh informasi publik Ukraina tersebut, pertempuran telah menyebar ke utara jalan tersebut. Mengingat bahwa rute utara melalui Novy Komar telah terputus, hanya jalan tanah yang tersisa untuk pasokan Velyka Novosilka yang andal.

    Selain itu, Neskuchnoye di sebelah selatan desa sepenuhnya berada di “zona abu-abu”, yang menciptakan ancaman terhadap pendekatan langsung ke Velikaya Novosyolka – Vremyevka. Selain itu, Rusia mengancam desa ini baik dari selatan maupun dari sisi barat.

    Di dekat Kurakhovo, Rusia terus berupaya menerobos ke jalan raya yang mengarah ke Zaporozhye, sehingga mengepung seluruh kelompok Ukraina di dalam dan sekitar kota. (Reuters/Ukrinform/TASS/Strana)

  • Terus Lontarkan Pujian, Zelensky Yakin Trump Bisa Akhiri Perang Ukraina

    Terus Lontarkan Pujian, Zelensky Yakin Trump Bisa Akhiri Perang Ukraina

    Dalam kampanye pilpres beberapa waktu lalu, Trump mengklaim dirinya akan segera membawa perdamaian ke Ukraina. Sejauh ini dia belum menjelaskan secara detail soal cara mencapai perdamaian itu.

    Trump juga mengkritik keras bantuan militer terhadap Ukraina yang dikirimkan pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden, dan meragukan kelanjutan keterlibatan Washington dalam aliansi pertahanan NATO.

    Namun Zelensky terus melontarkan pujian untuk Trump, juga untuk miliarder AS Elon Musk yang menjadi penasihat dalam pemerintahan Trump mendatang. Dia bahkan menyebut Trump memiliki kekuatan yang diperlukan untuk setidaknya membekukan invasi Rusia terhadap Ukraina.

    “Saya pikir Presiden Trump tidak hanya memiliki kemauan, dia juga memiliki semua kemungkinan, dan ini bukan sekadar omongan. Saya sangat mengandalkan dia, dan saya pikir rakyat kami juga sangat mengandalkannya, jadi dia memiliki kekuatan yang cukup untuk menekannya, untuk menekan Putin,” cetus Zelensky.

    Presiden Ukraina ini mengatakan bahwa para pemimpin Eropa menunggu untuk melihat apa yang diinginkan Trump.

    “Ketika saya membahas sesuatu dengan Donald Trump — baik saat kami bertemu langsung atau sekadar lewat telepon — semua pemimpin Eropa selalu bertanya, ‘Bagaimana pembicaraan itu?’ Hal ini menunjukkan pengaruh Donald Trump, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya dengan seorang Presiden Amerika,” ucapnya.

    “Hal ini juga memberikan Anda keyakinan bahwa dia (Trump) bisa menghentikan perang ini,” cetus Zelensky.

    (nvc/idh)

  • Bahaya! Dokumen Connie Bisa jadi Alat Rusia Menyerang Indonesia

    Bahaya! Dokumen Connie Bisa jadi Alat Rusia Menyerang Indonesia