Negara: Rusia

  • Akun Palsu di IG-TikTok Cs Dijual Rp1.200, Misi Disinformasi Massal

    Akun Palsu di IG-TikTok Cs Dijual Rp1.200, Misi Disinformasi Massal

    Bisnis.com, JAKARTA — Universitas Cambridge mengeluarkan studi yang mengungkap temuanya adanya penjualan akun palsu dengan harga mulai dari Rp1.200 per akun terverifikasi. 

    Universitas Cambridge meluncurkan Cambridge Online Trust and Safety Index (COTSI), situs web yang dapat melacak harga secara real-time untuk memverifikasi akun palsu di lebih dari 500 platform, di antaranya TikTok, Instagram, Spotify, dan sebagainya.

    Dikutip dari Euro News Selasa (16/12/2025), Penulis Senior Studi dan Psikolog Sosial Komputasional di Universitas Cambridge Jon Roozenbeek  menyatakan pihaknya menemukan pasar gelap yang berkembang pesat di mana konten palsu, popularitas buatan, dan kampanye pengaruh politik dengan mudah dan terbuka dijual.

    Roozenbeek juga menambahkan bahwa hal ini dapat menciptakan kontroversi untuk mendapatkan klik dan mengakali algoritma.

    Akun palsu yang dijual murah ini sering digunakan untuk membangun pasukan bot. Tugasnya adalah meniru orang sungguhan dan membentuk debat secara daring. 

    Akun-akun ini dikerahkan untuk membanjiri percakapan daring, mempromosikan produk hingga penipuan, atau menyebarkan pesan politik yang telah direncanakan.

    Dari data selama setahun, terungkap bahwa harga yang ditawarkan tidak tetap. Untuk satu akun palsu, harganya rata-rata hanya $0.08 atau Rp1.200 di Rusia, $0.10 atau Rp1.500 di Inggris, dan $0.26 atau Rp 4.000 di AS. Namun, harga melonjak drastis di Jepang menjadi $4.93 atau sekitar Rp 75.000. 

    Peneliti menyimpulkan, aturan verifikasi SIM yang ketat di suatu negara menjadi faktor utama mahalnya biaya produksi akun palsu.

    Platform dengan harga terendah secara global untuk akun palsu meliputi Meta, Shopify, X, Instagram, TikTok, LinkedIn, dan Amazon.

    Munculnya kecerdasan buatan generatif (AI) telah memperparah masalah ini. “AI generatif berarti bot sekarang dapat menyesuaikan pesan agar tampak lebih manusiawi dan bahkan menyesuaikannya agar relevan dengan akun lain. Pasukan bot menjadi lebih persuasif dan lebih sulit untuk dideteksi,” kata Roozenbeek.

    Studi tersebut juga mencatat adanya hubungan kuat dengan sistem pembayaran Rusia dan Tiongkok, dan menyatakan bahwa tata bahasa di banyak situs web pemasok menunjukkan bahwa penulisnya adalah orang Rusia.

    Lonjakan Harga saat Pesta Demokrasi

    Nah, ini bagian yang lucu harga akun palsu ini bisa tiba-tiba demam pemilu. Kampanye pengaruh politik ternyata bisa mendorong lonjakan pasar akun palsu, dengan meningkatnya permintaan untuk operasi pengaruh layaknya menjelang pesta demokrasi.

    “Disinformasi menjadi subjek perbedaan pendapat di seluruh spektrum politik. Apa pun sifat aktivitas daring yang tidak otentik, sebagian besar disalurkan melalui pasar manipulasi ini, jadi kita cukup mengikuti aliran uangnya,” kata Anton Dek, seorang peneliti di Cambridge Centre for Alternative Finance.

    Harga akun palsu di Telegram dan WhatsApp bisa melonjak tajam di negara-negara yang akan mengadakan pemilihan umum nasional, meningkat masing-masing sebesar 12 persen dan 15 persen dalam 30 hari sebelum pemungutan suara dimulai. Bayangkan seperti harga sembako atau tiket pesawat yang naik saat musim mudik, tapi ini untuk mudiknya narasi palsu.

    Karena aplikasi perpesanan ini menampilkan nomor telepon, operator pengaruh harus mendaftarkan akun secara lokal, sehingga meningkatkan permintaan dan harganya. (Nur Amalina)

  • Perubahan Sikap Ukraina Mengenai Keanggotaan NATO Tidak akan Mengubah Perundingan Damai

    Perubahan Sikap Ukraina Mengenai Keanggotaan NATO Tidak akan Mengubah Perundingan Damai

    JAKARTA – Tawaran Ukraina untuk mengurungkan niatnya bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kemungkinan besar tidak akan secara signifikan mengubah jalannya perundingan perdamaian, kata dua ahli keamanan pada Hari Minggu.

    Selama negosiasi dengan utusan Amerika Serikat mengenai potensi kesepakatan perdamaian Ukraina-Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Minggu menawarkan untuk membatalkan aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

    Presiden Zelensky mengatakan, jaminan keamanan dari Amerika Serikat, Eropa dan negara lain sebagai pengganti bergabung dengan NATO adalah kompromi dari Ukraina.

    “Ini sama sekali tidak mengubah keadaan,” kata Justin Logan, direktur studi pertahanan dan kebijakan luar negeri di Cato Institute, melansir Reuters (15/12).

    “Ini adalah upaya untuk terlihat masuk akal,” tandasnya.

    Keanggotaan NATO bagi Ukraina sudah lama tidak realistis, kata Logan dan Andrew Michta, seorang profesor studi strategis di Universitas Florida.

    Michta menyebut penerimaan Ukraina ke NATO sebagai “bukan masalah” pada saat ini.

    Namun, Logan mengatakan ada cara lain bagi negara-negara untuk mencoba memastikan keamanan Ukraina.

    Presiden AS Donald Trump, sebagai tanggapan atas tawaran Presiden Zelensky, mungkin akan berkomitmen pada hal-hal yang sama seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat untuk mendukung Ukraina, seperti mengirimkan senjata dan menjatuhkan sanksi kepada Rusia, kata Logan.

    Tidak semua orang menolak tawaran Presiden Zelensky.

    Brett Bruen, mantan penasihat kebijakan luar negeri di Pemerintahan Barack Obama dan sekarang kepala konsultan Global Situation Room, menyebut konsesi Ukraina “signifikan dan substantif.”

    “Ini adalah cara bagi Zelensky untuk membandingkan kesediaan Ukraina untuk konsesi signifikan demi perdamaian pada saat Moskow kekurangan konsesi signifikan,” kata Bruen.

    “Pertanyaannya adalah, apa yang didapatkan Zelensky sebagai imbalan atas mundurnya janji yang cukup kuat kepada rakyat Ukraina?” tanyanya.

    Bruen berspekulasi, Presiden Trump mungkin telah berjanji untuk berpatroli di langit Ukraina atau menanggapi pelanggaran wilayah udara oleh pesawat. Amerika Serikat juga dapat meningkatkan pasokan bantuan militer jika Rusia kembali melancarkan serangan militer skala besar, katanya.

    “Ukraina harus berhati-hati dengan janji-janji Trump, tetapi mereka membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata,” katanya.

    “Mereka membutuhkan tindakan, beberapa elemen, yang akan memastikan Trump tidak dapat dengan mudah lolos dari situasi ini,” tandasnya.

  • Delegasi Rusia Tiba di Washington, Persiapkan KTT G20 Presidensi AS

    Delegasi Rusia Tiba di Washington, Persiapkan KTT G20 Presidensi AS

    JAKARTA – Delegasi Rusia telah tiba di Washington, AS, untuk berpartisipasi dalam pertemuan sherpa G20 pertama di bawah presidensi AS. Pertemuan sherpa diisi perwakilan pemerintahan yang bertugas mempersiapkan KTT G20. 

    Duta Besar Luar Negeri Rusia Marat Berdyev mengatakan pihaknya akan berada di ibu kota AS mengikuti pertemuan ini hingga 16 Desember mendatang.

    “Amerika Serikat memulai kepresidenannya di G20 pada tahun 2026. Pada 15-16 Desember, pertemuan pertama para sherpa dan perwakilan keuangan anggota forum akan diadakan di Washington. Delegasi Rusia, yang dipimpin oleh Sherpa negara kita Svetlana Lukash, telah tiba di ibu kota AS,” tulis Berdyev di saluran Telegram-nya, dikutip dari Tass, Senin 15 Desember. 

    Ia menambahkan, dirinya akan “bergabung dengan delegasi pendamping sebagai sous-sherpa bersama para pejabat dari administrasi kepresidenan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan kedutaan besar di Washington.”

    AS diketahui mengambil alih kepresidenan G20 untuk tahun 2026 pada tanggal 1 Desember 2025.

  • Rusia Resmi Larang Band Pussy Riot Pengkritik Putin

    Rusia Resmi Larang Band Pussy Riot Pengkritik Putin

    Moskow

    Pemerintah Rusia secara resmi menyatakan band punk Pussy Riot, yang kerap mengkritik Presiden Vladimir Putin, sebagai “ekstremis”. Label ini biasa digunakan oleh Kremlin untuk melarang para pengkritik Putin dan perang yang dikobarkan Moskow di Ukraina.

    Lagu-lagu dan video musik Pussy Riot telah dilarang di Rusia sejak tahun 2012 lalu, setelah band itu menggelar unjuk rasa di sebuah gereja, yang membawa band itu pada ketenaran global, namun juga menimbulkan masalah bagi beberapa personelnya.

    Pengadilan di Moskow dalam putusan terbarunya, seperti dilansir AFP, Senin (15/12/2025), menyatakan telah mengabulkan permintaan jaksa untuk “mengakui band punk Pussy Riot sebagai organisasi ekstremis dan melarang aktivitasnya di wilayah Federasi Rusia”.

    Sejak Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina pada Februari 2022, Kremlin telah meningkatkan penindakan terhadap perbedaan pendapat dan melarang puluhan kelompok yang mengkritik kebijakannya atau perilaku Moskow dalam perang tersebut.

    Pengacara yang mewakili Pussy Riot, Leonid Solovyov, mengatakan kepada media independen SOTAvision setelah pengadilan Moskow menjatuhkan putusannya bahwa itu merupakan “tindakan lainnya yang membungkam pihak-pihak yang berbicara tanpa izin”.

    Band Pussy Riot yang sejak lama menentang Kremlin, sudah memperkirakan putusan semacam itu. “Hukum ini dirancang untuk menghapus Pussy Riot dai benak warga Rusia,” kata band punk tersebut via media sosial, pekan lalu.

    Label “ekstremis” untuk Pussy Riot akan membuat setiap interaksi dengan band punk itu termasuk tindakan ilegal di Rusia, bahkan sekadar memberikan “like” di media sosial, baik di masa lalu maupun sekarang, tergolong dalam tindakan yang dilarang.

    Salah satu personel yang mendirikan band Pussy Riot, Nadya Tolokonnikova, yang menghabiskan dua tahun di penjara karena unjuk rasa di gereja, mengatakan via media sosial X bahwa “orang-orang bodoh ini telah mengupayakan hal ini selama bertahun-tahun — setidaknya sejak tahun 2012”.

    Para personel juga aktivis Pussy Riot, yang hidup dalam pengasingan selama bertahun-tahun, secara konsisten mengkritik Putin dan berkampanye menentang perang di Ukraina.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Orangtua Ahmed Al Ahmed Sebut Putranya Pahlawan dalam Serangan di Sydney

    Orangtua Ahmed Al Ahmed Sebut Putranya Pahlawan dalam Serangan di Sydney

    Jakarta

    Orangtua dari pemilik toko buah yang berhasil melumpuhkan dan melucuti senjata salah satu penyerang di Pantai Bondi menyebut putra mereka sebagai pahlawan.

    Rekaman video menunjukkan Ahmed Al Ahmed, 43 tahun, berlari ke arah salah satu penembak dari belakang sebelum merebut senjata senapan dari penembak.

    Rekaman ini sudah disiarkan oleh media di seluruh dunia dan telah dilihat lebih dari 22 juta kali di media sosial.

    Kemudian terlihat ada orang kedua berlari ke arah penembak yang sudah tidak bersenjata dan melemparkan sebuah benda ke arahnya. Saat penembak mulai pergi, keduanya tetap bersembunyi di balik pohon.

    Orangtua Ahmed mengatakan kepada ABC jika putranya ditembak empat hingga lima kali di bahunya, dengan beberapa peluru masih bersarang di dalam tubuhnya.

    Mohamed Fateh Al Ahmed dan Malakeh Hasan Al Ahmed mengatakan mereka baru tiba di Sydney dari Suriah beberapa bulan yang lalu dan telah terpisah dari putra mereka sejak ia datang ke Australia pada tahun 2006.

    ‘Dia melihat orang-orang sekarat’

    Ibu dari Ahmed mengatakan dirinya “memukul-mukul badannya sendiri dan menangis” ketika menerima telepon kalau putranya telah ditembak dalam “kecelakaan.”

    “Kami berdoa agar Allah menyelamatkannya.”

    Ahmed Al Ahmed sedang minum kopi dengan seorang teman di Bondi ketika mendengar suara tembakan, menurut orang tuanya.

    Dia melihat salah satu penembak berjongkok di balik pohon, dan ketika amunisinya habis, Ahmed Al Ahmed mendekatinya dari belakang, berhasil merebut senapan dari tangannya.

    “Pada saat yang sama, teman pria bersenjata yang lain berada di jembatan… sepertinya dia membawa senapan panjang atau entahlah, dia mencoba membunuh [Ahmed] dan mengenai bahunya,” kata ayahnya.

    Mereka mengatakan Ahmed, seorang ayah dari dua anak perempuan yang berusia tiga dan enam tahun, akan melakukan apa saja untuk melindungi siapa pun, tanpa memandang latar belakang atau keyakinan mereka.

    “Ketika dia melakukan apa yang dia lakukan, dia tidak memikirkan latar belakang orang-orang yang dia selamatkan, orang-orang yang sekarat di jalan,” kata Mohamed.

    “Dia tidak membeda-bedakan antara satu kewarganegaraan dengan yang lain. Terutama di sini di Australia, tidak ada perbedaan antara satu warga negara dengan yang lain.”

    Anak berusia 10 tahun ikut tewas

    Setidaknya 15 orang tewas ketika Naveed Akram, 24 tahun, dan ayahnya Sajid Akram, 50 tahun, melepaskan tembakan ke arah pengunjung Yahudi yang menghadiri festival Hanukkah pada hari Minggu.

    Usia para korban berkisar dari 10 tahun hingga 87 tahun.

    Sebanyak 42 orang lainnya dibawa ke rumah sakit dengan kondisi mulai dari stabil hingga kritis.

    Naveed dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan polisi setelah baku tembak dengan polisi, yang menewaskan ayahnya.

    Dalam konferensi pers pada hari Senin ini (15/12), Komisaris Polisi Mal Lanyon mengatakan Naveed “kemungkinan” akan menghadapi tuntutan pidana.

    Komisaris Mal mengatakan banyak nyawa diselamatkan karena tindakan para saksi mata.

    “Saya pikir kita telah melihat dengan sangat jelas dalam rekaman, keberanian para petugas dan warga yang mengambil tindakan dengan sangat cepat,” katanya.

    “Peristiwa tersebut sangat kacau dan menakutkan bahkan bagi petugas yang terlatih dengan baik sekali pun.”

    Orangtua Ahmed masih menunggu para ahli bedah untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di bahu putra mereka, beberapa di antaranya diduga menembus jauh ke dalam tulang.

    Keluarga minta bantuan pemerintah

    Orangtua dari Ahmed mengatakan khawatirannya karena usia mereka, mereka tidak akan mampu membantu putra mereka dalam pemulihannya.

    Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah Australia untuk membantu kedua saudara laki-lakinya, satu dari Jerman dan yang lainnya dari Rusia, untuk melakukan perjalanan ke Australia untuk membantu mereka.

    “Dia membutuhkan bantuan sekarang karena dia sekarang menjadi penyandang disabilitas,” kata Malakeh, ibu dari Ahmed.

    “Kami membutuhkan anak-anak kami yang lain untuk datang ke sini untuk membantu.”

    Penggalangan dana yang dibuat atas nama Ahmed Al Ahmed sejauh ini telah mengumpulkan A$550.000 dalam 12 jam.

    Bill Ackman, seorang bankir investasi Yahudi yang bernilai lebih dari A$9,5 miliar, juga sudah mempromosikan penggalangan dana tersebut di media sosialnya.

    Lihat Video ‘Momen Heroik Ahmed Rebut Senjata Pelaku Penembakan di Australia’:

    (ita/ita)

  • Nilai Tambah Manufaktur RI Tertinggi di ASEAN, Unggul dari Vietnam-Thailand

    Nilai Tambah Manufaktur RI Tertinggi di ASEAN, Unggul dari Vietnam-Thailand

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa Indonesia mencatat capaian penting di sektor manufaktur global. Hal ini terlihat dari capaian Manufacturing Value Added (MVA) yang dirilis Bank Dunia dengan nilai MVA Indonesia tembus US$ 265,07 miliar atau Rp 4.400 triliun (kurs Rp 16.600).

    Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-13 dunia, melampaui rata-rata MVA global yang hanya US$ 78,73 miliar. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, MVA merupakan salah satu cara mengukur kinerja manufaktur sebuah negara.

    “MVA yang dicatat oleh Indonesia itu pada tahun 2024 tercatat US$ 265 miliar, jauh di atas rata-rata MVA yang dicatat oleh dunia yang hanya US$ 78,73 miliar. Dan angka ini memposisikan Indonesia pada tingkat atau peringkat ke-13 global,” sebut Agus dalam agenda Business Matching 2025 di Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025).

    Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memimpin jauh di atas Thailand yang berada di urutan kedua dengan nilai US$ 128,04 miliar. Indonesia juga mengungguli Vietnam dengan angka US$ 116,38 miliar di posisi ketiga, dan Malaysia dengan nilai MVA 94,93 miliar di posisi keempat.

    “Vietnam kita lihat, jadi selama ini pengamat yang mengatakan bahwa Vietnam bla bla bla. Jadi kalau kita lihat dari data ini, sudah dengan mudah menggambarkan bahwa size ekonomi kita, size manufaktur kita, termasuk penciptaan MVA kita jauh lebih besar,” tambah Agus.

    Di kawasan Asia, Indonesia masih di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan untuk level Asia. Namun, Agus optimis dalam beberapa tahun ke depan Indonesia mampu menyusul MVA negara-negara lain.

    “Kalau kita lihat di layar, angka Indonesia 265 kita bandingkan dengan Brazil, Rusia, dan UK itu hampir-hampir sama. Jadi tinggal sedikit saja kita perlu melakukan berbagai upaya agar kita bisa meningkatkan peringkat kita. Sedangkan di Asia kita masih pada posisi ke-5, masih di bawah Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan India,” beber Agus.

    MVA mencerminkan besarnya nilai tambah yang benar-benar diciptakan dan tinggal di dalam negeri, bukan sekadar volume produksi. Semakin besar penggunaan produk buatan dalam negeri, semakin kuat industri nasional dan semakin besar nilai ekonomi yang berputar di Indonesia.

    (ily/ara)

  • Pemerintah Rusia Blokir Roblox, Warga Siberia Gelar Protes Keras

    Pemerintah Rusia Blokir Roblox, Warga Siberia Gelar Protes Keras

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan pemerintah Rusia yang memblokir akses terhadap platform gim global dari Amerika Serikat (AS), Roblox, memicu demonstrasi publik. 

    Puluhan warga melakukan aksi protes di Taman Vladimir Vysotsky di Tomsk, Siberia, pada Minggu waktu setempat untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap keputusan pemerintah Rusia. 

    Melansir dari NDTV Senin (15/12/2025), penyelenggara aksi melaporkan bahwa sekitar 25 orang berdiri membentuk lingkaran di tengah kondisi musim dingin yang ekstrem dan hujan salju untuk menentang kebijakan tersebut.

    Para peserta aksi membawa spanduk buatan tangan dengan pesan-pesan kritikan tajam seperti “Roblox adalah korban Tirai Besi Digital” dan “Jangan sentuh Roblox.” Aksi ini dinilai menjadi simbol perlawanan publik terhadap pembatasan akses digital yang makin ketat di Rusia.

    Adapun diketahui, pemicu utama dari demonstrasi ini adalah langkah regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor, yang secara resmi memblokir Roblox pada 3 Desember lalu.

    Dalam pernyataan resminya, Roskomnadzor beralasan bahwa platform tersebut memuat konten yang dianggap “dapat berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak.” 

    Pejabat pemerintah Rusia menegaskan bahwa pembatasan akses ini merupakan langkah strategis yang diperlukan. 

    Moskow berargumen bahwa kebijakan ini bertujuan melindungi negara dari apa yang mereka sebut sebagai “perang informasi” yang dilancarkan oleh pihak Barat, serta sebagai upaya menjaga nilai-nilai tradisional Rusia dari pengaruh luar.

    Sebelum memblokir Roblox, pemerintah Rusia tercatat telah membatasi akses ke sejumlah media sosial dan platform komunikasi global lainnya, termasuk Facebook, Instagram, Snapchat, WhatsApp, dan YouTube.

    Di sisi lain, kebijakan pemblokiran Roblox ini memicu perdebatan luas di kalangan pemerhati teknologi dan masyarakat Rusia mengenai efektivitas sensor digital.

    Banyak pengguna internet di Rusia dilaporkan menyiasati pembatasan ini dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN). Fenomena penggunaan VPN yang marak ini membuat sejumlah pihak mempertanyakan efektivitas dari larangan langsung yang diterapkan pemerintah, mengingat akses masih dapat ditembus melalui jalur enkripsi jaringan.

    Selain isu teknis, perdebatan juga menyoroti aspek ketersediaan infrastruktur digital domestik. Para kritikus kebijakan ini menyoroti kurangnya alternatif aplikasi buatan dalam negeri yang mampu menyaingi popularitas dan fitur dari aplikasi asing yang diblokir. 

    Banyak orang tua dan pendidik yang mendukung langkah pemerintah. Kelompok ini mengkhawatirkan risiko keamanan anak, terutama terkait paparan konten yang tidak pantas serta potensi interaksi berbahaya antara anak-anak dengan orang dewasa di dalam platform tersebut.

    Menanggapi situasi yang berkembang, manajemen Roblox yang bermarkas di San Mateo, California, angkat bicara. Perusahaan menekankan komitmennya terhadap keselamatan pengguna.

    Pihak Roblox menyatakan bahwa platform mereka telah dilengkapi dengan “perlindungan bawaan yang ketat” untuk memastikan keamanan, khususnya bagi pengguna usia muda. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Junta Myanmar Klaim Basmi Sindikat Penipuan Terbesar, Benarkah?

    Junta Myanmar Klaim Basmi Sindikat Penipuan Terbesar, Benarkah?

    Jakarta

    Ketenangan sore hari di Sungai Moei yang memisahkan Thailand dari Myanmar tiba-tiba berubah menjadi kekacauan setelah tiga ledakan menggelegar dahsyat.

    Sejumlah keluarga etnis Karen yang sedang mandi dan bermain di air bergegas menuju tepi sungai, sementara kepulan asap hitam membubung dari pepohonan di belakang mereka.

    Konflik yang dipicu oleh kudeta militer Myanmar hampir lima tahun lalu kembali mengguncang wilayah perbatasan.

    Gempuran kali ini terkait dengan sindikat penipuan asal China, yang telah berkembang pesat di Negara Bagian Karen dalam dua tahun terakhir.

    “Kami berupaya memberantas sepenuhnya aktivitas penipuan daring dari akarnya,” kata juru bicara junta Myanmar, Jenderal Zaw Min Tun.

    Sekilas pernyataan tersebut menunjukkan niat positif militer Myanmar. Namun, ada alasan kuat untuk bersikap skeptis terhadap klaim militer tersebut.

    Bukan untuk pertama kalinya, perang saudara Myanmar yang panjang dan sindikat penipuan saling terkait.

    Junta militer tiba-tiba menyerbu kompleks sindikat penipuan

    Junta diperkuat oleh sejumlah personel baru melalui wajib militer serta peralatan baru seperti drone yang dipasok oleh Rusia dan China.

    Di Negara Bagian Karen, junta telah memukul mundur lawan utamanya, Persatuan Nasional Karen (KNU), yang telah mereka bertempur selama delapan dekade dan merupakan salah satu penentang kudeta paling gigih.

    Di tengah kondisi itu, junta militer Myanmar tiba-tiba menyerbu KK Park, salah satu kompleks sindikat penipuan terbesar dan paling terkenal di Negara Bagian Karen, pada Oktober lalu.

    Militer Myanmar mengusir ribuan warga asing yang telah menjalankan penipuan daring di sana. Sebagian bekerja secara sukarela, Sebagian lainnya ditipu atau dipaksa untuk bekerja.

    Para pekerja KK Park menyeberangi Sungai Moei dari Myanmar ke Thailand pada 24 Oktober 2025. (Getty Images)

    Junta mengunggah video-video tentara yang menyita ribuan telepon seluler, komputer, dan antena satelit dari layanan Starlink milik Elon Musk. Tentara kemudian menghancurkan beberapa bangunan dengan bahan peledak.

    Tindakan ini adalah perubahan sikap yang mencolok. Selama bertahun-tahun, junta militer Myanmar menutup mata terhadap bisnis penipuan bernilai miliaran dolar yang berkembang pesat di sepanjang perbatasannya dengan Thailand.

    Pemimpin milisi setempat yang bersekutu dengan militer telah menjadi pelindung utama dan mitra bisnis para bos penipuan dari China. Sebagian dari uang itu masuk ke kantong para jenderal yang berkuasa.

    Junta justru mencoba menyalahkan KNU atas bisnis penipuan tersebut, tetapi tuduhan itu tidak ada dasar. Tidak seperti kelompok Karen bersenjata lainnya, KNU telah menjaga jarak dari bisnis penipuan tersebut.

    Gempuran tidak menyeluruh

    Media pemerintah Myanmar melaporkan gempuran militer di KK Park.

    Namun, ada yang janggal.

    Meski gempuran tersebut tampak spektakuler, serangan itu tidak menghancurkan seluruh infrastruktur sindikat penipuan di sana.

    Operasi militer terlihat berfokus pada kompleks iniwalau ada puluhan kompleks lainnya.

    Militer juga menggerebek Kota Shwe Kokko, yang terkenal menampung kasino dan sindikat penipuan, tetapi hanya memasuki beberapa bangunan. Bahkan, hingga saat ini hanya menghancurkan satu bangunan

    Apa imbas gempuran militer Myanmar ke KK Park dan Shwe Kokko?

    Ribuan pekerja asing telah meninggalkan KK Park dan Shwe Kokko. Mereka menyeberangi Sungai Moei ke Thailand dan berpencar ke berbagai lokasi, meskipun transportasi sulit dan mahal. Sebagai gambaran, menyewa mobil memerlukan biaya sekitar Rp11,6 juta.

    Bos sindikat penipuan diduga telah memindahkan bisnisnya ke bagian Myanmar yang lebih terpencil di selatan perbatasan.

    Namun di sebuah kota bernama Minletpan, sekelompok pekerja sindikat penipuan terjebak di dua kompleks, yang dikenal sebagai Shunda dan Baoili, bulan lalu.

    BBCKompleks sindikat penipuan menggunakan Starlink agar bisa terhubung dengan internet.

    Kompleks ini dibangun tepat di tepi sungai hanya dalam dua tahun terakhir. Mereka berada di daerah yang dikendalikan oleh DKBA, salah satu milisi yang bersekutu dengan junta militer.

    Pada 21 November, menurut juru bicara KNU, anggota mereka terlibat dalam pertempuran dengan tentara, ketika ditembak dari belakang oleh DKBA di Minletpan.

    Mereka mampu mengusir DKBA, tetapi tanpa diduga merebut dua pusat penipuan dan ribuan warga asing yang bekerja di sana.

    KNU mengumumkan bahwa mereka ingin mengundang jurnalis dan lembaga penegak hukum internasional untuk melihat kompleks yang direbut.

    Mereka menerbitkan foto dan dokumen untuk mengungkap cara kerja bisnis penipuan tersebut, alih-alih menghancurkan bukti seperti yang dilakukan militer di KK Park.

    KNU mengirim ratusan pekerja menyeberangi sungai ke Thailand. Tetapi sekitar 1.000 orang, sebagian besar warga negara China, menolak untuk pergi, mungkin karena takut dihukum jika kembali ke China

    Beberapa bangunan di KK Park tampak rusak parah. (BBC/ Jonathan Head)

    Namun, selain segelintir jurnalis, dunia internasional tidak berminat terhadap hasil rampasan di kompleks sindikat penipuan.

    Junta militer Myanmar justru aktif menembaki daerah tersebut untuk mencoba merebut kembali kompleks-kompleks tersebut, itulah yang dapat kami dengar dari pihak Thailand.

    Banyak pekerja dari kompleks sindikat penipuan yang tersisa kini telah melarikan diri ke tempat lain di Myanmar, meskipun beberapa ratus orang masih berkemah menggunakan terpal tipis di tepi sungai, bersama dengan ratusan penduduk setempat.

    Semuanya berharap terhindar dari baku tembak artileri.

    Apa motif junta?

    Semua drama ini bermuara pada satu hal: rencana junta mengadakan pemilihan umum akhir bulan ini.

    Perang saudara yang dipicu oleh kudeta telah menghancurkan Myanmar. Rezim militer dibenci oleh sebagian besar rakyat Myanmar. Negara itu juga diperlakukan sebagai paria secara internasional.

    Para jenderal lantas mencari jalan keluar yang akan memberi mereka sedikit legitimasi, dan memenangkan hati sebagian dari banyak oposisi.

    Mereka memilih pemilihan umum, tapi kelompok oposisi utama tidak dapat atau tidak mau berpartisipasi. Kemudian sebagian besar wilayah terlalu kacau untuk menyelenggarakan pemungutan suara.

    Tapi junta militer tidak peduli. Mereka memerintahkan pasukan untuk merebut kembali sebanyak mungkin wilayah dari kubu pemberontak sebelum pemilihan umum sebagai prioritas.

    Mereka juga mencoba membersihkan citra dengan melakukan operasi penggempuran terhadap kompleks-kompleks sindikat penipuan. Ini sangat penting bagi sekutu internasional mereka yang paling kuat, China.

    Kepulan asap terlihat dari KK Park. (BBC/ Jonathan Head)

    Saat kami berada di perbatasan, kami melihat awan debu mengepul di atas KK Park saat bangunan dihancurkan. Beberapa bangunan terbesar di sana bengkok dan melengkung, jendelanya hancur; dinding bangunan lain sedang diruntuhkan oleh ekskavator.

    Namun di kejauhan, banyak bangunan masih utuh. Beberapa memiliki kotak putih yang mencolok di atapnya yang hampir pasti merupakan antena satelit Starlink. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan sindikat penipuan mungkin masih berlangsung di sana.

    Bagaimana kondisinya sekarang?

    Berkendara selama satu setengah jam ke bagian selatan Thailand, kami sampai di kawasan perbatasan bernama Wa Le Wawlay dalam bahasa Burma.

    Sungai di sini sangat sempit sehingga mirip selokan. Kami berjalan menyeberangi gerbang besi ke Myanmar dan melewati jembatan kayu biru kecil. Di sini kami disambut oleh bendera KNU.

    Namun, ketika wilayah di sekitar Wawlay diperebutkan dengan sengit, perbatasan tersebut dikendalikan oleh DKBA.

    Peringatan bahaya penipuan di perbatasan Thailand-Myanmar. (BBC)

    Di sisi Thailand, papan besar memperingatkan orang-orang tentang risiko bekerja di pusat-pusat penipuan.

    Namun hanya beberapa meter jauhnya, sebuah kompleks berpagar, yang dihiasi kawat berduri, telah dibangun tepat di sebelah sungai.

    Kompleks ini dikenal dengan nama Hengsheng 3. Kami dapat mendengar suara generator beroperasi dan petugas keamanan berbicara di sisi lain tembok.

    Kami melihat jendela-jendela berjeruji, dan antena Starlink di atap.

    Kelompok pemantau telah mengidentifikasi kompleks ini dan beberapa kompleks baru lainnya di sekitar Wawlay. Banyak sindikat lain telah pindah lebih jauh ke selatan ke Payathonzu, dekat perbatasan Three Pagodas Pass.

    Terlepas dari masa depan kompleks sindikat penipuan terkenal seperti KK Park dan Shwe Kokko (dan masih terlalu dini untuk menilai apakah kedua tempat itu benar-benar ditutup) bisnis penipuan masih berkembang pesat di Myanmar.

    (ita/ita)

  • Di Tengah Ambisi Geopolitik, India Bersiap Kirim Astronaut ke Orbit

    Di Tengah Ambisi Geopolitik, India Bersiap Kirim Astronaut ke Orbit

    Jakarta

    India sebenarnya dijadwalkan mengirimkan pesawat ruang angkasa berawak pertamanya ke orbit pada 2022. Namun pandemi COVID-19 dan serangkaian kendala teknis membuat kemajuan misi Gaganyaan tertunda terus-menerus.

    ISRO — Organisasi Penelitian Luar Angkasa India — kini telah mengesahkan roket peluncur LMV3 miliknya untuk perjalanan manusia dan menargetkan tiga peluncuran tak berawak pesawat ruang angkasa Gaganyaan pada 2026.

    Jika semuanya berjalan sesuai rencana, tiga astronot (atau “Gaganyatri”) yang dipilih dari para pilot angkatan udara — Prasanth Balakrishnan, Ajit Krishnan, Angad Pratap, dan Shubhanshui Shukla — akan bersiap melakukan penerbangan perdana. Waktu paling awal peluncuran itu dapat dilakukan adalah tahun 2027.

    Mengirimkan Gaganyatri ke orbit akan menempatkan India sejajar dengan Amerika Serikat,Uni Soviet, Rusia, dan Cina sebagai satu-satunya negara yang pernah mengirim manusia ke luar angkasa menggunakan pesawat ruang angkasanya sendiri.

    Gurbir Singh, penulis sains luar angkasa asal Inggris yang meneliti evolusi ISRO dari organisasi kecil era 1960-an hingga menjadi badan antariksa modern, mengatakan kepada DW bahwa program Gaganyaan adalah kesempatan bagi India untuk menunjukkan kredensialnya sebagai kekuatan antariksa baru.

    “Tujuannya sebenarnya kurang bersifat ilmiah dan lebih bersifat geopolitik,” kata Singh. “Ini untuk memastikan India punya posisi di antara pemain besar — dan semua pemain besar itu memiliki program penerbangan antariksa berawak.”

    Misi sains India terus menghasilkan temuan

    India telah mampu menyamai negara-negara lain dalam eksplorasi dan penelitian antariksa. India menjadi negara keempat — setelah AS, Uni Soviet, dan Cina — yang berhasil mendarat di bulan ketika misi Chandrayaan-3 mendarat mulus pada 2023.

    Singh mengatakan bahwa nilai terbesar ISRO kemungkinan justru ada pada program sainsnya, bukan ambisinya mengirim manusia India ke luar angkasa. “India seharusnya tidak masuk ke luar angkasa dengan manusia karena, dan hanya karena, misi berawak tidak memberikan hasil ilmiah atau efisiensi biaya setinggi misi sains biasa,” papar Singh. “Satu-satunya alasan India melakukan ini adalah karena, meski manfaat ekonominya lebih kecil, manfaat geopolitiknya jauh lebih besar.”

    ISRO juga telah menjadwalkan misi-misi sains baru, termasuk pengirim sampel dari bulan dan Mars. Sebuah wahana untuk mempelajari atmosfer Venus juga telah ditugaskan.

    Kemitraan dan gengsi yang dipertaruhkan

    Singh melihat India tengah memantapkan dirinya sebagai pemain — dan kekuatan — antariksa besar dalam beberapa tahun mendatang. Menyamai Cina, tetangga sekaligus pesaing regionalnya, juga menjadi hal penting bagi Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Modi juga menugaskan ISRO untuk membangun stasiun luar angkasa orbit. Ia ingin modul pertama ditempatkan pada 2028, dan ia juga ingin melihat “Gaganyatri” berjalan di permukaan bulan pada 2040.

    Peran India sebagai kekuatan menengah terlihat dalam kolaborasinya dengan berbagai negara antariksa — mitra yang sering kali juga menjadi pesaing satu sama lain.

    Di satu sisi, India bekerja sama dengan AS dalam proyek-proyek bersama, termasuk satelit Synthetic Aperture Radar yang baru diluncurkan, yang dipuji oleh Modi dan Presiden AS Donald Trump.

    Dengan Badan Antariksa Eropa (ESA), India berkolaborasi dalam misi orbit rendah dan pelatihan astronaut.

    Di sisi lain, India akan menerima mesin roket semi-cryogenic dari Rusia — yang menurut laporan disepakati selama kunjungan kenegaraan Presiden Vladimir Putin pada bulan Desember 2025.

    Singh mengatakan mesin itu akan membantu meningkatkan kemampuan peluncuran India yang saat ini “terbatas”. “Saya rasa India akan mendapat dukungan dari Rusia untuk proyek stasiun luar angkasanya, yang memang direncanakan untuk dekade berikutnya,” ujar Singh.

    Berkoordinasi dengan pihak-pihak yang secara geopolitik bersaing tampaknya, setidaknya untuk sekarang, menjadi strategi yang menguntungkan bagi India dalam mengejar ambisi antariksa nasionalnya.

    “India memiliki sejarah yang unik, dan sejarah singkat sebagai negara merdeka,” kata Singh. “India telah melangkah sangat jauh dalam waktu singkat itu, dan membangun infrastrukturnya melalui proyek-proyek kolaboratif sepanjang 60 tahun sejarahnya.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Diandalkan di Indonesia, Ingin Dilumpuhkan di China

    Diandalkan di Indonesia, Ingin Dilumpuhkan di China

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan China merupakan negara  dengan populasi terbesar di dunia. Keduanya memiliki sikap berbeda terhadap satelit orbit rendah (LEO) Starlink milik Elon Musk.

    Pemerintah Indonesia saat ini sangat bergantung dengan konektivitas satelit, baik Satria-1 maupun Starlink, dalam berkomunikasi di wilayah terdampak banjir di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

    Pada 3 Desember 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyalurkan 32 unit perangkat Starlink untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor. Bantuan ini diberikan untuk mempercepat pemulihan layanan di wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur telekomunikasi. 

    Kepala Balai Monitor Kelas II Padang Kementerian Komdigi, M. Helmi, menjelaskan jumlah perangkat yang dikirimkan telah disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat di lokasi bencana. 

    “Komdigi tidak memungut biaya untuk penggunaan Starlink ini oleh masyarakat terdampak bencana. Setelah masa tanggap darurat berakhir, kebijakan penggunaan akan disesuaikan, termasuk kemungkinan pemanfaatan komersial,” kata Helmi.

    Dia memaparkan perangkat Starlink memiliki jangkauan antara 500 meter hingga 1 kilometer dan dapat digunakan sekitar 60 pengguna sekaligus. 

    Kapasitasnya masih bisa ditingkatkan ketika perangkat dihubungkan dengan alat pendukung seperti hotspot tambahan. Kecepatan internet yang dihasilkan dapat mencapai hingga 300 Mbps.

    Helmi menambahkan Starlink dimanfaatkan sebagai jaringan pengganti sementara ketika BTS mengalami gangguan akibat listrik padam, putusnya transmisi, kerusakan fisik, maupun ketika melayani area blank spot. 

    “Akses komunikasi melalui satelit tidak bergantung pada kondisi infrastruktur darat, sehingga membantu percepatan pemulihan jaringan di daerah terdampak,” katanya.

    Perangkat penangkap sinyal Starlink

    Berbeda dengan Indonesia, pemerintah China saat ini justru tengah memikirkan cara untuk memadamkan satelit Starlink. Mereka khawatir Starlink hanya akan membuat kericuhan pada masa mendatang karena mereka dapat mengendalikan informasi lewat konektivitas satelit.

    Peneliti di China tengah menjajal metode baru untuk melumpuhkan jaringan internet satelit konstelasi, seperti Starlink, guna mengantisipasi potensi konflik di masa depan. 

    Berdasarkan studi terbaru, China diperkirakan membutuhkan ribuan drone untuk melakukan jamming atau pengacauan sinyal di wilayah seluas Taiwan.

    Melansir dari Dark Reading Kamis (11/12/2025), sebuah makalah akademis yang diterbitkan dalam jurnal Systems Engineering and Electronics mengungkapkan temuan tersebut. Peneliti dari dua universitas besar di China menemukan bahwa komunikasi yang disediakan oleh konstelasi satelit dapat diganggu, namun dengan biaya yang sangat besar.

    Studi tersebut mensimulasikan bahwa untuk memutus sinyal dari jaringan Starlink ke wilayah seluas Taiwan, militer membutuhkan pengerahan 1.000 hingga 2.000 drone yang dilengkapi perangkat jammer secara bersamaan.

    Diketahui sebelumnya, konstelasi satelit menjadi peran vital dalam perang Rusia dan Ukraina. Satelit terbukti menjadi urat nadi bagi pasukan Ukraina untuk menjaga konektivitas internet dan komunikasi militer tetap hidup meski di tengah gempuran serangan.

    Temuan ini menjadi sinyal peringatan bagi pemerintah dan perusahaan antariksa global. Peneliti pertahanan siber senior di Center for Security Studies (CSS) ETH Zürich Clémence Poirier mengatakan bahwa riset ini adalah realita nyata mengenai strategi perang masa depan.

    Menurut Poirier, jika konflik pecah di Asia, terutama yang melibatkan China dan Taiwan, pemutusan konektivitas satelit akan menjadi strategi langkah pembuka.

    “Perusahaan antariksa harus memantau sistem mereka dengan ketat, memisahkan jaringan antara pelanggan sipil dan militer, serta memperbarui model ancaman mereka jika konflik terjadi,” ujar Poirier.

    Satelit kini memegang peran yang makin krusial, mulai dari menyediakan bandwidth berkecepatan tinggi berbiaya rendah untuk daerah pedesaan hingga komunikasi di zona konflik. 

    Hal ini menjadikan infrastruktur tersebut target utama. Sistem navigasi satelit global (GNSS) makin sering mengalami gangguan di sekitar zona perang, sementara peretas negara menargetkan kendali posisi satelit melalui serangan siber.

    Wakil Direktur Proyek Keamanan Dirgantara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Clayton Swope juga menjelaskan mengapa serangan siber dan perang elektronik terhadap satelit kini lebih diminati dibandingkan serangan fisik.

    Menurut Swope, taktik ini memiliki risiko kerusakan tambahan yang lebih kecil dan kemungkinan eskalasi ketegangan yang lebih rendah.

    “Serangan kinetik (fisik) masih menjadi kekhawatiran, tetapi sulit membayangkan serangan kinetik terjadi di masa damai atau ketegangan tinggi karena terlalu memicu eskalasi perang terbuka,” kata Swope.

    Sebaliknya, dia menilai serangan siber serta pengacauan sinyal sering terjadi sebagai taktik “zona abu-abu” yang dianggap tidak mengancam eskalasi yang tidak diinginkan secara langsung.

    Meski China meriset cara melumpuhkannya, jaringan satelit konstelasi sangat sulit untuk dilumpuhlan secara total. Karakteristik satelit ini yang bergerak cepat, berjumlah banyak, dan menggunakan berbagai teknik koreksi sinyal membuat interferensi menjadi tantangan berat.

    Sebagai contoh, Starlink saat ini mengoperasikan sekitar 9.000 satelit yang bergerak di low-earth orbit. Taiwan sendiri telah mengantisipasi risiko ini dengan menandatangani kontrak bersama Eutelsat OneWeb, konstelasi satelit lain yang memiliki lebih dari 600 satelit, untuk menjamin konektivitas jika terjadi bencana atau perang.

    Direktur Strategi dan Keamanan Nasional di The Aerospace Corp Sam Wilson menambahkan bahwa dengan beralihnya AS dan negara lain ke konstelasi satelit terdistribusi yang besar, senjata anti-satelit tradisional menjadi kurang bernilai secara strategis.

    “Menghancurkan satu aset memang akan menyebabkan kerusakan, tetapi tidak akan mematikan seluruh konstelasi. Hal ini mendorong musuh untuk mempertimbangkan vektor ancaman lain, termasuk perang elektronik dan siber,” jelas Wilson. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)