Negara: Rusia

  • Terekam Detik-detik Helikopter Rusia Jatuh di Dagestan, Empat Tewas

    Terekam Detik-detik Helikopter Rusia Jatuh di Dagestan, Empat Tewas

    GELORA.CO – Sebuah helikopter pribadi mengalami kecelakaan di Republik Dagestan, wilayah Kaukasus Utara, Rusia, pada Jumat, 7 Novemebr 2025 waktu setempat. Insiden tersebut menewaskan empat orang dan menyebabkan tiga lainnya luka-luka.

    Menurut pernyataan dari Kementerian Situasi Darurat Rusia, helikopter itu sedang melakukan penerbangan antar kota di wilayah Dagestan sebelum jatuh di area dekat pesisir Laut Kaspia.

    “Helikopter jatuh dan terbakar setelah menabrak sebuah rumah kosong,” demikian bunyi pernyataan resmi kementerian tersebut, seperti dikutip dari The Moscow Times, Minggu, 9 November 2025.

    Kantor berita pemerintah TASS melaporkan bahwa bangunan yang tertabrak hancur akibat kebakaran, namun api berhasil dipadamkan oleh tim penyelamat.

    Berdasarkan laporan TASS, helikopter yang jatuh merupakan jenis Ka-226 milik Pabrik Elektromekanis Kizlyar. Sumber tersebut juga menepis kabar yang menyebutkan bahwa helikopter itu membawa penumpang wisata.

    Otoritas Rusia kini tengah melakukan penyelidikan pidana untuk mencari kemungkinan pelanggaran terhadap aturan keselamatan penerbangan.

    “Penyidik sedang menelusuri kemungkinan kerusakan teknis, namun semua faktor penyebab lainnya juga sedang diperiksa,” ungkap Komite Investigasi Rusia.

    Hingga kini, identitas korban jiwa dan korban luka belum diumumkan secara resmi.

  • Populasi Muslim di Eropa Diprediksi Capai 58 Juta Jiwa pada 2030, Negara Ini yang Terbanyak

    Populasi Muslim di Eropa Diprediksi Capai 58 Juta Jiwa pada 2030, Negara Ini yang Terbanyak

    GELORA.CO – Islam merupakan salah satu agama dengan jumlah pemeluk terbanyak di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan umat Muslim di Eropa terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dan diperkirakan tren tersebut akan berlanjut di masa mendatang.

    Menurut laporan Pew Forum on Religion & Public Life, populasi Muslim di Eropa diproyeksikan mencapai 58,2 juta jiwa pada tahun 2030, atau sekitar 8% dari total populasi di Benua Eropa. Kenaikan jumlah ini terutama disebabkan oleh migrasi besar-besaran umat Muslim ke berbagai negara Eropa.

    Negara-Negara Eropa dengan Populasi Muslim Terbanyak:

    Rusia

    Pada masa Uni Soviet, aktivitas keagamaan, termasuk Islam, sempat mengalami penekanan. Sekolah-sekolah Islam ditutup, dan penyebaran agama dibatasi. Namun setelah Rusia menjadi negara federasi, pemerintah memberikan kebebasan beragama dan mengakui Islam sebagai salah satu agama tradisional.

    Rusia diperkirakan akan tetap menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar di Eropa pada tahun 2030. Jumlahnya meningkat dari 16,4 juta jiwa pada 2010 menjadi 18,6 juta jiwa pada 2030, dengan laju pertumbuhan sekitar 0,6% selama dua dekade mendatang.

    Prancis

    Sebagai negara republik dengan sistem presidensial-parlementer dan prinsip sekularisme yang kuat, Prancis memisahkan urusan agama dari negara.

    Islam mulai berkembang di Prancis sekitar tahun 1960 melalui imigrasi dari kawasan Maghreb. Saat ini, Islam menjadi agama terbesar kedua setelah Katolik, dan pada 2030 diperkirakan mencapai 10,3% dari total populasi.

    Jerman

    Jerman, yang secara resmi bernama Federal Republic of Germany, memiliki 16 negara bagian dengan Berlin sebagai ibu kota. Berdasarkan data SalamGateway, populasi Muslim di Jerman saat ini berkisar antara 5,3 hingga 5,6 juta jiwa (6,4–6,7%), dan diprediksi meningkat menjadi 7,1% pada 2030.

    Albania

    Menurut Encyclopedia, Islam berkembang di Albania sejak penaklukan Ottoman pada abad ke-15. Kini, Muslim Community of Albania menjadi lembaga keagamaan utama di negara itu. Diperkirakan hingga 2030, 83,2% dari total penduduk Albania (sekitar 2,8 juta jiwa) akan memeluk Islam.

    Britania Raya

    Britania Raya (United Kingdom) mencakup Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. m

    Berdasarkan data Office for National Statistics (ONS) yang dikutip Muslim Council of Britain, terdapat 3,87 juta Muslim di Inggris dan Wales (sekitar 6,5% populasi). Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 5,5 juta jiwa (8,2%) pada 2030.

  • RI Lirik Rusia buat Kerja Sama di Sektor Maritim

    RI Lirik Rusia buat Kerja Sama di Sektor Maritim

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia sekaligus Penasehat Presiden Federasi Rusia Nikolai Patrushev pada Jumat (7/11). Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang kerja sama strategis antara Indonesia dan Federasi Rusia.

    Airlangga mengatakan pertemuan tersebut membahas kerja sama khususnya dalam bidang ekonomi, maritim, logistik dan pengembangan konektivitas.

    “Pengembangan sektor maritim dan logistik merupakan salah satu prioritas nasional dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat konektivitas antarwilayah,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).

    Ketua Dewan Patrushev menyampaikan kesiapan Rusia untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang yang mendukung penguatan sektor maritim Indonesia, antara lain pengembangan infrastruktur logistik laut, transfer teknologi perkapalan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknik kelautan.

    “Pemerintah Rusia ingin menjajaki potensi kerja sama pendidikan dan pelatihan di berbagai lembaga maritim terkemuka di St. Petersburg, termasuk dalam bidang teknik kelautan, guna mendukung pengembangan SDM maritim yang unggul di Indonesia,” jelas Ketua Dewan Patrushev.

    Pada kesempatan tersebut, pihak Rusia juga memaparkan berbagai inisiatif strategis dalam pengembangan jalur pelayaran dan konektivitas maritim internasional, serta menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia memperkuat sektor kelautan dan industri pendukungnya.

    Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap kekuatan dan keunggulan Rusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, ditekankan pula mengenai pentingnya memperluas kerja sama di bidang pendidikan, khususnya antara perguruan tinggi teknik di Rusia dan Indonesia.

    Langkah ini sejalan dengan pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan unggul sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional.

    “Selain mengirim mahasiswa, kami juga ingin mendorong kerja sama antara perguruan tinggi teknik Rusia dan Indonesia, karena melalui jalur ini akses bagi mahasiswa untuk belajar dan berinovasi akan semakin luas,” tutur Airlangga.

    (acd/acd)

  • Rusia Serang Infrastruktur Energi di Ukraina, 4 Orang Tewas

    Rusia Serang Infrastruktur Energi di Ukraina, 4 Orang Tewas

    Kyiv

    Sebuah serangan Rusia menghantam infrastruktur energi di Ukraina. Serangan itu menewaskan empat orang dan memicu pemadaman listrik di beberapa wilayah Ukraina.

    Dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), Moskow dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi di Ukraina. Serangan Rusia merusak fasilitas gas alam yang menghasilkan bahan bakar utama untuk pemanas di Ukraina.

    “Serangan Rusia sekali lagi menyasar kehidupan sehari-hari masyarakat. Serangan tersebut memutus pasokan listrik, air, dan pemanas bagi masyarakat, menghancurkan infrastruktur penting, dan merusak jaringan kereta api,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga.

    Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia meluncurkan 458 pesawat tanpa awak dan 45 rudal ke Ukraina semalam. Sebanyak 406 pesawat tanpa awak dan sembilan rudal Rusia ditembak jatuh Angkatan Udara Ukraina.

    “Di Dnipro, sebuah pesawat tanpa awak Rusia menyerang langsung sebuah bangunan tempat tinggal; hingga saat ini, diketahui tiga orang tewas di kota itu. Sayangnya, ada juga korban jiwa di Kharkiv,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik darurat di ibu kota Kyiv dan di kota Kharkiv. Serangan itu juga memutus pasokan air di Kharkiv.

    Akibat serangan Rusia ke infrastruktur energi Ukraina itu, para ahli mengatakan Kyiv berisiko mengalami pemadaman pemanas menjelang musim dingin.

    (fas/fas)

  • Mendagri: Pertarungan dunia kini di bidang ekonomi

    Mendagri: Pertarungan dunia kini di bidang ekonomi

    “Saya berada dalam posisi paradigma konstruktivisme. Artinya, banyak hal kini diselesaikan bukan dengan kekuatan militer, tapi melalui ekonomi, perdagangan, sosial, dan budaya. Pertarungan yang paling menentukan saat ini adalah pertarungan ekonomi,”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Sriwijaya Muhammad Tito Karnavian mengungkapkan bahwa kekuatan global kini tidak lagi ditentukan oleh militer semata, melainkan oleh kekuatan ekonomi, budaya, dan pengetahuan.

    “Saya berada dalam posisi paradigma konstruktivisme. Artinya, banyak hal kini diselesaikan bukan dengan kekuatan militer, tapi melalui ekonomi, perdagangan, sosial, dan budaya. Pertarungan yang paling menentukan saat ini adalah pertarungan ekonomi,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu

    Pandangan strategis tentang arah tatanan dunia baru tersebut disampaikan orasi ilmiah bertajuk Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Indonesia Emas 2045 pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang, Sumatera Selatan.

    Menurut Tito, dalam tatanan dunia baru, pertarungan ekonomi akan menentukan siapa yang menjadi kekuatan dominan. Negara yang mampu memproduksi barang dan jasa secara masif, membanjiri pasar dunia, dan menguasai rantai pasok global akan memegang kendali terhadap ekonomi dunia.

    Mengutip pemikiran Prof. Sait Yilmaz dalam buku State, Power, and Hegemony, Tito menjelaskan bahwa kapasitas produksi masif suatu negara ditentukan oleh empat faktor utama.

    Pertama angkatan kerja yang besar, sebagai mesin produksi utama. Kedua, sumber daya alam yang melimpah, untuk menopang bahan baku produksi. Ketiga, bentangan wilayah luas, sebagai ruang penyimpanan dan distribusi hasil produksi. Serta letak geografis strategis, yang berperan sebagai choke point dalam perdagangan internasional.

    “Saya menambahkan faktor keempat, yaitu letak geografis strategis. Indonesia berada di jalur vital dunia. Jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik, posisi ini dapat memengaruhi ekonomi negara lain,” tegasnya.

    Dengan empat modal besar itu, Tito menilai hanya segelintir negara yang memenuhi syarat menjadi kekuatan dominan dunia, yaitu China, India, Amerika Serikat, Rusia, dan Indonesia.

    Tito sendiri optimistis, Indonesia memiliki peluang besar menjadi kekuatan ekonomi dunia keempat pada 2045, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Namun, ia mengingatkan bahwa keunggulan sumber daya alam (SDA) saja tidak cukup. Kunci utama untuk melompat menjadi negara maju adalah kualitas sumber daya manusia (SDM).

    “Negara itu maju bukan karena SDA, tapi karena SDM-nya. Bonus demografi Indonesia sebesar 68,95% dari total populasi harus diarahkan melalui pendidikan agar menjadi kekuatan produktif,” ujarnya.

    Ia mencontohkan Singapura di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew yang berhasil menjadi negara maju tanpa SDA melimpah, hanya dengan mengandalkan pendidikan unggul dan beasiswa bagi generasi terbaiknya.

    Menurut Tito, arah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini sudah sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 melalui program pendidikan dan kesehatan rakyat, seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan beasiswa kedokteran.

    Untuk itu, Tito mengajak perguruan tinggi untuk tidak hanya menjadi menara gading, tetapi tampil sebagai penggerak inovasi dan transformasi nasional. Perguruan tinggi harus berani berinvestasi pada riset, teknologi, dan pengembangan SDM agar mampu mendukung Indonesia dalam menghadapi tatanan dunia baru yang berbasis pengetahuan dan ekonomi digital.

    “Perguruan tinggi harus bertransformasi. Dunia berubah cepat, dan kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus jadi pemain utama dalam tatanan global baru,” kata Tito.

    Dosen Hukum Internasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta Triyana Yohanes menilai pandangan Tito relevan dengan kondisi global saat ini. Ia menyebut, Tito berhasil menghadirkan narasi strategis berbasis paradigma konstruktivisme yang sejalan dengan tantangan politik internasional modern.

    Pandangan Tito layak dijadikan pijakan kebijakan luar negeri Indonesia. Dunia memang masih dalam paradigma konstruktivisme, meski sering terhambat oleh kekuatan militer negara adidaya,” ujar Triyana.

    Triyana menilai Tito telah menghadirkan kerangka konstruktivisme modern yang berpijak pada data, riset, dan pengalaman empiris.

    Ia juga menilai orasi itu bisa menjadi landasan konseptual bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di kancah internasional melalui peningkatan kualitas SDM, penguasaan teknologi, serta pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat.

    “Saya melihat Tito mendorong Indonesia membangun hegemoni berbasis pengetahuan dan produktivitas ekonomi. Ini jauh lebih berkelanjutan daripada sekadar kekuatan militer,” tambahnya.

    Lebih jauh, Triyana juga mengaitkan gagasan Tito dengan pandangan ekonom Ray Dalio dalam buku How Countries Go Broke, negara yang ingin bertahan di tengah siklus utang global harus memperkuat SDM, teknologi, dan tata kelola pemerintahan yang bersih.

    Menurutnya, orasi Tito mengandung pesan moral bahwa pemerintahan yang visioner dan bebas korupsi adalah prasyarat bagi Indonesia menjadi kekuatan dominan pada 2045.

    “Pembangunan hukum dan tata kelola bersih harus menjadi fondasi. Tanpa itu, potensi besar yang disampaikan Tito akan sulit diwujudkan,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rusia Incar Kerja Sama Maritim dengan RI

    Rusia Incar Kerja Sama Maritim dengan RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia sekaligus Penasehat Presiden Federasi Rusia Nikolai Patrushev di Jakarta, Jumat (7/11).

    Dalam pertemuan tersebut turut dibahas peluang kerja sama strategis antara Indonesia dan Federasi Rusia, khususnya dalam bidang ekonomi, maritim, logistik, dan pengembangan konektivitas. Rusia mengemukakan minatnya untuk memperluas kerja sama maritim dengan Indonesia.

    Ketua Dewan Patrushev menyampaikan kerja sama tersebut mencakup, antara lain pengembangan infrastruktur logistik laut, transfer teknologi perkapalan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknik kelautan.

    “Pemerintah Rusia ingin menjajaki potensi kerja sama pendidikan dan pelatihan di berbagai lembaga maritim terkemuka di St. Petersburg, termasuk dalam bidang teknik kelautan, guna mendukung pengembangan SDM maritim yang unggul di Indonesia,” jelas Ketua Dewan Patrushev.

    Pada kesempatan tersebut, pihak Rusia juga memaparkan berbagai inisiatif strategis dalam pengembangan jalur pelayaran dan konektivitas maritim internasional, serta menyatakan dukungan terhadap upaya Indonesia memperkuat sektor kelautan dan industri pendukungnya.

    Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi terhadap kekuatan dan keunggulan Rusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu ditekankan pula mengenai pentingnya memperluas kerja sama di bidang pendidikan, khususnya antara perguruan tinggi teknik di Rusia dan Indonesia.

    Langkah ini, menurut Airlangga, sejalan dengan pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan unggul sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional.

    “Selain mengirim mahasiswa, kami juga ingin mendorong kerja sama antara perguruan tinggi teknik Rusia dan Indonesia, karena melalui jalur ini akses bagi mahasiswa untuk belajar dan berinovasi akan semakin luas,” pungkas Menko Airlangga.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Lomba Nuklir AS-Rusia-China Makin Panas, PD 3 Datang Lebih Cepat?

    Lomba Nuklir AS-Rusia-China Makin Panas, PD 3 Datang Lebih Cepat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan senjata nuklir antara Amerika Serikat, Rusia, dan China kembali memanas. Dalam setahun terakhir, ketiga negara adidaya ini sama-sama menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) sebagai bagian dari modernisasi kekuatan nuklir mereka, langkah yang memicu kekhawatiran akan babak baru perlombaan senjata global.

    Amerika Serikat baru saja meluncurkan rudal Minuteman III tanpa hulu ledak dalam uji coba yang digelar pada Rabu waktu setempat. Komando Serangan Global Angkatan Udara AS menyebut tes ini bertujuan mengevaluasi keandalan, kesiapan, dan akurasi sistem persenjataan yang sudah beroperasi sejak 1970 itu.

    “Peluncuran ini telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya dan merupakan bagian dari uji rutin untuk memastikan pencegah nuklir AS tetap aman dan efektif,” demikian pernyataan militer AS, dikutip dari Newsweek, Sabtu (8/11/2025).

    Langkah Washington ini datang di tengah meningkatnya aktivitas serupa dari Moskow dan Beijing. Rusia pada Oktober lalu menggelar latihan kekuatan nuklir besar yang diawasi langsung Presiden Vladimir Putin. Latihan itu mencakup peluncuran rudal ICBM Yars, rudal balistik Sineva dari kapal selam, serta rudal jelajah dari pesawat pengebom.

    “Latihan tersebut mengevaluasi kesiapan komando militer dalam menghadapi ancaman strategis,” kata Kremlin dalam pernyataannya.

    Sementara itu, China terakhir kali menguji rudal ICBM DF-31AG pada September 2024, uji pertama sejak 1980-an. Kementerian Pertahanan China menyebut langkah itu sebagai “pengaturan yang sah dan rutin” untuk pelatihan militer.

    “China berkomitmen pada kebijakan ‘tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu’ dan strategi yang berfokus pada pertahanan diri,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning. Ia menegaskan Beijing tetap mematuhi moratorium uji coba nuklir dan mendukung rezim perlucutan senjata global.

    Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, AS memiliki sekitar 3.700 hulu ledak nuklir dalam stoknya, sementara Rusia dan China masing-masing memiliki 4.309 dan 600 unit. Dalam hal rudal ICBM, AS mengoperasikan 400 unit, Rusia 333, dan China 462.

    Presiden AS Donald Trump, dalam Forum Bisnis Amerika, mengatakan pihaknya tengah “merombak kekuatan nuklir secara besar-besaran.”

    “Kami adalah kekuatan nuklir nomor satu di dunia, meski saya akui itu bukan hal yang membanggakan. Rusia nomor dua, dan China akan menyusul dalam empat hingga lima tahun. Kami mungkin sedang menyusun rencana denuklirisasi bersama, kita lihat saja apakah itu berhasil,” ujarnya.

    Namun, para analis memperingatkan tren yang justru berlawanan dengan denuklirisasi.

    “Era pengurangan senjata nuklir yang berlangsung sejak akhir Perang Dingin tampaknya akan segera berakhir. Kini kita melihat peningkatan persenjataan nuklir dan melemahnya rezim pengendalian senjata,” kata Hans Kristensen, peneliti senior di Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jenderal NATO: Rusia Sudah Siap Serbu Eropa

    Jenderal NATO: Rusia Sudah Siap Serbu Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat tinggi militer Jerman memperingatkan bahwa Rusia memiliki kapasitas untuk melancarkan serangan terbatas terhadap wilayah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kapan saja. Hal ini terjadi saat keduanya bersitegang pasca perang Ukraina.

    Letnan Jenderal Alexander Sollfrank, yang memimpin komando operasi gabungan Jerman dan mengawasi perencanaan pertahanan, menyatakan bahwa meski terlibat dalam perang di Ukraina, kemampuan tempur Rusia saat ini masih memadai untuk tindakan tersebut. Sollfrank, yang berbicara di markasnya di Berlin utara, menggarisbawahi dua skenario ancaman dari Rusia yakni jangka panjang dan pendek.

    “Jika Anda melihat kemampuan dan kekuatan tempur Rusia saat ini, Rusia bisa melancarkan serangan skala kecil terhadap wilayah NATO paling cepat besok,” kata Letjen Sollfrank kepada Reuters dalam sebuah wawancara dikutip Reuters.

    Ia menambahkan bahwa Rusia memiliki cukup tank tempur utama untuk melakukan serangan terbatas yang dapat dipertimbangkan secepatnya. Namun, ia menekankan bahwa serangan semacam itu akan kecil, cepat, terbatas secara regional, tidak besar.

    Kemudian, Sollfrank juga menggemakan peringatan NATO bahwa Rusia berpotensi melancarkan serangan skala besar terhadap aliansi yang beranggotakan 32 negara itu paling cepat tahun 2029. Hal ini akan terjadi jika upaya persenjataan Moskow terus berlanjut.

    Sollfrank mengatakan keputusan Moskow untuk menyerang NATO akan ditentukan oleh tiga faktor yakni kekuatan militer Rusia, rekam jejak militer, dan kepemimpinan.

    “Ketiga faktor ini membawa saya pada kesimpulan bahwa serangan Rusia berada dalam ranah kemungkinan. Apakah itu akan terjadi atau tidak, sebagian besar bergantung pada perilaku kita sendiri,” tambahnya, merujuk pada upaya pencegahan NATO.

    Jenderal tersebut mencatat bahwa taktik perang hibrida Moskow, termasuk intrusi drone baru-baru ini ke wilayah udara Polandia, harus dipandang sebagai elemen yang saling terhubung dari strategi yang mencakup perang di Ukraina.

    “Rusia menyebutnya perang non-linear. Dalam doktrin mereka, ini adalah perang sebelum menggunakan senjata konvensional. Dan mereka mengancam akan menggunakan senjata nuklir-itu adalah perang melalui intimidasi,” jelas Sollfrank.

    “Tujuan Rusia adalah untuk memprovokasi NATO dan mengukur responsnya, dalam rangka meningkatkan rasa tidak aman, menyebar ketakutan, menyebabkan kerusakan, memata-matai, dan menguji ketahanan aliansi.”

    Peringatan ini muncul ketika Berlin secara signifikan meningkatkan postur pertahanannya. Awal tahun ini, Jerman melonggarkan rem utang konstitusionalnya untuk memenuhi target pengeluaran militer inti NATO sebesar 3,5% dari output nasional pada tahun 2029.

    Selain itu, Jerman berencana menambah angkatan bersenjatanya sebanyak 60.000 tentara, menjadikan total personel militer menjadi sekitar 260.000.

    Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri berulang kali membantah niat agresif. Ia mengatakan bahwa invasi skala penuh Moskow tahun 2022 ke Ukraina adalah pertahanan terhadap ambisi ekspansionis NATO.

    (tps/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonesia gandeng Rusia perkuat sektor maritim

    Indonesia gandeng Rusia perkuat sektor maritim

    Indonesia menandatangani kerja sama di sektor maritim dengan Rusia, Kamis (6/11), guna meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) yang ditargetkan mencapai sembilan persen pada 2029.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Emas Meroket, Noor Dinar Jadi Solusi Investasi Rasional

    Harga Emas Meroket, Noor Dinar Jadi Solusi Investasi Rasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketika harga emas dunia terus melonjak dan pasar domestik rawan bergerak volatil, tak sedikit masyarakat mulai mencari alternatif investasi yang rasional namun masih terjangkau.

    Menjawab tantangan tersebut, Noor Dinar yang berada di bawah naungan PT Berkah Restu Sejahtera hadir sebagai pilihan cerdas bagi investor yang ingin berburu emas dengan harga yang masih wajar dan transparan. Untuk diketahui, setiap koin Noor Dinar dirancang elegan dengan inskripsi dalam lima bahasa internasional, yakni Bahasa Indonesia, Inggris, Rusia, Mandarin, dan Arab sebagai simbol kesatuan global dalam keindahan iman dan seni.

    Dibandingkan dengan tren harga emas batangan yang senantiasa mengikuti lonjakan pasar global, Noor Dinar tetap konsisten menjaga keseimbangan antara nilai, kualitas, dan harga. Melalui pendekatan ini, para investor tetap memiliki kesempatan untuk berinvestasi emas tanpa harus berhadapan dengan spekulasi.

    “Sebagai contoh, pada pertengahan Oktober 2025, harga salah satu Brand Emas 24K di secondary market bisa mencapai sekitar Rp3,5 juta per gram sementara Noor Dinar masih menawarkan harga di kisaran Rp2,4 juta per gram,” jelas Direktur PT Berkah Restu Sejahtera, Herru Wijayadie dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (7/11/2025).

    Menurut Herru, emas bukan sekadar simbol kemewahan, melainkam alat lindung nilai yang nyata. Untuk itu, ia ingin masyarakat tetap bisa memiliki emas dengan harga yang wajar, bukan karena tren sesaat.

    Selain menjaga harga tetap kompetitif, Noor Dinar juga memastikan stok emas siap kirim (ready stock) untuk memenuhi permintaan pelanggan di seluruh Indonesia. Noor Dinar juga menerima buyback sehingga pelanggan memiliki fleksibilitas untuk menjual kembali emas mereka kapan pun dibutuhkan dengan proses yang mudah dan transparan.

    Sementara itu, bagi Anda yang ingin melihat katalog produk dan harga terkini dapat mengunjungi instagram @noordinar.id, situs web www.noordinar.com untuk menemukan emas pilihan dengan harga yang sangat rasional, sebelum harga dunia semakin melesat.

    Lebih lanjut, Noor Dinar bersama PERURI dan Pura Group Indonesia meluncurkan seri perdana Noor Dinar pada 16 Mei 2025. Menampilkan tiga desain ikonik dari masjid bersejarah di tiga benua:

    1 Dinar – Masjid Baiturrahman, Indonesia (berat 4,25 gr, 24K, kemurnian 999,9)

    2 Dinar – Masjid Qolsharif, Rusia (berat 8,5 gr, 24K, kemurnian 999,9)

    5 Dinar – Masjid Biru, Turki (berat 21,25 gr, 24K, kemurnian 999,9)

    Setiap koin Noor Dinar dilengkapi dengan teknologi keamanan mutakhir, meliputi:

    Sebagai informasi, seluruh bahan emas yang digunakan Noor Dinar berasal dari produksi dalam negeri dengan akreditasi resmi dari Standar Nasional Indonesia (SNI) dan London Bullion Market Association (LBMA). Hal ini menjamin setiap produk Noor Dinar tidak hanya murni dan indah, tetapi juga aman, legal, dan dapat dilacak secara transparan.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]