Negara: Rusia

  • Pemilihan Paus Baru: Asap Hitam Muncul Tanda Berakhirnya Hari Pertama Konklaf – Halaman all

    Pemilihan Paus Baru: Asap Hitam Muncul Tanda Berakhirnya Hari Pertama Konklaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Asap hitam muncul lewat cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (7/5/2025). 

    Asap hitam ini menjadi tanda berakhirnya Konklaf pemilihan Paus ke-267 pada hari pertama. 

    Artinya belum ada paus yang terpilih setelah pemungutan suara pertama konklaf.

    Diketahui asap hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina pada pukul 21.00 pada Rabu malam. 

    Sekitar 45.000 orang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menunggu pengumuman, yang diperkirakan akan terjadi setelah pukul 7 malam. 

    Akhirnya, mereka harus menunggu hingga pukul 9 malam, mengutip Vatikan News. 

    Di antara mereka yang berada di alun-alun tersebut adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania. 

    “Peran kami di sini adalah berdoa dan bergabung dengan umat Kristen lainnya, umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses ini,” ujarnya. 

    Diakon Nicholas Nkoronko menyebut dari manapun Paus baru itu berasal, darimana pun itu dari Afrika, Asia, Amerika, menurutnya yang dibutuhkan adalah seorang Paus yang suci.

    “Kita membutuhkan seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan akan menjadi gembala Gereja.”

    10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus

    1. Kardinal Peter Erdo, Uskup Agung Budapest, Hungaria

    Kardinal Peter Erdo, seorang ahli hukum yang menurut laporan berusia 72 tahun.

    Dirinya pemimpin Katolik dengan jabatan tertinggi di Hongaria.

    2. Kardinal Fridolin Ambongo, Uskup Agung Kinshasa, Republik Demokratik Kongo 

    Kardinal Fridolin Ambongo, merupakan presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar, dilansir CBS News.

    Jika terpilih, ia akan menjadi orang Afrika pertama yang dipilih untuk memimpin Gereja Katolik dalam lebih dari 1.500 tahun. 

    3. Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal Sinode Uskup

    Kardinal Mario Grech, berusia 68 tahun, adalah seorang ahli hukum yang memiliki pengaruh besar terhadap cara sinode di gereja dijalankan. 

    Grech berasal dari Malta, yang merupakan salah satu negara terkecil di dunia. 

    4. Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan 

    Kardinal Pietro Parolin (70), adalah orang kedua di Vatikan dan seorang diplomat karier yang secara konsisten bangkit mengatasi segala turbulensi yang menandai masa kepausan. 

    Ia dianggap sebagai seorang moderat yang, jika terpilih, dapat memperbaiki keretakan di dalam gereja. Ia juga dianggap sebagai seorang progresif dengan visi global. 

    5. Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem 

    Kardinal Pierbattista Pizzaballa (60), adalah seorang kandidat pastoral yang telah berbicara di tengah perang Israel-Hamas dan mengunjungi Gaza selama konflik tersebut. 

    Ia adalah pendukung keadilan sosial dan memandang dirinya sebagai pelayan rakyat. 

    6. Kardinal Luis Tagle dari Filipina

    Kardinal Luis Tagle (67), dikenal sebagai “Fransiskus Asia” karena semangat misionarisnya serta penekanannya pada kepedulian terhadap kaum miskin dan penerimaan terhadap kaum LGBTQ serta umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi.

    Ia adalah mantan uskup agung Manila, Filipina. 

    7. Kardinal Matteo Zuppi, Uskup Agung Bologna, Italia 

    Kardinal Matteo Zuppi (69) adalah presiden konferensi para uskup Italia.

    Paus Fransiskus pernah memilih Zuppi sebagai utusannya ke Rusia dan Ukraina, serta ke Tepi Barat dan Beijing, untuk memajukan perdamaian.  

    8. Kardinal Anders Arborelius, Uskup Agung Stockholm 

    Kardinal Anders Arborelius (75) adalah kardinal pertama dari Skandinavia. 

    Ia juga seorang tradisionalis pada ajaran gereja tentang etika seksual dan gender, dan memiliki kepedulian yang kuat terhadap lingkungan. 

    9. Kardinal Gerald Cyprien Lacroix dari Quebec

    Kardinal Gérald Cyprien Lacroix, Uskup Agung Metropolitan Quebec, Kanada (67) tahun. 

    Sebelumnya dalam kariernya, ia menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris dan profesor seminari di Kolombia. 

    10. Kardinal Peter Turkson dari Ghana

    Kardinal Peter Turkson (76) dari Ghana akan menjadi paus Afrika kontemporer pertama di Gereja Katolik jika terpilih.

    Dirinya menentang kriminalisasi hubungan homoseksual di Afrika, termasuk di negara asalnya.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) 

     

  • Xi Jinping Tetap ke Moskow Meski Rusia-Ukraina Terus Saling Serang

    Xi Jinping Tetap ke Moskow Meski Rusia-Ukraina Terus Saling Serang

    JAKARTA – Presiden China Xi Jinping tetap bertolak ke Moskow untuk menghadiri parade peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II sekaligus kemenangan Uni Soviet atas Nazi, meski Rusia dan Ukraina masih saling serang.

    Dalam laman Kementerian Luar Negeri China disebutkan pada Rabu, 7 Mei sore, Presiden Xi Jinping telah meninggalkan Beijing dengan pesawat khusus menuju Moskow.

    Lawatan Xi jinping ke Rusia itu adalah untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan menghadiri peringatan 80 tahun Kemenangan Perang Patriotik Raya. Ia didampingi oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Kepala Staf Komite Sentral Partai Komunis China Cai Qi.

    Keberangkatannya ke Moskow hanya berselang sehari dari serangan Ukraina ke Moskow menggunakan pesawat nirawak pada Selasa (6/5) sehingga mengakibatkan empat bandara utama Moskow ditutup selama beberapa jam.

    Wali kota Moskow melaporkan 19 pesawat nirawak Ukraina telah dicegat dari berbagai arah, wilayah lain seperti Penza dan Voronezh juga menjadi sasaran. Tidak ada korban jiwa dilaporkan dari serangan itu.

    “Posisi China terhadap masalah krisis Ukraina konsisten dan jelas. Kami selama ini berkomitmen untuk mendorong perundingan demi perdamaian dan mengakhiri konflik,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu.

    Sebagian besar negara di komunitas internasional, ucap Lin Jian, juga memainkan peran konstruktif dengan cara mereka sendiri untuk penyelesaian politik krisis Ukraina.

    “Prioritas yang mendesak adalah menghindari eskalasi ketegangan, dan pihak-pihak terkait perlu membangun konsensus dan menciptakan kondisi untuk ini,” tambah Lin Jian.

    Parade besar tersebut rencananya akan berlangsung pada 9 Mei 2025 untuk menandai kemenangan Uni Soviet dan sekutunya atas Nazi Jerman. Tahun ini adalah peringatan 80 tahun berakhirnya PD II dan akan dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Vietnam To Lam dan pemimpin Belarusia Aleksandr Lukashenko termasuk di antara 20 kepala negara yang diharapkan hadir.

    Selain itu, pasukan dari 13 negara akan ambil bagian dalam parade tersebut termasuk dari Azerbaijan, Vietnam, China dan Mesir.

    “Rakyat China dan rakyat dari semua kelompok etnis di negara bekas Uni Soviet telah memberikan pengorbanan yang sangat besar dan kontribusi bersejarah yang tak terlupakan untuk mengamankan kemenangan,” papar Lin Jian.

    Kehadiran China menunjukkan kami menghormati dan mengingat sejarah serta bertekad kuat untuk mempertahankan hasil kemenangan Perang Dunia II,” lanjutnya.

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan gencatan senjata selama tiga hari mulai 8 Mei, tapi tidak ditanggapi Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak rencana gencatan senjata Rusia sebagai “sandiwara”, tapi ia mendorong gencatan senjata setidaknya selama 30 hari yang akan menghentikan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap sasaran sipil.

    Ia juga dilaporkan mengatakan Ukraina tidak dapat menjamin keselamatan siapa pun yang bepergian ke Moskow pada pekan ini.

    Kementerian luar negeri Ukraina bahkan menyerukan agar “Semua negara asing dapat menahan diri untuk berpartisipasi sebagai personel militer dalam parade di Moskow”.

    Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (6/5), dikatakan bahwa keikutsertaan dalam acara tersebut akan “dianggap oleh Ukraina sebagai penghinaan terhadap kenangan kemenangan atas Nazisme dan jutaan tentara garis depan Ukraina yang membebaskan negara kita dan seluruh Eropa dari Nazisme delapan dekade lalu”.

    Sementara, pesawat nirawak Rusia pada Selasa (6/5) dilaporkan menyerang kota Sumy, Kharkiv, dan Odesa, menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya 24 lainnya, menurut pejabat setempat. Ukraina melaporkan telah menjatuhkan 54 pesawat nirawak Rusia.

     

  • Punya Senjata Canggih Super-Mahal, AS Rupanya Dibuat Ngeri Senjata Murah Rusia – Halaman all

    Punya Senjata Canggih Super-Mahal, AS Rupanya Dibuat Ngeri Senjata Murah Rusia – Halaman all

    Punya Senjata Canggih Super-Mahal, AS Rupanya Dibuat Ngeri Senjata Murah Rusia

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia rupanya memberikan khasah baru bagi Amerika Serikat (AS) dalam konteks peperangan modern.

    AS secara cermat mengamati kalau tak selamanya senjata canggih bernilai selangit bisa efektif dalam pertempuran menghadapi peralatan tempur yang nilainya jauh berbeda.

    Washington, yang dikenal dengan gudang senjata yang memiliki stok persenjataan dan amunisi mahal, menyadari kalau apa yang dipraktikkan Rusia secara murah dalam perang Ukraina bisa secara efektif berguna di medan tempur.

    “AS tidak dapat terus-menerus membangun dan membeli senjata mahal yang rentan terhadap drone yang diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah,” kata sekretaris Angkatan Darat AS, Daniel Driscoll, dilansir BI, Rabu (7/5/2025) saat memberi penilaian soal Perang Ukraina-Rusia.

    “Kami terus menciptakan dan membeli mesin-mesin hebat yang dapat dihancurkan oleh drone murah,” kata Sekretaris Angkatan Darat  dalam sebuah episode podcast “War on the Rocks” yang ditayangkan Selasa.

    “Jika angka itu benar, yakni Rusia telah memproduksi 1 juta pesawat tanpa awak dalam 12 bulan terakhir, itu membuat kita harus memikirkan ulang biaya pembelian pesawat itu,” lanjutnya.

    Tank Abrams Amerika Serikat, Tank ini dikabarkan sudah sampai di Ukraina dan siap diterjunkan ke medang perang melawan Rusia. (U.S. Army National Guard)

    “Kita adalah negara terkaya, mungkin dalam sejarah dunia, tetapi kita pun tidak mampu mempertahankan peralatan seharga beberapa juta dolar yang dapat dihancurkan dengan pesawat nirawak dan amunisi seharga $800,” katanya.

    Driscoll menanggapi pertanyaan tentang apakah militer AS meninggalkan Robotic Combat Vehicle. 

    Ia mengatakan bahwa meskipun konsepnya berharga, rasio biayanya tidak sesuai.

    Militer AS telah mengamati perang di Ukraina, di mana pesawat tanpa awak murah yang diisi dengan bahan peledak merusak atau menghancurkan peralatan tempur yang mahal seperti tank, kendaraan lapis baja lainnya, pertahanan udara, dan bahkan kapal perang, yang menyoroti kerentanan senjata yang lebih besar dan lebih berharga yang tidak dipertahankan secara memadai.

    Perkembangan pesat pesawat tanpa awak (drone) murah — beberapa di antaranya harganya hanya beberapa ratus dolar — telah menjadi kekhawatiran yang berkembang bagi militer AS saat mereka bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi skala besar antara NATO dan Rusia di Eropa atau pertempuran dengan Cina di Pasifik.

    Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menjalar pasca serangan drone Rusia atas kota Kharkiv di Ukraina. (AFP/Sergei Bobok/ABC)

    Moskow Produksi Jutaan Drone

    Moskow mengatakan telah memproduksi 1,5 juta pesawat nirawak tahun lalu.

    Seorang komandan tank Ukraina menyebut pesawat nirawak Rusia sebagai ancaman besar bagi tank M1 Abrams buatan Amerika miliknya , yang harganya sekitar $10 juta.

    Ukraina telah melengkapi tank Abrams dan sistem lainnya, termasuk tank buatan Eropa dan kendaraan tempur lapis baja buatan Amerika, dengan lapisan pelindung tambahan untuk membantu melindungi peralatan mahal tersebut dari drone.

    Tetapi itu bukanlah solusi yang sempurna.

    Tank Bradley buatan AS yang dikirim ke Ukraina. /Foto: Militer AS (Via BI)

    Kerugian kendaraan lapis baja dalam perang ini sangat tinggi. Ukraina, misalnya, telah kehilangan lebih dari 4.400 kendaraan lapis baja.

    Sementara Rusia telah kehilangan lebih dari 12.600, menurut Oryx, situs intelijen sumber terbuka yang melacak kerugian peralatan militer di kedua belah pihak.

    Pesawat nirawak bukan hanya ancaman bagi aset darat.

    Pesawat nirawak angkatan laut Ukraina yang berisi bahan peledak telah menimbulkan malapetaka di Armada Laut Hitam Rusia.

    Pesawat nirawak ini bahkan telah ditingkatkan untuk meluncurkan rudal. Ukraina mengatakan satu pesawat berhasil menembak jatuh dua jet tempur Su-30 Rusia senilai $50 juta pada akhir pekan.

     

    (oln/bi/*)

  • CIA Unggah Video yang Bikin China Marah, Tiongkok Ancam AS Soal Aksi Sabotase dan Infiltrasi – Halaman all

    CIA Unggah Video yang Bikin China Marah, Tiongkok Ancam AS Soal Aksi Sabotase dan Infiltrasi – Halaman all

    CIA Unggah Video yang Bikin China Panas, Ancam AS Akan Bertindak Keras Atas Aksi Infiltrasi

    TRIBUNNEWS.COM – China pada Selasa (6/5/2025) memperingatkan kalau mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menindak “kegiatan infiltrasi dan sabotase oleh pasukan asing anti-China”.

    Ancaman China ini dikeluarkan beberapa hari setelah badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA merilis video yang ditujukan untuk membujuk pejabat China agar membocorkan rahasia kepada Amerika Serikat.

    Badan intelijen AS tersebut minggu lalu mengunggah dua video pendek berbahasa Mandarin ke akun media sosialnya.

    Video  yang diunggah CIA itu menggambarkan adegan fiktif di mana seorang pejabat senior China dan seorang pekerja pemerintah yang lebih junior dengan akses ke informasi rahasia, kecewa pada sistem China dan mendekati CIA.

    Seorang juru bicara kementerian luar negeri China menyebut video tersebut sebagai “pengakuan yang memberatkan” atas upaya CIA dalam “mencuri” rahasia negara lain.

    “AS tidak hanya dengan jahat mencemarkan nama baik dan menyerang China, tetapi juga secara terang-terangan menipu dan membujuk personel China untuk memihaknya, dan bahkan secara langsung menargetkan pejabat pemerintah China,” kata juru bicara Lin Jian dalam jumpa pers reguler ketika ditanya tentang video tersebut.

    “Ini adalah pelanggaran serius terhadap kepentingan nasional Tiongkok dan provokasi politik yang nyata.”

    Peringatan Beijing muncul saat kedua negara berjanji untuk meningkatkan upaya kontraintelijen di tengah tuduhan spionase oleh masing-masing. 

    Logo CIA (wikipedia)

    Bulan lalu, Kementerian Keamanan Negara Tiongkok mempublikasikan kasus seorang pegawai pemerintah yang menjual rahasia negara, merekam rapat internal secara diam-diam, dan mencuri berkas rahasia, setelah menghubungi badan mata-mata asing melalui email.

    Karyawan tersebut ditangkap sebelum ia sempat meninggalkan negara itu, kata kementerian tersebut dalam sebuah video yang diunggah ke akun media sosialnya.

    Kementerian tersebut tidak menyebutkan nama badan intelijen asing tersebut.

    Pada bulan Oktober, CIA meluncurkan upaya untuk merekrut informan baru di Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.

    Caranya, dengan mengunggah instruksi secara online (daring) tentang cara menghubungi badan tersebut secara aman.

    CIA menyebut langkah ini sebelumnya berhasil untuk merekrut orang Rusia. 

    Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara dikenal dalam komunitas intelijen AS sebagai “target keras” – negara-negara yang pemerintahannya sulit ditembus.

     

    (oln/rtrs/*)

     

  • Menperin Bantah Deindustrialisasi Landa RI, Sentil Ekonom-Buka Data

    Menperin Bantah Deindustrialisasi Landa RI, Sentil Ekonom-Buka Data

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menepis kabar buruk yang menimpa industri manufaktur di Tanah Air. Dia mengatakan, Indonesia tidak sedang mengalami deindustrialisasi.

    Hal itu dikatakannya mengacu pada sejumlah lembaga, baik dalam maupun luar negeri, yang menyebut industri manufaktur masih jadi prime mover atau penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dia pun mengutip data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 menembus angka US$255,96 miliar. Capaian itu disebut sebagai yang tertinggi pernah diraih Indonesia.

    “Dari dua faktor saja, yakni Manufacturing Value Added (MVA) dan share terhadap PDB, belum berbicara mengenai kinerja capaian investasi dan ekspor, serta penyerapan tenaga kerja manufaktur, itu dengan sangat mudah bisa dipatahkan bahwa Indonesia tidak dalam fase deindustrialisasi,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (7/5/2025).

    Nilai Manufacturing Value Added (MVA) tersebut, imbuh dia, menempatkan Indonesia dalam 12 besar negara manufaktur dunia, serta yang terbesar kelima di Asia. Indonesia ada di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

    “Di ASEAN, nilai MVA Indonesia tentunya menjadi yang tertinggi, jauh melampui nilai MVA negara-negara ASEAN, termasuk Thailand dan Vietnam. Rata-rata MVA dunia adalah US$78,73 miliar, sementara Indonesia mencatatkan rerata historis sebesar US$102,85 miliar. Pencapaian ini mencerminkan struktur industri manufaktur nasional yang kuat dari hulu ke hilir,” ujarnya.

    “Tren MVA Indonesia terus meningkat sejak tahun 2019, kecuali saat masa pandemi Covid-19. Dengan meningkatnya MVA ini, Indonesia setara dengan beberapa negara industri maju seperti Inggris, Rusia, dan Prancis,” cetusnya.

    Belum lagi, tukasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sektor industri pengolahan nonmigas mengalami peningkatan dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional, yang tercermin dari catatan pada triwulan I tahun 2025 sebesar 17,50%.

    Kata Agus, capaian ini naik dibanding periode sama tahun 2024 sebesar 17,47% dan lebih tinggi dari sumbangsih sepanjang tahun 2024 yang berada di angka 17,16 persen. Begitu juga dengan dibandingkan dengan triwulan II-2022 pasca-Covid 19 melanda Indonesia, kontribusi ekonomi industri pengolahan nonmigas memiliki tren meningkat sampai dengan triwulan I-2025 ini.

    Dengan begitu, ucapnya, sejumlah indikator atau data kinerja positif industri manufaktur saat ini berkebalikan dengan yang disampaikan ekonom dan pengamat selama ini. Bahwa ada tren penurunan share PDB manufaktur yang menjadi dasar pernyataan mereka terkait deindustrialisasi yang melanda industri manufaktur Indonesia

    “Ekonom dan pengamat perlu melihat lebih dalam data PDB Industri Pengolahan Non Migas (IPNM) atau PDB manufaktur pada triwulan II tahun 2022 sejak pandemi Covid-19 berhenti melanda Indonesia sampai saat ini pada triwulan I tahun 2025. “Berdasarkan analisis teknokratis kami terhadap data PDB IPNM per triwulan tersebut, ditemukan bahwa ada tren peningkatan pada share PDB IPNM yang signifikan secara statistik,” tukasnya.

    “Jadi, patut dipertanyakan alasan para pengamat yang mengatakan bahwa Indonesia sedang masuk atau sudah masuk ke dalam tahap deindustrialisasi. Itu salah, karena kita bisa lihat dari data yang ada, kinerja industri manufaktur masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi,” kata Agus.

    Di sisi lain, lanjutnya, Kementerian Perindustrian terus menekankan pentingnya kebijakan strategis, pro-bisnis, dan pro-investasi untuk mendorong daya saing global industri nasional.

    “Indonesia juga memiliki potensi besar untuk terus memperluas pangsa pasar global, terutama melalui peningkatan ekspor produk hilir bernilai tambah tinggi, termasuk sektor industri makanan dan minuman, tekstil, logam, otomotif, serta elektronik,” kata Agus.

    (dce/dce)

  • Intelijen Latvia: Rusia Pantau Militer NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta – Halaman all

    Intelijen Latvia: Rusia Pantau Militer NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta – Halaman all

    Badan Intelijen Latvia: Rusia Pantau NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta Personel

     

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia sedang meningkatkan pengawasannya terhadap aktivitas militer NATO di Laut Baltik dan sedang menjalani reformasi militer besar-besaran, kata Dinas Intelijen dan Keamanan Pertahanan (MIDD) Latvia.

    Lembaga itu dilaporkan bertugas melakukan asessment (penilaian) aktivitas militer Rusia di sekitar Latvia.

    Perlu dicatat, neara-negara NATO tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap manuver Rusia merujuk pada agresi militer pasukan Moskow ke Ukraina.

    Perang  Ukraina yang berlarut-larut dan telah memasuki tahun ketiga berpotensi melebar seiring makin banyaknya keterlibatan banyak negara baik langsung maupun tidak langsung, termasuk dari negara para anggota NATO.

    Asessment ancaman dan laporan aktivitas tahun lalu yang diterbitkan dinas tersebut menyatakan kalau Rusia sedang melakukan demonstrasi kekuatan dan aksi-aksi provokatif.

    Aksi provokasi itu, kata hasil asessment badan tersebut antara lain pelanggaran batas wilayah udara yang tidak sah, pendekatan agresif terhadap pesawat dan kapal negara anggota NATO.

    “Aksi-aksi Rusia ini meningkatkan ancaman insiden militer yang tidak disengaja,” kata badan tersebut dilansir media Latvia, lsm.

    Laporan menyatakan, provokasi oleh Rusia ini kemungkinan ditujukan untuk mengintimidasi dan menguji musuh potensial.

    “Pada saat yang sama, upaya untuk mendiskreditkan respons dan kemampuan pertahanan negara-negara di kawasan tersebut tidak dapat dikesampingkan,” menurut MIDD.

    PASUKAN RUSIA – Tangkap Layar Anadolu, Rabu (9/4/2025) yang menunjukkan konvoi lapis baja dan tank Pasukan Rusia di perbatasan. Esklasi konflik antara Rusia dan negara NATO berkembang ke arah konflik terbuka seiring berlarutnya Perang Ukraina. (Anadolu/Tangkap Layar)

    Moskow Tingkatkan Pasukan hingga 1,5 Juta Personel

    MIDD juga menunjukkan kalau Rusia tengah menjalani reformasi militer besar-besaran, yang direncanakan untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjatanya dari satu menjadi satu setengah juta tentara. 

    Perubahan paling signifikan direncanakan dalam arah strategis distik sayap barat Rusia.

    “Kemungkinan akan memakan waktu beberapa tahun, bahkan mungkin satu dekade, untuk mencapai tujuan penuh reformasi, tetapi diperkirakan jumlah angkatan bersenjata Rusia di perbatasan Latvia akan mulai meningkat seiring dengan menurunnya intensitas permusuhan di Ukraina,” kata dinas tersebut.

    Pada saat yang sama, dinas tersebut menekankan, Rusia tidak memiliki kemampuan militer untuk melakukan operasi darat lainnya di tingkat strategis dalam situasi saat ini.

    Badan intelijen Latvia itu mengungkapkan, sebagai bagian dari reformasi Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2024, Distrik Militer Barat yang berdekatan dengan perbatasan Latvia direorganisasi untuk membentuk Distrik Militer Leningrad dan Moskow.

    “Ini adalah tanggapan resmi Rusia terhadap masuknya Finlandia dan Swedia ke NATO,” jelas MIDD.

    Distrik Militer Leningrad yang baru dibentuk bertanggung jawab atas poros strategis barat laut, meliputi Negara Baltik dan Skandinavia.

    Sementara itu, Distrik Militer Moskow bertanggung jawab atas Eropa Tengah dan sebagian Ukraina dan kemungkinan akan bekerja sama erat dengan angkatan bersenjata Belarusia, kata laporan itu.

    Ilustrasi pasukan Rusia (Anton Holoborodko)

    Militer Rusia Bentuk Korps-Korps Baru

    MIDD juga mencatat, bersamaan dengan perang di Ukraina, Rusia setidaknya secara resmi telah mulai membentuk unit-unit baru dan mereformasi unit-unit yang ada sesuai dengan rencana yang dideklarasikannya untuk mereformasi angkatan bersenjatanya.

    Misalnya, korps tentara baru telah dibentuk di Karelia, sementara dua brigade senapan bermotor dari Angkatan Darat Umum ke-6 yang paling dekat dengan Latvia sedang diubah menjadi divisi.

    Brigade Infanteri Marinir Armada Baltik, yang ditempatkan di Eksklave Kaliningrad, akan direformasi sebagai sebuah divisi.

    Laporan intelijen Latvia itu menjelaskan kalau pembentukan atau perluasan unit baru belum menyiratkan peningkatan kekuatan nyata di dekat perbatasan Latvia, karena sebagian besar sumber daya militer Rusia masih dialihkan ke Ukraina.

    Tahun ini, Rusia dan Belarus berencana untuk mengadakan latihan strategis gabungan “Zapad-2025”, yang akan berlangsung terutama di wilayah Belarus, tetapi skala dan wilayah yang dicakup akan sangat bergantung pada situasi perang Rusia melawan Ukraina, kata dinas tersebut.

    “Laporan MIDD juga menjelaskan kalau dalam jangka menengah dan panjang, Rusia akan semakin sulit untuk kembali ke ekonomi masa damai – hal ini pada gilirannya menciptakan permintaan domestik untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang agresif dan terus mempersenjatai diri,” tulis simpulan ulasan lsm yang menyiratkan seruan bagi Latvia untuk meningkatkan kewaspadaan militernya atas ancaman Moskow ini.

     

     

     

    (oln/lsm/lv/*)

  • BI perkirakan The Fed masih belum pangkas suku bunga AS pada Mei

    BI perkirakan The Fed masih belum pangkas suku bunga AS pada Mei

    Kekhawatiran terhadap pertumbuhan (ekonomi AS) kelihatannya belum, mereka (The Fed) lebih khawatir terhadap inflasi

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed belum akan memangkas suku bunga acuannya dalam hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang diumumkan pada Rabu (7/5) waktu setempat.

    Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Erwin Gunawan Hutapea memandang, The Fed tampaknya lebih khawatir terhadap inflasi yang turun lebih lambat dari perkiraan sehingga suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) diperkirakan masih bertahan di level 4,25-4,5 persen meskipun Presiden AS Donald Trump terus mendorong agar terjadi pemangkasan.

    “Kekhawatiran terhadap pertumbuhan (ekonomi AS) kelihatannya belum, mereka (The Fed) lebih khawatir terhadap inflasi,” kata Erwin dalam acara Taklimat Media di Gedung BI, Jakarta, Rabu.

    Belajar dari pengalaman pasca-COVID-19, Erwin mengingatkan bahwa The Fed saat itu sedikit terlambat menyesuaikan suku bunga atau terlalu cepat menurunkan suku bunga. Inflasi AS saat itu sempat melonjak di luar dugaan, dipicu oleh konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada terganggunya rantai pasok global.

    “Bacaan kami, nampaknya (The Fed) akan belum (menurunkan suku bunga di bulan Mei 2025). Tapi mungkin mereka sudah akan kasih hint (petunjuk atau sinyal ruang penurunan suku bunga dalam pengumuman hasil rapat FOMC),” kata Erwin.

    Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan akan terkoreksi serta defisit transaksi perdagangan yang lebih buruk dari perkiraan juga menimbulkan tekanan bagi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga.

    Adapun Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025 dari semula 3,2 persen menjadi 2,9 persen. Secara khusus, BI mengoreksi prakiraan pertumbuhan ekonomi AS dan China masing-masing menjadi 2 persen dan 4 persen.

    Sementara itu, imbuh Erwin, beberapa bank sentral juga sudah mulai melakukan pemangkasan suku bunga acuan seperti di Filipina dan China baru-baru ini.

    “Sehingga pertanyaannya bagaimana kemudian respons bank sentral ini di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang akan melambat, apakah bank-bank sentral juga akan secara serentak melakukan cutting,” kata dia.

    Ia mengingatkan, negosiasi tarif antara AS dan China akan sangat mempengaruhi lanskap perdagangan global dan pada akhirnya mempengaruhi pasar keuangan global.

    Ketika kompromi kedua belah pihak semakin jelas, negara-negara lain pun mulai bisa menghitung kembali dampak negosiasi tarif terhadap ekonomi domestiknya masing-masing termasuk Indonesia.

    Erwin meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini masih cukup menjanjikan dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan imbal hasil instrumen aset keuangan Indonesia yang menjanjikan, BI juga meyakini aliran modal asing masuk (capital inflow) akan berlanjut.

    “Karena capital flight kepada safe haven itu kan terjadi sebagai reaksi temporer. Begitu ada ketidakpastian, mereka ‘parkir’ dulu cari tempat aman. Begitu semuanya lebih pasti, mereka akan rekalkulasi (portofolio),” kata Erwin.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • AS dan Sekutunya Bahas Pengiriman Tambahan Sistem Patriot untuk Perkuat Pertahanan Udara Ukraina – Halaman all

    AS dan Sekutunya Bahas Pengiriman Tambahan Sistem Patriot untuk Perkuat Pertahanan Udara Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Negara-negara Barat yang memberikan dukungan kepada Ukraina tengah melakukan diskusi mengenai kemungkinan pengiriman sistem udara pertahanan udara tambahan Patriot ke Kyiv.

    Informasi ini disampaikan Reuters, yang berkomunikasi dengan narasumber yang mengetahui langsung perihal pembicaraan tersebut. 

    Namun narasumber tersebut tidak ingin disebutkan namanya.

    Langkah ini dipandang krusial untuk memperkuat perisai udara Ukraina dalam menghadapi gempuran udara Rusia yang terus meningkat dan semakin beragam.

    Sistem pertahanan udara Patriot merupakan sistem rudal permukaan ke udara (SAM) canggih buatan Amerika Serikat, dirancang untuk mencegat beragam ancaman udara, seperti pesawat tempur, rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan drone.  

    Sistem ini mengintegrasikan radar, teknologi komando dan kontrol terpadu, peluncur rudal, serta berbagai jenis pencegat yang bekerja secara sinergis.

    Sistem ini dibuat untuk mengidentifikasi dan melumpuhkan rudal balistik taktis, rudal jelajah, drone, pesawat canggih, dan ancaman udara lainnya.

    Menurut laporan Reuters, yang bersumber dari narasumber anonim, para sekutu Barat berupaya keras untuk mencapai kesepakatan mengenai pengiriman tambahan sistem Patriot ini sebelum KTT NATO yang dijadwalkan pada akhir Juni mendatang.

    Urgensi ini didorong oleh kebutuhan mendesak Ukraina akan lebih banyak sistem Patriot untuk melindungi infrastruktur kritikal dan wilayah sipil yang semakin sering menjadi target serangan udara Rusia.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, bahkan secara terbuka mengungkapkan kebutuhan negaranya akan sistem pertahanan udara yang lebih modern. 

    Presiden Zelenskiy mengatakan kepada CBS News bulan lalu bahwa pemerintahnya siap membeli 10 sistem pertahanan udara buatan Amerika Serikat guna menangkis serangan rudal balistik Rusia.

    Analisis militer Ukrainian Defence Express pada April tahun ini menunjukkan bahwa Ukraina hanya memiliki tujuh sistem Patriot yang aktif beroperasi.

    Sumber Reuters lebih lanjut menyebutkan bahwa Amerika Serikat dan Yunani termasuk di antara negara-negara yang berpotensi menjadi pemasok sistem Patriot tambahan untuk Ukraina.

    Dua sumber AS yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa upaya untuk menyediakan lebih banyak sistem Patriot ke Ukraina merupakan inisiatif yang telah disetujui di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump dari Partai Republik. 

    Hal ini mengindikasikan adanya dukungan bipartisan di AS terhadap penguatan pertahanan udara Ukraina.

    Namun, Yunani dengan tegas menepis keterlibatannya dalam rencana tersebut. 

    Seorang pejabat pemerintah Yunani mengatakan kepada Reuters, “Tidak ada pertanyaan untuk memasok Ukraina dengan sistem Patriot dari Yunani.”

    Pertahanan menjadi isu sensitif bagi Yunani mengingat perselisihan yang berkepanjangan dengan negara tetangganya yang juga merupakan sekutu NATO, Turki. 

    Meskipun sebelumnya Yunani telah memberikan sejumlah bantuan militer kepada Ukraina berupa roket, bahan peledak, kendaraan tempur infanteri, dan amunisi lainnya, namun mereka menegaskan kembali pada tahun lalu bahwa mereka tidak dapat menyediakan lagi sistem pertahanan udara Patriot tambahan ke Ukraina.

    Sementara itu, New York Times yang mengutip informasi dari para pejabat AS, mengabarkan bahwa Washington berencana mengirimkan sistem Patriot yang saat ini ditempatkan di Israel ke Ukraina setelah melalui proses perbaikan.

    Berita tersebut juga menyebutkan bahwa sekutu Barat sedang mempertimbangkan kemungkinan “logistik Jerman atau Yunani” untuk menyediakan satu sistem Patriot tambahan.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, juga mengungkapkan bahwa dirinya telah membahas isu sistem pertahanan udara dengan Donald Trump di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, dan menggambarkan pertemuan tersebut sebagai “pertemuan terbaik” yang pernah mereka lakukan.(Grace Sanny Vania)

  • Gercep! BPOM RI Bakal Take Down Permen ‘Dewasa’ yang Dijual di Marketplace

    Gercep! BPOM RI Bakal Take Down Permen ‘Dewasa’ yang Dijual di Marketplace

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) turut menanggapi mengenai empat produk makanan yang ditarik di Singapura lantaran mengandung zat berbahaya seperti tadalafil, sennosides, hingga sibutramin.

    Empat produk tersebut adalah, Loboose High End Super Candy dari Jerman, Premium Thundercat Super Candy dari Rusia, Lomie Peach Berries Blossom Fruity Tea dari Prancis, Urbanism Candy dari Malaysia.

    BPOM mengatakan keempat produk tersebut tak terdaftar di database registrasi BPOM RI. Begitu juga hasil penelusuran data importasi periode 2022 hingga 2025 tidak ditemukan data Surat Keterangan Impor (SKI) maupun realisasi impor dengan nama keempat produk tersebut.

    BPOM juga telah melakukan penelusuran di marketplace di Indonesia dan menemukan beberapa tautan penjualan daring produk tersebut.

    Pihaknya elah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), dan marketplace terkait yang terdeteksi menjual produk tersebut untuk melakukan penurunan/takedown tautan penjualan serta mengajukan daftar negatif (negative list)/pemblokiran terhadap produk tersebut.

    “BPOM secara terus-menerus melakukan pengawasan sebelum dan selama produk beredar untuk memastikan pangan olahan yang beredar tetap memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi pangan serta tidak mengandung bahan berbahaya/dilarang dalam pangan,” demikian keterangan BPOM, Selasa (6/5/2025).

    Di sisi lain, BPOM mengimbau masyarakat agar cerdas dalam memilih produk pangan olahan dengan menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) dan menghindari mengonsumsi produk yang tidak memiliki izin edar/ilegal.

    “BPOM juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segera kepada BPOM melalui Contact Center HALOBPOM 1500533 atau Balai Besar/Balai/Loka POM terdekat apabila mengetahui/memiliki informasi/mencurigai kegiatan produksi/peredaran/promosi/iklan pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan dan/atau mengandung bahan berbahaya/dilarang termasuk di media daring,” ucap BPOM.

    (suc/up)

  • Harga Minyak Dunia Bangkit Usai Capai Titik Terendah, Brent dan WTI Dipatok Segini – Page 3

    Harga Minyak Dunia Bangkit Usai Capai Titik Terendah, Brent dan WTI Dipatok Segini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik lebih dari 3% pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan di Eropa dan China. Selain itu, harga minyak dunia juga dipengaruhi  meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan munculnya pembeli sehari setelah harga minyak anjlok ke level terendah dalam empat tahun akibat keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (7/5/2025), harga minyak Brent naik USD 1,92 atau 3,19% dan ditutup pada harga USD 62,15 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS  (WTI) naik USD 1,16a tau 3,43% dan ditutup pada USD 59,09.

    Kedua acuan harga minyak dunia itu naik, sehari setelah mencapai titik terendah sejak Februari 2021.

    OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia, memutuskan pada akhir pekan untuk  mempercepat  kenaikan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut.

    “Setelah mengevaluasi langkah OPEC+ terbaru untuk mempercepat pelonggaran pemotongan pasokan, pelaku pasar berfokus pada perkembangan perdagangan dan kemungkinan … bahwa kesepakatan perdagangan akan tercapai,” kata Tamas Varga, Analis di PVM.

    Varga juga menunjuk pada peningkatan premi risiko geopolitik di Timur Tengah saat Israel menyerang  sasaran Houthi yang didukung Iran di Yaman  sebagai pembalasan atas serangan di bandara Ben Gurion.

    Harga minyak juga mendapat dukungan setelah konsumen di  Tiongkok  meningkatkan pengeluaran selama perayaan May Day dan ketika pelaku pasar kembali setelah liburan lima hari.

    “China juga dibuka kembali hari ini, dan sebagai importir (minyak) terbesar, pembeli kemungkinan besar akan berbondong-bondong mengamankan minyak pada level rendah saat ini,” kata Priyanka Sachdeva, Analis Pasar Senior Phillip Nova.