Negara: Rusia

  • RI Tak Lupa Bantuan Rusia saat Masih Miskin

    RI Tak Lupa Bantuan Rusia saat Masih Miskin

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal bantuan-bantuan yang pernah diberikan Rusia kepada Indonesia. Bantuan-bantuan itu diberikan di masa Indonesia baru lahir dan masih miskin.

    Hal ini diungkapkannya di depan Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan resmi di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis siang waktu setempat.

    “Sewaktu Indonesia masih baru mereka dan masih sangat miskin, Uni Soviet pada saat itu, di mana Rusia adalah inti sudah sangat membantu kami,” beber Prabowo dalam keterangan pers bersama dikutip Jumat (20/6/2025).

    Di depan Putin dia mengungkapkan Rusia kala itu membantu Indonesia untuk membangun banyak gedung, jembatan, kereta api, hingga pabrik-pabrik besar. Menurutnya masyarakat Indonesia tak akan bisa lupa dengan bantuan Rusia.

    “Sampai hari ini rakyat Indonesia tak lupa dengan bantuan dari Rusia, tidak hanya di ibu kota kami, tapi di kota besar kami begitu banyak gedung-gedung besar, jembatan, kereta api, pabrik besar yang dibangun dengan bantuan Rusia,” papar Prabowo.

    Spesialnya lagi, Prabowo bilang Rusia membantu Indonesia bagai tanpa pamrih. Sebab, tak pernah menagih bantuan itu secara cepat. Namun, Prabowo meyakinkan Indonesia sudah melunasi semua utang ke Rusia atas bantuan-bantuan tersebut meski dalam waktu yang cukup lama.

    “Pada saat Indonesia masih sangat miskin, Rusia membantu tanpa meminta kita kembali bayar utang dalam waktu cepat. Tapi akhirnya walaupun beberapa puluh tahun kami kembalikan utang kami pada saat itu,” tegas Prabowo.

    (hal/fdl)

  • Perkuat Diplomasi Digital, Menkomdigi Teken MoU dengan Rusia di Hadapan Prabowo dan Putin – Page 3

    Perkuat Diplomasi Digital, Menkomdigi Teken MoU dengan Rusia di Hadapan Prabowo dan Putin – Page 3

    Dokumen kerja sama ini merupakan satu dari empat nota penting yang dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara, yang meliputi:

    Kerja sama pendidikan tinggi RI–Rusia
    Kerja sama transportasi lintas negara
    Kolaborasi Digital dan Media Massa
    Nota Kesepahaman investasi antara Badan Pengelola Investasi DANANTARA dan mitra Rusia

    Seluruh pertukaran ini diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia–Rusia, yang menjadi tonggak penting arah baru hubungan bilateral kedua negara dalam menghadapi dinamika geopolitik dan ekonomi digital global.

    “Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” tegas Meutya Hafid.

    Nota kesepahaman ini berlaku lima tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis, menciptakan fondasi jangka panjang untuk transformasi digital Indonesia yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

     

  • Putin Ajak Prabowo Kembangkan Nuklir untuk Kesehatan dan Pertanian

    Putin Ajak Prabowo Kembangkan Nuklir untuk Kesehatan dan Pertanian

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pengembangan nuklir untuk berbagai kebutuhan. Termasuk untuk kebutuhan kesehatan dan pertanian.

    Tawaran pengembangan nuklir ini hanya dilakukan untuk bidang-bidang perdamaian dan bukan untuk persenjataan. Putin menawarkan hal itu saat menerima Prabowo dalam pertemuan kenegaraan di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis siang waktu setempat.

    “Kami terbuka untuk kerjasama dengan mitra Indonesia di bidang nuklir. Kami berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang perdamaian. Termasuk untuk bidang kesehatan dan pertanian,” sebut Putin dalam keterangan pers bersama, ditulis Jumat (20/6/2025).

    Putin juga mengatakan pihaknya siap bekerja sama mengembangkan teknologi canggih bersama Indonesia. Mulai dari pengembangan teknologi luar angkasa hingga kecerdasan buatan.

    “Kami berminat menambah kerja sama di bidang teknologi canggih. Termasuk pengembangan teknologi luar angkasa dengan tujuan damai, pengembangan smart city, dan kecerdasan buatan,” beber Putin.

    (hal/fdl)

  • Kemarin, pencairan subsidi upah hingga aturan WFA bagi ASN

    Kemarin, pencairan subsidi upah hingga aturan WFA bagi ASN

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa ekonomi diberitakan oleh Kantor Berita ANTARA pada Kamis (19/6), mulai dari pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) hingga sistem kerja WFA bagi ASN.

    Berikut rangkuman berita ekonomi kemarin yang layak disimak pagi ini.

    Kemnaker sebut bantuan subsidi upah segera cair

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp300 ribu per bulan untuk pekerja/buruh yang memiliki gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan segera dicairkan.

    Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Estiarty Haryani ditemui usai acara Futuremakers Youth Employability Programme di Jakarta, Kamis menyatakan saat ini anggaran dari BSU tersebut sudah dicairkan oleh Kementerian Keuangan, dan pihaknya tengah memproses lebih lanjut.

    Baca selengkapnya di sini

    BEI ungkap tiga skenario perpanjangan jam perdagangan saham

    PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang untuk melakukan perpanjangan waktu perdagangan saham, dengan ada tiga skenario waktu perdagangan saham.

    Tiga skenario waktu perdagangan saham itu, di antaranya pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, pukul 09.00 sampai 17.00 WIB, atau pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.

    Baca selengkapnya di sini

    Menperin meresmikan pabrik panel surya terbesar di Indonesia

    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pembukaan pabrik solar sel dan modul panel surya terbesar di Indonesia, PT Trina Mas Agra Indonesia, di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Kamis.
    Menurut Menperin, keberadaan pabrik yang terintegrasi antara produksi solar sel dan panel surya dalam satu lokasi itu merupakan salah satu upaya membentuk ekosistem industri pendukung energi baru terbarukan.

    Baca selengkapnya di sini

    Prabowo persilakan Rusia tambah penerbangan langsung ke Indonesia

    Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang bagi penambahan jumlah penerbangan langsung dari Rusia ke berbagai kota di Indonesia.

    “Kami membuka peluang, silakan kalau mau menambah penerbangan, tidak hanya ke Bali, tapi ke kota-kota lain di Indonesia. Kami membuka untuk penerbangan langsung dari Rusia,” ujar Prabowo dalam pernyataan bersama usai pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    Kemnaker sebut WFA dan jam kerja fleksibel ASN pacu produktivitas

    Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan regulasi teranyar yang mengatur Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa bekerja di mana saja (work from anywhere/WFA) dengan jam kerja yang fleksibel merupakan upaya untuk memacu produktivitas dalam melayani publik.

    Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Antar Lembaga Estiarty Haryani ditemui di Jakarta, Kamis, menyatakan pihaknya menyikapi aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB) secara positif, karena bisa lebih produktif.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Prabowo Temui Putin, Perkuat Kerja Sama Rusia-Indonesia

    Video: Prabowo Temui Putin, Perkuat Kerja Sama Rusia-Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Istana Konstantinovsky Saint Petersburg Kamis kemarin (19/06/2025) putin mengucapkan selamat datang ke Prabowo di tanah kelahirannya

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 20/06/2025) berikut ini.

  • Prabowo: Sampai Hari Ini Rakyat Indonesia Tak Lupa Bantuan Dari Rusia

    Prabowo: Sampai Hari Ini Rakyat Indonesia Tak Lupa Bantuan Dari Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan Rusia merupakan mitra penting bagi Indonesia. Ia juga menyinggung jasa Rusia dalam pembangunan di Indonesia.

    Hal ini diungkapkan Prabowo saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, usai pertemuan bilateral, di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).

    Prabowo mengatakan bahwa tahun ini Indonesia juga memperingati hubungan diplomatik yang ke 75 dengan Rusia. Negeri beruang merah menjadi mitra penting bagi Indonesia baik di bidang politik, ekonomi, hingga sosial – budaya.

    “Sewaktu Indonesia masih baru merdeka, dan masih sangat miskin, Uni Soviet pada saat itu dimana Rusia adalah inti, sudah membantu kami. Sampai hari ini rakyat Indonesia tidak lupa dengan bantuan dari Rusia,” kata Prabowo.

    Ia menyinggung sampai saat ini banyak juga infrastruktur yang pembangunannya dibantu oleh pihak Rusia.

    “Tidak hanya di ibu kota kami, tapi di kota-kota besar kami begitu banyak gedung-gedung besar, jembatan, kereta api, pabrik-pabrik besar yang dibangun dengan bantuan Rusia,” kata Prabowo.

    Bahkan kepala negara juga menyinggung ketika Indonesia masih sangat miskin, pihak Rusia yang membantu memberikan pinjaman dengan tenor yang panjang.

    “Rusia membantu tanpa meminta kita kembali membayar hutang dalam waktu cepat. Tapi akhirnya walaupun berapa puluh tahun tapi kami kembalikan hutang kami pada saat itu,” katanya.

    Menurut Prabowo, hari ini hubungan RI – Rusia berada pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam pertemuan itu juga dibahas berbagai peningkatan kerja sama baik pada bidang ekonomi, kerja sama teknis, perdagangan, investasi, hingga pertanian.

    (emy/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Putin Pastikan Rosneft Tetap Ikut Garap Kilang Tuban

    Putin Pastikan Rosneft Tetap Ikut Garap Kilang Tuban

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Rosneft akan tetap bekerja sama dengan Pertamina untuk menggarap proyek kilang migas di Tuban, Jawa Timur. Kepastian ini diungkapkan Putin usai menerima Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan kenegaraan di Istana Konstantinovsky, St Petersburg, Rusia, Kamis siang waktu setempat.

    “Perusahaan Rosneft dan perusahaan Pertamina melaksanakan proyek bersama membangun kilang minyak dan kompleks petrokimia di provinsi Jawa Timur,” kata Putin dalam keterangan pers bersama usai pertemuan, ditulis Jumat (20/6/2025).

    Rosneft dan Pertamina selama ini sedang mengembangkan kilang New Grass Root Refinery (NGRR) yang ditargetkan dapat memproduksi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas seperti gasoline, diesel dan avtur hingga 229 ribu barel per hari.

    Proyek NGRR Tuban pun memproduksi bahan bakar minyak yang berkualitas Euro V. Kilang minyak di Tuban diperkirakan memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 barel per hari.

    Proyek tersebut didanai secara patungan atau joint venture antara Pertamina, yang berkontribusi 55%, dan perusahaan minyak asal Rusia yakni Rosneft yang menaruh 45% dari total dana.

    Dalam catatan detikcom, proyek ini saat ini sedang memasuki tahap akhir persiapan Final Investment Decision (FID) yang ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun 2025.

    Namun demikian, nilai investasi proyek telah meningkat signifikan dari estimasi awal sebesar US$ 13,5 miliar menjadi sekitar US$ 23 miliar (setara Rp 377 triliun). Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor desain, pembebasan lahan, serta penyesuaian terhadap dinamika geopolitik dan nilai tukar.

    Proyek ini telah menyerap lebih dari 1.200 tenaga kerja lokal dan mencapai progres 62 hingga 94% dalam tahapan desain Front-End Engineering Design (FEED).

    Masalahnya, proyek ini diakui lambat progresnya karena bekerja sama dengan Rusia. Arifin Tasrif, yang sempat menjabat posisi Menteri ESDM menyatakan proyek kilang Tuban menghadapi tantangan lantaran bermitra dengan Rusia yang disanksi usai menyulut perang dengan Ukraina. Kala itu pemerintah khawatir apabila bekerja sama dengan Rusia, Indonesia bisa dimusuhi dunia.

    “Lagi kita upayakan ini, lagi susah ini, susahnya kan Rusianya nggak bisa jalan ya, kalau kita jalan sama Rusia kita dimusuhi,” kata Arifin di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (22/3/2024).

    Arifin mengatakan pemerintah terus berupaya menjaga agar proyek ini terus berjalan. Diakuinya, proyek ini agak terlambat.

    RI Sempat Cari Investor Baru

    Pemerintah bahkan sempat mengatakan mau mencari mitra baru untuk proyek tersebut karena kesulitan bekerja sama dengan Rosneft. Hal ini diungkapkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai melakukan rapat terbatas yang kala itu masih dipimpin oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) medio 2023 yang lalu.

    “Rusia menghadapi blokade dan persoalan ekonomi dan geopolitik sehingga mungkin sulit untuk melanjutkan, dicarikan partner lain,” ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) silam.

    “Karena Rusia kan kena masalah geopolitik dan kesulitan untuk investasi,” ujarnya.

    Pihaknya meminta Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM untuk mencari investor baru pada proyek ini. Namun, dia menegaskan proyek Kilang Tuban tetap masuk daftar PSN.

    Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi pun sempat mengatakan Kilang New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) Tuban mulai banyak ditaksir investor dari berbagai negara. Dia mengisyaratkan posisi Rusia akan digantikan di proyek Kilang Tuban.

    Menurut Luhut, Pertamina sendiri kala itu tengah berupaya untuk melakukan pengerjaan pembangunan proyek kilang baru tersebut. Namun, Final Investment Decision (FID) atau keputusan final investasi yang dilakukan dengan perusahaan Rusia Rosneft tak kunjung dilakukan.

    “Ya sekarang lagi dikerjakan mereka (Pertamina), ada beberapa (investor lain) yang ingin masuk ke sana,” kata Luhut usai mengisi Seminar Nasional IKAXA 2023, Kamis (14/9/2023) silam.

    (acd/acd)

  • Prabowo: Sampai Hari Ini Rakyat Indonesia Tak Lupa Bantuan Dari Rusia

    Prabowo Tawarkan Putin Tambah Penerbangan Rusia-RI Selain Bali

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menawarkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menambah jumlah penerbangan ke Indonesia. Ia berharap penerbangan langsung dari Rusia ini tidak hanya menuju ke pulau Bali.

    Hal ini diungkapkan Prabowo saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, usai pertemuan bilateral, di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).

    Prabowo menjelaskan saat ini penerbangan langsung Rusia – Indonesia sudah dilakukan, dengan intensitas yang cukup besar.

    “Sekarang penerbangan terbesar, terbang 3 kali dalam 1 minggu, Moskow – Bali, kemudian dalam musim dingin 4 kali dalam satu minggu,” kata Prabowo.

    Hingga ia menawarkan langsung kepada Putin untuk menambah penerbangan langsung dari Rusia dengan tujuan kota lainnya.

    “Dan kami membuka peluang silahkan kalau mau menambah penerbangan tidak hanya ke Bali tapi juga ke kota – kota lain di Indonesia kami membuka penerbangan langsung ke Rusia,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Putin juga mengatakan bahwa Rusia sudah memulihkan penerbangan langsung dari Rusia ke Indonesia dengan tujuan Bali. Bahkan sejak Januari 2025 lalu, Rusia juga sudah membuka Konsulat Jenderal Rusia di pulau Bali.

    “Selama tahun-tahun terakhir kami mengusahakan mempermudah perjalanan wisata masing-masing,” kata Putin.

    Foto: via REUTERS/Vyacheslav Prokofyev
    Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan di Saint Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025). (Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS)

    Tidak hanya penerbangan, Putin juga menyatakan minat dan terbuka untuk kerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan minyak dan gas, nuklir, bidang kesehatan, pertanian, pelatihan staf, teknologi canggih, hingga penggunaan luar angkasa.

    “Termasuk penggunaan luar angkasa dengan tujuan damai smart city, dan kecerdasan buatan,” kata Putin.

    Putin juga menyampaikan volume perdagangan RI antara kedua negara telah mencapai US$ 4,3 miliar pada tahun 2024 lalu. Adapun selama empat bulan terakhir volume perdagangan RI – Rusia telah naik sebesar 40%.

    (emy/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Di Depan Prabowo, Putin Janji Tambah Pasokan Minyak & LNG ke RI

    Di Depan Prabowo, Putin Janji Tambah Pasokan Minyak & LNG ke RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bakal menambah pasokan minyak dan gas (Migas) alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) ke Indonesia. Selain itu Rusia juga berjanji akan membantu Indonesia untuk meningkatkan produksi minyak dan gas.

    Hal ini diungkapkan Putin, saat memberikan keterangan pers bersama, usai pertemuan bilateral bersama Presiden Prabowo Subianto, di Sitana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).

    Putin mengatakan peluang baru akan terbuka setelah kedua negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian. Ia berharap perjanjian bi bisa ditandatangani dalam waktu dekat, supaya perusahaan Rusia bisa berbisnis dengan efektif di pasar Indonesia.

    “Kami bersedia menambah pasokan minyak dan gas alam cair ke pasar Indonesia,” kata Putin via translator.

    Dalam kesempatan itu, Putin juga menyingung perusahaan migas asal Rusia yakni Rosneft yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk membangun kilang baru di Tuban, Jawa Timur.

    Foto: via REUTERS/Vyacheslav Prokofyev
    Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan di Saint Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025). (Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS)

    Putin juga menyatakan bahwa ke depan, pihak Rusia juga bersedia untuk ikut dalam proyek baru di lepas pantai Indonesia untuk mendorong produksi minyak RI di sumur-sumur migas yang sudah tua.

    “Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas pantai, dan juga memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” kata Putin.

    Selain itu Putin juga menyatakan minat dan terbuka untuk kerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan nuklir, bidang kesehatan, pertanian, pelatihan staf, teknologi canggih, hingga penggunaan luar angkasa.

    “Termasuk penggunaan luar angkasa dengan tujuan damai smart city, dan kecerdasan buatan,” kata Putin.

    (emy/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Putin Ajak Prabowo Kembangkan Nuklir untuk Kesehatan dan Pertanian

    Putin Janji ke Prabowo Bantu RI Genjot Produksi Minyak

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya siap untuk menambah pasokan minyak dan gas alam cair untuk diekspor ke Indonesia. Hal ini diungkapkan Putin usai menerima Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan kenegaraan di Istana Konstantinovsky, St Petersburg, Rusia, Kamis siang waktu setempat.

    “Kami bersedia menambah pasokan minyak dan gas alam cair ke pasar Indonesia,” sebut Putin dalam keterangan pers bersama, dikutip Jumat (20/6/2025).

    Putin juga mengatakan siap membantu Indonesia untuk menambah produksi minyak di dalam negeri. Dia menyatakan Rusia siap membantu Indonesia menggarap proyek migas di lepas landas laut dan juga memodernisasi infrastruktur untuk produksi minyak di ladang tua.

    “Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas Indonesia dan juga memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” beber Putin.

    Indonesia sendiri sebetulnya sudah melakukan impor minyak Rusia sejak Mei 2024 yang lalu. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman. Impor dilakukan lewat skema lelang.

    “Mei tahun lalu kita sudah mulai buka (lelang impor minyak mentah Rusia),” kata Taufik di sela rangkaian The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/5/2025) yang lalu.

    Taufik pun menyebut sebagian dari minyak mentah Rusia sudah masuk ke Indonesia. Meskipun, dia tidak merinci berapa volume minyak mentah yang diimpor tersebut.

    Yang jelas, kata dia, proses impor sudah memenuhi peraturan dari Office of Foreign Assets Control (OFAC). OFAC adalah lembaga di bawah Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang memberikan sanksi berupa embargo minyak Rusia.

    Ia menambahkan, minyak mentah dari Rusia diserap langsung oleh kilang dan bukan dikirim ke tangki penyimpanan. Taufik lalu memastikan setiap produk dibeli sudah memenuhi standar yang ditetapkan.

    Setiap minyak yang diimpor Pertamina memang harus dilakukan melalui proses lelang. Spesifikasinya pun terbuka untuk publik dan dapat dilihat melalui website perusahaan.

    (acd/acd)