Negara: Rusia

  • Prancis Tangkap 3 Orang yang Diduga Mata-mata Rusia

    Prancis Tangkap 3 Orang yang Diduga Mata-mata Rusia

    Paris

    Otoritas Prancis menangkap tiga orang yang diduga menjadi mata-mata Rusia, seiring meningkatnya kekhawatiran di seluruh Eropa tentang upaya campur tangan Moskow. Ketiga orang yang ditangkap di ibu kota Paris itu juga diduga mempromosikan propaganda pro-Kremlin.

    Para penyidik Prancis, seperti dilansir AFP, Rabu (26/11/2025), mengatakan bahwa penangkapan itu terkait dengan aktivitas-aktivitas yang melibatkan asosiasi Prancis-Rusia yang dikenal sebagai “SOS Donbass”.

    Salah satu tersangka yang ditangkap diidentifikasi sebagai seorang pria Rusia berusia 40 tahun. Tersangka ini terekam kamera CCTV pada September lalu, sedang memasang poster pro-Rusia di Arc de Triomphe di Paris.

    Menurut jaksa penuntut, tersangka itu kemudian menelepon kepala SOS Donbass, yang diidentifikasi sebagai seorang wanita kelahiran Rusia yang berusia 40 tahun.

    Tersangka wanita yang juga ditangkap itu, diduga berupaya memperoleh informasi ekonomi dari para eksekutif di perusahaan-perusahaan Prancis.

    Si tersangka wanita ini telah dipantau badan intelijen domestik Prancis, DGSI, sejak awal tahun ini. Para pejabat Prancis mengatakan bahwa DGSI mendeteksi tindakan yang “kemungkinan merugikan kepentingan fundamental bangsa”, yang mendorong seorang hakim setempat pada Maret lalu memerintahkan penyelidikan formal atas dugaan kolusi dengan kekuatan asing — pelanggaran hukum dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.

    SOS Donbass secara terbuka menampilkan diri sebagai organisasi kemanusiaan yang mendukung warga sipil di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur, yang sebagian wilayahnya kini dikuasai pasukan Rusia.

    Tersangka ketiga yang ditangkap adalah seorang pria berusia 63 tahun dari area Seine-Saint-Denis, Paris bagian utara.

    Satu tersangka lainnya, yang berusia 58 tahun, tidak ditempatkan dalam penahanan pra-sidang, tetapi berada di bawah pengawasan ketat pengadilan dan diharuskan wajib lapor ke polisi seminggu sekali.

    Penangkapan para tersangka diduga mata-mata Rusia ini dilakukan di tengah meningkatnya pengawasan terhadap aktivitas intelijen Rusia di seluruh kawasan Eropa. Pemerintah negara-negara Barat memperingatkan soal meningkatnya operasi rahasia, kampanye pengaruh, dan sabotase terkait perang Rusia di Ukraina.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: PM Prancis Sebastien Leconru Mundur”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Harga Minyak Dunia Hari Ini, Brent hingga WTI Kompak Anjlok

    Harga Minyak Dunia Hari Ini, Brent hingga WTI Kompak Anjlok

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta), turun lebih dari 1% setelah laporan berita mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa Ukraina telah menyetujui kesepakatan damai.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (26/11/2025), harga minyak Brent turun 89 sen atau 1,4% dan ditutup pada harga USD 62,48 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 89 sen atau 1,51% dan ditutup pada USD 57,95.

    ABC News dan CBS News melaporkan bahwa seorang pejabat AS mengatakan Ukraina telah menyetujui persyaratan kesepakatan damai potensial.

    Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada Reuters bahwa Kyiv mendukung esensi kerangka kerja perdamaian setelah pembicaraan dengan AS di Jenewa, tetapi beberapa isu paling sensitif dari kerangka kerja tersebut masih harus dibahas antara presiden kedua negara.

    Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Rustem Umerov menyatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dapat mengunjungi AS dalam beberapa hari ke depan untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Presiden Donald Trump untuk mengakhiri perang Ukraina dengan Rusia.

    “Beberapa media melaporkan bahwa Ukraina menyetujui kesepakatan damai. Namun, perlu dua pihak untuk berunding, dan masih belum jelas apakah Rusia juga setuju,” kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

    Kesepakatan damai Ukraina-Rusia dapat menyebabkan pencabutan sanksi terhadap Moskow, sehingga melepaskan pasokan minyak yang sebelumnya dibatasi ke pasar.

    Kedua patokan harga minyak mentah naik 1,3% pada hari Senin karena meningkatnya keraguan tentang kesepakatan damai mengurangi ekspektasi terhadap aliran pasokan minyak mentah dan bahan bakar Rusia yang tak terkekang.

     

  • AS Ungkap Progres Negosiasi Damai Ukraina-Rusia, Isu Krusial Masih Buntu

    AS Ungkap Progres Negosiasi Damai Ukraina-Rusia, Isu Krusial Masih Buntu

    Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat menyatakan optimisme atas kemajuan pembicaraan damai Rusia-Ukraina, namun menegaskan masih ada sejumlah isu krusial yang harus dirundingkan di level presiden, di tengah spekulasi bahwa kesepakatan hampir tercapai.

    Menurut seorang sumber yang dikutip dari Bloomberg pada Rabu (26/11/2025), pembahasan kesepakatan damai itu, masih harus dinegosiasikan lebih lanjut. Kesepakatan tersebut rencananya akan mencakup permasalahan terkait wilayah dan jaminan keamanan.

    Isu-isu tersebut diperkirakan baru bisa diputuskan pada level presiden. Sumber tersebut meminta identitasnya dirahasiakan karena pembicaraan bersifat tertutup.

    Presiden AS Donald Trump pada Selasa menyatakan bahwa kedua pihak sangat dekat mencapai kesepakatan, meskipun mengakui proses tersebut tidak mudah.

    “Tapi saya rasa kita akan sampai ke sana,” ujarnya, menambahkan bahwa ia melihat adanya “kemajuan.”

    Pejabat Ukraina sebelumnya mengisyaratkan keinginan untuk mendapatkan undangan bertemu Trump. Namun, hingga Selasa (25/11/2025) belum ada jadwal pertemuan yang ditetapkan, kata seorang pejabat Gedung Putih.

    “Ada beberapa detail yang sensitif, tetapi bisa diselesaikan, yang membutuhkan pembicaraan lanjutan antara Ukraina, Rusia, dan Amerika Serikat,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt dalam unggahan di media sosial.

    Pernyataan tersebut sejalan dengan sikap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang pada Selasa menampik anggapan bahwa Kyiv telah menyetujui kesepakatan potensial untuk mengakhiri invasi penuh Rusia.

    “Komunikasi dengan pihak Amerika terus berlangsung. Saya berterima kasih atas semua upaya Amerika, terutama upaya Presiden Trump,” tutur Zelenskiy melalui X setelah melakukan panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz.

    Spekulasi bahwa kesepakatan sudah dekat menguat setelah Trump menyebut adanya kemajuan besar dalam unggahan di media sosial pada Senin. Sebelumnya, Ukraina dikabarkan telah menyetujui draf kesepakatan dengan sejumlah detail minor yang masih harus dibahas, mengutip seorang pejabat AS.

    Namun, setiap momentum menuju kesepakatan AS–Ukraina berpotensi terhambat kembali oleh Rusia.

    “Ini sederhana: tujuan Trump adalah perdamaian jangka panjang. Tujuan Putin adalah kontrol politik atas Ukraina. Kita tidak akan sampai pada titik itu kecuali Putin diyakinkan bahwa tujuannya tidak dapat tercapai,” ujar John Herbst, mantan duta besar AS untuk Ukraina dan Uzbekistan.

    Delegasi AS dan Rusia menggelar pertemuan di Abu Dhabi setelah pembahasan di Jenewa akhir pekan lalu menunjukkan kemajuan dalam meredakan penolakan keras dari Kyiv dan sekutu Eropanya terkait proposal damai 28 poin yang diajukan Gedung Putih pekan lalu.

    Draf awal itu mengejutkan Ukraina dan para sekutunya karena mencantumkan tuntutan agar Kyiv melepaskan keinginan bergabung dengan NATO dan menyerahkan wilayah di Donbas—termasuk area yang belum sepenuhnya dikuasai Rusia.

    Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak memiliki informasi untuk dilaporkan terkait pembahasan Abu Dhabi, menurut Interfax.

    Kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, juga berada di Abu Dhabi untuk menghadiri pertemuan, menurut seorang sumber yang mengetahui agenda tersebut. Pihak intelijen tidak menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg.

    Cetak biru perdamaian itu kemudian dipersempit menjadi 19 usulan dalam pertemuan di Jenewa pada Minggu. Namun, diskusi terkait isu teritorial—yang menjadi inti potensi kesepakatan—harus dibahas langsung dalam pertemuan antara Presiden Ukraina dan Presiden AS, ujar Ihor Brusylo, Wakil Kepala Kantor Presiden Zelenskiy.

    Rustem Umerov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, menyampaikan bahwa delegasi AS dan Ukraina telah mencapai kesepahaman bersama atas substansi utama perjanjian yang dibahas di Jenewa. Ukraina tengah mempersiapkan kunjungan Zelenskiy ke AS secepatnya bulan ini, ujarnya melalui X.

  • Siasat Licik Oligarki Merampok Tanah (Bagian I)
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 November 2025

    Siasat Licik Oligarki Merampok Tanah (Bagian I) Nasional 26 November 2025

    Siasat Licik Oligarki Merampok Tanah (Bagian I)
    Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.
    TANAH
    adalah sumber kehidupan seluruh mahluk hidup ciptaan Ilahi. Tanah adalah benda yang dimiliki, sekaligus sumber konflik berkepanjangan.
    Tanah acapkali jadi simbol harkat diri yang harus dipertahankan dengan segala harga dan rupa-rupa siasat.
    Di republik kita sekarang ini, kegaduhan sosial terjadi di pelbagai daerah lantaran kepemilikan tanah.
    Beberapa bulan lalu, kita terkaget-kaget dengan kasus Pantai Indah Kapuk di mana pantai dipatok sepanjang 30 kilometer oleh pihak swasta.
    Kita juga pernah dikagetkan oleh kasus tanah dalam proyek Meikarta di Jawa Barat. Status tanah masih penuh liku, tetapi pihak swasta sudah mengomersialkannya.
    Republik kita juga pernah heboh lantaran tanah orangtua Doktor Dino Patti Jalal, diplomat, yang disiasati secara licik oleh orang-orang tertentu sehingga tanah-tanah tersebut bisa berpindah tangan secara enteng.
    Kasus ini memberi petunjuk jelas,
    mafia tanah
    memang ada dan ril. Bukan sekedar “omon-omon.”
    Pelbagai metode tuna ahlak dan surplus pelanggaran hukum, acapkali dipakai untuk menguasai dan merampas tanah rakyat, orang atau kelompok lain.
    Motifnya tunggal, kerakusan. Metodenya tunggal, licik dan tak bermoral. Hal semacam ini pada umumnya dilakukan oleh para
    oligarki
    , khususnya oligarki ekonomi yang tampil dengan dandanan “rakusnomik”.
    Kelicikan yang padat dengan tuna ahlak tersebut, diaminkan dan dijalani dengan pat gulipat dokumen. Hulunya ada di kantor pertanahan di pelbagai pelosok negeri.
    Mental kerupuk dipadu dengan integritas yang tunduk pada hukum “penawaran dan permintaan” pada pejabat kantor pertanahan, memudahkan pembuatan sertifikat ganda.
    Proses seperti inilah yang selalu mengibarkan bendera kemenangan para oligarki merampok tanah-tanah orang lain. Sertifikat ganda adalah andalannya.
    Untuk melegitimasi dan meyakinkan publik bahwa tanah-tanah yang dirampoknya itu sah secara yuridis, oligarki menempuh jalur hukum, dituntut atau menuntut secara perdata.
    Caranya, merekayasa sejumlah orang untuk mengklaim tanah yang sudah dipunyainya dengan cara memperoleh sertifikat ganda.
    Lawan perkara rekayasa tersebut, bisa jadi pihak penuntut atau pihak yang dituntut oleh oligarki. Masuklah mereka dalam pengadilan.
    Biasanya, di level pengadilan negeri dan pengadilan tinggi, oligarki mengalahkan diri. Mereka pun melakukan kasasi di Mahkamah Agung. Di level inilah mereka tancap gas memenangkan perkara mereka.
    Malah kalau perlu, harus menang di level PK (Peninjauan Kembali). Hebat kan?
    Dengan kemenangan di level Mahkamah Agung tersebut, para oligarki mendesakkan kehendak dengan cara melakukan mobilisasi massa untuk menduduki tanah yang dimenangkan secara licik.
    Papan bicara pun dipasang sebagai pemakluman bahwa tanah rampokan itu adalah milik mereka.
    Setelah itu, para perampok tanah tersebut bermain di level panitera pengadilan negeri untuk melakukan eksekusi.
    Dalam tahap ini, para oligark membangun kohesi kental dengan para pejabat dari Jakarta yang di pundaknya bertaburan bintang.
    Para pejabat tersebut diperalat untuk melindungi mereka. Caranya, menggertak dan mengintimidasi setiap pihak yang menghalangi jalannya eksekusi.
    Dalam banyak hal dan situasi, para guru besar diperalat untuk memberi opini yang mengesahkan kepemilikan para oligarki.
    Para profesor yang bukan ahli tentang tanah pun berkomentar mengenai silsilah, jenis dan jenjang serta hirarki kepemilikan tanah.
    Semua bermuara pada pengaminan bahwa tanah yang dirampok itu adalah sah. Hebat kan?
    Lantas, bagaimana dengan dokumen-dokumen awal yang dipakai mengurus sertifikat ganda di kantor pertanahan?
    Gampang sekali caranya. Cukup menyiapkan uang kecil pada orang tertentu yang memang puluhan tahun bergelut dengan pemalsuan dokumen palsu.
    Hasilnya sangat fantastis. Dengan metode khusus, kertas-kertas baru bisa berubah wujud menjadi kertas kuno.
    Sebelum kertas-kertas itu direkayasa, di atasnya sudah ditulisi nama pemilik tanah, alamat tanah serta ukurannya.
    Huruf-huruf yang dipakai disesuaikan dengan jenis mesin ketik yang ada pada era itu. Peta dan gambar tanah yang hendak dirampok itu, ditulis tangan dengan tinta kuno.
    Untuk bagian-bagian tertentu, adakalanya dibutuhkan tulisan tangan dalam dokumen. Ini juga sudah memiliki spesialisasi, orang yang terampil menulis miring yang rapi seperti tulisan-tulisan kuno di zaman Belanda.
    Pokonya, Anda akan takjub dengan hasil siasat licik para oligarki.
    Dokumen-dokumen yang dipalsukan itu, bisa berbentuk rincik, girik atau pun tanah garapan dan sebagainya.
    Dalam pelbagai kasus, para birokrat negara di kantor pertanahan, sudah memiliki notaris favorit dan pilihan untuk ditempati, mengaminkan akte sesuai kehendak.
    Hebatnya, bila pemilik asli protes ke kantor pertanahan mengenai sertifikat mereka yang digandakan, dengan enteng para birokrat negara tersebut mengatakan: “Wah, kita tidak bisa menolak permohonan yang lengkap dengan dokumen. Kami ini hanya bersifat pencatatan administrasi.”
    “Bila Tuan-tuan dan Puan-puang keberatan, silahkan gugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara.”
    Maka, kian sempurnalah kemenangan oligarki dalam merampok tanah-tanah orang lain. Negara ikut menjadi bagian dari perampokan itu.
    Selama ini, jarang sekali kita menyaksikan, birokrat negara yang dikenai pidana dalam pat gulipat perampokan tanah. Yang biasanya jadi korban adalah kepala desa, lurah atau camat serta beberapa orang di level managemen kantor para oligarki.
    Pemilik perusahaan, para oligarki tidak pernah tersentuh hukum, kendati segala kerakusan mereka terpenuhi dengan keuntungan dari hasil pat gulipat licik.
    Para pejabat di kantor pertanahan, juga tidak disentuh hukum pidana karena selalu beralasan bahwa apa yang mereka lakukan adalah diskresi administrasi negara. Bila ada soal, penyelesaiannya ada pada Peradilan Tata Usaha Negara.
    Negara mulai kini, harus serius membenahi sektor pertanahan kita. Hukuman pidana bagi para oligarki dan birokrat negara di kantor-kantor pertanahan, sudah harus dipidana.
    Di sini, ada perampokan. Di sini, ada pembohongan. Di sini, ada persekongkolan jahat. Mari kita bersihkan negeri ini dengan tindakan nyata. Bukan sekedar
    omon-omon. Bersambung…
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Yakin Bisa Segera Akhiri Perang Rusia dan Ukraina

    Trump Yakin Bisa Segera Akhiri Perang Rusia dan Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut kesepakatan damai Ukraina dan Rusia ‘sangat dekat’. Namun para pemimpin Eropa skeptis karena rudal Rusia terus menghujani Ukraina.

    “Kita semakin dekat dengan kesepakatan,” kata Trump dilansir AFP, Rabu (26/11/2025).

    Trump, yang tampak frustrasi karena gagal memenuhi janjinya saat pemilu tahun lalu bahwa ia dapat segera mengakhiri perang. Rencana awal AS yang sangat menguntungkan Rusia telah digantikan oleh rencana yang lebih memperhatikan kepentingan Ukraina.

    Seorang pejabat Ukraina menyebut bahwa versi baru tersebut jauh lebih baik. Namun, para pejabat AS mengakui bahwa masih ada masalah-masalah rumit.

    Sementara, Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak gagasan solusi cepat, dengan menyatakan bahwa “jelas tidak ada keinginan Rusia” untuk gencatan senjata atau membahas proposal baru yang lebih bersahabat dengan Ukraina.

    Perundingan terbaru yang melibatkan delegasi AS dan Rusia berlangsung di Abu Dhabi. Para pemimpin dari kelompok 30 negara pendukung Ukraina juga bertemu melalui video pada Selasa kemarin.

    Gedung Putih mengklaim ada kemajuan yang luar biasa dari upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Meskipun diakuinya ada beberapa detail yang rumit tapi bukan hal yang mustahil untuk diselesaikan.

    Namun perang, yang dimulai dengan invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, terus berlanjut tanpa henti.

    Ledakan dahsyat mengguncang Kyiv mulai sekitar pukul 01.00 (23.00 GMT), ketika drone dan rudal Rusia menghujani, memicu kebakaran di gedung-gedung apartemen. Pejabat kota mengatakan tujuh orang tewas.

    (fas/fas)

  • Harga Emas Hari Ini Rebound ke USD 4.140, Sentimen Bullish Makin Kuat

    Harga Emas Hari Ini Rebound ke USD 4.140, Sentimen Bullish Makin Kuat

    Gubernur The Fed Christopher Waller menyampaikan bahwa kondisi pasar tenaga kerja saat ini cukup lemah untuk mendukung pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan Desember. Hal senada disampaikan Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, yang menilai pasar tenaga kerja kian rentan dan membutuhkan pelonggaran kebijakan.

    Namun, Waller menegaskan bahwa langkah kebijakan pada Januari belum dapat dipastikan dan tetap bergantung pada data ekonomi terbaru. Sikap berhati-hati ini membuat investor semakin fokus pada data makro AS sebagai penentu arah emas jangka pendek.

    Di sisi lain, isu geopolitik global, termasuk dinamika hubungan AS–Ukraina dan Rusia, tetap menjadi latar yang dapat memengaruhi harga emas. Namun sentimen utama saat ini masih datang dari arah kebijakan moneter.

    Dengan tren teknikal yang solid dan ekspektasi pemangkasan suku bunga, harga emas berpeluang kembali menguat menuju USD 4.208 selama area support USD 4.090 tetap terjaga. Data ekonomi AS malam ini diprediksi menjadi katalis utama pergerakan berikutnya.

  • Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris, Israel Senang

    Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai Organisasi Teroris, Israel Senang

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk memulai proses penetapan cabang-cabang tertentu dari Ikhwanul Muslimin, organisasi Islam berpengaruh yang didirikan di Mesir, sebagai organisasi teroris asing dan teroris global yang ditetapkan secara khusus.

    Penetapan yang akan memberikan sanksi terhadap salah satu organisasi Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia Arab itu, mendapat sambutan baik Israel.

    Perintah eksekutif Trump itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (25/11/12025), secara spesifik menyebutkan cabang-cabang kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir, Lebanon, dan Yordania.

    Disebutkan dalam perintah eksekutif Trump tersebut bahwa cabang-cabang Ikhwanul Muslimin itu “terlibat dalam atau memfasilitasi dan mendukung kekerasan dan kampanye destabilisasi yang merugikan wilayah mereka sendiri, warga negara Amerika Serikat, dan kepentingan Amerika Serikat”.

    Dalam perintah eksekutifnya, menurut lembar fakta Gedung Putih, Trump menginstruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dan Menteri Keuangan (Menkeu) Scott Bessent untuk melanjutkan penetapan cabang-cabang Ikhwanul Muslimin itu dalam waktu 45 hari ke depan.

    Pemerintah Trump menuduh cabang-cabang Ikhwanul Muslimin di ketiga negara itu mendukung atau mendorong serangan kekerasan terhadap Israel dan sekutu-sekutu AS lainnya, atau memberikan dukungan material kepada kelompok Hamas.

    “Presiden Trump mengkonfrontasi jaringan transnasional Ikhwanul Muslimin, yang memicu terorisme dan kampanye destabilisasi terhadap kepentingan dan sekut-sekutu AS di Timur Tengah,” sebut lembar fakta Gedung Putih tersebut.

    Penetapan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris asing oleh AS akan memungkinkan Washington untuk mengambil tindakan hukum, seperti membekukan aset apa pun yang mungkin dimiliki kelompok itu di wilayah AS dan menolak masuknya anggota kelompok tersebut.

    Langkah AS ini disambut baik oleh Israel. Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, melontarkan pujian untuk Washington.

    “Ini merupakan keputusan penting, tidak hanya bagi negara Israel, tetapi juga bagi negara-negara Arab tetangga yang menderita akibat terorisme Ikhwanul Muslimin selama beberapa dekade,” kata Danon dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (24/11).

    Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi pan-Islamis yang didirikan di Mesir tahun 1928 silam. Organisasi ini awalnya dibentuk sebagai gerakan politik Islam untuk melawan penyebaran gagasan sekuler dan nasionalis.

    Organisasi ini dengan cepat menyebar ke negara-negara lainnya di dunia Arab, menjadi pemain utama, tetapi seringkali beroperasi secara rahasia.

    Pendiri Ikhwanul Muslimin, seorang guru sekolah asal Mesir, Hassan al-Banna, meyakini bahwa menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam dalam masyarakat dapat memungkinkan dunia Muslim untuk melawan kolonialisme Barat.

    Ikhwanul Muslimin telah ditetapkan sebagai kelompok teroris di beberapa negara lainnya, seperti Mesir, Arab Saudi, Rusia, Suriah, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Donald Trump Tak Izinkan Israel Caplok Tepi Barat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (nvc/ita)

  • Setelan Kalem Zelensky Usai Disebut Trump Tak Tahu Terima Kasih

    Setelan Kalem Zelensky Usai Disebut Trump Tak Tahu Terima Kasih

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merespons Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut Ukraina tidak tahu terima kasih terkait rencana mengakhiri perang dengan Rusia. Begini tanggapan kalem Zelensky.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (24/11/2025), komentar Trump itu disampaikan setelah Zelensky menolak untuk menyetujui rencana perdamaian yang diusulkan AS untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia. Rencana perdamaian 28 poin itu dinilai banyak memenuhi tuntutan Moskow, termasuk yang mengharuskan Kyiv menyerahkan beberapa wilayahnya.

    Trump melontarkan serangan terhadap pemimpin Ukraina yang disebutnya “tidak mengungkapkan rasa terima kasih”, bahkan saat pasokan senjata AS terus mengalir ke Kyiv.

    “‘KEPEMIMPINAN’ UKRAINA TIDAK MENGUNGKAPKAN RASA TERIMA KASIH SAMA SEKALI ATAS UPAYA-UPAYA KITA,” tulis Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social pada Minggu (23/11) waktu setempat.

    “DAN EROPA TERUS MEMBELI MINYAK DARI RUSIA. AS TERUS MENJUAL SENJATA DALAM JUMLAH BESAR KEPADA NATO, UNTUK DIDISTRIBUSIKAN KE UKRAINA,” sebutnya dalam postingan dengan menggunakan huruf kapital.

    Trump juga menyalahkan mantan Presiden Joe Biden, yang disebutnya gagal mencegah perang antara Rusia dan Ukraina yang “dahsyat dan mengerikan”. Trump menilai perang tersebut tidak seharusnya terjadi.

    “SAYA MEWARISI PERANG YANG SEHARUSNYA TIDAK PERNAH TERJADI, PERANG YANG MERUGIKAN SEMUA ORANG, TERUTAMA JUTAAN ORANG YANG TEWAS DENGAN SANGAT TIDAK PERLU,” ucapnya.

    Respons Kalem Zelensky

    Zelensky kemudian merespons tuduhan Trump itu. Dia menegaskan Ukraina berterima kasih kepada AS, dan khususnya Trump, atas semua upaya yang bertujuan membantu Kyiv.

    “Ukraina berterima kasih kepada Amerika Serikat, kepada setiap hati warga Amerika, dan khususnya kepada Presiden Trump atas bantuan, yang dimulai dengan (rudal) Javelin, yang telah menyelamatkan nyawa warga Ukraina,” ucap Zelensky dalam postingan Telegram setelah Trump melontarkan tuduhannya.

    Zelensky juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Eropa dan negara-negara G7 serta G20 atas bantuan mereka, dengan mengatakan bahwa upaya untuk mempertahankan dukungan ini sangatlah penting.

    “Inilah sebabnya kami bekerja dengan sangat hati-hati di setiap poin, setiap langkah menuju perdamaian. Semuanya harus dikerjakan dengan benar agar kita benar-benar dapat mengakhiri perang ini dan mencegah perang terulang kembali,” ujarnya.

    Pada Minggu (23/11) kemarin, para pejabat Ukraina, AS, dan Eropa melakukan pertemuan di Jenewa, Swiss, untuk membahas rencana perdamaian usulan Washington demi mengakhiri perang.

    Pertemuan ini digelar setelah Zelensky sebelumnya menolak rencana perdamaian itu. Dia menyebut rencana itu memberikan “pilihan yang sangat sulit” bagi Ukraina.

    Berdasarkan rencana perdamaian usulan AS tersebut, Ukraina harus menyerahkan sebagian wilayah timurnya kepada Rusia, memangkas jumlah pasukan militernya, dan berjanji untuk tidak pernah bergabung NATO.

    Trump, pada Jumat (21/11), memberikan Zelensky batas waktu hingga 27 November mendatang untuk menyetujui rencana perdamaian itu.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)

  • Waspada! Botnet Tsundere Tersembunyi dalam Pengaturan Palsu Gim Populer Valorant

    Waspada! Botnet Tsundere Tersembunyi dalam Pengaturan Palsu Gim Populer Valorant

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) mengungkap kemunculan botnet baru yang patut diwaspadai. Botnet yang kembali beraktivitas sejak Juli 2025 ini, menyasar para pengguna Windows dengan menyamar sebagai pengaturan palsu untuk gim-gim popular khususnya gim tembak-menembak seperti Valorant, CS2, dan R6x.

    Modusnya sederhana namun efektif, pengguna mengira sedang memasang gim, padahal sebenarnya justru memberikan akses bagi penyerang. Serangan ini telah terdeteksi di Meksiko, Chili, Rusia, dan Kazakhstan, dan diprediksi terus meluas.

    Botnet ini dikenal dengan nama Tsundere. Meski terdengar imut, cara kerjanya sama sekali tidak ramah. Tsundere memanfaatkan pendekatan yang semakin banyak digunakan penjahat siber, yaitu menyimpan alamat pusat perintah dan kontrol (C2) di kontrak pintar Web3. Langkah ini membuat infrastrukturnya jauh lebih sulit diblokir dan lebih mudah diperbarui.

    Melalui panel C2, operator dapat mendistribusikan infeksi lewat dua metode, pertama Installer MSI palsu yang menyerupai pengaturan gim atau perangkat lunak popular dan Skrip PowerShell yang mencakup implan otomatis

    Setelah korban menjalankan salah satu dari keduanya, bot akan dipasang di perangkat, implan tersebut akan memasang bot yang bisa menerima dan mengeksekusi kode JavaScript dari penyerang melalui saluran WebSocket terenkripsi. Hal ini memungkinkan pelaku menjalankan perintah berbahaya di perangkat korban tanpa diketahui.

    Untuk memperbarui lokasi server C2, botnet Tsundere menggunakan referensi tetap pada blockchain Ethereum, seperti dompet dan kontrak yang telah ditentukan. Tsundere bahkan dilengkapi pasar internal dan panel kontrol terpusat, menunjukkan tingkat organisasi yang cukup maju.

    Indikasi Pelaku dan Hubungan dengan Malware Lain

    Analisis Kaspersky menunjukkan bahwa pelaku di balik Tsundere kemungkinan besar berbahasa Rusia, yang terlihat dari penggunaan bahasa tersebut di sebagian besar kode. Peneliti juga menemukan keterkaitan antara Tsundere dan 123 Stealer, malware buatan seorang pelaku bernama koneko yang dijual di forum bawah tanah dengan harga sekitar 120 dolar.

    “Tsundere menunjukkan betapa cepatnya penjahat siber beradaptasi. Dengan beralih ke mekanisme Web3, infrastrukturnya menjadi jauh lebih fleksibel dan tangguh. Kami sudah melihat distribusi aktif melalui penginstal gim palsu dan tautan ke aktivitas berbahaya yang telah diamati sebelumnya, sehingga pengembangan lebih lanjut oleh botnet ini sangat mungkin terjadi” ujar Lisandro Ubiedo, Senior Security Expert di Kaspersky GReAT.

    Lalu bagaimana cara melindungi diri dari ancaman serupa ?

    Kaspersky merekomendasikan langkah-langkah berikut agar pengguna tetap aman:
    • Gunakan perangkat lunak resmi
    • Pasang solusi keamanan yang andal
    • Hindari mengunduh berkas dari sumber tidak dikenal
    • Waspada terhadap email phishing
    • Terapkan praktik keamanan dasar (Nur Amalina)

  • Kanselir Jerman Tegaskan Kedaulatan Ukraina Tak Bisa Ditawar!

    Kanselir Jerman Tegaskan Kedaulatan Ukraina Tak Bisa Ditawar!

    Jakarta

    Pada Minggu (23/11), Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan kepada DW bahwa Eropa tengah menghadapi “ancaman serius” terhadap arsitektur keamanannya. Pernyataan itu disampaikan saat negosiasi atas rencana kontroversial Amerika Serikat (AS) terus berlangsung di Jenewa.

    Merz menegaskan, kedaulatan Ukraina tidak boleh dikorbankan dalam skema apa pun, termasuk dalam kesepakatan yang diinginkan Trump untuk disetujui sebelum Kamis (27/11).

    Apa kata Merz soal rencana perdamaian Ukraina?

    Berbicara kepada Michaela Küfner dari DW setelah KTT G20 di Johannesburg, Merz mengatakan bahwa Eropa sudah mengetahui rencana tersebut. Ia juga telah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump sebelum berangkat ke Afrika Selatan.

    “Kami mengetahui rencana 28 poin ini sejak Jumat lalu,” kata Merz.

    “Saya berbicara dengan Presiden Trump sebelum saya berangkat. Saya sampaikan bahwa kami bisa menyetujui beberapa poin, tetapi ada juga hal-hal yang tidak bisa kami setujui. Dan saya tegaskan bahwa kami sepenuhnya sejalan dengan Ukraina, bahwa kedaulatan negara tersebut tidak boleh dipertaruhkan.”

    Ia menyebut negosiasi di Jenewa berlangsung serius dan dipimpin para penasihat keamanan nasional dari AS, Ukraina, dan Eropa. “Kami tidak tahu bagaimana hasil akhirnya,” ujar Merz.

    Namun pada akhirnya, kedaulatan Ukraina tidak boleh diganggu gugat.

    Merz mengatakan perang telah mengguncang stabilitas Eropa selama hampir empat tahun. “Kami melihat serangan serius terhadap infrastruktur kami. Kami melihat serangan besar terhadap keamanan siber kami. Ini ancaman mendalam bagi tatanan politik seluruh benua,” ujarnya. “Itulah alasan kenapa kami begitu terlibat.”

    Ia juga memperingatkan bahwa tanggal Kamis (27/11) yang ditetapkan Trump untuk menyelesaikan seluruh detail rencana tersebut tidak realistis. “Saya kira tidak mungkin menyepakat seluruh 28 poin,” katanya.

    Sejauh mana peran Eropa dalam rencana perdamaian ini?

    Merz menegaskan bahwa Eropa justru mengevaluasi langkah yang lebih kecil. Selain itu, menurutnya, Eropa juga masih memiliki kendali atas hasil akhir yang dapat dicapai.

    “Kami mencoba menentukan bagian mana dari rencana ini yang bisa disepakati secara bulat oleh Eropa, Amerika, dan Ukraina di satu sisi, serta Rusia di sisi lain,” katanya. “Ini sangat rumit… saat ini kami mencoba menyiapkan langkah sementara hingga Kamis. Dan saya tahu Presiden Trump ingin setidaknya ada hasil sementara pada hari itu.”

    Merz menegaskan bahwa Eropa memegang kendali atas elemen-elemen kunci dalam rencana tersebut. “Aset Rusia yang berada di Brussel tidak bisa mengirimkan ke Amerika. Itu tidak masuk akal,” katanya. Jadi, jika rencana ini benar-benar dijalankan, dukungan Eropa pasti diperlukan.

    Ia juga menyebut Cina bisa membantu menekan Rusia. “Cina bisa berperan. Cina bisa memberi tekanan tambahan pada Rusia untuk mengakhiri perang ini,” ujarnya.

    Merz menambahkan bahwa ia mengadakan “pertemuan panjang” dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang dalam rangka persiapan kunjungan kenegaraan tahun depan. Ia berharap gencatan senjata bisa dicapai sebelum kunjungan tersebut terlaksana.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Editor: Melisa Ester Lolindu

    Tonton juga video “Putin Terima Rencana Perdamaian yang Dirancang Trump”

    (ita/ita)