Negara: Rusia

  • Menlu Iran Bertolak ke Moskow, Bujuk Rusia Lawan AS?

    Menlu Iran Bertolak ke Moskow, Bujuk Rusia Lawan AS?

    GELORA.CO – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan mengunjungi Rusia untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kunjungan ini terkait serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran, Ahad.

    Berbicara pada konferensi pers di Istanbul pada Ahad pagi, diplomat top Iran mengumumkan bahwa dia akan mengunjungi Moskow pada Senin. Kunjungan itu untuk melakukan konsultasi serius di Rusia. 

    “Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis,” katanya. “Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami,” kata Araghchi.

    Ia menambahkan menyebutkan bahwa Rusia adalah salah satu penandatangan JCPOA. “Saya akan melakukan konsultasi serius dengan Presiden Rusia besok dan kami terus bekerja sama.” Kunjungan Araghchi ke Moskow terjadi di tengah agresi Israel dan AS di wilayah Iran.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan Israel dan AS telah “meledakkan” diplomasi dengan serangan udara mereka dalam beberapa pekan terakhir. Ia menegaskan, Iran tak bisa lagi dirayu kembali ke perundingan karena bukan mereka yang meninggalkan meja perundingan itu.

    Hal ini disampaikan Abbas Araghchi menanggapi seruan dari Inggris dan Uni Eropa agar Iran kembali ke meja perundingan. Dalam postingannya di X, dia berkata: “Pekan lalu, kami melakukan negosiasi dengan AS ketika Israel memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut.”

    “Pekan ini, kami mengadakan pembicaraan dengan E3/EU ketika AS memutuskan untuk menghentikan diplomasi tersebut. Kesimpulan apa yang akan Anda ambil?” Ia tak habis pikir, bagi Inggris dan Perwakilan Tinggi UE, Iranlah yang harus ‘kembali’ ke meja perundingan. “Tapi bagaimana Iran bisa kembali ke diplomasi yang tidak pernah ia tinggalkan, apalagi diledakkannya?”

    Ketika ditanya apakah masih ada ruang untuk diplomasi setelah serangan AS, Araghchi menekankan “tidak sekarang”. “Pintu diplomasi harus selalu terbuka, namun hal tersebut tidak terjadi saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Iran. 

    “Negara saya sedang diserang, di bawah agresi, dan kami harus merespons berdasarkan hak sah kami untuk membela diri.” Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, katanya, “merupakan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat dimaafkan”.

    Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan “mayoritas” negara menentang “tindakan Israel dan Amerika Serikat”. “Trump, yang datang sebagai presiden pembawa perdamaian, memulai perang baru untuk AS,” katanya di saluran Telegram-nya setelah serangan AS terhadap Iran. “Amerika Serikat terlibat dalam konflik baru dengan prospek operasi darat. Dengan keberhasilan seperti ini, Trump tidak akan memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.”

    Rusia sebelumnya telah memberikan peringatan kepada Amerika Serikat untuk tidak ikut menyerang Iran karena langkah itu akan secara radikal mengganggu stabilitas Timur Tengah. Hal itu diutarakan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Rabu (18/6/2025), sambil menuding serangan Israel ke Iran berisiko memicu sebuah kehancuran nuklir.

    Pada Januari 2025, Rusia dan Iran menandatangani perjanjian kerja sama strategis. Rusia diketahui juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel meski belakangan merenggang lantaran akibat perang Rusia-Ukraina.

    Sementara, Kepala Badan Intelijen Asing Rusia, Sergei Naryshkin, mengatakan situasi ketegangan antara Iran dan Israel saat ini berada dalam kondisi kritis. Adapun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan, serangan Israel terhadap infrastruktur nuklir Iran berarti dunia berjarak ‘milimeter’ terhadap kehancuran.

    Sementara, menteri Luar Negeri Perancis mengatakan negaranya tidak ambil bagian dalam serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Jean-Noel Barrot mengatakan dalam sebuah pesan di media sosial pada hari Ahad bahwa Prancis “telah memelajari dengan penuh keprihatinan” atas tindakan militer AS terhadap tiga situs nuklir.

    “Kami tidak terlibat dalam serangan-serangan ini atau dalam perencanaan mereka,” kata Barrot, seraya menambahkan bahwa Perancis “mendesak semua pihak untuk menahan diri guna menghindari eskalasi yang dapat menyebabkan perpanjangan konflik.”

    Barrot juga menegaskan kembali penolakan Perancis terhadap Iran yang mendapatkan akses terhadap senjata nuklir. “Prancis yakin bahwa solusi jangka panjang terhadap masalah ini memerlukan solusi yang dinegosiasikan dalam kerangka Perjanjian Non-Proliferasi,” katanya. “Mereka tetap siap untuk berkontribusi dalam hal ini bersama dengan mitra-mitranya.”

    Menteri Kabinet Jonathan Reynolds mengatakan kepada Sky News bahwa Inggris telah diberitahu AS sebagai sekutu utamanya, meskipun dia tidak mengetahui waktu sebenarnya. Dia mengatakan AS tidak meminta dukungan dan Inggris tidak terlibat.

    “Meskipun pemerintah Inggris tidak terlibat dalam serangan ini, kami telah melakukan persiapan ekstensif untuk segala kemungkinan,” kata Reynolds. Dia mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk menjaga warga negara Inggris serta pangkalan militer, personel, dan infrastruktur di wilayah tersebut.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia “sangat khawatir” dengan penggunaan kekuatan Amerika Serikat, dan menyebut serangan itu sebagai “eskalasi yang berbahaya.” Para pemimpin dunia mengeluarkan seruan untuk diplomasi. “Ada peningkatan risiko bahwa konflik ini dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali – dengan konsekuensi bencana bagi warga sipil, kawasan ini, dan dunia,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan di X. “Saya menyerukan kepada negara-negara anggota untuk melakukan deeskalasi.”

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan Iran tidak boleh mengembangkan senjata nuklir, namun mendesak untuk menahan diri. “Saya mendesak semua pihak untuk mundur, kembali ke meja perundingan dan mencegah eskalasi lebih lanjut,” katanya dalam postingan media sosial. Kallas akan memimpin pertemuan para menteri luar negeri blok 27 negara tersebut di Brussels pada hari Senin, dengan agenda utama perang Israel-Iran.

    Serangan AS terjadi setelah seminggu konflik terbuka antara Israel dan Iran, yang dipicu oleh rentetan serangan mendadak Israel terhadap struktur nuklir dan militer Iran.

    Serangan Israel dimulai pada 13 Juni. Menargetkan situs militer dan nuklir Iran, mereka membunuh beberapa pejabat tinggi militer dan ilmuwan nuklir. Iran membalas dengan menembakkan ratusan rudal dan drone ke Israel, beberapa di antaranya menembus sistem pertahanan udara multi-tingkat yang dibanggakan negara itu. Perang sejauh ini telah menewaskan ratusan orang dan melukai lebih dari 1.000 orang di Iran, serta menewaskan puluhan  orang dan melukai ratusan lainnya di Israel.

    Iran menegaskan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. Namun Israel memandang program nuklir Iran sebagai ancaman nyata dan mengatakan kampanye militernya diperlukan untuk mencegah Iran membuat senjata atom.

    Meskipun badan-badan intelijen AS telah menilai bahwa Teheran tidak secara aktif membuat bom, Trump dan para pemimpin Israel berpendapat bahwa Teheran dapat dengan cepat membuat senjata nuklir, sehingga menjadikannya ancaman yang segera terjadi.

    Wilayah ini berada dalam ketegangan selama dua tahun terakhir ketika Israel berupaya memusnahkan kelompok militan Hamas, sekutu Iran, di Jalur Gaza, di mana perang masih berkecamuk setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.

    Presiden Donald Trump mengumumkan “serangan presisi besar-besaran” semalam terhadap situs nuklir Fordo, Isfahan dan Natanz Iran dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

    Menggambarkan hal tersebut sebagai “keberhasilan militer yang spektakuler,” ia mengatakan bahwa mereka telah “sepenuhnya melenyapkan” situs-situs nuklir. Iran, katanya, sekarang harus berdamai.

    Organisasi Energi Atom Iran membenarkan serangan tersebut, namun menegaskan program nuklirnya tidak akan dihentikan. Iran dan badan pengawas nuklir PBB mengatakan tidak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif di tiga lokasi setelah serangan tersebut.

    Situs pengayaan bahan bakar nuklir di Fordo terkubur jauh di bawah gunung, dan serangan terhadap situs tersebut menggunakan bom penghancur bunker yang dirancang untuk menembus tanah sebelum meledak, kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama saat membahas operasi militer. Hanya Amerika Serikat yang memiliki amunisi seberat 30.000 pon dan pesawat pengebom siluman yang digunakan untuk mengirimkannya.

    Trump memperingatkan akan ada serangan tambahan jika Teheran membalas terhadap pasukan AS, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji keputusan Trump untuk menyerang.

  • "Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    "Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak" Nasional 22 Juni 2025

    “Arogansi AS dengan Double Standard-nya, Israel Boleh Punya Nuklir dan Iran Tidak”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pendiri Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (Lesperssi), Beni Sukadis menyebut bahwa langkah
    Amerika
    Serikat (
    AS
    ) menyerang fasilitas
    nuklir
    Iran menunjukkan arogansi negeri Paman Sam tersebut.
    Beni mengatakan, AS melihat Iran yang menjalankan program nuklirnya menjadi ancaman nasional mereka meskipun proyek senjata nuklir Iran belum terbukti kuat.
    “Sedangkan, di lain pihak, Iran adalah penandatangan NPT (
    Non Proliferation Treaty
    ) nuklir. Namun, Israel tidak pernah akui mempunyai senjata nuklir (bukan penandatangan NPT),” kata Beni saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (22/6/2025).
    Adapun NPT merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk menekan penyebaran senjata nuklir.
    Kondisi tersebut, menurut Beni, menunjukkan standar ganda pemerintah Amerika dalam memperlakukan negara yang mengembangkan program nuklir.
    “Makin menunjukkan arogansi AS dengan
    double standard
    -nya, bahwa Israel boleh punya nuklir dan Iran tidak boleh,” ujar Beni.
    Dia mengatakan, standar ganda itu membuat dunia paham bahwa Amerika bukan negara yang bisa menjadi mitra dan dipercaya dalam diplomasi internasional.
    Selain itu, menurut Beni, serangan AS ke Iran juga menunjukkan Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) tidak berkutik. Organisasi itu hanya bungkam dan hanya menjadi tameng kepentingan AS dan negara sekutunya.
    Fenomena ini dikatakan Beni semakin menjadi menunjukkan bahwa AS di bawah kepemimpinan Donald Trump menggunakan pendekatan realisme dalam melakukan hubungan internasional.
    Dalam realisme pada hubungan internasional, kekuatan menjadi pusat dari semua perilaku negara-bangsa.
    “Sehingga di masa depan konflik akan semakin meruncing, apalagi ketika China dan Rusia merasa perlu membantu Iran dalam konteks serangan AS baru-baru ini,” kata Beni.
    Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
    Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.
    “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
    Namun, Pemerintah Iran menyatakan kerusakan tersebut tidak fatal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenal 3 Situs Nuklir Iran yang Diserang Israel & AS

    Mengenal 3 Situs Nuklir Iran yang Diserang Israel & AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Setelah berbalas serangan militer antara Iran dan Israel, pemerintah Amerika Serikat resmi mendukung Israel dengan melakukan pengeboman di tiga fasilitas nuklir milik Iran yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan. 

    Aksi tersebut dilakukan pada Sabtu (21/6/2025) dan disebut telah berhasil oleh Presiden AS Donald Trump sambil menyerukan perdamaian. 

    Kendati demikian, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa perang akan dimulai sekarang setelah pasukan AA menyerang tiga lokasi nuklir tersebut. 

    Lantas, apa yang membuat fasilitas nuklir ini begitu penting bagi kekhawatiran strategis Israel?

    Pada 13 Juni 2025, pertama kali Israel menyerang Iran, pengeboman merujuk langsung ke situs pengayaan uranium utama Iran di Natanz. 

    Tak hanya itu, sebuah kompleks nuklir di Esfahan dan Fordow juga terkena serangan Israel yang merupakan fasilitas utama di mana bahan bakar nuklir dapat dimurnikan.

    Hingga saat ini, dalam laporan-laporan dari media setempat belum dikonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan secara resmi.

    Fasilitas Nuklir Iran

    Fordow

    Fordow adalah fasilitas nuklir terbesar kedua di Iran setelah Natanz. Terletak di dekat kota suci Qom, jaraknya sekitar 95 kilometer (km) barat daya Teheran. 

    Situs ini beroperasi di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Pembangunannya dilakukan secara rahasia dari tahun 2006, keberadaan Fordow baru terungkap pada 2009, setelah mulai beroperasi. 

    Fordow dirancang khusus untuk menahan serangan udara. Terkubur sekitar 80 meter di bawah tanah di bawah lapisan tanah dan batu, itu dianggap tahan terhadap bom penghilang bunker konvensional.

    Situs Fordow dulunya merupakan markas Garda Revolusi Iran dan dilindungi sistem rudal Iran-Rusia. Namun, pertahanannya diduga dinetralkan oleh serangan udara Israel baru-baru ini.

    Hanya AS yang diyakini memiliki senjata cukup kuat untuk menghancurkan bunker bawah tanah Fordow, yakni bom GBU-57 seberat 13 ton. Israel memiliki GBU-28 yang lebih ringan, tetapi perang siber tetap dipertimbangkan sebagai opsi.

    Tahun 2010, virus Stuxnet—diduga buatan AS-Israel—berhasil menghancurkan ribuan sentrifugal Iran.

    Fordow dibangun untuk pengayaan uranium dan sempat menampung 3.000 sentrifugal. Setelah Kesepakatan Nuklir 2015, Iran sempat menghentikan pengayaan, tetapi kembali mengaktifkannya pada 2019.

    Inspeksi IAEA pada Januari 2023 menemukan pengayaan mencapai 60%, melanggar perjanjian. Namun, Iran bersikukuh bahwa pengayaan dilakukan untuk tujuan damai, tapi tingkat 60% mendekati kadar senjata (90%).

    Natanz

    Natanz adalah fasilitas utama pengayaan uranium Iran yang terletak sekitar 250 km selatan Teheran. Dibangun secara rahasia pada awal 2000-an, situs ini mulai dikenal publik setelah dibocorkan pada 2002.

    Natanz memiliki ribuan sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium, dan menjadi pusat perhatian dalam program nuklir Iran. Pada 2010, virus Stuxnet merusak banyak peralatan di sana dalam serangan siber yang diduga dilakukan oleh AS dan Israel.

    Meski sempat dibatasi pengoperasiannya oleh Kesepakatan Nuklir 2015 (JCPOA), Iran kembali meningkatkan aktivitas di Natanz setelah AS keluar dari kesepakatan tersebut pada 2018. Beberapa insiden sabotase juga dilaporkan terjadi di fasilitas ini pada tahun-tahun berikutnya.

    Esfahan

    Esfahan adalah salah satu fasilitas nuklir utama Iran yang berperan penting dalam rantai produksi bahan bakar nuklir. Terletak di tengah Iran, kompleks ini dikenal sebagai UCF (Uranium Conversion Facility).

    Di Esfahan, uranium mentah (yellowcake) diubah menjadi gas UF6 (uranium heksafluorida), yang kemudian dikirim ke fasilitas pengayaan seperti Natanz dan Fordow. Esfahan juga memiliki fasilitas untuk memproduksi bahan bakar reaktor dan meneliti teknologi nuklir lainnya, termasuk reaktor riset.

    Fasilitas ini berada di bawah pengawasan IAEA. Namun, aktivitasnya kerap menjadi sorotan karena peran strategisnya dalam mendukung program pengayaan uranium Iran.

  • 1
                    
                        AS Bom Situs Nuklir Iran, Rusia-China-Korut Diprediksi Akan Bereaksi
                        Nasional

    1 AS Bom Situs Nuklir Iran, Rusia-China-Korut Diprediksi Akan Bereaksi Nasional

    AS Bom Situs Nuklir Iran, Rusia-China-Korut Diprediksi Akan Bereaksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Parahyangan,
    Kishino Bawono
    , menyebut bahwa
    Rusia
    ,
    China
    , dan Korea Utara (Korut) tak akan tinggal diam usai serangan
    Amerika Serikat
    (
    AS
    ) ke
    Iran
    .
    AS diketahui melancarkan serangan langsung ke tiga
    situs nuklir Iran
    , yakni
    Fordow
    , Natanz, dan Esfahan, hari ini, Minggu (22/6/2025).
    “Kalau dilihat geopolitiknya, kemungkinan mereka akan merespons,” kata Kishino dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu.
    Meski demikian, Kishino yakin ketiga negara yang juga memiliki senjata nuklir tersebut masih ingin penyelesaian secara damai.
    Menurutnya, ketiga negara tersebut ingin kekuatan dan posisi AS dilemahkan sehingga menarik diri dari perang. 
    Meski begitu, tidak diketahui apa yang dilakukan Rusia, China dan Korut di belakang.
    “Namun, saya masih percaya bahwa tiga pihak besar ini masih mengupayakan cara damai,” tuturnya.
    Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pihaknya berhasil menggempur situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
    Ketiga lokasi itu diketahui menjadi pusat pengayaan uranium Iran.
    “Fordow sudah lenyap,” tulis Trump di media sosialnya hari ini.
    Namun, pemerintah Iran menyatakan bahwa kerusakan tersebut tidak fatal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kadin Singgung Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi Dunia di SPIEF Rusia

    Kadin Singgung Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi Dunia di SPIEF Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti dampak konflik Iran dan Israel yang memanas tengah membayangi langkah pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk stabilitas dunia usaha. 

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan kondisi ini yang harus segera diantisipasi dengan kerja sama kuat antarnegara, utamanya dia menyoroti kekuatan ekonomi blok negara-negara BRICS. 

    “Saya lihat jelas sekali bahwa konflik Iran-Israel ini menjadi suatu perhatian penuh yang membayangi ekonomi dunia,” kata Anin dalam forum Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6).

    Dia juga menyinggung bahwa ketidakhadiran Amerika Serikat (AS) dan China dalam dialog multilateral seperti APEC menjadi sinyal pergeseran kekuatan geopolitik. 

    “Sekarang BRICS berjalan dengan waktu, jumlahnya semakin besar. Setengah dari dunia hidup di negara-negara BRICS yang kini sudah menerima 9 negara baru,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Anin menjelaskan bahwa konflik tersebut mencerminkan tajamnya polarisasi antara Barat dan Timur serta mempercepat pergeseran menuju tatanan multipolar.lasnya.

    Adapun, Indonesia disebut mengambil pendekatan ekonomi hibrida—tidak sepenuhnya kapitalistik maupun sosialis di tengah kondisi saat ini. Alasannya hal itu akan dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak.

    Terkait hubungan ekonomi global, Anin menekankan pentingnya menjaga posisi tawar Indonesia dalam negosiasi, termasuk tarif dengan AS. Dia menyebut kerja sama dengan Uni Eropa melalui IEU-CEPA sebagai alternatif strategis.

    “Kita juga kan sebagai negara tidak bisa terlalu diatur-atur, mengingat kita juga punya alternatif kan. Seperti contohnya dengan adanya IEU-CEPA,” ujarnya.

  • Indonesia dan Rusia Segera Lakukan Penjajakan Kemitraan Sektor Pertanian dan Pangan

    Indonesia dan Rusia Segera Lakukan Penjajakan Kemitraan Sektor Pertanian dan Pangan

    St. PETERSBURG, RUSIA – Sambutan penuh hormat dari pemerintah Rusia terhadap kehadiran Presiden Prabowo Subianto diakui Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan adalah momen yang membanggakan.

    Hal tersebut disampaikan Zulkifli Hasan usai menghadiri sesi pleno St. Petersburg Internasional Economic Forum di St.Petersburg, Rusia, Jumat, 20 Juni.

    Zulkifli juga menjelaskan, bahwa penjajakan kemitraan strategis di sektor pertanian dan pangan antara Indonesiaa dan Rusia akan segera dijalankan.

    Bahkan, menurut Zulkifli, Menteri Pertanian kedua negara telah melakukan serangkaian pertemuan sebelumnya hingga akhirnya di SPIEF 2025 tercapai kesepakatan penting. Kesepakatan tersebut salah satunya adalah pengembangan teknologi pertanian.

  • Politik sepekan, akhir sengketa empat pulau hingga Presiden ke Rusia

    Politik sepekan, akhir sengketa empat pulau hingga Presiden ke Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa di ranah politik telah diwartakan Kantor Berita ANTARA pada sepekan terakhir, mulai dari akhir sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara hingga Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan ke Rusia.

    Berikut kilas balik berita politik dalam sepekan untuk kembali Anda simak.

    1. Presiden Prabowo tetapkan empat pulau sengketa masuk wilayah Aceh

    Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk status Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek masuk dalam wilayah administratif Provinsi Aceh.

    Hal ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi seusai menggelar rapat terbatas bersama sejumlah pihak terkait di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/6).

    “Pemerintah mengambil keputusan bahwa keempat pulau yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek secara administratif berdasarkan dokumen pemerintah masuk ke wilayah administratif wilayah Aceh,” kata Mensesneg di Kantor Presiden Jakarta.

    Baca selengkapnya di sini.

    2. Dirut ANTARA hadiri dialog terbatas dengan Presiden Putin di Rusia

    Direktur Utama ANTARA Akhmad Munir menghadiri undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg, Rusia, di sela penyelenggaraan Sidang Majelis Umum ke-19 Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (the Organization of Asia-Pacific News Agencies/OANA).

    Presiden Putin mengadakan pertemuan terbatas dengan sejumlah pimpinan kantor berita internasional untuk berdialog. Dirut ANTARA menerima undangan tersebut, bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Putin yang dijadwalkan berlangsung Kamis (19/6).

    “Dialognya dinamis dan produktif. Kita cukup banyak mendapat insight-insight informasi dari Presiden Putin, terutama masalah Rusia-Ukraina, dan geopolitik lainnya,” kata Akhmad Munir usai pertemuan.

    Baca selengkapnya di sini.

    3. Prabowo tiba di Singapura disambut langsung PM Lawrence Wong

    Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Singapura, Minggu (15/6) malam, kedatangannya disambut langsung oleh Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.

    Prabowo dan rombongan terbatas tiba di Pangkalan Udara Paya Lebar Air Base sekitar pukul 21.00 waktu setempat. PM Wong nampak berada di bawah tangga pesawat untuk menyambut Presiden Prabowo.

    Pertemuan keduanya berlangsung hangat. Kedua pemimpin negara tampak saling berjabat tangan dan bercengkrama.

    Baca selengkapnya di sini.

    4. Indonesia-Rusia sepakati empat kerja sama, disaksikan Prabowo dan Putin

    Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia menyepakati empat dokumen kerja sama yang pengumumannya disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Dalam rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, prosesi pertukaran empat dokumen kerja sama itu digelar sebelum pernyataan pers bersama oleh Presiden Prabowo dan Presiden Putin.

    Baca selengkapnya di sini.

    5. Prabowo hadiri SPIEF 2025 di St. Petersburg sebagai pembicara utama

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, Jumat (20/6) sore.

    Dalam forum ekonomi tingkat dunia itu, Presiden Prabowo berbicara dalam sesi panel bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang, dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo Subianto Hadiri Pleno SPIEF 2025, Suarakan Kolaborasi Strategis Geopolitik Global

    Presiden Prabowo Subianto Hadiri Pleno SPIEF 2025, Suarakan Kolaborasi Strategis Geopolitik Global

    JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri dan menyampaikan pidato pada sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat, 20 Juni 2025. Sesi pleno SPIEF tahun ini mengusung tema “Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World” dan dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin selaku tuan rumah, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain yang merupakan Co-Partner SPIEF, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, serta Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

  • Di Rusia Presiden Prabowo Bilang Ingin Kedamaian dan Selalu Upayakan Berunding

    Di Rusia Presiden Prabowo Bilang Ingin Kedamaian dan Selalu Upayakan Berunding

  • Prabowo tiba di Jakarta usai kunjungan kenegaraan ke Rusia

    Prabowo tiba di Jakarta usai kunjungan kenegaraan ke Rusia

    Presiden Prabowo Subianto disambut sejumlah anggota Kabinet Merah Putih dan pejabat DPR RI saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/6/2025), seusai kunjungan kenegaraan ke Rusia pada 18-20 Juni 2025. (ANTARA/Putri Hanifa)

    Prabowo tiba di Jakarta usai kunjungan kenegaraan ke Rusia
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 21 Juni 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu sore, seusai bertemu Presiden Vladimir Putin dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia 18-20 Juni 2025.

    Ketibaan Kepala Negara disambut sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

    Selain itu, juga turut menyambut kedatangan Presiden di bawah tangga pesawat kepresidenan, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Ketua Fraksi Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono.

    Presiden tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 16.28 WIB. Dalam penerbangan pulang ke Jakarta, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan dua Sekretaris Pribadi Presiden, yaitu Agung Surahman dan Rizky Irmansyah.

    Presiden Prabowo melawat ke St. Petersburg, Rusia, pada 18–20 Juni, untuk kunjungan resmi dan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovskiy, Kamis (19/6), kemudian memenuhi undangan Presiden Putin menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Dalam sesi panel SPIEF 2025, Presiden Prabowo berbicara bersama Presiden Putin, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang, dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.

    Sebanyak 20.000 delegasi dari 140 negara menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum 2025, yang juga punya julukan sebagai Davos-nya Rusia. Forum ekonomi internasional itu digelar rutin tiap tahun dengan mendapat dukungan dari Pemerintah Rusia.

    Sumber : Antara