Negara: Rusia

  • Iran Colek Rusia Usai AS Serang Teheran

    Iran Colek Rusia Usai AS Serang Teheran

    Jakarta

    Perang Iran dan Israel makin memanas seiring serangan Amerika Serikat ke situs nuklir Iran. Tindakan negeri Paman Sam itu memantik kemungkinan Rusia ikut bergabung dalam konflik Iran melawan Israel.

    Potensi tersebut bermula saat Presiden Donald Trump mengumumkan militer Amerika sukses melakukan serangan ke wilayah Iran. Ada tiga situs nuklir di Iran yang dibom Amerika.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” kata Trump seperti disampaikan melalui akun X nya, dilihat Minggu (22/6/2025).

    Trump menuturkan pesawat militer AS dengan selamat keluar dari wilayah udara Iran setelah menjatuhkan bom di Forodow. Pesawat kini dalam perjalanan pulang.

    “Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tuturnya.

    Perbuatan Amerika itu membuat geram Iran. Negeri Persia itu lalu mulai membuka komunikasi dengan Rusia dalam menyikapi serangan Amerika.

    Menlu Iran Temui Putin di Rusia

    Foto: Menlu Iran Abbas Aragchi (dok. Reuters)

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan dia akan terbang ke Moskow hari ini dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/6). Pertemuan menyusul serangan militer Amerika Serikat (AS) ke 3 fasilitas nuklir Iran.

    “Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis,” katanya dalam konferensi pers di Istanbul dilansir Aljazeera, Minggu (22/6/2025).

    “Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami,” kata Araghchi, seraya mencatat bahwa Rusia adalah salah satu penandatangan JCPOA.

    “Saya akan melakukan konsultasi serius dengan presiden Rusia besok (hari ini) dan kami akan terus bekerja sama.”

    Abbas Araghchi, telah mendarat di Moskow, ibu kota Rusia, pada Senin (23/6) waktu setempat. Araghchi akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin.

    Laporan kantor berita Iran, seperti dilansir The Guardian, menyebut Araghchi akan membahas “ancaman bersama” dalam pertemuannya dengan Putin di Moskow.

    Kantor berita Rusia, TASS, juga melaporkan kedatangan Araghchi ke Moskow, serta menyebut Rusia dan Iran akan mengkoordinasikan posisi kedua negara terkait eskalasi terkini di Timur Tengah.

    Respons Putin soal Serangan AS ke Iran

    Foto: Vladimir Putin (REUTERS/Anton Vaganov/File Photo Purchase Licensing Rights)

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan Amerika Serikat terhadap Iran sebagai “agresi tak beralasan”. Ini merupakan komentar pertamanya mengenai serangan militer AS ke tiga fasilitas nuklir Iran.

    Hal itu disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi yang berkunjung ke Moskow, Rusia pada Senin (23/6).

    “Ini benar-benar agresi tak beralasan terhadap Iran,” kata Putin kepada Araghchi, menurut kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

    “Rusia berusaha membantu rakyat Iran,” kata Putin dalam pertemuan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Kremlin mengatakan bahwa pihaknya “mengecam” dan “menyesalkan” serangan AS terhadap Iran pada akhir pekan tersebut.

    “Telah terjadi peningkatan ketegangan baru di kawasan tersebut, dan, tentu saja, kami mengutuk hal ini dan menyampaikan penyesalan yang mendalam terkait hal ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Ketika ditanya dukungan spesifik apa yang mungkin ditawarkan Rusia, Peskov mengatakan kepada wartawan: “Semuanya tergantung pada apa yang dibutuhkan Iran. Kami telah menawarkan layanan mediasi kami.”

    Tonton juga “Serangan AS Bukan Hal Baru Bagi Iran, Akan Dibalas” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ketemu Menlu Iran, Putin Bilang Gini Soal Serangan AS

    Ketemu Menlu Iran, Putin Bilang Gini Soal Serangan AS

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan Amerika Serikat terhadap Iran sebagai “agresi tak beralasan”. Ini merupakan komentar pertamanya mengenai serangan militer AS ke tiga fasilitas nuklir Iran.

    Hal itu disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi yang berkunjung ke Moskow, Rusia pada Senin (23/6).

    “Ini benar-benar agresi tak beralasan terhadap Iran,” kata Putin kepada Araghchi, menurut kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

    “Rusia berusaha membantu rakyat Iran,” kata Putin dalam pertemuan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Kremlin mengatakan bahwa pihaknya “mengecam” dan “menyesalkan” serangan AS terhadap Iran pada akhir pekan tersebut.

    “Telah terjadi peningkatan ketegangan baru di kawasan tersebut, dan, tentu saja, kami mengutuk hal ini dan menyampaikan penyesalan yang mendalam terkait hal ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Ketika ditanya dukungan spesifik apa yang mungkin ditawarkan Rusia, Peskov mengatakan kepada wartawan: “Semuanya tergantung pada apa yang dibutuhkan Iran. Kami telah menawarkan layanan mediasi kami.”

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan militer AS berhasil melakukan serangan terhadap tiga lokasi nuklir Iran. Serangan itu termasuk terhadap fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow.

    Tonton juga “Putin ke Prabowo: Kami Terbuka Kerja Sama dengan RI di Bidang Nuklir” di sini:

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” kata Trump seperti disampaikan melalui akun X nya, dilihat Minggu (22/6/2025).

    Trump mengatakan pesawat militer AS dengan selamat keluar dari wilayah udara Iran setelah menjatuhkan bom di Fordow.

    “Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tuturnya saat itu.

    Trump memberi selamat kepada militer AS. Dia menyebut sudah saatnya untuk melakukan perdamaian.

    “Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. Sekarang waktunya untuk perdamaian! Terima kasih atas perhatiannya terhadap masalah ini,” imbuhnya.

    Tonton juga “Putin ke Prabowo: Kami Terbuka Kerja Sama dengan RI di Bidang Nuklir” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    GELORA.CO  – Sebanyak 8.000 rumah di Israel gelap gulita buntut serangan terbaru Iran, Senin (23/6/2025).

    Perusahaan Listrik Israel mengungkapkan rudal Intam menghantam “dekat fasilitas infrastruktur strategis”.

    Serangan itu membuat pasokan listrik ke “beberapa komunitas” di Israel mengalami gangguan, imbuh perusahaan tersebut, dikutip dari CNN.

    Perusahaan Listrik menuturkan, sejumlah tim sedang dikerahkan ke wilayah terdampak untuk memperbaiki infastruktur dan menyingkirkan bahaya, serta bekerja sama dengan pasukan keamanan.

    Sementara itu, Menteri Energi Israel memprediksi listrik akan pulih dalam waktu tiga jam.

    Tak lama setelah pernyataan Menteri Energi, Perusahaan Listrik Israel mengklaim pasokan listrik telah berhasil dipulihkan.

    “Tim berhasil memulihkan pasokan listrik ke semua konsumen,” ungkap perusahaan, dilansir Times of Israel.

    Sebelumnya, sirene di Israel utara dilaporkan berbunyi akibat serangan Iran

    Tapi, tidak ada laporan mengenai dampak serangan tersebut.

    Sementara itu, Israel kembali membombardir Iran, sehari setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran.

    Kru CNN menyaksikan pengeboman udara terjadi di Teheran, Senin.

    Para kru mendengar beberapa jet terbang sebelum ledakan mengguncang gedung tempat mereka berada.

    Di saat yang bersamaan, media Iran melaporkan Israel menyerang situs nuklir Fordow, Senin, setelah AS meluncurkan GBU-57 MOP terhadap fasilitas tersebut pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

    Menlu Iran Tiba di Moskow

    Pasca-serangan AS, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, terbang ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Tiba di Moskow, Senin, Aragchi mengatakan Iran dan Rusia selalu bekerja sama, berkonsultasi satu sama lain, dan mengoordinasikn sikap mereka terhadap berbagai masalah.

    Dikutip dari Tasnim, Aragchi menyebut penting bagi Iran dan Rusia untuk mengambil sikap secara hati-hati, lebih serius, dan lebih erat di tengah situasi yang memanas antara Iran, Israel, serta AS.

    Aragchi mengatakan kedatangannya ke Moskow adalah untuk “mengoordinasikan sikap dua negara” pasca-serangan AS.

    Ia mengungkapkan, meski perjalanannya ke Moskow untuk berunding dengan Putin tentang agresi rezim Israel terhadap Iran dan ancaman regional lainnya telah direncanakan sebelumnya, pembicaraan sekarang akan mencakup berbagai masalah yang lebih luas karena AS telah menyerang Iran.

    Iran dan Rusia memiliki keprihatinan yang sama dan juga musuh yang sama, imbuh Aragchi, seraya mencatat kedua negara selalu mengadakan konsultasi erat dan bekerja sama guna memerangi ancaman dan menghadapi tantangan bersama.

    Peringatan Keras Iran

    Sementara itu, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran menyebut AS telah membuka pintu pembalasan, pasca-serangan terhadap tiga fasilitas nuklir, Minggu dini hari.

    “Kami tidak akan pernah mundur,” tegasnya, Senin.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, menyebut “Amerika yang kriminal” telah “membuka pintu bagi pejuang Angkatan Bersenjata untuk melakukan tindakan apapun yang menentang kepentingan dan tentaranya.”

    “Kami tidak akan pernah mundur dalam hal ini,” Mousavi sekali lagi menekankan pernyataannya.

    Ia mengatakan AS telah “secara langsung ikut campur perang dengan melanggar kedaulatan Iran dan tanah suci negara kami.”

    Terpisah, Juru Bicara Komando Pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zolfaqari, memperingatkan pihaknya akan membalas dengan “operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi berat, disesalkan, dan tidak bisa diprediksi.”

    “Trump, Anda bisa saja memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” pungkas dia

  • 8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    8.000 Rumah di Israel Gelap Gulita, Rudal Iran Hantam Fasilitas Penting, Pasokan Listrik Terganggu

    GELORA.CO  – Sebanyak 8.000 rumah di Israel gelap gulita buntut serangan terbaru Iran, Senin (23/6/2025).

    Perusahaan Listrik Israel mengungkapkan rudal Intam menghantam “dekat fasilitas infrastruktur strategis”.

    Serangan itu membuat pasokan listrik ke “beberapa komunitas” di Israel mengalami gangguan, imbuh perusahaan tersebut, dikutip dari CNN.

    Perusahaan Listrik menuturkan, sejumlah tim sedang dikerahkan ke wilayah terdampak untuk memperbaiki infastruktur dan menyingkirkan bahaya, serta bekerja sama dengan pasukan keamanan.

    Sementara itu, Menteri Energi Israel memprediksi listrik akan pulih dalam waktu tiga jam.

    Tak lama setelah pernyataan Menteri Energi, Perusahaan Listrik Israel mengklaim pasokan listrik telah berhasil dipulihkan.

    “Tim berhasil memulihkan pasokan listrik ke semua konsumen,” ungkap perusahaan, dilansir Times of Israel.

    Sebelumnya, sirene di Israel utara dilaporkan berbunyi akibat serangan Iran

    Tapi, tidak ada laporan mengenai dampak serangan tersebut.

    Sementara itu, Israel kembali membombardir Iran, sehari setelah Amerika Serikat (AS) menyerang tiga situs nuklir Iran.

    Kru CNN menyaksikan pengeboman udara terjadi di Teheran, Senin.

    Para kru mendengar beberapa jet terbang sebelum ledakan mengguncang gedung tempat mereka berada.

    Di saat yang bersamaan, media Iran melaporkan Israel menyerang situs nuklir Fordow, Senin, setelah AS meluncurkan GBU-57 MOP terhadap fasilitas tersebut pada Minggu (22/6/2025) dini hari.

    Menlu Iran Tiba di Moskow

    Pasca-serangan AS, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, terbang ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Tiba di Moskow, Senin, Aragchi mengatakan Iran dan Rusia selalu bekerja sama, berkonsultasi satu sama lain, dan mengoordinasikn sikap mereka terhadap berbagai masalah.

    Dikutip dari Tasnim, Aragchi menyebut penting bagi Iran dan Rusia untuk mengambil sikap secara hati-hati, lebih serius, dan lebih erat di tengah situasi yang memanas antara Iran, Israel, serta AS.

    Aragchi mengatakan kedatangannya ke Moskow adalah untuk “mengoordinasikan sikap dua negara” pasca-serangan AS.

    Ia mengungkapkan, meski perjalanannya ke Moskow untuk berunding dengan Putin tentang agresi rezim Israel terhadap Iran dan ancaman regional lainnya telah direncanakan sebelumnya, pembicaraan sekarang akan mencakup berbagai masalah yang lebih luas karena AS telah menyerang Iran.

    Iran dan Rusia memiliki keprihatinan yang sama dan juga musuh yang sama, imbuh Aragchi, seraya mencatat kedua negara selalu mengadakan konsultasi erat dan bekerja sama guna memerangi ancaman dan menghadapi tantangan bersama.

    Peringatan Keras Iran

    Sementara itu, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Iran menyebut AS telah membuka pintu pembalasan, pasca-serangan terhadap tiga fasilitas nuklir, Minggu dini hari.

    “Kami tidak akan pernah mundur,” tegasnya, Senin.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, menyebut “Amerika yang kriminal” telah “membuka pintu bagi pejuang Angkatan Bersenjata untuk melakukan tindakan apapun yang menentang kepentingan dan tentaranya.”

    “Kami tidak akan pernah mundur dalam hal ini,” Mousavi sekali lagi menekankan pernyataannya.

    Ia mengatakan AS telah “secara langsung ikut campur perang dengan melanggar kedaulatan Iran dan tanah suci negara kami.”

    Terpisah, Juru Bicara Komando Pusat Angkatan Bersenjata Iran, Ibrahim Zolfaqari, memperingatkan pihaknya akan membalas dengan “operasi yang kuat dan terarah yang akan menimbulkan konsekuensi berat, disesalkan, dan tidak bisa diprediksi.”

    “Trump, Anda bisa saja memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” pungkas dia

  • Rusia Sebut Sejumlah Negara Siap Persenjatai Iran dengan Nuklir

    Rusia Sebut Sejumlah Negara Siap Persenjatai Iran dengan Nuklir

    GELORA.CO -Ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat setelah mantan Presiden Rusia Dmitriy Medvedev mengklaim bahwa sejumlah negara kini siap secara langsung memasok Iran dengan hulu ledak nuklir menyusul serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir utama Iran pada Minggu pagi, 22 Juni 2025.

    Dalam pernyataannya di media sosial X, Medvedev menilai bahwa serangan Amerika terhadap tiga fasilitas nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordo justru berujung pada hasil yang berlawanan dengan tujuan semula Presiden AS Donald Trump.

    “Serangan ini menjadi bumerang. Pengayaan material nuklir dan, sekarang kita dapat mengatakannya secara langsung, produksi senjata nuklir di masa mendatang akan terus berlanjut,” kata Medvedev, seperti dimuat Reuters. 

    Lebih mengejutkan lagi, Medvedev mengungkap bahwa Iran tak akan sendiri dalam ambisinya ke depan. 

    “Sejumlah negara siap memasok hulu ledak nuklir mereka sendiri kepada Iran secara langsung,” klaimnya tanpa menyebutkan nama negara yang dimaksud.

    Pernyataan Medvedev muncul bersamaan dengan reaksi keras dari Kementerian Luar Negeri Rusia terhadap tindakan militer AS yang dianggap melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.

    “Keputusan yang tidak bertanggung jawab untuk menjadikan wilayah negara berdaulat sebagai sasaran serangan rudal dan bom, apa pun argumen yang diajukan, secara mencolok melanggar hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan resmi.

    “Kami menyerukan diakhirinya agresi dan peningkatan upaya untuk menciptakan kondisi guna mengembalikan situasi ke jalur politik dan diplomatik,” lanjut pernyataan tersebut.

    Beberapa jam setelah pernyataan tersebut, sumber dari Washington melaporkan bahwa Presiden Donald Trump akan mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sebagai bagian dari upaya penanganan krisis yang berkembang cepat di kawasan Timur Tengah.

    Klaim mengenai kesiapan negara-negara tertentu memasok Iran dengan senjata nuklir memunculkan kekhawatiran baru atas kemungkinan dimulainya perlombaan senjata di kawasan, sekaligus menimbulkan ancaman besar terhadap stabilitas dan keamanan global. 

    Hingga kini, belum ada konfirmasi independen terkait negara mana saja yang dimaksud oleh Medvedev.

  • Lemhannas: Presiden buka Jakarta Geopolitical Forum 2025

    Lemhannas: Presiden buka Jakarta Geopolitical Forum 2025

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto membuka acara tahunan Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 pada Selasa (24/6).

    “Direncanakan, Bapak Presiden memberikan arahan dan keynote speech (pidato kunci) dalam kegiatan Jakarta Geopolitical Forum, sekaligus membuka acara ini secara resmi,” kata Ace saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

    Ace mengatakan Jakarta Geopolitical Forum tahun ini mengambil tema fragmentasi ekonomi dan ketahanan energi. Tema itu dinilai penting oleh Lemhannas karena menyangkut salah satu poin Astacita Presiden Prabowo, yakni ketahanan energi.

    Tema tersebut juga dinilai relevan dengan situasi geopolitik global yang sedang mengalami gejolak dan ketidakpastian. Ketahanan energi dinilai menjadi salah satu isu yang perlu dicarikan jalan keluarnya di tengah situasi demikian.

    Forum akademik ini, kata Ace, diharapkan dapat menghasilkan berbagai rekomendasi strategis maupun masukan intelektual bagi Pemerintah guna memperkuat ketahanan energi Indonesia.

    Menurut dia, Jakarta Geopolitical Forum akan mempertemukan para pengambil kebijakan, akademisi, pengusaha, hingga lembaga think tank (organisasi penelitian/analisis). Forum itu digelar selama dua hari, yakni pada 24–25 Juni 2025, yang dibagi ke dalam empat sesi.

    Topik-topik yang bakal dibahas di antaranya tentang hilirisasi, industrialisasi, dan ketahanan energi dalam merespons perubahan geopolitik kontemporer dunia serta tentang strategi adaptif mengimplementasikan energi terbarukan dalam menjaga ketahanan ekonomi dan energi di level daerah.

    Peserta Jakarta Geopolitical Forum 2025 ditargetkan mencapai 1.000 orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Ace menyebut peserta luar negeri yang telah dikonfirmasi bakal hadir berasal dari Australia, Kamboja, Chile, Tiongkok, Ekuador, Mesir, Jepang, Malaysia, Filipina, Polandia, Rusia, Sri Lanka, Tunisia, Inggris, dan Vietnam.

    “Acara ini di bawah Kedeputian Pengkajian [Lemhannas RI]. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya karena acara ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Pemerintah DKI Jakarta,” ucap Ace.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siap-Siap, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus Segini Imbas Selat Hormuz Ditutup – Page 3

    Siap-Siap, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus Segini Imbas Selat Hormuz Ditutup – Page 3

    Yayan juga menjelaskan bahwa salah satu konsekuensi utama dari penutupan selat ini adalah terjadinya disrupsi pada rantai pasok minyak global. Ia membandingkan situasi ini dengan perang Rusia-Ukraina, yang juga menyebabkan terganggunya suplai energi secara global.

    “Berdasarkan data historis dari konflik Ukraina, disrupsi pasokan bisa mengurangi supply minyak sekitar 2 persen per hari. Kalau hal serupa terjadi karena konflik Iran, tentu akan ada eskalasi besar dalam harga minyak dunia,” ujarnya.

    Dari kalkulasi sementara, Yayan memprediksi bahwa harga minyak bisa melonjak hingga ke kisaran USD120 hingga USD135 per barel jika disrupsi berlangsung terus-menerus dalam beberapa waktu.

    Namun, ia juga mengingatkan bahwa prediksi ini masih bersifat spekulatif. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga, mulai dari dinamika pasar, sentimen global, hingga sejauh mana eskalasi konflik berlangsung.

    “Kalau misalkan kita lihat sejauh mana bahwa harga minyak itu akan didorong sampai dengan USD130 ya saya kira, spekulasinya mungkin bisa iya dan bisa tidak,” pungkasnya. 

  • 16 Miliar Data Bocor, Kaspersky: Sulit Dipercaya

    16 Miliar Data Bocor, Kaspersky: Sulit Dipercaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebocoran 16 miliar data menjadi topik hangat yang mengguncang dunia siber dan diklaim sebagai darurat keamanan siber global. Meski demikian, perusahaan keamanan siber sulit mempercayai aktivitas peretas yang berhasil membobol miliaran data dalam satu waktu. 

    Menanggapi hal tersebut, Kaspersky, selaku perusahaan keamanan siber dan privasi digital asal Rusia,  mengungkap adanya peningkatan 21% dalam deteksi jumlah serangan infostealers secara global dari tahun 2023 hingga 2024. 

    Malware infostealers menargetkan jutaan perangkat di seluruh dunia dan membahayakan data pribadi atau perusahaan yang sensitif. Malware ini dirancang untuk mengekstrak sejumlah informasi berharga, lalu dikumpulkan menjadi file log dan diedarkan melalui dark web.

    “16 miliar data merupakan angka yang hampir dua kali lipat populasi bumi, dan sulit dipercaya bahwa sejumlah besar informasi tersebut dapat terekspos.” Ucap Analis Digital Footprint Kaspersky Alexandra Fedosimova dalam siaran pers, Senin (23/6/2025). 

    Alexandra mengungkapkan, kumpulan data yang diperoleh melalui infostealers tersebut berisikan data duplikat penggunaan kata sandi yang berulang di antara pengguna.

    Sementara itu, Kepala Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) untuk Rusia dan CIS Dmitry Galov berkomentar terkait riset Cybernews yang membahas agregasi kebocoran data dalam jangka panjang. Menurutnya, riset itu mencerminkan ekonomi kejahatan siber yang berkembang pesat dalam mengindustrialisasi pencurian kredensial.

    Industrialisasi pencurian kredensial yang dimaksud bekerja dengan cara mengumpulkan sebanyaknya kredensial, bisa melalui infostealer, phishing, atau malware lainnya dan kemudian dijual kembali.

    Kumpulan kredensial tersebut nantinya akan terus diperbarui, dikemas ulang, dan dimonetisasi oleh berbagai pelaku di dark web, bahkan kini semakin banyak tersedia di platform yang dapat diakses publik.

    Bencana siber ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar selalu fokus pada kebersihan digital dan melakukan audit terhadap semua akun digital yang dimiliki. 

    “Perbarui kata sandi anda secara berkala dan aktifkan autentikasi dua faktor jika belum diaktifkan.” ungkap Anna Larkina, Pakar Analisis Konten Web di Kaspersky terkait cara masyarakat untuk fokus pada kebersihan digital.

    Anna juga mengimbau untuk segera menghubungi dukungan teknis apabila hacker telah memperoleh akses ke akun digital pribadi. Ini dilakukan agar kendali akun dapat diambil kembali, juga untuk meninjau apakah ada data lainnya yang mungkin telah terekspos.

    Terakhir Anna juga menambahkan, agar para pengguna internet selalu waspada terhadap penipuan rekayasa sosial, sebab penipu dapat menggunakan detail yang bocor dalam berbagai aktivitas. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • AS Serang Iran, Pimpinan Komisi I: Akan Tingkatkan Eskalasi Konflik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Juni 2025

    AS Serang Iran, Pimpinan Komisi I: Akan Tingkatkan Eskalasi Konflik Nasional 23 Juni 2025

    AS Serang Iran, Pimpinan Komisi I: Akan Tingkatkan Eskalasi Konflik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua
    Komisi I
    DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono menilai, eskalasi konflik justru akan semakin meningkat setelah
    Amerika Serikat
    turut menyerang
    Iran
    .
    Keterlibatan
    AS
    dalam konflik antara Iran dengan
    Israel
    hanya akan semakin memperkeruh suasana di Timur Tengah.
    “Tentunya kami amat sangat menyesali agresi militer yang kerap terus terjadi terhadap Iran dan berpotensi menimbulkan kekacauan lebih tinggi. Akan meningkatkan eskalasi konflik sehingga berpotensi mengarah ke hal-hal yang lebih mendekatkan akan perang dunia,” ujar Dave kepada Kompas.com, Senin (23/6/2025).
    Menurutnya, Indonesia dapat mendorong forum-forum internasional untuk mengajak seluruh pemimpin dunia mengutamakan perdamaian, bukan peperangan.
    Apalagi Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa waktu terakhir sudah melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura dan Rusia.
    “Maka dari itu kita harus bisa mengambil peran menyuarakan perdamaian di berbagai macam forum. Terus berupaya untuk menarik para pemimpin-pemimpin dunia untuk bisa berunding untuk mencapai satu kesepakatan agar perdamaian itu bisa benar-benar terjadi,” ujar Dave.
    Sementara itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Mardani Ali Sera menyayangkan serangan yang dilakukan AS kepada Iran.
    Menurut Mardani, tindakan tersebut tidak hanya memperburuk konflik, tetapi juga akan merusak kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi internasional.
    “Lebih dari sekadar serangan fisik, insiden ini merupakan tamparan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme dan penyelesaian damai melalui diplomasi. Terlebih, serangan dilancarkan bersamaan dengan pertemuan diplomatik antara delegasi Iran dan Uni Eropa di Swiss menandakan penolakan terang-terangan terhadap ruang dialog,” ujar Mardani lewat keterangannya, Senin (23/6/2025).
    Mardani melanjutkan, parlemen di seluruh dunia memiliki peran strategis dalam mencegah konflik antara Iran dengan Israel, dan mengutamakan perdamaian.
    “Kekuatan militer tidak boleh menjadi alat utama dalam menyelesaikan sengketa internasional. Justru parlemen dan diplomasi parlementer harus menjadi garda terdepan dalam membangun kepercayaan antarnegara dan mendorong penyelesaian damai yang berkelanjutan,” ujar Mardani.
    Diketahui, diketahui, eskalasi antara Amerika Serikat, Iran, dengan Israel meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir setelah AS melancarkan serangan udara terhadap sejumlah target militer Iran.
    Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan militer negaranya telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Juni 2025

    Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia Nasional 23 Juni 2025

    Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi I
    DPR RI
    mengimbau Presiden
    Prabowo Subianto
    beserta jajarannya memanfaatkan forum-
    forum internasional
    untuk terus menyuarakan
    perdamaian dunia
    .
    Wakil Ketua Komisi I DPR RI
    Dave Laksono
    mengatakan, Indonesia saat ini memiliki hubungan baik dengan negara-negara yang menjadi kekuatan utama di dunia.
    “Apalagi, dengan kunjungan Pak Prabowo, Presiden kita, ke Singapura dan juga Rusia. Ini menunjukkan kita memiliki hubungan yang erat dengan negara-negara kekuatan utama di dunia,” kata Dave, kepada Kompas.com, Senin (23/6/2025).
    Hubungan baik tersebut, kata Dave, harus bisa dimanfaatkan oleh Prabowo untuk mengajak pemimpin-pemimpin negara di dunia mengedepankan komunikasi dalam penyelesaian konflik.
    “Maka dari itu kita harus bisa mengambil peran menyuarakan perdamaian di berbagai macam forum. Terus berupaya untuk menarik para pemimpin dunia untuk bisa berunding untuk mencapai satu kesepakatan agar perdamaian itu bisa benar-benar terjadi,” ujar Dave.
    Dave mengingatkan bahwa perdamaian dunia menjadi amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia 1945.
    Oleh karena itu, pemerintah harus terus menyuarakannya dan terlibat aktif dalam mewujudkannya.
    “Tentu kita akan terus menyerukan perdamaian sesuai dengan konstitusi dan Undang-Undang Dasar kita bahwa perdamaian di dunia itu menjadi suatu kebutuhan, di tengah ketidakpastian akibat berbagai macam hal yang bisa berdampak terhadap ekonomi global,” kata Dave.
    Dalam kesempatan itu, Dave juga menekankan bahwa jaminan keselamatan dan keamanan warga negara Indonesia (WNI) di wilayah konflik harus tetap menjadi prioritas utama pemerintah.
    “Untuk sekarang ini yang paling utama adalah mengevakuasi seluruh WNI kita dari wilayah-wilayah yang berpotensi, dan terus memonitor semua WNI kita di wilayah sekitar. Bilamana perlu dilakukan evakuasi secara maksimal, tentu harus segera dilaksanakan,” pungkas dia.
    Adapun pernyataan tersebut disampaikan Dave sebagai respons atas penyerangan wilayah Iran oleh Amerika Serikat (AS).
    Serangan itu dilancarkan di tengah memanasnya konflik antara Iran dengan Israel.
    Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengungkap alasan militer negaranya menyerang Iran pada Sabtu (21/6/2025).
    Hal itu diungkap Trump dalam pidato di hadapan rakyatnya di Gedung Putih pada hari yang sama pukul 10.00 waktu setempat.
    Dalam pidato tersebut, Trump juga mengumumkan bahwa pasukan militer negara tersebut telah menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow.
    “Beberapa waktu lalu, militer AS melakukan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir utama di rezim Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan,” kata dia, dikutip dari Fox News.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.