Negara: Rusia

  • Rusia Ancam Lenyapkan AS dengan Nuklir, Trump Kerahkan 2 Kapal Selam Siaga

    Rusia Ancam Lenyapkan AS dengan Nuklir, Trump Kerahkan 2 Kapal Selam Siaga

    GELORA.CO – Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Kamis malam bahwa ia telah memerintahkan penempatan dua kapal selam nuklir AS di wilayah yang tepat, menanggapi pernyataan terbaru mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev yang digambarkan Trump sebagai sangat provokatif.

    Dalam sebuah postingan di Social Truth, Trump menulis:

    Berdasarkan pernyataan yang sangat provokatif dari Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, saya telah memerintahkan penempatan dua Kapal Selam Nuklir di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu. 

    Kata-kata sangatlah penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, saya harap ini tidak termasuk salah satunya. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!

    Postingan Trump tidak menjelaskan secara spesifik mengenai perintah militernya, atau apakah perintah tersebut dikoordinasikan dengan Departemen Pertahanan. 

    Namun, langkah tersebut tampaknya merupakan unjuk rasa pencegahan di depan publik menyusul ancaman nuklir yang dilancarkan Medvedev.

    Awal pekan ini, Medvedev memperingatkan bahwa dukungan AS yang berkelanjutan untuk Ukraina — khususnya dalam bentuk sistem senjata jarak jauh dan dukungan politik — dapat memicu konflik global. 

    Dalam sebuah postingan di Telegram, Medvedev menulis:

    Jika Amerika Serikat melanjutkan kebijakan agresifnya terhadap Rusia, dan jika pasukan NATO dikerahkan di Ukraina atau fasilitas strategis ditargetkan di tanah Rusia, responsnya akan segera dan menghancurkan. Rusia adalah kekuatan nuklir, dan mereka yang membuat keputusan di Washington tidak boleh melupakan hal ini.

    Ia menambahkan dengan nada mengancam, “Akibatnya, kota-kota Anda sendiri mungkin akan lenyap.”

    Komentar Medvedev merupakan yang terbaru dari serangkaian peringatan nuklir yang meningkat dari para pejabat senior Rusia seiring berlanjutnya perang di Ukraina. 

    Sejak dimulainya invasi pada Februari 2022, Kremlin telah berulang kali menggunakan persenjataan nuklirnya untuk mencegah keterlibatan Barat. 

    Baru-baru ini, Rusia menggelar latihan senjata nuklir taktis di dekat perbatasannya dengan negara-negara NATO, termasuk Polandia dan Negara-negara Baltik.

    Pernyataan Trump muncul di tengah gelombang ketegangan geopolitik yang lebih luas seputar penggunaan — atau ancaman — senjata nuklir. 

    Meskipun Putin belum mengomentari unggahan Trump atau pernyataan terbaru Medvedev, para pejabat AS telah berulang kali memperingatkan Moskow agar tidak menggunakan ancaman nuklir, dengan menyebut ancaman tersebut sembrono dan mengganggu stabilitas.

    Masih belum jelas apakah kapal selam yang dirujuk Trump telah dikerahkan atau apakah Pentagon telah diajak berkonsultasi dengan cara apa pun.(*)

  • Permintaan Batu Bara dari China Lesu, RI Bisa Lirik Pasar Vietnam hingga Pakistan

    Permintaan Batu Bara dari China Lesu, RI Bisa Lirik Pasar Vietnam hingga Pakistan

    Bisnis.com, JAKARTA — Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengingatkan agar pelaku usaha batu bara mulai melirik pasar ekspor negara selain China di tengah terpukulnya industri batu bara imbas penurunan permintaan dari Negeri Tirai Bambu.

    Produsen batu bara di Indonesia belakangan kian tertekan oleh penurunan permintaan ekspor ke China. Selain dari pasar ekspor, penurunan permintaan itu juga datang dari pembangkit listrik pada smelter nikel.

    Ketua Umum Perhapi Sudirman Widhy Hartono mengatakan, permintaan ekspor batu bara dari Indonesia saat ini sedang turun dibandingkan periode tahun sebelumnya. Ini terutama disebabkan oleh turunnya demand komoditas batu bara di China.  

    Menurutnya, China merupakan negara terbesar di dunia dalam hal konsumsi dan penyerapan batu bara untuk kepentingan pembangkit listriknya. Perhapi mencatat pada 2024, China mengimpor batu bara dari luar negaranya sebanyak kurang lebih 414 juta ton, sementara pada 2023 sebanyak 367 juta ton.  

    Sementara itu, produksi batu bara nasional China mencapai 3,88 miliar ton pada 2024 atau produksi rata-rata per bulan sekitar 323 juta ton.  Saat ini, China berhasil meningkatkan produksi batu bara dalam negerinya menjadi kisaran 400 juta ton per bulan

    Di sisi lain, kebutuhan energi listrik China turun seiring dengan menurunnya kinerja industri.

    “Oleh karena itu, China secara umum menurunkan volume impor batu bara dari luar negeri termasuk dari Indonesia,” ucap Widhy kepada Bisnis dikutip Minggu (2/8/2025).

    Menurutnya, China juga lebih memilih impor batu bara dari negara-negara lain yang dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan Indonesia, seperti dari Australia, Rusia, bahkan Afrika Selatan.

    “Jika situasi seperti ini tidak berubah, maka bukan tidak mungkin penurunan impor batu bara China dari Indonesia bisa berlanjut hingga akhir tahun” imbuh Widhy.

    Dia juga menyebut bahwa pasokan batu bara untuk menyuplai kebutuhan pembangkit listrik/energi smelter nikel juga mengalami penurunan. Hal ini tak lepas dari menurunnya produksi smelter nikel.

    “Dalam jangka pendek, pengusaha tambang harus mulai melirik ke beberapa negara lain untuk menggantikan penurunan ekspor mereka ke China, seperti misalnya ke negara Vietnam yang sudah mulai banyak melakukan pembelian batu bara dari Indonesia,” ucap Widhy.

    Dia juga menyebut, beberapa negara lain yang mulai membeli batu bara RI seperti Kamboja, Bangladesh, dan Pakistan harus menjadi perhatian untuk ditingkatkan volume ekspornya.

    Meski ekspor ke negara-negara itu belum bisa sebesar China, menurutnya, yang terpenting juga para pengusaha batu bara harus dapat melakukan inovasi dan efisiensi untuk dapat menurunkan biaya operasional.

    Dengan begitu, pelaku usaha di RI dapat berkompetisi dengan negara-negara eksportir lain.

    Adapun dalam jangka panjang, Widhy menilai para pelaku usaha batu bara dalam negeri masih memiliki peluang. Ini muncul dari proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Proyek ini digadang-gadang bisa menggantikan LPG.

    Widhy menyebut dengan proyek tersebut pemanfaatan batu bara tak lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

    Di sisi lain, dia mengingatkan pemerintah juga harus sudah mulai mendorong penggunaan teknologi carbon capture & storage (CCS) untuk PLTU yang beroperasi di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan agar penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik masih terus dapat dilanjutkan dengan meminimalkan emisi CO2 dengan menggunakan teknologi CCS.

    Widhy menambahkan bahwa pihaknya melihat masa depan industri batu bara di Indonesia masih tetap cerah. Ini mengingat Indonesia masih memiliki sekitar 31 miliar ton cadangan batu bara dan sekitar 97 miliar ton sumber daya.

    “Ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan negara dan masyarakat sesuai amanat dari konstitusi UUD 1945 pasal 33,” katanya.

  • Boikot Spotify: Musisi Ramai-Ramai Hengkang dari Platform Usai CEO Daniel Ek Investasi Senjata Perang – Page 3

    Boikot Spotify: Musisi Ramai-Ramai Hengkang dari Platform Usai CEO Daniel Ek Investasi Senjata Perang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Layanan streaming musik asal Swedia, Spotify, menjadi sorotan tajam setelah terungkapnya investasi besar sang CEO, Daniel Ek, pada perusahaan teknologi militer.

    Pengguna dan musisi di seluruh dunia melayangkan protes dan menyerukan boikot Spotify, memicu kontroversi global yang tak terhindarkan.

    Berawal dari laporan bahwa Daniel Ek melalui perusahaan modal venturanya, Prima Materia, memimpin investasi senilai sekitar USD 700 juta atau sekitar Rp 11,4 triliun ke startup teknologi pertahanan Eropa, Helsing.

    Perusahaan yang didirikan di Jerman pada tahun 2021 ini bergerak di bidang pengembangan sistem peperangan berbasis kecerdasan buatan (AI), seperti pengawasan drone di medan perang, alat keamanan siber, dan teknologi untuk pesawat serta kapal selam.

    Keputusan bos Spotify ini langsung menuai kritik. Banyak pihak menilai langkah ini bertentangan dengan semangat perdamaian dan persatuan yang sering digaungkan melalui musik.

    Kontroversi ini muncul di tengah konflik global yang sedang berlangsung, seperti perang Rusia-Ukraina dan krisis Israel-Palestina.

     

  • Prabowo Cetak Sejarah sebagai Pemimpin dengan Pemilih Terbanyak

    Prabowo Cetak Sejarah sebagai Pemimpin dengan Pemilih Terbanyak

    GELORA.CO -Kemenangan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, ternyata mencatatkan sejarah di dunia, karena mampu memperoleh suara terbanyak dibanding presiden lain di dalam negeri maupun negara demokrasi lain.

    Perihal itu diperoleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) pertama, Prof. Jimly Asshiddiqie, berdasarkan kontestasi pilpres sebelumnya di dalam negeri maupun negara tetangga yang menganut sistem demokrasi terbuka lainnya.

    Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) itu menjelaskan, sejak pilpres digelar dengan sistem proporsional terbuka di dalam negeri, hasil Pilpres 2024 merupakan yang tertinggi.

    Dia menyebutkan, perolehan suara dari Prabowo yang akhirnya sah menjadi Presiden ke-8 RI, melampaui dua presiden pendahulunya, yaitu Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Presiden yang dipilih terbanyak di sepanjang sejarah umat manusia, Prabowo Subianto, 97 juta. Presiden yang kedua itu tahun 2019 namanya Joko Widodo, 84 juta,” ujar Jimly dalam acara seminar Partai Buruh yang dikutip melalui siaran ulang Youtube, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Kemudian, Jimly menyebutkan perolehan suara Presiden di beberapa negara demokrasi lain yang terakhir kali dilaksanakan, juga tidak bisa menyaingi suara Prabowo.

    “Baru nomor tiga dan nomor empat (perolehan suara terbanyak dalam pilpres di dunia) itu presiden Donald Trump dan Joe Biden,” urai dia.

    Yang kelima presiden Rusia, Vladimir Putin yang kemarin terakhir 80 persen dia (suaranya). Tapi yang nomor enam SBY,” sambung Jimly.

    Oleh karena itu, mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu menyimpulkan, pelaksanaan demokrasi dalam pemilu Indonesia melebihi negara lain secara kuantitas.

    “Jadi dari segi pemilihan presiden, yang paling penting pemilihan itu kepala negaranya, bukan anggota parlemennya. Jadi dilihat dari segi pemilihan kepala negara, kita ini the first largest democracy in the world. Nomor satu,” demikian Jimly menambahkan. 

  • Ini lima rekomendasi agenda akhir pekan di Jakarta

    Ini lima rekomendasi agenda akhir pekan di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – DKI Jakarta yang digodok sebagai Kota Global menyajikan beragam fasilitas dan terbaru untuk menarik wisatawan berkunjung.

    Maka, tak salah jika memilih Jakarta untuk menghabiskan waktu akhir pekan. Masyarakat dan pengunjung yang menghabiskan waktu libur akhir pekan di Jakarta tentu ingin menemukan kegiatan dan lokasi yang menarik dan berkesan dikunjungi.

    ANTARA telah merangkum sejumlah pilihan kegiatan yang bisa jadi rekomendasi liburan sebagai berikut:

    1. Pameran Flona 2025

    Pameran ini menampilkan beragam kegiatan bertema pelestarian flora dan fauna, serta memamerkan produk unggulan dari koperasi, UMKM dan perusahaan-perusahaan dari lima daerah yang ada di DKI Jakarta dan nasional yang dipamerkan dalam kegiatan tahunan ini.

    Pameran ini digelar di Lapangan Banteng Jakarta Pusat yang dimulai dari pukul 10.00 – 22.00 WIB dengan biaya akses masuk gratis.

    Dalam pameran ini pengunjung dapat menambah pengalaman dan wawasan mereka tentang flora dan fauna berupa satwa, tanaman hias yang ada di Jakarta.

    2. Festival Kekayaan Intelektual 2025

    Pameran Kekayaan Intelektual merupakan panggung bagi kreator, inovator dan pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan karya -karya dalam beragam bentuk mulai dari kerajinan produk lokal hingga pertunjukan musik dan seni.

    Festival ini digelar di Taman Ismail Marzuki yang dimulai sejak 1 Agustus hingga 3 Agustus 2025. Pameran ini dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB dan pengunjung dapat mengakses festival ini secara gratis.

    3. Gelar Batik Nusantara 2025

    Kegiatan Batik Gelar Nusantara yang digelar di Pasarraya Blok M Jakarta pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 ini menyajikan beragam koleksi batik autentik, diorama sejarah batik nusantara yang sangat menarik untuk dikunjungi. Kegiatan ini dapat dikunjungi dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22. 00 WIB

    Selain itu, kegiatan ini juga dimeriahkan bazar kain dan produk batik lainnya hingga pelatihan pembuatan batik tulis bagi pengunjung. Tentu kesempatan ini sayang untuk dilewatkan karena akses masuk ke lokasi Gelar Nusantara juga tidak berbayar.

    4. Parade Budaya di Jakarta World Folklore Festival

    Parade budaya ini akan digelar di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor pada Minggu (3/8) dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB

    Jakarta World Folklore merupakan parade budaya internasional akan menghadirkan seni dari sejumlah negara mulai daru Rusia Korsel, India, Jepang dan Bulgaria.

    Pertemuan budaya dalam bentuk parade kostum warna warni tentu akan sangat unik untuk dikunjungi dan parade ini gratis.

    5. Pameran NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro

    Pameran Nyala menghadirkan 33 karya dari 26 perupa yang dipilih dari berbagai daerah berupa lukisan, patung, instalasi, sketsa dan seni media serta artefak berupa arsip, naskah, koin dan buku-buku terkait Perang Diponegoro menghadapi Belanda.

    Sejumlah karya dipamerkan dari sejumlah perupa mulai dari Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Adrian Adinugraha x Fahira Herniman, Aliansyah Caniago, Arafura, Ugo Untoro, Jompet Kuswidananto, Irene agrivina.

    Pameran ini mengangkat makna perjuangan Pangeran Diponegoro melalui perspektif visual, artistik yang digelar di Gedung A Galeri Nasional dan tidak berbayar.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaringan Kriminal Bule Rusia di Bali Terbongkar: Jadi Petugas Imigrasi Gadungan Hingga Bandar Narkoba

    Jaringan Kriminal Bule Rusia di Bali Terbongkar: Jadi Petugas Imigrasi Gadungan Hingga Bandar Narkoba

    Tak berhenti pada kekerasan dan pemerasan, polisi juga mencium adanya dugaan keterlibatan kelompok ini dalam tindak kriminal lain seperti peredaran narkoba, prostitusi, dan pencucian uang menggunakan aset kripto.

    “Kami terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan penegakan hukum bersama imigrasi dan stakeholder lain. Ini menjadi peringatan bagi pelaku lain agar berpikir dua kali sebelum melakukan kejahatan serupa,” tegas dia.

    Keterlibatan dua WNI yang diduga petugas imigrasi menjadi perhatian serius. Apalagi dalam aksi mereka, pelaku menggunakan seragam dan ancaman yang identik dengan kewenangan institusi negara. Kantor Wilayah Imigrasi Bali menyatakan dukungan terhadap pengungkapan kasus ini.

    “Kami mendukung penuh proses hukum yang dilakukan Pak Kapolda dan sangat menghormati pengungkapan kasus ini,” ujar Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Imigrasi Bali, Parlindungan.

    Meski begitu, publik menanti langkah nyata dari institusi terkait, bukan sekadar pernyataan normatif. Polda Bali menyebut proses etik dan disipliner akan segera dilakukan. 

    “Sanksi pasti sanksi tegas. Setelah pendalaman oleh Pak Kapolda dan Pak Dir (Direskrimsus), tentu akan ada sidang kode etik dan sanksi yang sangat berat,” tutur Parlindungan.

    Saat ini, polisi juga masih memburu satu pelaku lain berinisial “GG” yang diduga kuat terlibat dalam jaringan ini.

     

  • Tarif Trump dan Akhir Tenggat Waktu, Siapa Sudah Sepakat-Siapa Belum?

    Tarif Trump dan Akhir Tenggat Waktu, Siapa Sudah Sepakat-Siapa Belum?

    Jakarta

    Saat kampanye pemilihannya dulu, Donald Trump pernah menyebut bahwa “tarif adalah kata terindah dalam kamus.” Enam bulan setelah kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Trump mulai mewujudkan visinya soal perdagangan global secara nyata.

    Pada 2 April lalu, Trump mengumumkan kebijakan yang mengejutkan banyak pihak, yakni semua barang impor ke Amerika Serikat akan dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen. Tak berhenti di situ, sekitar 60 negara lainnya juga akan dikenakan “tarif timbal balik” dengan besaran lebih tinggi, sebagai balasan atas kebijakan dagang yang menurut Trump bersifat tidak adil. Ia menyebut negara-negara tersebut sebagai “pelanggar terburuk.”

    Tarif dasar mulai berlaku segera setelah pengumuman, sementara pemberlakuan tarif timbal balik sempat ditunda selama 90 hari karena menyebabkan gejolak di pasar keuangan. Per 1 Agustus, kebijakan tersebut resmi diberlakukan.

    Trump menegaskan bahwa tenggat waktu tersebut tidak akan berubah bahkan memperkuat pernyataannya lewat unggahan di platform media sosial Truth Social:

    “INI TETAP BERLAKU, DAN TIDAK AKAN DIPERPANJANG,” tulisnya dalam huruf kapital. Seraya menyebut, “HARI BESAR UNTUK AMERIKA!!!”

    Sejumlah negara telah menandatangani kesepakatan dagang baru dengan Amerika Serikat untuk menghindari tarif tinggi. Namun, masih banyak negara lain yang belum mencapai kesepakatan, termasuk sekutu-sekutu dekat Amerika seperti Australia, Taiwan, dan Selandia Baru.

    Negara yang sepakat menghindari tarif tambahan AS

    Menjelang tenggat 1 Agustus, sejumlah negara mulai meneken kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat untuk menghindari tarif tinggi yang diterapkan pemerintahan Trump.

    Kesepakatan tersebut, yang masih harus disetujui oleh seluruh 27 negara anggota Uni Eropa, telah mendapat kritik tajam. Perdana Menteri Prancis, Franois Bayrou, mengatakan pekan ini bahwa Uni Eropa telah menyerah dan menyebut hari Minggu (31/07) sebagai “hari kelam.”

    Inggris menjadi negara pertama yang mencapai kesepakatan dagang dengan AS pada Mei lalu. Produk-produk Inggris akan dikenai tarif dasar 10 persen, tetapi beberapa sektor mendapatkan pengecualian. Inggris masih dalam proses negosiasi untuk mendapat pengecualian dari tarif 25 persen yang dikenakan pada baja dan aluminium. Sebagai imbal balik, Inggris setuju untuk membuka pasarnya lebih luas bagi etanol dan daging sapi asal Amerika Serikat.

    Nasib negara di Asia di tengah tarif Trump

    Jepang juga meneken kesepakatan pada Juli. Dalam perjanjian itu, ekspor Jepang ke Amerika Serikat, termasuk sektor otomotif yang menyumbang 30 persen dari total ekspor Jepang ke AS pada 2024, akan dikenai tarif sebesar 15 persen. Namun, tarif sebesar 50 persen untuk baja dan aluminium tetap diberlakukan. Pemerintah AS menyebut bahwa Jepang akan melakukan investasi sebesar 550 miliar dolar ke dalam perekonomian Amerika sebagai bagian dari kesepakatan.

    Sementara itu, Korea Selatan berhasil menurunkan ancaman tarif 25 persen menjadi tarif dasar 15 persen untuk semua barang ekspor mereka ke AS. Dalam pernyataannya pada Rabu (30/07), Trump menyebut bahwa Korea Selatan juga sepakat berinvestasi sebesar 350 miliar dolar (sekitar Rp5,6 kuadriliun) di berbagai proyek di Amerika, serta membeli produk energi seperti gas alam cair senilai 100 miliar dolar (sekitar Rp1,6 kuadriliun) dari AS. Selain itu, Korea Selatan juga akan menerima barang-barang asal Amerika, termasuk mobil dan hasil pertanian, tanpa mengenakan tarif masuk. Trump menegaskan bahwa kesepakatan ini menguntungkan semua pihak dan menyebutnya sebagai pencapaian besar.

    Negosiasi juga telah berhasil diselesaikan dengan beberapa negara Asia lainnya. Filipina, eksportir utama produk teknologi tinggi dan pakaian jadi, menyepakati bahwa ekspornya akan dikenai tarif sebesar 19 persen. Vietnam, yang sempat diancam dengan tarif 49 persen, berhasil menegosiasikannya menjadi 20 persen untuk produk utama seperti pakaian dan alas kaki. Meski begitu, AS tetap akan menerapkan tarif sebesar 40 persen untuk barang-barang transshipment, yakni produk dari negara ketiga yang dikirim lewat Vietnam untuk menghindari tarif tinggi. Sebaliknya, produk Amerika akan masuk ke Vietnam tanpa dikenai bea masuk.

    Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat akan dikenai tarif sebesar 19 persen, tetapi Washington menyebut bahwa hampir seluruh produk Amerika akan masuk ke pasar Indonesia tanpa tarif.

    Sementara itu, Pakistan, yang semula menghadapi ancaman tarif sebesar 29 persen sebagaimana diumumkan Trump pada 2 April, mengumumkan pada Kamis (31/07) bahwa mereka telah berhasil mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif tersebut. Sebagai bagian dari perjanjian, Amerika Serikat juga akan memberikan dukungan dalam pengembangan cadangan minyak nasional Pakistan.

    Cina menghadapi kasus khusus

    Cina, ekonomi terbesar kedua di dunia, menjadi kasus khusus. Washington dan Beijing saling menaikkan tarif pada produk masing-masing hingga lebih dari 100% sebelum akhirnya menurunkan sementara tarif tersebut untuk periode 90 hari. Masa jeda ini dijadwalkan berakhir pada 12 Agustus 2025.

    Cina telah mengambil sikap agresif menanggapi ancaman Trump yang sempat ingin menerapkan tarif 145% pada impor dari Cina, dengan membalas melalui tarif balasan atas produk AS serta memblokir penjualan mineral tanah jarang dan komponen penting yang digunakan oleh industri pertahanan dan teknologi tinggi AS.

    Negara-negara yang belum sepakat dengan Trump

    Brasil menjadi salah satu negara yang menghadapi tekanan. Meski Brasil mengalami defisit perdagangan dengan AS, artinya Brasil lebih banyak mengimpor ketimbang mengekspor ke AS, Presiden Trump tetap mengancam akan menerapkan tarif 50% atas produk Brasil, dengan alasan politik.

    Trump menyebut persidangan terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro sebagai “perburuan penyihir” dan menuntut agar Bolsonaro dibebaskan. Sebaliknya, Presiden Brasil saat ini, Luiz Inacio Lula da Silva, menyindir Trump dengan menyebutnya “kaisar”, dan mengatakan ia tidak takut mengkritik Trump secara terbuka.

    India juga masuk dalam daftar negara yang menghadapi sanksi dagang dari AS. Trump menuding India memiliki surplus dagang yang besar dan tetap menjalankan hubungan dagang dengan Rusia. Pada Rabu (30/07), ia mengumumkan tarif sebesar 25% untuk produk India, serta “hukuman tambahan” karena pembelian minyak dari Rusia, yang menurut Trump ikut mendanai perang di Ukraina.

    Meski begitu, Trump masih menyebut India sebagai sekutu. Di platform Truth Social, ia menulis: “India adalah teman kita,” tetapi seraya menambahkan bahwa “tarif India terhadap produk AS terlalu tinggi.”

    Kanada dan Meksiko hadapi ancaman Trump

    Dua mitra dagang utama AS di kawasan Amerika Utara, Kanada dan Meksiko, juga tidak lepas dari tekanan. Padahal, perdagangan ketiga negara ini diatur dalam perjanjian dagang USMCA yang dirundingkan Trump saat masa jabatan pertamanya.

    Awal Agustus, Trump mengancam akan menaikkan tarif atas produk Meksiko dari 25% menjadi 30%, dengan alasan kurangnya kerja sama dari pemerintahan Presiden Claudia Sheinbaum dalam mengamankan perbatasan bersama.

    Meski demikian, Trump memutuskan memperpanjang tarif yang sudah ada selama 90 hari untuk memberi waktu tambahan dalam proses negosiasi.

    Sementara itu, hubungan dagang AS-Kanada juga terguncang. Perdana Menteri Kanada Mark Carney pesimistis akan tercapai kesepakatan baru, terutama setelah Trump mengancam tarif 35% terhadap semua barang Kanada yang tidak tercakup dalam USMCA.

    Trump telah lebih dulu mengenakan tarif 25% atas mobil dan suku cadangnya pada Maret, disusul tarif 50% untuk baja dan aluminium pada Juni. Tarif 35% baru akan berlaku untuk semua produk lainnya dari Kanada.

    Artikel ini pertama kali terbit bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Hani Anggraini

    Tonton juga video “Trump Bahas Negosiasi Tarif dengan India, Singgung Keanggotaan BRICS” di sini:

    (ita/ita)

  • Cerita Mahasiswa Asal Bogor di Jepang, Kondisi Hokkaido dan Tokyo Saat Gempa Rusia Picu Tsunami

    Cerita Mahasiswa Asal Bogor di Jepang, Kondisi Hokkaido dan Tokyo Saat Gempa Rusia Picu Tsunami

    Sebagai ketua PPI Jepang, Gandhi menjelaskan bahwa koordinasi antaranggota berjalan dengan sangat cepat. Melalui grup komunikasi untuk 45 ketua kampus anggota, informasi dan arahan dapat disampaikan secara instan kepada 7.314 mahasiswa Indonesia yang tersebar di Jepang.

    “Kami juga berkoordinasi dengan KBRI dan KJRI untuk memantau kondisi seluruh mahasiswa,” ujarnya.

    Gandhi menyoroti sistem mitigasi bencana di Jepang yang sangat canggih. Ia menjelaskan, jika kekuatan gempa di atas 5 skala richter, tiga detik sebelumnya HP akan berbunyi.

    “HP kita akan berbunyi sebagai peringatan, bahkan walau tidak pakai kartu SIM,” tambahnya.

    Menurutnya, ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kedisiplinan bisa berjalan beriringan.

    Ia menilai kesiapan masyarakat Jepang dalam menghadapi bencana sangat tinggi. Hal ini karena sejak kecil mereka sudah diajarkan untuk tertib dan tanggap terhadap arahan pemerintah.

    Selain itu, Gandhi juga menyebutkan bahwa bangunan di Jepang sudah dirancang untuk tahan gempa, menambah keyakinan warga terhadap keselamatan.

  • Panas! Sekutu Putin Ingatkan Trump Soal Kemampuan Serangan Nuklir Rusia

    Panas! Sekutu Putin Ingatkan Trump Soal Kemampuan Serangan Nuklir Rusia

    Jakarta

    Panas! Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan agar Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengingat bahwa Rusia memiliki kemampuan serangan nuklir era Uni Soviet sebagai pilihan terakhir. Hal ini disampaikan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu setelah Trump meminta Medvedev untuk “berhati-hati dengan ucapannya.”

    Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial Truth miliknya, mengkritik tajam Medvedev, yang merupakan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia. Ini disampaikan Trump setelah Medvedev mengatakan bahwa ancaman Trump untuk menjatuhkan tarif hukuman kepada Rusia dan para pembeli minyaknya adalah “permainan ultimatum”, dan selangkah lebih dekat menuju perang antara Rusia dan Amerika Serikat.

    “Beri tahu Medvedev, mantan Presiden Rusia yang gagal, yang merasa dirinya masih Presiden, untuk berhati-hati dengan ucapannya. Dia memasuki wilayah yang sangat berbahaya!” tulis Trump, dalam peringatannya kepada Medvedev, dilansir kantor berita Reuters, Jumat (1/8/2025).

    Sebelumnya pada 29 Juli, Trump mengatakan Rusia memiliki “10 hari dari hari ini” untuk menyetujui gencatan senjata di Ukraina atau akan dikenakan tarif, bersama dengan para pembeli minyaknya. Moskow, yang telah menetapkan persyaratan perdamaiannya sendiri, sejauh ini belum mengindikasikan akan mematuhi tenggat waktu Trump.

    Dalam postingannya pada hari Kamis (31/7) waktu AS, Trump mengatakan ia tidak peduli apa yang dilakukan India — salah satu pembeli minyak terbesar Rusia bersama China — terhadap Rusia.

    “Mereka bisa bersama-sama menghancurkan ekonomi mereka yang mati, terserah saya. Kita hanya berbisnis sedikit dengan India, tarif mereka terlalu tinggi, termasuk yang tertinggi di dunia. Demikian pula, Rusia dan AS hampir tidak berbisnis bersama. Mari kita pertahankan seperti itu,” ujarnya.

    Medvedev mengatakan bahwa pernyataan Trump menunjukkan bahwa Rusia harus melanjutkan kebijakannya saat ini.

    “Jika beberapa kata dari mantan presiden Rusia memicu reaksi gugup seperti itu dari presiden Amerika Serikat yang berwibawa, maka Rusia melakukan segalanya dengan benar dan akan terus berjalan di jalurnya sendiri,” kata Medvedev dalam sebuah unggahan di Telegram.

    Trump seharusnya ingat, katanya, “betapa berbahayanya ‘Tangan Mati’ yang legendaris itu,” sebuah referensi terhadap sistem komando semi-otomatis rahasia Rusia yang dirancang untuk meluncurkan rudal nuklir Moskow, jika kepemimpinannya telah dilumpuhkan dalam serangan pemenggalan kepala oleh musuh.

    Medvedev telah muncul sebagai salah satu tokoh garis keras anti-Barat Rusia yang paling vokal sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022. Para kritikus Kremlin mencemoohnya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, meskipun beberapa diplomat Barat mengatakan pernyataannya memberikan gambaran pemikiran di kalangan pembuat kebijakan senior Kremlin.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump Geram Serangan Rusia di Ukraina Tewaskan 16 Orang, Ancam Sanksi Baru

    Trump Geram Serangan Rusia di Ukraina Tewaskan 16 Orang, Ancam Sanksi Baru

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, geram usai serangan militer Rusia di Ukraina tidak surut di tengah upaya gencatan senjata. Trump menyebut serangan terbaru Rusia di wilayah Zaprizhzhia yang menewaskan 16 orang sebagai tindakan menjijikkan.

    “Rusia — menurut saya menjijikkan apa yang mereka lakukan. Saya pikir itu menjijikkan,” kata Trump dilansir AFP, Jumat (1/8/2025).

    Trump mengatakan segera mengirimkan utusan khususnya, Steve Witkoff, ke Rusia. Witkoff saat ini masih berada di Israel membahas gencatan senjata di Gaza.

    Washington telah memberi Moskow waktu hingga akhir pekan depan untuk menghentikan permusuhan di Ukraina. Trump bahkan telah berjanji akan memberikan sanksi ekonomi berat kepada Rusia jika tidak menghentikan serangan.

    “Kami akan menjatuhkan sanksi. Saya tidak tahu apakah sanksi itu mengganggunya,” kata Trump, merujuk pada Putin.

    Trump sebelumnya mengancam bahwa langkah-langkah baru tersebut dapat berarti “tarif sekunder” yang menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa, seperti Tiongkok dan India. Hal ini akan semakin menekan Rusia, tetapi berisiko menimbulkan gangguan internasional yang signifikan.

    Diberitakan sebelumnya, Rusia terus melancarkan serangan ke Ukraina. Setidaknya 20 orang tewas dan lebih dari 40 orang terluka dalam serangan terbaru Rusia ke sejumlah lokasi di Ukraina.

    Kepala administrasi militer wilayah Zaporizhzhia, Ivan Fedorov, mengatakan bahwa Rusia melancarkan delapan serangan di wilayah Zaporizhzhia pada Senin (28/7), menghantam sebuah penjara.

    “16 orang tewas, 35 orang terluka,” tulisnya di Telegram, seraya menambahkan bahwa gedung penjara tersebut hancur dan rumah-rumah di sekitarnya rusak.

    Sejumlah orang juga tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan di wilayah Dnipropetrovsk, menurut pejabat pemerintah daerah, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (29/7).

    (ygs/ygs)