Negara: Republik Rakyat Cina

  • RI Masih Kaji DeepSeek, Komdigi Ragu Antara Ancaman dan Persaingan Bisnis

    RI Masih Kaji DeepSeek, Komdigi Ragu Antara Ancaman dan Persaingan Bisnis

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) masih mengkaji mengenai model kecerdasan buatan (AI) asal China DeepSeek. Regulator belum melihat sebagai ancaman dan menduga larangan sejumlah negara terkait persaingan bisnis. 

    Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia Oki Suryowahono mengatakan hingga saat ini pemerintah belum melarang DeepSeek sebagaimana yang terjadi di negara-negara Eropa seperti Italia. 

    Komdigi juga tidak melihat sebagai ancaman. Konten-konten yang berada di platform tersebut masih aman. Kendati demikian, Komdigi berjanji akan terus memantau perkembangan DeepSeek. Jika ada aturan baru berupa larangan, Komdigi segera mengambil langkah tegas. 

    “Sampai saat ini tidak menjadi konten yang dilarang, jadi kita masih kaji, masih wait and see ya, sampai kemudian memang diputuskan secara aturan, secara legal, bahwa ini memang melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku di Indonesia. Sampai itu dibutuhkan, itu barulah kami punya kewajiban untuk memblokir, atau mencegah peredaran dari DeepSeek,” kata Oki kepada Bisnis, Selasa (11/2/2025). 

    Oki mengaku pemerintah sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan terhadap DeepSeek. Komdigi belum mengetahui posisi DeepSeek. Sebagai ancaman atau justru korban kampanye negatif kompetitor mereka. 

    “Kami tidak tahu ada masalah apa antara DeepSeek ini dengan pengguna kompetitornya. Yang pasti kami harus hati-hati. Jangan sampai kita juga terlalu gegabah gitu ya, tiba-tiba memblok DeepSeek padahal ada banyak juga orang yang terbantu dengan DeepSeek,” kata Oki. 

    Sebelumnya, Badan intelijen Korea Selatan menuduh aplikasi AI Tiongkok DeepSeek “berlebihan” dalam mengumpulkan data pribadi dan menggunakan semua data masukan untuk melatih dirinya sendiri.

    Dilansir dari reuters, Senin (10/2/2025) BIN Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke instansi pemerintah Korea Selatan minggu lalu yang mendesak mereka untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan terhadap aplikasi kecerdasan buatan tersebut.

    Korea Selatan masuk ke dalam negara-negara yang menolak DeepSeek, dan menganggap teknologi tersebut sebagai ancaman. 

    Menyusul Korea Selatan dan Amerika Serikat, Pemerintah Australia mengumumkan larangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem milik pemerintah.

    Pelarangan ini dilakukan dengan alasan kekhawatiran terkait potensi risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Sekretaris Departemen Dalam Negeri Australia mengeluarkan arahan yang mewajibkan semua badan pemerintah untuk menghentikan penggunaan atau pemasangan produk, aplikasi, dan layanan web DeepSeek.

    Perintah tersebut juga mencakup perintah untuk menghapus semua contoh produk dan layanan DeepSeek yang sudah terpasang di perangkat pemerintah.

  • Sri Mulyani Ungkap Tarif 25% Baja & Aluminium Trump Bisa Guncang Ekonomi

    Sri Mulyani Ungkap Tarif 25% Baja & Aluminium Trump Bisa Guncang Ekonomi

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai dampak kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium ke AS. Kebijakan itu disebut akan memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi global.

    “Tidak hanya menerapkan tarif untuk Kanada, China, serta Meksiko, tetapi juga yang terbaru, yang terbaru untuk baja dan aluminium yang akan dikenakan dengan tarif 25%. Ini pasti akan mempengaruhi secara besar dalam hal rantai pasok, selain prospek ekonomi global,” kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum di Fairmont Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Sri Mulyani menyoroti pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi akan melemah oleh berbagai lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF) hingga Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

    “Ini adalah saat di mana semua pemimpin serta negara harus terus berpikir terbuka dan berhati-hati saat membuat policy,” tuturnya.

    Tarif Impor Baja dan Aluminium

    Sebagai informasi, kebijakan terbaru Trump yakni resmi menandatangani perintah untuk mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium ke AS. Ini menjadi perang barunya ke global, terlebih kedua logam tersebut merupakan komponen vital dalam berbagai industri termasuk transportasi, konstruksi dan pengemasan.

    “Pada dasarnya kami akan mengenakan tarif 25% tanpa pengecualian pada semua aluminium dan baja,” kata Trump saat menandatangani perintah eksekutif dikutip dari Finansial Post.

    Dikutip dari CNBC, negara yang paling dirugikan dengan kebijakan Trump ini kemungkinan adalah Kanada dan Meksiko. Kedua negara tersebut termasuk di antara pengekspor baja dan aluminium terbesar ke AS.

    Jerman juga merupakan eksportir baja besar ke AS dan kemungkinan akan terkena dampak negatif dari tarif tersebut. Hanya saja perusahaan Jerman Thyssenkrupp memperkirakan dampaknya sangat terbatas pada bisnisnya jika AS mengenakan tarif tambahan pada baja dan aluminium.

    Produsen baja tersebut mengatakan bahwa Eropa tetap menjadi pasar utamanya dan hanya produk khusus berkualitas tinggi yang diekspor ke AS.

    “Mayoritas penjualan Thyssenkrupp di AS berasal dari bisnis perdagangan dan bisnis pasokan otomotif. Pada prinsipnya, Thyssenkrupp memiliki posisi yang baik dalam bisnis-bisnis ini di AS dengan pangsa manufaktur lokal yang signifikan untuk pasar lokal. Sebagian besar produksi untuk pelanggan AS dilakukan di AS,” kata seorang juru bicara Thyssenkrupp melalui email.

    Tidak hanya itu, eksportir Asia seperti Korea Selatan, Vietnam dan Jepang juga termasuk di antara negara-negara yang kemungkinan logamnya terkena tarif impor Trump.

    (aid/ara)

  • Mari Elka Bicara Pentingnya Skill SDM Dorong Modernisasi Sektor Jasa

    Mari Elka Bicara Pentingnya Skill SDM Dorong Modernisasi Sektor Jasa

    Jakarta

    Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mendorong penguatan sektor jasa guna memperkokoh perekonomian Indonesia. Dia meyakini RI dapat menjadi pusat (hub) menarik untuk penciptaan banyak jasa dan layanan.

    Namun dalam upaya modernisasi sektor jasa, Mari Elka menilai perlu didukung keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

    “Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, itu sebagian pendidikan, pelatihan,” katanya pada gelaran konferensi Macro Day yang menjadi agenda utama MIF 2025, Selasa (11/2/2025).

    Diketahui, Mari Elka menjadi salah satu narasumber dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025. Ia hadir mengisi sesi panel bertajuk ‘Global Macroeconomy: Stepping into a Brighter Economic Future’, yang dimoderatori oleh President Commissioner Bank Mandiri M. Chatib Basri.

    Jika kualitas SDM yang dimiliki dirasa belum memadai, kata dia, maka pemerintah bisa saja memberikan izin kepada SDM asing untuk membantu mengembangkan bakat dalam negeri. Salah satunya melalui pemberian Golden Visa.

    Mari Elka menyebut saat ini kontribusi terhadap PDB Indonesia dari jasa serta lapangan kerja di bidang jasa meningkat. Akan tetapi sebagian besar berada di sektor layanan tradisional kelas bawah, seperti perdagangan, ritel, konstruksi, dan sektor informal lainnya.

    Karena itu menurutnya selain memastikan daya saing dan investasi, pemerintah harus mengupayakan memodernisasi sektor jasa dan menangani sektor informal.

    “Apa peran pemerintah? Peran pemerintah adalah untuk membuka pembatasan pada banyak sektor jasa, apakah itu pendidikan, kesehatan, sudah mulai, mereka sudah mulai mengizinkan rumah sakit asing dan universitas asing untuk beroperasi, dan juga layanan bisnis yang lebih modern,” jelasnya.

    Foto: Tangkapan Layar

    Hal senada disampaikan Dani Rodrik yang juga hadir dalam sesi panel. Ia memuji Indonesia yang memiliki rekam jejak sangat baik dalam hal stabilitas dan kebijakan ekonomi makro. Khususnya dalam mengelola lingkungan moneter dan fiskal.

    Kendati demikian, profesor dari International Political Economy, Harvard Kennedy School ini menyarankan pemerintah untuk tak ragu berinvestasi pada kualitas SDM. Menurutnya strategi ini yang menjadi senjata rahasia negara-negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia, seperti Tiongkok. Dani mengungkapkan skill SDM dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing sektor manufaktur.

    “Jika Anda juga berinvestasi pada sumber daya manusia, di lembaga Anda, Anda dapat meningkatkan kecanggihan produsen yang Anda produksi,” ujarnya.

    Sebelumnya, Dani juga menyinggung soal dinamika ekonomi global yang terjadi saat ini. Termasuk kebijakan perang tarif yang dikeluarkan Presiden Amerika Donald Trump. Di tengah berbagai situasi ketidakpastian saat ini, kata dia, mustahil bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk tidak ikut terpengaruh. Meski begitu, menurutnya Pemerintah Indonesia jangan terlalu khawatir, dan tetap fokus membangun dan memperkuat kebijakan ekonomi nasional.

    “Saya percaya bahwa 80% dari apa yang terjadi pada negara berkembang atau negara seperti Indonesia akan tetap ditentukan oleh kebijakan dalam negeri,” kata Dani.

    “Jadi pesan utama saya untuk para pembuat kebijakan dan pemikir di negara-negara seperti Indonesia adalah jangan khawatir, ambil tindakan pencegahan, tetapi jangan terganggu oleh apa yang terjadi di Amerika Serikat dan volatilitas ekonomi dunia (tetapi) memperhatikan apa yang harus Anda lakukan di dalam negeri, terhadap strategi domestik Anda,” imbuhnya.

    Di sisi lain, President Commissioner Bank Mandiri M. Chatib Basri tampak sepakat dengan pernyataan yang disampaikan Dani. Dia mengungkapkan kebijakan domestik memiliki peran krusial dalam menghadapi tantangan ekonomi dunia saat ini.

    “Saya pikir itu adalah poin yang sangat penting ketika Anda mengatakan jangan terlalu khawatir dan mungkin di beberapa negara berkembang termasuk Indonesia, kebijakan domestik akan menjadi sangat penting dan krusial,” tukasnya.

    (akn/ega)

  • Di Depan Bankir & Investor, Sri Mulyani Ingatkan Bayar Pajak!

    Di Depan Bankir & Investor, Sri Mulyani Ingatkan Bayar Pajak!

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan agar jangan lupa membayar pajak. Hal itu disampaikan dalam acara Mandiri Investor Forum yang dihadiri oleh para bankir dan investor.

    “Saya harap Mandiri dan semua klien akan terus berkembang. Ini tahun baru China kan? Saya harap Anda akan memiliki tahun yang lebih berkembang dan jangan lupa bayar pajak,” kata Sri Mulyani saat menutup paparannya dalam acara Mandiri Investment Forum di Fairmont Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    Sebagaimana diketahui, saat ini sedang dalam masa pembayaran pajak di mana jatuh tempo pembayaran dan penyetoran beberapa jenis pajak setiap tanggal 15 bulan berikutnya.

    Mulai 1 Januari 2025, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengimplementasikan Coretax sebagai sebuah sistem perpajakan yang baru. Sri Mulyani mengakui dalam pelaksanaannya masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.

    “Saya tahu beberapa dari Anda masih komplain mengenai Coretax. Kita akan terus meningkatkan, membangun sistem yang sempurna seperti Coretax dengan lebih dari 8 miliar transaksi itu tidak mudah, tapi ini bukan alasan,” ucapnya.

    Unutuk mengantisipasi kendala, saat ini sistem lama perpajakan masih digunakan sambil terus dilakukan perbaikan terhadap Coretax. Langkah ini dilakukan agar tidak berdampak terhadap gangguan penerimaan negara.

    Salah satu yang masih pakai sistem lama adalah penyampaian SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak 2024. Meski ada Coretax, pelaporannya masih dilakukan melalui sistem lama yaitu pajak.go.id.

    “Jadi kita menggunakan dua sistem yang jalan terus,” kata Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/2/2025).

    (aid/ara)

  • Wakilnya Luhut Sebut Bukan Cuma RI yang Irit Anggaran

    Wakilnya Luhut Sebut Bukan Cuma RI yang Irit Anggaran

    Jakarta

    Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyebut rencana efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dilakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sesuatu yang sah dilakukan.

    “Saya rasa yang penting sih ide untuk efisiensi sah-sah saja dan penting untuk kita di dalam keadaan ruang gerak fiskal yang terbatas,” kata Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu ditemui usai acara panel Mandiri Investment Forum (MIF) Indonesia 2025 di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

    DEN sendiri dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Lebih lanjut, Mari mengatakan efisiensi juga dilakukan oleh negara lain, baik itu negara tetangga seperti Vietnam hingga negara maju, China dan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk mengamankan kondisi fiskal dalam negeri di tengah ketidakpastian ekonomi.

    “Bukan hanya Indonesia yang melakukan efisiensi, Vietnam melalukan, China melakukan, Amerika melakukan efisiensi. Negara lain juga melakukan efisiensi karena intinya kita melihat banyak ketidakpastian di dunia sehingga bagaimana ruang fiskal itu bisa dijaga,” jelasnya.

    Efisiensi ini menurutnya jangan dilihat dalam pengurangan anggarannya saja, tetapi lebih kepada seleksi dari penggunaan anggaran tersebut. Utamanya, efisiensi dilakukan agar anggaran digunakan untuk program yang langsung bersentuhan kepada masyarakat.

    “Jadi bagaimana peran dari stimulus, menjaga masyarakat di lapisan bawah atau yang rentan. Ini semua harus menjadi bagian. Jadi jangan hanya melihat efisiensinya, tapi juga belanja-belanja yang lebih efektif,” terangnya.

    Merespon soal efisiensi memengaruhi operasional dari Kementerian/Lembaga, Mari menilai memang perlu pembahasan lagi. Pihaknya juga akan ikut membahas bagaimana dampak dari rencana efisiensi yang dilakukan pemerintah.

    “Saya rasa ini harus dibahas lagi. Ini kan baru di awal suatu pengumuman. Kita kasih waktu supaya kebijakan ini bisa dijalankan sesuai dengan keinginannya untuk efisiensi plus meningkatkan efektivitas belanja,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • IHSG Dibuka Melemah, Investor Harus Waspada

    IHSG Dibuka Melemah, Investor Harus Waspada

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona merah pada perdagangan Selasa pagi, turun 18,32 poin atau 0,28 persen ke level 6.629,82. 
     
    Sementara itu, indeks LQ45 juga melemah 4,85 poin atau 0,63 persen ke 768,41.
     
    Pelemahan IHSG ini sejalan dengan meningkatnya tekanan jual dari investor, baik asing maupun domestik. 

    Sejumlah analis menilai, jika level support 6.560 tidak bertahan, ada kemungkinan IHSG turun lebih dalam hingga ke 6.460 atau bahkan lebih rendah lagi.
     
    Melansir Antara, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, mengingatkan bahwa arus keluar dana asing (capital outflow) menjadi ancaman utama bagi IHSG saat ini. 
     
    Jika tidak ada faktor penahan yang cukup kuat, tekanan jual bisa semakin dalam.
     

     

    Faktor global dan domestik menekan IHSG
    Sejumlah faktor global turut memperburuk sentimen di pasar saham, termasuk kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump. 
     
    Beberapa langkah kontroversialnya, seperti perang dagang dengan Tiongkok, Kanada, dan Meksiko, hingga penerapan Tarif Resiprokal serta tarif impor baja dan aluminium sebesar 25 persen, membuat ketidakpastian semakin besar.
     
    Di sisi domestik, arah kebijakan fiskal yang tidak jelas dan potensi pemangkasan anggaran turut memberikan tekanan bagi pasar saham. Investor asing semakin cemas dan memilih menarik dana mereka untuk sementara waktu.
     
    Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Indonesia, Lionel Priyadi juga menambahkan bahwa IHSG memiliki support kuat di level 6.500-6.600. 
     
    Namun, jika level ini jebol, maka bukan tidak mungkin indeks akan turun lebih dalam ke 6.000.
    IHSG saat ini sedang dalam fase rawan, dengan ancaman pelemahan lebih lanjut jika tekanan jual terus berlanjut. 
     
    Investor harus lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih saham. Di sisi lain, lonjakan harga emas bisa menjadi alternatif investasi di tengah ketidakpastian pasar saham.
     
    Tetap waspada, tetap rasional, dan selalu rencanakan strategi investasi dengan matang agar tetap cuan!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California    
        Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California

    Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California Balas Trump Soal Greenland, Denmark Sesumbar Akan Beli California

    Copenhagen

    Warga Denmark meluncurkan kampanye terbaru untuk membeli California dari Amerika Serikat (AS). Hal ini menjadi balasan atas ambisi besar Presiden Donald Trump untuk membeli Greenland dari Denmark.

    Di bawah rencana yang diberi nama “Denmarkification” ini, seperti dilansir RT.com dan The Sun, Selasa (11/2/2025), Disneyland yang ada di negara bagian California akan diberi nama baru.

    Seorang warga Denmark bernama Xavier Dutoit yang ada di balik rencana untuk membeli California dari AS ini, menargetkan penggalangan dana publik sebesar US$ 1 triliun, atau setara Rp 16.377 triliun, untuk mewujudkan pembelian itu. Dia juga melontarkan tekad untuk menyebarkan nilai-nilai Denmark di California nantinya.

    Gerakan yang dicetuskan Dutoit ini sudah mendapatkan hampir 200.000 pendukung pada situs lengkap yang dibuatnya untuk menjelaskan gagasannya tersebut.

    Menurut situs tersebut, Dutoit meyakini bahwa Denmark seharusnya memiliki California karena “Mengapa tidak?”.

    “Pernahkah Anda melihat peta dan berpikir, Anda tahu apa yang dibutuhkan Denmark? Lebih banyak sinar matahari, pohon palem, dan sepatu roda. Iya, kita memiliki kesempatan sekali seumur hidup untuk mewujudkan mimpi itu,” sebut situs tersebut.

    Dutoit menjelaskan bahwa membeli California dari AS akan memberikan masyarakat Denmark akses terhadap sinar matahari tanpa akhir dan “dominasi teknologi” berkat Silicon Valley yang ada di California.

    Dia juga meyakini California akan menjadi peluang besar untuk berbagi budaya Denmark dengan AS, karena dia ingin mengganti nama Disneyland menjadi Han Christian Andersenland. “Mickey Mouse dengan helm Viking? Iya, silakan,” tulis situs itu.

    Gagasan satire ini menjadi respons pahit terhadap rencana Trump untuk membeli Greenland, yang saat ini dimiliki Denmark.

    Trump telah berulang kali melontarkan gagasan untuk mengakuisisi Greenland — wilayah otonom Denmark — dengan alasan nilai strategis dan ekonomi yang signifikan dari pulau tersebut bagi AS. Trump bertekad memperluas jejak AS hingga ke Greenland dan melanjutkan upaya keamanan internasional.

    Dia telah mengincar Greenland sejak tahun 2019 karena lokasinya yang strategis di Arktik, yang menawarkan rute terpendek dari Amerika Utara ke Eropa. Ditambah lagi, Trump khawatir Greenland akan jatuh ke tangan Rusia dan China jika AS tidak mengambil alih kendali.

    Gagasan Trump menuai penolakan keras dari para pejabat Denmark dan Greenland sendiri. Namun Trump menyatakan siap menggunakan kekuatan militer dan ekonomi untuk mendapatkan wilayah tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio bahkan menekankan bulan lalu bahwa pembelian Greenland menjadi tujuan yang serius, dan “bukan lelucon”.

    Namun tidak demikian dengan gagasan Dutoit, yang dijelaskan pada bagian bawah situs soal rencana membeli California itu bahwa gerakan tersebut hanyalah lelucon.

    “Disclaimer: Kampanye ini 100 persen nyata… dalam mimpi kita,” tulis Dutoit pada situs tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 5 Cara Jaga Baterai HP Samsung Supaya Tetap Awet, Pengguna Wajib Tahu – Page 3

    5 Cara Jaga Baterai HP Samsung Supaya Tetap Awet, Pengguna Wajib Tahu – Page 3

    Sementara itu, Samsung Galaxy A56 5G dikabarkan sedang dalam tahap pengembangan sebagai penerus Galaxy A55. Laman resmi terkait perangkat ini pun dilaporkan sudah dibuat di beberapa wilayah, mengisyarakat kehadirannya yang sudah dekat.

    Meskipun laman tersebut tidak mencantumkan spesifikasi perangkat atau nama resmi, nomor model yang tercantum mengonfirmasi ini merupakan Galaxy A56 5G yang akan hadir dengan konfigurasi dual-SIM.

     Dikutip dari GSM Arena, Senin (10/2/2025), laman dukungan Galaxy A56 untuk India dan Inggris telah dibuat, dengan nomor model A566E/DS dan A566B/DS.

    ‘E’ diyakini sebagai identifikasi untuk varian India, sedangkan ‘B’ merujuk pada varian global dari ponsel tersebut. Adapun DS dilaporkan merupakan singkatan dari kemampuan dual-SIM dari Samsung Galaxy A56.

    Sebagai perbandingan, Galaxy A55 5G sebelumnya menggunakan nomor model A556E/DS.

    Untuk diketahui, nomor model yang sama sebelumnya terlihat di situs TUV Rheinland, daftar TENAA, dan situs Sertifikasi Wajib China (3C). Hal ini secara tidak langsung mengonfirmasi kalau laman dukungan tersebut milik Galaxy A56.

    Di sisi lain, laporan terbaru menyebut kalau Galaxy A56 5G kemungkinan akan dilengkapi dengan layar Dynamic AMOLED full-HD+ 120Hz dan rangka aluminium dengan bodi kaca.

    Untuk kamera, HP Samsung ini dikabarkan dilengkapi dengan tiga kamera belakang, yang terdiri dari lensa utama 50MP, lensa 12MP, dan lensa 5MP. Sementara untuk kebutuhan selfie, ada kamera dapen 12MP. 

  • Warga RI Rawan Kena, Kenali Gejala Nomophobia dari Sekarang

    Warga RI Rawan Kena, Kenali Gejala Nomophobia dari Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak dari kita yang tidak bisa membayangkan bagaimana hidup tanpa smartphone. HP kini menjadi alat yang sangat diperlukan dengan banyak sekali kegunaannya.

    Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan adanya bahaya mental dan fisik yang terkait dengan penggunaan smartphone yang berlebihan.

    Smartphone memang berguna. Namun, ketika menghabiskan lebih banyak waktu dengan ponsel daripada berinteraksi dengan orang lain, atau tidak bisa berhenti memeriksa teks, email, feed Twitter, atau aplikasi lain, hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupanyaitu, suatu kondisi yang disebut nomofobia.

    Nomophobia merupakan singkatan dari NO MObile PHone PhoBIA. Nomophobia termasuk fobia, di mana muncul kecemasan jika Anda tidak membawa ponsel atau tidak dapat dihubungi karena sinyal atau baterai habis.

    Seperti yang dijelaskan oleh psikolog Mark Travers, nomofobia belum dianggap sebagai gangguan mental yang diakui secara resmi seperti fobia spesifik lainnya, seperti ketakutan terhadap hewan atau ketinggian. Namun konseptualisasinya didasarkan pada kondisi-kondisi yang telah dimasukkan dalam Manual Diagnostik Gangguan Mental.

    Penelitian menunjukkan bahwa gejala nomofobia mencakup banyak gejala yang diamati pada fobia lainnya, seperti kecemasan, gemetar, berkeringat, gelisah, dan kesulitan bernapas, demikian dikutip dari Forbes, Selasa (11/2/2025).

    Hasil penelitian menunjukkan perasaan nomofobia mungkin juga terkait dengan penarikan diri dari kehidupan sosial dan kecanduan. Dengan demikian, temuan-temuan tersebut dapat mendukung dimasukkannya “Gangguan Kecanduan Ponsel Pintar” dalam Manual Diagnostik Gangguan Mental.

    Sebuah tinjauan sistematis terhadap bukti-bukti pada tahun 2021 menunjukkan bahwa dalam survei populasi global, terdapat rentang prevalensi yang sangat luas dari keberadaan dan tingkat keparahan nomofobia.

    Misalnya, tergantung pada studi yang dikutip, persentase responden yang “berisiko” bervariasi dari 13% hingga 79%. Perbedaan antara penelitian mungkin disebabkan oleh kriteria penilaian yang dilaporkan sendiri oleh para peneliti.

    Studi yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat besar dari satu negara ke negara lain.

    Misalnya, di antara mahasiswa yang disurvei di seluruh dunia, prevalensi nomofobia berkisar antara 6% hingga 73%, tergantung pada negaranya, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada Januari 2023.

    Xiaomi Redmi K40 (Dok. Xiaomi)

    Intinya, HP memang memudahkan orang untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan rekan kerja setiap saat. Alat tersebut juga dapat mengambil gambar, membeli barang, mengontrol peralatan rumah tangga, dan mencari apa saja. Namun, dengan kekuatan super ini, ada juga kekurangannya.

    Oleh karena itu, penting untuk menyadari kemungkinan bahaya mental dan fisik yang disebabkan oleh penggunaan ponsel pintar yang berlebihan.

    Warga RI candu online

    Data terakhir menunjukkan penduduk Indonesia sudah kecanduan HP parah. Lagi-lagi, warga RI ada di peringkat pertama dalam hal waktu yang dihabiskan menatap layar HP.

    Dalam State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.AI warga Indonesia menjadi pengguna yang paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet pada 2023, yaitu 6,05 jam setiap hari.

    Warga RI adalah satu-satunya masyarakat yang menghabiskan waktu di HP lebih dari 6 jam tiap hari. Pada posisi kedua, warga Thailand hanya menghabiskan 5,64 jam per hari. Argentina ada di posisi ketiga yaitu 5,33 jam per hari.

    Kecanduan HP orang Indonesia sebetulnya tidak separah pada 2022. Pada 2022, warga RI menghabiskan waktu hingga 6,14 jam per hari menatap layar HP dan tablet.

    Indonesia juga menempati salah satu posisi teratas dalam hal download aplikasi. Data.AI menempatkan warga RI di posisi ke-5 dalam hal download aplikasi. Sepanjang 2023, warga RI sekitar 7,56 miliar kali melakukan download aplikasi.

    Dalam hal download, warga China tidak ada saingan. Hanya dalam setahun, warga China 113,41 miliar kali mendownload aplikasi.

    Meskipun nomor satu dalam penggunaan HP, ternyata warga RI bukan nomor satu dalam hal penggunaan aplikasi mobile. Warga RI “hanya” menghabiskan 415 miliar jam sepanjang 2023 di aplikasi mobile sehingga ada di posisi ketiga.

    Warga yang paling banyak menghabiskan waktu di aplikasi mobile adalah India. Warga India menghabiskan waktu 1,19 triliun jam menggunakan aplikasi mobile.

    (dem/dem)

  • Tolak Beli TikTok, Elon Musk Dendam Kesumat Incar Perusahaan Ini

    Tolak Beli TikTok, Elon Musk Dendam Kesumat Incar Perusahaan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk mengajukan penawaran US$ 97,4 miliar (Rp 1.591 triliun) untuk membeli entitas non-profit pengendali OpenAI. Aksi ini menunjukkan ambisi Musk mencegah perusahaan pencipta ChatGPT tersebut menjelma menjadi korporasi pendulang untung.

    Kabar ini langsung ditanggapi oleh CEO OpenAI Sam Altman lewat X, platform media sosial milik Musk. “Tidak, terima kasih, tetapi kami bersedia membeli Twitter senilai US$ 97,4 miliar jika boleh,” kata Altman.

    Bersama Altman, Musk adalah salah satu pendiri OpenAI. Mereka mendirikan entitas tersebut sebagai lembaga non-profit. Setelah Musk hengkang, OpenAI mulai bertransisi menjadi perusahaan pencari laba dengan dukungan investor eksternal, salah satunya Micorosoft. Perubahan bentuk ini, menurut Altman, agar OpenAI bisa menerima investasi baru untuk mendukung upaya menciptakan model kecerdasan buatan (AI) tercanggih.

    Musk kemudian mendirikan sendiri sebuah startup kecerdasan buatan (AI) yang diberi nama xAI. Pada Agustus 2024, Musk telah menggugat Altman dan beberapa pihak lain karena ia tuding melanggar kontrak pendirian OpenAI. Kontrak tersebut, menurut Musk, adalah OpenAI harus mendahulukan kepentingan umum dibanding profit.

    Pada November, Musk meminta hakim untuk memblokir perubahan struktur OpenAI menjadi perusahaan pencari untung.

    Sengketa antara Musk dan Altman soal OpenAI kini memasuki babak baru karena kedekatan Musk dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Musk, yang menghabiskan sekitar US$ 250 juta untuk mendukung kampanye Trump, kini disebut sebagai orang kepercayaan Trump dan ditunjuk sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Baru-baru ini, Musk mengkritik proyek US$ 500 miliar yang dipimpin OpenAI. Kritik pedas Musk dilempar setelah proyek bernama Stargate tersebut diumumkan oleh Trump.

    “Ini saatnya bagi OpenAI untuk kembali menjadi open-source [sumber terbuka], yang fokus kepada keselamatan untuk kepentingan bersama seperti dulu. Kami ingin memastikannya terjadi,” kata Musk dalam pernyataan yang menyertai penawaran akuisisi.

    Tolak beli TikTok

    Musk sebelumnya memastikan tidak tertarik membeli TikTok. Miliarder yang kini bekerja untuk pemerintahan Donald Trump itu mengatakan belum mengajukan tawaran pembelian.

    “Saya belum mengajukan tawaran untuk membeli TikTok. Saya tidak memiliki rencana jika saya memiliki TikTok,” kata Musk, dikutip dari Reuters, Senin (10/2/2025).

    Menurut Musk, dirinya tidak mengakuisisi perusahaan. Apa yang dilakukannya pada Twitter, yang kini disebut X, adalah hal tidak biasa.

    “Saya biasanya membangun perusahaan dari awal,” ungkapnya.

    Sebelumnya, ByteDance harus menjual TikTok untuk pasar Amerika Serikat (AS). Pemerintah Joe Biden memberi target akhir pada 19 Januari 2025 untuk penjualan tersebut.

    Penjualan tersebut dilakukan karena tuduhan keamanan yang dialamatkan pada TikTok. Dalam berbagai kesempatan AS terus menuding China bisa memaksa perusahaan berbagi data pengguna AS.

    Pihak platform telah membantahnya, ByteDance juga menolak rencana menjual TikTok.

    Namun akhirnya penjualan ditunda. TikTok menyebut penundaan berkat bantuan Trump.

    Trump menyebut TikTok memiliki tempat di hati saya. Aplikasi berbagi video disebutnya sebagai yang membantunya menang atas pemilih muda dalam presiden 2024.

    Pekan ini, Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk membuat dana kekayaan berdaulat dalam tahun ini. Kebijakan tersebut berpotensi untuk membeli TikTok.

    (dem/dem)