Negara: Republik Rakyat Cina

  • Seksi khusus CIIE tawarkan sumber daya inovasi bagi startup global

    Seksi khusus CIIE tawarkan sumber daya inovasi bagi startup global

    Shanghai (ANTARA) – Seksi Khusus Inkubasi Inovasi dalam ajang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kedelapan menyediakan sumber daya inovasi teknologi dan peluang kerja sama bagi perusahaan rintisan (startup) dan talenta global yang berpartisipasi untuk bersama-sama mengeksplorasi dan mengembangkan pasar China.

    Foto yang diabadikan pada 9 November 2025 ini menunjukkan Seksi Khusus Inkubasi Inovasi dalam ajang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kedelapan di Shanghai, China. (Xinhua/Ding He)

    Foto yang diabadikan pada 9 November 2025 ini menunjukkan komponen presisi di Seksi Khusus Inkubasi Inovasi dalam ajang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kedelapan di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding He) Seorang pengunjung mencoba teknologi duplikasi wajah AI secara real-time di Seksi Khusus Inkubasi Inovasi dalam ajang Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, 9 November 2025. (Xinhua/Chen Haoming) Seorang peserta pameran (1 dari kanan) memperkenalkan robot bedah pintar di Seksi Khusus Inkubasi Inovasi dalam ajang Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, pada 9 November 2025. (Xinhua/Chen Haoming)

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bocoran Vivo X500 Muncul, Penerus X300 Diprediksi Pakai Chipset Baru

    Bocoran Vivo X500 Muncul, Penerus X300 Diprediksi Pakai Chipset Baru

    Setelah debut di China, sebelumnya Vivo bersiap untuk peluncuran global Vivo X300 series. Rencananya, perusahaan akan mengungkap lini smartphone flagship terbarunya tersebut selain di Negeri Tirai Bambu pada 30 Oktober.

    Jadi salah satu lini HP Android pertama dengan chipset MediaTek Dimensity 9500, banyak konsumen dibuat penasaran dengan berapa harga ponsel baru milik Vivo itu saat meluncur di masing-masing negara, termasuk Indonesia.

    Meski Vivo belum mengungkap secara detail tentang kapan HP Vivo ini tersedia di seluruh dunia. Paras Guglani, leaker telah membocorkan informasi mengenai varian warna dan penyimpanan menjelang peluncuran lewat akun media sosial (medsos) di X miliknya.

    Mengutip cuitan Paras via Gizmochina, Selasa (28/10/2025), Vivo X300 varian standar akan hadir dalam empat pilihan warna, seperti Halo Pink, Iris Purple, Mist Blue, dan Phantom Black. Untuk varian global, perusahaan menawarkan konfigurasi RAM hingga 16GB dan penyimpanan 512GB.

    Sayangnya, perusahaan tidak akan meluncurkan model RAM 1TB selain di pasar China. Untuk varian X300 Pro, Vivo menawarkan empat pilihan warna seperti Mist Blue, Phantom Black, Cloud White, dan Dune Brown. Seperti X300, versi Pro akan dilengkapi RAM hingga 16GB dan penyimpanan 512GB.

    Paras juga mengungkapkan adanya perbedaan ketersediaan warna di beberapa wilayah. Seperti di Australia X300 Pro hanya akan tersedia dalam warna Phantom Black dan Dune Brown. Menariknya, X300 standar akan mendapatkan varian warna Merah eksklusif di kawasan tersebut.

  • Kemenperin dorong perlindungan pasar dan investasi baru industri baja

    Kemenperin dorong perlindungan pasar dan investasi baru industri baja

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan pihaknya tengah memperkuat perlindungan pasar dan menarik investasi baru industri baja guna memenuhi kebutuhan domestik yang saat ini 55 persen dipenuhi impor.

    “Industri baja nasional perlu memperkuat perlindungan dan standar khususnya untuk produk hilir, mendorong investasi di hulu, dan mengembangkan baja ramah lingkungan,” katanya dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin.

    Disampaikan dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga 2021, jumlah perusahaan yang terdaftar dengan Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) 24 untuk logam dasar ada 562 perusahaan dan KBLI 25 barang logam, bukan mesin dan peralatannya, terdapat 1.592 perusahaan.

    Wamenperin menyatakan saat ini terdapat perbedaan signifikan antara konsumsi baja dengan produksi nasional, dan perbedaan tersebut diisi oleh 55 persen impor yang mayoritas berasal dari China.

    Adapun untuk produksi baja, Indonesia menempati peringkat 14 dunia di tahun 2024 yaitu sebesar 18 juta ton, naik 110 persen dari 2019.

    Total produksi baja kasar dunia pada 2024 sebanyak 1,884 miliar ton, yang mana China merupakan produsen terbesar dengan produksi baja kasar sebanyak 1,005 miliar ton (53,3 persen produksi dunia), kemudian disusul oleh India dengan total sebanyak 149,4 juta ton (7,9 persen produksi dunia).

    Sementara utilisasi industri baja nasional sekitar 50 persen, sehingga banyak industri baja nasional yang tidak aktif (idle) karena produknya tidak terserap pasar.

    Selain itu, sebagian besar produsen baja nasional saat ini masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sektor konstruksi dan infrastruktur, yang selama ini menjadi pasar utama industri baja dalam negeri.

    “Hal tersebut menyebabkan pengembangan produk baja untuk sektor lain yang bernilai tambah tinggi, seperti otomotif, perkapalan, dan alat berat, masih relatif terbatas,” kata dia.

    Padahal, sektor-sektor tersebut, lanjut Wamenperin, memerlukan jenis baja dengan spesifikasi khusus, seperti baja paduan (alloy steel) dan baja khusus (special steel), yang memiliki potensi pasar besar baik di dalam negeri maupun luar negeri.

    Wamenperin menyampaikan pihaknya telah mengupayakan berbagai instrumen kebijakan untuk memperkuat industri baja nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

    Beberapa kebijakan tersebut antara lain penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib serta pengaturan larangan dan/atau pembatasan (lartas) yang bertujuan meningkatkan penggunaan produk baja dalam negeri.

    Saat ini, sudah diterapkan 29 SNI secara wajib untuk produk logam, 23 di antaranya adalah untuk produk baja, dan enam untuk produk nonbaja.

    Selain itu, pemerintah mengimplementasikan smart regulation agar iklim investasi di sektor baja menjadi lebih kondusif, inovatif, dan mendukung terciptanya rantai pasok industri yang terintegrasi serta berdaya saing tinggi.

    Dalam upaya melindungi industri baja nasional dari perdagangan tak sehat (unfair trade), diberlakukan pula trade remedies berupa bea masuk anti dumping (BMAD) yang bertujuan untuk melindungi industri baja nasional dari dumping produk baja oleh negara-negara produsen utama, dengan pengenaan tarif BMAD yang bervariasi sesuai produk dan negara asal.

    Beberapa produk baja yang dikenakan BMAD diantaranya slab, billet, hot rolled coil (HRC) asal China, India, Thailand, Taiwan, Rusia, Belarusia, dan Kazakhstan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Oppo Reno 15 Resmi Rilis 17 November 2025, Cek Spesifikasinya

    Oppo Reno 15 Resmi Rilis 17 November 2025, Cek Spesifikasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Oppo Reno 14 baru saja diperkenalkan pada Mei 2025 di China, lalu diboyong ke Tanah Air pada Juli 2025. Tak sampai setahun berlalu, seri Oppo Reno 15 dikonfirmasi akan meluncur pada 17 November 2025 atau pekan depan.

    Jadwal peluncuran seri Oppo Reno 15 diumumkan langsung oleh akun resmi Oppo di Weibo. Dalam poster teaser-nya, disebutkan jam peluncuran pada 19.00 waktu setempat atau 18.00 WIB.

    Peluncuran itu masih dalam periode belanja ‘Double Eleven’ (11.11) di China yang biasanya merupakan momentum masyarakat melakukan pembelian produk. Banyak brand yang akan menggelontorkan diskon besar-besaran.

    Dikutip dari Gadgets360, Senin (10/11/2025), seri Oppo Reno 15 akan hadir dalam 3 varian. Masing-masing Oppo Reno 15, Reno 15 Pro, dan Reno 15 Mini. Model Mini merupakan varian terbaru di seri Reno 15 dan menandai perubahan besar bagi HP kelas menengah tersebut. Kabarnya, seri Oppo Reno 15 akan hadir di India pada bulan depan.

    Belum jelas kapan seri Reno 15 akan tiba di Indonesia. Jika merujuk pada seri Reno 14, dibutuhkan waktu 2 bulan hingga HP kelas menengah tersebut bisa dibeli di Tanah Air.

    Dari segi spesifikasi, Oppo Reno 15 dikatakan akan memiliki layar 6,45-inci. Varian paling premium, Oppo Reno 15 Pro memanfaatkan layar flat 1,5K berukuran lebih besar 6,78-inci.

    Terakhir, Oppo Reno 15 Mini juga mengandalkan layar flat 1,5K berukuran paling kecil 6,32-inci. Semua varian akan dilapisi bingkai metal dan memiliki fitur anti-air dan anti-debu IP68 dan IP69.

    Oppo Reno 15 Pro dan Mini dikatakan akan dilengkapi tiga kamera utama. Masing-masing 200MP dengan sensor Samsung ISOCELL HP5, 50MP untuk fungsi ultrawide, dan 50MP untuk fungsi periskop. Kamera selfie-nya mengandalkan lensa beresolusi 50MP.

    Sebelumnya, Oppo Reno 15 Pro digadang-gadang akan ditenagai chipset Dimensity 8450 dari MediaTek. Namun, kabar terbaru menyebut chipset-nya akan menganndalkan Dimensity 9400.

    Baterainya cukup besar dengan kapasitas 6.500mAh, dilengkapi fitur pengisian daya cepat 50W.

    Berbagai bocoran ini belum bisa diyakini 100% hingga seri Oppo Reno 15 benar-benar diumumkan secara resmi. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menaker: Produktivitas kunci tingkatkan daya saing industri nasional

    Menaker: Produktivitas kunci tingkatkan daya saing industri nasional

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa peningkatan produktivitas merupakan kunci utama untuk memperkuat daya saing industri nasional.

    Saat Kickoff Pekan Peningkatan Produktivitas di Jakarta, Senin, Yassierli menyampaikan bahwa produktivitas adalah strategi fundamental untuk meningkatkan kualitas produk, efisiensi proses, serta daya saing perusahaan.

    “Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan intervensi 4P yakni people, product, process, dan policy, dan inilah yang kemudian dibutuhkan oleh industri kita saat ini untuk meningkatkan daya saingnya,” kata Yassierli.

    Yassierli menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki 153,05 juta angkatan kerja, dengan mayoritas masih berpendidikan pada tingkat dasar dan menengah.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 39 persen bekerja di sektor formal, sementara 56 persen lainnya berada di sektor informal.

    Menaker menekankan pentingnya strategi skilling, upskilling, dan reskilling agar tenaga kerja tetap relevan menghadapi disrupsi teknologi, kecerdasan buatan, serta tuntutan green jobs atau pekerjaan hijau.

    Yassierli menyampaikan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas. tenaga kerja.

    Ia menyebut bahwa dalam enam hingga tujuh tahun terakhir, produktivitas tenaga kerja Indonesia masih sekitar 10 persen di bawah rata-rata negara anggota ASEAN lainnya.

    Rata-rata produktivitas tenaga kerja ASEAN berada di kisaran 30,2 ribu dolar AS per pekerja, sedangkan produktivitas tenaga kerja Indonesia hanya sekitar 28,6 ribu dolar AS per pekerja.

    Menaker menekankan perlunya terobosan agar Indonesia mampu mengejar ketertinggalan di kawasan dan bersaing dengan negara-negara seperti China, Vietnam, dan India.

    Ia menuturkan pemerintah telah melaksanakan sejumlah program strategis untuk mendukung peningkatan produktivitas nasional.

    Upaya tersebut mencakup kerja sama internasional melalui Asian Productivity Organization (APO), penyelenggaraan Indonesian Productivity Summit tahunan, serta pembangunan Productivity Center dan Productivity Clinics di perguruan tinggi maupun balai vokasi.

    Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 200 Productivity Specialist bersertifikasi APO dan 500 ahli produktivitas guna memperkuat kapasitas sumber daya manusia.

    Langkah lain yang ditempuh adalah pembaruan kurikulum pelatihan vokasi serta pembangunan Talent and Innovation Hub sebagai pusat pengembangan keterampilan dan inovasi.

    Untuk mendukung gerakan produktivitas secara lebih luas, pemerintah menyediakan berbagai enabler seperti podcast pembelajaran massal, buku saku, dan kalkulator produktivitas, sehingga masyarakat dan pelaku industri dapat lebih mudah mengakses pengetahuan serta praktik terbaik dalam meningkatkan daya saing.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • China-Vietnam Minat Bangun Pabrik Baja di RI

    China-Vietnam Minat Bangun Pabrik Baja di RI

    Jakarta

    Industri baja dalam negeri tengah kebanjiran barang impor. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah membuka peluang investasi dari negara lain.

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengaku banyak kedatangan investor yang berminat membangun pabrik baja di Indonesia. Negara-negara yang berminat di antaranya negara dari Eropa, kemudian ada China dan Vietnam.

    “Kami minta supaya mereka berinvestasi di Indonesia, bangun pabrik di Indonesia, sehingga mereka juga punya akses ke pasar domestik, sebagaimana industri-industri atau pabrik-pabrik lain yang selama ini menjadi pemain atau pelaku usaha di pasar domestik. Ada beberapa negara (berminat) dari Eropa, dari China, dari Vietnam, yang mau merelokasi pabriknya,” kata ditemui usai RDP di DPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Faisol mengungkapkan kebutuhan baja dalam negeri 55% dipenuhi dari impor, mayoritas dari China. Sementara utilitas dari baja dalam negeri hanya 52%.

    “Nah investasi tentu solusi buat industri baja, agar tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri yang memang besar, yang selama ini sebagian itu impor, kira-kira 11 juta ton impor, bisa dipenuhi lebih baik kalau mereka berinvestasi di dalam negeri,” tuturnya.

    Dia mengaku sudah banyak juga perusahaan luar negeri yang datang ke pemerintah sebagai bentuk minat berinvestasi di dalam negeri.

    “Kami sampaikan informasinya dengan cukup jelas. Saya kira sebagaimana sekarang ini sudah masuk banyak perusahaan yang melakukan investasi, misalnya di tekstil, di otomotif, di baja mungkin sebentar lagi akan semakin banyak,” jelasnya.

    (ada/ara)

  • Hampir 800 Juta Orang di Dunia Idap Penyakit Ginjal, Negara Ini Penyumbang Terbanyak

    Hampir 800 Juta Orang di Dunia Idap Penyakit Ginjal, Negara Ini Penyumbang Terbanyak

    Jakarta

    Jumlah orang dewasa yang hidup dengan penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1990, dan kini mencapai hampir 800 juta jiwa di seluruh dunia, menurut riset terbaru yang diterbitkan di The Lancet.

    Temuan ini berasal dari studi Global Burden of Disease (GBD) 2023, yang menelusuri tren CKD pada populasi usia 20 tahun ke atas di 204 negara dan wilayah selama periode 1990 hingga 2023. Penelitian dipimpin oleh tim dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington, bekerja sama dengan New York University Grossman School of Medicine dan University of Glasgow.

    Dengan menganalisis 2.230 sumber data, studi ini menjadi penilaian paling komprehensif sejauh ini mengenai beban penyakit ginjal kronis, baik yang berujung kematian maupun yang tidak fatal, di seluruh dunia.

    Negara Penyumbang Kasus Penyakit Ginjal Terbanyak

    Pada 2023, CKD menjadi penyebab kematian ke-9 terbesar secara global, dengan hampir 1,5 juta kematian, serta penyebab ke-12 terbesar kecacatan. Berbeda dengan sebagian besar penyebab kematian utama lain, angka kematian global terseragam usia akibat CKD justru meningkat, dari 24,9 per 100.000 jiwa pada 1990 menjadi 26,5 per 100.000 jiwa pada 2023.

    China dan India, dengan beberapa negara dengan populasi terbesar di dunia, mencatat jumlah pengidap CKD tertinggi, masing-masing 152 juta dan 138 juta jiwa. Namun, penyakit ini juga meluas di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Brasil, Rusia, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Iran, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Turki, yang masing-masing melaporkan lebih dari 10 juta orang dewasa hidup dengan CKD.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan krisis kesehatan global yang terus berkembang, namun sebagian besar dampaknya dapat dicegah. Mengurangi angka kematian sangat penting untuk mencapai target WHO, yaitu mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular hingga sepertiganya sebelum tahun 2030,” ujar Lauryn Stafford, salah satu penulis dan peneliti di IHME, dikutip dari News Medical Net, Senin (10/11/2025).

    Penelitian ini juga menyoroti CKD sebagai kontributor besar terhadap penyakit kardiovaskular, sekaligus mengungkap berbagai faktor risikonya. Pada 2023, gangguan fungsi ginjal menyumbang hampir 12 persen kematian kardiovaskular global, menempati peringkat ketujuh di antara faktor risiko kematian jantung, bahkan di atas diabetes dan obesitas.

    Studi ini mengidentifikasi 14 faktor risiko terperinci untuk CKD, dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas sebagai faktor penyebab hilangnya tahun-tahun hidup sehat terbesar. Faktor-faktor pola makan, seperti rendahnya asupan buah dan sayur serta tingginya konsumsi natrium, juga memberikan kontribusi yang substansial.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko utama bagi penyebab utama penurunan kesehatan lainnya sekaligus beban penyakit yang signifikan. Namun, penyakit ini masih kurang mendapat perhatian kebijakan dibandingkan penyakit tidak menular lainnya, meskipun dampaknya tumbuh paling cepat di wilayah-wilayah yang sudah menghadapi kesenjangan kesehatan terbesar,” ucap Dr Theo Vos, penulis senior dan Profesor Emeritus IHME.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/naf)

  • Investasi di Kabupaten Pasuruan Tembus Rp9 T, Pemkab Fokus Tarik Investor Asing

    Investasi di Kabupaten Pasuruan Tembus Rp9 T, Pemkab Fokus Tarik Investor Asing

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam sektor investasi berkat kemudahan layanan perizinan yang diterapkan. Program percepatan perizinan tersebut sejalan dengan visi Bupati Pasuruan untuk menciptakan iklim usaha yang ramah dan kompetitif bagi pelaku industri maupun investor baru.

    Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pasuruan mencatat, hingga Oktober 2025 realisasi investasi telah mencapai Rp9 triliun dari target tahunan sebesar Rp11 triliun. Angka tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif dan memperkuat posisi Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu destinasi investasi potensial di Jawa Timur.

    Kepala Dinas Perizinan Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris, menegaskan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari reformasi birokrasi dan penerapan sistem layanan terpadu yang cepat, transparan, dan akuntabel. “Kami berkomitmen mempercepat semua proses perizinan agar investor merasa nyaman berusaha di Pasuruan,” ujarnya.

    Ridwan menjelaskan, sektor perumahan menjadi penyumbang terbesar dalam realisasi investasi tahun ini. Pengembangan kawasan hunian dinilai strategis karena sejalan dengan program prioritas pemerintah daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

    “Sektor perumahan menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan mendukung pemerataan pembangunan,” katanya.

    Selain sektor perumahan, investasi pada program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Ganda (MBG) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Kedua program tersebut merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diadopsi oleh pemerintah daerah untuk memperluas akses hunian sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.

    “Program MBR dan MBG tidak hanya memperluas akses perumahan, tapi juga mendorong ekonomi masyarakat di sekitar kawasan pengembangan,” jelas Ridwan.

    Dukungan dari pemerintah pusat juga turut memperkuat capaian investasi di Kabupaten Pasuruan. Pemerintah daerah kini tengah fokus menjajaki peluang kerja sama dengan investor asing untuk mempercepat pencapaian target tahunan. Salah satu negara yang menunjukkan minat adalah Cina, yang telah mengajukan sejumlah proposal kerja sama di sektor industri wilayah Pasuruan bagian timur.

    “Kami sudah menerima beberapa proposal kerja sama dari investor asal Cina. Ini menunjukkan kepercayaan global terhadap potensi ekonomi Kabupaten Pasuruan,” ungkap Ridwan optimistis.

    Selain memperluas promosi ke luar negeri, Pemkab Pasuruan juga meningkatkan kolaborasi dengan pelaku usaha lokal agar ikut menjaga stabilitas investasi dan memperluas lapangan kerja. Ridwan meyakini, sisa target sebesar Rp3 triliun dapat tercapai sebelum akhir tahun 2025.

    “Melihat tren positif dan minat investor yang terus tumbuh, kami optimis target investasi 2025 bisa terlampaui,” pungkasnya. [ada/beq]

  • Daftar Harga Mobil BYD Terbaru, Paling Murah Segini

    Daftar Harga Mobil BYD Terbaru, Paling Murah Segini

    Jakarta

    Daftar harga mobil BYD terbaru belum mengalami ubahan. Mobil listrik asal China itu paling murah bisa dibawa pulang dengan mahar Rp 190 jutaan.

    BYD jadi raja mobil listrik di Indonesia. BYD jadi satu-satunya produsen mobil listrik yang bertengger di 10 daftar mobil terlaris Tanah Air. Penjualannya hingga September 2025 sudah tembus 21.314 unit. Harga menjadi salah satu faktor pemikat di samping fiturnya yang lengkap.

    Mobil listrik BYD itu bisa dibawa pulang mulai Rp 190 jutaan. Ya, pabrikan asal Shenzhen tersebut diketahui belum melakukan penyesuaian harga mobilnya yang dijual di Indonesia. Nah buat kamu yang mau beli mobil BYD, berikut ini daftar harga lengkapnya.

    Harga Mobil BYD Terbaru

    Harga BYD Atto 1

    Atto 1 Dynamic: Rp 195 jutaAtto 1 Premium: Rp 235 juta

    Harga BYD Dolphin

    Dynamic Standard Range: Rp 369 jutaPremium Extended Range: Rp 429 juta

    Harga BYD M6

    Standard (7 Seater): Rp 383 jutaSuper (7 Seater): Rp 423 jutaSuperior Captain (6 Seater): Rp 433 juta

    Harga BYD Atto 3

    Advanced Standard Range: Rp 470 jutaSuperior Extended Range: Rp 520 juta

    Harga BYD Seal

    Premium Extended Range: Rp 639 jutaPerformance (AWD): Rp 750 juta

    Harga BYD Sealion 7

    Premium: Rp 629 jutaPerformance: Rp 719 jutaSpesifikasi Mobil BYD

    Dengan harga bervariasi, setiap mobil BYD punya spesifikasi berbeda-beda. Jarak tempuhnya paling rendah 300 km dan yang terjauh tembus 650 km. Pertama ada BYD Atto 1 yang mengusung baterai 30,08 kWh dan 38,88 kWh. Jarak tempuhnya hingga 380 km. Selanjutnya BYD M6 ditawarkan dalam opsi baterai 55,4 kWh dengan jarak 420 km dan 72,8 kWh jarak tempuhnya 530 km. Kemudian BYD Atto 3 versi Advanced-STD dibekali baterai 49,92 kWh dengan jarak tempuh 410 km. Versi Extended Range menggendong baterai 60,48 KWh dan jaraknya 480 km.

    BYD Dolphin punya opsi baterai 44,9 kWh dan 60,48 kWh. Jarak tempuhnya masing-masing 410 km dan 490 km. BYD Seal dan Sealion 7 dilengkapi baterai dengan kapasitas 82,56 kWh namun jarak tempuhnya berbeda. BYD Seal menjanjikan jarak tempuh 580 km untuk varian Seal Performance (AWD) sedangkan varian Premium jarak tempuhnya 650 km.

    Terakhir ada Sealion 7 dengan jarak tempuh 542 km untuk varian Performance dan 567 km untuk varian Premium. Nah itu tadi spesifikasi mobil BYD. Untuk diketahui, mulai tahun depan, mobil BYD bakal diproduksi di Indonesia. Soal harganya, bisa jadi akan ada penyesuaian.

    (dry/din)

  • Babak Baru Penghiliran Nikel, Izin Baru Smelter Dibatasi

    Babak Baru Penghiliran Nikel, Izin Baru Smelter Dibatasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akhirnya membatasi izin investasi baru untuk pembangunan smelter nikel yang hanya memproduksi produk antara (intermediate) tertentu di Indonesia. Kebijakan ini dinilai dapat mendorong pengembangan penghiliran nikel ke tahap lebih lanjut.

    Adapun, pembatasan izin smelter baru itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Beleid ini mensyaratkan bagi industri pembuatan logam dasar bukan besi tidak membangun smelter yang khusus memproduksi produk intermediate, seperti nickel matte, mixed hydroxide precipitate (MHP), feronikel (FeNi), dan nickel pig iron (NPI).

    “Dalam hal menjalankan kegiatan pemurnian nikel dengan teknologi pirometalurgi [RKEF], memiliki dan menyampaikan surat pernyataan tidak memproduksi NPI, FeNi, dan nickel matte,” demikian tertulis dalam lampiran 1.F 3534 beleid tersebut dikutip Minggu (9/11/2025).

    Masih dalam lampiran yang sama, pemerintah juga membatasi investasi baru pembangunan smelter dengan teknologi hidrometalurgi atau berbasis high pressure acid leach (HPAL) yang hanya memproduksi MHP. Adapun, MHP umumnya menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

    Jika mengacu pada klasifikasi bisnisnya, smelter yang dimaksud termasuk dalam kategori industri manufaktur. Artinya, bukan yang terintegrasi dengan pertambangan. Dengan kata lain, aturan ini berlaku untuk perusahaan smelter nikel yang mendapat izin usaha industri (IUI) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

    Menanggapi kebijakan tersebut, Ketua Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) Arif Perdana Kusumah mengamini bahwa pembatasan izin smelter baru yang memproduksi produk antara itu dirancang untuk membuka peluang investasi baru. Ini khususnya demi mengundang investor untuk memproduksi produk hilir lebih lanjut seperti baja tahan karat, nikel sulfat, atau bahkan barang jadi.

    Menurutnya, investasi smelter yang memproduksi produk jadi, akan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi industri nikel di Indonesia.

    “Melalui peraturan pemerintah ini [PP Nomor 28 tahun 2025], pemerintah Indonesia masih memperbolehkan proyek pengolahan dan pemurnian nikel baru sepanjang badan usaha tersebut tidak hanya bertujuan menghasilkan produk antara, tetapi juga mengembangkan produk akhir lebih lanjut,” ujar Arif kepada Bisnis, Minggu (9/11/2025). 

    Namun demikian, pihaknya meminta pemerintah memberikan pengecualian untuk sejumlah proyek smelter yang sedang dibangun. Artinya, smelter yang saat ini sedang dibangun masih diperbolehkan untuk diteruskan hingga rampung.

    Arif menuturkan, saat ini, beberapa perusahaan anggota FINI telah memulai pembangunan smelter sebelum PP Nomor 28 tahun 2025 tersebut berlaku. Menurutnya, proses pembangunan ini telah berlangsung cukup lama. Perusahaan juga telah menggelontorkan dana investasi yang signifikan.

    Oleh karena itu, FINI juga mengadvokasi para anggotanya yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan smelter.

    “Kami memohon agar pemerintah memberikan pengecualian terhadap ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025, dengan mempertimbangkan kesiapan produksi dan proses konstruksi atau pengembangan yang telah dilakukan,” katanya.

    Dia menyebut bahwa permohonan ini semata-mata untuk menjaga produktivitas industri hilir mineral nikel dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkeadilan.

    Menjaga Keekonomian Nikel

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) Bisman Bhaktiar menilai kebijakan pemerintah itu sudah tepat karena memang jumlah smelter existing sudah berlebih.

    Dia mengatakan, pembatasan smelter penting untuk menjaga pasokan dan memperbaiki harga nikel di tingkat global. Maklum, belakangan harga nikel kini anjlok hampir 40% dibandingkan dengan 5 sampai 7 tahun lalu, dari level US$38.000 per ton menjadi US$15.000 per ton.

    Anjloknya harga nikel itu tak lepas dari maraknya smelter di Tanah Air. Sayangnya, menjamurnya smelter tidak diimbangi dengan permintaan yang stabil di pasar global.

    Alhasil, beberapa smelter pun tumbang tahun ini. Berdasarkan catatan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), setidaknya terdapat empat smelter besar investasi dari China di wilayah Sulawesi yang menyetop sebagian atau total lini produksinya.

    Empat smelter yang dimaksud yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang mengurangi 15-20 lini produksi nikel sejak awal 2024. Sepanjang tahun lalu, tercatat 28 smelter ditutup di berbagai wilayah, paling banyak dari PT GNI.

    Kemudian, PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang menghentikan beberapa lini baja nirkarat dan jalur cold rolling sejak Mei 2025. Lalu, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe yang mengurangi kapasitas produksi, meski datanya tidak menyebutkan jumlah lini spesifik.

    Terbaru, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (HNAI) yang disebut telah mengurangi kapasitas agregat dan menghentikan operasional sementara sejak 15 Juli 2025. Alhasil, dikabarkan 1.200 karyawan terdampak dirumahkan.

    Karena itu, Bisman menilai pembatasan pembangunan smelter baru menjadi hal mendesak. “Hal ini juga penting untuk menjaga kesinambungan pasokan nikel. Selain itu, juga untuk menjaga keseimbangan nilai keekonomian produk nikel,” ucapnya.

    Dia berpendapat, ke depan pemerintah perlu lebih fokus pada membangun ekosistem industri nikel serta produk turunan dari smelter.

    Di sisi lain, Bisman mengamini kebijakan baru itu dapat membuat investor gusar. Ini khususnya bagi investor yang sebelumnya berencana membangun smelter yang memproduksi MHP, FeNi, dan NPI.

    “Dampak negatifnya mungkin terkait kepercayaan investor terutama investor yang sudah siap-siap mau bangun smelter,” tutur Bisman.

    Pengendalian Izin Tambang Perlu Diperhatikan

    Sementara itu, ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat, pembatasan izin investasi pembangunan smelter nikel baru harus diiringi moratorium izin tambang.

    Menurutnya, hal ini perlu dilakukan jika pemerintah memang betul-betul ingin mengatasi oversuplai nikel. Bhima mencatat jumlah smelter nikel yang sudah berdiri saat ini sebanyak 54 unit.

    Dia menilai jumlah itu berperan dalam oversuplai produksi nikel olahan di pasar ekspor. Sementara itu, terdapat 38 smelter yang sedang dalam tahap konstruksi dan 45 smelter dalam perencanaan.

    Selanjutnya, Bhima menyebut bahwa jumlah rencana keuangan anggaran perusahaan (RKAP) yang tahun ini disetujui oleh Kementerian ESDM sudah sebanyak 292 izin, dengan total izin usaha pertambangan khusus (IUPK) seluas 866.292 hektare.

    “Dengan luasan konsesi yang begitu besar dan izin tambang yang terus bertambah, meski izin smelter baru dimoratorium, tanpa kontrol di sektor hulu hanya akan memindahkan tekanan dari industri pengolahan ke kawasan tambang,” ucap Bhima.

    Menurutnya, jika IUPK tak dibatasi, maka akan memperparah kerusakan ekologis dan konflik sosial.

    Dalam laporan bersama, Celios dan CREA mencatat total kerugian pendapatan petani dan nelayan di wilayah nikel sebesar US$234,84 juta atau sekitar Rp3,64 triliun dalam 13 tahun ke depan. Di samping itu, terdapat potensi lebih dari 3.800 kematian dini pada 2025 dan hampir 5.000 kasus pada 2030.

    Dia juga mencermati adanya kontradiksi antara moratorium izin smelter dengan rencana Danantara yang ingin membangun smelter baru.

    Menurutnya, di tengah situasi pasar yang jenuh dan harga yang terus merosot, pemerintah Indonesia justru mengumumkan akan membiayai proyek smelter nikel milik Vale Indonesia (INCO) dan GEM Co. Ltd. (China), melalui program Danantara.

    “Kontradiksi ini memperlihatkan inkonsistensi kebijakan: di satu sisi pemerintah berupaya menahan ekspansi, tetapi di sisi lain tetap mendorong investasi baru melalui skema pembiayaan negara,” kata Bhima.