Negara: Republik Rakyat Cina

  • Chengdu All Gamers Juara KPL 2025 dan Bawa Pulang Rp 46,9 Miliar, Siap Lanjut ke KIC di Manila

    Chengdu All Gamers Juara KPL 2025 dan Bawa Pulang Rp 46,9 Miliar, Siap Lanjut ke KIC di Manila

    Liputan6.com, Jakarta – Chengdu All Gamers (AG) keluar sebagai juara King Pro League (KPL) Grand Finals 2025, setelah tim esports tersebut tampil dominan saat melawan Wolves Esports.

    Berlangsung di National Stadium Beijing (Bird’s Nest), pertarungan kedua tim ini berjalan panas hingga babak akhir best-of-five. Sempat memimpin game pertama, Wolves Esports mampu mengimbangi dominasi AG.

    Chengdu All Gamers kembali memimpin pertandingan dan selangkah lebih dekat untuk menjadi juara KPL 2025. Sayangnya, Wolves Esports hasil mengamankan kemenangan di game keempat dan memperpanjang ‘nafas’ mereka.

    Namun, kekuatan para pemain AG masih terlalu kuat untuk ditumbangkan dan menutup seri dengan skor 4-2. “Kami sudah mempersiapkan diri sepanjang  tahun. Meraih gelar di stadion ini adalah momen tidak akan kami lupakan,” kata Yinuo dalam sesi wawancara pasca-pertandingan.

    Tampil sebagai juara, AG mendapatkan skin eksklusif FMVP, skin signature tim, avatar frame khusus, dan team voice line in-game akan menjadi bagian permanen dalam Honor of Kings.

    Pertama kali digelar di Bird’s Nest, ajang Grand Final KPL 2025 menorehkan catatan sejarah untuk kompetisi esports mobile. Disebutkan, ada 62.196 penonton yang hadir langsung dalam ajang Grand Final ini dan menjadi salah satu turnamen esports terbesar yang pernah digelar di China.

     

  • BPOM Perkuat Kolaborasi Akademik dan Regulasi di Bidang Kesehatan Global

    BPOM Perkuat Kolaborasi Akademik dan Regulasi di Bidang Kesehatan Global

    Jakarta

    Kepala BPOM, Taruna Ikrar mengunjungi Tsinghua University, China, guna memperkuat kerja sama di bidang akademik dan regulasi kesehatan. Kunjungannya menjadi momen penting dalam mempererat kolaborasi antara lembaga pengawas dan institusi pendidikan tinggi untuk menghadapi berbagai tantangan global di sektor obat dan pangan.

    Taruna menegaskan pentingnya sinergi antara regulator dan kalangan akademisi untuk menjamin keamanan, kualitas, dan efektivitas produk kesehatan, terutama yang berkaitan dengan produk terapi lanjut serta produk biologis.

    “Kami percaya bahwa universitas dan regulator memiliki peran yang sama pentingnya dalam memastikan ilmu pengetahuan melayani masyarakat melalui teknologi dan kepercayaan,” ujar Taruna dalam kuliah tamu yang disampaikan di hadapan para pimpinan dan akademisi Tsinghua University, dikutip dari laman BPOM, Senin (10/11/2025).

    Dalam kesempatan ini, Taruna memaparkan sistem pengawasan komprehesif yang mencakup regulasi pra-pasar dan pasca-pasar, pengakan hukum, srta pemberdayaan masyarakat. Kini, pengawasan pasca-pasar dipekuat dengan teknologi digital berbasis barcode dan e-labelling. Hal ini memungkinkan untuk mempermudah deteksi dini produk ilegal dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

    Taruna juga menyampaikan data kontribusi sektor promosi dan makanan terhadap perekonomian nasional. Pada tahun 2023, sektor ini menyumbang 8,3 persen produk domestik bruto (PDB) nasional. Proyeksi pertumbuhan pasar farmasi mencapai Rp 174,4 triliun pada tahun 2025.

    BPOM juga menyoroti perkembangan pesat produk biologis dan ATMP secara global. Menurut data IQVIA dan Maximize Market Research, pasar ATMP diperkirakan bakal tumbuh hingga USD 22,45 di tahun 2027, degan potensi besar dalam pengobatan penyakit genetik, kanker, serta gangguan neudegeneratif.

    Demi mendukung akses terhadap terapi inovatif, BPOM merevisi sejumlah regulasi penting, seperti pedoman uji klinis serta penilaian ATMP. Selain itu, lembaga ini menerapkan mekanisme “reliance” yang memungkinkan untuk menggunakan hasil evaluasi dari regulator negara maju, seperti United States Food and Drud Administration (US-FDA), European Medicines Agency (EMA), dan Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (PMDA), untuk mempercepat proses perizinan tanpa mengorbankan kualitas.

    Taruna juga menyoroti pentingnya kolaborasi triple helix, antara akademisi, industri, dan pemerintah melalui konsep ABG (academic-business-government) dalam pengembangan produk biologis di Indonesia.

    Kunjungan BPOM juga membahas peluang kemitraan antara BPOM dan Tsinghua Unversity dalam riset regulasi, pengobatan presisi, dan inovasi produk kesehatan. Diharapkan, semakn banyak ilmuwan muda Indonesia yang menempuh pendidikan di Tsinghua dan berkontribusi pada penguatan ekosistem kesehatan nasional.

    “Hari ini menandai bukan hanya kemitraan kelembagaan, tetapi juga semangat persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok, berakar pada rasa hormat terhadap ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kemanusiaan,” tutup Kepala BPOM.

    Tak ketinggalan, kunjungan ini turut mencatat data kerja sama Tsinghua Univesity dengan berbagai institusi di Indonesia, termasuk Universias Indonesia, UGM, Kementerian Kesehatan, serta program beasiswa pemerintah yang mencakup bidang matematika, inovasi, genomik, dan teknologi vokasi.

    Sementara itu, Chairman Indonesia-China Joint Research and Development Centre on Vaccine and Genomics. Zhang Linqi mendorong percepatan kerja sama antara Tsinghua University dengan BPOM. Dia juga mengapresiasi penerapan konsep ABG yang dikembangkan oleh BPOM di bawah kepemimpinan Taruna dan mendukung implementasi kolaborasi lanjutan berdasarkan konsep tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Ini 23 Produk Skincare Berbahaya! Picu Kanker-Ginjal Rusak”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Alarm Industri Keramik: Produksi Turun Drastis, Pasar Global Susut

    Alarm Industri Keramik: Produksi Turun Drastis, Pasar Global Susut

    Bisnis.com, YOGYAKARTA — Produksi keramik global mengalami koreksi mendalam hingga 10,8% pada 2024. Penurunan ini menjadi salah satu koreksi terdalam dalam satu dekade terakhir setelah mencapai puncak produksi pada 2018-2019 dan penurunan 2024. 

    Vice Chairman World Ceramic Tiles Forum (WCTF) Raul Carnicer menegaskan pentingnya kolaborasi global di tengah perubahan ekonomi dan regulasi yang semakin cepat. 

    “Dalam konteks global saat ini, ketika kondisi ekonomi dan regulasi semakin berkembang, kolaborasi menjadi lebih penting dari sebelumnya bagi industri kita,” ujar Raul dalam Annual Meeting 2025 WCTF, Senin (10/11/2025).

    Data WCTF mencatat dinamika signifikan dalam produksi keramik dunia selama 2020–2024. Produksi global pada 2020 mencapai 1,28 triliun meter persegi, naik ke 1,33 triliun meter persegi pada 2021 dan 1,35 triliun meter persegi 2022. 

    Namun, produksi turun menjadi 1,26 triliun meter persegi 2023 dan merosot lebih dalam menjadi 1,13 triliun meter persegi pada 2024, atau turun 10,8%.

    Raul menilai pembahasan tantangan bersama, khususnya terkait sektor perumahan menjadi kunci untuk menjaga daya saing industri. Dia juga menyebut banyak isu yang terus berulang dalam beberapa tahun terakhir tetapi semakin kompleks.

    Menurut Raul, isu yang paling menonjol mencakup biaya energi dan karbon, akses bahan baku, transportasi, kesejahteraan dan keselamatan pekerja, serta kinerja lingkungan produk konstruksi sepanjang siklus hidup, termasuk jejak karbon.

    “Pertemuan ini bukan hanya menjadi ruang evaluasi tantangan, tetapi juga kesempatan untuk menonjolkan keunggulan produk berbasis keramik,” tuturnya. 

    Dia menantikan diskusi mengenai kontribusi keramik terhadap keamanan energi, efisiensi, dan ketahanan terhadap api, yang dinilai belum sepenuhnya dikenal atau dihargai publik. Raul juga menegaskan pentingnya standardisasi dalam memperkuat industri global. 

    Dalam laporannya, China tetap menjadi produsen terbesar, tetapi turun tajam dari 856 miliar meter persegi (2020) menjadi 731 miliar meter persegi pada 2022, lalu jatuh ke 792,9 juta meter persegi pada 2023 sebelum sedikit naik ke 825 juta meter persegi pada 2024.

    Di sisi lain, Brasil turun dari puncaknya 104 miliar meter persegi pada 2021 menjadi 927 juta meter persegi (2022) dan 792 juta meter persegi pada 2023, kemudian naik tipis ke 825 juta meter persegi pada 2024.

    Sementara itu, Indonesia melonjak dari 304 juta meter persegi pada 2020 menjadi 410 juta meter persegi pada 2021–2022, lalu melejit ke 412 juta meter persegi pada 2023 dan turun menjadi 393 juta pada 2024.

    Jepang relatif stabil 410–420 juta meter persegi pada 2020–2023, lalu ke 393,84 juta meter persegi pada 2024 dan Malaysia turun dari 14,70 juta meter persegi pada 2020 menjadi 10,70 juta meter persegi pada 2024). 

    Lebih lanjut, Turki stabil 89 juta meter persegi pada 2020–2021, kemudian turun ke 56 juta meter persegi pada 2023–2024 dan India naik signifikan dari 11,5 miliar meter persegi pada 2020 menjadi 28 miliar meter persegi pada 2023), namun diperkirakan menurun ke 26 miliar meter persegi pada 2024. 

    Dari sisi konsumsi per kapita, negara-negara pemain industri keramik mengalami kontraksi -3,94% secara tahunan pada 2023. Hal ini menggambarkan pelemahan konsumsi yang diproyeksi berlanjut hingga tahun ini. 

  • Berkunjung ke China, BPOM Dorong Modernisasi Sistem Pengawasan Berbasis AI

    Berkunjung ke China, BPOM Dorong Modernisasi Sistem Pengawasan Berbasis AI

    Jakarta

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar melakukan kunjungan resmi ke Tsinghua Changgung Hospital di Beijing, China. Rumah sakit ini dikenal sebagai pelopor dalam penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam layanan kesehatan dan menjadi rumah sakit AI pertama di dunia yang berafiliasi dengan Tsinghua University.

    Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya strategis BPOM dalam menjajaki pemanfaatan teknologi mutakhir untuk memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan di Indonesia.

    Di tengah transformasi digital global, BPOM menapaki jejak inovasi kesehatan masa depan dengan menyaksikan langsung bagaimana AI mengubah wajah pelayanan medis, dari diagnosis hingga manajemen rumah sakit.

    Tsinghua Changgung Hospital mengembangkan sistem ‘agent hospital’, yang memungkinkan dokter virtual berbasis AI melakukan diagnosis, konsultasi, dan rekomendasi pengobatan secara mandiri. Teknologi ini telah diterapkan di berbagai departemen, termasuk oftalmologi, radiologi, dan pernapasan, dengan hasil yang menunjukkan peningkatan efisiensi, akurasi, dan kecepatan layanan.

    Pemeriksaan medis berbasis AI di rumah sakit ini mampu memproses data pasien secara real-time, mengintegrasikan rekam medis elektronik, dan memberikan analisis komprehensif yang mendukung pengambilan keputusan klinis.

    Pihak manajemen Tsinghua Changgung Hospital menerangkan bahwa fasilitas ini baru saja melakukan ekspansi ke tahap II.

    “Tahap selanjutnya, kami akan meningkatkan kapasitas menjadi 1.500 tempat tidur yang mampu melayani hingga 10.000 pasien rawat jalan per hari,” ujar salah satu dokter kepada Kepala BPOM RI.

    “Desain interior rumah sakit menggabungkan elemen seni dan teknologi, menciptakan suasana penyembuhan yang humanis dan modern,” lanjutnya.

    Bagi BPOM, kunjungan ini memiliki relevansi yang kuat dalam konteks penguatan sistem pengawasan berbasis digital. Pemanfaatan AI berpotensi besar dalam mendeteksi dini efek samping obat dan makanan melalui analisis big data, mengintegrasikan sistem rekam medis dengan database pengawasan, serta meningkatkan efisiensi inspeksi dan audit fasilitas produksi.

    Teknologi ini juga membuka peluang pengembangan platform edukasi publik berbasis AI yang interaktif dan personal, serta mendukung pengujian cepat berbasis machine learning untuk mendeteksi kontaminan atau bahan berbahaya.

    Ikrar menegaskan bahwa BPOM siap bertransformasi menuju sistem pengawasan yang lebih cerdas dan terintegrasi. Menurutnya, teknologi seperti AI saat ini bukan hanya alat, tetapi faktor penting dalam mengoptimalkan perlindungan kesehatan masyarakat.

    “Kami melihat langsung bagaimana kecerdasan buatan mampu menghadirkan layanan kesehatan yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi. BPOM berkomitmen untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam sistem pengawasan obat dan makanan di Indonesia, agar lebih responsif terhadap tantangan zaman,” ujar Ikrar.

    Menurutnya, kunjungan ini juga membuka peluang kerja sama bilateral antara BPOM dan institusi kesehatan Tiongkok, khususnya dalam pengembangan sistem e-health, pertukaran data, dan peningkatan kapasitas tim BPOM dalam menjalankan tugas.

    “Teknologi bukan sekadar alat, tetapi mitra strategis dalam melindungi kesehatan masyarakat. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas negara seperti ini akan memperkuat kapasitas pengawasan, termasuk kualitas tim BPOM, dan membuka jalan bagi inovasi yang berdampak luas untuk kepentingan masyarakat kita,” tambahnya.

    Dengan menggabungkan teknologi, seni, dan pelayanan humanis, Tsinghua Changgung Hospital menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat memperkuat sistem kesehatan dan pengawasan publik. BPOM menapaki jejak tersebut sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga keamanan dan mutu produk obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: BPOM Minta Tambahan Anggaran Rp 2,6 T, Tak Mau Kasus Gagal Ginjal Akut Terulang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • China Mulai Longgarkan Pembatasan Ekspor Chip Nexperia untuk Komponen Otomotif

    China Mulai Longgarkan Pembatasan Ekspor Chip Nexperia untuk Komponen Otomotif

    JAKARTA – Pemerintah China melalui Ministry of Commerce of the People’s Republic of China (MOFCOM) mengumumkan pemberian pengecualian terhadap pembatasan ekspor chip produksi Nexperia yang digunakan untuk keperluan sipil. Kebijakan ini menjadi sinyal meredanya tekanan pada rantai pasok komponen elektronik yang selama ini memengaruhi industri otomotif global.

    Pelonggaran ini diberikan setelah ekspor chip Nexperia sempat dibekukan sebagai respons atas pengambilalihan perusahaan tersebut oleh pemerintah Belanda pada 30 September 2025. Kebijakan sebelumnya menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya produksi kendaraan di berbagai negara karena banyak komponen otomotif masih bergantung pada chip dasar dari Nexperia.

    Dilansir dari Reuters, Senin, 10 November, MOFCOM belum merinci definisi “keperluan sipil”, namun sejumlah perusahaan Jerman dan Jepang disebut sudah menerima izin ekspor kembali dari China. Pemerintah China juga berharap Uni Eropa dapat mendorong Belanda untuk mencabut keputusan pengambilalihan Nexperia yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan.

    Direktur Eksekutif Aumovio, pemasok komponen otomotif asal Jerman, mengatakan bahwa perusahaan mereka telah menerima lisensi ekspor dari China dan pengiriman chip dari fasilitas Nexperia kembali berjalan. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa proses normalisasi tidak terjadi seketika.

    “Masih akan butuh waktu hingga semua proses dan prosedur berjalan normal kembali. Dalam empat hingga enam minggu ke depan, bisa tetap ada masalah pada pasokan,” ujarnya.

    Chip buatan Nxperia memiliki peran penting di sektor otomotif. Perusahaan tersebut memproduksi ratusan juta semikonduktor sederhana seperti dioda, transistor, dan MOSFET yang digunakan pada sistem kelistrikan kendaraan, kontrol pengereman, airbag, hingga fitur kenyamanan.

    Kalangan produsen otomotif Eropa menyambut baik pengecualian ini, tetapi tetap berhati-hati. Mereka menilai masih ada sejumlah pertanyaan mengenai mekanisme pemberian izin ekspor dan kecepatan pemulihan distribusi komponen hingga kembali ke level normal.

  • CIIE kian berperan sebagai platform pertumbuhan bersama

    CIIE kian berperan sebagai platform pertumbuhan bersama

    Beijing (ANTARA) – Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kedelapan, yang dibuka pekan lalu di Shanghai, menarik perhatian dunia sebagai bukti vitalitas ekonomi China dan komitmennya terhadap keterbukaan. Para pemimpin dan pengusaha dari seluruh dunia memuji ajang ini sebagai platform utama untuk kerja sama perdagangan dan kemakmuran bersama.

    Ajang yang berlangsung selama enam hari ini mencatat rekor baru dalam hal skala, dengan partisipasi dari 155 negara, kawasan, dan organisasi internasional. Menurut Kementerian Perdagangan China, pameran ini menghadirkan 4.108 peserta pameran dari luar China di area pameran seluas lebih dari 430.000 meter persegi.

    Marko Lotric, selaku presiden Dewan Nasional Slovenia, mengatakan dalam wawancara tertulis dengan Xinhua sebelum kunjungannya ke China bahwa CIIE mewakili kesempatan untuk menampilkan inovasi, teknologi, dan produk berkualitas Slovenia baik ke pasar China maupun global.

    Lotric memimpin delegasi yang terdiri dari tujuh perusahaan Slovenia dari berbagai sektor untuk berpartisipasi dalam acara tersebut dan menyampaikan pidato pada upacara pembukaan. “Kami berharap CIIE dapat menghasilkan peluang bisnis baru, mendorong pertukaran pengetahuan, dan memperkuat kemitraan jangka panjang antara perusahaan Slovenia dan China,” katanya.

    Seorang pengunjung mempelajari produk mawar dari Iran di area pameran Barang Konsumen pada Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, pada 7 November 2025. (Xinhua/Ding He)

    Dia memuji CIIE sebagai platform global yang mendorong keterbukaan, kolaborasi, dan berbagi inovasi. “Ini membantu negara-negara seperti Slovenia membangun kemitraan baru, menjelajahi pasar baru, dan berkontribusi terhadap pembangunan yang saling menguntungkan,” ujarnya.

    Lotric menambahkan bahwa Slovenia menghargai upaya China untuk mendukung ekonomi global yang terbuka dan inklusif, yang memperkuat konektivitas, memfasilitasi akses pasar, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

    Pakar media Kirgizstan Taalaibek Oroskulov menggambarkan CIIE sebagai platform unggulan untuk menampilkan teknologi mutakhir, serta menuturkan bahwa signifikansi globalnya “sangatlah besar”.

    “Para pengusaha China dapat melihat berbagai inovasi global di satu tempat, sementara para pebisnis asing menemukan kondisi yang lebih menguntungkan di China untuk memperluas produksi mereka, yang pada akhirnya mengarah pada kesuksesan.”

    Oroskulov menyoroti bahwa keberhasilan China di pasar global tidak hanya bergantung pada kapasitas industri dan produksi yang kuat, tetapi juga pada filosofi kerja sama terbuka yang didasarkan pada rasa hormat dan kemitraan setara yang memberikan hasil yang saling menguntungkan.

    Perusahaan keluarga bernama Zotter Chocolate dari Austria telah berpartisipasi dalam setiap edisi CIIE sejak 2018. Pameran ini adalah “pameran terbesar dan paling penting yang kami ikuti di China, karena pengaruhnya dapat membuat merek kami dikenal oleh orang-orang dari seluruh China,” kata Julia Zotter, CEO junior di perusahaan tersebut.

    Seorang pria berpartisipasi dalam tantangan angkat beban di stan Johnson Health Tech di area Pameran Barang Konsumen dalam ajang Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, pada 8 November 2025. (Xinhua/Wang Zecong)

    Dia mengatakan bahwa perusahaannya merasa diterima di China sejak mulai berinvestasi di pasar tersebut 12 tahun lalu, dengan otoritas setempat memberikan dukungan kuat dan memperlakukan mereka sebagai bagian dari komunitas bisnis lokal.

    Melalui platform seperti CIIE, perusahaan ini juga menyaksikan ketangguhan ekonomi China. “Saya yakin pada prospek perekonomian China karena saya yakin China memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan, memungkinkan semua orang untuk bekerja bersama ke arah yang benar,” kata Zotter.

    Safari Import and Export Company dari Sudan terus berpartisipasi setiap tahun dalam CIIE, memperkenalkan produk pertanian Sudan seperti wijen, gom akasia, dan kacang tanah ke China.

    Direktur jenderal perusahaan tersebut, Mamdouh Shenouda Mamlouk, menyebut pameran ini sebagai “platform untuk ketahanan ekonomi dan peluang penting untuk memperkuat kerja sama antara Sudan dan China.”

    “Setiap partisipasi baru mendatangkan lebih banyak mitra dan peluang yang lebih besar,” kata Mamlouk, seraya menyebutkan bahwa nilai kontrak meningkat dari 8 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.704) pada 2019 menjadi lebih dari 27 juta dolar AS pada 2024.

    “Pameran ini telah memberi kami jendela nyata ke pasar China dan memperkuat keyakinan mitra-mitra kami terhadap Sudan sebagai pemasok tepercaya untuk produk-produk alami bernilai tinggi,” ujar Mamlouk.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Sorot Kasus SMKN 72, Ini 3 Gim Battle Royale Terpopuler di Indonesia

    Prabowo Sorot Kasus SMKN 72, Ini 3 Gim Battle Royale Terpopuler di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemerintah berencana membatasi game online yang mengandung unsur kekerasan seperti genre battle royale, setelah ramai kasus ledakan yang terjadi di SMKN 72 Jakarta.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta semua pihak untuk mewaspadai pengaruh gim daring atau game online dan perundungan di kalangan siswa. 

    Pengaruh game online perang  bisa memberikan dampak yang besar bagi siswa, khususnya saat pelajar belum bisa memilih hal yang bisa diaplikasikan dan yang sebaiknya tidak boleh diaplikasikan.

    Salah satu pengaruh game online yang viral di publik adalah terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta, pada akhir pekan silam.

    “Presiden Prabowo tadi menyampaikan bahwa kita harus berpikir untuk membatasi dan mencari jalan keluar terhadap pengaruh dari game online,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada wartawan.

    Sementara itu, merujuk pada platform Google Play, berikut daftar gim royale yang paling banyak diunduh per November 2025:

    Free Fire (1 miliar unduh)

    Free Fire adalah game mobile bergenre battle royale yang dikembangkan oleh 111 Dots Studio dan diterbitkan oleh Garena. Dalam game ini, 50 pemain diterjunkan ke sebuah pulau untuk bertarung dan bertahan hidup hingga hanya satu pemain atau tim yang tersisa sebagai pemenang. Gameplay-nya menekankan aksi cepat, pertarungan singkat, serta mekanisme survival seperti mencari senjata, kendaraan, dan perlengkapan di area yang terus menyempit .

    Free Fire telah diunduh lebih dari 1,8 miliar kali secara global sejak pertama kali dirilis, menjadikannya salah satu game mobile paling banyak diunduh di dunia dan di Indonesia.

    Garena sebagai pemilik game ini mengantongi pendapatan sekitar US$559,1 juta atau Rp9,3 triliun dari segmen hiburan, tumbuh 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Pendapatan ini  didorong oleh keberhasilan Free Fire sebagai game battle royale mobile dengan ekosistem pemain dan pembelanjaan dalam game yang sangat besar

    PUBG (500 juta unduh)

    PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds) adalah game battle royale dengan jumlah peserta 100 pemain dalam 1 pertandingan. Versi mobile game ini dikembangkan oleh Tencent dan tersedia gratis di Android dan iOS .

    Jumlah Pengunduh dan Pengguna PUBG Mobile

    Informasi yang beredar, PUBG Mobile telah mencapai lebih dari 1,3 miliar unduhan secara global dengan jumlah pengguna aktif sekitar 323 juta secara global.

    Sementara itu, pendapatan Tencent dari segmen hiburan, khususnya video game (gaming), pada kuartal kedua 2025 mencapai sekitar US$5,6 miliar atau Rp 87 triliun untuk pasar domestik (China), dan sekitar US$2,3 miliar/Rp 35 triliun) dari pasar internasional.

    Call of Duty Mobile (50 juta unduh)

    Call of Duty Mobile adalah game FPS (first-person shooter) yang dikembangkan oleh TiMi Studio Group (bagian dari Tencent) dan diterbitkan oleh Activision. Game ini menggabungkan mode multiplayer klasik dengan mode battle royale. Di Play Store, game ini telah diunduh sebanyak 50 juta kali.

  • BYD Atto 3 Punya Jarak Lebih Jauh, Jakarta-Madiun Sekali Isi

    BYD Atto 3 Punya Jarak Lebih Jauh, Jakarta-Madiun Sekali Isi

    Jakarta

    BYD Atto 3 dilaporkan punya varian dengan jarak tempuh lebih jauh. Kemampuan terbaru mobil listrik itu bisa menempuh jarak Jakarta – Madiun sekali isi daya.

    Dicuplik dari Carnewschina, Senin (10/11/2025), BYD Atto 3, yang juga dikenal Yuan Plus untuk pasar China bakal memiliki baterai pack Blade (Lithium Ferro Phosphate) berkapasitas 74.88 kWh, meningkat dari kapasitas sebelumnya 60.48 kWh atau 49.92 kWh.

    Dengan baterai tersebut, BYD Atto 3 disebut memiliki jarak tempuh hingga 650 km, berdasarkan standar uji CLTC Tiongkok. Well, jika dihitung secara kasar bisa melibas Jakarta – Madiun yang berjarak 637 kilometer.

    Peningkatan performa yang diungkapkan oleh MIIT (Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok) memperlihatkan BYD tidak hanya meningkatkan jangkauan, tetapi juga secara drastis meningkatkan performa model Atto 3.

    Salah satu bocorannya, BYD Atto 3 menggunakan motor listrik TZ200XYC yang juga digunakan pada BYD Seal. Di atas kertas, BYD Atto 3 memiliki daya 230 kW (setara 308 hp), sementara versi sebelumnya 150 kW (201 hp). Artinya ada peningkatan sebesar 80 kW atau sekitar 107 hp.

    Seiring dengan peningkatan daya, kecepatan puncak (top speed) mobil ini juga ikut ditingkatkan dari 160 km/jam menjadi 180 km/jam.

    BYD Atto 3 memiliki kenaikan bobot model terbaru menjadi 1.880 kg, atau 190 kg hingga 255 kg lebih berat dari model sebelumnya. Ini adalah dampak langsung dari peningkatan teknis yang masif.

    Di sisi lain, dimensi mobil ini masih sama dengan model sebelumnya. Panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.615 mm, dan jarak sumbu roda 2.720 mm.

    BYD tidak hanya meningkatkan baterai dan performa, tetapi juga sudah memastikan bahwa Atto 3 dilengkapi dengan fondasi teknologi bantuan mengemudi canggih (ADAS) di seluruh varian. BYD Atto 3 saat ini sudah dilengkapi dengan sistem “God’s Eye” C ADAS yang ditopang oleh 29 sensor, – termasuk 5 radar millimeter-wave dan 12 kamera HD.

    Prubahan lokasi charging port dari fender depan kanan ke fender belakang kanan adalah penyesuaian desain yang penting, meskipun mungkin terlihat kecil. Dalam konteks penggunaan sehari-hari, lokasi pengisian daya di belakang (seperti pada tutup tangki bensin) seringkali dianggap lebih praktis dan familiar bagi banyak pengemudi.

    (riar/din)

  • KKP bangun industri budi daya kepiting yang berkelanjutan

    KKP bangun industri budi daya kepiting yang berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan komitmennya untuk membangun industri budi daya kepiting yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor.

    Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu, dalam pernyataannya di Jakarta, Senin, mengatakan pembangunan industri komoditas kepiting tidak hanya bertujuan meningkatkan volume produksi, tetapi juga memastikan keberlanjutan sumber daya dan kelestarian lingkungan pesisir.

    Ia menuturkan seiring meningkatnya permintaan global terhadap rajungan dan kepiting, Indonesia menghadapi tantangan berupa potensi penangkapan berlebihan di alam.

    Untuk menjaga keberlanjutan, KKP mendorong pengembangan budi daya kepiting berkelanjutan serta edukasi kepada masyarakat pesisir.

    Data ekspor menunjukkan pada 2024, rajungan dan kepiting merupakan komoditas ekspor perikanan terbesar keempat Indonesia setelah udang; golongan tuna, cakalang, dan tongkol; serta kelompok cumi, sotong, dan gurita, dengan nilai mencapai 513,35 juta dolar AS atau 8,6 persen dari total ekspor perikanan.

    Negara tujuan utama ekspor meliputi China, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

    “Peningkatan kebutuhan pasar ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat industri budidaya kepiting yang stabil dan berkelanjutan,” kata Haeru.

    Indonesia memiliki sejumlah sentra produksi kepiting, di antaranya Kalimantan Timur, yang tercatat sebagai wilayah dengan produksi tertinggi secara nasional, mencapai 9.801 ton, disusul Jawa Barat dengan 3.007 ton, serta Sulawesi Selatan dengan 2.866 ton per tahun.

    Untuk memperkuat pengembangan sektor tersebut, KKP telah membangun modeling budi daya kepiting di Pasuruan, Jawa Timur, seluas 30 hektare yang dikelola oleh Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jatim.

    Kawasan ini dirancang sebagai model teknologi budi daya kepiting berorientasi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi.

    Prof Yushinta Fujaya, akademisi dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar, menambahkan teknologi pembenihan dan pembesaran kepiting sudah dikuasai Indonesia, namun tantangan terletak pada hilirisasi teknologi dan diseminasi kepada masyarakat.

    Ia menekankan konsep crab silvofishery, yakni budi daya kepiting di kawasan mangrove, sebagai pendekatan efektif yang mampu menyatukan aspek ekonomi dan konservasi.

    Ketua Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) Kuncoro C Nugroho menambahkan bahwa keberlanjutan sumber daya rajungan dapat dicapai apabila pelaku usaha, pembeli, dan pemerintah menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dan ketersediaan stok di alam.

    Ia menekankan pentingnya penelitian dan pengembangan budi daya rajungan agar menghasilkan produk berkualitas setara dengan hasil tangkapan alam.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Terungkap Biang Kerok RI Kebanjiran Impor Baja dari China

    Terungkap Biang Kerok RI Kebanjiran Impor Baja dari China

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan mayoritas kebutuhan baja dalam negeri sekitar 55% dipenuhi dari impor. Terbesar, asal impor baja didominasi dari China.

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengungkap kondisi tersebut terjadi karena produsen baja nasional hanya berorientasi pada pemenuhan sektor konstruksi dan infrastruktur yang selama ini menjadi pasar utama dari industri tersebut. Padahal, permintaan sektor tersebut tengah menurun, baik di Indonesia maupun global.

    “Pada dasarnya di seluruh dunia ini kan properti sebagai salah satu off taker dari industri baja kan betul-betul turun. Memang masalah baja bukan hanya masalah kita tapi di seluruh dunia sedang turun,” kata dia di DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

    Padahal, terdapat sektor lain yang berpeluang besar untuk meningkatkan permintaan baja nasional, yaitu otomotif, perkapalan, alat berat, dan lain-lain

    “Sektor-sektor ini memerlukan jenis baja dengan spesifikasi khusus seperti alloy steel baja paduan atau special steel baja khusus yang memiliki potensi pasar besar baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkapnya.

    Selain itu, industri baja dalam negeri juga mengalami tantangan kualitas mesin produksi yang sudah tua. Hal itu juga yang menyebabkan baja nasional tidak dapat berdaya saing.

    “Sebagian besar produsen masih menghadapi tantangan dalam hal teknologi dan modernisasi peralatan produksi di mana sebagian besar mesin dan teknologi yang digunakan sudah berumur tua dan belum sepenuhnya ramah lingkungan. Kondisi ini mempengaruhi kualitas dan biaya produksi sehingga menjadi hambatan dalam upaya menuju industri baja yang punya daya saing, berkelanjutan, dan berstandar global,” pungkasnya.

    (ada/ara)