Negara: Republik Rakyat Cina

  • Skema Baru Program Gas Murah Disebut Perkuat Daya Saing Industri RI

    Skema Baru Program Gas Murah Disebut Perkuat Daya Saing Industri RI

    Jakarta

    Pemerintah resmi menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi tujuh sektor industri dengan total 253 pengguna gas bumi tertentu. Skema ini dinilai memberikan angin segar bagi dunia usaha.

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perindustrian Saleh Husin mengatakan, skema baru HGBT ini sangat ditunggu-tunggui oleh pelaku industri dalam negeri. Hal ini lantaran sangat besar manfaatnya bagi sektor industri yang bergantung pada gas bumi.

    “Tentu manfaatnya sangat besar bagi industri manufaktur dalam negeri sekaligus memberikan kepastian bagi industri dan memperkuat daya saing nasional. Selain itu dalam rangka mendukung penggunaan energi hijau yang bersih dan ramah lingkungan, juga agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk yang sama dari negara lain terutama negara kawasan ASEAN yang menjadi pesaing kita,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/3/2025).

    Lebih lanjut Saleh Husin mengungkapkan dengan menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi tujuh sektor industri, maka para pelaku industri dalam negeri harus dan wajib mendukung kebijakan dan keinginan bapak Presiden Prabowo agar ekonomi tumbuh 8% itu dapat tercapai.

    Ia juga berharap skema ini dapat diperluas ke sektor industri lain yang terdampak biaya energi tinggi dan yang berorientasi ekspor misal makanan minuman, pulp kertas, kimia, farmasi dan tekstil.

    “Sehingga produk dari industri dalam negeri kita mempunyai daya saing yang kuat, disamping itu perlu diperkuat dengan pengendalian impor barang jadi melalui Neraca Komoditas dan Trade Remedies. Dengan langkah ini, industri dalam negeri dapat lebih terlindungi dari gempuran produk impor murah, khususnya dari China, ASEAN dan negara lainnya sehingga target pertumbuhan ekonomi 8% dapat lebih mudah tercapai” ujar Saleh Husin.

    Sebelumnya dalam penjelasan mengenai skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebutkan tujuannya untuk memperkuat daya saing industri dan efisiensi anggaran negara.

    “Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, HGBT dibedakan berdasarkan pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar US$ 7 per MMBTU (million british thermal unit) dan untuk bahan baku sebesar US$ 6,5 per MMBTU,” kata Bahlil di Jakarta, Jumat (28/2).

    Penetapan HGBT ini memberikan dampak bagi daya saing industri di dalam negeri dari sebelumnya menerima harga gas bumi tertentu pada kisaran US$ 6,75 – 7,75 per MMBTU. Kebijakan HGBT, sambung Bahlil, selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 121 tahun 2020 tentang Penetapan Harga Gas Bumi untuk lebih mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

    Melalui kebijakan ini, Pemerintah berharap sektor industri bisa lebih kompetitif di pasar global, membuka lapangan kerja baru, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan membuat harga produk di dalam negeri lebih terjangkau bagi masyarakat.

    Di samping itu, Pemerintah juga berkomitmen penuh menggenjot pemanfaatan gas bumi dalam bauran energi untuk pembangkit tenaga listrik.

    Kebijakan ini dibarengi dengan pengesahan Keputusan Menteri ESDM Nomor 77.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Penyediaan Tenaga Listrik bagi Kepentingan Umum pada tanggal 26 Februari 2025.

    (rrd/rrd)

  • Kadin Puji Langkah Bahlil! Skema Baru HGBT Perkuat Daya Saing Industri

    Kadin Puji Langkah Bahlil! Skema Baru HGBT Perkuat Daya Saing Industri

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perindustrian Saleh Husin menyambut positif skema baru harga gas bumi tertentu (HGBT) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kebijakan ini mencakup tujuh sektor industri dengan total 253 pengguna gas bumi tertentu, termasuk industri pupuk, oleochemical, petrokimia, baja, kaca, keramik, dan sarung tangan karet.

    Keberlanjutan kebijakan HGBT ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 76.K/MG.01/MEM.M/2025 yang ditandatangani Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 26 Februari 2025. Keputusan ini merupakan perubahan kedua atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu.

    “Kami berterima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri ESDM Mas Bahlil Lahadalia yang telah mendengar aspirasi pelaku industri dalam negeri. HGBT untuk tujuh sektor industri ini memang ditunggu-tunggu,” ujar Saleh Husin di Jakarta, Sabtu (2/3/2025).

    Saleh menilai keputusan ini sangat bermanfaat bagi sektor industri yang bergantung pada gas bumi. Menurutnya, kebijakan ini memberikan kepastian bagi industri manufaktur, memperkuat daya saing nasional, mendukung penggunaan energi hijau yang ramah lingkungan, dan juga agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk yang sama dari negara lain, terutama negara kawasan ASEAN.

    Ia juga menegaskan, skema baru HGBT ini harus didukung oleh seluruh pelaku industri agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang diinginkan Presiden Prabowo dapat tercapai.

    Menurutnya, salah satu cara untuk mencapai target tersebut adalah dengan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri setidaknya 10%. Saat ini, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB nasional baru mencapai 19%, padahal idealnya minimal 29%.

    Saleh juga berharap agar manfaat HGBT dapat diperluas ke sektor industri lain yang terdampak biaya energi tinggi dan berorientasi ekspor, seperti industri makanan dan minuman, pulp dan kertas, kimia, farmasi, serta tekstil.

    “Di samping itu, perlu diperkuat dengan pengendalian impor barang jadi melalui neraca komoditas dan trade remedies. Dengan langkah ini, industri dalam negeri dapat lebih terlindungi dari gempuran produk impor murah, khususnya dari China, ASEAN, dan negara lainnya, sehingga target pertumbuhan ekonomi 8% dapat lebih mudah tercapai,” ujar Saleh Husin.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, skema baru HGBT bertujuan memperkuat daya saing industri sekaligus meningkatkan efisiensi anggaran negara.

    “Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, HGBT dibedakan berdasarkan pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar US$ 7 per MMBTU (million british thermal unit) dan untuk bahan baku sebesar US$ 6,5 per MMBTU,” kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    Penetapan HGBT ini berdampak signifikan bagi daya saing industri dalam negeri, yang sebelumnya menerima harga gas bumi tertentu di kisaran US$ 6,75-7,75 per MMBTU. Kebijakan ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Gas Bumi untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.

    Dengan skema baru HGBT ini, pemerintah berharap sektor industri dapat lebih kompetitif di pasar global, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan perekonomian nasional. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan membuat harga produk dalam negeri lebih terjangkau bagi masyarakat.

  • Investor Respons Adu Mulut Trump dan Zelensky, Pasar Global Terguncang

    Investor Respons Adu Mulut Trump dan Zelensky, Pasar Global Terguncang

    Bisnis.com, JAKARTA – Investor dibuat terkejut setelah pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih berakhir dengan saling adu mulut.

    Ketegangan ini menambah ketidakpastian di pasar keuangan yang sudah rapuh akibat pelemahan ekonomi dan kebijakan perdagangan AS yang terus berubah.

    Melansir Reuters, Minggu (2/3/2025), adu argumen terbuka kedua pemimpin tersebut memicu reaksi pasar dengan meningkatnya permintaan terhadap obligasi AS sebagai aset safe haven. Ketegangan ini memperburuk prospek tercapainya kesepakatan damai Ukraina-Rusia yang semakin menambah ketidakpastian geopolitik.

    Manajer portofolio Brandywine Global Jack McIntyre mengatakan ketegangan Zelensky dan Trump tersebut sangat mengkhawatirkan dan mengancam kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

    “Tadinya terlihat ada kemajuan menuju kesepakatan damai atau gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, tetapi kini hal itu bisa tertunda. Ketidakpastian ini tentu harus diperhitungkan,” jelasnya, seperti dikutip Reuters, Minggu (2/3/2025).

    Kunjungan Zelensky ke AS bertujuan memperkuat hubungan dengan Washington dan mencegah AS semakin mendekat ke Moskow.

    Namun, pertemuan dengan Trump dan Wakil Presiden JD Vance justru berujung pada ketegangan yang menegaskan tantangan Kyiv dalam mempertahankan dukungan AS. Trump bahkan menuduh Zelensky tidak menghormati AS.

    Reaksi pasar langsung terasa. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun ke 4,23% dari sebelumnya 4,27% pada Jumat pagi.

    Di Eropa, indeks saham melemah, dengan kontrak berjangka DAX dan CAC40 turun 0,6%, sementara Eurostoxx 50 sempat anjlok 1,4% sebelum berakhir melemah 0,6%.

    Wall Street sendiri bergerak fluktuatif, dengan indeks S&P 500 naik 1,58%. Sementara itu, mata uang euro sempat melemah 0,37% ke level terendah dua minggu di US$1,036 sebelum sedikit pulih ke US$1,0366.

    Ketegangan ini muncul di tengah kekhawatiran pasar atas kebijakan perdagangan Trump yang semakin agresif. Pada Kamis, Trump mengumumkan tarif 25% untuk produk dari Meksiko dan Kanada yang akan mulai berlaku 4 Maret, ditambah bea masuk tambahan 10% untuk barang impor dari China. Langkah ini memicu kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

    Mitra di Cherry Lane Investments Rick Meckler mengatakan di mata investor, konfrontasi ini semakin menegaskan betapa tidak terduganya kebijakan pemerintahan Trump.

    “Ada begitu banyak kebijakan besar yang muncul dalam waktu bersamaan—semuanya cenderung radikal—dan insiden ini hanya menambah faktor ketidakpastian dalam pendekatan diplomasi Trump,” tambahnya.

    Sebelumnya, investor sudah dibuat gelisah oleh data ekonomi yang mengecewakan. Laporan yang diawasi ketat oleh Federal Reserve menunjukkan perlambatan belanja konsumen pada bulan lalu.

    Ditambah dengan melemahnya kepercayaan konsumen, sektor manufaktur yang lesu, serta penurunan penjualan ritel dan properti, sentimen pasar semakin negatif dalam beberapa pekan terakhir.

    Namun, sebagian investor masih optimistis bahwa situasi ini bisa dikendalikan.

  • Tambah Xpeng, Ini Daftar Mobil China di Indonesia

    Tambah Xpeng, Ini Daftar Mobil China di Indonesia

    Jakarta

    Mobil China kian menjejali pasar otomotif Indonesia. Terbaru ada Xpeng yang resmi masuk Tanah Air. Ini daftar mobil China di Indonesia.

    Xpeng mencoba peruntungannya bertarung di Tanah Air. Baru-baru ini, Xpeng mengumumkan kehadiran resminya di Indonesia lewat PT Sinar Eka Selaras Tbk atau Erajaya Active Lifestyle. Sinar Eka Selaras Tbk merupakan anak perusahaan Grup Erajaya (PT Erajaya Swasembada Tbk), demikian pula PT Erafone Artha Retailindo, pemilik gerai Erafone.

    Daftar Mobil China di Indonesia

    Di Indonesia, Xpeng akan bertarung dengan sejumlah merek ternama yang berasal dari Jepang, Jerman, Korea Selatan, hingga China. Kehadiran Xpeng juga menambah panjang daftar mobil China yang meramaikan pasar otomotif dalam negeri. Berikut ini daftar mobil China di Indonesia.

    1. Wuling
    2. BYD
    3. Chery
    4. Neta
    5. Great Wall Motor (Tank, Haval, Ora)
    6. Denza
    7. BAIC
    8. DFSK
    9. Seres
    10. Jetour
    11. Jaecoo
    12. Aion
    13. Geely
    14. Xpeng
    15. Changan
    16. ZEEKR

    Bila dibandingkan, merek China itu bahkan lebih banyak dari merek Jepang. Merek Jepang tercatat ada Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Mitsubishi Fuso, Suzuki, Nissan, Isuzu, Hino, UD Trucks, Mazda, FAW, dan Subaru. Total ada 13 merek Jepang yang berkecimpung di dalam negeri.

    Ilustrasi mobil-mobil yang dijual di Indonesia. Foto: Rifkianto Nugroho

    Sebelumnya Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyebut pasar otomotif lokal memang menjanjikan. Hal itulah yang disebut membuat produsen dari China berlomba-lomba menanamkan investasinya di dalam negeri.

    “Saat ini produsen mobil global khususnya dari China terus bidik pasar Indonesia, dan mereka semangat berinvestasi guna membangun pabrik dan infrastrukturnya di Tanah Air. Bagi Gaikindo hal ini tentu menjadi hal yang sangat positif bagi perkembangan industri otomotif Indonesia,” kata Nangoi beberapa waktu lalu.

    Nangoi menyebut Indonesia merupakan pusat ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Terlebih dengan demografi anak muda yang mulai mendominasi. Hal ini membuat pasar roda empat sangat potensial dalam perkembangannya. Faktor tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para produsen otomotif global.

    (dry/rgr)

  • DeepSeek Klaim Margin Laba Biaya 545%, ‘Pendapatan’ Harian Rp9,3 Miliar

    DeepSeek Klaim Margin Laba Biaya 545%, ‘Pendapatan’ Harian Rp9,3 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan AI asal China DeepSeek mengungkapkan beberapa data biaya dan pendapatan terkait model V3 dan R1. Perusahaan mengklaim margin laba biaya hingga 545% per hari. 

    Dilansir dari Reuters Minggu (2/3/2025), terbuka kemungkinan bahwa pendapatan aktual akan jauh lebih rendah. Namun, laporan tersebut menandai untuk pertama kalinya perusahaan yang berpusat di Hangzhou mengungkapkan informasi tentang margin keuntungannya . 

    Dalam sebuah posting di X, DeepSeek mengungkap layanan daringnya memiliki “margin laba biaya” sebesar 545%. Namun, margin tersebut dihitung berdasarkan “pendapatan teoritis”.

    Perusahaan tersebut membahas angka-angka ini secara lebih rinci di akhir posting GitHub yang lebih panjang yang menguraikan pendekatannya untuk mencapai “throughput yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah”. 

    Techcrunch melaporkan, perusahaan tersebut menulis bahwa ketika melihat penggunaan model V3 dan R1 selama periode 24 jam, jika semua penggunaan tersebut ditagih menggunakan harga R1, DeepSeek akan memiliki pendapatan harian sebesar US$562.027 atau Rp9,3 miliar (kurs: Rp16.564). Sementara itu, biaya sewa GPU (unit pemrosesan grafis) yang diperlukan hanya US$87.072 atau Rp1,44 miliar.

    Perusahaan tersebut mengakui bahwa pendapatan aktualnya “jauh lebih rendah” karena berbagai alasan, seperti diskon malam hari, harga yang lebih rendah untuk V3, dan fakta bahwa “hanya sebagian kecil layanan yang dimonetisasi”, dengan akses web dan aplikasi tetap gratis.

    Sebelumnya, pada Kamis (20/2/2025), DeepSeek, mempertimbangkan pendanaan eksternal untuk pertama kalinya setelah mengalami lonjakan permintaan yang signifikan terhadap model kecerdasan buatannya.

    DeepSeek menarik minat dari sejumlah investor besar, termasuk Alibaba dan dana negara seperti China Investment Corp dan National Social Security Fund.

    Pada Januari, DeepSeek mengejutkan industri teknologi dengan meluncurkan model AI berbiaya rendah yang diyakini mampu menyamai atau bahkan mengungguli model-model AI yang dikembangkan oleh pesaing Barat, namun dengan biaya yang jauh lebih murah. 

    Model ini menimbulkan keraguan tentang keunggulan Amerika Serikat dalam perlombaan global untuk mendominasi teknologi kecerdasan buatan.

    Akan tetapi, dengan lonjakan permintaan yang terjadi sejak peluncuran, DeepSeek kini menghadapi tantangan besar dalam hal infrastruktur. Startup ini mengalami pemadaman listrik akibat kebutuhan akan chip dan server AI yang lebih banyak untuk menangani penggunaan yang terus berkembang. 

  • 2
                    
                        Ketika Pasta Gigi Selamatkan Pendaki yang Hilang 10 Hari di Gunung…
                        Internasional

    2 Ketika Pasta Gigi Selamatkan Pendaki yang Hilang 10 Hari di Gunung… Internasional

    Ketika Pasta Gigi Selamatkan Pendaki yang Hilang 10 Hari di Gunung…
    Tim Redaksi
    SHAANXI, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki remaja, Sun Liang (18), berhasil diselamatkan setelah bertahan selama sepuluh hari di pegunungan bersalju di barat laut China tanpa makanan.
    Ia mengandalkan air sungai, salju yang mencair, dan bahkan memakan
    pasta gigi
    demi bertahan hidup.
    Dilansir dari
    The Independent
    , Kamis (27/2/2025), Sun memulai pendakiannya pada 8 Februari 2025 di jalur Ao-Tai, bagian dari Pegunungan Qinling di Provinsi Shaanxi, China barat laut.
    Dua hari kemudian, setelah mencapai ketinggian 2.500 meter, ia kehilangan kontak dengan keluarganya akibat kehabisan daya ponsel.
    Terjebak dalam cuaca ekstrem, Sun berusaha mencari jalan keluar dengan mengikuti aliran sungai. Namun, medan yang sulit membuatnya jatuh berkali-kali hingga menyebabkan lengan kanannya patah.
    Untuk bertahan dari suhu dingin yang menusuk, ia berlindung di balik batu besar dan menggunakan daun kering sebagai alas tidur.
    Setelah sepuluh hari terisolasi di gunung, harapan datang ketika ia mencium bau asap dari api tim penyelamat. Sun segera berteriak meminta pertolongan hingga akhirnya ditemukan dan dievakuasi.
    Jalur Ao-Tai sepanjang 170 km yang membentang di Pegunungan Taibai dengan ketinggian rata-rata 3.000 meter dikenal sebagai salah satu jalur pendakian paling berbahaya di China.
    Dalam dua dekade terakhir, lebih dari 50 pendaki dilaporkan hilang atau tewas di jalur ini.
    Pemerintah China telah menutup Ao-Tai bagi wisatawan sejak 2018, tetapi sejumlah pendaki tetap nekat mencoba jalur tersebut.
    Sun menjadi orang pertama yang berhasil diselamatkan setelah tersesat di Ao-Tai.
    “Saya tidak tahu kalau Ao-Tai dilarang. Saya ke sini hanya untuk menantang diri sendiri,” ujarnya setelah diselamatkan.
    “Setelah kejadian ini, saya sangat ketakutan. Ao-Tai benar-benar tidak cocok untuk pendakian karena cuacanya sangat ekstrem dan tidak ada pemandangan indah.”
    “Saya ingin mengingatkan semua orang agar tidak mencoba jalur ini karena nyawa jauh lebih berharga,” tambahnya.
    Proses penyelamatan Sun melibatkan lebih dari 30 orang dan diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 80.000 yuan (Rp 181 juta), yang sepenuhnya ditanggung oleh keluarganya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fahrul Nurkolis, Ilmuwan UIN Suka Pemegang Paten Antikanker dan Antidiabetes

    Fahrul Nurkolis, Ilmuwan UIN Suka Pemegang Paten Antikanker dan Antidiabetes

    Liputan6.com, Jakarta – Tidak banyak anak muda yang mampu menembus dunia penelitian internasional di usia muda. Fahrul Nurkolis, ilmuwan muda dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuktikan asal-usul bukanlah penghalang untuk bermimpi besar. Konsistensi pada riset berbasis bioinformatika mampu mengidentifikasi senyawa aktif bahan alam Indonesia yang berpotensi besar sebagai obat masa depan.

    Di dunia akademik dan penelitian internasional, Fahrul dikenal karena prestasinya dengan lebih dari 105 publikasi jurnal internasional bereputasi, serta hak paten untuk senyawa antikanker dan antidiabetes.

    Fahrul yang lahir dan besar di Madiun, Jawa Timur bercerita perjalanannya meraih apa didapatkan saat ini sangatlah tidak mudah.

    “Sejak mahasiswa, saya aktif mengikuti konferensi internasional dan membangun jejaring global. Kerja keras ini membawa saya menjadi delegasi termuda di Nordic Nutrition Conference di Finlandia, Asian Congress of Nutrition di China, dan International Conference on Nutrition and Growth di Portugal,” jelasnya, Minggu (2/3/2025).

    Di dalam negeri, Fahrul meraih penghargaan Medical Innovation Research in Health (MIRAH) Award dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atas kontribusinya dalam penelitian medis berbasis bioinformatika dan eksplorasi bahan alam Indonesia sebagai kandidat obat masa depan.

    Saat ini, selain aktif meneliti di UIN Suka Yogyakarta, Fahrul juga menjabat sebagai editor dan reviewer di jurnal ilmiah bereputasi Scopus Q1 & Q2. Baginya jabatan ini menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing ditingkat global.

    Berkat jabatan ini, Ia memahami tantangan penelitian Indonesia di level global. Dimana kolaborasi akademik dan industri sangat penting untuk memastikan penelitian tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi bisa menjadi produk inovatif yang berdampak.

    “Penelitian harus bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat,” ujarnya.

    Masih berfokus pada riset berbasis bioinformatika, Fahrul mampu mengidentifikasi senyawa aktif yang memiliki potensi besar sebagai obat. Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa sebagai kandidat obat masa depan.

    Dan potensi bahan alam Indonesia sebagai sumber inovasi farmasi masih belum tergarap maksimal.

    Namun tantangannya adalah bagaimana mengolahnya menjadi inovasi medis yang berdampak bagi kesehatan global. Diperlukan dukungan regulasi dan pendanaan bagi peneliti muda.

    “Indonesia memiliki banyak ilmuwan berbakat, yang kita butuhkan adalah ekosistem riset yang mendukung hilirisasi riset farmasi berbasis bahan alam Indonesia bisa masuk ke industri dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambahnya.

    Dirinya sangat berharap, dedikasinya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkarya di dunia sains dan inovasi teknologi kesehatan. Dengan tidak takut bermimpi besar. Fahrul meyakini kerja keras dan ilmu pengetahuan bisa membawa generasi muda Indonesia bersaing di kancah global.

     

    Penyebab Tim SAR Gabungan Kesulitan Evakuasi 8 Pekerja Terjebak di Lubang Tambang Emas di Banyumas

  • Penyakit Ini Hantam Kelas Menengah RI – Jatuh Miskin, Obatnya Cuma 3

    Penyakit Ini Hantam Kelas Menengah RI – Jatuh Miskin, Obatnya Cuma 3

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fear of Missing Out atau kondisi takut ketinggalan adalah perilaku yang merugikan karena mendorong seseorang berbelanja berlebihan. Bahkan FOMO ditengarai dapat menyebabkan kelas menengah jatuh ke lubang kemiskinan.

    Walaupun fakta soal FOMO mengerikan, akan tetapi banyak terjadi di Indonesia. Sebut saja fenomena antrian panjang untuk membeli boneka Labubu. Harga boneka yang berkisar Rp 1 jutaan hingga RP 2,5 jutaan itu ramai diperebutkan oleh warga RI di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak.

    Pelemahan daya beli masyarakat terutama kelas menengah jadi perhatian serius karena dampaknya adalah peningkatan kemiskinan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Bahkan saat badai ekonomi terjadi secara global, pelemahan daya beli di kelas menengah bisa sebabkan resesi.

    Kelas menengah di Indonesia pun sudah menyusut. Buktinya menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah pada 2024 jumlah kelas menengah sekitar 47,85 juta orang atau 17,44%. Padahal pada 2019 jumlahnya 21,45% dari total penduduk Indonesia.

    Bagaimana FOMO Menyerang Kelas Menengah?

    Berdasarkan laporan Pusat Riset Kependudukan BRIN pada 2024, FOMO adalah salah satu dari banyak faktor penyebab anjloknya jumlah kelas menengah di Tanah Air. Mereka turun kelas ke kelas “calon kelas menengah” atau aspiring middle class yang berada di antara kelas menengah dan rentan miskin.

    Di sisi lain, kelas rentan miskin terus mengalami kenaikan. Menurut BOS pada 2024 kelompok rentan miskin di Indonesia berjumlah 67,69 juta orang. Ini meningkat drastis dibandingkan pada 2019 sebesar 54,97 juta orang.

    “FOMO membuat masyarakat kelas menengah hobi mengeluarkan uang untuk kebutuhan non-primer untuk pemenuhan gaya hidup,” ungkap Sonyaruri Satiti, Peneliti Bidang Kependudukan di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada , Universitas Gadjah Mada, dikutip dari The Conversation, Sabtu (1/3/2025)

    Menurut data BPS, adanya peningkatan belanja kelompok kelas menengah untuk kebutuhan hiburan dan pesta dalam 10 tahun terakhir.

    Pengeluaran untuk hiburan, meningkat menjadi 0,38% pada 2024 menjadi 0,22% pada 2014 . Kemudian, pengeluaran untuk pakaian juga meningkat. Tercatat pengeluaran kelas menengah untuk pakaian pada 2024 mencapai 2,44%, mengingat dari 2014 mencapai 2,16% pada 2014.

    Sonyaruri juga mengungkapkan bahwa FOMO sendiri bukan hal baru di Indonesia. Pada 2011 ada tren handphone Blackberry yang membuat antrian panjang calon membeli hingga harus dikawal polisi.

    “Bedanya saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat hingga 6,5% karena adanya commodity boom dan pertumbuhan ekonomi China yang signifikan,” ungkap Sonyaruri.

    “Perbedaan lainnya adalah dulu orang-orang terpicu FOMO adalah orang-orang yang gemar membaca koran atau artikel di majalah, iklan di radio, bahkan tetangga sebelah rumah. Saat ini, masyarakat yang mengalami kehadiran FOMO kemungkinan besar karena kecanduan bermain sosial media,”tambahnya.

    Apa penyebab FOMO di masyarakat?

    Media sosial memainkan peran besar dalam menciptakan perasaan FOMO. Dengan akses instan ke kehidupan orang lain melalui unggahan foto, video, dan cerita, banyak individu merasa mereka harus selalu mengikuti tren terbaru agar tidak tertinggal.

    Medsos tidak jarang digunakan sebagai ajang pamer semata yang tanpa disadari menjadi standar kehidupan di masyarakat. Meskipun apa yang ada di media sosial acap kali tidak aktual dan penuh rekayasa.

    Selain itu ada faktor lainnya yang menyebabkan FOMO seperti budaya konsumtif, kecepatan perubahan tren, dan psikologi individu.

    Obat FOMO Paling Mujarab

    Patrick McGinnis menjelaskan dalam bukunya Fear of Missing Out menjelaskan bahwa obat untuk sembuh dari FOMO adalah membatasi penggunaan media sosial, menerima kenyataan bahwa tidak semua peluang perlu diambil, dan berani berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak sejalan dengan tujuan hidup yang telah ditetapkan.

    Selain itu, Patrick juga memberikan panduan soal bagaimana membuat keputusan yang efektif dengan cara yang lebih percaya diri tanpa dihantui oleh rasa ragu-ragu atau takut kehilangan peluang.

    (dce)

  • Mengenal XPENG, Mobil Baru Asal China yang Ramaikan Industri Otomotif Indonesia

    Mengenal XPENG, Mobil Baru Asal China yang Ramaikan Industri Otomotif Indonesia

    Jakarta

    Merek asal China, XPENG, resmi hadir di Indonesia melalui kemitraan dengan perusahaan lokal Erajaya Active Lifestyle (ERAL). Berikut profil XPENG yang bakal bersaing di industri otomotif Tanah Air.

    “XPENG mencari mitra yang memiliki visi dan impian yang sama. Erajaya Active Lifestyle adalah ‘neo-force’ di Indonesia dan merupakan mitra yang tepat bagi XPENG di pasar lokal,” ujar Brian Gu selaku Vice Chairman and President of XPENG dalam peluncuran merek di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    Didirikan pada 2014, XPENG adalah perusahaan mobilitas berbasis AI terkemuka asal China yang merancang, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan kendaraan listrik pintar (Smart EV), melayani basis konsumen yang semakin cerdas secara teknologi.

    XPENG resmi hadir di Indonesia Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Dengan kemajuan pesat dalam bidang AI, XPENG bercita-cita menjadi pemimpin global dalam mobilitas berbasis AI, dengan misi mendorong revolusi kendaraan listrik pintar melalui teknologi mutakhir, membentuk masa depan mobilitas.

    Untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, XPENG mengembangkan teknologi sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) secara mandiri, bersama dengan sistem operasi pintar di dalam kendaraan, serta sistem inti kendaraan seperti powertrain dan arsitektur elektrik/elektronik (EEA).

    Berkantor pusat di Guangzhou, Tiongkok, XPENG juga memiliki kantor utama di Beijing, Shanghai, Silicon Valley, dan Amsterdam. Kendaraan listrik pintarnya diproduksi di fasilitasnya yang berlokasi di Zhaoqing dan Guangzhou, Provinsi Guangdong.

    Jika melihat situs resminya, XPENG memiliki lini model mobil listrik yang cukup banyak, dari X9, G9, G6, P7, P5, dan G3i. Adapun dua model XPENG yang berencana dijual di Indonesia adalah X9 dan G6.

    XPENG X9 menggabungkan desain futuristis, teknologi penggerak otonom tercanggih, dan interior mewah yang luas. Dirancang buat penggunaan keluarga dan buat bisnis, X9 diklaim menghadirkan pengalaman berkendara smooth, smart, dan nyaman.

    Sementara XPENG G6 merupakan SUV listrik berperforma tinggi yang dirancang buat perkotaan. G6 diklaim menawarkan jangkauan luar biasa, kemampuan pengisian daya cepat, dan kokpit cerdas yang canggih. Model ini punya jangkauan tempuh hingga 550 km, berakselerasi dari 0-100 km hanya dalam 4,1 detik, serta diisi daya baterainya dari 10-80% hanya dalam 20 menit.

    (lua/din)

  • Cerita Perjalanan Sritex dari Masa Kejayaan Sampai Mengalami Kebangkrutan!

    Cerita Perjalanan Sritex dari Masa Kejayaan Sampai Mengalami Kebangkrutan!

    JABAR EKSPRES – PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex adalah perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Dalam sepak terjangnya, industri ini telah mengalami masa kejayaan dalam dunia tekstil tanah air.

    Sritex pernah mengalami kemajuan ketika era Presiden ke-2 Soeharto. kedekatan pendiri Sritex yakni Haji Muhammad Lukminto (H.M. Lukminto) alias Le Djie Shin menjadikan perusahaan yang ada di Sukoharjo itu jadi pionir industri tekstil.

    BACA JUGA: 26 Mantri Bank BRI Tuntut Keadilan kena PHK, Begini Respon Manajemen!

    Usaha Sritex kala itu semakin berkembang ketika di bawah perlindungan keluarga Cendana. Industri tekstil ini sering mendapat order dari pemerintah melalui pengadaan seragam TNI dan Polri.

    Akan tetapi dalam perjalanan pergantian rezim, Sritex mulai goyah dengan terpaan berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.

    BACA JUGA: Gelombang PHK 42.863 Orang, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Melonjak Tajam

    Sritex mulai menunjukan penurunan produksi ketika terpaan wabah Covid-19 sampai akhirnya perusahaan ini terlilit utang dengan nilai fantastis.

    Sritex juga tidak mampu untuk mengembangkan produk hingga kalah dalam persaingan produk tekstil impor dari China yang membanjiri Indonesia.

    BACA JUGA: Bahlil Ungkap Penyebab Gelombang PHK Masal pada Industri

    Kondisi ini diperparah dengan penurunan nilai ekspor akibat kondisi global yang masih tidak menentu akibat stabilitas keamana dunia yang masih belum kondusif.

    Upaya yang diambil Sritex untuk menyehatkan perusahaan tergolong sangat berani dengan melakukan pinjaman pada sindikasi perbankan swasta nasional dan luar negeri.

    Meski begitu, Sritex tetap tidak bisa bangkit, hingga akhir tahun 2023, kewajiban jangka pendek Sritex tercatat US$ 113,02 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.

    BACA JUGA: 15 Ribu Pekerja Pabrik Tekstil Kena PHK, Salah Satunya di Kota Bandung!

    Utang yang dimiliki ini diketahui US$ 11 juta di antaranya didapatkan dari pinjaman jangka pendek ke Bank Central Asia (BBCA).

    Selain itu, sebesar US$ 1,49 miliar merupakan kewajiban jangka panjang dengan rsincian US$ 858,05 mayoritas merupakan utang eks sindikasi bank di antaranya Citigroup, DBS, HSBC dan Shanghai Bank senilai US$ 330 juta.

    BACA JUGA: Gelombang PHK Hantam Perusahaan Starup Indonesia