Negara: Republik Rakyat Cina

  • Daftar 12 Buronan China Paling Dicari, Ketemu Dapat Rp 163 Miliar

    Daftar 12 Buronan China Paling Dicari, Ketemu Dapat Rp 163 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) menetapkan 12 orang berkebangsaan China sebagai pelaku mata-mata berbahaya pada Rabu (5/3) kemarin. Sebanyak 2 di antaranya merupakan PNS China.

    Mereka dituduh berperan dalam aksi peretasan yang dibekingi pemerintahan Xi Jinping. Serangan siber besar-besaran itu telah mencuri data dari perusahaan-perusahaan AS, bahkan Departemen Keuangan AS.

    Kementerian Keamanan Publik Cina dan Kementerian Keamanan Luar Negeri China diduga telah membayar pegawai penuh dan paruh waktu di perusahaan keamanan siber bernama ‘i-Soon’ untuk melancarkan serangan siber secara masif tersebut.

    Penangkapan ini terjadi hampir setahun setelah seseorang secara misterius membocorkan dokumen yang diambil dari i-Soon. Dari dokumen itu diketahui bahwa i-Soon diduga memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok peretas yang dibekingi China.

    Temuan DOJ pada pekan ini menunjukkan bukti bahwa i-Soon dan beberapa kontraktor swasta China telah didanai untuk membantu mencuri data melalui peretasan komputer, dikutip dari PCMag, Kamis (6/3/2025).

    Secara spesifik, 12 oknum yang ditangkap terbagi atas 8 karyawan i-Soon dan 2 PNS China dari Kementeria Keamanan Publik. Aksi mereka dimulai sejak 2016.

    “Selama bertahun-tahun, 10 pelaku menggunakan teknik peretasan yang canggih untuk menargetkan organisasi, jurnalis, dan lembaga pemerintah, untuk mengumpulkan informasi sensitif ke pemerintah China,” kata Matthey Podolsky, Plt Pengacara di Pengadilan Distrik Selatan New York.

    Peretasan ini tak hanya mencoba mencuri data, tetapi juga profiling para pengkritik pemerintah China, termasuk masyarakat AS. Sebagai imbalan, China membayar biaya kontrak dengan jumlah besar.

    DOJ mengatakan i-Soon dan para pegawainya bisa mengumpulkan pendapatan sebesar puluhan juta dolar. Simpelnya, i-Soon mencuri data komputer dan menjualnya ke setidaknya 43 biro di 31 provinsi terpisah di China.

    i-Soon lantas menetapkan biaya di kisaran US$10.000-75.000 (Rp163 jutaan hingga Rp1,2 miliar) untuk setiap inbox email yang sukses dieksploitasi.

    AS Bagi-bagi Hadiah Rp 163 Miliar

    Untuk menjerat korban, i-Soon kerap menggunakan email phishing yang dirancang agar korban mau menginstal malware. Menurut dokumen persidangan, perusahaan juga menciptakan tool untuk mengirim penyerangan phishing ke platfrom secara spesifik.

    Para oknum berkebangsaan China hingga kini sepertinya masih berdomisili di China. FBI telah memasang identitas mereka ke daftar buronan.

    FBI juga menggunakan perintah pengadilan untuk menyita domain internet terkait aktivitas peretasan yang dilakukan pelaku. Departemen Luar Negeri AS juga menawarkan imbalan hingga US$10 juta (Rp163,3 miliar) untuk informasi terkait 10 pelaku.

    Dalam kasus yang berkaitan, AS juga telah menetapkan 2 orang berkebangsaan China bernama Yin Kecheng dan Zhou Shuai, yang merupakan anggota kelompok peretasan APT 27. Mereka mulai aktif sejak 2011.

    Foto: Wanted The FBI. (Dok FBI)
    Wanted The FBI. (Dok FBI)

    Foto: Wanted The FBI. (Dok FBI)
    Wanted The FBI. (Dok FBI)

    Seperti para pekerja i-Soon, Yin dan Zhou diduga mencuri banyak data dari perusahaan dan lembaga China dengan tujuan menjual informasinya ke pemerintah China.

    Target mereka termasuk perusahaan AS yang bergelut di industri pertahanan, firma hukum, penyelenggara layanan komunikasi, serta lembaga think tank. Dalam beberapa kasus, pelaku menggunakan kerentanan zero-day pada software, serta malware berbahaya untuk membobol korban.

    (fab/fab)

  • Wamenperin Sebut China dan Jerman Bakal Investasi Bambu di Indonesia

    Wamenperin Sebut China dan Jerman Bakal Investasi Bambu di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyebut China dan Jerman akan memulai investasi bambu di Indonesia. Faisol membeberkan investasi ini nantinya akan melibatkan 20.000 desa di Indonesia.

    “Malah mereka menginginkan konsep budi daya itu melibatkan masyarakat secara luas. Jadi mereka membutuhkan sekitar kira-kira 20.000 desa untuk bisa membudidayakan bambu,” kata Faisol kepada awak media, di Opening IFEX 2025, pada Kamis (6/3/2025).

    Dengan banyaknya jumlah desa yang dilibatkan, Faisol mengatakan maka akan banyak juga jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan terkait investasi bambu yang akan dilakukan China dan Jerman tersebut.

    Faisol menyebut bahwa calon investor itu telah melihat sedikitnya 4-7 jenis bambu yang ada di Indonesia. Salah satu bambu yang dilirik adalah jenis betung.

    Dijelaskan, investor tersebut tertarik dengan jenis bambu yang ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menyebut bahwa investor menganggap bambu yang dihasilkan di NTT levih bagus dari yang diproduksi di China.

    “Melihat terutama di NTT, ada banyak jenis bambu yang menurut mereka jauh lebih bagus daripada yang diproduksi di China,” pungkas Faisol terkait investasi bambu yang akan dilakukan oleh China dan Jerman.
     

  • Indosat Gandeng Cisco dan Komdigi, Siapkan Talenta Keamanan Siber Berstandar Global

    Indosat Gandeng Cisco dan Komdigi, Siapkan Talenta Keamanan Siber Berstandar Global

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) dan Cisco bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk membangun ekosistem talenta keamanan siber berdaya saing global.

    Melalui program IDCamp, Indosat mengintegrasikan modul pembelajaran keamanan siber tingkat lanjut dari Cisco, membuka akses bagi generasi muda Indonesia untuk memperoleh sertifikasi global di bidang ini. 

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo mengapresiasi inisiatif dari sektor swasta yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan tangguh. 

    “Melalui kolaborasi bersama Indosat dan Cisco, teknologi dapat menjadi pendorong inovasi yang memberdayakan masyarakat,” kata Angga dalam keteranganya, Kamis (6/3/2025).

    Di lain sisi, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menegaskan bahwa pemberdayaan Indonesia tidak hanya bergantung pada infrastruktur digital yang kuat, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia. 

    “Kami berkomitmen untuk membekali talenta Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi setiap individu, membuka peluang baru dan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global di bidang teknologi,” ujar Vikram.

    Lebih lanjut, Vikram menyampaikan bahwa keamanan siber merupakan pilar fundamental dalam transformasi Indosat menjadi perusahaan berbasis teknologi. 

    Menyoroti pentingnya membangun ekosistem talenta yang siap menghadapi tantangan siber, seperti dijelaskan dalam Cisco’s Cybersecurity Readiness Index. 

    Laporan tersebut mengungkap bahwa meskipun 97% perusahaan menghadapi kekurangan profesional keamanan siber, 59% di antaranya belum memiliki peran khusus di bidang ini. Hal tersebut menegaskan urgensi atas kebutuhan akan talenta terampil untuk melindungi masa depan digital Indonesia. 

    Senada dengan Vikram, President, Asia Pacific, Japan, and Greater China Cisco, Dave West menuturkan pentingnya kolaborasi dalam membangun ketahanan digital Indonesia di tengah meningkatnya ancaman siber global. 

    “Program ini tidak hanya membekali mereka dengan keterampilan teknis terkini, tetapi juga membuka akses ke peluang global melalui sertifikasi yang diakui secara global,” ucap Dave.

  • Rupiah menguat seiring perlawanan China terhadap kebijakan tarif AS

    Rupiah menguat seiring perlawanan China terhadap kebijakan tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring perlawanan China terhadap kebijakan tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 16:49 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) Rupiah dipengaruhi respon perlawanan China dan Kanada terhadap kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Rupiah dan mata uang regional maupun utama dunia pada umumnya mengaut terhadap dolar AS merespon perlawanan (retaliasi) China dan Kanada terhadap tarif Trump. Meksiko pun berencana melakukan hal yang sama,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    AS memberikan impor barang China sebanyak 10 persen karena masih beredarnya fentanil di Negeri Paman Sam. Dengan tambahan tarif tersebut, maka total tarif yang akan dikenakan ke barang-barang asal China menjadi 20 persen setelah pada awal Februari pemerintahan Trump sudah mengenakan tarif impor 10 persen.

    Menyikapi kebijakan itu, China akan mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya sendiri.

    Kanada juga akan memberlakukan tarif 25 persen terhadap produk-produk Amerika yang bernilai 155 miliar dolar AS (sekitar Rp2.538 triliun) sebagai tanggapan pemberlakuan tarif impor 25 persen dari AS. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memastikan bahwa tarif impor terhadap produk AS itu akan terus diberlakukan hingga tarif serupa oleh AS dibatalkan.

    Begitu pula dengan Meksiko yang bakal menjatuhkan tarif balasan terhadap produk-produk yang diimpor dari Negeri Paman Sam usai Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 25 persen untuk produk Meksiko.

    “Apabila Trump terus melanjutkan kebijakan tarif dan menargetkan tarif ke negara-negara tertentu, yang kemudian dibalas, maka akan terjadi perang dagang AS versus global. Hal ini dianggap akan lebih merusak ekonomi AS dan melemahkan dolar AS dari pada kekhawatiran akan inflasi yang memicu kenaikan suku bunga oleh The Fed,” ungkap Lukman.

    Menurut dia, rencana besar dari Trump yang memberlakukan kebijakan AS ialah mengurangi defisit perdagangan AS dan menguatkan manufaktur domestik. “Selain itu, Trump juga menggunakan taktik ini untuk mengatasi impor fentanil dan imigran gelap yang masuk dari perbatasan Meksiko dan Kanada,” kata dia.

    Nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat hingga 133 poin atau 0,81 persen menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.445 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut menguat ke level Rp16.371 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.443 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Apa Penyebabnya?

    Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Apa Penyebabnya?

    Jakarta: Harga emas Antam kembali mengalami penurunan setelah sempat menguat dalam beberapa hari terakhir. 
     
    Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, Kamis, 6 Maret 2025, harga emas Antam turun Rp3.000 menjadi Rp1,706 juta per gram dari sebelumnya Rp1,709 juta per gram.
     
    Senada dengan harga beli, harga jual kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp3.000 menjadi Rp1,555 juta per gram.
     

    Daftar harga emas Antam berbagai ukuran
    Berikut adalah rincian harga emas Antam berdasarkan ukuran:

    Emas batangan 0,5 gram: Rp903 ribu.
    Emas batangan 1 gram: Rp1,706 juta.
    Emas batangan 2 gram: Rp3,352 juta.
    Emas batangan 3 gram: Rp5,003 juta.
    Emas batangan 5 gram: Rp8,305 juta.
    Emas batangan 10 gram: Rp16,555 juta.
    Emas batangan 25 gram: Rp41,262 juta.
    Emas batangan 50 gram: Rp82,445 juta.
    Emas batangan 100 gram: Rp164,812 juta.
    Emas batangan 250 gram: Rp411,765 juta.
    Emas batangan 500 gram: Rp823,320 juta.
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,646 miliar.
     
    Penurunan harga emas ini tentu menjadi perhatian bagi para investor dan pelaku pasar. Lalu, apa saja faktor yang mempengaruhi turunnya harga emas Antam hari ini?
     

    Penyebab Penurunan Harga Emas Antam

    1. Terkoreksinya harga emas dunia

    Penurunan harga emas Antam terjadi seiring dengan melemahnya harga emas dunia. Mengacu pada data Investing.com, harga emas dunia turun tipis 0,2 persen menjadi USD2.912,0 per ounce pada perdagangan Rabu di sesi Asia. 
     
    Sementara itu, harga emas berjangka yang akan berakhir pada bulan April naik tipis 0,1 persen menjadi USD2.922,72 per ounce.

    2. Penguatan dolar AS

    Dolar AS yang menguat memberikan tekanan terhadap harga emas. Penguatan dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga permintaan terhadap emas menurun dan menyebabkan harga terkoreksi. 
     
    Indeks Dolar AS naik 0,1 persen di perdagangan Asia, meskipun masih berada di dekat level terendah tiga minggu.

    3. Ketegangan perdagangan global

    Ketegangan perdagangan antara AS, Kanada, dan China turut menjadi faktor yang mempengaruhi harga emas. 
     
    Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor, yaitu:
     
    25 persen untuk barang-barang dari Kanada dan Meksiko
    20 persen untuk barang impor dari China
     
    Sebagai respons, Kanada memberlakukan tarif 25 persen untuk barang impor dari AS senilai C$30 miliar, sementara China mengenakan tarif tambahan 15 persen untuk produk pertanian AS seperti ayam dan gandum, serta 10 persen untuk kedelai dan daging babi.
     
    Kebijakan ini meningkatkan permintaan terhadap dolar AS sebagai aset safe haven, sehingga harga emas cenderung tertekan.
     
    Bagi investor yang ingin membeli emas, penurunan harga ini bisa menjadi kesempatan untuk mengakumulasi aset sebelum harga kembali naik. 
     
    Namun, tetap disarankan untuk selalu memperhatikan pergerakan pasar dan berita ekonomi global sebelum mengambil keputusan investasi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Perang Dagang AS, Industri Mebel Indonesia Mulai Bidik Pasar Timur Tengah – Halaman all

    Perang Dagang AS, Industri Mebel Indonesia Mulai Bidik Pasar Timur Tengah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu perang dagang dengan berbagai negara usai menerapkan tarif pajak 25 persen untuk barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10 persen dari China.

    Kondisi tersebut membuat negara-negara di dunia tentu khawatir, termasuk Indonesia. Para pengusaha mulai menyiasati dengan menyasar pasar baru untuk ekspor produk.

    Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, menyampaikan industri dalam negeri perlu mewaspadai perang dagang Amerika Serikat.

    “Negara yang diincar Amerika itu adalah negara yang menerapkan dumping seperti Meksiko dan Kanada. Tetapi karena Indonesia belum punya FTA dengan Amerika, ini menjadi rawan,” tutur Abdul Sobur dalam Konferensi Pers Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

    Meski belum memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan AS, saat ini pajak barang dari Indonesia hanya dikenakan 10-15 persen karena faktor tertentu.

    “Kalau Amerika itu menyesal dengan Indonesia misalnya, ada resiko potensi kenaikan tarif itu mungkin bisa juga diberikan ke Indonesia,” ucapnya.

    Amerika telah menjadi pasar terbesar ekspor produk-produk mebel dan furnitur dari Indonesia. Dengan perang dagang yang terjadi, pelaku industri perlu mengalihkan target ekspor.

    “Selama ini kita terlalu nyaman dengan pasar Amerika sebesar 53 persen, Eropa 35 persen, sisanya baru ke negara lain. Nah ini harus kita ubah,” ungkap Sobur.

    Sobur menambahkan, industri mebel harus bisa mengubah pasar tradisional yang saat ini terbesarnya di AS ke negara lain, seperti Dubai, Abu Dhabi, Kuwait, Arab Saudi, Qatar, China bahkan India.

    “Emerging market-nya kalau bisa 50 persen, termasuk Middle East karena banyak negara kaya seperti Dubai, Abu Dhabi, Kuwait, Arab Saudi yang lagi tumbuh, terus Qatar itu harus diserbu,” terang Sobur.

  • Gandeng Zhejiang University, UPH Buka Fakultas AI di Indonesia – Page 3

    Gandeng Zhejiang University, UPH Buka Fakultas AI di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Tangerang – Persiapkan talenta muda Indonesia agar melek soal Artificial Intelligence (AI), Universitas Pelita Harapan (UPH), membuka Fakultas AI di Indonesia, Rabu (5/3/2025). Sebanyak 100 mahasiswa akan mendapatkan beasiswa untuk belajar di fakultas tersebut.

    “Indonesia emas membutuhkan talenta-talenta di bidang AI, dan kita lihat, di pihak-pihak stake holder bangsa ini memberi perhatian sungguh-sungguh. Seperti kemarin, mas Wapres Gibran, mengumpulkan praktisi pakar AI untuk berdialog, berbicara bagaimana Indonesia ke depan, di sinilah UPH ingin mengambil peran,” kata Dekan Fakultas AI UPH, Rizaldi Sistiabudi, Kamis (6/3/2025).

    Ia menyebut, meski fakultas AI baru dibuka, pihaknya tidak memulai semuanya dari nol–melainkan langsung menggandeng dengan kampus tertua di China, Zhejiang University untuk bekerjasama di bidang akademisi.

    Dengan kata lain, tenaga pengajarnya semua dari luar negeri, karena dianggap sudah lebih berpengalaman dalam research dan mengetahui seluk beluk kemajuan AI di dunia pendidikan.

    “Nantinya, mahasiswa kita akan belajar teori dan praktiknya, sebab AI bukan terbatas pada satu industri, tapi multi-industri–di mana ada data, di sana ada AI,” ucap Rizaldi.

    Sebab, AI yang dipelajari nantinya bukan sesuatu yang liar, melainkan digunakan dengan penuh tanggung jawab, beretika dan berguna untuk pemanfaatan teknologi.

    “Mahasiswa akan belajar penggunaan AI untuk suara, kata, membaca, menggambar, dan lain sebagainya,” Rizaldi menambahkan.

     

  • China Temukan Sumber Energi Abadi ‘Thorium’, di RI Ternyata Berlimpah!

    China Temukan Sumber Energi Abadi ‘Thorium’, di RI Ternyata Berlimpah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu bahan bakar ‘abadi’ ditemukan di China yakni thorium. Sumber daya alam itu bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Temuan tersebut tepatnya di Kompleks Pertambangan Bayan Obo, Provinsi Fujian dan Hainan.

    Adapun temuan temuan tersebut mencapai satu juta ton thorium ditemukan di wilayah tersebut. Cadangan thorium yang ditemukan di China tersebut diperkirakan bisa memperpanjang sumber energi nuklir di China bahkan hingga 60 ribu tahun.

    Mengutip Daily Galaxy, Kamis (6/3/2025), limbah dari ekstraksi bijih besi di lokasi ini mengandung logam thorium yang cukup memberi daya pada setiap rumah tangga di AS selama lebih dari 1.000 tahun. 

    “Selama lebih dari satu abad, negara-negara telah terlibat dalam persaingan memperebutkan bahan bakar fosil. Ternyata sumber energi yang tidak terbatas itu terletak di bawah kaki kita (China),” ujar salah satu geolog tersebut dikutip dari SCMP, dikutip Kamis (6/3/2025).

    Indonesia juga kaya Thorium

    Pada tahun 2022 lalu, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada saat itu yakni Rohadi Awaludin mengungkapkan Indonesia menyimpan potensi sumber daya alam yang cukup untuk pengadaan energi nuklir.

    Dia menyebutkan tambang uranium yang ada di Indonesia terdapat sebanyak 90 ribu ton. Sedangkan untuk tambang thorium terdapat sebesar 150 ribu ton.

    “Kita patut bersyukur bahwasannya kita dikaruniai sumber daya alam yang cukup terkait nuklir untuk uranium dan thorium. Untuk uranium sekitar 90 ribu ton data kami, kemudian thorium sekitar 150 ribu ton,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia pada Mining Zone, dikutip Jumat (16/12/2022).

    Rohadi menilai, dengan adanya ratusan ribu potensi sumber daya alam untuk energi nuklir tersebut bisa mencukupi sebagai modal Indonesia dalam memenuhi kecukupan energi dengan nuklir. “Saya kira itu cukup sebagai sumber daya modal kita untuk kebutuhan energi menggunakan nuklir ini,” tuturnya.

    Sebagai informasi, melansir data Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada 2020, Indonesia memiliki bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium sebanyak 81.090 ton dan juga thorium sebanyak 140.411 ton.

    Dari total tersebut bahan baku pun tersebar di beberapa kota, di antaranya di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

    Sumatera tercatat memiliki sekitar 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium. Sementara Kalimantan memiliki sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium. Sulawesi memiliki 3.793 ton uranium dan 6.562 ton.

    Untuk diketahui, Berdasarkan data dari World Nuclear Association pada 2019, cadangan uranium dunia diketahui mencapai 6,14 juta ton dengan produksi mencapai 54,7 ribu ton. Australia menempati negara dengan persediaan uranium terbanyak hingga 1,7 juta ton.

    Kemudian, disusul oleh Kazakhstan di urutan kedua dengan porsi kontribusi sebesar 15% dari total cadangan dunia. Kanada di urutan ketiga dengan cadangan uranium mencapai 564,9 ribu ton atau setara 9% dari cadangan dunia.

    (pgr/pgr)

  • Studi Ungkap Efek Kelamaan ‘Scroll’ Video TikTok, Ini yang Terjadi pada Otak

    Studi Ungkap Efek Kelamaan ‘Scroll’ Video TikTok, Ini yang Terjadi pada Otak

    Jakarta

    Media sosial menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan manusia saat ini. TikTok menjadi salah satu media sosial yang paling banyak diakses dan menyediakan klip video singkat yang menarik untuk ditonton.

    Sebuah penelitian menunjukkan terlalu sering menonton klip atau video pendek di media sosial dapat mempengaruhi fungsi otak, yakni defisit kognitif.

    Menurut para ilmuwan di China’s Tianjin Normal University and the University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, orang-orang dengan kecanduan video pendek mengalami morfologi atau struktur otak yang berbeda dibandingkan dengan orang lain.

    “Orang-orang yang kecanduan ini cenderung mengonsumsi konten yang dipersonalisasi secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas lain secara negatif,” tulis peneliti yang dikutip dari South China Morning Post.

    Setelah melakukan pemindaian otak pada 112 orang yang berusia antara 17 dan 30 tahun, para peneliti menemukan adanya defisit kognitif dalam rentang perhatian, pembelajaran, memori, serta depresi dan kecemasan.

    Kondisi yang kerap disebut pembusukan otak atau brain rot biasanya dikaitkan dengan sesi panjang pada aplikasi yang khusus menyediakan klip video pendek. Misalnya seperti TikTok, Snapchat, Instagram, Facebook, dan X.

    “Kecanduan video pendek telah muncul sebagai masalah perilaku dan sosial yang berkembang, didorong oleh meluasnya penggunaan platform digital yang menyediakan konten video yang sangat menarik, personal, dan singkat,” kata para peneliti dalam sebuah makalah yang dipublikasikan oleh jurnal sains NeuroImage.

    (sao/naf)

  • SBY di GRIPS Tokyo: ‘Kepercayaan Kunci Stabilitas Global’ – Halaman all

    SBY di GRIPS Tokyo: ‘Kepercayaan Kunci Stabilitas Global’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menekankan pentingnya kepercayaan dalam hubungan internasional saat menyampaikan kuliah umum di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jepang, Kamis (7/3/2025).

    Dalam kuliah bertajuk “The Importance of Trustworthiness: Indonesia, ASEAN, and Japan”, SBY menguraikan dinamika global serta peran ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.

    “Dunia saat ini semakin kompleks, tidak pasti, dan berbahaya. Keseimbangan strategis global sedang bergeser,” ujar SBY.

    Ia menyoroti perubahan kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan terbaru, yang menurutnya berdampak pada stabilitas global dan hubungan internasional.

    Peran ASEAN Hadapi Tantangan Geopolitik

    SBY juga membahas peran ASEAN dalam menghadapi tantangan geopolitik.

    Berbeda dengan Eropa, ASEAN tidak pernah bergantung pada kekuatan eksternal untuk menjaga stabilitasnya.

    “Kami selalu mencari peluang dalam setiap perubahan,” katanya.

    Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu menambahkan bahwa survei terbaru menunjukkan ASEAN kini lebih memandang Jepang, China, dan Uni Eropa sebagai mitra utama, bukan Amerika Serikat.

    SBY turut menyinggung peran Jepang sebagai mitra strategis ASEAN yang paling dipercaya.

    “Jepang memiliki empat keunggulan utama di mata negara-negara ASEAN: kepercayaan yang tinggi, rekam jejak kerja sama yang baik, tidak memiliki agenda tersembunyi, serta konsisten dalam mendukung sentralitas ASEAN,” paparnya.

    Terkait keanggotaan Indonesia dalam BRICS, SBY menegaskan bahwa hal ini bukan tanda perubahan kebijakan luar negeri Indonesia.

    “Keanggotaan Indonesia di BRICS tidak berarti kami bergeser dari kebijakan bebas aktif. Sebaliknya, ini adalah langkah untuk memperkuat kehadiran Indonesia di berbagai forum internasional,” jelasnya.

    Mengakhiri kuliahnya, SBY menekankan bahwa kerja sama dan kepercayaan antarnegara adalah kunci dalam menjaga stabilitas global.

    “Indonesia akan terus berjuang untuk Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, inklusif, dan penuh kerja sama. Dalam upaya ini, kami mengharapkan Jepang bisa menjadi mitra utama,” tutupnya.

    Kuliah umum ini dihadiri oleh ratusan akademisi, mahasiswa, serta pembuat kebijakan dari berbagai negara yang antusias terhadap wawasan yang disampaikan SBY terkait tantangan dan peluang di dunia saat ini.

    National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) adalah lembaga pendidikan tinggi berbasis riset di Tokyo yang berfokus pada kebijakan publik.

    GRIPS menawarkan program pascasarjana di berbagai bidang yang berkaitan dengan isu-isu kebijakan global.

    Dengan lebih dari 350 mahasiswa dari berbagai latar belakang profesional—termasuk pemerintahan, media, organisasi internasional, dan bisnis—GRIPS menjadi pusat pembelajaran dengan lingkungan internasional yang dinamis. Dua pertiga mahasiswa GRIPS berasal dari luar Jepang, menciptakan jejaring global yang kuat.

    Sejak berdiri, GRIPS telah melahirkan lebih dari 6.000 alumni dari 120 negara, yang berkontribusi pada pembangunan dan kemakmuran dunia melalui pengetahuan serta pengalaman yang mereka peroleh selama studi.