Negara: Republik Rakyat Cina

  • 10 Bank sentral dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Mana yang Paling Banyak?

    10 Bank sentral dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Mana yang Paling Banyak?

    Jakarta: Emas masih menjadi aset berharga bagi banyak negara di dunia. 
     
    Bank sentral berbagai negara menyimpan emas sebagai cadangan devisa untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi nilai mata uang dari inflasi. 
     
    Hingga akhir 2023, total cadangan emas global yang dimiliki bank sentral mencapai 36.699 metrik ton (MT), menurut data dari World Gold Council (WGC). Lalu, negara mana saja yang memiliki cadangan emas terbesar?
    Daftar negara dengan cadangan emas terbesar
    Melansir Investing.com, berikut adalah daftar 10 negara dengan cadangan emas terbesar di dunia:

    1. Amerika Serikat – 8.133,46 MT
    Amerika Serikat menjadi pemilik cadangan emas terbesar di dunia. Sebagian besar emas ini disimpan di Fort Knox, West Point, dan Denver.
     

    2. Jerman – 3.351,53 MT
    Jerman menyimpan sekitar setengah dari cadangan emasnya di Frankfurt, sementara sisanya berada di luar negeri, seperti di New York dan London.
     
    3. Italia – 2.451,84 MT
    Bank Sentral Italia menyimpan sebagian besar emasnya di dalam negeri, tetapi juga menyebarkan cadangannya di Inggris, Swiss, dan Amerika Serikat.
     
    4. Prancis – 2.437 MT
    Semua cadangan emas Prancis disimpan dengan aman di Banque de France dalam brankas bawah tanah bernama La Souterraine.
     
    5. Rusia – 2.332,74 MT
    Rusia telah meningkatkan cadangan emasnya dalam beberapa tahun terakhir dan menyimpan seluruh emas fisiknya di Moskow dan Saint Petersburg.
     
    6. Tiongkok – 2.279,56 MT
    Tiongkok terus menambah kepemilikan emasnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan devisa.
     
    7. Swiss – 1.039,94 MT
    Swiss dikenal sebagai pusat keuangan global dan menyimpan emasnya di dalam negeri serta di beberapa lokasi luar negeri.
     
    8. India – 876,18 MT
    India memiliki cadangan emas yang terus meningkat, didukung oleh tingginya permintaan emas di dalam negeri.
     

    9. Jepang – 845,97 MT
    Jepang menggunakan emas sebagai bagian dari strategi stabilisasi mata uangnya.
     
    10. Belanda – 612,45 MT
    Belanda telah memulangkan sebagian cadangan emasnya dari luar negeri untuk memperkuat keamanan aset nasionalnya.
    Kenapa bank sentral mengandalkan emas?
    Emas memiliki peran penting dalam sistem keuangan global. Bank sentral menyimpan emas untuk beberapa alasan utama, antara lain:

    Perlindungan terhadap inflasi

    Emas cenderung mempertahankan nilainya dalam jangka panjang.

    Diversifikasi aset

    Emas menjadi alternatif selain mata uang asing dalam cadangan devisa.

    Keamanan ekonomi

    Dalam situasi krisis, emas bisa menjadi aset likuid yang bernilai tinggi.
     
    Cadangan emas tetap menjadi faktor penting dalam strategi keuangan banyak negara. Amerika Serikat masih mendominasi daftar dengan kepemilikan terbesar, diikuti oleh Jerman dan Italia. Seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, emas akan terus menjadi aset yang diminati oleh banyak negara.
     
    Sebagai investor, mengetahui tren kepemilikan emas global bisa menjadi insight berharga dalam merencanakan strategi keuangan dan investasi. Apakah emas juga masuk dalam portofolio investasimu? (Laura Oktaviani Sibarani)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Samsung Kerja Keras Garap Exynos 2600 untuk Galaxy S26

    Samsung Kerja Keras Garap Exynos 2600 untuk Galaxy S26

    Jakarta

    Setelah gagal mengembangkan Exynos 2500 untuk Galaxy S25, Samsung kabarnya tengah berusaha keras untuk menggarap Exynos 2600.

    Seperti diketahui, tingkat kesuksesan produksi Exynos 2500 disebut terlalu rendah sehingga Samsung Foundry harus menunda produksi application processor (AP) tersebut sampai mereka bisa meningkatkan tingkat keberhasilan produksi chip 3nm itu.

    Hasilnya, Samsung Foundry tak bisa memproduksi Exynos 2500 dengan jumlah yang mencukupi untuk Galaxy S25 series. Akhirnya, Exynos 2500 itu disebut akan dipakai di Galaxy Z Flip 7 yang akan dirilis beberapa bulan ke depan.

    Nah, untuk Exynos 2600 saat ini tengah disiapkan untuk Galaxy S26 dan Galaxy S26+ yang dipasarkan di beberapa negara selain Amerika Serikat, China, dan Kanada, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Minggu (9/3/2025).

    Kabarnya Samsung punya tim khusus yang bertugas untuk memastikan Exynos 2600 punya performa yang optimal, dan juga bisa diproduksi secara optimal. Exynos 2600 diperkirakan akan dibuat oleh Samsung Foundry menggunakan node SF2 2nm.

    Sekalipun proses ini jauh lebih rumit karena melibatkan node proses yang terbaru, sumber di Samsung Foundry menyebut tingkat keberhasilan produksi chip ini sudah berhasil ditingkatkan.

    Sebagai informasi, chip berasal dari silicon wafer yang ukurannya besar. Setiap wafer ini bisa dipakai untuk membuat ratusan chip. Namun tak semua chip dari wafer yang sama itu bisa memenuhi standar kualitas.

    Nah, yang dimaksud dengan tingkat keberhasilan atau yield itu adalah persentase chip yang bisa memenuhi standar kualitas dari sebuah silicon wafer. Biasanya, foundry seperti Samsung Foundry menginginkan yield sebesar 60%-70% sebelum mulai memproduksi massal.

    Namun pada Februari lalu, yield untuk chip 2nm Samsung Foundry ini baru mencapai 30%, yang artinya mereka masih punya pekerjaan besar untuk meningkatkan yield tersebut.

    Samsung disebut mengincar akan memproduksi Exynos 2600 mulai Mei 2025 mendatang, namun keputusan untuk menggunakan chip itu di jajaran Galaxy S26 masih harus menunggu sampai akhir 2025.

    (asj/asj)

  • 8 Negara yang Bakal Kebagian Jatah Apple Vision Pro, Tak Ada Indonesia

    8 Negara yang Bakal Kebagian Jatah Apple Vision Pro, Tak Ada Indonesia

    Terdapat sejumlah pengumuman di ajang Apple’s Worldwide Developer Conference 2024. Salah satunya terkait Apple Vision Pro. CEO Apple Tim Cook mengumumkan bahwa produk kamera 3D pertama Apple ini bakal dijual di lebih banyak negara. Mulai dari China hingga Inggris. Tak hanya itu, ada pembaruan juga di visionOS 2. Seperti apa?

  • Mobil Listrik Murah Tesla Model Y Laris Manis di China, Dua Bulan Dipesan 200 Ribu Unit

    Mobil Listrik Murah Tesla Model Y Laris Manis di China, Dua Bulan Dipesan 200 Ribu Unit

    Jakarta

    Tesla menunjukkan taringnya di pasar otomotif China. Model Y terbaru yang diluncurkan pada 10 Januari 2025 diklaim mencatatkan lebih dari 200 ribu pesanan di negeri Tirai Bambu tersebut. Lonjakan permintaan ini menandakan kepercayaan konsumen kepada merek asal Amerika Serikat itu di tengah-tengah ketatnya persaingan kendaraan listrik di China.

    Dalam laporan media lokal, Model Y terbaru mendapatkan 50 ribu pesanan hanya dalam sehari setelah diluncurkan. Lonjakan pemesanan terus meningkat hingga pengiriman dimulai pada 26 Februari. Tesla pun optimistis dengan permintaan Model Y, meski penjualan kendaraan buatannya di China sempat turun 49% secara tahunan (year on year) pada Februari.

    Staf penjualan Tesla mengungkapkan bahwa toko-toko di Beijing menerima sekitar 100 pesanan baru setiap hari menjelang pengiriman pertama. Tentu banyak pesanan awal tersebut bersifat refundable alias bisa dibatalkan atau kalau di Indonesia bisa disebut sebagai SPK (Surat Pemesanan Kendaraan).

    Sebelum pengiriman pertama dilakukan, situs Tesla menampilkan opsi uang muka yang bisa dikembalikan, yang kemudian dihapus setelah Model Y mulai sampai ke konsumen.

    Sejak pengiriman dimulai, lebih dari 6.000 unit Model Y telah diterima konsumen dalam minggu pertama. Tesla menawarkan dua varian Model Y terbaru di China, yakni model berpenggerak roda belakang seharga 263.500 yuan (Rp 592,9 juta) dan varian jarak jauh berpenggerak semua roda (AWD) seharga 303.500 yuan (Rp 682,9 juta).

    Selain Model Y, Tesla berencana membawa Cybertruck ke China meski menghadapi tantangan regulasi dan pasar truk pikap yang kurang bergairah. Namun, Tesla yakin desain futuristis Cybertruck bisa menarik perhatian konsumen muda di China dan memperkuat eksistensinya di pasar kendaraan listrik terbesar dunia.

    (lua/din)

  • Paradoks ekonomi Indonesia: pertumbuhan tinggi, ketimpangan melebar

    Paradoks ekonomi Indonesia: pertumbuhan tinggi, ketimpangan melebar

    Ilustrasi – Warga memandang permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

    Paradoks ekonomi Indonesia: pertumbuhan tinggi, ketimpangan melebar
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 17:09 WIB

    Elshinta.com – Membahas isu ketimpangan di Indonesia seolah tak ada habisnya. Tanpa perlu mencari, berbagai bentuk ketimpangan mudah sekali ditemukan.

    Pernyataan “yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin” nyatanya bukan sekadar ungkapan klise. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa gini ratio mengalami peningkatan dari 0,379 pada Maret 2024 menjadi 0,381 pada September 2024.

    Tidak hanya itu, jika dilihat dari ukuran ketimpangan lainnya, yaitu berdasarkan ukuran Bank Dunia, 20 persen kelompok pendapatan tertinggi mengalami peningkatan proporsi pengeluaran sebesar 0,33 persen poin selama Maret 2024–September 2024, dari 45,91 persen menjadi 46,24 persen.

    Sementara itu, pengeluaran penduduk pada kelompok 40 persen terbawah hanya sebesar 18,41 persen dari total pengeluaran rumah tangga per September 2024. Angka ini hanya meningkat 0,01 persen poin dari kondisi Maret 2024 yang sebesar 18,40 persen.

    Ketimpangan yang masih tinggi di Indonesia sangat disayangkan. Pasalnya, perekonomian nasional yang dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebenarnya cukup besar. Bahkan, Indonesia saat ini menyandang status sebagai upper middle-income country.

    Menurut data BPS, pada tahun 2024, PDB per kapita mencapai Rp78,6 juta atau 4.960,3 dolar AS. Jika pertumbuhan ekonomi yang ada dikelola dengan baik, seharusnya ketimpangan dapat ditekan. Namun, fakta bahwa ketimpangan masih melebar menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, melainkan hanya oleh kelompok penduduk atas.

    Fenomena ini selaras dengan teori Simon Kuznets yang menyatakan bahwa pada tahap awal pertumbuhan ekonomi, ketimpangan cenderung meningkat sebelum akhirnya menurun ketika suatu negara mencapai tahap pembangunan yang lebih matang.

    Pada awal industrialisasi, pertumbuhan ekonomi lebih banyak menguntungkan kelompok atas yang memiliki akses lebih besar terhadap modal dan peluang bisnis, sementara masyarakat miskin tetap tertinggal. Namun, seiring dengan peningkatan investasi dalam pendidikan, sistem perlindungan sosial, dan kebijakan redistributif yang efektif, ketimpangan seharusnya berkurang.

    Jika kita menggunakan hipotesis Kuznets sebagai lensa untuk membaca kondisi Indonesia, seharusnya, pada titik ini, ketimpangan mulai berkurang. Namun, yang terjadi justru sebaliknya—kesenjangan antara kelompok atas dan bawah semakin melebar. Ini menunjukkan bahwa meskipun ekonomi tumbuh, hasilnya tidak terdistribusi secara merata. Pertumbuhan yang ada tampaknya lebih berpihak pada mereka yang sudah mapan, sementara masyarakat berpenghasilan rendah masih berjuang untuk sekadar bertahan hidup. Artinya, Indonesia belum berhasil melewati fase awal dari Kuznets Curve karena kebijakan yang diterapkan belum cukup efektif dalam mendistribusikan hasil pertumbuhan.

    Indonesia bisa berkaca pada negara-negara maju lainnya seperti China yang telah berhasil mengelola ketimpangan tinggi dengan kebijakan redistribusi pendapatan yang tepat.

    Pada akhir abad ke-20, China menghadapi kesenjangan ekonomi yang sangat tajam akibat pertumbuhan yang timpang antara kota dan desa. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pemerintahnya menerapkan strategi redistribusi yang agresif, termasuk pajak progresif, peningkatan belanja sosial, dan program pembangunan pedesaan yang masif.

    Hasilnya, pertumbuhan ekonomi mereka tetap tinggi, tetapi dengan distribusi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya tidak memperbesar kesenjangan, tetapi justru dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika diiringi dengan kebijakan yang tepat.

    Sayangnya, model pembangunan ekonomi Indonesia masih terlalu berorientasi pada kapital besar. Investasi yang masuk lebih banyak mengalir ke sektor industri padat modal, seperti keuangan dan teknologi, yang menghasilkan keuntungan besar bagi investor tetapi hanya menciptakan sedikit lapangan pekerjaan.

    Akibatnya, kelompok kaya semakin menguasai pasar, sementara kelompok miskin dan kelas pekerja hanya menjadi penonton dalam pertumbuhan ekonomi. Daya beli masyarakat bawah pun stagnan, karena pertumbuhan upah tidak sebanding dengan inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok.

    Selain itu, ketimpangan di Indonesia juga dipicu oleh rendahnya mobilitas sosial akibat ketidaksetaraan dalam akses pendidikan. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali kesulitan mengakses pendidikan berkualitas, yang pada akhirnya membatasi peluang mereka untuk memperoleh pekerjaan dengan upah layak.

    Kesenjangan ini semakin diperparah dengan tingginya biaya pendidikan tinggi dan kualitas sekolah di daerah tertinggal yang masih jauh di bawah standar. Akibatnya, mereka yang lahir dari keluarga miskin memiliki kemungkinan besar untuk tetap miskin, sementara mereka yang lahir dalam keluarga kaya memiliki akses lebih besar untuk mempertahankan dan meningkatkan kekayaan mereka.

    Selain pendidikan, aspek kesehatan juga memainkan peran krusial dalam ketimpangan ekonomi. Akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih sangat bergantung pada kemampuan ekonomi seseorang.

    Meskipun program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah berjalan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak masyarakat berpenghasilan rendah masih kesulitan mendapatkan pelayanan medis yang layak. Ketika kesehatan terganggu, produktivitas pun menurun, dan ini semakin memperkuat lingkaran setan kemiskinan yang sulit diputus.

    Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengoreksi ketimpangan adalah kebijakan fiskal yang progresif.

    Namun, hingga saat ini, sistem perpajakan di Indonesia belum cukup kuat untuk menjalankan fungsi redistribusi secara optimal. Rasio pajak terhadap PDB masih tergolong rendah, sementara beban pajak lebih banyak ditanggung oleh kelompok menengah dan pekerja formal dibandingkan oleh kelompok kaya dan pemilik modal besar.

    Pajak kekayaan dan pajak warisan yang dapat menjadi alat efektif dalam mengurangi ketimpangan hampir tidak terdengar dalam kebijakan fiskal nasional.

    Ketimpangan ekonomi yang terus melebar bukan hanya masalah statistik, tetapi juga ancaman nyata bagi stabilitas sosial dan politik. Ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dapat menimbulkan frustrasi sosial yang berujung pada ketidakstabilan.

    Sejarah telah membuktikan bahwa ketimpangan yang ekstrem sering kali menjadi pemicu utama berbagai bentuk kerusuhan sosial, meningkatnya ketidakpercayaan terhadap pemerintah, hingga melemahnya legitimasi negara di mata rakyatnya.

    Jika Indonesia ingin keluar dari jebakan pertumbuhan yang tidak inklusif, strategi pembangunan harus diubah agar benar-benar mengutamakan pemerataan. Investasi dalam sektor pendidikan dan kesehatan harus diprioritaskan, bukan hanya sebagai program sosial, tetapi sebagai strategi ekonomi jangka panjang.

    Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah, akan membantu mereka meningkatkan keterampilan dan daya saing di pasar tenaga kerja. Hal ini pada akhirnya akan mendorong mobilitas sosial yang lebih dinamis dan mengurangi ketimpangan antar-generasi.

    Pemerintah juga harus lebih serius dalam menciptakan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis tenaga kerja, bukan hanya berbasis modal. Sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, seperti manufaktur dan pertanian modern, harus didorong dengan kebijakan insentif yang tepat.

    Selain itu, UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi rakyat harus mendapatkan dukungan lebih besar, baik dalam bentuk akses permodalan, teknologi, maupun perlindungan pasar dari persaingan dengan korporasi besar.

    Pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya tidak menjadi alat untuk memperkaya segelintir orang, tetapi menjadi sarana untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.

    Pemerintah tidak boleh hanya berfokus pada angka PDB dan pertumbuhan investasi tanpa memperhatikan bagaimana hasil dari pertumbuhan tersebut didistribusikan. Selama kebijakan masih cenderung berpihak pada kelompok elite, ketimpangan tidak akan berkurang, dan Indonesia akan terus terjebak dalam paradoks pertumbuhan yang eksklusif.

    Masa depan Indonesia tidak hanya bergantung pada seberapa tinggi ekonomi tumbuh, tetapi juga pada seberapa luas manfaat pertumbuhan itu dirasakan oleh seluruh rakyat. Jika pertumbuhan ekonomi tidak dapat menciptakan kesejahteraan yang lebih inklusif, maka status sebagai negara berpendapatan menengah atas hanya akan menjadi pencapaian di atas kertas, tanpa makna yang nyata bagi sebagian besar penduduk.

    Untuk benar-benar menjadi negara maju, Indonesia harus berani mengubah arah kebijakan agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya menghasilkan angka yang impresif, tetapi juga membawa perubahan nyata bagi kehidupan seluruh rakyatnya.

    *) Lili Retnosari dan Tsuraya Mumtaz merupakan Statistisi di Badan Pusat Statistik (BPS)
    Oleh Lili Retnosari, Tsuraya Mumtaz *)

    Sumber : Antara

  • Mewahnya Kerasa, tapi Offroad Juga Bisa!

    Mewahnya Kerasa, tapi Offroad Juga Bisa!

    Kehadiran mobil ini membuat pilihan mobil ‘hobi’ kian banyak. Yap, GWM Tank 300 HEV hadir menjadi opsi yang layak dipertimbangkan bagi pencari SUV ladder frame tangguh yang siap dibawa offroad, road trip, hingga dipakai harian di perkotaan.

    Menariknya, mobil asal China yang tampangnya sangar ini dihadirkan pula dengan teknologi canggih seperti mesin hybrid dan segudang fitur yang dapat memudahkan untuk offroad. Lantas seperti apa hasil tes lengkapnya? Simak ulasan kami terhadap GWM Tank 300 HEV ini!

  • Investasi jadi Faktor Kunci Kesuksesan Pembangunan dan Buka Peluang Kerja

    Investasi jadi Faktor Kunci Kesuksesan Pembangunan dan Buka Peluang Kerja

    JAKARTA – Direktur Indekstat M Ali Mahmudin menilai bahwa investasi menjadi faktor kunci dalam rangka mendorong kesuksesan pembangunan dan membuka peluang kerja di daerah.

    “Dengan tantangan kapasitas fiskal yang dihadapi oleh banyak daerah, investasi menjadi faktor kunci dalam mendorong pembangunan dan membuka peluang kerja,” kata Ali dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Antara, Sabtu, 8 Maret.

    Dalam diskusi daring Indekstalk 2.0: Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah yang digelar di Jakarta, Kamis 6 Maret, Ali mengatakan bahwa pembangunan ekonomi daerah menjadi salah satu prioritas dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

    Salah satu caranya, yakni melalui pemetaan potensi investasi yang dilakukan secara sistematis.

    “Kami bersama dengan Kementerian Investasi telah menyusun SK Menteri Nomor 50 tentang pedoman penyusunan peta potensi dan peluang investasi di daerah. Ini merupakan upaya strategis untuk menghadirkan investasi berbasis data yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah,” ujarnya.

    Menurutnya, pemetaan investasi merupakan langkah yang tepat, karena berlandaskan pada semangat Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti besarnya potensi Indonesia, sebagaimana tercantum dalam bukunya Paradoks Indonesia.

    “Potensi Indonesia sangat luar biasa, tetapi tantangan fiskal di daerah masih menjadi kendala. Oleh karena itu, investasi harus menjadi daya ungkit pembangunan yang masif agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan menarik investor ke daerah,” kata dia lagi.

    Direktur Pengembangan Potensi Daerah Kementerian Investasi/BKPM Suhartono menyebut investasi swasta memegang peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dengan realisasi investasi mencapai Rp1,9 triliun pada tahun 2025. Investasi ini diharapkan mampu menciptakan lebih dari 2,45 juta lapangan pekerjaan,” ujar dia.

    Menurutnya pemerataan potensi daerah amat penting untuk menarik investor. Terkait hal itu, BKPM telah mengembangkan Portal Potensi Investasi Regional (PIR), sistem berbasis geospasial yang menampilkan potensi dan peluang investasi dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

    Portal tersebut tidak hanya diakses oleh investor domestik, tetapi juga menarik investor dari luar negeri seperti Qatar, UEA, Singapura, dan China.

    Public Policy Analyst PT Indekstat Konsultan Indonesia Siti Rosidah menambahkan untuk menarik investasi asing maupun dalam negeri, daerah harus memiliki sesuatu yang ditawarkan dan penyusunan peta potensi dan peluang investasi harus dilakukan dengan metode yang sistematis.

    “Karena itu, daerah perlu mengidentifikasi potensi unggulan dan menyusun peluang investasi yang siap ditawarkan sebagai langkah strategis,” kata dia.

    “Tahapan yang dilakukan meliputi penyusunan peta potensi, pemetaan peluang investasi, hingga studi kelayakan investasi atau Investment Project Ready to Offer (IPRO). Dengan pendekatan berbasis data, kita dapat memastikan bahwa peluang investasi yang ditawarkan benar-benar layak dan menarik,” ujar Siti pula.

  • Viral Pria di China Dihabisi Pembantunya setelah Memanfaatkannya untuk Buat Cemburu Mantan Istri – Halaman all

    Viral Pria di China Dihabisi Pembantunya setelah Memanfaatkannya untuk Buat Cemburu Mantan Istri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria di China pura-pura jatuh cinta kepada pembantu dan pengasuh anaknya agar mantan istrinya cemburu dan mau kembali bersama.

    Namun rencana itu berbuah tragis.

    Sang pembantu yang tak terima, membalas dendam dan menghabisi pria itu setelah mengetahui fakta sebenarnya.

    Mengutip laporan South China Morning Post pada 7 Maret 2025, pria tersebut bernama Xie.

    Ia mengelola perusahaan makanan.

    Ia bertemu dengan istrinya, He, saat mereka masih kuliah.

    Pasangan itu kemudian lulus, menikah, dan memiliki seorang putri.

    Namun, seiring dengan berkembangnya karier Xie, ia menjadi sombong dan sering bertengkar dengan istrinya karena hal-hal sepele, yang berujung pada perceraian.

    Xie kemudian diberi hak asuh atas putri mereka dan mempekerjakan seorang pengasuh, bermarga Li, untuk mengurus rumah tangga.

    Li menangani semuanya dengan sangat teliti.

    Namun, Xie selalu berpikir untuk berbaikan dengan mantan istrinya.

    Tetapi Xie terlalu gengsi untuk meminta rujuk, karena khawatir hal itu akan menurunkan “status keluarganya” dan melemahkan otoritasnya dalam rumah tangga.

    Kemudian ia menyusun rencana yang melibatkan Li, dengan harapan dapat membangkitkan kecemburuan dalam diri mantan istrinya.

    Li, yang berasal dari daerah pedesaan, melihat Xie sebagai pengusaha kaya.

    Li dengan polosnya percaya bahwa ini adalah kesempatannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

    Ia pun segera jatuh cinta pada Xie, dan hubungan mereka pun segera menjadi akrab.

    Xie kemudian memamerkan hubungan romantis mereka di media sosial dan bahkan meminta tetangganya untuk menyebarkan gosip tersebut kepada He, mantan istrinya.

    Pada satu titik, ketika He mulai sering mengunjungi rumahnya dengan kedok untuk menengok putri mereka, Xie bahkan dengan sengaja menunjukkan rasa sayangnya kepada Li setiap kali mantan istrinya itu melihat.

    Tak lama kemudian, Xie melamar Li dan bahkan menjadwalkan sesi pemotretan pernikahan.

    Xie meminta putrinya menggunakan smart watch untuk membagikan lokasi dengan ibunya.

    Hal itu demi memancing kecemburuan sang mantan istri.

    Trik itu nampaknya berhasil.

    Xie dan mantan istrinya itu rujuk.

    Setelah itu, Xie mengakhiri hubungannya dengan Li sekaligus memecatnya.

    Meskipun Xie mencoba memberi ganti rugi kepada Li secara finansial, Li merasa hancur, tertipu, dan marah.

    Li pun bersekongkol dengan sepupunya, yang memiliki catatan kriminal sebelumnya karena pencurian, untuk membalas dendam.

    Suatu malam, saat Xie pulang kerja, sepupunya memukulnya dengan tongkat, menjatuhkannya ke tanah, sementara Li kemudian menikamnya, menyebabkan luka-luka yang menyebabkan kematiannya.

    Kepada polisi, Li mengatakan ​​bahwa ia hanya ingin memberi pelajaran kepada Xie dan tidak pernah bermaksud untuk membunuhnya.

    Ia mengatakan bahwa sebagai seorang wanita lajang dari daerah pedesaan, ia berharap untuk menikah dengan seorang pria kota untuk mengubah nasibnya.

    Ia bahkan telah menyebar berita tentang rencana pernikahan mereka dengan seluruh keluarga dan teman-temannya.

    Li akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara sepupunya dijatuhi hukuman penjara 11 tahun.

    Kisah ini kemudian viral di media sosial China.

    Seorang pengguna media sosial mengatakan: “Jika ia ingin berbaikan, mengapa tidak berbicara langsung dengan mantan istrinya? Mengapa harus melalui semua trik yang tidak perlu ini?”

    Sementara yang lain menambahkan: “Pria yang sangat tidak berperasaan. Apakah kehidupan pengasuh itu hanya permainan baginya?”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Nama Lain BYD M6 yang Digugat BMW di Indonesia

    Nama Lain BYD M6 yang Digugat BMW di Indonesia

    Jakarta

    Nama M6 sebagai nama model kendaraan menjadi sengketa merek di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. BMW AG menggugat BYD Auto Indonesia dalam penggunaan nama M6.

    Bayerische Motoren Werke (BMW) Aktiengesellschaft (AG) menggugat PT BYD Motor Indonesia soal penggunaan merek M6. Perkara itu teregistrasi dalam Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst. Gugatan itu terdaftar sejak 26 Februari 2025.

    Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia menjelaskan pihaknya merupakan pemilik sah merek M6. “BMW Group Indonesia tegaskan komitmennya dalam melindungi hak kekayaan intelektual serta menjaga standar kualitas dan eksklusivitas produk BMW,” kata Jodie kepada detikOto, Selasa (4/3/2025).

    Lebih lanjut, Jodie mengungkapkan, BMW sudah melakukan pendaftaran merek M6 terlebih dahulu di Indonesia.

    Saat dicek melalui laman Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kemenkum, BMW AG sudah mendaftarkan M6 sejak 20 Agustus 2015 dengan nomor permohonan D002015035540. Tanggal perlindungan berakhir pada 20 Agustus 2025. M6 didaftarkan dengan kategori kelas 12, jenis barang atau jasa kendaraan bermotor dan bagian-bagian strukturalnya.

    Sedangkan BYD M6 juga sudah didaftarkan dengan status pemeriksaan substantif. Nomor permohonan DID2024122107 yang diajukan sejak 22 November 2024. Kelas yang dikategorikan juga sama dengan M6 yang didaftarkan oleh BMW.

    BMW M6 merupakan produk global untuk seri mobil sport nan mewah dari Seri 6 yang dipasarkan di bawah sub-merek BMW M. Sementara itu, BYD M6 adalah MPV bertenaga listrik yang dijual di beberapa negara, termasuk di Indonesia. MPV listrik BYD dengan nama M6 dijual di Indonesia, Hongkong, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Singapura.

    Namun ternyata, BYD M6 punya nama lain negara berbeda. BYD M6 di India pakai nama berbeda. BYD India menjual MPV listrik itu dengan nama eMax 7. Spesifikasi BYD eMax 7 di India kurang lebih sama dengan BYD M6 yang dijual di Indonesia. Mobil listrik itu menggunakan baterai LFP 71,8 kWh dengan daya jangkau hingga 530 km dalam satu kali pengisian baterai penuh.

    Nama M6 di lini produk BYD sebenarnya sudah digunakan untuk MPV 7-seater pada 2010-2017. Namun, MPV listrik BYD M6 ini dipercaya merupakan versi listrik dari BYD Song Max. Di China, BYD Song Max awalnya merupakan mobil dengan mesin pembakaran dalam. Kemudian pada 2019, BYD meluncurkan Song Max dengan teknologi plug-in hybrid. Lalu tahun 2024, BYD meluncurkan Song Max baru dengan tenaga listrik sepenuhnya. Song Max listrik itulah yang kemudian menjadi BYD M6.

    (rgr/lth)

  • IMF Beri Peringatan: Kebijakan Trump Pukul Ekonomi, Bakal Picu Inflasi bagi Meksiko dan Kanada – Halaman all

    IMF Beri Peringatan: Kebijakan Trump Pukul Ekonomi, Bakal Picu Inflasi bagi Meksiko dan Kanada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Kanada dan Meksiko untuk bersiap menghadapi pukulan ekonomi imbas kebijakan tarif impor 25 persen yang diberlakukan Donald Trump.

    “Tarif AS yang dikenakan pada Meksiko dan Kanada akan berdampak buruk yang signifikan pada negara-negara tersebut,” kata Juru bicara IMF, Julie Kozack, sebagaimana dikutip dari Reuters.

    Peringatan ini diungkap Kozack lantaran kebijakan tarif AS terhadap Meksiko dan Kanada, dapat memicu langkah balasan.

    Berpotensi menciptakan dinamika baru yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi global, termasuk ancaman inflasi.

    Ancaman ini mulai muncul setelah Donald Trump yang menjabat sebagai Presiden AS per 20 Januari kemarin memberlakukan tarif impor terhadap tiga mitra dagang utama AS yakni China, Kanada, dan Meksiko.

    Untuk China Trump mempertimbangkan tarif sebesar 10 persen pada impor barang-barang buatan Tiongkok, berlaku mulai 1 Februari 2025. 

    Sementara bagi Meksiko dan Kanada, tarif impor yang ditetapkan Trump yakni sebesar 25 persen.

    Menurut Trump langkahnya ini dapat menanggulangi imigrasi ilegal dan perdagangan obat-obatan terlarang.  

    Adapun kenaikan tarif tersebut akan tetap diberlakukan sampai kedua negara mengambil langkah tegas untuk memberantas perdagangan narkotika khususnya fentanyl.

    Serta menghentikan imigran yang melintasi perbatasan secara ilegal. 

    Meski kini ada pengecualian sementara bagi Kanada dan Meksiko, namun Trump berjanji akan mengumumkan kebijakan perdagangan lebih lanjut.

    Dampak kebijakan AS

    Imbas AS memberlakukan tarif tinggi pada barang-barang tersebut, produsen di Meksiko dan Kanada harus menanggung biaya tambahan.

    Hal ini berpotensi menyebabkan inflasi di kedua negara, karena biaya produksi meningkat.

    Pada gilirannya bisa mendorong harga barang-barang di pasar domestik, terutama di sektor-sektor yang sangat bergantung pada impor bahan baku dan komponen.

    Allhasil Kenaikan biaya impor bisa mengurangi daya saing barang-barang yang diproduksi di Meksiko dan Kanada.

    Perekonomian negara-negara tersebut, yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, bisa mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi jika tarif ini bertahan lama.

    Tarif yang tinggi juga dapat mengganggu rantai pasokan internasional, mengurangi efisiensi dan meningkatkan biaya operasional bagi perusahaan-perusahaan yang bergantung pada impor bahan mentah atau barang jadi.

    IMF memprediksi bahwa dampak ini tidak hanya akan memukul Meksiko dan Kanada secara langsung, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi regional.

    Meksiko, misalnya, sebagai salah satu mitra dagang terbesar AS, sangat terpengaruh oleh kebijakan tarif tersebut.

    Lebih lanjut, meski guncangan ekonomi mungkin akan memaksa bank sentral memangkas biaya pinjaman, IMF menghimbau para pejabat untuk  harus hati-hati terhadap tekanan inflasi.

    “Pembalasan Kanada secara ekonomi kontraproduktif dan membatasi respons kebijakan moneter, yang merugikan konsumen, produsen, dan keuangan pemerintah Kanada,” tulis Bryan Yu, kepala ekonom di Central 1 Credit Union, dalam laporannya kepada para investor.

    (Tribunnews.com / Namira)