Negara: Republik Rakyat Cina

  • HP China Pembunuh Flagship Rilis, Harga Rp 4 Juta Baterai 7.000 mAh

    HP China Pembunuh Flagship Rilis, Harga Rp 4 Juta Baterai 7.000 mAh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan HP China makin kompetitif dalam menelurkan produk dengan spesifikasi mahal, tetapi harga tetap miring. Terbaru, Vivo Y500 Pro resmi dirilis sebagai HP kelas menengah (mid-range) yang bisa dibilang sebagai ‘pembunuh’ flagship.

    HP ini mengusung layar OLED 6,67-inci dengan resolusi 1.5K, refresh rate 120Hz, bezel 1,37mm, dan tingkat kecerahan layar hinga 5.000 nits. Spesifikasi layar di atas kertas bisa dibilang cukup bersaing dengan HP flagship di pasaran saat ini.

    Kinerjanya ditopang chipset MediaTek 7400, dipadankan dengan RAM LPDDR4X hingga 12GB dan penyimpanan hingga 512GB, dikutip dari Gizmochina, Selasa (11/11/2025).

    Salah satu spesifikasi yang bikin ‘wow’ adalah kapasitas baterai jumbo 7.000mAh yang mendukung kemampuan pengisian daya cepat 90W. Meski baterainya besar, tetapi Vivo Y500 Pro mampu mempertahankan desain relatif tipis 7,81mm dengan bobot 198 gram.

    Aspek fotografinya juga premium di atas kertas. Vivo Y500 Pro mengandalkan kamera ganda (dual-camera), masing-masing beresolusi 200MP dengan sensor Samsung HP5 yang mendukung OIS, serta 2MP untuk penjepretan depth.

    Sementara itu, kamera depannya mengandalkan lensa beresolusi 32MP untuk mengambil selfie dan panggilan video.

    Ketangguhan fisiknya diperkuat dengan perlindungan anti-air dan anti-debu IP68 + IP69, layaknya HP papan atas.

    Ada beberapa pilihan warna yang tersedia. Masing-masing Auspicious Cloud, Light Green, Soft Powder, dan Titanium Black. Konfigurasi RAM/ROM beragam, dengan harga mulai 1.999 yuan (Rp4,6 jutaan). Berikut daftar lengkapnya:

    8GB + 256GB – 1.999 yuan (Rp4,6 jutaan)
    12GB + 256GB – 2.299 yuan (Rp5,3 jutaan)
    12GB + 512GB – 2.599 yuan (Rp6 jutaan)

    Belum jelas kapan HP ini akan turut tersedia di Indonesia. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siri bakal Pakai Teknologi Gemini AI Milik Google, Apple Siapkan Dana Rp 16 Triliun per Tahun

    Siri bakal Pakai Teknologi Gemini AI Milik Google, Apple Siapkan Dana Rp 16 Triliun per Tahun

    Sebelum menjatuhkan pilihan pada Gemini AI milik Google, Apple dilaporkan telah menguji beberapa model AI, termasuk GPT milik OpenAI dan Claude dari Anthropic.

    Namun, perusahaan akhirnya memilih Gemini karena dinilai sesuai dengan kebutuhan skala dan integrasi ekosisten Apple. Meski begitu, raksasa teknologi tersebut tetap mengembangkan model internal dengan kapasitas mendekati 1 triliun parameter untuk masa depan.

    Untuk pasar pengguna di China, Apple menyiapkan pendekatan berbeda karena layanan Google yang dibatasi oleh pemerintah. Peruahaan akan mengandalkan model internal dan kemungkinan menggandeng mitra lokal seperti Alibaba.

    Kemitraan ini menandai perubahan strategi Apple, dari sebelumnya fokus mengembangkan semua teknologi secara mandiri, kini mulai membuka diri terhadap kolaborasi strategis dengan pemain besar lain di industri.

    Berbeda dengan kesepakatan lama antara Apple dan Google untuk mesin pencari Safari, kerja sama AI ini tidak akan menonjolkan branding publik. Namun, langkah tersebut menjadi bukti perusahaan siap beradaptasi untuk tetap kompetitif di era AI generatif.

    Setelah kabar kerja sama ini mencuat, saham Apple dan Google sama-sama naik, mencerminkan optimisme investor terhadap masa depan kolaborasi keduanya.

  • SBY Pamer Bisa Ramal Masa Depan: RI Kini Anggota G20 hingga BRICS

    SBY Pamer Bisa Ramal Masa Depan: RI Kini Anggota G20 hingga BRICS

    Bisnis.com, SURABAYA – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan orasi ilmiahnya dalam puncak acara Dies Natalies Ke-65 dan Lustrum XIII Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/11/2025).

    SBY memaparkan bahwa prediksinya 15 tahun yang silam saat ini satu per satu mulai menjadi keniscayaan. Hal tersebut adalah berkaitan dengan posisi perekonomian Indonesia di hadapan bangsa-bangsa dunia lainnya saat ini.

    Ia menjelaskan pada tahun 2010 silam, dirinya berpendapat bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia bahkan dunia. Prediksi itu diklaimnya terbukti dengan Indonesia tergabung dalam G20 atau kelompok yang terdiri atas 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

    “Contoh, saya mengatakan Indonesia, 2025, which is now, akan menjadi strong emergent market, strong economic. It is happening now. Kita member of G20, 20 ekonomi besar dunia. We are the biggest economy, the biggest country in Asean, itu menjadi kenyataan, dan saya katakan di kampus Sukolilo, Surabaya ini, look, 15 tahun lagi berarti 2025, ekonomi Indonesia, standing Indonesia itu sama dengan BRICS,” ujar SBY.

    Dirinya juga menyatakan bahwa kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang telah membawa Indonesia bergabung secara resmi ke dalam organisasi BRICS, sebagaimana yang sebelumnya ia perkirakan akan terjadi pada tahun 2025 ini.

    Adapun, BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) adalah kelompok negara berkembang yang memiliki peran besar dalam perekonomian global.

    Atas berbagai prediksi yang disebutnya telah menjadi kenyataan itu, SBY pun beranggapan bahwa dirinya dapat meramal masa depan. Namun, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menegaskan bahwa prediksi tersebut diukurnya dengan pemikiran dan kalkulasi yang rasional, bukan klenik semata.

    “Jadi kalau ada guru besar, dosen, yang ingin menanyakan nasib dan masa depan, bisa ke saya. Bukan klenik tapi pemikiran yang scientific, rasional. I know futurology. I know membaca trend. I know bagaimana visi yang bisa terjadi. Sehingga alhamdulillah sekali lagi itu menjadi kenyataan. Barangkali itu juga tuah dari kampus ITS yang kita cintai ini,” pungkasnya.

  • Anggota DPR dorong pemerintah lebih agresif kembangkan perekonomian

    Anggota DPR dorong pemerintah lebih agresif kembangkan perekonomian

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mendorong pemerintah mengambil langkah agresif untuk memastikan perekonomian nasional tumbuh lebih cepat pada periode mendatang.

    Pernyataan itu disampaikan Marwan merespons Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen (yoy) pada kuartal III 2025.

    “Namun, di balik catatan positif ini, kita juga perlu mencermati bahwa momentum pertumbuhan mulai melambat, dan butuh langkah yang lebih agresif untuk memastikan ekonomi tumbuh lebih cepat dan lebih berkualitas pada kuartal IV 2025,” kata Marwan dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa.

    Marwan mengatakan angka tersebut patut diapresiasi karena Indonesia mampu menjaga pertumbuhan di atas lima persen di tengah ketidakpastian global, perlambatan ekonomi di Tiongkok, dan tekanan geopolitik kawasan.

    Menurutnya, capaian itu menunjukkan ketahanan ekonomi nasional serta efektivitas kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil yang dijalankan pemerintah.

    Ia menerangkan konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,96 persen menjadi 4,89 persen pada kuartal III 2025.

    Marwan menilai perlambatan itu menggambarkan bahwa daya beli masyarakat, terutama kelas menengah bawah, masih tertekan oleh inflasi pangan yang berada di atas tiga persen.

    Padahal, menurut dia, konsumsi rumah tangga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi mencapai 53,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

    “Oleh karena itu, penguatan daya beli prioritas utama pemerintah di kuartal IV 2025,” ujarnya.

    Menurut dia, pemerintah perlu memperkuat kebijakan fiskal yang berpihak langsung pada rakyat kecil, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) karena program tersebut memberikan dorongan langsung pada konsumsi rumah tangga.

    “Kebijakan ini diyakini dapat menambah persentase terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” ucap Marwan.

    Lebih lanjut, Marwan mendorong peningkatan investasi yang melambat dari 6,99 persen menjadi 5,04 persen. Menurutnya,, langkah cepat dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan dunia usaha dan mempercepat penanaman modal baru.

    Marwan menilai, pemerintah harus mengarahkan investasi ke sektor bernilai tambah tinggi, seperti baterai kendaraan listrik, agro-processing, pertanian modern, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.

    Menurutnya, pendekatan seperti itu akan membuat investasi bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi menjadi alat pemerataan kesejahteraan nasional.

    “Pemberian insentif pada tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen bagi investor yang menyerap tenaga kerja lokal akan menciptakan efek ganda, baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan wilayah,” ucapnya.

    Marwan juga menilai realisasi proyek infrastruktur yang tertunda perlu dipercepat, khususnya di sektor yang mempunyai efek propaganda tinggi seperti transportasi logistik, energi bersih, dan konektivitas antarwilayah.

    Menurut dia, pemerintah daerah juga harus diberikan dorongan dalam penggunaan dana transfer pusat dengan sistem insentif berbasis kinerja.

    “Dengan begitu, belanja pemerintah menjadi instrumen efektif menjaga momentum pertumbuhan di kuartal akhir tahun,” ujarnya.

    Ia setuju bahwa mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi pada kuartal IV 2025 bukan hal mudah. Namun, menurutnya, dengan sinergi kebijakan yang solid antara fiskal, moneter, dan sektor riil, sasaran tersebut bukanlah mimpi.

    Marwan mencontohkan kolaborasi antara Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen dan langkah pemerintah yang terus menjaga stabilitas harga dan memperkuat jaring pengaman sosial akan menjadi pondasi kokoh untuk akselerasi pertumbuhan di akhir tahun.

    “Namun, yang paling penting, kita harus memastikan bahwa pertumbuhan ini inklusif dan berkeadilan yaitu ketika rakyat bisa merasakan hasilnya dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, lapangan kerja yang layak, dan harga yang stabil,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertumbuhan Produksi Pangan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia

    Pertumbuhan Produksi Pangan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia

    Liputan6.com, Jakarta Sektor pertanian Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dalam satu tahun terakhir. Indonesia berhasil mencapai Swasembada tercepat, mencatat lompatan tertinggi produksi pangan selama tujuh tahun terakhir, serta menggerakkan jutaan lapangan kerja baru di sektor pertanian dan perkebunan.

    Capaian tersebut diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Organisasi Pagan dan Pertanian Dunia (FAO), dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan produksi pangan tertinggi di dunia.

    Mentan Amran menegaskan bahwa keberhasilan pertanian kepemimpinan pertanian yang kuat harus menekan, melatih, dan membentuk ketangguhan. Itu yang diajarkan Pak Presiden Prabowo.

    “Untuk swasembada, kita harus siap ditekan, diuji, dan berani melawan mafia pangan. Saya sekuat tenaga menjaga stabilitas harga, tapi Alhamdulillah, hasilnya nyata,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta forum.

    Kementan juga berhasil memperkuat Bulog sebagai penyangga harga dan cadangan pangan, menggerakkan program padat karya, serta mendorong hilirisasi pertanian agar petani menikmati nilai tambah dari hasil produksinya.

    “Kita tidak impor beras lagi, bahkan sudah ekspor. Kelapa kita sekarang diekspor ke Tiongkok dengan harga Rp30 ribu per biji. Potensi kelapa saja mencapai Rp5.000 triliun. Hilirisasi harus dijalankan, karena inilah cara kita membuat petani sejahtera,” jelas Amran.

    Mentan juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda agar tidak hanya berwacana, tetapi terjun langsung ke lapangan.

    “Pemuda Tani adalah harapan bangsa. Seratus anak muda yang bergerak bisa mengubah Indonesia. Mimpi itu gampang, menghujat itu gampang. Tapi bertindak demi merah putih itu sulit. Bertahan dalam tekanan, itu baru pejuang pangan sejati”, tegasnya.

    Program pemberdayaan petani muda seperti Brigade Pangan terus digencarkan sebagai bagian dari strategi regenerasi dan diversifikasi pangan nasional.

     

  • Kesibukan di cabang China Post saat Festival “Double Eleven” di Harbin

    Kesibukan di cabang China Post saat Festival “Double Eleven” di Harbin

    Harbin (ANTARA) – Menjelang festival belanja daring (online) “Double Eleven”, salah satu cabang China Post di Harbin telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan pengiriman paket. Mari tengok kesibukan para staf di cabang berikut ini :
    Seorang staf menyortir paket di cabang China Post di Harbin, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, 10 November 2025. Menjelang festival belanja daring “Double Eleven”, cabang China Post di Harbin telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan pengiriman paket. (Xinhua/Zhang Tao)Seorang staf memilah paket di salah satu cabang China Post di Harbin, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada 10 November 2025. (ANTARA/Xinhua/Zhang Tao)

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jepang-Korea Hati-Hati, Mobil China Tebar Ancaman-Laku Keras di RI

    Jepang-Korea Hati-Hati, Mobil China Tebar Ancaman-Laku Keras di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan industri otomotif nasional kian ketat sepanjang Januari-Oktober 2025. Data penjualan menunjukkan dominasi merek Jepang masih kuat, namun gebrakan merek-merek asal China mulai menekan posisi pabrikan lama seperti Jepang dan Korea.

    Dari penjualan sebanyak 635.844 unit sepanjang 10 bulan 2025, Toyota masih menjadi penguasa pasar dengan penjualan mencapai 202.376 unit, disusul oleh Daihatsu di posisi kedua dengan 107.090 unit. Dua merek ini tetap menjadi tulang punggung industri otomotif Indonesia berkat jaringan diler yang luas dan kepercayaan konsumen yang tinggi.

    Namun, pabrikan Jepang mulai mendapat tekanan dari merek-merek pendatang baru, terutama asal China. BYD mencatat penjualan spektakuler sebesar 30.670 unit, menyalip sejumlah merek besar seperti Hyundai dalam waktu singkat. Di bawahnya, Chery juga menunjukkan performa impresif dengan 16.720 unit, lebih tinggi dari penjualan pabrikan Korsel Hyundai yang berada di angka 16.594 unit.

    Padahal Hyundai sempat mencuri perhatian dengan model-model elektrifikasinya, namun kini harus puas berada di posisi ke-10 dengan 16.594 unit, terpaut tipis dari Chery. Kondisi ini menunjukkan bahwa merek China berhasil merebut minat konsumen Indonesia yang kini semakin terbuka terhadap mobil listrik dan teknologi baru.

    Tak hanya BYD dan Chery, merek China lain seperti Denza (6.967 unit), Aion (4.822 unit), dan Geely (2.021 unit) juga mulai menancapkan kuku di pasar Tanah Air. Sementara itu, Vinfast asal Vietnam ikut meramaikan pasar dengan penjualan 3.050 unit, menandakan mulai beragamnya peta persaingan otomotif regional di Indonesia.

    Dari sisi kendaraan niaga, merek Jepang masih mendominasi. Mitsubishi Fuso dan Isuzu mencatat penjualan masing-masing 20.263 unit dan 20.112 unit, sementara Hino masih bertahan dengan 14.403 unit. Namun, tren jangka menengah menunjukkan bahwa merek China berpotensi masuk ke segmen ini melalui kendaraan listrik komersial.

    Secara keseluruhan, peta pasar otomotif Indonesia saat ini menunjukkan perubahan signifikan. Dari total 20 merek terlaris, enam di antaranya berasal dari China dan terus mencatat pertumbuhan penjualan yang konsisten. Dominasi Jepang memang belum tergoyahkan, tetapi kebangkitan brand China jelas menjadi ancaman nyata.

    Dengan strategi agresif, harga kompetitif, dan fokus pada kendaraan listrik, pabrikan China kini menjelma menjadi pesaing serius di salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

    Brand Mobil Terlaris Januari-Oktober 2025:

    1. Toyota 202.376 unit

    2. Daihatsu 107.090 unit

    3. Mitsubishi Motors 56.516 unit

    4. Honda 50.270 unit

    5. Suzuki 49.803 unit

    6. BYD 30.670 unit

    7. Mitsubishi Fuso 20.263 unit

    8. Isuzu 20.112 unit

    9. Chery 16.720 unit

    10. Hyundai 16.594 unit

    11. Hino 14.403

    12. Wuling 13.679

    13. Denza 6.967

    14. Aion 4.822

    15. Vinfast 3.050

    16. Mazda 2.571

    17. Geely 2.021

    18. Morris Garage 1.610

    19. UD Trucks 1.454

    20. Lexus 1.352.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Airlangga Beberkan Pujian Bos IMF Buat Indonesia

    Airlangga Beberkan Pujian Bos IMF Buat Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekonomi Indonesia dianggap menjadi titik cahaya terang dalam kegelapan oleh bos Bank Dunia. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai di atas 5% pada 2025.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto saat memberi sambutan di seremoni Hari Ritel Nasional 2025 pada Selasa (11/11/2025) di Balai Sudirman, Jakarta.

    “Outlook ekonomi kita juga naik, IMF bahkan Chris Talina, Managing Directornya, mengatakan di tengah ketidakpastian Indonesia adalah sebagai brightspot,” kata Airlangga.

    Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal tiga tumbuh 5,04%, di tengah ekonomi dunia yang tidak pasti dan bergejolak.

    Ia juga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara di ASEAN dan G20.

    “BPS telah merilis pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga sebesar 5,04% secara year on year. Capaian ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara ASEAN ataupun G20, seperti Arab Saudi hampir sama dengan kita 5,0%, Tiongkok 4,8% tahunan atau year on year.”

    Menko Ekonomi pun menekankan agar momentum pertumbuhan ekonomi di atas 5% harus terus dijaga dengan program-program yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat.

    “Momentum ini perlu kita jaga, hilirisasi industri terus dilanjutkan, program belanja nasional dan penguatan program perlinsos, dan sektor riil menjadi salah satu motor penting karena perannya langsung terhadap daya beli masyarakat,” ucap Airlangga.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menkeu Purbaya Tinjau Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Perak

    Menkeu Purbaya Tinjau Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Perak

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Jawa Timur untuk meninjau langsung pelaksanaan tugas dan layanan yang diberikan Bea Cukai di salah satu simpul penting dalam arus perdagangan nasional.                                                                                                           

    Menkeu Purbaya mengamati secara saksama proses pemeriksaan fisik barang ekspor impor yang terjadi di longroom tempat pemeriksaan fisik barang ekspor impor di Pelabuhan Petikemas.

    Selanjutnya, Menkeu mengunjungi Control Room Bea Cukai Tanjung Perak yang kini dilengkapi dengan alat pemindai kontainer berteknologi tinggi.

    “Dengan teknologi ini, pemindaian kontainer dapat dilakukan lebih cepat dan akurat sehingga memperlancar arus logistik,” tulis Purbaya dikutip dari instagram @menkeuri, Selasa (11/11/2025).

    Menkeu juga meninjau Balai Laboratorium Bea dan Cukai Kelas II Surabaya, yang berperan penting dalam mengidentifikasi barang mengandung bahan kimia melalui pengujian laboratorium. Akurasi identifikasi ini menjadi kunci dalam memastikan pungutan negara dilakukan secara tepat sesuai ketentuan.

    Adapun dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Perak ini, Menkeu Purbaya didampingi oleh Direktur Jenderal Bea Cukai Djaka Budi Utama, dan jajarannya. Sidak ke Pelabuhan Tanjung Priok                              

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Posko Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin, 13 Oktober 2025 guna memastikan kinerja dan pengawasan petugas berjalan optimal di salah satu pintu utama arus barang impor-ekspor Indonesia.

    Sidak dilakukan untuk memastikan kesesuaian data dokumen dengan isi fisik barang impor yang masuk ke Indonesia. Purbaya tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung meninjau salah satu kontainer dari China. Dalam kesempatan itu, ia mendatangi petugas Bea Cukai yang sedang bertugas untuk melakukan pengecekan secara acak.

    “Kita mau lihat random yang disini, dalemnya sama gak sama yang di dokumennya,” kata Purbaya di Posko Bea Cukai, Jakarta Utara, Senin, 13 Oktober 2025.                                                                                                                                                                                                                                  

  • Kemenperin sebut enam sektor industri dibanjiri produk impor jadi

    Kemenperin sebut enam sektor industri dibanjiri produk impor jadi

    Itu membuat industri di dalam negeri mau produksi banyak berpikir terlebih dahulu

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan saat ini terdapat enam sektor industri yang dibanjiri produk impor jadi yaitu tekstil, baja, elektronik, kosmetik, keramik dan alas kaki.

    ‎‎Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif ditemui di Jakarta, Selasa, menyatakan masifnya produk impor mengganggu kinerja enam sektor tersebut, serta membuat utilisasi dan produksi industri terkait menjadi tidak maksimal.

    ‎”Itu membuat industri di dalam negeri mau produksi banyak berpikir terlebih dahulu. Akhirnya menahan. Harusnya bisa produksi 100, produksi 60 dulu. Takutnya nanti tidak terserap pasar,” ucapnya.

    ‎Febri menyampaikan, dari enam sektor yang dibanjiri produk impor jadi, baru sektor tekstil yang memiliki aturan terkait pengaturan impor.

    ‎Kemenperin, lanjut dia, mendukung upaya yang diambil oleh Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyiapkan skema kemitraan antara pedagang pakaian bekas atau thrifting dan pelaku UMKM.

    Untuk pasar domestik, kata Febri diprioritaskan agar menggunakan produk dalam negeri dan tidak menggunakan produk impor jadi.

    ‎”Membeli produk lokal itu artinya melindungi saudara-saudara kita yang bekerja pada industri itu,” ucapnya.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan pihaknya tengah memperkuat perlindungan pasar dan menarik investasi baru industri baja guna memenuhi kebutuhan domestik yang saat ini 55 persen dipenuhi impor.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga 2021, jumlah perusahaan yang terdaftar dengan Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) 24 untuk logam dasar ada 562 perusahaan dan KBLI 25 barang logam, bukan mesin dan peralatannya, terdapat 1.592 perusahaan.

    ‎Wamenperin menyatakan saat ini terdapat perbedaan signifikan antara konsumsi baja dengan produksi nasional, dan perbedaan tersebut diisi oleh 55 persen impor yang mayoritas berasal dari China.

    Adapun untuk produksi baja, Indonesia menempati peringkat 14 dunia di tahun 2024 yaitu sebesar 18 juta ton, naik 110 persen dari 2019.

    Total produksi baja kasar dunia pada 2024 sebanyak 1,884 miliar ton, yang mana China merupakan produsen terbesar dengan produksi baja kasar sebanyak 1,005 miliar ton (53,3 persen produksi dunia), kemudian disusul oleh India dengan total sebanyak 149,4 juta ton (7,9 persen produksi dunia).

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.