Negara: Republik Rakyat Cina

  • TikTok Terancam Diblokir di AS, ByteDance Harus Jual Sebelum 5 April 2025 – Page 3

    TikTok Terancam Diblokir di AS, ByteDance Harus Jual Sebelum 5 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nasib TikTok di Amerika Serikat kembali di ujung tanduk. Induk perusahannya, ByteDance, diberikan tenggat waktu hingga 5 April untuk menjual TikTok ke perusahaan non-Tiongkok.

    Kalau tidak, aplikasi ini berisiko diblokir di AS. Situasi ini bukan pertama kalinya terjadi, mengingat TikTok pernah menghadapi ancaman serupa pada 2020.

    Beberapa perusahaan AS dikabarkan berminat untuk mengakuisisi TikTok. Pada 2020, Microsoft, Oracle, dan Walmart sempat masuk pada jajaran calon pembeli, tapi rencana itu batal. 

    Kini, di bawah tekanan pemerintahan Joe Biden, ByteDance harus kembali mencari pembeli yang memenuhi persyaratan pemerintah AS.

    Mengutip Phone Arena, Senin (17/3/2025), pada april 2024 lalu, Biden menandatangani undang-undang yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok sebelum 19 Januari 2025. Namun, setelah Donald Trump kembali ke Gedung Putih, ia menandatangani perintah eksekutif yang mempercepat tenggat waktu menjadi 5 April 2025.

    Wakil Presiden AS, J.D. Vance, optimistis kesepakatan bisa tercapai. “Kami hampir pasti akan menemukan solusi yang melindungi keamanan nasional sekaligus memungkinkan TikTok tetap beroperasi di AS,” katanya pada NBC News.

    Vance, yang berlatar belakang di dunia modal ventura, kini ikut memantau negosiasi bersama Penasihat Keamanan Nasional, Michael Waltz. Mereka sedang mencari calon pembeli berbasis di AS yang bisa mengambil alih TikTok.

    Keamanan data masih menjadi isu utama. Sejumlah legislator AS menuduh TikTok mengumpulkan data pengguna muda dan berpotensi dimanfaatkan oleh Tiongkok. Namun, menurut Vance, dengan kesepakatan yang tepat, TikTok masih bisa beroperasi di AS tanpa mengorbankan keamanan data.

    TikTok sendiri diperkirakan memiliki valuasi sekitar USD 50 miliar. CEO Omnivest Financial, Reid Rasner, mengklaim telah mengajukan tawaran sebesar USD 47,45 miliar untuk membeli aplikasi ini. 

    Sampai sekarang, ByteDance belum memberikan kepastian apakah mereka akan melepas TikTok atau tetap mempertahankan kepemilikan.

    Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, keputusan ByteDance dalam beberapa minggu ke depan akan menentukan apakah TikTok tetap bisa beroperasi di AS atau harus angkat kaki dari pasar Amerika.

    Hampir sebulan setelah TikTok dilarang di Amerika Serikat, aplikasi video pendek besutan ByteDance ini kembali ke toko aplikasi App Store untuk iPhone dan perangkat Apple lainnya.

  • Asing Makin Ramai Serbu Tetangga RI, Dolar Mengalir Deras

    Asing Makin Ramai Serbu Tetangga RI, Dolar Mengalir Deras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Investasi asing membanjiri negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk membangun data center untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Beberapa negara yang ramai diincar adalah Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.

    Terbaru, Thailand telah menyetujui investasi senilai 90,9 miliar baht atau setara Rp44,2 triliun untuk membangun data center dan layanan cloud. Hal tersebut diungkap dewan investasi Thailand pada Senin (17/3) waktu setempat, dikutip dari Reuters.

    Investasi yang mengalir ke Thailand termasuk data center dari Beijing Haoyang Cloud & Data Technology dari China, Empyrion Digital dari Singapur, dan GSA Data Center 02 asal Thailand.

    Rencana Beijing Haoyang di Thailand meliputi data center dengan kapasitas 300 MW senilai 72,7 miliar baht (Rp35,4 triliun). Sementara firma asal Thailand mengajukan investasi senilai 13,5 miliar baht (RpRp6,5 triliun) untuk data center berkapasitas 35 MW.

    Popularitas AI telah mendorong pembangunan infrastruktur besar-besaran di Asia Tenggara, termasuk data center yang mewadahi server komputer dan peralatan lainnya. Hal ini dibutuhkan para perusahaan untuk memroses dan menyimpan data.

    Januari lalu, TikTok milik ByteDance mengumumkan rencana investasi di Thailand yang merupakan negara ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara. Investasi itu untuk layanan hosting data bernilai 126,8 miliar baht (Rp61,8 triliun).

    Tahun lalu, Google milik Alphabet mengumumkan investasi senilai US$1 miliar di Thailand, lalu diikuti Amazon Web Services yang mengumumkan investasi US$5 miliar di negara seribu pagoda dalam periode 15 tahun. Microsoft juga telah mengumumkan rencana untuk membuka data center regional pertama di Thailand beberapa saat lalu.

    (fab/fab)

  • Xi Jinping Tolak Hadiri Peringatan 50 Tahun Uni Eropa-China, Kenapa?

    Xi Jinping Tolak Hadiri Peringatan 50 Tahun Uni Eropa-China, Kenapa?

    Beijing

    Presiden China Xi Jinping menolak undangan untuk mengunjungi Brussels, Belgia, guna menghadiri KTT untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Uni Eropa-China. Beijing mengutus Perdana Menteri (PM) Li Qiang untuk menghadiri KTT tersebut.

    Penolakan Xi Jinping itu dilaporkan oleh Financial Times yang mengutip dua sumber yang mengetahui persoalan tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (17/3/2025).

    Financial Times melaporkan bahwa otoritas China telah memberitahu para pejabat Uni Eropa bahwa PM Li yang akan bertemu dengan Presiden Dewan Eropa dan Komisi Eropa, bukan Xi Jinping.

    PM China biasanya menghadiri pertemuan-pertemuan penting yang digelar di Brussels, yang menjadi markas kantor pusat Uni Eropa. Sedangkan Presiden China akan menghadiri acara penting yang digelar di Beijing sebagai tuan rumah.

    Namun, menurut laporan Financial Times, Uni Eropa menginginkan Xi Jinping untuk hadir secara langsung dalam peringatan setengah abad antara Uni Eropa dan China.

    Ketegangan antara Brussels dan Beijing semakin meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022 lalu, dengan Uni Eropa menuduh China mendukung Kremlin. Tahun lalu, Uni Eropa juga mengenakan tarif terhadap impor kendaraan listrik China.

    Kementerian Luar Negeri China dan Uni Eropa belum memberikan tanggapan resmi atas laporan tersebut.

    Sementara Kementerian China, seperti dikutip Financial Times, mengatakan tidak memiliki informasi apa pun untuk diberikan mengenai masalah tersebut.

    China, yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan Uni Eropa, yang merupakan perekonomian terbesar ketiga di dunia, menghabiskan sebagian besar tahun 2024 dengan saling mengejek atas tuduhan kelebihan kapasitas, subsidi ilegal, dan dumping di pasar masing-masing.

    Pada Oktober tahun lalu, Uni Eropa mengenakan tarif dua digit terhadap kendaraan listrik buatan China setelah penyelidikan anti-subsidi, selain bea masuk mobil standarnya sebesar 10 persen. Langkah tersebut menuai protes keras dari Beijing, yang sebagai balasannya, meningkatkan hambatan masuk pasar untuk produk-produk Uni Eropa tertentu, seperti brandy.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kemendag dan HIPMI Dukung UMKM Tembus Pasar China Lewat CAEXPO-CABIS 2025

    Kemendag dan HIPMI Dukung UMKM Tembus Pasar China Lewat CAEXPO-CABIS 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan PT Pandu Arjuna Indonesia dalam menggelar “Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025” dengan tema UMKM Bisa Ekspor ke China. Acara yang berlangsung pada Senin (15/3/2025) di Gedung Kemendag, Jakarta, ini merupakan bagian dari persiapan menuju CAEXPO-CABIS 2025 yang akan diadakan di Nanning, Guangxi, Tiongkok, pada September mendatang.

    Dalam sambutannya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya daya saing bagi pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bersaing di tengah gempuran produk impor, terutama dari China. “UMKM harus berani berinovasi agar tidak kalah dengan gempuran produk impor. Jika memiliki daya saing yang bagus, maka ekspor bukanlah hal yang mustahil,” ujar Budi.

    Sebagai upaya meningkatkan daya saing UMKM, Kemendag terus mendorong peningkatan kualitas produk melalui pelatihan dan pendampingan. Mulai dari desain, pengemasan, hingga strategi pemasaran global menjadi fokus utama dalam program ini. Selain itu, Kemendag secara rutin menggelar business matching dan pitching setiap bulan, mempertemukan produk UMKM dengan perwakilan Indonesia di luar negeri guna membuka peluang ekspor.

    Hasil dari kegiatan pitching yang dilakukan pada Januari 2025 mencatat transaksi sebesar 5,22 juta dolar AS, sementara pada Februari 2025 mencapai 3,2 juta dolar AS. “Ada penurunan dalam transaksi pitching. Namun secara keseluruhan, kami optimis ekspor Indonesia akan terus tumbuh, melanjutkan tren positif beberapa tahun terakhir. Dan kami akan bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan ekspor 7,1 persen pada 2025 ini,” tegas Mendag Budi.

  • Nilai Impor RI di Februari 2025 Capai 18,86 Miliar Dolar AS, Naik 15,18 Persen – Halaman all

    Nilai Impor RI di Februari 2025 Capai 18,86 Miliar Dolar AS, Naik 15,18 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia secara bulanan pada Februari 2025 mencapai 18,86 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 15,18 persen dibandingkan Januari 2025 sebesar 17,94 miliar dolar AS.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor migas sebesar 2,87 miliar dolar AS atau naik 15,50 persen dan impor non-migas senilai 16 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 3,52 persen.

    “Peningkatan nilai impor secara bulanan didorong oleh peningkatan nilai impor non-migas yang andilnya sebesar 3,03 persen dan juga nilai impor migas yang andilnya sebesar 2,14 persen,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (17/3/2025).

    Amalia bilang, total nilai impor mengalami peningkatan baik secara. Ulangan maupun tahunan. Utamanya didorong oleh peningkatan nilai impor nonmigas.

    Nilai impor Indonesia secara tahunan turut meningkat 2,30 persen dari tahun 2024 sebesar 18,44 miliar dolar AS. Nilai impor nonmigas naik 3,47 persen sedangkan impor migas turun 3,76 persen.

    “Peningkatan nilai impor secara tahunan juga didorong oleh kenaikan impor non-migas yang andil kenaikannya sebesar 2,91 persen,” jelas dia.

    Sementara jika dilihat secara kumulatif, total impor Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2025 mencapai 36,80 miliar dolar AS. Nilai ini turun 0,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

    “Penurunan nilai impor ini terjadi terutama dari impor migas sedangkan impor non-migas masih mengalami peningkatan,” ungkap Amalia. 

    Amalia menyebut bahwa nilai impor bahan baku penolong mencapai 26,91 miliar dolar AS atau naik 0,55 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Sementara itu, berdasarkan negara utama asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan Tiongkok dan Jepang. Sedangkan impor dari Thailand, ASEAN, ASEAN selain Thailand, dan juga Uni Eropa mengalami penurunan.

  • Impor Tumbuh 5,8 Persen pada Februari 2025

    Impor Tumbuh 5,8 Persen pada Februari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia mencapai US$ 18,16 miliar pada Februari 2025. Angka ini meningkat 5,18 persen secara bulanan dan tumbuh 2,3 persen secara tahunan, didorong oleh kenaikan impor migas dan nonmigas.

    Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor migas pada Februari 2025 tercatat sebesar US$ 2,87 miliar, naik 15,5 persen dibandingkan Januari 2025, namun mengalami kontraksi 3,76 persen dibandingkan Februari 2024. Sementara itu, impor nonmigas mencapai US$ 16 miliar, meningkat 3,52 persen secara bulanan dan 3,47 persen secara tahunan.

    “Peningkatan impor secara bulanan terutama didorong oleh kenaikan impor nonmigas yang memberikan kontribusi 3,03 persen, serta impor migas yang menyumbang 2,14 persen terhadap total pertumbuhan impor,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (17/3/2025).

    Berdasarkan penggunaan barang, impor nonmigas terbagi dalam tiga kelompok utama.

    Pertama, barang konsumsi senilai US$ 1,47 miliar pada Februari 2025. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, impor barang konsumsi mengalami kontraksi 10,61 persen, sedangkan secara tahunan turun 21,05 persen.

    Penurunan terbesar terjadi pada impor daging sapi tanpa tulang beku, yang nilainya turun US$ 43,5 juta dibandingkan bulan lalu, serta produk semi milk atau whole milk rice, yang mengalami penurunan US$ 37 juta dibandingkan Januari 2025.

    Kedua, impor bahan baku/penolong tercatat sebesar US$ 13,94 miliar, mengalami pertumbuhan 7,44 persen secara bulanan dan 4,78 persen secara tahunan.

    Amalia menjelaskan bahwa bahan baku/penolong memberikan kontribusi terbesar terhadap total impor, yakni 73,9 persen pada Februari 2025.

    Ketiga, impor barang modal senilai US$ 3,45 miliar, yang mengalami kenaikan 4,13 persen dibandingkan Januari 2025 dan 5,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    “Secara keseluruhan, bahan baku/penolong dan barang modal mengalami pertumbuhan baik secara bulanan maupun tahunan, sementara barang konsumsi mengalami penurunan,” jelas Amalia.

    Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas, logam mulia dan perhiasan/permata mencatatkan kenaikan tertinggi, dengan peningkatan US$ 330 juta (110,26 persen) dibandingkan Januari 2025. Sebaliknya, golongan mesin dan peralatan mekanis mengalami penurunan terbesar, yakni US$ 120 juta (4,47 persen).

    Tiongkok masih menjadi pemasok terbesar barang impor nonmigas dengan nilai US$ 6,05 miliar (37,81 persen), diikuti Jepang US$ 1,26 miliar (7,86 persen) dan Thailand US$ 870 juta (5,45 persen). Sementara itu, impor nonmigas dari negara ASEAN tercatat US$ 2,65 miliar (16,59 persen), dan dari Uni Eropa sebesar US$ 920 juta (5,72 persen).

  • AS-India-Filipina jadi Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan RI – Page 3

    AS-India-Filipina jadi Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan RI – Page 3

    Di sisi lain, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan tiga yang terbesar defisitnya adalah dengan Tiongkok sebesar USD 1,76 miliar, Australia defisit USD 0,43 miliar,dan Brasil mengalami defisit sebesar USD 0,17 miliar. 

    Adapun komoditas penyumbang defisit terbesar pada Februari 2025,  pertama dengan Tiongkok, disumbang oleh komoditas terutama mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, lalu mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, dan juga kendaraan dan bagiannya.

    Surplus Perdagangan RI Lebih Rendah Dibandingkan Januari 2025

    Di sisi lain, Amalia menyebut, surplus neraca perdagangan bulan Februari 2025 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau turun USD 0,38 miliar, namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

    “Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” paparnya.

     

  • Petaka Baru Muncul di China, Waspada RI Bisa Kena

    Petaka Baru Muncul di China, Waspada RI Bisa Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masalah besar menimpa China dan bisa mengancam pasar saham. Pemicunya adalah perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dinilai menjadi faktor penyebaran disinformasi terkait pasar saham.

    Masalah yang terjadi di China ini berpotensi pula terjadi di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pasalnya, adopsi AI makin kencang di seluruh dunia mendatangkan berbagai dampak negatif, meski dibarengi dengan manfaat yang besar.

    Pengawas sekuritas di China dilaporkan akan mengambil langkah lebih lanjut dalam mengawasi informasi palsu di pasar saham. Mereka bekerja sama dengan polisi dan regulator siber untuk menyelidiki oknum-oknum yang menyebarkan disinformasi.

    “Regulator akan bertindak cepat, keras, dan hingga ke akar isu ini,” kata Securities Times, dikutip dari Reuters, Senin (17/3/2025).

    AI kini menjadi tool baru dalam menciptakan dan menyebarkan informasi sesat untuk menipu investor atau memanipulasi saham. Oknum berupaya menarik minat investor dengan prospek menjadi cepat dalam waktu instan, menurut artikel terpisah dari Shanghai Securities News.

    Popularitas perusahaan AI China seperti DeepSeek telah mendorong investor dan manajer pendanaan untuk mengadopsi AI dalam mengevaluasi perusahaan dan membuat keputusan investasi.

    Sayangnya, adopsi teknologi itu juga mendatangkan risiko yang berdampak besar. Investor dan para manajer pendanaan menjadi rentang terhadap berita palsu yang diciptakan AI.

    Securities Times mengatakan Komisi Regulator Sekuritas China akan lebih pro-aktif dalam membasmi rumor pasar saham dengan mengeluarkan klarifikasi yang terkait informasi yang beredar.

    Komisi tersebut juga akan memperkuat pendidikan dan panduan investor untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengidentifikasi informasi palsu di internet.

    Masalah ini kembali menunjukkan bahwa perkembangan dan adopsi AI harus dibarengi dengan literasi yang mumpuni dan intervensi kebijakan dari pemerintah agar dampak negatif teknologi tersebut bisa direduksi semaksimal mungkin.

    (fab/fab)

  • Dibayangi Perang Tarif Trump, Konsumsi China Menguat pada Awal 2025

    Dibayangi Perang Tarif Trump, Konsumsi China Menguat pada Awal 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi di China tumbuh lebih cepat pada awal 2025, membantu mengimbangi dampak tarif Presiden AS Donald Trump, yang menekan eksportir di negara perdagangan terbesar di dunia tersebut.

    Menurut data Biro Statistik Nasional (NBS) yang dilansir dari Bloomberg pada Senin (17/3/2025), tingkat penjualan eceran meningkat 4% pada Januari-Februari dari periode yang sama tahun sebelumnya, melampaui perkiraan ekonom dan meningkat dari kenaikan 3,7% pada bulan Desember. Namun, tingkat pengangguran China terpantau naik sejak akhir tahun lalu.

    Sementara itu, tingkat output industri naik 5,9%, lebih tinggi dari estimasi median dalam survei analis Bloomberg. Pertumbuhan investasi aset tetap meningkat menjadi 4,1%. 

    “Data ritel berada dalam kisaran yang bagus dan nyaman. Itu mungkin menyiratkan bahwa stimulus kebijakan lebih lanjut masih diperlukan. Pada saat yang sama, tidak terlalu lemah sehingga orang akan khawatir sebelum kebijakan tersebut berlaku,” kata Helen Qiao, kepala ekonom untuk China Raya di Bank of America Global Research. 

    Sejauh ini, para pelaku pasar tidak terlalu terkesan dengan data yang tampaknya optimis. Indeks CSI 300 dalam negeri mengalami sedikit kerugian sementara kenaikan dalam Indeks Hang Seng China Enterprises menyempit menjadi 0,2% dari 1,1% sebelumnya.

    Obligasi 10 tahun China mengalami kerugian, dengan imbal hasil naik empat basis poin menjadi 1,87%, ditetapkan sebagai yang tertinggi dalam sekitar seminggu. Kurs yuan yang diperdagangkan diluar negeri memangkas kenaikan, setelah bank sentral mempertahankan cengkeramannya yang ketat pada nilai tukar referensi harian untuk mata uang tersebut.

    Angka-angka tersebut memberikan gambaran paling komprehensif sejauh ini tentang bagaimana ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah berjalan sejak Trump memulai perang dagang baru. China menggabungkan data untuk Januari dan Februari untuk memperhalus distorsi yang disebabkan oleh waktu liburan Tahun Baru Imlek yang tidak teratur.

    Meningkatkan belanja konsumen adalah kunci untuk melawan kebijakan AS yang mengacaukan perdagangan global dan menyebabkan perlambatan ekspor China, yang berkontribusi terhadap hampir sepertiga ekspansi ekonomi negara tersebut pada tahun 2024. 

    Menurut Jacqueline Rong, kepala ekonom China di BNP Paribas SA, peningkatan pengiriman ke luar negeri oleh China telah mendukung produksi industri pada awal tahun. Ekspor mencapai rekor US$540 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini.

    “Ke depannya, dampak tarif pada ekspor akan terlihat cepat atau lambat, dan risiko penurunan pada ekspor pasti akan terlihat,” kata Rong.

  • AS Sumbang Surplus Neraca Dagang Terbesar RI Februari 2025, China Catat Defisit Terdalam

    AS Sumbang Surplus Neraca Dagang Terbesar RI Februari 2025, China Catat Defisit Terdalam

    Bisnis.com, JAKARTA – Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mencatat surplus sebesar US$3,12 miliar. Adapun Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang surplus perdagangan terbesar.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan AS menjadi negara mitra pencatat surplus neraca perdagangan terbesar dengan RI sebesar US$1,57 miliar, disusul oleh India dan Filipina.

    “Surplus perdagangan dengan Amerika Serikat didorong oleh ekspor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesoris rajutan, serta alas kaki,” ungkap Amalia dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin (17/3/2025).

    Selain dengan AS, Indonesia mencatat surplus perdagangan terbesar kedua dengan India sebesar US$1,27 miliar, disusul Filipina dengan US$0,75 miliar.

    Surplus dengan India terutama berasal dari ekspor bahan bakar mineral, khususnya batu bara, lemak dan minyak hewan nabati terutama crude palm oil (CPO), serta besi dan baja.

    Sedangkan dengan Filipina, surplus didukung oleh ekspor kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral, serta minyak sawit.

    Di sisi lain, defisit perdagangan terbesar dialami Indonesia dengan China yang mencapai US$1,76 miliar pada Februari 2025.

    “Defisit dengan China terutama disebabkan oleh tingginya impor mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, mesin dan peralatan mekanis, serta kendaraan dan bagiannya,” lanjutnya.

    Selain dengan China, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan Australia sebesar US$0,43 miliar dan Brasil sebesar US$0,17 miliar.

    “Defisit dengan Australia didominasi oleh impor bahan bakar mineral terutama batu bara, biji logam terak dan abu, serta serealia. Sedangkan dengan Brasil, disebabkan oleh impor ampas dan sisa industri makanan untuk pakan ternak, kapas, serta gula,” tambah Amalia.

    Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mencatat surplus US$3,12 miliar atau turun US$0,38 miliar secara bulanan. Dengan begitu, Indonesia mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Amalia mengatakan surplus neraca perdagangan ditopang oleh komoditas nonmigas sebesar US$4,84 miliar. Di sisi lain, neraca perdagangan komoditas migas mencatat defisit US$,72 miliar yang berasal dari defisit hasil minyak maupun minyak mentah.

    “Komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewan nabati HS 15, kemudian bahan bakar mineral HS 27, serta besi dan baja HS 72,” jelas Amalia.