Negara: Republik Rakyat Cina

  • Pelajaran dari Krisis Pasar Modal

    Pelajaran dari Krisis Pasar Modal

    Jakarta

    Selasa (18/3/2025) bursa saham lintang pukang. Pada perdagangan saham pada sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG anjlok 5,02% ke level 6.146. Sebanyak 581 saham turun, 105 naik, dan 271 tidak bergerak. Seluruh sektor berada di zona merah. Utilitas turun 12,2% dan bahan baku 9,82%.

    MSCI, JP Morgan, dan Goldman Sachs menurunkan peringkat Bursa Efek Indonesia menjadi Tidak Layak Beli. Kapitalisasi pasar ambruk, dan arus dana asing keluar besar-besaran, memperparah tekanan jual di bursa. Pada sesi II, kembali IHSG terpangkas 5%, meski lebih baik dari sesi I, yang ditutup turun 6,12%.

    Simpulannya, kepercayaan investor merosot. Penyebabnya, selain faktor global, adalah faktor domestik, kebijakan pemerintah, atau kebijakan publik. Analisis yang beredar di berbagai media, termasuk di media sosial menyebutkan, setidaknya ada lima kebijakan yang ditengarai berkorelasi langsung, dua setengah langsung, dan satu yang tidak langsung.

    Kebijakan pengesahan Danantara, penghapusan utang KUR, penghapusan utang UMKM Rp 12,5 Triliun, pembentukan Koperasi Merah Putih di mana pemerintah menginisiasi pembentukan 80.000 koperasi desa dengan pinjaman Rp 400 triliun dari bank BUMN (Rp 5 miliar per desa), defisit anggaran, penambahan utang baru, dan merosotnya pendapatan pajak.

    Dua yang setengah langsung adalah minimnya komunikasi dan transparansi kebijakan, terutama di sektor ekonomi dan keuangan yang membangun wacana ketidakjelasan mengatasi krisis, dan pernyataan bahwa saham adalah bentuk perjudian yang pasti merugikan. Kebijakan yang tidak langsung berpengaruh adalah revisi UU TNI.

    Indonesia masih jauh dari ancaman krisis seperti 1998. Namun kejadian kemerosotan bursa saham tidak boleh dipandang enteng. Sikap yang, menurut teori geografi politik, khas negara tropis, karena budaya risk management yang lebih rendah. Pasar modal tidak menentukan semuanya, namun menjadi salah satu indikator penting.

    Jika seseorang sakit dan demam tinggi, maka yang dilakukan medis adalah meletakkan thermometer badan di ketiak, untuk didapatkan suhu demamnya. Hanya diukur di ketiak saja, tidak di seluruh badan, bukan? Itulah prinsip indikator.

    Namun, ada yang harus kita syukuri. Krisis pasar modal hari ini tidak merembet ke krisis yang lain, misalnya penarikan tabungan atau rush, ataupun berebut belanja bahan pokok. Artinya, kita punya kesempatan untuk belajar dan menyadari bahwa pasti ada yang salah dalam penyelenggaraan negara ini.

    Masalah Kebijakan

    Pemerintahan tradisional berprinsip bahwa legitimasinya tuntas sejak kemenangan pemilu. Titik. Tidak salah, namun kuno dan kadaluwarsa. Pemerintahan modern dan profesional mempunyai dua takaran untuk mengatakan bahwa ia memiliki legitimasi atas kekuasaan yang dijalankannya.

    Pertama, adalah kemenangan politik yang disahkan secara hukum, sehingga menjadi legitimasi legal. Ke dua, pada saat Pemerintah menjalankan pemerintahannya secara efektif. Ini yang dicatat oleh Michael E. Porter (2006) bahwa “What makes government effective? This is among the most important question facing any society, because the failure of government is all too common and often catastrophic. There are numerous examples of countries that have been saddled by bad government policies, poor implementation, ethical failures, and the inability of government to change when it necessary. The victims are citizens, whose lives and live-hoods suffer”.

    Permasalahannya adalah bagaimana membangun kebijakan yang efektif. Lagi-lagi, pemerintahan tradisional dan kuno serta kadaluwarsa berprinsip bahwa kekuasaan harus dipatuhi rakyat. Jadi, apa pun kebijakan dibuat, rakyat harus patuh. Apa pun kebijakan itu. Inilah yang banyak diajarkan di kelas-kelas dan pelatihan politik.

    Kelas yang yakin bahwa ajaran Machiaveli adalah yang terbaik, valid, dan paling relevan. Inilah yang disebut pemerintahan dengan kebijakan jenis pertama. Bahwa kebijakan publik adalah hak prerogatif dari kekuasaan. Ini sebenarnya tidak dapat disebut sebagai konteks kewenangan Pemerintah, namun kesewenang-wenangan Pemerintah. Ini adalah pemerintah dengan kualitas kebijakan level satu.

    Level ke dua, adalah pemerintah yang mengerti bahwa kebijakan publik adalah tugasnya, dan sebagai tugas harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dengan cara yang sebaik-baiknya. Artinya, mengikuti proses dan prosedur yang wajar dan terhormat. Tidak perlu ber-“petak-umpet”. Pemerintah seperti ini tahu bahwa kebijakan yang dibuatnya adalah untuk publik, dan bukan untuk kelompok tertentu, apalagi kelompok yang berkuasa.

    Namun, jika pemerintah hendak masuk ke level selanjutnya, lebih hebat lagi. Sebagai penyelenggara negara, Pemerintah memastikan bahwa kebijakan publik adalah hadiah bagi rakyat. Hadiah yang wajar adalah sesuatu yang membahagiakan yang diberi, dan caranya pun membahagiakan.

    Seorang anak berulang tahun, maka orang tuanya membelikan kue ulang tahun dengan lilin di atasnya. Bahkan, menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan anaknya. Ada yang alergi cake dan cokelat, sehingga dibuatkan pudding buah. Memberikannya pun dengan meletakkan di meja dengan lembut, dan bukan dilemparkan, apalagi dilemparkan ke muka anaknya yang berulang tahun. Sudah banyak contoh negara yang pemerintahnya melakukan hal tersebut. Mulai dari Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, bahkan Vietnam.

    Namun untuk Indonesia, negara dengan demokrasi Pancasila, maka level yang harus dicapai adalah level 4: bahwa kebijakan publik yang unggul menjadi hadiah Pemerintah kepada rakyat. Namun, kebijakan publik yang unggul menjadi hak dari rakyat. Untuk itu, yang diperlukan adalah penyelenggara pemerintahan yang mempunyai nilai diri bahwa kekuasaan yang diperolehnya adalah kehormatan, dan bukan hak yang diperoleh dari pemilu belaka.

    Ini adalah level pemerintahan dengan nama pemerintahan yang profesional dan bertanggung jawab. Profesional, sebagaimana ditulis Abeng dan Nugroho dalam Manajemen sebagai Profesi (2024), lebih tepat merujuk kepada prinsip Hippocrates, Bapak Ilmu Kedokteran, “Primum non nocere” yang terjemahan langsungnya adalah First, do no harm, yang difahami adalah tidak melakukan apa yang diketahuinya salah.

    Pelajaran

    Krisis pasar modal Selasa kemarin, tanpa harus saling menuding, adalah indikator bahwa ada yang salah dengan kebijakan-kebijakan publik kita hari ini. Apa yang harus dilakukan? Melakukan pers conference, kunjungan meyakinkan, atau bahkan intervensi ke pasar modal? Boleh, namun tidak cukup.

    Yang kita perlukan hari ini adalah merubah mindset kita, para policy makers, bahwa sudah sepatutnya kita mengakui bahwa legitimasi terbaik dari pemerintahan Indonesia adalah dua: legitimasi legal, menang pemilu dan diangkat, dan strategikal, yaitu menghadirkan kebijakan-kebijakan publik yang andal, yang unggul. Pemerintahan yang profesional dan bertanggung-jawab tidak bisa lagi hadir dengan prinsip hak prerogatif, hak bagi mereka yang putus asa karena tidak dapat menjawab dan menjelaskan dengan baik apa yang terjadi.

    Kita perlu masuk ke ranah ke empat, ranah pemerintahan Indonesia dengan demokrasi Pancasila dan Konstitusi UUD 1945. Bahwa menghadirkan kebijakan publik yang unggul adalah hak rakyat Indonesia, dan bahwa Pemerintah melakukannya bukan karena keterpaksaan, namun karena Pemerintah sadar bahwa kehadirannya untuk menghadirkan kebijakan yang unggul tersebut bukan karena hak, bukan karena tugas, melainkan karena kehormatan yang diberikan kepadanya oleh rakyat Indonesia dan amanah dari Tuhan yang Maha Esa.

    Riant Nugroho

    Penulis adalah Pengajar Pasca Sarjana FISIP Unjani, Sespimti POLRI, dan Lemhannas. Ketua Umum Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia.

    (fdl/fdl)

  • Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

    Data Ekonomi Positif, Menkeu Bessent Pede AS Tak Resesi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS terbilang sehat dan tidak ada alasan bagi Negeri Paman Sam untuk mengalami resesi.

    “Saya tidak dapat menjamin apa pun,” kata Bessent dalam sebuah wawancara, dikutip dari Bloomberg pada Rabu(19/3/2025).

    Bessent juga menepis pertanyaan tentang jaminan tidak akan ada penurunan kinerja ekonomi Negeri Paman Sam sebagai “konyol.”

    Para ekonom telah memperingatkan bahwa ada peningkatan risiko penurunan ekonomi, sebagian karena ketidakpastian atas kenaikan tarif Presiden Donald Trump, dan kekhawatiran atas dampaknya setelah pungutan diputuskan dan diterapkan.

    “Yang dapat saya jamin adalah tidak ada alasan kita perlu mengalami resesi. Kami melihat beberapa data dasar yang sangat bagus,” kata Bessent, sambil merujuk pada data-data terkait dari kartu kredit dan bank.

    Bessent mengatakan mungkin ada jeda saat ekonomi beralih dari ketergantungan pada belanja pemerintah, tetapi dia menegaskan pemerintahan Trump akan mengendalikan belanja. 

    “Kami akan membawa kembali manufaktur ke dalam negeri dan kami akan membuat negara ini lebih terjangkau bagi pekerja Amerika,” ujarnya.

    Tarif Timbal Balik 

    Meski Bessent memperingatkan bahwa dirinya belum melihat angka-angka terkait tarif timbal balik yang akan diumumkan pada tanggal 2 April, dia mengatakan prosesnya akan melibatkan setiap mitra dagang yang diberi tugas tertentu.

    “Apa yang akan terjadi pada tanggal 2 April—setiap negara akan menerima angka yang kami yakini mewakili tarif mereka. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat rendah. Untuk beberapa negara, jumlahnya bisa sangat tinggi,” katanya. 

    Bessent menyatakan optimismenya bahwa dalam beberapa kasus, suatu negara dapat menghindari tarif timbal balik karena kesepakatan telah dinegosiasikan sebelumnya. Mitra dagang lainnya mungkin berupaya untuk menegosiasikan penurunan tingkat bea masuk mereka setelah mereka menerima jumlahnya, katanya.

    Menteri Keuangan juga mengatakan departemennya bekerja sama dengan Kongres untuk membuat undang-undang yang lebih membatasi investasi keluar ke China.

    Pemerintahan Biden mengeluarkan perintah eksekutif pada 2024 yang mewajibkan penyaringan dan pelaporan beberapa investasi AS ke China, tetapi beberapa pegiat anti-China di Capitol Hill mendesak Departemen Keuangan untuk berbuat lebih banyak.

    “Kami akan memastikan bahwa investasi keluar kami tidak berbalik dan digunakan untuk melawan kami. Kami akan terus menyelidiki hal ini dan jika perlu memblokirnya,” kata Bessent.

  • Usai Tepis Kabar Mundur, Airlangga Lapor 4 Hal Ini ke Prabowo

    Usai Tepis Kabar Mundur, Airlangga Lapor 4 Hal Ini ke Prabowo

    Jakarta

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menepis isu miring soal mundurnya dia dari Kabinet Merah Putih. Dia menegaskan dirinya masih berkonsentrasi bekerja dengan Prabowo dan Kabinet Merah Putih dan tak memiliki rencana untuk mundur.

    Hal ini diungkapkan Airlangga saat mau melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Dia melakukan pertemuan sendiri dan Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    “Pertama, saya tetap bekerja konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur,” tegas Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Airlangga sendiri mengakui dirinya melaporkan beberapa hal ke Prabowo dalam pertemuannya sore kemarin. Laporan-laporan itu diungkapkan Airlangga di akun Instagram resmi @airlanggahartarto_official. Berikut ini ulasannya:

    1. Perkembangan Ekonomi Terkini
    Saat melakukan pertemuan dengan Prabowo, Airlangga memaparkan pertumbuhan ekonomi secara spasial relatif baik bagi Indonesia. Tingkat inflasi sampai Februari juga masih rendah di mana core inflation-nya positif.

    “Indeks keyakinan konsumen PMI pada Februari tercatat tinggi di angka 53,6, pertumbuhan kredit Januari sebesar 10,3 persen, dan cadangan devisa akhir Februari juga berada pada level tinggi,” beber Airlangga dikutip dari Instagramnya, Rabu (19/3/2025).

    “Terkait kondisi perekonomian nasional, saya sampaikan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat,” tegasnya.

    Selain itu, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2025 juga tercatat surplus sebesar US$ 6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai US$ 14 miliar pada Februari.

    2. Lapor Pengembangan KEK
    Dia juga melaporkan perkembangan terkini terkait rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Prabowo, kata Airlangga, telah memberi atensi khusus terhadap kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dengan otoritas Fujian, China.

    “Kerja sama tersebut akan mendorong investasi industri di KEK Batang dengan rencana investasi sebesar Rp 16 triliun,” papar Airlangga.

    Dirinya juga melaporkan perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, dan Singhasari, Jawa Timur.

    3. Rencana Perluasan KUR
    Airlangga juga mendapatkan tugas dari Prabowo untuk melakukan optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam mendorong pembiayaan sektor produktif di tengah masyarakat.

    Dia menjelaskan akan ada revisi Keputusan Presiden sebagai beleid KUR untuk mengakomodir beberapa perbaikan.

    “Bapak Presiden minta agar sektor produktifnya ditingkatkan dan tentunya nanti akan ada revisi mengenai Kepres, mengenai KUR di mana komitenya akan membunyikan itu,” sebut Airlangga.

    4. Kerja Sama Internasional
    Terakhir, Airlangga melaporkan progres sejumlah kerja sama perdagangan internasional. Di antaranya, persiapan finalisasi perjanjian kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang melibatkan Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.

    Selain itu pemerintah juga sedang memulai proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

    “Dengan menindaklanjuti akses CPTPP diharapkan kita dapat membuka pasar untuk Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris,” pungkas Airlangga.

    (hal/rrd)

  • Apa Itu Trading Halt IHSG? Ini Penyebab dan Dampak Penghentian Perdagangan Sementara 

    Apa Itu Trading Halt IHSG? Ini Penyebab dan Dampak Penghentian Perdagangan Sementara 

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam, menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) memberlakukan penghentian perdagangan sementara (trading halt) pada Selasa, 18 Maret 2025.

    Keputusan ini tak diambil tiba-tiba, telah diatur peraturan bursa bagian dari sistem perlindungan pasar. Trading Halt diberlakukan agar perdagangan tidak semakin anjlok akibat kepanikan, memberi waktu investor mencerna situasi dan mengambil keputusan lebih rasional.

    Mekanisme juga diterapkan di banyak bursa saham dunia seperti Amerika Serikat (AS), China, Jepang dan Korea Selatan. Fungsinya rem otomatis, menghindari jatuhnya indeks secara berlebihan dalam waktu singkat.

    Sejarah menunjukkan, pasar saham cenderung bereaksi secara emosional pada berita buruk. Mekanisme ini membantu menenangkan situasi dan mencegah aksi jual yang lebih besar.

    Penyebab Trading Halt

    Dalam sistem perdagangan di Indonesia, trading halt dipicu sejumlah kondisi. Jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen dalam 1 sesi perdagangan, bursa akan menghentikan perdagangan 30 menit.

    Jika setelah perdagangan dibuka kembali IHSG masih mengalami penurunan lebih dari 10 persen, maka perdagangan akan dihentikan kembali selama 30 menit.

    Jika koreksi terus berlanjut sampai lebih dari 15 persen, perdagangan bisa dihentikan sampai akhir sesi atau bahkan diperpanjang ke hari berikutnya dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    IHSG mengalami koreksi lebih dari 6 persen dalam 1 hari, langsung memicu mekanisme trading halt selama 30 menit pada Selasa, 18 Maret 2025, menarik perhatian banyak investor terutama yang pertama kali mengalami situasi ini.

    Fenomena serupa terjadi Maret 2020 saat pandemi Covid-19 mengguncang pasar keuangan global, membuat perdagangan di BEI dihentikan beberapa kali dalam 1 bulan.

    Penyebab IHSG Turun

    Penyebab utama penurunan tajam IHSG kali ini adalah kombinasi faktor domestik dan global.

    Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, kebijakan tarif AS pada negara mitra dagangnya menyebabkan dampak negatif ke berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Tekanan besar juga datang dari faktor domestik, terutama serangkaian kebijakan ekonomi yang dianggap kontroversial oleh pasar. Investor domestik dan asing semakin khawatir stabilitas ekonomi Indonesia usai beberapa keputusan mempengaruhi sektor keuangan dan perbankan.

    Pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut saham sebagai bentuk perjudian memicu reaksi negatif dari pasar. Pasar modal sangat bergantung kepercayaan investor, pernyataan semacam ini menimbulkan ketidakpastian, berujung pada aksi jual besar-besaran.

    Dampak

    Saham-saham unggulan seperti BMRI, BBRI, BBCA serta BBTN mengalami koreksi tajam dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah saham anjlok lebih dari 40 persen, memberi dampak domino ke sektor lain seperti teknologi, bahan baku, properti dan energi.

    Penanggulangan

    Langkah yang perlu diambil oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam jangka pendek memperkuat komunikasi dan memberi kejelasan soal kebijakan ekonomi yang diterapkan.

    Bank Indonesia dan OJK harus memastikan likuiditas pasar tetap terjaga agar tekanan jual yang berlebihan bisa diredam. Momen ini bisa jadi peluang investor masuk ke saham-saham berkualitas di level harga yang lebih rendah.

    Investor jangka panjang sering memanfaatkannya melakukan akumulasi aset, mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan yang masih solid. Jika kebijakan lebih kredibel dan pro-investor bisa diterapkan, pemulihan pasar dapat terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.

    Jangan panik, ambil keputusan yang rasional dan berbasis data. Pasar saham Indonesia masih berpeluang besar kembali ke jalur pemulihan dan pertumbuhan dengan strategi tepat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • CEO Nvidia Jensen Huang Mewaspadai Perubahan Industri AI, Masuk Tahap Inferensi

    CEO Nvidia Jensen Huang Mewaspadai Perubahan Industri AI, Masuk Tahap Inferensi

    Bisnis.com, JAKARTA — CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan perusahaan berada dalam posisi yang tepat untuk menavigasi perubahan besar dalam industri kecerdasan buatan (AI). Saat ini AI telah masuk ke babak baru yaitu Inferensi.

    Melansir dari Reuters, Rabu (19/3/2025) Huang mengungkapkan bahwa pergeseran dalam pasar AI kini beralih dari pelatihan model AI ke tahap inferensi, yaitu mendapatkan jawaban terperinci dari model AI yang sudah dilatih.

    Huang membela keunggulan Nvidia dalam menjual chip AI yang mahal kepada pelanggan, meskipun belakangan ini ada keraguan dari investor. 

    Hal ini terkait dengan munculnya DeepSeek, sebuah perusahaan asal China yang mengembangkan chatbot yang diklaim lebih kompetitif dengan chip AI yang lebih murah. 

    Meskipun demikian, presentasi Huang tidak berhasil meyakinkan investor, yang menyebabkan saham Nvidia turun sebesar 3,4%, sementara indeks chip turun 1,6%.

    “Hampir seluruh dunia salah. Jumlah komputasi yang kita butuhkan sebagai hasil dari AI agen, sebagai hasil dari penalaran, dengan mudah 100 kali lebih banyak dari yang kita kira kita butuhkan tahun lalu,” kata Huang.

    Di sisi lain, sebagian besar pendapatan Nvidia berasal dari penjualan chip pusat data yang harganya sangat mahal, yang mendominasi penjualan tahunan perusahaan senilai US$130,5 miliar.

    Saham Nvidia telah mengalami lonjakan lebih dari empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir berkat kebangkitan sistem AI seperti ChatGPT dan Claude. 

    Namun, menurut Ben Bajarin, CEO Creative Strategies, investor merasa bahwa sebagian besar berita ini sudah diperhitungkan, sehingga harapan mereka terhadap Nvidia dalam jangka pendek tetap tidak berubah.

    “Saya pikir arahan investor adalah bahwa banyak berita ini sudah diperhitungkan,” ujar Ben.

    Chip Baru

    Huang mengumumkan chip baru, termasuk chip GPU Blackwell Ultra yang lebih canggih, yang akan tersedia pada paruh kedua tahun ini dan menawarkan lebih banyak memori daripada chip Blackwell sebelumnya. 

    Chip ini dirancang untuk mendukung model AI yang lebih besar dan membantu sistem AI merespons permintaan pengguna dengan cepat.

    “Jika Anda terlalu lama menjawab pertanyaan, pelanggan tidak akan kembali. Ini seperti pencarian web,” ucap Huang.

    Selain itu, Huang memperkenalkan chip baru bernama Vera Rubin, yang dijadwalkan rilis pada paruh kedua 2026, dan chip Feynman yang akan hadir pada 2028. Chip-chip ini dirancang untuk menggantikan Blackwell yang mengalami penundaan produksi karena masalah desain.

    Huang juga mengungkapkan bahwa Nvidia telah memperkenalkan komputer pribadi canggih bernama DGX Workstation berbasis chip Blackwell, yang akan diproduksi oleh perusahaan seperti Dell, Lenovo, dan HP. Perangkat ini akan menantang dominasi Mac kelas atas dari Apple.

  • AS Tempatkan Rudal Typhon di Tetangga RI, Bikin China Uring-uringan

    AS Tempatkan Rudal Typhon di Tetangga RI, Bikin China Uring-uringan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Dan Driscoll mengklaim bahwa sistem rudal Amerika Serikat (AS) yang saat ini ditempatkan di Filipina, salah satu negara sekutu, telah membuktikan kemampuannya sebagai pencegah serangan China.

    Melansir Newsweek pada Rabu (19/3/2025), Angkatan Darat AS sebelumnya menempatkan sistem rudal Kemampuan Jarak Menengah (MRC), yang juga dikenal sebagai Typhon, di Filipina pada April 2024 lalu. Sistem berbasis darat tersebut dapat meluncurkan dua jenis rudal, yang mengenai target di udara dan di permukaan sejauh 1.000 mil jauhnya.

    Typhon awalnya ditempatkan untuk latihan, tetapi AS dan Filipina kemudian memutuskan untuk menyimpannya di sana tanpa batas waktu. China kemudian mengecamnya sebagai “langkah yang sangat berbahaya.” Sistem tersebut dapat mengancam pantai timur dan selatan China dari Filipina.

    “Kami membuktikan efek jera MRC melalui pengerahan dinamis di Filipina dan menantikan semua peluang proyeksi kekuatan di masa mendatang!” kata Driscoll dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

    Dalam unggahan tersebut, Driscoll mengungkapkan telah mengunjungi Satuan Tugas Multi-Domain ke-1 di Pangkalan Gabungan Lewis-McChord di Washington pada 13 Maret lalu. Ia menggambarkan Senjata Hipersonik Jarak Jauh (LRHW) dan MRC, yang dioperasikan oleh unit tersebut, sebagai “sistem utama yang kredibel dalam pertempuran.”

    “Pangkalan Gabungan Lewis-McChord merupakan landasan kemampuan militer kita untuk memproyeksikan kekuatan dengan cepat dan efektif di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” katanya.

    Angkatan Darat AS saat ini juga tengah mempertimbangkan untuk mengirim Satuan Tugas Multi-Domain (MDTF), yang menampung MRC dan sistem rudal LRHW ke Jepang, yang merupakan sekutu utama lainnya dalam strategi Indo-Pasifik AS untuk melawan China.

    Outlet spesialis Defense News melaporkan pada Selasa bahwa unit Angkatan Darat AS kedua yang mengoperasikan sistem rudal MRC dan LRHW, MDTF ke-3 yang bermarkas di Hawaii, sedang dipersiapkan untuk ditempatkan di kawasan Indo-Pasifik selama tahun depan.

    “Kami terus mencari peluang untuk menggunakan kemampuan seperti itu di medan tempur,” kata Kolonel Michael Rose, komandan MDTF ke-3, dalam sebuah diskusi panel media.

    Kyodo News Jepang melaporkan November 2024 lalu bahwa AS akan mengirim unit tembakan jarak jauh MDTF ke Filipina jika terjadi situasi darurat antara China dan Taiwan “sangat mendesak.”

    Beijing sendiri mengancam akan menggunakan kekuatan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

    China, yang memiliki sengketa teritorial dengan Filipina atas Laut China Selatan, dilaporkan akan terus menyuarakan keberatannya terhadap penyebaran sistem rudal MRC di kawasan tersebut.

    (luc/luc)

  • Akankah Amerika Serikat Membiarkan Ukraina Jatuh?

    Akankah Amerika Serikat Membiarkan Ukraina Jatuh?

    Jakarta

    Perang dagang dengan Cina dan Eropa, perselisihan tarif dengan negara tetangga Kanada dan Meksiko, perang di Gaza, anjloknya pasar saham, dan protes terhadap PHK massal: Presiden AS Donald Trump saat ini sedang berjuang di banyak bidang.

    Di tengah krisis ini, ada pertanyaan lain: Akankah AS membiarkan Ukraina jatuh? Tampaknya hanya masalah waktu, sebelum pertanyaan ini dijawab dengan “ya”. Setelah sejumlah upaya yang gagal untuk memaksakan gencatan senjata sementara antara Kyiv dan Moskow, ada banyak faktor yang tampaknya mengarah pada skenario ini.

    Trump baru-baru ini membahas masalah tersebut sendiri. Dalam wawancara dengan stasiun siaran AS Fox News setelah pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih 28 Februari lalu, Trump ditanya oleh pembawa acara Maria Bartiromo apakah dia “merasa nyaman” dengan gagasan bahwa Ukraina “mungkin tidak akan selamat” dari perang dengan Rusia. “Yah, toh mungkin tidak akan bertahan,” kata Trump kepada Fox News.

    Ukraina bukan prioritas utama

    Marco Rubio, menteri luar negeri AS yang baru juga menegaskan, Ukraina bukanlah prioritas utama pemerintahan Trump, dalam sidang dengar pendapat di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada 15 Januari lalu.

    Rubio mengatakan, AS akan terus mendukung sekutu terdekatnya, dengan secara eksplisit menyebut Taiwan dan Israel. Mengenai Ukraina, ia mengatakan sudah saatnya bersikap “realistis” dan menyarankan bahwa kedua pihak harus membuat “konsesi.”

    “Tetapi pada akhirnya, di bawah Presiden Trump, prioritas utama Departemen Luar Negeri Amerika Serikat adalah Amerika Serikat,” katanya. “Uang pembayar pajak Amerika seharusnya hanya digunakan untuk memajukan kepentingan AS, dan setiap sen pengeluaran seharusnya diteliti untuk memastikan efektivitasnya.”

    Dalam opini yang dimuat di The Guardian baru-baru ini, Stephen Wertheim, pakar kebijakan luar negeri AS di Carnegie Endowment for International Peace, mengemukakan bahwa tidak ada sekutu NATO yang datang untuk membela Ukraina secara langsung. “Alasannya jelas: itu berarti perang dengan Rusia, sebuah prospek yang masih dapat dicegah oleh NATO, terlepas dari apa yang terjadi di Ukraina”, katanya.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Apakah Ukraina hanya pion dalam hubungan Rusia-AS?

    Stefan Meister, pakar Eropa Timur, Rusia, dan Asia Tengah di German Council on Foreign Relations, sangat kritis terhadap penolakan Trump untuk menawarkan jaminan keamanan kepada Ukraina.

    Presiden AS “telah secara besar-besaran memperburuk posisi negosiasinya sendiri dan posisi negosiasi Ukraina,” katanya kepada stasiun siaran Jerman SWR. “Mengapa Moskow harus membuat kompromi ketika presiden AS sudah menawarkan setengah dari apa yang diminta Rusia?”

    Stefan Meister lebih jauh mengatakan, ia khawatir Ukraina akan terlupakan begitu saja saat hubungan Rusia-AS sudah akur lagi. “Kesan saya adalah Trump pada dasarnya tidak peduli dengan Ukraina,” katanya, sambil menjelaskan bahwa Ukraina mungkin hanya “pion” yang diberikan kepada Rusia sebagai imbalan atas “hal-hal lain.”

    “Hal-hal lain” ini dapat terkait dengan topik-topik yang disebutkan oleh Rubio: Israel dan perdamaian di Timur Tengah, hubungan dengan Cina, urusan dengan Iran dan pemulihan hubungan antara Washington dan Moskow.

    Kolumnis AS Robert Kagan tidak memiliki ilusi. Dia mengatakan gagasan memperjuangkan demokrasi di wilayah lain di dunia merupakan hal yang asing bagi Trump. “Dia tampaknya tidak memiliki keraguan untuk membuat ‘kesepakatan’ dengan rezim kriminal Putin tanpa melibatkan orang-orang Eropa.”

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bank-Bank di China Tawarkan Bunga Kredit Konsumer Murah demi Dongkrak Belanja Warga

    Bank-Bank di China Tawarkan Bunga Kredit Konsumer Murah demi Dongkrak Belanja Warga

    Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan di China memangkas suku bunga kredit konsumer level terendah seiring dengan pemberian stimulus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan melawan tarif Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir Bloomberg pada Rabu (19/3/2025), bank-bank yang berada di wilayah kaya pusat modal negara, Shanghai, dan hub teknologi Hangzhou, bersaing dalam memberikan suku bunga kredit konsumer hingga 2,58% per tahun.

    Penawaran ini bertujuan untuk meningkatkan belanja dan kunjungan masyarakat ke restoran. Tingkat bunga ini jauh lebih rendah ketimbang dua tahun lalu yang menyentuh 10%.

    Pemerintah China saat ini sedang berjuang untuk meningkatkan belanja masyakarat dan permintaan domestik agar ekonomi negara ini tidak bergantung pada perdagangan dan pasar ekspor.

    Badan Regulator Keuangan Nasional China pada minggu lalu meminta perbankan untuk memperluas penyaluran kredit konsumer serta menawarkan syarat yang tidak sulit, termasuk soal limit kredit dan suku bunga.

    “Suku bunga yang rendah merupakan cerminan persaingan ketat antarbank di tengah rendahnya permintaan pinjaman,” kata May Yan, kepala penelitian keuangan Asia di UBS Group AG.

    Namun, dia menambahkan akar permasalahannya terletak pada ekspektasi masyarakat yang lemah terhadap pertumbuhan pendapatan dan prospek ekonomi.

    Menurutnya, pinjaman murah mungkin dapat membantu meningkatkan konsumsi sampai batas tertentu, tetapi bank perlu waspada terhadap pengendalian risiko untuk menghindari peningkatan pinjaman bermasalah.

    Bank-bank yang menawarkan suku bunga termurah antara lain Bank of Jiangsu Co., yang mempromosikan bunga tahunan preferensial sebesar 2,58% untuk pinjaman konsumen hingga 1 juta yuan (US$138.385) sebelum akhir Maret.

    Bank of Ningbo Co. juga menawarkan suku bunga tahunan sebesar 2,68% untuk peminjam pertama kali dengan kuota maksimum 200.000 yuan, menjanjikan persetujuan cepat dalam waktu 1 menit.

    Adapun, peningkatan konsumsi telah menjadi tantangan bagi Pemerintah China sejak berakhirnya pandemi. Penjualan eceran lesu, sementara harga konsumen jatuh ke deflasi pada bulan Februari untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun.

    Bank sentral China saat ini sedang mempelajari rencana untuk membuat alat kebijakan moneter struktural baru untuk memberikan dukungan keuangan berbiaya rendah bagi sektor konsumsi utama.

  • Nvidia Rilis Chip Grace Blackwell, Mampu Olah 1.000 Triliun Operasi Komputasi/Detik

    Nvidia Rilis Chip Grace Blackwell, Mampu Olah 1.000 Triliun Operasi Komputasi/Detik

    Bisnis.com, JAKARTA — Nvidia mengumumkan jajaran baru superkomputer AI Persona yang didukung oleh platform chip Grace Blackwell, yang mampu mendukung 1.000 triliun operasi komputasi per detik.

    Melansir dari Techcrunch, Rabu (19/3/2025) pengumuman ini dilakukan dalam ajang GTC 2025 dan dilakukan langsung oleh Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia.

    Dalam pengumuman ini, Huang memperkenalkan dua mesin baru, yakni DGX Spark dan DGX Station.

    DGX Spark, yang sebelumnya dikenal sebagai Project Digits, dan DGX Station dirancang untuk memungkinkan pengguna membuat prototipe, menyempurnakan, serta menjalankan model AI di berbagai ukuran dan skala di edge. 

    “Seperti inilah seharusnya komputer, dan seperti inilah komputer akan berjalan di masa depan. Dan kami memiliki jajaran lengkap untuk perusahaan sekarang, dari yang kecil dan mungil hingga yang workstation,” kaya Huang.

    DGX Spark mampu menghasilkan hingga 1.000 triliun operasi komputasi AI per detik, berkat chip GB10 Grace Blackwell Superchip milik Nvidia. 

    Sementara itu, DGX Station dilengkapi dengan Nvidia GB300 Grace Blackwell Ultra Desktop Superchip, yang dipadukan dengan memori 784GB.

    DGX Spark sudah tersedia saat ini, sedangkan DGX Station diharapkan dapat dirilis pada akhir tahun ini melalui mitra manufaktur besar seperti Asus, Boxx, Dell, HP, dan Lenovo.

    “Agen AI akan ada di mana-mana. Cara mereka beroperasi, perusahaan mana yang beroperasi, dan cara kita menjalankannya akan sangat berbeda. Jadi, kita membutuhkan jajaran komputer baru. Dan inilah dia,” ujarnya.

    Sebelumnya, Jensen menaruh perhatian terhadap DeepSeepk. Dia mengatakan pasar keliru menilai kemajuan teknologi DeepSeek serta potensi dampak negatifnya terhadap bisnis pembuat chip tersebut.

    Sebaliknya, Jensen menyebut model penalaran open source R1 buatan DeepSeek sebagai hal yang sangat menarik dan memberi keuntungan bagi perusahaan.

    Jensen mengatakan pasar merespons R1 seolah-olah teknologi AI sudah selesai dan manusia tidak membutuhkan lagi komputasi karena DeepSeek dapat menghadirkan efisiensi. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. 

    Dengan kehadiran DeepSeek, adopsi dan penetrasi AI makin cepat, bukan menghapus kebutuhan seperti yang diproduksi Nvidia. 

    “R1 membuat semua pihak menyadari bahwa model AI bisa jauh lebih efisien dari perkiraan sebelumnya. Ini memperluas sekaligus mempercepat adopsi AI,” kata Jensen, dilansir dari Techcrunch Minggu (23/2/2025).

    Jensen mengatakan R1 menunjukkan AI dapat dijalankan dengan sumber daya lebih hemat, memungkinkan perusahaan kecil dan startup mengembangkan aplikasi AI tanpa investasi infrastruktur besar. Ini memperluas basis pengguna AI di berbagai sektor

    Meski pra-pelatihan (pre-training) lebih efisien, proses pasca-pelatihan (reasoning) tetap membutuhkan daya komputasi tinggi. Huang menekankan penalaran adalah tahap yang sangat intensif komputasi, area di mana chip Nvidia tetap dominan. 

    R1 memicu persaingan untuk mengembangkan model lebih efisien, yang justru meningkatkan permintaan solusi komputasi canggih. Huang menyebut ini sebagai bahan bakar pertumbuhan pasar AI. Nvidia berperan sebagai penyedia infrastruktur kunci dalam hal ini. 

    Pujian juga kepada DeepSeek juga pernah dilontarkan oleh CEO OpenAI Sam Altman, yang menilai kecerdasan buatan (AI) R1 dari startup AI China, DeepSeek, sebagai sebuah terobosan mengesankan.

  • RI Pasang Kuda-kuda Hadapi Dampak Kebijakan Impor-Ekspor AS

    RI Pasang Kuda-kuda Hadapi Dampak Kebijakan Impor-Ekspor AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah dalam menghadapi kebijakan impor Amerika Serikat. Kendati tidak terlalu berdampak, Indonesia terus melakukan pertemuan guna memperkuat hubungan perdagangan Indonesia – Amerika Serikat.

    Diketahui Trump saat ini menerapkan tarif tinggi bagi sejumlah produk yang masuk ke AS. Besaran tarif beragam mulai dari 25%. Terbaru, Trump mengancam akan mengenakan tarif 200% untuk produk minuman keras.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut bahwa Presiden AS Trump tengah melihat negara yang menjadi penyumbang defisit terbesar bagi Negeri Paman Sam. Adapun Indonesia menempati urutan ke-15.

    Dengan kondisi tersebut, Budi meyakini posisi Indonesia masih cukup aman. Pemerintah juga terus memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dengan menyambangi kedutaan besar AS beberapa waktu lalu. Dari kunjungan tersebut, Kemendag mendapat informasi penting terkait dengan kebijakan impor tarif AS.

    “Dubes AS sudah ngasih kisi-kisi negara, kira-kira kenapa negara lain harus dikenakan, penyebabnya apa sudah dikasih kisi-kisi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Budi mengungkap bahwa Indonesia harus terus menjaga hubungan perdagangan dengan Amerika agar terjalin baik.  Dia menambahkan, pemerintah juga harus mengantisipasi terlebih dahulu kebijakan tarif Trump.

    “Kita antisipasi dulu kebijakan Trump ini yang kebijakan mengenai tariff and reciprocal plan, kita lagi antisipasi apa langkah-langkah yang harus kita lakukan. Kita lagi mencoba, jangan sampai nanti kita kena dampaknya,” tuturnya.

    Dalam catatan Bisnis, Mendag Budi menyatakan bahwa pemerintah harus tetap menjaga pasar AS yang sudah masuk ke Indonesia. Dengan begitu, akses pasar Indonesia ke AS juga tidak akan diganggu.

    Mendag Budi SantosoPerbesar

    “Tadi kami sudah berdiskusi panjang lebar dengan Dubes AS. Komunikasi kita dengan AS mungkin tidak seefektif komunikasi kita misalnya dengan Jepang atau negara ASEAN. Sehingga kami tadi sampaikan jangan sampai ada isu-isu negatif tentang Indonesia, tentang investasi, tentang perdagangan,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    Dalam waktu dekat, Budi mengeklaim Kemendag akan melakukan pertemuan bisnis dengan pelaku usaha lokal dan AS agar terdapat kesamaan persepsi. Sehingga, Indonesia tidak terkena dampak dari kebijakan tariff Trump.

    “Jangan sampai nanti yang muncul justru isu-isu negatif, terus akhirnya kita dapat imbas dari kebijakan Trump,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti dampak perang dagang lewat kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Sikap waspada ini tetap diperlukan meski manufaktur nasional berada pada fase ekspansif.

    Pemulihan manufaktur RI tercerminkan dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur pada Februari 2025 yang ekspansi di level 53,6 atau naik 1,7 poin dari bulan sebelumnya 51,9 pada Januari. Sebelumnya, pada periode Juli-November 2024, PMI manufaktur RI yang berada di bawah batas indeks 50. 

    “Kita mengalami dampak kontraktif, tetapi rebound, global juga sudah mulai pulih, Indonesia pulihnya lebih tajam dan lebih cepat dari sisi perbandingan peers maupun global,” kata Sri Mulyani dalam dalam konferensi pers APBN KiTa Maret 2025, Kamis (13/3/2025). 

    Meski tidak langsung, Indonesia disebut tetap harus berwaspada lantaran kebijakan tarif diberlakukan kepada negara yang surplus dagang ke AS. Adapun, Indonesia tercatat berada di posisi ke-15 negara yang surplus dagang terhadap Amerika senilai US$19,3 miliar. 

    Artinya, Indonesia menjadi salah satu negara yang memicu defisit perdagangan AS pada 2024. Sri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia menunjukkan tingkat ekspansi tinggi di tengah kondisi kecemasan negara-negara lain yang juga berpotensi terkena kebijakan tarif seperti China, Vietnam, dan lainnya. 

    “Ini menjadi landasan bahwa terlepas dari berbagai banyaknya perang di bidang ekonomi melalui penerapan tarif, dan tarifnya itu enggak hanya 5%, naiknya 25% jadi itu syok untuk kegiatan manufaktur. Tapi Indonesia mampu rebound recover dari PMI kita di level 53,6 ini mungkin paling sama bullish-nya itu sekarang dengan India di 56,3,” tuturnya. 

    Menkeu Sri MulyaniPerbesar

    Lebih lanjut, dia menerangkan, saat ini hampir seluruh negara mengalami dampak aktivitas manufaktur yang dipengaruhi gangguan rantai pasok dan risiko pengenaan tarif impor ke AS, khususnya untuk bahan baku. 

    Menkeu RI itu juga menyoroti berbagai negara yang kontraksi mendalam di negara-negara Eropa yang telah terjadi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir seperti Jerman (46,5), Perancis (45,8).