Negara: Republik Rakyat Cina

  • 3 Kode Redeem Honkai: Star Rail 29 Maret 2025, Klaim 300 Stellar Jade Gratis Sekarang! – Page 3

    3 Kode Redeem Honkai: Star Rail 29 Maret 2025, Klaim 300 Stellar Jade Gratis Sekarang! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Siapa dari kamu sedang mencari kode redeem Honkai: Star Rail (HSR) buatan Hoyoverse? Bagi fans game HSR ini, kode redeem dapat membantu untuk mendapatkan karakter bintang 5 (B5) incara.

    Seperti biasa, pengembang game asal China ini membagi-bagikan kode redeem Honkai: Star Rail ini bersamaan dengan digelarnya live streaming bertajuk “Through the Petals in the Land of Repose”.

    Dalam livestreaming Honkai: Star Rail versi 3.2 ini, Trailblazer (pemain setia HSR) akan menjelajah area baru yang memukau dan bertemu dua karakter B5 paling dinanti, yakni Castorice dan Anaxa.

    Sebelum membahas lebih dalam tentang konten update 3.2 Honkai: Star Rail, kamu bisa langsung ambil redeem code Honkai: Star Rail berikut untuk menambah tabungan Stellar Jade di akun kamu:

    Kode Redeem Honkai: Star Rail Terbaru 29 Maret 2025:

    CA353MC6WMQB
    JS3MKMVNEL63
    LT25JMU7F477

    Perlu diingat, kode redeem HSR ini hanya bisa digunakan hingga hari ini Sabtu, 20 Januari 2025, jam 23:59 WIB. Karena itu, ada baiknya untuk segera menggunakan sebelum kehabisan.

    Di update Honkai: Star Rail, pengembang asal China tersebut akan lebih dalam mengeksplorasi kota Styxia dan menyelidiki misteri hilangnya “Titan Kematian” Thanatos dan jatuhnya Oronyx.

    Bersamaan dengan update 3.2, Hoyoverse juga sedang mempersiapkan perayaan dua tahun Honkai: Star Rail.

    Pengembang mengatakan, mereka sedang mempersiapkan serangkaian event spesial dan hadiah berlimpah untuk permain. Rencananya, Honkai: Star Rail 3.2 akan mulai online pada 9 April 2025.

  • 144 Orang Dinyatakan Tewas Akibat Gempa di Myanmar, USGS Sebut Korban Lebih dari 10.000 Orang – Halaman all

    144 Orang Dinyatakan Tewas Akibat Gempa di Myanmar, USGS Sebut Korban Lebih dari 10.000 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam update terbaru, sebanyak 144 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) kemarin.

    Kepala pemerintahan militer Myanmar melaporkan 730 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempa bumi tersebut.

    Dikutip dari India Today, Junta Militer Myanmar telah mengumumkan keadaan darurat di beberapa daerah, dan segera meminta bantuan dari negara-negara lain.

    Namun, informasi tentang tingkat kerusakan masih belum jelas. Gambar-gambar yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa rumah hancur dan jalan retak.

    Sementara itu di Bangkok, Thailand, yang terdampak akibat gempa di Myanmar melaporkan setidaknya 10 orang tewas.

    Wakil Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul mengatakan ada kemungkinan lebih banyak mayat akan ditemukan di reruntuhan bangunan, dengan lebih dari 101 orang terjebak dan tim penyelamat akan bekerja sepanjang malam.

    Kematian lainnya dikonfirmasi setelah sebuah crane runtuh di tempat lain di kota tersebut.

    Menurut media pemerintah Myanmar, gempa bumi tersebut menyebabkan runtuhnya bangunan di lima kota besar dan kecil, serta jembatan kereta api dan jembatan jalan di Jalan Tol Yangon-Mandalay.

    Jembatan Ava yang ikonik berusia 90 tahun di Mandalay runtuh ke Sungai Irrawaddy setelah gempa bumi dahsyat tersebut.

    Gambar-gambar visual juga telah muncul yang memperlihatkan menara jam yang runtuh dan bagian-bagian Istana Mandalay yang bersejarah yang rusak.

    Dikutip dari CNN, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar dapat melampaui 10.000 orang.

    USGS mengeluarkan peringatan merah untuk perkiraan jumlah korban jiwa akibat gempa bumi, yang menunjukkan “jumlah korban yang tinggi dan kerusakan yang luas.”

    Junta Militer Minta Bantuan

    Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang terjadi sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat itu merupakan gempa bumi ketiga yang mengguncang wilayah itu dalam satu abad terakhir.

    Gempa susulan berkekuatan 6,7 SR tercatat sekitar 11 menit kemudian, gempa pertama dari beberapa gempa besar yang terjadi setelah gempa pertama.

    Guncangan gempa terasa hingga Bangladesh, Vietnam, Thailand, dan China selatan, tempat media berita pemerintah melaporkan bahwa sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlahnya terluka di Ruili, dekat perbatasan Myanmar.

    Dikutip dari The Straits Times, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyatakan Bangkok sebagai “daerah darurat” dan mendesak penduduk untuk mengungsi dari gedung-gedung tinggi jika terjadi gempa susulan.

    Di Myanmar, saat para korban yang mengalami pendarahan dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans, mobil, dan sepeda motor, seorang dokter bedah di Rumah Sakit Umum Mandalay mengatakan begitu banyak orang yang datang untuk berobat sehingga para perawat kehabisan penyeka kapas dan dia tidak punya tempat untuk berdiri.

    “Korban luka terus berdatangan, tetapi kami kekurangan dokter dan perawat,” kata dokter bedah, Dr. Kyaw Zin.

    Puluhan pasien di RS Mandalay melarikan diri dari gedung tersebut ketika gedung tersebut berguncang dan bergetar, berdesakan di tempat parkir di dekatnya.

    Beberapa pasien masih terhubung dengan infus dan tabung oksigen.

    Bencana gempa ini memperparah tantangan besar yang dihadapi para penguasa militer Myanmar, yang menggulingkan pemerintahan terpilih pada tahun 2021 dan telah membatasi kontak negara tersebut dengan dunia luar.

    Junta militer terus melemah sejak saat itu, kehilangan wilayah kekuasaannya dari pemberontak di tengah perang saudara berdarah yang telah menyebabkan hampir 20 juta dari sekitar 54 juta penduduk negara itu tidak memiliki cukup makanan atau tempat tinggal bahkan sebelum gempa, menurut pejabat PBB.

    Selama bencana-bencana sebelumnya, seperti Siklon Mocha pada tahun 2023 dan Siklon Nargis pada tahun 2008, penguasa militer Myanmar membatasi aliran bantuan internasional ke daerah-daerah yang terkena dampak keras yang didominasi oleh musuh-musuh mereka.

    Namun kali ini, para pemimpin junta segera meminta bantuan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah negara itu, kantor berita melaporkan, termasuk Mandalay dan Naypyitaw.

    “Kami membutuhkan dan menginginkan masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara militer, Jenderal Zaw Min Tun.

    “Kami akan bekerja sama dengan mereka untuk memastikan perawatan terbaik bagi para korban,” lanjutnya.

    Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan organisasi tersebut bergerak untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

    PBB mengatakan telah mengalokasikan dana awal sebesar US$5 juta dari dana daruratnya untuk membantu operasi penyelamatan nyawa di Myanmar.

    Presiden AS, Donald Trump mengatakan pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada Myanmar.

    “Ini situasi yang sangat buruk, dan kami akan membantu,” katanya di Ruang Oval.

    “Kami sudah berbicara dengan negara itu,” ungkap Trump.

    (*)

  • Top 3: Imbas Gempa Myanmar dan Thailand, Istana Rusak hingga Jembatan Runtuh – Page 3

    Top 3: Imbas Gempa Myanmar dan Thailand, Istana Rusak hingga Jembatan Runtuh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang wilayah Sagaing, Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Guncangannya terasa sangat kuat di Thailand, khususnya Bangkok, menyebabkan kepanikan massal dan kerusakan bangunan.

    Peristiwa gempa Myanmar ini terjadi sekitar pukul 14.00 waktu setempat, menimbulkan pertanyaan besar tentang kesiapsiagaan infrastruktur di wilayah yang rawan gempa.

    Dalam video yang dipublikasikan oleh Myanmar Now, lima bentang jembatan yang menghubungkan kota Sagaing dan Mandalay runtuh akibat guncangan tersebut.

    Selain itu, Istana Mandalay yang bersejarah, salah satu ikon utama kota Mandalay, juga mengalami kerusakan, menurut laporan yang mengutip keterangan saksi mata.

    Gempa Myanmar dan Thailand ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftarnya per Sabtu (29/3/2025):

    1. Istana Rusak hingga Jembatan Runtuh Imbas Gempa Myanmar dan Thailand

    Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Pusat gempa berada sekitar 16 kilometer barat laut Kota Sagaing, dengan kedalaman 10 kilometer.

    Gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Besar Sagaing, sebuah sesar mendatar (strike-slip), dan getarannya terasa hingga ke negara-negara tetangga seperti Thailand, China, India, dan Laos. Bencana alam ini menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan di beberapa wilayah.

    Menurut portal berita Myanmar Now yang dikutip dari Antara, Jumat (28/3/2025), sebuah jembatan di kota Sagaing, Myanmar barat laut, dilaporkan runtuh akibat gempa bumi berkekuatan besar.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Diperkirakan Tembus 10.000 Jiwa

    Korban Tewas Gempa Myanmar Diperkirakan Tembus 10.000 Jiwa

    CNBC Indonesia – Gempa bumi dahsyat melanda Myanmar pada hari Jumat (28/3/2025), menghancurkan jalan-jalan, merobohkan monumen-monumen keagamaan hingga menghancurkan gedung-gedung bertingkat. Gempa yang mengguncang negara tetangga Indonesia ini menjadi hantaman baru bagi negara yang telah terkoyak oleh perang saudara.

    Meskipun jumlah korban tewas masih belum jelas, perkiraan para ahli memperingatkan bahwa angka kematian bisa sangat besar, mengingat populasi yang padat dan bangunan-bangunan yang rentan di dekat episentrum, tepat di luar Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

    Melansir laporan The New York Times yang mengutip Pemodelan oleh Badan Geologi dan Pemetaan AS (USGS), perkiraan jumlah korban tewas kemungkinan akan melampaui 10.000, dan bahwa ada kemungkinan gempa tersebut memakan jumlah korban yang jauh lebih tinggi.

    Sementara itu, total kerugian akibat gempa ini diestimasi dapat menyentuh US$ 100 miliar (Rp 1.650 triliun) atau lebih besar dari pendapatan domestik bruto Myanmar senilai US$ 66 miliar.

    Hitungan awal dari pemerintah militer Myanmar mengatakan bahwa sedikitnya 144 orang tewas dan 732 orang terluka hanya di tiga kota – tidak termasuk Mandalay.

    Foto: Seorang korban tergeletak di tanah saat orang-orang menolongnya setelah gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar tengah pada hari Jumat berdampak pada Bangkok, Thailand, 28 Maret 2025. (REUTERS/Ann Wang)
    Seorang korban tergeletak di tanah saat orang-orang menolongnya setelah gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar tengah pada hari Jumat berdampak pada Bangkok, Thailand, 28 Maret 2025. (REUTERS/Ann Wang)

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 cukup kuat hingga merobohkan gedung 33 lantai yang sedang dibangun nyaris 1.000 km jauhnya di Bangkok, Thailand. Setidaknya delapan orang dipastikan tewas di sana, dan puluhan lainnya hilang, menurut pihak berwenang. Mereka semua diduga sebagai anggota kru pekerja yang beranggotakan 320 orang yang sedang membangun gedung baru untuk pemerintah Thailand.

    Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi ketiga terbesar yang pernah mengguncang kawasan itu dalam seabad terakhir, dan analisis USGS menempatkan episentrumnya hanya 10 mil dari jantung Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang. Gempa susulan berkekuatan M 6,7  tercatat sekitar 11 menit kemudian, yang merupakan gempa pertama dari beberapa gempa besar yang terjadi setelah gempa pertama.

    Guncangan itu terasa hingga Bangladesh, Vietnam, Thailand, dan China bagian selatan, tempat media berita pemerintah melaporkan bahwa sejumlah orang yang tidak disebutkan jumlah pastinya terluka di Ruili, dekat perbatasan Myanmar. Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyatakan Bangkok sebagai “daerah darurat” dan mendesak penduduk untuk mengungsi dari gedung-gedung tinggi jika terjadi gempa susulan.

    Foto: Tim penyelamat bekerja di lokasi gedung tinggi yang sedang dibangun yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Bangkok, Thailand, Jumat, 28 Maret 2025. (AP/Sakchai Lalit)
    Tim penyelamat bekerja di lokasi gedung tinggi yang sedang dibangun yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Bangkok, Thailand, Jumat, 28 Maret 2025. (AP/Sakchai Lalit)

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, mengatakan organisasi tersebut tengah bergerak untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. PBB mengatakan telah mengalokasikan dana awal sebesar US$5 juta dari dana daruratnya untuk membantu operasi penyelamatan nyawa di Myanmar.

    Presiden Trump mengatakan Amerika Serikat juga akan memberikan bantuan kepada Myanmar. “Ini benar-benar buruk, dan kami akan membantu,” katanya di Ruang Oval. “Kami telah berbicara dengan negara itu.”

    Organisasi-organisasi bantuan mengatakan bahwa sulit untuk menilai skala penuh kerusakan di banyak bagian Myanmar karena listrik dan jalur komunikasi terputus. Selain itu, junta telah berulang kali memutus internet dan memutus akses ke media sosial, sehingga mengisolasi negara tersebut.

    Bahkan sebelum gempa, sistem perawatan kesehatan Myanmar telah mencapai batas maksimal. Junta militer telah menindak tegas para dokter dan perawat, yang telah menjadi garda terdepan dalam gerakan pembangkangan sipil yang menentang rezim tersebut. Myanmar dianggap sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia bagi tenaga kesehatan, menurut organisasi nirlaba Physicians for Human Rights yang berpusat di New York.

    (fsd/fsd)

  • 144 Orang Dinyatakan Tewas Akibat Gempa di Myanmar, USGS Sebut Korban Lebih dari 10.000 Orang – Halaman all

    Update Gempa Magnitudo 7,7 di Myanmar, 144 Korban Tewas, Ratusan Korban Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MYANMAR – Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025) menewaskan setidaknya 144 korban.

    Sementara korban terluka mencapai 730 orang, kata kepala pemerintahan militer Myanmar pada Jumat malam. 

    Kematian juga dilaporkan di Thailand, dikutip dari CNN.

    Gempa bumi tersebut mengguncang sebagian besar wilayah Asia Tenggara, mengirimkan getaran yang mengerikan melalui desa-desa terpencil di tengah perang saudara Myanmar hingga ke gedung-gedung pencakar langit yang mewah di ibu kota Thailand yang padat lalu lintas, Bangkok. 

    Getaran bahkan terasa di seberang perbatasan di Provinsi Yunnan yang terpencil dan bergunung-gunung di barat daya China.

    Bencana alam ini mendorong junta militer negara itu untuk mengajukan permohonan bantuan internasional yang jarang terjadi.

    Setelah menutup negara itu dari dunia luar selama empat tahun perang saudara, Min Aung Hlaing–pemimpin pemerintahan militer Myanmar–mengumumkan keadaan darurat dan mengeluarkan “undangan terbuka bagi organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” seraya menambahkan jumlah korban kemungkinan akan bertambah.

    Dengan listrik dan internet yang padam di beberapa bagian Myanmar, permintaan bantuan Hlaing yang tak terduga merupakan ukuran kehancuran yang ditimbulkan gempa bumi di negara yang telah diubah oleh junta militernya menjadi negara paria.

    Upaya penyelamatan kemungkinan besar akan sangat bervariasi antara kedua negara. 

    Myanmar, salah satu negara termiskin di Asia, memiliki rekam jejak yang panjang dan bermasalah dalam menanggapi bencana alam besar. 

    Sebaliknya, negara tetangga Thailand jauh lebih makmur dan menjadi tujuan wisata utama, dengan tim penyelamat yang berpengalaman dan memiliki sumber daya yang baik. (CNN)

  • Tak Hanya Myanmar, Gempa Dangkal Patahan Darat Pernah Hantam Turki

    Tak Hanya Myanmar, Gempa Dangkal Patahan Darat Pernah Hantam Turki

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) terjadi di Myanmar pada Jumat (28/4/2025) sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 17 km dari Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

    Data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,4 tercatat 12 menit kemudian di lokasi terdekat berjarak sekitar 60 kilometer. Beberapa gempa yang lebih sedang muncul setelahnya.

    Gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok hingga terasa provinsi Yunnan barat daya China, yang berbatasan dengan Myanmar.

    Gempa tersebut merupakan gempa kembar atau doublet earthquake, yakni dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

    Akibat gempa ini, kota Bangkok mengalami kerusakan masif. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut kerusakan masif di Bangkok terjadi karena efek vibrasi periode panjang (Long Vibration Period) yang mana rawan terjadi di tempat-tempat yang tanahnya lunak dan lapisannya tebal, seperti karakteristik di Ibu Kota Negara Thailand tersebut.

    “Bangkok itu tanah endapan, akan resonansi,” terang Daryono kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (28/3/2025).

    “Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” tambahnya.

    Laporan BMKG menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip).

    Mirip dengan Gempa Turki 2023

    Gempa yang terjadi di Myanmar dilaporkan serupa dengan gempa yang terjadi di Turki pada tahun 2023 silam. Gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,8 melanda Turki tengah dan barat laut Suriah pada 6 Februari 2023 pukul 04:17 pagi waktu setempat. Bencana alam ini juga dirasakan di Siprus, Yunani, Yordania, Lebanon, bahkan hingga Greenland.

    Pusat gempa berada sekitar 26 km sebelah timur kota Nurdagi di Turki pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Gempa menyebar ke arah timur laut, membawa kehancuran ke Turki tengah dan Suriah.

    Selama abad ke-20, Patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik besar. “Jika kita hanya melihat gempa (besar) yang direkam oleh seismometer, itu akan terlihat kurang lebih kosong,” kata Roger Musson, rekan peneliti kehormatan di British Geological Survey, dikutip Reuters.

    Hanya tiga gempa bumi yang terdaftar di atas 6,0 Skala Richter (SR) sejak 1970 di daerah tersebut, menurut USGS. Namun, pada 1822, gempa berkekuatan 7,0 melanda wilayah tersebut, menewaskan sekitar 20.000 orang.

    Di Turki, rata-rata ada kurang dari 20 gempa bermagnitudo lebih dari 7,0 setiap tahun. Hal itu membuat peristiwa pada 2023 lalu tergolong kejadian luar biasa.

    Getaran gempa magnitudo 7,8 yang melanda Selatan Turki nyatanya tak hanya terasa di wilayah Timur Tengah dan Eropa. Bahkan, guncangan juga terasa hingga Greenland.

    “Gempa bumi besar di Turki tercatat dengan jelas di seismograf di Denmark dan Greenland”, ujar seismolog dari Survei Geologi Denmark dan Greenland, Tine Larsen, mengatakan kepada AFP saat itu.

    Sebelumnya, guncangan gempa yang terjadi di dekat perbatasan Turki-Suriah itu dilaporkan terasa hingga Mesir, Yunani, Siprus, dan Georgia. Bahkan, Italia pun sempat menyalakan tanda peringatan tsunami di sekitar wilayah bibir pantai Laut Tengah.

    Saat itu, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki (AFAD), setidaknya tercata 5.606 bangunan runtuh selama dan setelah gempa.

    Sementara korban jiwa gempa Turki dan Suriah telah menembus lebih dari 3.800 orang. Dilansir AFP, setidaknya 1.444 orang tewas di seluruh Suriah.

    Jumlah korban baru membuat total kematian di kedua negara menjadi setidaknya 3.823 setelah Turki merevisi jumlah korban sebelumnya menjadi 2.379. Ankara juga mengumumkan hampir 14.500 orang terluka dalam bencana tersebut.

    (fsd/fsd)

  • Dahsyatnya Gempa M 7,7 Myanmar Bikin Ambruk Gedung di Thailand

    Dahsyatnya Gempa M 7,7 Myanmar Bikin Ambruk Gedung di Thailand

    Jakarta

    Bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah, dan getarannya dirasakan hingga negara tetangga seperti Thailand dan China. Bangunan setinggi 30 lantai di Bangkok ambruk akibat getaran gempa ini.

    Melansir AFP, Jumat (28/3), Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan bahwa pusat gempa bumi berada di area berjarak 16 kilometer, sebelah barat laut Kota Sagaing. Gempa terjadi pada pukul 12.50 waktu setempat.

    Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi. Getaran gempa menimbulkan kepanikan hingga kawasan ramai di Kota Bangkok.

    Guncangan gempa juga terasa di Yunnan, China bagian barat daya. Laporan badan gempa Beijing mencatat guncangan yang dirasakan berkekuatan magnitudo 7,9.

    Junta Myanmar menyebut sebanyak 144 korban tewas akibat gempa. Mereka meminta bantuan asing untuk menanggulangi bencana ini.

    Gedung Pencakar Langit Ambruk

    Gedung di Bangkok, Thailand ambruk dampak guncangan gempa yang berpusat di Myanmar. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

    Gedung pencakar langit yang sedang dalam proses pembangunan di Bangkok, Thailand, ambruk. Sebanyak 43 pekerja dilaporkan terjebak di dalam reruntuhan gedung setinggi 30 lantai tersebut.

    AFP dan CNN melaporkan gedung tersebut terletak di kawasan Chatuchak Park, utara Bangkok. Gedung setengah jadi itu hancur menjadi puing-puing dan balok logam ringsek parah.

    Gedung itu ambruk dalam hitungan detik setelah guncangan gempa terasa. Otoritas darurat Thailand menyebut ada 50 orang di dalam gedung.

    Menurut Institut Nasional untuk Kedokteran Darurat, ada sekitar 43 pekerja terjebak di dalam reruntuhan gedung. Tujuh pekerja yang berhasil dievakuasi mengalami luka-luka.

    Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra langsung menggelar rapat darurat lantaran guncangan gempa memicu kepanikan publik di negaranya.

    USGS Laporkan Pusat Gempa Dangkal

    Gedung di Bangkok Ambruk Imbas Gempa Myanmar. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

    Laporan dari Survei Geologi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pusat gempa berjarak 16 km sebelah barat laut Kota Sagaing. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Laporan badan gempa Beijing mencatat guncangan yang dirasakan berkekuatan magnitudo 7,9. Sejauh ini, belum diketahui adanya kerusakan parah dan korban jiwa akibat gempa kuat ini di Yunnan.

    Tercatat gempa bumi relatif umum terjadi di Myanmar, di mana enam gempa kuat berkekuatan magnitudo 7 atau lebih mengguncang negara itu antara tahun 1930 hingga tahun 1956 silam di dekat Sesar Sagaing. Sesar itu membentang dari utara ke selatan melintasi bagian tengah negara tersebut.

    Halaman 2 dari 3

    (aud/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anggota Komisi VII DPR RI tinjau industri tahu di Sidoarjo

    Anggota Komisi VII DPR RI tinjau industri tahu di Sidoarjo

    Sidoarjo (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono meninjau industri pembuatan tahu dan tempe di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

    Dalam peninjauan tersebut, dia mendorong supaya kawasan tersebut menjadi sentra atau kawasan ekonomi khusus.

    “Kami juga mengawal supaya harga kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu di lokasi tersebut tetap terjangkau bagi produsen,” katanya di sela peninjauan industri pembuatan tahu dan tempe di Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jumat.

    Ia mengemukakan, industri tahu dan tempe di wilayah Kecamatan Taman sangat dominan dan mampu menghasilkan ribuan produk setiap harinya.

    Kawasan itu, menurut dia, layak menjadi ekonomi khusus yang seharusnya untuk pajak penghasilan mereka dapat ditekan oleh pihak terkait sebagai wujud sumbangsih ekonomi kerakyatan.

    ‎”Di sini bisa menjadi sentra industri tahu dan tempe karena pelaku usahanya begitu banyak. Dengan adanya sentra ini ya otomatis kayak kawasan ekonomi khusus. Kami harap perpajakannya agak lebih rendah lagi, sedikit daripada yang ada sekarang,” katanya.

    ‎Ia juga bertekad mengawal harga kedelai, agar industri tahu dan tempe yang ada di wilayah Sidoarjo iklim usahanya tetap kondusif dan bagus.

    Menurut dia, harga kedelai yang saat ini berada angka Rp8.900 per kilogram bisa menjadi penghambat tumbuhnya ekonomi penghasil tahu dan tempe.

    ‎”Kita sangat menginginkan harga kedelai bisa stabil pada angka Rp7.500 sampai Rp8.000 per kilogram. Jadi, jangan sampai naik lagi,” katanya.

    Ia mengatakan, stabilitas harga ini bisa dilakukan oleh pemerintah dengan cara mencari negara-negara penghasil kedelai yang murah di dunia selain dari Amerika dan Kanada.

    “Masih ada negara lain seperti India, masih ada China menjadi referensi penghasil kedelai,” ujarnya.

    Ia berharap Indonesia bisa menjadi penghasil kedelai mengingat dulu di masa kepemimpinan Presiden Soeharto hal itu pernah dicanangkan dengan program tanam kedele serentak yang hasilnya mencapai 2 juta ton kedelai.

    ‎”Kalau 2 juta ton itu bisa direalisasikan, maka impor kita yang berjumlah sekitar 2,27 juta ton Itu 2 jutanya sudah habis oleh produk kita sendiri,” ucapnya.

    Ia meminta dinas terkait untuk menjembatani produk-produk lokal seperti tempe dan tahu memilik merek sendiri khas Sidoarjo supaya lebih dikenal masyarakat, jika didistribusikan di luar daerah tanpa mengurangi keabsahan dari produksinya asal Sidoarjo.

    ‎Sementara itu, Bakri salah satu produsen tahu mengakui keuntungan yang didapat sangat tipis jika dihitung dari harga kedelai saat ini dan ongkos produksi. Dia berharap harga kedelai dapat disubsidi oleh pemerintah atau diturunkan di angka Rp8.000 ribu per kilogram.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • VIDEO Senjata Baru Rusia di Perang Ukraina: Drone Asap-Senapan Laser Portable Diklaim Game Changer – Halaman all

    VIDEO Senjata Baru Rusia di Perang Ukraina: Drone Asap-Senapan Laser Portable Diklaim Game Changer – Halaman all

    VIDEO Mainan Baru Rusia di Perang Ukraina: Drone Asap dan Senapan Laser Diklaim Game Changer

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Rusia kembali memamerkan sejumlah inovasi terbarunya yang mereka klaim sudah diterjunkan di zona konflik dalam perang melawan Ukraina.

    Satu di antaranya adalah sebuah pesawat tanpa awak (drone) bermodel First Person View (andangan orang pertama/FPV) dengan kemampuan mengeluarkan tabir asap.

    Penggunaannya dimaksudkan untuk menghalangi penetrasi pasukan darat Ukraiana di medan tempur.

    Pihak Rusia menyebut sejumlah alasan mengapa drone penyebar asap di udara ini diklaim sebagai game changer alias pengubah permainan:

    Menggunakan pesawat nirawak alih-alih pasukan darat berpotensi menghasilkan presisi yang lebih tinggi.
    UAV dapat memperhitungkan perubahan pola angin yang dapat mempengaruhi tabir asap, dan dapat menyebarkan asap tepat di tempat yang dibutuhkan pada waktu tertentu. 
    Drone-drone ini dapat membantu memberikan penyembunyian yang lebih baik bagi pasukan, sehingga mereka terhindar dari bahaya.
    Otonomi dan fleksibilitas, dipadukan dengan teknologi aerosol yang canggih, membuat UAV sangat diperlukan dalam peperangan modern.

    Berikut video penggunaan drone asap Rusia tersebut di medan perang:

    Senapan Laser untuk Lumpuhkan Drone di Jarak 500 Meter

    Rusia juga memamerkan perkembangan baru dalam teknologi militer berupa senapan laser yang dirancang untuk melawan drone kecil, khususnya model FPV.

    Senjata laser ini dipamerkan Rusia pada konferensi pertahanan di dekat St. Petersburg, pekan ini.

    Senjata tersebut, yang beroperasi pada jarak 500 meter, menggunakan emisi laser ytterbium terfokus untuk melumpuhkan drone dengan menargetkan tubuh, baling-baling, mesin, atau baterainya.

    Disampaikan pada Konferensi Pan-Rusia tentang Perlindungan Fasilitas Sipil terhadap Sistem Udara Tak Berawak, pengungkapan tersebut telah menarik perhatian para analis pertahanan dan memicu diskusi tentang masa depan peperangan anti-drone.

    “Acara yang dihadiri oleh pejabat militer dan pakar industri ini menyoroti upaya berkelanjutan Rusia untuk beradaptasi dengan peran drone yang terus berkembang dalam konflik modern,” tulis ulasan situs militer BM. 

    Meskipun rincian tentang penggunaan senapan ini masih terbatas, pengenalannya menandakan adanya potensi perubahan dalam cara negara-negara mengatasi ancaman sistem udara tak berawak yang terus meningkat.

    Debut senapan laser terjadi pada saat drone menjadi semakin menonjol di medan perang di seluruh dunia, khususnya dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

    SENAPAN LASER – Senapan laser penembak drone dalam jarak 500 meter yang diperkenalkan Rusia. Perang drone menjadi fenomena yang menonjol dalam konflik Rusia-Ukraina.

     
    Drone FPV, yang memungkinkan operator mengendalikannya melalui video langsung, telah terbukti efektif untuk pengintaian dan serangan presisi, seringkali dengan biaya rendah dibandingkan dengan persenjataan tradisional.

    “Hal ini telah mendorong militer untuk mencari tindakan penanggulangan yang inovatif, dan tawaran terbaru Rusia merupakan respons langsung terhadap tantangan tersebut,” ungkap ulasan BM.

    Menurut pernyataan dari konferensi yang dilaporkan oleh TASS, kantor berita milik pemerintah Rusia, senjata tersebut menggunakan sinar energi terkonsentrasi untuk menimbulkan kerusakan fisik pada targetnya, membuat mereka tidak dapat beroperasi dalam hitungan detik.

    Teknologi tersebut mengandalkan ytterbium, elemen tanah jarang yang dikenal karena penggunaannya dalam laser berdaya tinggi, untuk menghasilkan intensitas yang diperlukan.

    Pejabat Rusia belum mengungkapkan apakah senapan itu adalah prototipe atau siap digunakan segera, tetapi tampilan publiknya menunjukkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya.

    Latar belakang konferensi, yang difokuskan pada perlindungan infrastruktur sipil dari ancaman pesawat tanpa awak, menggarisbawahi tujuan senjata tersebut.

    Drone telah terlibat dalam serangan terhadap target militer dan sipil dalam beberapa tahun terakhir, termasuk insiden serangan di Rusia yang dikaitkan dengan Ukraina.

    Meskipun tidak ada jadwal penyebaran yang spesifik, penekanan pada penanggulangan drone FPV sejalan dengan penggunaan drone yang terdokumentasi dalam perang yang sedang berlangsung.

    Para pakar pertahanan mencatat bahwa jangkauan 500 meter, meskipun sederhana jika dibandingkan dengan beberapa sistem antipesawat, dapat menjadikan senapan tersebut alat praktis bagi pasukan darat yang menghadapi ancaman udara jarak dekat.

    Senjata laser DragonFire milik Inggris (UK Ministry of Defence)

    Senjata Laser Bukan Baru, Tapi yang Portable Masih Sangat Jarang

    Konsep persenjataan berbasis laser bukanlah hal baru, tetapi penerapannya dalam format senapan portabel menandai kemajuan penting.

    Secara historis, laser telah dieksplorasi untuk penggunaan militer sejak Perang Dingin, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet bereksperimen dengan sistem energi terarah.

    Upaya awal, seperti Prakarsa Pertahanan Strategis AS pada tahun 1980-an, difokuskan pada aplikasi berskala besar seperti pertahanan rudal, tetapi keterbatasan teknologi dan biaya tinggi menghambat kemajuan pengembangan senjata tersebut. 

    Baru-baru ini, negara-negara termasuk Amerika Serikat, Cina, dan Israel telah mengembangkan sistem laser untuk melawan pesawat nirawak dan ancaman lainnya.

    Misalnya, Angkatan Laut AS telah menguji Sistem Senjata Laser [LaWS], yang mampu melumpuhkan kapal kecil dan pesawat nirawak dari kapal, sementara Iron Beam milik Israel melengkapi jaringan pertahanan misilnya.

    Namun, senapan Rusia menonjol karena desainnya yang ringkas, yang memungkinkan prajurit perorangan untuk menggunakannya di lapangan.

    Berikut video kemampuan senjata laser Rusia tersebut:

    Benarkah Jadi Game Changer?

    Untuk memahami pentingnya perkembangan ini, ada baiknya membandingkan senapan laser dengan teknologi anti-drone yang ada.

    Aksi penanggulangan drone secara tradisional meliputi perangkat pengacau yang mengganggu sinyal komunikasi drone dan senjata kinetik seperti senjata atau rudal yang secara fisik menghancurkannya.

    Pengacauan bisa efektif tetapi sering kali memerlukan peralatan canggih dan bisa gagal terhadap pesawat nirawak otonom yang tidak bergantung pada masukan operator secara langsung. Solusi kinetik, meskipun andal, menghabiskan amunisi dan mungkin kurang praktis terhadap kawanan target kecil yang lincah.

    Sebaliknya, senapan laser Rusia menawarkan alternatif energi terarah yang tidak bergantung pada proyektil. 

    Jika berhasil, senapan ini dapat memberikan opsi yang dapat digunakan kembali dan tepat bagi pasukan, meskipun efektivitasnya dalam berbagai kondisi—seperti cuaca buruk atau terhadap beberapa pesawat tanpa awak—masih belum teruji di depan umum.

    Komentar dari peserta konferensi St. Petersburg mengungkap potensi senapan tersebut.

    Seorang insinyur militer, yang dikutip oleh TASS, menggambarkan senjata tersebut sebagai “pengubah permainan” bagi unit infanteri yang menghadapi gangguan pesawat tanpa awak.

    “Kecepatannya dalam menetralkan target sungguh luar biasa,” kata insinyur tersebut, menekankan waktu tembak yang hanya berlangsung beberapa detik.

    Namun, belum ada verifikasi independen atas klaim tersebut, dan analis Barat memperingatkan bahwa tampilan promosi sering kali melebih-lebihkan kemampuan.

    Seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara secara anonim kepada Reuters, mencatat bahwa meskipun teknologi tersebut layak, kinerjanya di dunia nyata akan bergantung pada faktor-faktor seperti pasokan daya, sistem pendingin, dan ketahanan dalam tekanan pertempuran.

    Laser portabel membutuhkan energi yang signifikan, dan memperkecilnya menjadi paket seukuran senapan menimbulkan tantangan teknis.

    Inovasi Persenjataan Rusia di Tengah Hujaman Sanksi

    Konteks yang lebih luas dari inovasi militer Rusia menambah lapisan lain pada cerita tersebut.

    Negara tersebut telah menghadapi sanksi internasional dan tekanan ekonomi sejak invasinya ke Ukraina, namun tetap berinvestasi dalam persenjataan canggih.

    Senapan laser ini mengikuti proyek-proyek besar lainnya, seperti rudal hipersonik Kinzhal dan sistem laser Peresvet, yang diklaim Rusia dapat membutakan satelit dan menangkal rudal.

    Para kritikus berpendapat kalau pameran senjata militer Rusia tersebut lebih merupakan tujuan propaganda daripada tujuan praktis, yang menunjukkan kekuatan di tengah ketegangan geopolitik.

    Namun, para pendukungnya melihat hal itu sebagai bukti kemampuan Rusia untuk beradaptasi dengan tuntutan peperangan modern.

    “Kebenarannya mungkin terletak di antara keduanya, dengan pengembangan senapan yang mencerminkan prioritas strategis dan keinginan untuk menegaskan kecakapan teknologi,” papar ulasan BM.

    Bagi Amerika Serikat dan sekutunya, pengumuman tersebut menimbulkan pertanyaan tentang penyebaran senjata berenergi terarah.

    Pentagon telah melacak program laser Rusia selama bertahun-tahun, dan pengungkapan terbaru ini dapat mendorong percepatan investasi dalam teknologi serupa.

    Pada tahun 2023, Angkatan Darat AS menguji laser yang dipasang di kendaraan untuk menjatuhkan drone, dengan jangkauan yang jauh melebihi 500 meter, meskipun portabilitas masih menjadi kendala.

    Sementara itu, perusahaan swasta seperti Raytheon dan Lockheed Martin tengah menjajaki solusi komersial, yang beberapa di antaranya pada akhirnya dapat menyaingi penawaran Rusia.

    Persaingan ini menggarisbawahi perlombaan senjata yang lebih luas, di mana pesawat nirawak dan penangkalnya membentuk kembali doktrin militer.

    Seperti yang dikatakan seorang pejabat NATO kepada CNN, “Ancaman pesawat nirawak tidak akan hilang, dan begitu pula dorongan untuk menemukan cara baru untuk menghentikannya.”

    Di luar medan perang, pengenalan senapan ini memiliki implikasi bagi keamanan sipil.

    Konferensi St. Petersburg difokuskan pada perlindungan infrastruktur—pikirkan pembangkit listrik, bandara, dan gedung pemerintah—dari serangan pesawat nirawak.

    Dalam beberapa tahun terakhir, insiden seperti penutupan Bandara Gatwick tahun 2018 di Inggris, yang disebabkan oleh pesawat nirawak yang tidak sah, telah menyoroti kerentanan.

    Penekanan Rusia pada isu ini menunjukkan bahwa senapan lasernya dapat digunakan untuk dua tujuan, meskipun pembatasan ekspor dan biaya akan membatasi penyebarannya. Untuk saat ini, senjata tersebut tetap menjadi alat militer, tetapi teknologi yang mendasarinya dapat menginspirasi aplikasi yang lebih luas jika terbukti efektif.

     

    (oln/sptnk/BM/*)

     

  • Terungkap Penyebab Bangkok Kena Dampak Parah Gempa Myanmar

    Terungkap Penyebab Bangkok Kena Dampak Parah Gempa Myanmar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono buka-bukaan terkait gempa yang tengah terjadi di Asia Tenggara, khususnya di Myanmar dan Thailand.

    Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya menyampaikan gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) itu terjadi pada Jumat, 28 Maret sekitar pukul 13:00 waktu setempat itu. Pusat gempa berada sekitar 17 km dari kota Mandalay di Myanmar, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

    Gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,4 tercatat 12 menit kemudian di lokasi terdekat berjarak sekitar 60 kilometer dan beberapa gempa yang lebih sedang muncul setelahnya.

    Gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok hingga terasa Provinsi Yunnan barat daya China, yang berbatasan dengan Myanmar.

    Gempa tersebut merupakan gempa kembar atau doublet earthquake, yakni dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

    Namun, mengapa kerusakan akibat gempa lebih parah terjadi di Bangkok meski jaraknya ratusan kilo dari pusat gempa?

    Daryono menyampaikan kerusakan masif di Bangkok terjadi karena efek vibrasi periode panjang (Long Vibration Period) yang mana rawan terjadi di tempat-tempat yang tanahnya lunak dan lapisannya tebal, seperti karakteristik di Ibu Kota Negara Thailand tersebut.

    “Bangkok itu tanah endapan, akan resonansi,” terang Daryono kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (28/3/2025).

    “Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” tambahnya.

    Laporan BMKG menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip).

    Daryono kemudian menyebut bencana serupa sempat terjadi pada tahun 1985. Saat itu terjadi gempa dahsyat di zona subduksi Cocos berkekuatan M8,1 yang berpusat di pantai Michoacan, Meksiko.

    “Meskipun jarak episentrum gempa ke Kota Meksiko adalah 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City, sebagian besar dari 9.500 korban jiwa meninggal terjadi di Mexico city yang dibangun di kawasan rawa purba yang direklamasi,” katanya.

    “Reclaimed land adalah unconsolidated material yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat,” tambahnya.

    Selain itu, gempa yang terjadi di Myanmar dan meluas ke Thailand hingga China ini disebut Daryono mempengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia.

    (hoi/hoi)