Negara: Republik Rakyat Cina

  • JD Vance Rayu Rakyat Greenland Bergabung dengan AS, Remehkan Pemerintah Denmark – Halaman all

    JD Vance Rayu Rakyat Greenland Bergabung dengan AS, Remehkan Pemerintah Denmark – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, melakukan kunjungan ke Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di Greenland barat laut pada hari Jumat, 28 Maret 2025.

    Dalam kunjungan tersebut, Vance menyampaikan pesan dari Presiden Donald Trump kepada rakyat Greenland, dengan menyatakan bahwa bergabung dengan AS lebih baik dibandingkan tetap berada di bawah Denmark.

    Vance menekankan komitmen pemerintah Trump untuk memperluas kehadiran permanen di Greenland.

    “Saya ingin menyampaikan pesan dari Presiden Trump,” ujar Vance kepada para prajurit yang berkumpul.

    Vance juga mengungkapkan bahwa tidak ada rencana segera untuk memperluas pangkalan militer AS, tetapi Washington akan meningkatkan investasi, termasuk pada kapal pemecah es militer dan kapal angkatan laut lainnya.

    JD Vance menegaskan bahwa AS mendukung penentuan nasib sendiri bagi Greenland, tetapi ia membayangkan masa depan di mana pulau tersebut berpihak pada AS.

    “Saya pikir akan jauh lebih baik jika Anda berada di bawah payung keamanan Amerika Serikat daripada di bawah payung keamanan Denmark,” katanya.

    Vance mengkritik pemerintah Denmark yang dinilai kurang berinvestasi pada masyarakat Greenland dan mengeklaim pulau tersebut sangat rentan saat ini.

     “Ini harus diubah, dan karena itu belum berubah, inilah mengapa kebijakan Presiden Trump di Greenland seperti sekarang,” tambahnya.

    Meskipun ada ambisi untuk memperkuat kehadiran AS di Greenland, Vance meyakinkan rakyat bahwa kekuatan militer tidak akan digunakan.

    “Kami tidak yakin bahwa kekuatan militer akan diperlukan. Kami yakin penduduk Greenland adalah orang-orang yang rasional dan baik,” jelasnya.

    Vance juga mencatat meningkatnya aktivitas China dan Rusia di kawasan Arktik, menjadikan Greenland sebagai titik api geopolitik.

    “Kita perlu memastikan bahwa Amerika memimpin di Arktik, karena jika tidak, negara-negara lain akan mengisi kekosongan yang kita tinggalkan,” katanya.

    Kunjungan Vance terjadi sehari setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menguraikan kebijakan Arktik Moskow.

    Putin memperingatkan bahwa rencana aneksasi AS terhadap Greenland telah dimulai sejak tahun 1860-an dan harus ditanggapi serius.

    “Rencana Amerika untuk merebut Greenland dimulai sejak tahun 1860, tetapi saat itu mereka tidak mendapat dukungan Kongres,” ungkap Putin.

    Putin juga mengingatkan bahwa pada tahun 1910, AS dan Denmark hampir menandatangani kesepakatan untuk menukar tanah yang akan membuat Denmark menyerahkan Greenland kepada Amerika, tetapi kesepakatan tersebut akhirnya gagal.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Fakta Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand, Pakar Beri Peringatan Ini

    Fakta Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand, Pakar Beri Peringatan Ini

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) terjadi di Myanmar pada Jumat (28/4/2025) sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 17 km dari Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

    Data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,4 tercatat 12 menit kemudian di lokasi terdekat berjarak sekitar 60 kilometer. Beberapa gempa yang lebih sedang muncul setelahnya.

    Gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok hingga terasa provinsi Yunnan barat daya China, yang berbatasan dengan Myanmar.

    Gempa tersebut merupakan gempa kembar atau doublet earthquake, yakni dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

    Berikut adalah fakta-fakta terkait gempa tersebut, seperti dikutip CNA pada Sabtu (29/3/2025):

    Asal Mula Gempa

    Episentrum gempa terletak sekitar 17,2 km dari Mandalay, Myanmar. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal, 10 km, sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat.

    Gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7 kemudian menyusul, serta beberapa gempa sedang.

    Gempa tersebut terasa di seluruh wilayah, dengan guncangan dilaporkan dari India di sebelah barat dan Tiongkok di sebelah timur, serta Kamboja dan Laos.

    Di ibu kota Thailand, Bangkok, orang-orang dievakuasi dari gedung-gedung dan ke jalan-jalan. Menurut USGS, gempa bumi cukup sering terjadi di Myanmar, dengan enam gempa besar berkekuatan 7,0 atau lebih mengguncang daerah dekat Sesar Sagaing – yang membentang dari utara ke selatan melalui pusat negara – antara tahun 1930 dan 1956.

    Sesar Sagaing “telah lama dianggap sebagai salah satu sesar geser paling berbahaya di Bumi” karena kedekatannya dengan kota-kota besar Yangon dan Mandalay, serta ibu kota Naypyidaw, tulis ilmuwan gempa Judith Hubbard dan Kyle Bradley dalam sebuah analisis.

    Sesar tersebut relatif sederhana dan lurus, yang menurut para ahli geologi dapat menyebabkan gempa bumi yang sangat besar, mereka menambahkan.

    Kerusakan Akibat Gempa-Korban Tewas

    Pada Sabtu (29/3/2025) siang pukul 12.03 Junta militer melaporkan, jumlah orang meninggal bertambah menjadi 1.002 orang. Sedangkan jumlah korban luka di Myanmar melonjak menjadi 2.376 orang, dilansir dari AFP dan BBC.

    Melansir laporan The New York Times yang mengutip Pemodelan oleh Badan Geologi dan Pemetaan AS (USGS), perkiraan jumlah korban tewas kemungkinan akan melampaui 10.000, dan bahwa ada kemungkinan gempa tersebut memakan jumlah korban yang jauh lebih tinggi.

    Setidaknya tiga orang juga tewas di kota Taungoo ketika sebuah masjid runtuh sebagian, dengan setidaknya dua orang lainnya tewas dan 20 orang terluka setelah sebuah hotel runtuh di Aung Ban.

    Sebuah rumah sakit di Naypidaw, yang telah menelan ratusan korban, menyatakannya sebagai “daerah dengan korban massal”. Pintu masuk unit gawat darurat rumah sakit juga runtuh menimpa sebuah mobil, sehingga petugas medis harus merawat korban luka di luar.

    Warga di Myanmar juga melaporkan beberapa bagian dinding dan langit-langit bangunan berjatuhan, sementara jalan retak dan sebuah jembatan runtuh di Jalan Tol Yangon-Mandalay.

    Jembatan Ava di atas Sungai Irrawaddy juga hancur, kata media pemerintah Myanmar. Mereka menambahkan bahwa gempa tersebut menyebabkan bangunan runtuh di lima kota besar dan kecil.

    Sebuah gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok juga runtuh, menyebabkan tiga orang tewas dan 81 lainnya hilang dan diyakini terjebak di bawah reruntuhan. Di Chiang Mai, listrik sempat padam.

    Menurut laporan media China, rumah-rumah rusak di provinsi Yunnan dan Sichuan di China, dengan beberapa orang juga terluka di kota Ruili.

    Alasan Bangkok Hancur Meski Ratusan Kilo dari Episentrum Gempa

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan kerusakan masif di Bangkok terjadi karena efek vibrasi periode panjang (Long Vibration Period) yang mana rawan terjadi di tempat-tempat yang tanahnya lunak dan lapisannya tebal, seperti karakteristik di Ibu Kota Negara Thailand tersebut.

    “Bangkok itu tanah endapan, akan resonansi,” terang Daryono kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (28/3/2025).

    “Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” tambahnya.

    Laporan BMKG menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip).

    Daryono kemudian menyebut bencana serupa sempat terjadi pada tahun 1985. Saat itu terjadi gempa dahsyat di zona subduksi Cocos berkekuatan M8,1 yang berpusat di pantai Michoacan, Meksiko.

    “Meskipun jarak episentrum gempa ke Kota Meksiko adalah 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City, sebagian besar dari 9.500 korban jiwa meninggal terjadi di Mexico city yang dibangun di kawasan rawa purba yang direklamasi,” katanya.

    “Reclaimed land adalah unconsolidated material yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat,” tambahnya.

    Tanggapan Junta Militer Myanmar

    Dalam permintaan yang jarang terjadi, junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah dan negara bagian, termasuk Naypyidaw dan Mandalay.

    “Kami ingin masyarakat internasional memberikan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun.

    Min Aung Hlaing di televisi pemerintah mengatakan ia telah membuka rute untuk bantuan internasional dan telah menerima tawaran bantuan dari India dan blok Asia Tenggara ASEAN.

    Tanggapan Pemerintah Thailand

    Bangkok juga dinyatakan sebagai zona darurat, dengan beberapa layanan kereta api dan kereta ringan dihentikan sementara. Taman-taman tetap dibuka semalaman bagi mereka yang tidak dapat tidur di rumah.

    Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, yang mengunjungi lokasi runtuhnya gedung pencakar langit, mengatakan bahwa “setiap bangunan” perlu diperiksa keamanannya.

    Negara dan Organisasi yang Membantu

    Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyampaikan belasungkawa kepada semua yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dalam gempa bumi tersebut.

    “Singapura berdiri dalam solidaritas dengan mereka yang terkena dampak. Kami memantau situasi dengan saksama dan siap menawarkan bantuan jika diperlukan. Di masa krisis, kekuatan ASEAN terletak pada persatuan dan komitmen bersama kita untuk saling mendukung,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook.

    Ia mendesak warga Singapura di Myanmar dan Thailand untuk tetap aman dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan.

    Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan bahwa pemerintah “siap memberikan bantuan”.

    “Pasukan Pertahanan Sipil Singapura siap mengerahkan kontingen Operasi Lionheart untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan perkotaan serta upaya bantuan bencana di Myanmar, berkoordinasi dengan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook.

    Uni Eropa telah mengulurkan tangan untuk menawarkan bantuan kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi dan begitu pula Prancis secara terpisah.

    “Pemandangan yang memilukan dari Myanmar dan Thailand setelah gempa bumi yang dahsyat. Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka,” tulis kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen di platform media sosial X. “Satelit Copernicus Eropa sudah membantu para penanggap pertama. Kami siap memberikan lebih banyak dukungan.”

    “Kami siap memberikan dukungan segera setelah kebutuhan telah diungkapkan dan kami telah mengevakuasi tempat kami di Bangkok untuk berjaga-jaga terhadap segala bentuk risiko,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot.

    India, yang juga terkena dampak gempa, mengatakan siap menawarkan “semua bantuan yang memungkinkan” ke Myanmar dan Thailand.

    “Berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang. India siap menawarkan semua bantuan yang memungkinkan,” tulis Perdana Menteri India Narendra Modi di X. “Dalam hal ini, meminta otoritas kami untuk bersiaga.”

    Sebuah penerbangan bantuan India mendarat di Myanmar pada Sabtu, menurut laporan AFP. Menteri luar negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pesawat angkut militer C-130 membawa perlengkapan kebersihan, selimut, paket makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

    “Tim pencarian dan penyelamatan serta tim medis juga mendampingi penerbangan ini,” tambahnya. “Kami akan terus memantau perkembangan dan lebih banyak bantuan akan menyusul.”

    Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada Min Aung Hlaing, dan kedutaan besar Tiongkok di Myanmar mengatakan pada hari Sabtu kedua pemimpin berbicara melalui telepon.

    Dalam sebuah posting Facebook, kedutaan mengatakan Xi menyatakan simpati atas insiden tersebut. Namun tidak disebutkan kapan panggilan itu terjadi.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mengaktifkan sistem manajemen daruratnya dan memobilisasi pusat logistiknya di Dubai untuk menyiapkan persediaan cedera trauma.

    (fab/fab)

  • Tetangga RI Waspada, China Murka Langsung Kerahkan Pasukan

    Tetangga RI Waspada, China Murka Langsung Kerahkan Pasukan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan China dan Filipina kian memanas dalam pertarungan di Laut China Selatan. Militer China mengatakan telah melakukan patroli di area tersebut sejak Jumat (28/3) waktu setempat.

    Tindakan tersebut terjadi setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menegaskan kembali komitmen Washington terhadap Manila, yang membantah beberapa klaim Beijing di jalur perairan tersebut.

    Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyinggung sikap Filipina yang kerap meminta bantuan negara asing untuk menyelenggarakan patroli bersama.

    Ia juga menyoroti Filipina yang dinilai secara ‘ilegal’ mengklaim wilayah Laut China Selatan, sehingga menimbulkan ketidakstabilan di perairan tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (29/3/2025).

    Hegseth bertemu dengan mitranya Gilberto Teodoro dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Jumat (28/3) kemarin di Manila. Kunjungan itu merupakan bagian dari lawatannya ke Asia. Nantinya, Hegseth juga akan bertandang ke Jepang.

    Pada hari yang sama, AS, Jepang, dan Filipina mengadakan latihan angkatan laut di Laut Cina Selatan. Kedutaan Besar Filipina di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

    China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan yang dilalui perdagangan senilai US$3 triliun setiap tahunnya. Klaim itu tumpang tindih dengan klaim kedaulatan oleh Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Brunei.

    China Larang Filipina Bermain Api

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China memperingatkan Filipina agar tidak “bermain api” dengan memperdalam aliansi pertahanannya bersama AS. China mengklaim bahwa langkah tersebut dapat memperburuk ketegangan di kawasan Asia-Pasifik.

    China dan Filipina selama bertahun-tahun terlibat dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan, yang beberapa kali berujung pada bentrokan antara angkatan laut kedua negara. Sebagai sekutu strategis, AS memiliki komitmen untuk melindungi Filipina berdasarkan perjanjian pertahanan bersama antara kedua negara.

    Sejak April 2023, militer AS telah menempatkan sistem rudal Mid-Range Capability (MRC), atau dikenal sebagai Typhon, di wilayah Filipina. Sistem rudal ini memiliki jangkauan hingga 1.000 mil (sekitar 1.600 km), yang membuat wilayah pesisir timur dan selatan China berada dalam jangkauannya.

    Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa AS akan menarik sistem rudalnya dari Filipina. Sebaliknya, kedua negara telah sepakat untuk mempertahankannya “tanpa batas waktu,” yang memicu kemarahan China. Beijing mengecam penempatan senjata strategis ofensif ini sebagai “langkah yang sangat berbahaya.”

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa segala bentuk kerja sama pertahanan dan keamanan Filipina dengan negara lain, termasuk AS, tidak boleh mengancam pihak ketiga atau merugikan kepentingan mereka.

    “Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa tidak ada kebaikan yang muncul dari membuka pintu bagi pemangsa,” kata Guo pada Rabu (26/3) pekan ini.

    Guo juga mengomentari pernyataan Duta Besar Filipina untuk AS, Jose Manuel Romualdez, yang menyebut bahwa Filipina ingin memperkuat militernya melalui kerja sama dengan sekutu-sekutunya. Selain AS, Filipina juga meningkatkan kerja sama militer dengan Jepang dan Australia. Keempat negara telah menggelar latihan militer bersama di perairan sengketa.

    (fab/fab)

  • Trump Tiba-tiba Melunak Usai Satu Dunia Sengsara Jadi Korban

    Trump Tiba-tiba Melunak Usai Satu Dunia Sengsara Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia terbuka untuk membuat kesepakatan dengan negara-negara yang ingin menghindari kebijakan tarif yang bikin ketar-ketir.

    Melansir Reuters pada Sabtu (29/3/2025), Trump menyebut kesepakatan tersebut harus dinegosiasikan setelah pemerintahannya mengumumkan tarif timbal balik pada tanggal 2 April 2025 mendatang.

    “Mereka ingin membuat kesepakatan. Itu mungkin jika kita bisa mendapatkan sesuatu untuk kesepakatan itu,” katanya, berbicara kepada wartawan di atas Air Force One. “Tetapi ya, saya tentu terbuka untuk itu. Jika kita bisa melakukan sesuatu yang bisa kita dapatkan untuk itu.”

    Ketika ditanya apakah kesepakatan seperti itu bisa terjadi sebelum tanggal 2 April, Trump berkata, “Tidak, mungkin nanti. Itu sebuah proses.”

    Trump juga mengatakan bahwa ia akan segera mengumumkan tarif yang menargetkan industri farmasi, tetapi menolak memberikan rincian kapan atau berapa tarifnya.

    Selain itu, Trump juga mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara termasuk Inggris telah mendekati Amerika Serikat untuk mencoba membuat kesepakatan dan menghindari tarif timbal balik.

    Sejak dilantik pada Januari 2025, Trump telah mengeluarkan berbagai macam tarif. Mulai dari menerapkan tarif 25% terhadap produk dari Kanada dan Meksiko.

    Namun Trump mengecualikan impor yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA), yang berjumlah sekitar 38% dari impor dari Kanada, hingga tanggal 2 April. Ia juga menurunkan tarif untuk potash non-USMCA, pupuk yang digunakan dalam pertanian, menjadi 10%.

    Produk-produk yang termasuk dalam cakupan USMCA meliputi sektor otomotif, pertanian, barang konsumsi, dan manufaktur.

    Selain itu, Trump juga memberikan tarif terhadap semua impor China. Awalnya AS memberlakukan tarif baru sebesar 10%, tetapi Trump kemudian menaikkan tarif terhadap China menjadi 20% dan Beijing membalas dengan mengenakan tarif sebesar 15% terutama pada produk pangan dan pertanian AS termasuk ayam, gandum, jagung, dan kapas, bersama dengan tarif sebesar 10% pada sorgum, kacang kedelai, daging babi, daging sapi, produk perairan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk susu.

    Selanjutnya, AS mengenakan tarif sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium global. Terbaru, Trump mengumumkan pengenaan tarif 25% untuk impor mobil. ‘Bom’ baru Trump ini menggemparkan dunia, dengan para produsen global memperingatkan adanya kenaikan harga langsung dan para pemilik dealer meneriakkan kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK) di negara-negara pengekspor mobil besar dunia.

    Tarif 25% ini merupakan putaran awal dari tarif lain yang lebih luas, yang akan dikenakan AS pekan depan. Namun, kebijakan itu saja bisa menambah ribuan dolar biaya rata-rata kendaraan di AS dan melemahkan permintaan di sektor yang tengah berjuang mengelola transisi ke mobil listrik.

    (fab/fab)

  • Habiskan Rp 6,8 T, Perusahaan China Mau Bangun Pabrik Mobil Terbang

    Habiskan Rp 6,8 T, Perusahaan China Mau Bangun Pabrik Mobil Terbang

    Jakarta

    Produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) premium ternama asal China, Xpeng, menginvestasikan 3 miliar yuan atau setara Rp 6,8 triliun (Rp 2.268/yuan) untuk membangun pabrik electric vertical take-off and landing (eVTOL) alias mobil terbang.

    Melansir dari SCMP, Sabtu (29/3/2025), langkah ini dilakukan karena perusahaan melihat mobil terbang sebagai industri yang lebih besar daripada EV selama dua dekade mendatang. Sebab perusahaan yakin pasar mobil terbang global dapat mencapai US$ 2 triliun dalam dua dekade mendatang, dua kali lipat ukuran kendaraan darat.

    “Meskipun penjualan mobil listrik rendah hanya menyumbang 3-5% dari volume penjualan otomotif saat ini, mereka mewakili 20% dalam hal pendapatan penjualan,” kata CEO Xpeng, He Xiaopeng, dalam acara forum China EV100 di Beijing.

    Lebih lanjut, He menjelaskan rencananya pabik mobil terbang ini akan dibangun di Guangzhou dengan kapasitas 10.000 unit per tahun setelah pabrik mulai beroperasi pada 2026.

    Dijelaskan rencana pembangunan pabrik mobil terbang ini muncul saat perusahaan mobil dan teknologi China mengincar peluang pertumbuhan berikutnya di tengah ramainya persaingan pasar EV di negara itu.

    Sebelumnya raksasa teknologi mesin pencarian dan kecerdasan buatan (AI), Baidu, juga mengatakan bahwa platform pemesanan kendaraan otonomnya Apollo Go miliknya telah menandatangani kontrak kemitraan dengan otoritas jalan dan transportasi Dubai untuk menyediakan 1.000 taksi tanpa pengemudi pada 2028 mendatang.

    Kemudian ada juga pembuat EV pintar, Li Auto, yang juga sudah mengumumkan bahwa mereka akan membuka sistem operasi kendaraan Halo OS internalnya, dengan tujuan menjadi padanan Android untuk mobil.

    Seperti diketahui, China menjual 11 juta EV tahun lalu dengan pertumbuhan tahunan sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2023, yang mencakup 65% dari total global.

    Namun, karena tingkat penetrasi yang terlalu tinggi di China, tingkat pertumbuhan penjualan kendaraan listrik baru diramal akan melambat menjadi 15-20 % tahun ini. Sehingga fitur dan produk mobil listrik pintar diharapkan menjadi nilai jual utama di antara para produsen mobil Negeri Tirai Bambu saat ini.

    “Sebagian besar perusahaan telah menaruh harapan mereka pada kendaraan otonom untuk mendongkrak penjualan, karena mereka menggunakan fitur navigasi otonom Full Self-Driving (FSD) Tesla,” tulis SCMP dalam laporannya.

    (igo/eds)

  • Tanda Kehancuran Elon Musk, Nasibnya Berubah Total

    Tanda Kehancuran Elon Musk, Nasibnya Berubah Total

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kembali dihadapkan dengan masalah pelik. Seorang hakim AS pada Jumat (28/3) waktu setempat, menolak tawaran Musk untuk membatalkan gugatan hukum terkait X.

    Gugatan tersebut mengklaim Musk menipu mantan pemegang saham Twitter dengan menunggu terlalu lama untuk mengungkapkan investasi awalnya di perusahaan media sosial tersebut sebelum berganti nama menjadi X.

    Hakim Distrik AS Andrew Carter di Manhattan mengatakan gugatan dan argumentasi para pemegang saham cukup beralasan. Musk dinilai berniat melakukan penipuan melalui pengajuan peraturan yang tidak tepat, tweet yang menyesatkan tentang masa depan Twitter, dan strategi untuk pelan-pelan membangun sahamnya di Twitter.

    Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga menggugat Musk atas keterlambatan pengungkapan tersebut. Pengacara Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Penggugat yang dipimpin oleh Oklahoma Firefighters Pension and Retirement System mengatakan Musk mengabaikan tenggat waktu SEC tertanggal 24 Maret 2022 untuk mengungkapkan bahwa ia telah membeli 5% saham Twitter, dan menunggu 11 hari lagi sebelum mengungkapkan 9,2% sahamnya dalam pengajuan SEC.

    Para penggugat mengatakan hal ini menghemat lebih dari US$200 juta bagi Musk, dan merugikan mereka karena mereka menjual saham Twitter dengan harga yang sangat rendah. Musk membeli seluruh Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober 2022.

    Dalam keputusan setebal 43 halaman, Carter mengatakan pengungkapan Musk atas 9,2% saham tersebut dapat dianggap menyesatkan karena menyiratkan bahwa ia melakukan investasi pasif dan tidak berencana untuk membeli perusahaan tersebut.

    Carter mengatakan pemegang saham juga dapat menuntut dua tweet yang diunggah Musk pada 26 Maret 2022. Kala itu, Musk mengatakan bahwa ia serius ingin membangun pesaing Twitter.

    Ia juga menolak saran dan isu terkait pembelian Twitter dan mengubah logo burungnya menjadi Doge. “Ha ha itu akan [menjadi] gila,” tulis Musk dalam tweet-nya kala itu.

    Saham Twitter naik 27% pada tanggal 4 April 2022 setelah Musk mengungkapkan kepemilikan sahamnya sebesar 9,2%.

    Kasus X ini menambah daftar panjang masalah yang datang bertubi-tubi di kehidupan Musk. Setelah masuk ke Gedung Putih dan mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE), Musk mendapat perlawanan masif yang berdampak negatif terhadap kerajaan bisnisnya. Berikut daftarnya:

    Boikot Tesla

    Boikot Tesla kian meluas, ditandai dengan penyerangan ke showroom mobil listrik tersebut di beberapa negara bagian AS. Banyak pula pemilik Tesla yang menjual mobil mereka.

    Seruan menjual saham Tesla juga bergema. Sentimen ini berhasil membuat harga saham Tesla pada tahun ini anjlok 31%. Penjualan mobil Tesla juga merosot tajam di beberapa wilayah, termasuk Eropa.

    Mengutip Business Insider, penjualan stiker anti Elon Musk juga melonjak dalam beberapa minggu terakhir, sejak penghormatan kontroversial CEO Tesla itu di kampanye umum Trump. Ia mengaku menjual antara 400 dan 500 stiker bertuliskan ‘Elon Killed My Resale Value’ dalam sehari.

    Roket SpaceX Meledak Berturut-turut

    Roket Starship dari SpaceX milik Musk meledak di angkasa saat menjalani uji terbang kedelapan, Kamis (6/3). Roket setinggi 123 meter ini meluncur dari lokasi Starbase di Texas Selatan pada pukul 17.30 waktu setempat.

    Kecelakaan ini menandai kegagalan kedua SpaceX secara berturut-turut untuk menyebarkan satelit tiruan di bawah program roket Mars yang gencar digembar-gemborkan.

    Beberapa video yang tersebar di media sosial menunjukkan puing-puing berapi yang tampak di langit wilayah selatan Florida dan Bahama, setelah Starship hancur lebur di angkasa.

    Dalam siaran langsung SpaceX, tampak mesin Starship mati dan membuat roket tersebut berputar tak terkendali. Sesaat kemudian, Starship meledak berkeping-keping.

    Starlink Ditinggal

    Di Kanada, pemerintah negara bagian Ontario memutus kontrak senilai US$ 100 juta dengan Starlink. Ukraina juga berencana untuk melepas ketergantungan dengan Starlink, setelah ketegangan antara Trump dan Presiden Ukraina Zelenskiy.

    Di saat bersamaan, Starlink yang selama ini mendominasi internet satelit kedatangan penantang baru yang siap bersaing. Antara lain SpaceSail dari China dan Eutelsat dari Prancis.

    Di Inggris, banyak pelanggan Starlink yang dilaporkan sudah dan akan beralih dari layanan tersebut. Pasalnya, mereka tak suka dengan sikap politik Musk.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentum tepat bagi Eutelsat. Mendadak, perusahaan tersebut mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    Cybertruck Gagal Total

    Setelah diperkenalkan pertama kali pada 2019, Tesla akhirnya resmi merilis mobil listrik pick up Cybertruck pada akhir 2023. Musk awalnya mengumbar estimasi penjualan tahunan Cybertruck tembus 250.000 unit.

    Namun, kenyataannya jauh berbeda. Para analis memprediksi Cybertruck hanya mampu terjual 48.500 unit pada tahun ini. Sementara itu, secara keseluruhan mobil jenis pickup terjual 2 unit setiap tahunnya.

    Ada banyak tantangan yang dihadapi Tesla dalam menjual Cybertruck. Salah satunya soal isu keamanan. Tahun lalu, Cybertruck sudah 6 kali ditarik dari pasar karena kendala teknis. Bahkan, baru-baru ini Tesla mengumumkan hampir semua Cybertruck ditarik dari pasaran karena masalah pada bagian depannya.

    Setiap pekan, ada saja berita terbaru soal insiden Cybertruck. Mulai dari kebocoran minyak, kegagalan sistem, hingga tiba-tiba mati di tengah salju.

    Ada banyak juga keluhan pengguna terkait kinerja Cybertruck yang tak seperti klaim Musk saat memperkenalkan produk tersebut. Salah satunya, soal jarak tempuh yang dikatakan bisa sampai 350-mil, padahal kenyataannya lebih rendah.

    Terlepas dari kontroversinya, Elon Musk masih bertengger sebagai orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, harta kekayaannya memang berkurang US$5,4 miliar dan kini ‘sisa’ US$342,9 miliar atau Rp5.678 triliun.

    (fab/fab)

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Melonjak Jadi 694 Orang, Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer Jadi Perhatian

    Korban Tewas Gempa Myanmar Melonjak Jadi 694 Orang, Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer Jadi Perhatian

    PIKIRAN RAKYAT – Bantuan internasional mulai berdatangan ke Myanmar pada Sabtu 29 Maret 2025 setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,7 mengguncang negara Asia Tenggara itu sehari sebelumnya.

    Jumlah korban tewas melonjak drastis menjadi 694 orang, dengan 1.670 lainnya mengalami luka-luka, menurut pernyataan resmi dari pemerintah militer Myanmar. Angka ini meningkat tajam dari laporan awal yang menyebutkan 144 orang tewas pada Jumat 28 Maret 2025.

    Dampak Gempa dan Operasi Penyelamatan

    Gempa tersebut menyebabkan kehancuran besar di berbagai wilayah Myanmar, dengan infrastruktur utama seperti jalan, jembatan, dan bangunan mengalami kerusakan parah.

    “Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan terpengaruh, menyebabkan korban dan luka-luka di antara warga sipil. Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” kata junta dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui media pemerintah.

    Pemodelan prediktif dari Dinas Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas bisa melebihi 10.000 orang.

    “Sulit untuk memprediksi jumlah korban tewas gempa bumi, karena berbagai alasan termasuk waktu terjadinya gempa. Ketika gempa bumi melanda pada siang hari, seperti yang terjadi di Myanmar, orang-orang terjaga, mereka memiliki akal tentang mereka, mereka lebih mampu merespons,” ujar Susan Hough, ilmuwan dari Program Bahaya Gempa USGS.

    Bantuan Internasional dan Situasi di Negara Tetangga

    Beberapa negara telah mengirimkan bantuan untuk mendukung operasi pencarian dan pemulihan di Myanmar. Tim penyelamat dari China tiba di Yangon pada Sabtu pagi, membawa obat-obatan serta peralatan pencari korban.

    Rusia mengirim 120 penyelamat berpengalaman, termasuk dokter dan anjing pencari, sementara Amerika Serikat juga menawarkan bantuan kemanusiaan.

    Di negara tetangga Thailand, dampak gempa juga terasa kuat. Sebuah menara 33 lantai runtuh di ibu kota Bangkok, menyebabkan sembilan orang tewas dan 101 orang hilang, kebanyakan adalah buruh konstruksi. Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, menyatakan,

    “Kami akan melakukan segalanya, kami tidak akan menyerah untuk menyelamatkan nyawa, kami akan menggunakan semua sumber daya,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Ekskavator dan drone telah dikerahkan untuk mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

    Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer

    Di tengah krisis ini, pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, muncul dalam pernyataan publik yang jarang terjadi. Dalam pidato yang disiarkan televisi, ia mengundang komunitas internasional untuk memberikan bantuan bagi negaranya yang sedang dilanda bencana.

    “Saya secara pribadi telah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak untuk menilai situasinya. Saya ingin meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan mendukung misi penyelamatan yang sedang berlangsung,” katanya.

    Jenderal Min Aung Hlaing juga menegaskan bahwa pemerintahannya telah mengumumkan keadaan darurat.

    “Saya telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta bantuan internasional,” ujarnya.

    Jenderal Min Aung Hlaing menyebut bahwa India telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan bantuan, dan Myanmar terbuka kepada semua organisasi yang ingin membantu rakyatnya.

    “Saya ingin menyampaikan undangan terbuka kepada organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” tuturnya.

    Kontroversi dan Tanggapan Internasional

    Kemunculan Min Aung Hlaing dalam bencana ini menjadi sorotan mengingat posisinya yang kontroversial di dunia internasional. Ia merupakan pemimpin militer yang merebut kekuasaan pada 2021 dan saat ini menjadi subjek permintaan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan terhadap kelompok minoritas Rohingya.

    Sejak kudeta militer, junta Myanmar dikenal jarang bekerja sama dengan komunitas internasional, sehingga seruan terbukanya terhadap bantuan kali ini menjadi langkah yang tidak biasa.

    Sementara jumlah korban diperkirakan masih akan meningkat, fokus utama kini adalah upaya pencarian dan penyelamatan para korban yang masih tertimbun reruntuhan. Dengan bantuan dari berbagai negara, diharapkan Myanmar dapat segera bangkit dari bencana ini dan memberikan perlindungan bagi warganya yang terdampak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bertemu Puluhan CEO, Xi Jinping Janjikan China yang Terbuka dan Stabil

    Bertemu Puluhan CEO, Xi Jinping Janjikan China yang Terbuka dan Stabil

    JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menjanjikan keterbukaan dan stabilitas di China saat bertemu dengan puluhan pemimpin perusahaan multinasional di Beijing pada Jumat (28/3).

    Dia mengatakan negaranya telah mencatat pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, meningkatkan kemajuan teknologi, serta mendorong reformasi dan keterbukaan.

    “Semua ini menunjukkan bahwa bisnis asing berperan penting dalam upaya modernisasi China,” kata Xi dilansir ANTARA, Sabtu, 29 Maret.

    Pertemuan di Balai Besar Rakyat itu dihadiri lebih dari 40 CEO perusahaan multinasional, termasuk FedEx, Mercedes-Benz, HSBC, Hitachi, dan Aramco.

    “Investor asing telah berkembang pesat dan secara umum menikmati keuntungan yang besar, mendapatkan hasil yang saling menguntungkan, dan menjalin persahabatan yang erat dengan masyarakat China,” kata Xi.

    Xi mengatakan China telah menjadi kontributor utama dan jangkar stabilitas bagi pertumbuhan global selama bertahun-tahun serta berkomitmen pada kebijakan nasional untuk membuka diri terhadap dunia.

    “Pintu China akan terbuka lebih lebar,” kata Xi, menegaskan.

    Menurutnya kebijakan China untuk menyambut investasi asing tidak berubah, terlebih ketika negara itu memiliki kelas menengah terbesar dan pasar konsumen terbesar kedua di dunia.

    “China menawarkan potensi besar untuk investasi dan konsumsi,” kata dia.

    Xi menegaskan China memberikan perlakuan yang setara bagi pebisnis lokal dan asing, menegakkan persaingan secara adil, memperkuat komunikasi dengan investor asing, menyediakan banyak kemudahan bagi pebisnis dan investor, dan melindungi hak dan kepentingan mereka.

    “Selain itu China menikmati stabilitas politik, hukum, dan ketertiban sejak lama, bahkan diakui sebagai salah satu negara teraman di dunia,” kata Xi.

    Semua itu, kata dia, menunjukkan China menjadi “panggung” besar bagi pengembangan bisnis, prospek pasar yang luas, kebijakan yang stabil, dan lingkungan yang aman.

    Xi juga menekankan China mendukung multilateralisme, mempromosikan globalisasi ekonomi yang inklusif, dan berkomitmen untuk membangun ekonomi dunia yang terbuka.

    Dia mengungkapkan harapannya agar perusahaan-perusahaan multinasional bisa menjaga sistem perdagangan multilateral, stabilitas rantai industri dan pasokan global, serta melindungi dan memajukan globalisasi ekonomi.

    Dalam keterangan tertulis, sejumlah CEO menyuarakan hal senada China telah berubah dari “made in China” menjadi “kekuatan baru yang produktif dan berkualitas.”

    Mereka menyatakan kesiapannya untuk memperluas kerja sama investasi dan mengembangkan pasar dengan China.

    Data Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai investasi asing di China dalam dua bulan pertama 2025 mencapai 171,21 miliar yuan (sekitar US$23,87 miliar) atau turun 20,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

     

  • JD Vance Rayu Rakyat Greenland Bergabung dengan AS, Remehkan Pemerintah Denmark – Halaman all

    Wakil Trump Rayu Rakyat Greenland, Iming-imingi Lebih Baik Gabung AS daripada Denmark – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), JD Vance, merayu rakyat Greenland dengan mengatakan lebih baik bergabung dengan AS daripada Denmark.

    JD Vance menyampaikan pesan Presiden AS Donald Trump kepada rakyat Greenland ketika ia mengunnjungi para prajurit AS di Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di Greenland barat laut pada hari Jumat (28/3/2025).

    Ia menekankan tekad pemerintahan Donald Trump untuk memperluas kehadiran permanennya di pulau Arktik tersebut.

    “Saya ingin menyampaikan pesan dari Presiden Trump,” kata Vance kepada para penerbang dan pengawal yang berkumpul.

    “Dia berterima kasih atas pengabdian Anda, berterima kasih atas apa yang Anda lakukan di sini… karena misi yang Anda lakukan sangat penting bagi Amerika Serikat,” lanjutnya.

    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada “rencana segera” untuk memperluas kehadiran militer AS dengan pangkalan-pangkalan baru.

    “Washington akan meningkatkan investasi, termasuk berinvestasi pada kapal pemecah es militer tambahan, berinvestasi pada kapal angkatan laut tambahan yang akan memiliki kehadiran lebih besar di Greenland,” ujarnya.

    Selain itu, ia menekankan AS mendukung penentuan nasib sendiri Greenland, tetapi menjelaskan AS membayangkan masa depan di mana pulau tersebut pada akhirnya berpihak pada AS.

    “Saya pikir akan jauh lebih baik jika Anda berada di bawah payung keamanan Amerika Serikat daripada berada di bawah payung keamanan Denmark,” katanya.

    JD Vance menuduh pemerintah Denmark telah mengecewakan rakyat Greenland dan mengklaim pulau itu sangat rentan saat ini.

    “Anda (pemerintah Denmark) kurang berinvestasi pada masyarakat Greenland, dan Anda kurang berinvestasi pada arsitektur keamanan daratan yang luar biasa dan indah ini yang dipenuhi dengan masyarakat yang luar biasa. Itu harus diubah, dan karena itu belum berubah, inilah mengapa kebijakan Presiden Trump di Greenland seperti sekarang,” kata Vance, dikutip dari NPR.

    Namun, ia meyakinkan rakyat Greenland bahwa AS tidak akan menggunakan kekuatan militer untuk mewujudkan ambisi Trump.

    “Kami tidak yakin bahwa kekuatan militer akan diperlukan… Karena kami yakin bahwa penduduk Greenland adalah orang-orang yang rasional dan baik, kami yakin kami akan mampu membuat kesepakatan, seperti Donald Trump, untuk menjamin keamanan wilayah ini,” kata JD Vance.

    Wakil presiden tersebut membenarkan pendekatan pemerintah AS yang semakin tegas dengan menunjuk pada meningkatnya aktivitas China dan Rusia di kawasan tersebut.

    Ia menggambarkan Greenland sebagai titik api geopolitik di era baru persaingan strategis.

    “Kita tahu bahwa Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain sangat tertarik pada jalur-jalur Arktik, rute-rute angkatan laut Arktik, dan juga mineral-mineral di wilayah Arktik,” katanya.

    “Kita perlu memastikan bahwa Amerika memimpin di Arktik – karena kita tahu bahwa jika Amerika tidak melakukannya, negara-negara lain akan mengisi kekosongan yang kita tinggalkan,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti peran penting Greenland dalam sistem peringatan dini rudal AS, dengan menggambarkan fungsi pangkalan tersebut sebagai perisai penting jika rudal ditembakkan dari negara musuh.

    Putin: AS Ingin Aneksasi Greenland Sejak 1860-an

    Kunjungan wakil presiden dilakukan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan kebijakan Arktik Moskow.

    Putin juga memperingatkan bahwa rencana aneksasi AS terhadap Greenland telah dimulai sejak tahun 1860-an.

    Putin menegaskan pernyataan Donald Trump untuk menganeksasi Greenland harus ditanggapi dengan serius dan tidak dianggap sebagai omong kosong belaka.

    Rencana Amerika untuk merebut Greenland dimulai sejak tahun 1860, tetapi pada saat itu mereka tidak mendapat dukungan Kongres, kata presiden Rusia.

    “Perlu saya ingatkan bahwa pada tahun 1868, pembelian Alaska diejek di surat kabar Amerika. Pembelian itu disebut kegilaan, ‘kotak es’, dan ‘taman beruang kutub’ milik Andrew Johnson, presiden AS saat itu. Dan usulannya tentang Greenland gagal,” kata Putin pada hari Kamis (27/3/2025) seperti diberitakan Russia Today.

    Putin mencatat bahwa AS, Jerman, dan Denmark juga hampir menandatangani kesepakatan tukar-menukar tanah pada tahun 1910.

    Kesepakatan tersebut hampir membuat Denmark menyerahkan Greenland kepada Amerika namun, kesepakatan itu akhirnya gagal.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Korban Jiwa Tembus 1.000 Lebih, ‘Jangan Berpikir Ada Harapan’

    Korban Jiwa Tembus 1.000 Lebih, ‘Jangan Berpikir Ada Harapan’

    PIKIRAN RAKYAT – Tim penyelamat asing mulai tiba di Myanmar pada Sabtu 29 Maret 2025 untuk membantu pencarian korban selamat dari gempa bumi dahsyat yang telah merenggut lebih dari 1.000 nyawa.

    Gempa ini melumpuhkan infrastruktur vital di negara Asia Tenggara tersebut, yang sudah lebih dulu terpuruk akibat perang saudara berkepanjangan.

    Menurut laporan terbaru dari pemerintah militer Myanmar, jumlah korban tewas mencapai 1.002 jiwa, meningkat tajam dari laporan awal yang menyebutkan 144 orang pada Jumat 28 Maret 2025.

    Di negara tetangga, Thailand, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang bangunan hingga merobohkan gedung pencakar langit yang tengah dibangun di ibu kota Bangkok. Setidaknya sembilan orang tewas, 30 orang terjebak di bawah reruntuhan, dan 49 lainnya masih dinyatakan hilang.

    Berdasarkan pemodelan prediktif dari Dinas Geologi AS (USGS), jumlah korban tewas di Myanmar bisa terus meningkat hingga lebih dari 10.000 jiwa, dengan kerugian ekonomi yang diperkirakan melampaui total output tahunan negara tersebut. Gempa juga menyebabkan kerusakan signifikan pada jalan, jembatan, dan bangunan.

    Junta militer Myanmar, yang jarang meminta bantuan asing, kali ini mengeluarkan seruan internasional.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” ujar pemerintah dalam pernyataan resmi pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Bantuan Internasional Mulai Berdatangan

    Tim penyelamat dari China telah tiba di Yangon, ibu kota komersial Myanmar, yang berjarak ratusan kilometer dari kota-kota terdampak seperti Mandalay dan Naypyitaw. Di Naypyitaw, sebagian rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur mengalami kerusakan akibat gempa.

    Negara-negara lain seperti Rusia, India, Malaysia, dan Singapura juga mulai mengirimkan pesawat bermuatan bantuan serta personel penyelamat.

    “Kami akan terus memantau perkembangan dan lebih banyak bantuan akan menyusul,” ucap Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar.

    Sementara itu, Korea Selatan berjanji memberikan bantuan kemanusiaan awal sebesar 2 juta dolar AS (Rp33 miliar) melalui organisasi internasional. Amerika Serikat, meskipun memiliki hubungan tegang dengan junta Myanmar dan telah menjatuhkan sanksi kepada pemimpinnya, juga menyatakan akan mengirimkan bantuan.

    ‘Jangan Berpikir Ada Harapan’

    Gempa yang terjadi sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat memberikan dampak luas, mulai dari dataran tengah di Mandalay hingga perbukitan Shan. Kota Mandalay, yang merupakan kota terbesar kedua di Myanmar, menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak.

    Di sana, petugas penyelamat dan warga berlomba melawan waktu untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan, meskipun terkendala minimnya alat berat. Salah satu korban selamat, Htet Min Oo (25), menggambarkan kepanikan yang terjadi saat ia berusaha menyelamatkan keluarganya.

    “Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah puing-puing,” katanya dengan air mata mengalir.

    “Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan,” tuturnya menambahkan.

    Operasi Penyelamatan di Bangkok

    Di Bangkok, yang berjarak sekitar 1.000 km dari pusat gempa, tim penyelamat berupaya menyelamatkan para pekerja konstruksi yang terjebak di bawah reruntuhan menara 33 lantai. Otoritas setempat menggunakan ekskavator, drone, dan anjing pelacak untuk menemukan 30 orang yang masih tertimbun, termasuk 15 orang yang diyakini masih hidup.

    “Kami akan melakukan segalanya, kami tidak akan menyerah untuk menyelamatkan nyawa. Kami akan menggunakan semua sumber daya,” ujar Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, di lokasi kejadian.

    Banyak warga Bangkok menghabiskan malam di taman kota akibat ketakutan akan gempa susulan. Namun, situasi perlahan membaik pada Sabtu 29 Maret 2025 pagi.

    Sementara itu, Waanpetch Panta, seorang ibu yang putrinya berusia 18 tahun masih dinyatakan hilang, hanya bisa duduk menanti kabar.

    “Saya berdoa agar putri saya termasuk di antara mereka yang dibawa ke rumah sakit,” katanya penuh harap.

    “Yang bisa saya lakukan hanyalah menunggu seperti ini,” ucapnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News