Negara: Republik Rakyat Cina

  • Selat Taiwan Memanas, AS Kecam Manuver Militer China

    Selat Taiwan Memanas, AS Kecam Manuver Militer China

    Jakarta

    Amerika Serikat memperingatkan pada Selasa (01/04) bahwa China membahayakan keamanan regional dengan menggelar latihan militer di Selat Taiwan. Peringatan ini muncul setelah China mengumumkan latihan baru di perairan yang sensitif secara politik tersebut.

    “Aktivitas militer dan retorika China yang agresif terhadap Taiwan hanya akan memperburuk ketegangan serta mengancam keamanan regional dan kemakmuran dunia,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

    Pernyataan dari Washington muncul saat militer China memulai hari kedua latihan besar-besaran di perairan dan wilayah udara sekitar Taiwan pada Rabu (02/04).

    Latihan militer dengan kode nama “Strait Thunder-2025A” berlangsung di bagian selatan dan tengah Selat Taiwan. China menyatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan dalam memblokade pulau tersebut dan melakukan serangan presisi.

    Latihan militer di tengah kunjungan Menhan AS ke Asia

    Pada Rabu (02/04), militer China melanjutkan latihan dengan kode nama “Strait Thunder-2025A” di bagian tengah dan selatan Selat Taiwan, meneruskan latihan yang dimulai sehari sebelumnya.

    Latihan ini juga bertepatan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth ke Asia, di mana ia berulang kali mengkritik Beijing.

    Komando Teater Timur China menyatakan bahwa latihan ini berfokus pada identifikasi dan verifikasi, peringatan dan pengusiran, serta pencegatan dan penahanan, untuk menguji kemampuan pasukan dalam mengendalikan wilayah, melakukan blokade bersama, serta melancarkan serangan presisi terhadap target utama.

    Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan keberadaan 76 pesawat militer dan 15 kapal perang China di sekitar pulau tersebut. Taiwan mengecam latihan militer ini, tetapi sejauh ini tidak melihat tanda-tanda adanya latihan tembak langsung.

    Bagaimana reaksi Internasional?

    Selain AS, yang merupakan pendukung utama Taiwan serta pemasok senjata terbesar meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, Jepang dan Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan mereka.

    “Uni Eropa memiliki kepentingan langsung dalam menjaga status quo di Selat Taiwan. Kami menentang segala tindakan sepihak yang mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan,” kata juru bicara Uni Eropa.

    Sementara itu, pasar keuangan Taiwan tampaknya tidak terlalu terpengaruh oleh latihan ini. Indeks saham utama Taiwan naik sekitar 0,4% pada Rabu (02/04).

    Di sisi lain, surat kabar Global Times, yang dikelola oleh Partai Komunis China, melaporkan bahwa peralatan militer canggih digunakan dalam latihan ini. Foto yang diterbitkan menunjukkan rudal balistik udara YJ-21 yang dibawa oleh pesawat pengebom H-6K.

    Latihan militer sebelumnya oleh China juga berfokus pada serangan presisi dan pemblokiran Taiwan.

    Apa penyebab ketegangan Taiwan dan China?

    Latihan militer ini terjadi di tengah meningkatnya retorika China terhadap Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang pada Selasa (01/04) disebut sebagai “parasit” oleh pemerintah China.

    China menganggap Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya dan bertekad menyatukan kembali di bawah kendali Beijing, bahkan jika diperlukan dengan kekerasan. Beijing juga terus mengecam Lai sebagai “separatis”.

    Lai, yang terpilih sebagai presiden tahun lalu, menolak klaim kedaulatan China dan menegaskan bahwa hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan mereka sendiri.

    rs/mel (AP, AFP, Reuters)

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ulah China, Seluruh Dunia Terancam Lumpuh Seketika

    Ulah China, Seluruh Dunia Terancam Lumpuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – China memiliki ‘senjata’ baru yang bisa melumpuhkan jaringan komunikasi di seluruh dunia. ‘Senjata’ tersebut adalah alat pemotong canggih yang dikembangkan Pusat Penelitian Ilmiah Kapal China (CSSRC).

    Alat itu bisa menargetkan kabel bawah laut yang menjadi penopang 95% transmisi data global. Sebagai informasi, kabel bawah laut terbuat dari material tangguh seperti baja, karet, dan polimer yang tebal.

    Kabel bawah laut itu sangat krusial untuk keberlangsungan jaringan komunikasi dan infrastruktur energi di seluruh dunia. Namun, alat pemotong buatan China dikatakan bisa membelah kabel tersebut dengan mudah.

    Alat pemotong China mampu memotong jalur pada kedalaman hingga 4.000 meter atau 2 kali kedalaman infrastruktur komunikasi bawah laut yang ada. Alat ini dirancang untuk diintegrasikan dengan kapal selam berawak dan tak berawak canggih milik China, termasuk seri Fendouzhe (Striver) dan Haidou.

    Mulanya, alat pemotong canggih itu dikembangkan untuk penyelamatan warga sipil dan penambangan bawah laut. Namun, potensi penggunaan ganda alat ini untuk memotong kabel bawah laut menimbulkan kekhawatiran bagi negara lain.

    Misalnya, pemotongan kabel di dekat titik rawan strategis seperti Guam, dapat mengganggu komunikasi global yang menandakan krisis geopolitik, menurut lapor South China Morning Post.

    Sebagai informasi, kabel bawah laut di Guam penting bagi strategi pertahanan rantai pulau kedua militer Amerika Serikat (AS).

    Desain alat pemotong ini berhasil mengatasi beberapa tantangan teknis signifikan yang disebabkan oleh kondisi bawah laut, menurut tim yang dipimpin oleh engineer Hu Haolong.

    Pada kedalaman 4.000 meter,  tekanan air melebihi 400 atmosfer, sehingga cangkang paduan titanium dan segel yang dikompensasi minyak pada perangkat tersebut mencegah terjadinya ledakan, bahkan selama penggunaan jangka panjang.

    Terbuat dari Berlian

    Mata pisau konvensional tidak efektif terhadap kabel yang diperkuat baja. Untuk mengatasi hal ini, Hu dan timnya menciptakan roda gerinda berlapis berlian berukuran 150 mm (enam inci) yang berputar pada kecepatan 1.600 rpm, menghasilkan tenaga yang cukup untuk menghancurkan baja sekaligus meminimalkan gangguan sedimen laut.

    Dirancang untuk kapal selam dengan sumber daya terbatas, alat ini dilengkapi motor satu kilowatt dan peredam gigi 8:1. Meski sistemnya efisien, namun penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan panas berlebih.

    Alat tersebut dioperasikan oleh lengan robotik dalam jarak pandang hampir nol. Perangkat ini juga dilengkapi teknologi pemosisian canggih untuk memastikan penyelarasan yang tepat.

    Peluncuran perangkat ini menandai langkah penting seiring upaya China memperluas kehadirannya di infrastruktur bawah laut. Beijing kini mengoperasikan armada kapal selam berawak dan tak berawak terbesar di dunia, dengan kemampuan untuk mengakses semua bagian lautan di dunia.

    Alat pemotong kabel baru China yang dapat dioperasikan dari platform tak berawak yang tersembunyi, memiliki potensi untuk mengeksploitasi kemacetan strategis tanpa perlu muncul ke permukaan.

    Kemampuan ini telah memicu diskusi yang berkembang dalam komunitas penelitian militer, khususnya setelah hancurnya jaringan pipa gas alam dasar laut Rusia oleh oknum tak dikenal selama perang dengan Ukraina.

    Namun, para ilmuwan China bersikeras bahwa alat tersebut, yang telah berhasil memotong kabel setebal 60 mm dalam uji coba di darat, dirancang untuk mendukung “pengembangan sumber daya laut”.

    Pasalnya negara-negara makin terdorong untuk mengalihkan fokus mereka ke arah eksploitasi sumber daya dari laut.

    Terlepas dari tujuan penggunaannya, terobosan baru ini akan makin memungkinkan China untuk meningkatkan kemampuan pengembangan sumber daya lautnya, memajukan ekonomi biru, dan memperkuat statusnya sebagai kekuatan maritim yang sangat penting untuk mencapai tujuan jangka panjang negara tersebut, kata para ilmuwan.

    Bulan lalu, pembangunan ‘stasiun luar angkasa’ sedalam 2.000 meter di dasar Laut Cina Selatan dimulai, yang dirancang untuk menampung sedikitnya enam orang selama sebulan.

    (dem/dem)

  • China Persiapkan Serangan Balik untuk Lawan ‘Liberation Day’ Trump

    China Persiapkan Serangan Balik untuk Lawan ‘Liberation Day’ Trump

    Beijing

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal meluncurkan kebijakan Hari Pembebasan atau ‘Liberation Day’ yang diprediksi mengatur tarif impor untuk barang dari berbagai negara. China, yang sudah terkena kebijakan tarif tahap pertama Trump, bersiap melakukan serangan balik.

    Dilansir CNN, Rabu (2/4/2025), Trump memandang tarif sebagai cara untuk mencapai empat tujuan utama, yakni mengekang aliran fentanil dan migrasi ilegal ke AS, menyamakan kedudukan dengan mitra dagang, meningkatkan pendapatan pemerintah, dan meningkatkan manufaktur dalam negeri.

    Dia mengaitkan fentanil dan masalah terkait perbatasan dengan tarif 20% yang telah dikenakannya pada impor asal China dan ancaman tarif 25% untuk Kanada serta Meksiko.

    Menurut pandangan Trump, AS sedang ‘diperas’ oleh negara-negara dengan tarif yang lebih tinggi pada produk buatan AS atau negara-negara yang mengalami defisit perdagangan dengan AS. Tarif ini diprediksi dapat menghantam negara-negara berkembang dengan sangat keras, terutama India, Brasil, Vietnam, dan negara-negara Asia Tenggara dan Afrika lainnya.

    Analisis Morgan Stanley menunjukkan negara-negara tersebut memiliki beberapa tarif terbesar kepada barang-barang AS. Ekonom bank investasi tersebut mencatat Brasil, Indonesia, India, Thailand, dan Vietnam memiliki proporsi produk tertinggi dengan perbedaan tarif lebih dari 5% dibandingkan dengan tarif yang dikenakan AS pada barang-barang negara mereka.

    China pun merespons rencana pengumuman kebijakan tarif baru dari Trump. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan Beijing akan melakukan serangan balik jika AS terus melakukan apa yang dianggapnya sebagai ‘pemerasan’.

    “‘America First’ seharusnya bukan intimidasi Amerika, dan tidak seharusnya membangun kepentingannya sendiri atas dasar merugikan hak dan kepentingan sah negara lain,” kata Wang Yi dalam wawancara dengan media Russia, RT, seperti dilansir CNN.

    “Jika Amerika Serikat terus memberikan tekanan atau bahkan terlibat dalam berbagai bentuk pemerasan, China akan dengan tegas melakukan serangan balik,” ujarnya.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Elektronik Kapal Destroyer China vs Pesawat EA-18G Amerika Terjadi 2023, Siapa yang Menang? – Halaman all

    Perang Elektronik Kapal Destroyer China vs Pesawat EA-18G Amerika Terjadi 2023, Siapa yang Menang? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapal perusak Angkatan Laut China (PLAN) Type 055 Nanchang ternyata pernah terlibat peperangan elektronik dengan pesawat EA-18G Growler Amerika Serikat yang diterbangkan dari Kapal Induk USS Carl Vinson.

    Laporan yang diterbitkan dalam jurnal akademis China, Radar ECM, mengungkapkan, insiden tersebut terjadi pada Desember 2023 silam.

    Tidak disebutkan detail lokasi terjadinya insiden, namun kuat dugaan kejadian ini berlangsung di Laut China Selatan.

    Meski tidak ada konfirmasi resmi dari Pentagon, laporan di atas kemudian dikuatkan dengan dua indikator pendukung. 

    Pertama, di bulan Desember 2023, William Coulter, komandan Skuadron Serangan Elektronik AS 136 (VAQ-136) yang ditempatkan di Laut Cina Selatan pada kapal induk USS Carl Vinson, diberhentikan oleh Angkatan Laut AS.

    Meskipun Angkatan Laut AS mengeklaim keputusan tersebut diambil karena hilangnya kepercayaan terhadap kemampuannya memimpin, laporan ini menunjukkan bahwa pencopotan Coulter mungkin terkait dengan kesulitan Angkatan Laut AS dalam menghadapi perang elektronik yang dilakukan oleh China.

    Sebulan kemudian, perwira dan pelaut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di atas kapal perusak Tipe 055 dihormati sebagai “panutan zaman” atas tindakan mereka terhadap armada kapal induk AS. 

    Media Tiongkok menunjukkan rekaman dua jet AS yang terbang di atas kapal perusak Nanchang, salah satunya diyakini sebagai EA-18G Growler – pesawat perang elektronik yang sama yang digunakan oleh skuadron Coulter.

    Dalam video tersebut menunjukkan bahwa EA-18G mungkin telah mengadopsi mode tempur yang dikenal sebagai jamming-while-accompaniing, menciptakan formasi dengan pesawat tempur lain dan melakukan gangguan kebisingan atau melepaskan sinyal kuat dari target palsu yang padat untuk membutakan Nanchang.

    Namun, sistem radar di Nanchang terus beroperasi secara normal dan mengunci target utama armada AS. 

    Seorang komandan di Nanchang kemudian mengatakan kepada media pemerintah bahwa pesawat dan kapal AS mundur tak lama setelah mereka membuka penutup pelindung sistem peluncuran vertikal (VLS).

    Masih dalam laporan tersebut, disebutkan AL China telah memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan jaringan pembunuh yang kuat, dirancang untuk menantang kemampuan EA-18G Growler. 

    “Sistem radar cerdas kami memungkinkan deteksi yang lebih baik dan respons yang lebih cepat terhadap ancaman,” ungkap seorang ilmuwan PLA.

    EA-18G Growler, yang dikenal karena kemampuan jamming elektroniknya, dirancang untuk menekan sistem radar dan komunikasi musuh.

    Namun, meskipun teknologi ini canggih, laporan menunjukkan bahwa Growler tidak kebal terhadap langkah-langkah kontra yang diambil oleh Angkatan Laut China.

    Kapal perusak Type 055, seperti Nanchang, dilengkapi dengan radar dan sensor canggih yang memungkinkan mereka memproses data dalam jumlah besar, sehingga mengurangi efektivitas jamming elektronik yang dilakukan oleh Growler.

    Sejak 2018, kompetisi antara Angkatan Laut China dan pesawat Growler AS semakin intensif.

    Selama pemerintahan Trump, China telah mengerahkan peralatan jamming radar dan komunikasi di Laut Cina Selatan.

    Meskipun pilot Growler mencurigai adanya gangguan dari sistem China, para ahli masih memperdebatkan sejauh mana dampaknya terhadap kemampuan operasional pesawat tersebut.

    Dengan kemajuan teknologi ini, Angkatan Laut China telah beralih dari posisi defensif menjadi strategi yang lebih proaktif, yang dikenal sebagai “menyerang sebagai pertahanan”.

    Pendekatan ini melibatkan pengoptimalan kombinasi dan kolaborasi dengan elemen lain untuk secara efektif melawan pesawat perang elektronik.

    Sebuah laporan resmi mengenai Nanchang mengonfirmasi pergeseran taktis ini, di mana kapal tersebut melanggar formasi tradisional dan maju sejauh 100 mil laut (185 km) ke depan, dengan dukungan kekuatan belakang untuk memblokir armada kapal induk AS dari memasuki zona latihan China.

    Meskipun upaya AS untuk melakukan jamming dan mengacaukan radar Nanchang, sistem radar kapal tersebut tetap berfungsi dengan baik dan berhasil mengunci target utama armada AS.

    “Setelah kami mengungkapkan posisi kami, kapal dan pesawat AS segera mundur,” kata seorang komandan di Nanchang.

    Insiden ini menandai titik balik dalam dinamika konflik di Laut Cina Selatan, dengan menunjukkan bahwa teknologi dan strategi baru dapat mengubah peta kekuatan di kawasan tersebut.

    Hubungan AS dan China diketahui tidak baik-baik saja. China dinilai banyak pihak dalam beberapa tahun ke depan mampu mengungguli Amerika Serikat di bidang ekonomi dan militer.

  • Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Nasib TikTok Ditentukan Besok, Donald Trump Makelarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pihaknya akan menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan terkait TikTok, aplikasi sosial media yang berasal dari perusahaan China.

    Melansir Reuters pada Rabu (2/4/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mempertimbangkan proposal akhir terkait TikTok pada Rabu menjelang batas waktu 5 April bagi aplikasi tersebut untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan.

    Pejabat tersebut, mengonfirmasi laporan CBS News, mengatakan akan ada pertemuan di Ruang Oval yang melibatkan Wakil Presiden JD Vance, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, penasihat keamanan nasional Mike Waltz, dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard.

    Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham non-China ByteDance yang ada, yang dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, dalam menyumbangkan modal baru untuk mengajukan tawaran bisnis TikTok di AS.

    “Pada hari Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi investasi sebagai pemegang saham minoritas dalam operasi TikTok di AS, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut,” demikian laporan media tersebut.

    Pada Minggu, Trump mengatakan kesepakatan dengan ByteDance untuk menjual aplikasi video pendek yang digunakan oleh 170 juta warga Amerika akan tercapai sebelum batas waktu pada tanggal 5 April.

    Trump menetapkan batas waktu pada bulan Januari bagi TikTok untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan AS atas dasar keamanan nasional yang akan mulai berlaku bulan itu berdasarkan undang-undang tahun 2024.

    Perusahaan modal ventura AS Andreessen Horowitz sedang berdiskusi untuk berinvestasi di TikTok sebagai bagian dari upaya yang dipimpin oleh Trump untuk menguasai aplikasi tersebut, menurut laporan Financial Times (FT) pada Selasa.

    Pendukung Trump di Silicon Valley dan salah satu pendiri Andreessen Horowitz, Marc Andreessen, sedang dalam pembicaraan untuk menambah investasi luar baru yang akan membeli investor Tiongkok TikTok, sebagai bagian dari tawaran yang dipimpin oleh Oracle dan investor Amerika lainnya untuk memisahkannya dari perusahaan induknya ByteDance.

    Pembicaraan tentang masa depan TikTok berpusat pada rencana investor non-China terbesar di ByteDance untuk meningkatkan saham mereka dan mengakuisisi operasi aplikasi video pendek itu di AS.

    Trump mengatakan bulan lalu bahwa pemerintahannya telah menghubungi empat kelompok berbeda tentang kesepakatan TikTok yang prospektif, tanpa mengidentifikasi mereka. Dalam penjualan TikTok yang diawasi ketat, Gedung Putih memainkan peran sebagai bank investasi, dengan Vance yang menjalankan lelang.

    (dem/dem)

  • PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    PM Kanada Telepon Presiden Meksiko, Bersiap Lawan Perang Dagang Trump

    Ottawa

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney menelepon Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Keduanya membahas persiapan menghadapi kebijakan perdagangan utama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir Anadolu Agency, Rabu (2/4/2025), Carney dan Sheinbaum membahas pentingnya membangun hubungan perdagangan dan investasi yang kuat antara Kanada dan Meksiko.

    “Dengan masa-masa sulit di depan, Perdana Menteri Carney dan Presiden Sheinbaum menekankan pentingnya menjaga daya saing Amerika Utara sambil menghormati kedaulatan masing-masing negara,” demikian keterangan dari kantor PM Kanada.

    Carney berjanji melawan tindakan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap Kanada, melindungi pekerja dan bisnis Kanada, dan membangun ekonomi Kanada. Salah satunya dengan peningkatan perdagangan antara Kanada dan Meksiko.

    Kedua pemimpin itu sepakat para menteri dan pejabat senior Meksiko serta Kanada akan terus bekerja untuk memajukan prioritas bersama. Kedua negara juga sepakat akan tetap berhubungan erat di tengah ancaman perang dagang dari Trump.

    Claudia Sheinbaum (Foto: AP Photo/Fernando Llano)

    Trump diperkirakan akan mengumumkan tarif timbal balik baru, sebuah langkah yang dapat secara signifikan mempengaruhi dinamika perdagangan di Amerika Utara. Trump mengklaim tarif itu akan memperkuat manufaktur AS, melindungi lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan perdagangan.

    Namun, kebijakan itu juga memicu kemungkinan resesi. Trump telah bersikeras tarif itu perlu.

    Sebelumnya, Trump mengumumkan tarif baru yang luar biasa terhadap Meksiko, Kanada, dan China. Dilansir CNN, Minggu (2/2), Trump menandatangani kebijakan ekonomi yang telah lama dijanjikannya di klub Mar-a-Lago miliknya. Pemerintahan Trump mengatakan tarif tersebut ditujukan untuk mengekang aliran obat-obatan terlarang dan imigran gelap ke AS.

    Tetapi, tarif tersebut diprediksi membuat kenaikan harga bagi konsumen AS untuk berbagai barang mulai dari alpukat, sepatu kets hingga mobil. Trump mengumumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional yang dikenal sebagai ‘IEEPA’. UU itu memberi wewenang kepada Presiden AS untuk mengelola impor secara sepihak selama keadaan darurat nasional.

    “Hari ini, saya telah menerapkan Tarif sebesar 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada (10% untuk Energi Kanada), dan tarif tambahan sebesar 10% untuk China,” kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

    Tarif itu awalnya direncanakan berlaku pada Selasa (4/2). Namun, Trump memutuskan menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko sebagai imbalan atas penegakan hukum perbatasan di dua negara tetanggannya itu selama 30 hari.

    Kini, Trump akan mengumumkan pengenaan tarif baru untuk impor dari berbagai negara. Gedung Putih menyebut pengumuman itu sebagai Hari Pembebasan atau Liberation Day. Pengenaan tarif itu diklaim untuk mengakhiri apa yang dianggap Trump sebagai perdagangan yang tidak adil antara AS dengan negara lain.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gadis 17 Tahun Diminta Jual Sel Telurnya, Dipaksa Jadi Ibu Pengganti

    Gadis 17 Tahun Diminta Jual Sel Telurnya, Dipaksa Jadi Ibu Pengganti

    Jakarta

    Gadis berusia 17 tahun di China menjadi ibu pengganti dan penyedia sel telur untuk seorang pria berusia 50 tahun. Dia dibayar 900 ribu yuan untuk mengandung anak kembar laki-laki.

    Skandal perdagangan orang ini terkuak pada 24 Maret ketika Shangguan Zhengyi, seorang aktivis anti-perdagangan, mengungkapkan di media sosial bahwa seorang gadis remaja menjadi ibu pengganti melalui sebuah agensi di kota selatan Guangzhou dan melahirkan anak kembar.

    Diberitakan SCMP, gadis itu, dari prefektur otonom Liangshan Yi di provinsi Sichuan, barat daya Cina, yang lahir pada Mei 2007, melahirkan anak kembar laki-laki pada 2 Februari, di provinsi Guangdong China selatan. Ayah dari si kembar adalah seorang pria berusia 50 tahun, bermarga Long, dari provinsi Jiangxi di China tenggara.

    Gadis itu baru berusia 16 tahun ketika embrio ditanamkan.

    Dia juga memberikan bukti pendukung, seperti akta kelahiran anak, “perjanjian sukses terjamin,” dan kontrak terkait ibu pengganti lainnya. Terungkap bahwa Long menandatangani perjanjian dengan Guangzhou Junlan Medical Equipment Co Ltd, yang mencakup total biaya pengganti sebesar 730.000 yuan yang secara khusus meminta anak laki-laki kembar.

    Perjanjian tersebut dengan jelas menyatakan bahwa wanita muda itu akan bertindak sebagai ibu pengganti, dan juga menyediakan telurnya sendiri.

    Long belum menikah, jadi dia juga diduga berpura-pura gadis itu adalah istrinya untuk mendapatkan akta kelahiran dan pendaftaran rumah tangga untuk anak-anak.

    China tidak memiliki undang-undang khusus yang melarang surrogacy secara langsung, tetapi berbagai peraturan pemerintah melarang praktik tersebut.

    Wu Zhenhua, seorang pengacara dari Firma Hukum Yedi Beijing, mengatakan kepada Stasiun Radio dan Televisi Beijing bahwa agen surrogacy mungkin telah melakukan kejahatan seperti operasi bisnis ilegal dan praktik medis ilegal.

    “Mengatur anak di bawah umur untuk berpartisipasi dalam surrogacy merupakan bahaya bagi anak di bawah umur dan mungkin melibatkan perdagangan perempuan dan anak-anak atau cedera yang disengaja,” kata Wu.

    (kna/kna)

  • Kepung Taiwan, China: Merdeka Artinya Perang

    Kepung Taiwan, China: Merdeka Artinya Perang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara China mengepung Taiwan dalam sebuah latihan militer gabungan yang diikuti oleh angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan roket. Latihan militer itu disertai dengan peringatan “kemerdekaan Taiwan berarti perang.”

    China merancang latihan militer tersebut untuk memamerkan strategi “mengepung Taiwan dari semua arah.”

    Juru bicara Kantor Urusan Taiwan di pemerintahan China, Zhu Fenglian menyatakan latihan militer adalah hukuman atas provokasi yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Taiwan Lai Ching-te.

    “Kemerdekaan Taiwan berarti perang dan mengikuti agenda itu berarti menjerumuskan penduduk Taiwan ke bahaya peperangan,” kata Zhu seperti dikutip CNBC International, Rabu (2/4/2025).

    Dalam latihan gabungan, tentara China melakukan simulasi serangan ke target di laut dan di darat serta melakukan blokade jalur-jalur perairan di sekitar Taiwan.

    “Elemen dari pengumuman menggambarkan bahwa ini bakal menjadi latihan besar besaran,” kata Lyle Morris, peneliti dari Asia Society.

    Morris menduga provokasi yang dimaksud oleh tentara China adalah pernyataan Presiden Taiwan yang menyebut China sebagai “kekuatan musuh asing.”

    China sampai saat ini mengakui Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan siap mengambil alih pulau tersebut dengan kekuatan militer. Di sisi lain, pemerintah terpilih di Taiwan terus menolak diklaim oleh Beijing.

    Pemicu lainnya dari gelar latihan militer di Taiwan adalah komitmen Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pet Hegseth untuk memperkuat kerja sama militer dengan Jepang dan Filipina.

    Dalam rangkaian kunjungan ke Asia, Hegseth menjanjikan sistem rudal, pasukan, dan sumber daya militer AS lainnya untuk membangun pertahanan di wilayah Asia Pasifik untuk menandingi China. 

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Hsiao Kuang-wei merespons komitmen Hegset dengan pernyataan bahwa Taiwan “menyambut baik dan menghargai” dukungan berkelanjutan dari negara yang berpandangan sama yaitu menjaga stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan.

    Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam unggahan di akun X, menyatakan bahwa mereka mendeteksi 19 kapal bergerak di sekeliling Taiwan pada Selasa pagi (2/4/2025).

    (dem/dem)

  • Wanita di China Buka Jasa Pernikahan Palsu, Bantu Para Lajang yang Lelah Ditanya Kapan Nikah – Halaman all

    Wanita di China Buka Jasa Pernikahan Palsu, Bantu Para Lajang yang Lelah Ditanya Kapan Nikah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang wanita di China menggelar 20 pernikahan fiktif, mengklaim bahwa ia membantu para kliennya mengatasi tekanan sosial akibat pertanyaan terus-menerus tentang kapan mereka akan menikah.

    Cao Mei, wanita berusia 20-an tahun dari Chengdu, mendapatkan penghasilan dari jasanya sebagai istri palsu, menurut media lokal Nanfengchuang yang dikutip oleh SCMP.

    Bisnis ini bermula pada tahun 2018, ketika seorang teman memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya saat bertemu orang tuanya.

    Cao Mei kemudian melihat fenomena ini sebagai peluang bisnis.

    Dalam tujuh tahun berikutnya, Cao berperan sebagai seorang istri dalam 20 pernikahan.

    Tidak ada formalisasi hukum dalam pernikahan-pernikahan tersebut.

    Ia hanya fokus pada penyelenggaraan upacara atau resepsi pernikahan.

    Cao merekayasa detail identitasnya, termasuk usia, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan, sebelum bertemu dengan keluarga mempelai pria.

    ILUSTRASI PERNIKAHAN – Gambar ilustrasi pernikahan yang diambil dari Pexels pada 2 April 2025. Seorang wanita di China sukses membuka jasa sebagai pengantin atau pacar seseorang. (Pexels)

    Saat upacara pernikahan, Cao mengenakan gaun pengantin dan bergandengan tangan dengan mempelai pria, seolah-olah mereka benar-benar menikah.

    Cao menegaskan bahwa pekerjaannya lahir dari tekanan sosial dan ekspektasi keluarga yang tinggi.

    Bahkan, beberapa orang tua mempelai pria turut membantu anak mereka mengatur pernikahan palsu yang rumit ini.

    Tujuannya adalah untuk mendapatkan hadiah pernikahan sambil merahasiakan kebohongan ini dari para tamu.

    Dalam salah satu kasus, seorang ibu menghubungi Cao setelah pertunangan putranya tiba-tiba dibatalkan karena kesulitan keuangan, meskipun kabar pernikahan sudah menyebar di desa mereka.

    Untuk menghindari rasa malu, ibu tersebut mempekerjakan Cao untuk tetap melaksanakan upacara pernikahan.

    Cao menyebut dirinya sebagai “aktris kehidupan”.

    Ia mengakui bahwa ada “aktor kehidupan” lain di industri ini yang mengambil peran sebagai orang tua, pemberi kerja, atau bahkan anak klien.

    Di China, terdapat banyak grup daring tempat orang-orang dapat menyewa “aktor” untuk peran-peran tertentu.

    Namun, industri ini tidak memiliki standar harga yang tetap.

    Cao mengkhususkan diri dalam memerankan pacar atau pengantin wanita, dengan penghasilan 1.500 yuan (Rp 3,4 juta) per hari.

    Biaya bervariasi tergantung pada layanan yang dibutuhkan, apakah untuk pemotretan, pertunangan, atau jamuan makan.

    Sebenarnya setelah lulus sekolah, Cao sempat bekerja sebagai figuran dalam film.

    Tetaou penghasilan hanya beberapa puluh yuan per penampilan.

    Cao mengungkapkan bahwa menyelesaikan beberapa tugas sebagai “aktris kehidupan” dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dibandingkan dengan bekerja penuh waktu selama sebulan.

    Meskipun sukses, Cao telah menipu keluarganya.

    Ia mengaku bekerja di kantor konvensional karena khawatir keluarganya akan mengira ia terlibat dalam pekerjaan yang tidak layak, meskipun ia selalu menjaga batasan ketat dan menghindari kontak intim dengan klien.

    Ia juga mengakui bahwa industri ini memiliki risiko, termasuk kasus di mana beberapa “aktris” diancam oleh klien yang menuntut layanan seksual atau menahan pembayaran.

    Apakah Pekerjaan Cao Legal?

    He Bo, seorang pengacara dari Firma Hukum Sichuan Hongqi, memberikan pendapatnya tentang legalitas jasa Cao.

    Ia menyebut bahwa peran Cao sebagai pengantin tidak memenuhi syarat sebagai tindakan ilegal.

    Namun, praktik ini mungkin melibatkan unsur penipuan.

    Pekerjaan tersebut juga memiliki risiko hukum, terutama jika melibatkan penggunaan identitas palsu, penipuan, atau peniruan pejabat.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Hindari Ancaman Tarif Trump, Thailand Bakal Genjot Impor dari AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Thailand bertekad meningkatkan impor produk energi dan pangan dari Amerika Serikat (AS) demi memangkas surplus perdagangan dengan negara tersebut.

    Langkah ini merupakan antisipasi Thailand atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump terbaru yang akan diumumkan pada Rabu (2/4/2025) waktu AS atau Kamis (3/4/2025) pagi waktu Asia. Kebijakan ini berpotensi menyasar negara-negara penyumbang defisit terbesar bagi AS, tak terkecuali Thailand.

    Mengutip Bloomberg, pemerintah Thailand memperkirakan kenaikan tarif sebesar 11% dapat menggerus ekspor ke AS dengan nilai menyentuh US$8 miliar.

    Sekretaris Tetap di Kementerian Perdagangan Thailand Vuttikrai Leewiraphan mengatakan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tarif balasan (reciprocal tariff) yang dijadwalkan akan diumumkan Trump pada Rabu.

    Dalam konferensi pers di Bangkok, Rabu (2/4/2025), dia mengatakan Thailand akan mengadopsi pendekatan “holistik” dalam negosiasi perdagangan guna meminimalkan dampak terhadap perekonomiannya.

    Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representatives/USTR), surplus perdagangan Thailand dengan AS mencapai US$45 miliar pada 2024. Berbeda dengan Vietnam dan India yang telah menurunkan pajak impor terhadap produk-produk AS untuk mengurangi defisit perdagangan mereka, pemerintahan Paetongtarn memilih untuk menunggu pengumuman resmi dari AS sebelum mengambil langkah negosiasi.

    AS adalah pasar ekspor terbesar bagi Thailand. Produk elektronik, mesin, dan hasil pertanian mendominasi daftar barang yang dikirim Thailand ke negara tersebut. Namun, dengan meningkatnya tarif AS terhadap produk-produk China, kelompok bisnis di Thailand memperingatkan bahwa ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini juga berisiko mengalami banjir barang murah dari negara tetangganya itu.

    Rencana Trump untuk memberlakukan tarif balasan sedang memasuki tahap akhir. Tim Trump dikabarkan masih merampungkan besaran dan cakupan tarif baru yang akan diumumkan.

    Thailand diperkirakan menjadi negara paling terdampak kebijakan tarif Trump di Asia Tenggara karena eksposurnya yang besar pada dua sektor yang paling rentan terhadap tarif balasan, yakni pertanian dan transportasi.

    Menurut Nomura Holdings Inc., rata-rata tarif efektif berbobot Thailand terhadap impor dari AS mencapai 6,2%, dibandingkan dengan tarif 0,9% yang dikenakan AS pada produk asal Thailand.

    “Perusahaan makanan dan energi Thailand berencana untuk meningkatkan investasi di AS, terutama di negara bagian yang dikuasai Partai Republik,” tambah Vuttikrai. Saat ini, investasi perusahaan Thailand di AS telah mencapai sekitar US$17 miliar dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja.

    Selain meningkatkan impor dari AS, pemerintah Thailand juga telah menyiapkan berbagai proposal, termasuk pemangkasan tarif impor terhadap beberapa produk AS serta penerapan langkah-langkah nontarif yang belum diungkapkan.

    Vuttikrai menambahkan bahwa keputusan AS untuk menaikkan tarif baja dan aluminium telah berdampak pada pengiriman produk Thailand akibat berkurangnya pesanan baru. Ke depan, Thailand akan mendiversifikasi pasar ekspornya untuk mengimbangi dampak dari tarif AS, imbuhnya.