Negara: Republik Rakyat Cina

  • Utang Whoosh, Purbaya: Saya Mending Tak Bayar

    Utang Whoosh, Purbaya: Saya Mending Tak Bayar

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

    “Kalau saya mending enggak bayar tetapi itu kan ada kebijakan dari atas, presiden dan lain-lain berdiskusi. Namun, ini belum diputuskan,” ujar Purbaya dalam taklimat media di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa pembahasan penyelesaian utang KCIC saat ini mengarah pada skema pembagian peran antara pemerintah dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

    Dalam skema tersebut, Kementerian Keuangan akan menanggung porsi pembiayaan yang berkaitan dengan infrastruktur utama, seperti jalan dan rel.

    Sementara itu, komponen lainnya, termasuk rolling stock seperti rangkaian kereta tidak akan menjadi tanggungan Kemenkeu.

    “Rolling stock mereka yang menanggung, tetapi saya belum mendapat kesimpulan. Maka saya bilang kalau nanti mereka diskusi ke sana, saya ikut. Saya mau lihat, jangan sampai saya rugi-rugi amat, tetapi kita lihat yang terbaik buat keuangan negara,” kata Purbaya.

    Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan, pemerintah dan Danantara akan berbagi peran secara terukur dalam menangani utang KCIC.

    Ia menegaskan bahwa Whoosh telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat maupun ekonomi, sehingga penyelesaian utang menjadi bagian dari upaya memastikan keberlanjutan layanan transportasi modern tersebut.

    Dalam rencana tersebut, Danantara akan fokus mengelola aspek operasional kereta cepat agar semakin efisien dan optimal dalam melayani mobilitas masyarakat di kawasan Jakarta-Bandung. Sementara itu, pemerintah akan menangani penguatan infrastruktur pendukung yang menjadi fondasi layanan KCIC.

    Danantara berharap minat masyarakat terhadap Whoosh terus meningkat, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional yang lebih efisien, profesional, dan berdaya saing.

  • Bikin Geger Netizen, Terbongkarnya Sosok ‘Sister Hong’ Versi Lombok

    Bikin Geger Netizen, Terbongkarnya Sosok ‘Sister Hong’ Versi Lombok

    Jakarta, Beritasatu.com -Media sosial tengah dihebohkan dengan kemunculan sosok makeup artist (MUA) bernama Dea Lipa yang kini disebut netizen dengan julukan Sister Hong Lombok karena gaya penampilannya seperti perempuan berhijab ternyata penyamaran. Dea Lipa adalah seorang laki-laki bernama Deni.

    Hal ini terbongkar setelah seorang netizen pengguna Facebook, @Diana_Arkayanti, mengunggah sosok Dea Lipa pada Kamis (6/11/2025), yang memicu heboh di kalangan netizen karena selama ini sosoknya dikenal sebagai penata rias pengantin wanita.

    “Dia seorang makeup artist dari Lombok Tengah, dia bantong (laki-laki) dan berhijab. Sudah banyak laki-laki tertipu karena tampilannya memang tidak seperti bantong kalau sekilas dilihat. Dia dipuja dipuji cantik, dia berhijab,” tulis Diana dalam unggahannya yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (14/11/2025).

    Tangkapan layar akun Facebook @Diana_Arkayanti, yang menyebut makeup artist berhijab di Lombok, Dea Lipa ternyata laki-laki. – (Facebook.com/@Diana_Arkayanti,)

    Tak lama unggahan Diana viral, dengan mendapat lebih dari 1.700 komentar, dibagikan dan disukai hampir 2.000 netizen pengguna Facebook. Sejumlah pihak mengaku tertipu oleh penampilan Dea Lipa.

    Dalam unggahannya, Diana mempertanyakan sikap tokoh adat dan pemuka agama di Lombok yang membiarkan Dea Lipa mengenakan busana menyerupai wanita dan bahkan mengenakan hijab.

     “Pemangku adat dan pemuka agama di kampungnya kenapa diam saja. Tolong ini seorang tukang rias pengantin dia jenis kelamin laki-laki, tetapi kesehariannya pakai hijab, tolong nih tolong banget,” tegasnya.

    Sejumlah netizen pun bereaksi terhadap postingan Diana. Beberapa mengaku kaget karena pernah menjadi klien Dea Lipa dan merasa tertipu.

    “Waktu menikah aku pakai jasa MUA, dan waktu itu ternyata si D ini timnya MUA yang aku pakai. Awalnya aku kagum sama penampilannya, ya ampun cantik banget kataku waktu itu, ternyata aku tertipu,” ujar salah satu netizen.

    “Astagfirullah, dia laki-laki ? Kenapa banyak yang follow dia?” tambah netizen lain.

    “Dia (waktu itu) yang masangin attire-nya. Waktu itu aku oke-oke saja karena mengira dia cewek tulen. Tetapi pas tahu, ternyata aku dipegang-pegang sama cowok,” cerita netizen lainnya.

    Julukan “Sister Hong” sendiri merujuk pada sosok seorang pria asal China yang selama ini dikenal di media sosial sebagai wanita feminin dengan penampilan menarik, yang ternyata seorang pria dengan nama asli Jiao.

    Jiao yang berusia 38 tahun kerap melakukan cross-dressing dan menyamar sebagai perempuan. Kepolisian Nanjing menangkap Jiao pada 6 Juli 2025 setelah melakukan penyelidikan sejak awal bulan.

    Sister Hong ditangkap polisi karena diduga menyebarkan ribuan video intim secara ilegal tanpa persetujuan. Ia dijerat dengan tuduhan penyebaran konten pornografi ilegal dan pelanggaran privasi yang serius.

  • Standar Kualitas Oppo di Atas Industri Global, Uji Jatuh hingga Ketahanan Air Lebih Ekstrem

    Standar Kualitas Oppo di Atas Industri Global, Uji Jatuh hingga Ketahanan Air Lebih Ekstrem

    Liputan6.com, Shenzhen – Oppo secara konsisten menerapkan standar kualitas yang melampaui ketentuan industri global untuk memastikan keandalan produk dan pengalaman pengguna terbaik. Hal ini diungkapkan oleh Director of Manufacturing Oppo, Grus Shan, dalam presentasi acara Oppo Next-Level Quality Tour di Oppo Binhai Bay Campus, China.

    Shan mengungkapkan, Oppo menerapkan lebih dari 180 item pengujian dengan standar yang lebih ketat dibandingkan praktik industri umum.

    “Standar industri untuk pengujian suhu tinggi adalah 65 derajat. Namun Oppo meningkatkan standar pengujian menjadi 75 derajat Celcius untuk memastikan ponsel dapat berfungsi optimal di berbagai kondisi ekstrem,” jelas Shan, dikutip Jumat (14/11/2025).

    Dalam pengujian ketahanan jatuh, Oppo juga menerapkan parameter yang lebih tinggi.

    “Sementara standar industri biasanya 80 cm, kami meningkatkan menjadi 1-1,8 meter. Bahkan untuk seri tertentu, kami melakukan pengujian jatuh dari ketinggian 2,5 meter langsung ke permukaan marmer,” ia menambahkan.

    Kualitas produk Oppo dijamin melalui penerapan otomatisasi canggih di tahap produksi. “Sejak 2017, Oppo termasuk yang terdepan dalam mengadopsi otomatisasi. Saat ini, tingkat otomatisasi di pabrik SMP telah melampaui 95%,” papar Shan.

    Presisi manufaktur Oppo tercermin dalam proses pemasangan komponen elektronik. “Pada motherboard Find X9 Pro, kami memasang lebih dari 1900 komponen, di mana 30% berukuran sehalus rambut manusia. Kami tetap mampu menyoldernya dengan presisi tinggi,” Shan menegaskan.

     

  • AS Setuju Jual Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan, China Geram!

    AS Setuju Jual Alat Militer Rp 5,5 T ke Taiwan, China Geram!

    Jakarta

    Pemerintah China bereaksi keras atas persetujuan pemerintah Amerika Serikat soal kesepakatan penjualan peralatan militer ke Taiwan. Beijing menegaskan bahwa pihaknya “menentang keras” hal itu.

    “Penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan secara serius melanggar prinsip ‘Satu China’,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dalam konferensi pers reguler pada hari Jumat (14/11) ketika ditanya tentang kesepakatan tersebut.

    “China sangat tidak puas dan menentang keras hal ini,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

    Sebelumnya, Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengatakan pemerintah AS menyetujui kemungkinan penjualan suku cadang jet tempur dan komponen perbaikannya senilai US$ 330 juta (Rp 5,5 triliun) ke Taiwan. Pentagon menyebut suku cadang dan komponen perbaikan itu diperlukan untuk menjaga kesiapan operasional jet tempur dan pesawat militer buatan AS yang digunakan Taiwan.

    “Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, dengan menjaga kesiapan operasional armada F-16, C-130 (dan pesawat-pesawat lainnya),” kata Pentagon dalam pernyataannya pada Kamis (13/11) waktu setempat, dilansir Reuters, Jumat (14/11/2025).

    China mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekerasan untuk menguasai pulau tersebut.

    Pemerintah Taipei sangat menentang klaim kedaulatan Beijing, dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri.

    Pengumuman soal kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan itu muncul setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan di Korea Selatan (Korsel) pada akhir bulan lalu, dalam upaya mengamankan kesepakatan perdagangan.

    Sebelum pertemuan puncak itu digelar, terdapat kekhawatiran di Taipei bahwa mungkin ada semacam “penjualan” kepentingan Taiwan oleh Trump kepada Xi.

    Washington memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Beijing, tetapi juga mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei dan merupakan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan.

    Pada September lalu, Trump menolak untuk menyetujui bantuan militer senilai US$ 400 juta (Rp 6,6 triliun) untuk Taiwan. Keputusan Trump pada saat itu menandai perubahan tajam untuk kebijakan AS terhadap Taiwan.

    Di bawah mantan Presiden Joe Biden, AS menyetujui paket bantuan militer senilai lebih dari US$ 2 miliar untuk Taiwan. Namun Trump, menurut laporan The Washington Post pada saat itu, “tidak mendukung pengiriman senjata tanpa pembayaran, sebuah preferensi yang juga ditunjukkan dengan Ukraina”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Gokil, Oppo Ajukan 115 Ribu Paten Teknologi

    Gokil, Oppo Ajukan 115 Ribu Paten Teknologi

    Shenzhen

    Saat ini, Oppo telah meraksasa dan beroperasi di lebih dari 75 negara dan wilayah di seluruh dunia. Mereka memiliki kantor regional dan jaringan penjualan global agar pengguna di mana pun dapat menikmati produk dan layanan Oppo dengan kualitas yang konsisten.

    Sejak memasuki pasar internasional pada tahun 2009, Oppo memang mengalami pertumbuhan yang stabil. Hingga tahun 2025, OPPO menempati peringkat ke-5 dunia, dan bahkan peringkat ke-4 di beberapa wilayah dalam pangsa pasar smartphone. Mereka juga menjadi merek nomor satu di sejumlah pasar utama di Asia.

    Keberhasilan Oppo antara lain karena mengguyur investasi besar dalam riset dan pengembangan agar produknya selalu inovatif. “Setiap tahun, Oppo berinvestasi besar di bidang riset dan inovasi, dengan enam pusat R&D utama di seluruh dunia,” sebut Oppo Overseas CMO, Ling Liu di markas besar Oppo di Shenzhen, China.

    Hingga kini, Oppo telah mengajukan sekitar 115.000 paten, di mana 92% di antaranya adalah paten penemuan, dengan 63 ribu paten telah disetujui. Oppo pun kini berada di peringkat ke-14 dunia dalam jumlah paten lintas industri dan negara.

    Selain di bidang riset dan pengembangan, untuk memastikan pasokan produk dan layanan yang andal, Oppo juga memiliki pusat produksi di berbagai negara, yaitu dua di berada di China, serta beberapa lokasinya di luar negeri seperti India, Pakistan, dan Brasil.

    Seluruh pabrik Oppo mengandalkan teknologi canggih. “Pabrik-pabrik kami sangat otomatis, di mana sekitar 85% proses produksi dan 90% proses pengujian dilakukan secara otomatis,” kata Ling Liu.

    Ekosistem Oppo dibangun dengan pengguna sebagai pusatnya, dikelilingi oleh hardware, software, dan layanan online, mencakup seluruh aspek kehidupan digital pengguna. “Untuk smartphone, kami menyediakan layanan purna jual terbaik, sistem kamera unggulan, dan pengalaman AI yang cerdas dan intuitif,” klaim Ling.

    Komplek perkantoran Oppo. Foto: Fyk/detikinet

    Semua produk ini terhubung melalui ColorOS, sistem operasi buatan OPPO yang telah dikembangkan selama dua dekade terakhir untuk menghadirkan pengalaman yang halus, aman, dan cerdas. Saat ini, ColorOS memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif, dengan berbagai macam layanan online yang mencakup hiburan, pembayaran, hingga penyimpanan cloud.

    Berbicara mengenai fasilitas di China, Oppo memiliki kompleks besar di Binhai Park dan Pusat R&D Chang’an di Dongguan, dengan luas lebih dari 100.000 meter persegi.

    Kompleks ini mencakup akomodasi dan fasilitas rekreasi bagi para staf. Banyak karyawan yang tinggal di area tersebut dan menikmati lingkungan kerja yang nyaman dan inspiratif. “Kami juga menyediakan apartemen modern untuk karyawan, tempat tinggal yang indah dan mendukung semangat berinovasi bersama,” sebut Liu.

    (fyk/fay)

  • Polrestabes Medan Gagalkan Penyelundupan 25 Kg Jaringan Malaysia

    Polrestabes Medan Gagalkan Penyelundupan 25 Kg Jaringan Malaysia

    Jakarta

    Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan menangkap seorang kurir narkoba di Asahan, Sumatera Utara. Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita 25 kilogram sabu.

    Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan pengungkapan kasus ini merupakan hasil pengembangan dari kasus 2 kilogram sabu yang dibongkar pada 2024 lalu.

    “Awalnya tim mengembangkan tangkapan 2 kg sabu tahun 2024 dan dicocokkan dengan informasi masyarakat akan adanya pengiriman narkoba di seputaran TKP,” ujar Kombes Jean Calvijn, dalam keterangannya, Jumat (15/11/2025).

    Dari hasil pengembangan itu polisi menemukan sampan yang mencurigakan di perairan sungai Pantai Beting Kapah, Bagan Asahan. Pada Senin, 3 November 2025, tim Satresnarkoba Polrestabes Medan kemudian melakukan penangkapan terhadap tersangka berinisial HP (39).

    “Saat penangkapan dilakukan, tersangka HP, seorang nelayan dari Tanjung Balai, berusaha melarikan diri dengan melompat ke sungai,” imbuhnya.

    Namun, berkat kesigapan tim, tersangka berhasil ditangkap bersama dengan barang bukti yang berada di sampannya. Barang bukti tersebut antara lain 1 goni berisikan 11 kg sabu dalam kemasan teh Cina hijau, 1 goni berisikan 14 kg sabu dalam kemasan teh Cina hijau, 1 unit sampan yang digunakan untuk transportasi.

    Sampan nelayan yang digunakan untuk menyelundupkan 25 Kg sabu jaringan Malaysia (Foto:dok. Istimewa)

    “Total barang bukti sabu yang berhasil diamankan mencapai 25 kilogram,” imbuhnya.

    “Sabu 25 kg diperoleh dari DPO berinisial B, yang menyerahkan barang di perbatasan sungai dekat laut lepas,” sambungnya.

    Sabu tersebut rencananya akan diantar ke Pantai Pulo-Pulo untuk diserahkan kepada DPO berinisial Y, dengan iming-iming upah sebesar Rp 1 juta per kilogram (total upah Rp 25 juta).

    Polrestabes Medan saat ini masih melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap ketiga DPO B, X, dan Y, serta jaringan terkait lainnya. Selain itu, proses penyidikan juga akan mencakup Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk memiskinkan jaringan narkotika ini.

    (mea/imk)

  • Purbaya Minta Bea Cukai Datangi Pihak yang Dukung Impor Baju Bekas

    Purbaya Minta Bea Cukai Datangi Pihak yang Dukung Impor Baju Bekas

    Jakarta

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mendatangi pihak-pihak yang ‘petantang-petenteng’ atau angkuh mendukung peredaran pakaian bekas yang diimpor secara ilegal. Hal ini sebagai upaya memberantas mafia baju bekas.

    Ia menjelaskan, banyak pihak yang secara terang-terangan mendukung praktik impor pakaian bekas ilegal. Purbaya menekankan, praktik impor ini merupakan kegiatan melawan hukum.

    “Yang petantang-petenteng di TV, yang mendukung itu, semuanya datangin ya. Bea Cukai datang ke sana, datang ke orangnya. Biar kapok dia, karena itu jelas barang ilegal. Kalau ilegal kan sudah jelas melanggar hukum, kok berani ngomong di TV? Seolah-olah kejahatan sekarang boleh di sini dilakukan. Saya akan kirim orang, karena Anda declare, Anda penjahat,” ungkap Purbaya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Pakaian impor ilegal ini diduga berasal dari China. Purbaya menjelaskan, beberapa pakaian bekas yang diimpor ini memiliki kualitas yang masih sangat baik, bahkan ada yang baru.

    Dugaan itu ia ungkap menyusul banyaknya iklan di sejumlah platform media sosial yang menyebut China sebagai negara asal impor pakaian, salah satunya YouTube.

    “Kalau lihat iklan-iklan juga banyak tuh, ‘silakan belanja ke China, ada ini, ada ini, di pres,’ gitu. Ada loh, jadi saya lihat di YouTube seperti itu,” ungkapnya.

    Meski begitu, Purbaya mengaku pihaknya agak lambat untuk menindak pelaku impor ilegal baju-baju bekas tersebut. Ia pun meminta jajarannya untuk melakukan sidak bulan depan untuk menindak penyelewengan tersebut.

    “Nah, ini emang kita agak lambat. Sudah ada belum yang di-blacklist orangnya nggak boleh impor lagi? Belum kan? Belum,” pungkasnya.

    (ara/ara)

  • Konflik Tahta di Kraton Solo dan Sejarah Panjang Perang Suksesi di Jantung Jawa

    Konflik Tahta di Kraton Solo dan Sejarah Panjang Perang Suksesi di Jantung Jawa

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik tahta Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat semakin memanas. Dua putra almarhum Pakubuwono ke XIII yakni putra mahkota KGAA Hamangkunegoro dan KGPH Hangebehi (dulu bernama Mangkubumi), saling mengklaim sebagai pewaris sah tahta kraton pecahan Kasultanan Mataram Islam tersebut. 

    Kubu Putra Mahkota bahkan telah merencanakan untuk menggelar acara penobatan alias jumenengan pada Sabtu (15/11/2025) mendatang. Sebaliknya, dengan didukung oleh putra putri Pakubuwono XII, termasuk Mahamentri Tedjowulan, Mangkubumi atau Hangebehi telah mendeklarasikan diri sebagai Pakubuwono ke XIV. Gelar yang menandakan sebagai penguasa Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

    Acara deklarasi Hangebehi sebagai Pakubuwono XIV berlangsung pada Kamis (13/11/2025). Video yang beredar di platform media sosial merekam detik-detik pelantikan tersebut. Saling klaim antara dua putra PB XIII, ini menambah daftar panjang ontran-ontran di Kraton Solo.

    Kalau merunut sejarah, keberadaan Kasunanan Surakarta juga tidak bisa dilepaskan dari episode perang suksesi di antara penurus Wangsa Mataram. Episode perang itu dikenal sebagai perang suksesi Jawa 1, Perang Suksesi Jawa 2 dan Perang Suksesi Jawa 3. Perang yang terakhir kemudian menjadi akhir dari Kasultanan Mataram. Negara dibagi dua, Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.

    Asal-usul Gelar Pakubuwono 

    Gelar Pakubuwono sendiri telah berumur panjang dan mewakili periode yang penuh darah dalam sejarah Jawa. Gelar Pakubuwana I, pertama kali digunakan oleh Pangeran Puger, seorang putra dari Amangkurat I yang otomatis cucu dari Sultan Agung. Sultan Agung adalah raja paling ekspansif dan berhasil menaklukkan sebagian besar Pulau Jawa.

    Asal-usul nama Pakubuwono I sendiri tidak bisa dilepaskan dari geger pemberontakan Pangeran Madura, Trunojoyo yang dibantu oleh gerombolan dari Makassar dan kalangan dari Jawa lainnya yang tidak puas dengan kepemimpinan Amangkurat I. Singkat cerita, Trunojoyo berhasil menguasai Kraton Pleret dan menjarah isinya. Mataram untuk pertama kalinya jatuh.

    Sejak pecahnya Pemberontakan Trunojoyo, kendati kemudian berhasil ditumpas dengan bantuan VOC, Jawa tidak lagi menjadi negara yang ekspansif. Para elite kraton berebut kekuasaan. Kondisi politik tidak stabil. Intervensi VOC juga semakin kuat. Gonta-ganti kekuasaan sering terjadi, termasuk ketika Pangeran Puger akhirnya mendeklarasikan diri sebagai penguasa Mataram dengan gelar Pakubuwono I.

    Pakubuwono I naik tahta setelah berhasil menyingkirkan keponakannya bergelar Amangkurat III. Setelah tersingkir dari kraton Kartasura, Amangkurat III kemudian melarikan diri dan kalau menurut sejumlah catatan sejarah, termasuk versi MC Ricklefs, bergabung dengan kelompok Untung Surapati. Dia sendiri akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Sri Lanka.

    Adapun Pakubuwono I memimpin Mataram kurang lebih dari 15 tahun. Dia mulai berupaya menstabilkan kekuasaan Mataram yang terus dilanda peperangan antar faksi politik. Setelah mangkat, Pakubuwana I digantikan oleh putranya bernama Raden Mas Suryaputra.

    Menariknya, penerus tahta Pakubuwono I tidak menggunakan gelar tersebut, melainkan memilih gelar sebagai Amangkurat IV. Kelak penerus Amangkurat IV memakai gelar Pakubuwono. Putranya memutuskan untuk menggelar Pakubuwono II. Pada masa Pakubuwono II, pemberontakan terjadi di mana-mana. Dia juga sangat dekat dengan VOC dan menyerahkan wilayah pesisir kepada kelompok dagang Belanda tersebut. 

    Pakubuwana II dan Terpecahnya Mataram 

    Pakubuwana II dalam sejarah digambarkan raja yang tidak memiliki pendirian. Awalnya, Pakubuwana II bersimpati terhadap aksi perlawanan bangsa China dan Jawa terhadap hegemoni VOC. Tetapi kolaborasi antara VOC dengan penguasa Madura, Cakraningrat IV, telah memupus ambisi raja Jawa itu. Perlawanan China-Jawa, mulai berhasil dipatahkan. Pakubuwana kemudian berbalik arah. Dia menarik diri dari perang anti-VOC. Meski demikian, perlawanan terus berlangsung. 

    M.C Ricklefs (2008) dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 menulis sikap Pakubuwana II memicu beribu-ribu orang Jawa yang telah bergabung dengan orang-orang China, menaruh curiga terhadap sikap raja. Kecurigaan itu menguat setelah Pakubuwana II menjalin lagi persahabatan dengan Belanda. 

    Perlawanan semakin terkonsolidasi. Posisi pasukan Jawa-China kian kuat. Mereka mengangkat Raden Mas Garendi yang masih berusia 12 tahun, sebagai susuhunan baru pada tahun 1742. Para pangeran Jawa juga bergabung dengan pasukan perlawanan yang anti-VOC dan anti-Pakubuwana II. 

    Puncak dari kekacauan politik itu, ibu kota Mataram di istana Kartasura takluk. Dinding istana jebol. Pakubuwana II dan sekutunya dari Belanda, Kapten Johan Andriess Baron Van Hohendorff, lari tunggang langgang. Van Hohendorff adalah tentara Belanda yang diutus ke istana Kartasura untuk bernegosiasi dengan Pakubuwana beberapa waktu sebelum kejatuhan Kartasura.

    Mereka lari ke arah timur, bersembunyi dari kejaran pasukan koalisi Jawa-China, tepatnya di wilayah Panaraga. Ricklefs mencatat nasib Pakubuwana semakin terkatung-katung.  Apalagi dia ditinggal Van Hohendorff lari ke wilayah pesisir. Meski demikian, Pakubuwana II yang terusir dari istana, tetap meminta bantuan dari Belanda untuk mengembalikan tahtanya.

    Ricklefs (2002) dalam buku Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749-1792: Sejarah Pembagian Jawa menulis bahwa Pakubuwana II menjanjikan kepada kompeni, untuk menentukan pejabat dan menguasai wilayah pesisir. Sejarawan De Graaf, yang juga telah banyak menulis sejarah tentang pasang surut Kraton Mataram, menggambarkan bahwa tawaran dari Pakubuwana II itu “terdengar bagaikan musik bagi telinga Batavia.”

    Tawaran itu merupakan awal dari tercabik-cabiknya kedaulatan Mataram. Kompeni tentu menyambut dengan tangan terbuka permintaan Pakubuwana II. Mereka kemudian membantu Pakubuwana mengembalikan tahtanya. Pasukan koalisi Jawa-China berhasil ditumpas. Para pemimpinnya kemudian diasingkan, ada yang dibuang ke Sri Lanka. VOC mulai bercokol ke wilayah Pesisir dan membangun sejumlah pusat komunitas di sana.

    Pindah Ibu Kota dan Terpecahnya Mataram 

    Kembalinya Pakubuwono II ke tampuk kekuasaan juga ditandai dengan peralihan pusat pemerintahan Mataram. MC Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Pakubuwono II memutuskan untuk meninggalkan Kartasura dan memilih penggantinya 12 kilometer dari Sungai Sala. Wilayah itu kemudian dikenal sebagai Kota Surakarta atau Solo.

    “Dia mendirikan sebuah istana baru, Surakarta, yang nantinya didiami oleh keturunannya,” tulis Ricklefs.

    Pemindahan istana raja dari Kartasura ke Surakarta menjadi bukti bahwa ide memindahkan pusat kekuasaan bukan pertama kali terjadi dalam sejarah Indonesia. Pada era klasik atau era kerajaan, pemindahan pusat kerajaan bahkan terjadi berkali-kali. 

    Umumnya pemindahan itu berkaitan dengan peristiwa besar. Pada masa Medang atau Mataram Kuno, misalnya, pemindahan pusat kerajaan terjadi karena Pralaya atau bencana besar. Sedangkan pada masa Mataram Islam, pemindahan ibu kota biasanya terjadi karena adanya geger, perang, dan konflik antar anggota dinasti. Salah satu episodenya adalah perang suksesi yang memicu pemindahan ibu kota Mataram dari Kartasura ke Surakarta (Solo).

    Namun demikian, pemindahan ibu kota tidak selamanya menghilangkan konflik. Kasus Mataram dan pemindahan istana raja dari Kartasura ke Surakarta, rupanya tidak benar-benar menghentikan pertumpahan darah. Raden Mas Said, kelak bergelar Mangkunegara I, dan para pangeran Jawa lainnya tetap melakukan perlawanan.

    Pakubuwono II yang terjepit dan lemah menganggap perlawanan Mas Said sebagai ancaman. Namun upaya berupaya meredam perlawanan tidak banyak menghasilkan kemajuan. Ricklefs mencatat bahwa, Raja kemudian membuat sayembara kepada siapapun yang berhasil mengusir Mas Said dari daerah Sukowati (Sragen), akan diberi hadiah berupa tanah sejumlah 3.000 cacah.

    Pangeran Mangkubumi, kelak Sultan Hamengkubuwono I, menerima sayembara dari Raja. Dia bersama pasukannya bergerak ke Sukowati. Terjadi pertempuran antara pasukan Mangkubumi dengan Raden Mas Said. Mangkubumi menang dan berhasil mengusir pasukan Mas Said dari daerah tersebut. Dia kemudian menagih janji Pakubuwono II. 

    Namun janji tinggal janji. Pakubuwono II termakan bujuk rayu dari Patih Pringgalaya musuh bebuyutan Mangkubumi. Dia batal memberikan tanah 3.000 cacah ke Mangkubumi.

    Mangkubumi yang marah memimpin pasukannya berjumlah 13.000 prajurit, termasuk 2.500 pasukan kavaleri melakukan perlawanan. Dia memerangi Pakubuwono II dan VOC. Perang suksesi Jawa jilid ke III pecah. Namun di tengah peperangan, Pakubuwono II meninggal dunia. Raja penggantinya, Pakubuwana III harus menghadapi aksi pemberontakan Mangkubumi dan Mas Said.

    Perjanjian Giyanti dan Akhir Mataram Islam

    Perang dengan Mangkubumi berakhir setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 1755.

    Perang Suksesi Jawa III menjadi penanda pecahnya Jawa. Mataram Islam bubar. Wilayah yang dikuasai Pakubuwono III disebut sebagai Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sedangkan wilayah Pangeran Mangkubumi dikenal sebagai Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Mangkubumi kemudian memiliki gelar sebagai Sultan Hamengkubuwono I. 

    Sejak saat itu Jawa diperintah oleh dua raja. Sultan di Yogyakarta dan Pakubuwono di Surakarta. Meski demikian, dalam episode selanjutnya, dua pecahan kekuasaan Mataram itu masih harus terbagi. Mas Said masih memberontak dan baru menyerah pada tahun 1757. Dua tahun setelah Perjanjian Giyanti. Dia memperoleh sebagian wilayah Kasunanan Surakarta. Dia kemudian bergelar Mangkunegara I.

    Kasultanan Yogyakarta juga mengalami nasib serupa. Pada era penjajahan Inggris di bawah Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles 1811-1816, sebagian wilayah Yogyakarta kemudian dihadiahkan kepada Pangeran Notokusumo yang bergelar Paku Alam I. Wilayahnya disebut sebagai Pakualaman. Munculnya Pakualaman adalah konsekuensi dari konflik antara Sultan Hamengkubuwono II dengan penguasa Inggris, Raffles.

  • Purbaya Duga Pakaian Bekas yang Banjiri RI Berasal dari China

    Purbaya Duga Pakaian Bekas yang Banjiri RI Berasal dari China

    Jakarta

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menduga pakaian bekas yang diimpor secara ilegal banyak berasal dari China dan beberapa negara maju. Ia menjelaskan, pakaian bekas yang diimpor ini memiliki kualitas yang masih sangat baik.

    Diketahui, pemerintah tengah memberantas mafia impor pakaian bekas. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak segan melarang impor balpres yang dianggap sebagai sumber utama penjualan pakaian bekas impor.

    “Kemungkinan besar China dan negara yang maju, tapi kemungkinan besar kalau yang bekas-baru, itu dari China, saya duga,” ungkap Purbaya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

    Dugaan itu ia ungkap menyusul banyaknya iklan di sejumlah platform media sosial yang menyebut China sebagai negara asal impor pakaian, salah satunya YouTube.

    “Kalau lihat iklan-iklan juga banyak tuh, ‘silakan belanja ke China, ada ini, ada ini, di-pres,’ gitu. Ada loh, jadi saya lihat di YouTube seperti itu,” ungkapnya.

    Meski begitu, Purbaya mengaku pihaknya agak lambat untuk menindak pelaku impor ilegal baju-baju bekas tersebut. Ia meminta jajarannya untuk melakukan sidak bulan depan untuk menindak penyelewengan tersebut.

    “Nah, ini emang kita agak lambat. Sudah ada belum yang di-blacklist orangnya nggak boleh impor lagi? Belum kan? Belum,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya Purbaya menyebut pelaku impor pakaian bekas akan mendapat hukuman tambahan berupa denda. Selama ini penegakan hukum terhadap praktik tersebut hanya pemusnahan barang dan hukum pidana bagi pelakunya yang cenderung merugikan negara juga.

    Tak hanya itu, Purbaya menyebut bahwa ke depannya pelaku impor balpres pakaian bekas di-blacklist pemerintah. Artinya, yang bersangkutan tidak boleh lagi meengimpor barang. Menurutnya, nama-nama importir pakaian bekas sudah dikantongi pemerintah.

    “Saya juga baru tahu istilah balpres itu. Impor barang-barang baju bekas, seperti apa penanganannya. Rupanya selama ini hanya bisa dimusnahkan dan yang impor masuk penjara, saya nggak dapet duit, (pelakunya) nggak didenda. Jadi, saya rugi, cuma keluar ongkos untuk memusnahkan barang itu, tambah ngasih makan orang-orang yang di penjara itu,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

    (ara/ara)

  • Kisah Sukses Oppo Buktikan Kehebatan HP China

    Kisah Sukses Oppo Buktikan Kehebatan HP China

    Shenzhen

    Oppo sekarang adalah salah satu produsen HP raksasa, dengan produk-produknya yang inovatif dan laku keras di banyak negara, termasuk Indonesia. Tentu saja untuk mencapai tahap seperti ini, prosesnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.

    Oppo saat ini berbisnis di 75 negara dengan 320 ribu lebih outlet penjualan dan juga lebih dari 3.300 pusat servis offline untuk melayani para konsumennya. Adapun di kuartal kedua tahun 2025 ini, Oppo sukses menempati peringkat ke-3 di pasar domestik China dan di ranah global menempati posisi ke-5 produsen HP terbesar.

    “Hingga tahun 2025, OPPO menempati peringkat ke-5 dunia, dan bahkan peringkat ke-4 di beberapa wilayah dalam pangsa pasar smartphone. Kami juga menjadi merek nomor satu di sejumlah pasar utama di Asia,” cetus Oppo Overseas CMO, Ling Liu di markas besar Oppo di Shenzhen, China.

    Kisah sukses Oppo di pasar HP dimulai pada tahun 2008. Sebelum masuk pasar HP, pada awalnya Oppo berfokus pada produk audio, seperti pemutar MP3, MP4, dan seri Blue-ray DVD. Produk-produk ini cukup sukses di pasar luar negeri.

    Nah di sekitar tahun itu, ketika pasar ponsel dikuasai oleh merek seperti Nokia, hampir tidak ada merek ponsel asal China yang dikenal secara global. Inilah yang mendorong Oppo masuk ke pasar smartphone.

    “Bahkan ketika dulu orang membicarakan produk buatan China, impresi pertama yang muncul selalu kualitas dan keandalan yang buruk. Jadi pada saat itu, Oppo memutuskan untuk masuk ke pasar ponsel dengan tujuan menunjukkan bahwa merek China juga bisa menjadi simbol kualitas tinggi dan desain menarik,” sebut Ling Liu.

    Oppo berkiprah di 75 negara. Foto: Fyk/detikinet

    Sejak awal, Oppo bertekad untuk membuat produk China yang berkualitas tinggi dan andal. Dengan masa riset selama 3 tahun, Oppo akhirnya meluncurkan ponsel pertamanya pada tahun 2008, berupa feature phone bernama A103. HP A103 ini memiliki desain unik yaitu posisi kamera dan speakernya membentuk wajah tersenyum yang melambangkan sapaan Oppo kepada dunia.

    Ponsel itu terjual dengan baik dan menjadi fondasi Oppo untuk berkembang di dunia HP. Dengan investasi yang semakin masif, berbagai inovasi pun dimunculkan Oppo. “Kami memperkenalkan fitur beautification dan kemudian mengintegrasikan teknologi AI untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik dan pengalaman pengguna yang lebih cerdas,” sebutnya.

    Kemudian dalam fitur isi ulang cepat, Oppo mempelopori dengan teknologi VOOC, yang menjadi revolusi di teknologi fast charging. Tak hanya sampai di situ, inovasi lain yang diketengahkan Oppo adalah pelopor HP full screen dengan Oppo Find X yang rilis pada tahun 2018.

    Sampai saat ini, Oppo terus melakukan inovasi, termasuk di ranah AI dan kamera, seperti dengan menggandeng produsen kamera kenamaan Hasselblad di lini flagship-nya, yaitu Oppo Find X9 dan X9 Pro. “Kami percaya teknologi harus membantu orang meningkatkan kualitas hidupnya, membuat kehidupan sehari-hari lebih baik dan lebih berarti,” sebut Ling Liu.

    Selain ponsel, Oppo seperti diketahui juga mengembangkan perangkat wearable, audio, dan produk rumah pintar, untuk menciptakan pengalaman yang lebih lengkap dan terhubung bagi pengguna.

    (fyk/fay)