Negara: Republik Rakyat Cina

  • Diplomasi Ekonomi, Cara Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump – Halaman all

    Diplomasi Ekonomi, Cara Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif Presiden AS Donald Trump – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia telah melakukan langkah untuk mengantisipasi ketidakpastian perdagangan global seperti yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan mengenakan tarif resiprokal.

    Hal itu dikatakan Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta dalam keterangan, Sabtu (5/4/2025).

    Salah satu langkah antisipasi yang sudah dilakukan adalah diplomasi ekonomi. 

    Menurutnya, Presiden RI Prabowo Subianto telah mengambil langkah besar yaitu Indonesia bergabung dengan BRICS—yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    “Kita sudah menjadi anggota BRICS sehingga bisa memudahkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam rangka untuk memperkuat penetrasi market bagi produk-produk kita untuk di ekspor ke negara-negara anggota BRICS tersebut. Seperti itu, kita sudah antisipasi,” jelasnya.

    Adapun Indonesia mampu menghadapi tantangan perang dagang ini karena fundamental makroekonomi domestik yang solid didukung kebijakan mewajibkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) ditempatkan di dalam negeri 100 persen selama 12 bulan guna menopang nilai tukar rupiah.

    “Terlihat dari cadangan devisa kita. Memang jika cadangan devisa kita bisa ditargetkan di kisaran 165 miliar dolar AS. Sejak penerapan kebijakan devisa hasil ekspor sumber daya alam kita, yang memang telah diterapkan 1 Maret pada waktu itu, ya memang semestinya bisa memperkuat cadangan devisa kita ke depannya,” ucap Nafan.

    Dia mengatakan cadangan devisa yang kuat ini pun membuat keadaan saat ini berbeda dengan saat krisis moneter, di mana cadangan devisa Indonesia hanya sekitar 15 miliar dolar AS.

    “Jadi otomatis resiliensi kita juga relatif lebih kuat kalau menurut saya dalam rangka menghadapi ketidakpastian global dan memang salah satunya adalah terkait dengan trade fragmentation yang diterapkan oleh Donald Trump,” kata Nafan.

    Nafan menyebut bahwa selain Tiongkok juga ada India juga yang menjadi powerhouse pertumbuhan ekonomi global, di mana kedua negara itu pertumbuhan ekonominya masih bisa di atas 5%.

    “Jadi memang jauh lebih tinggi juga dibandingkan AS yang hanya sekitar 2%. Jadi memang kita bisa memaksimalkan potensi tersebut dan memperkuat kapasitas dan kapabilitas ekspor kita,” jelas dia.

    “Sebenarnya peluangnya sudah kita ambil. Tinggal kita memaksimalkan diplomasi ekonomi kita Yang memang lebih adaptif. Karena kita juga menerapkan prinsip politik luar negeri bebas dan aktif,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen terhadap hampir semua barang impor yang masuk ke Amerika, Rabu (2/4/2025). 

    Indonesia pun tercantum dalam daftar tarif timbal balik yang diumumkan oleh Trump tersebut.

    Indonesia menerapkan tarif sebesar 64 persen terhadap barang-barang dari Amerika Serikat (AS).

    Kemudian, sebagai respons, AS akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di Amerika.

    Tarif ini akan mulai berlaku pada Rabu (9/4/2025) mendatang. 

    Trump menyatakan bahwa dana dari penerapan tarif ini akan digunakan untuk mengurangi pajak dan membayar utang nasional.

    Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

    Pengenaan tarif timbal balik ini akan memberikan dampak signifikan terhadap daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    Diketahui bahwa Indonesia memiliki sejumlah produk ekspor utama di pasar AS.

    Di antaranya adalah elektronik, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, palm oil, karet, furnitur, udang, dan produk-produk perikanan laut.

  • Harga Emas Antam Longsor Parah Hari Ini, Cek Rinciannya! – Page 3

    Harga Emas Antam Longsor Parah Hari Ini, Cek Rinciannya! – Page 3

    Harga emas dunia anjlok lebih dari 3% pada perdagangan hari Jumat, menghapus keuntungan yang sudah dicetak sejak awal minggu. Penurunan harga emas dunia ini karena investor menjual emas batangan untuk menutupi kerugian mereka dari kemerosotan pasar yang lebih luas karena perang dagang yang semakin memanas memicu kekhawatiran akan resesi global.

    Mengutip CNBC, Sabtu (5/4/2025) harga emas di pasar spot turun 2,9% menjadi USD 3.024,2 per ons, setelah mencapai level terendah pada awal sesi perdagangan di USD 3.015,29.

    Harga emas mencapai rekor tertinggi di USD 3.167,57 per ons pada perdagangan hari Kamis. Jika diakumulasi sepekan ini, harga emas turun 1,9%.

    Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 2,8% lebih rendah pada USD 3.035,40 per ons.

    Di sisi teknikal, harga emas spot berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan 21 hari di USD 3.023 per ons.

    “Kami cenderung melihat emas sebagai aset likuid yang digunakan untuk memenuhi margin call di tempat lain, jadi bukan hal yang aneh jika emas dijual setelah peristiwa berisiko mengingat peran yang dapat dimainkannya dalam portofolio,” kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

    “Emas berperilaku sesuai dengan tren historis,” tambah dia.

    Bursa saham global turun untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun sekitar 5%, setelah Tiongkok mengumumkan tarif tambahan sebesar 34% untuk semua barang AS mulai 10 April, sebagai tanggapan atas tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump minggu ini.

    Meskipun harga emas dunia mengalami tekanan yang cukup dalam pekan ini, emas masih naik sekitar 15,3% jika dihitung sepanjang tahun ini. Kenaikan harga emas didorong oleh pembelian bank sentral yang kuat dan daya tariknya secara keseluruhan sebagai lindung nilai yang aman terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    “Meskipun bergejolak, emas masih menjadi tempat berlindung yang aman bagi banyak investor,” kata analis senior City Index Matt Simpson.

  • Rupiah Melemah dan Harga Emas Melonjak, Puan Maharani: Lebaran Dulu, Kita Silaturahmi

    Rupiah Melemah dan Harga Emas Melonjak, Puan Maharani: Lebaran Dulu, Kita Silaturahmi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA–Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok tidak pernah benar-benar mereda sejak masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, dan kembali memanas dalam era pemerintahan Joe Biden.

    Kini, di bawah pemerintahan baru AS tahun 2025, kebijakan res-shoring dan deglobalisasi makin diperkuat, dengan tarif ekspor baru terhadap semikonduktor, mineral kritis, dan bahkan hasil pertanian.

    Imbas dari perang dagang ini tidak hanya melibatkan AS dan Tiongkok, namun juga pemicu lemahnya nilai tukar rupiah yang bukan sekadar fluktuasi teknikal.

    Namun, ini merupakan dampak struktural dari ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap impor, utang luar negeri, dan ekspor komoditas mentah.

    Sebelumnya, saat penutupan perdagangan Jumat, 28 Maret 2025, mata uang Indonesia semakin tak berharga di hadapan mata uang negeri Uncle Sam. Rupiah melemah 14 poin atau 0,08 persen, menjadi roboh di titik Rp16.676 per dolar AS, ketimbang sehari sebelumnya sebesar Rp16.562 per dolar AS.

    Kemudian dikabarkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan. Pada pembukaan perdagangan pada Kamis, 3 April 2025. Rupiah melemah 0,35 persen ke Rp16.772 dari perdagangan sebelumnya Rp16.713 per dolar AS.

    Saat yang sama, Bank Indonesia mengumumkan telah menghabiskan lebih dari USD 4,2 miliar cadangan devisa hanya dalam dua bulan pertama 2025 untuk melakukan intervensi pasar. Namun, cadangan devisa Indonesia saat ini menurun dari USD 144 miliar (Desember 2024) menjadi USD 135 miliar.

  • iShowSpeed Heran Lihat Canggihnya Mobil China: Bisa Jalan-Parkir Sendiri

    iShowSpeed Heran Lihat Canggihnya Mobil China: Bisa Jalan-Parkir Sendiri

    Jakarta

    Streamer kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Darren Jason Watkins alias iShowSpeed telah mengadakan siaran langsung (livestream) di sejumlah kota di China. Menariknya, dia berkali-kali dibuat terpana dengan teknologi canggih di sana, termasuk mobil lokal yang bisa jalan dan parkir sendiri!

    Disitat dari kanal Youtube resminya, Sabtu (4/4), iShowSpeed melihat dan menjajal sejumlah mobil buatan China saat berkunjung ke kota ‘masa depan’, Chongqing. Dia mula-mula terpukau saat ditunjukkan mobil listrik BYD Yangwang U9. Sebab, kendaraan tersebut mampu parkir otomatis dengan cara berputar.

    “Oh, sial! Ini tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Kok bisa mobilnya bergerak sendiri, sih?” demikian jerit iShowSpeed dari dalam BYD YangWang U9 yang mampu parkir secara otonom tersebut.

    iShowSpeed kepincut mobil China. Foto: Doc. YouTube iShowSpeed.

    iShowSpeed tak berhenti teriak saat kendaraan bergerak. Pria kelahiran 20 tahun lalu itu lantas bertanya, adakah hal lain yang bisa dilakukan mobil tersebut? Si pemandu kemudian menunjukkan fitur lain seperti ‘suspensi terbang’ yang membuat kendaraan seperti melompat.

    “Apa-apaan itu? Keluarkan aku dari mobil ini! Keluarkan! Kendaraan macam apa ini?” teriak iShowSpeed.

    Rasa terkejutnya makin menjadi-jadi saat dia ditunjukkan fitur canggih lain, seperti kendaraan yang bisa menari, menjadi ceper, berjungkat-jungkit dan lainnya. Dia heran, mengapa mobil China bisa secanggih itu?

    “Saya heran, bro. Saya heran. Saya akan membelinya, berapa harganya? Saya mau membelinya sekarang juga,” kata dia.

    iShowSpeed kepincut mobil China. Foto: Doc. YouTube iShowSpeed.

    Sebagai catatan, YangWang U9 menggunakan platform e4 dengan sistem suspensi Disus X dari BYD. Berkat platform dan suspensi itu, mobil ini bisa melaju secara unik dengan tiga roda, melompat bahkan ‘menari’.

    YangWang U9 digerakkan empat motor listrik dengan total tenaga 1.287 daya kuda. Torsi maksimalnya mencapai 1.680 Nm. Motor listriknya bisa berputar hingga kecepatan 21.000 rpm.

    Supercar bertenaga listrik ini menggunakan sistem penggerak semua roda (AWD). Mobil ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga kecepatan 100 km/jam dalam 2,36 detik. BYD mengklaim, YangWang U9 bisa melaju di drag race jarak 400 meter (seperempat mil) dalam 9,78 detik.

    Kecepatan tertinggi resmi YangWang U9 mencapai 309 km/jam. Mobil ini telah diuji di Sirkuit Internasional Shanghai dengan catatan waktu lap 2 menit 17,65 detik.

    (sfn/lth)

  • China Serang Balik Donald Trump, Tarik Tarif 34% Semua Barang Impor AS – Page 3

    China Serang Balik Donald Trump, Tarik Tarif 34% Semua Barang Impor AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Keuangan China pada hari Jumat mengatakan akan mengenakan tarif 34% pada semua barang yang diimpor dari AS mulai tanggal 10 April. Kebijakan baru ini menyusul bea masuk yang dikenakan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump awal minggu ini.

    “Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk segera membatalkan tindakan tarif sepihaknya dan menyelesaikan perbedaan perdagangan melalui konsultasi dengan cara yang setara, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” kata kementerian Keuangan China dikutip dari CNBC, Jumat (5/4/2025).

    Kementerian Keuangan China mengkritik keputusan Washington untuk mengenakan 34% dari pungutan timbal balik tambahan pada China, sehingga total tarif AS terhadap negara tersebut menjadi 54%. Mereka menyebutnya sebagai tindakan tidak konsisten dengan aturan perdagangan internasional dan sangat merugikan kepentingan China, serta membahayakan pembangunan ekonomi global dan stabilitas produksi dan rantai pasokan.

    Secara terpisah, China juga menambahkan 11 perusahaan AS ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan yang menurut pemerintah Beijing telah melanggar aturan pasar atau komitmen kontraktual.

    Kementerian Perdagangan China juga menambahkan 16 entitas AS ke dalam daftar kontrol ekspornya dan mengatakan akan menerapkan kontrol ekspor pada tujuh jenis barang yang terkait dengan tanah jarang, termasuk samarium, gadolinium, dan terbium.

    Beijing juga telah mengajukan pengaduan resmi terhadap AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kementerian Perdagangan mengonfirmasi dalam rilis mereka dengan mengatakan kebijakan tarif Washington sangat melanggar aturan WTO, sangat merusak hak dan kepentingan yang sah dari anggota WTO, dan sangat merusak sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan tatanan ekonomi dan perdagangan internasional.

     

  • Tarif Trump Bisa Bikin Harga iPhone Tembus Rp38 Juta

    Tarif Trump Bisa Bikin Harga iPhone Tembus Rp38 Juta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tarif baru yang dikenakan ke banyak negara oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diramalkan dapat menaikkan beberapa harga barang. Salah satunya adalah iPhone yang dibuat di China.

    Meski Apple berasal dari AS, namun perusahaan itu memproduksi beberapa perangkat di China. Termasuk sebagian besar lini ponsel iPhone.

    Namun harganya kemungkinan akan naik karena penerapan tarif Trump juga terdampak ke China. Negara itu dikenakan total tarif mencapai 54% dari AS.

    Berdasarkan perhitungan analis Rosenblatt Securitties harga jual iPhone bisa naik mencapai 43%. Misalnya harga iPhone 16 Pro Max dengan penyimpanan 1 terabyte yang dijual US$1.599 (Rp 26,4 juta) dan naik hingga US$2.300 (Rp 38 juta).

    Kenaikan juga akan terjadi pada iPhone murah yang baru dirilis Februari lalu, iPhone 16E. Saat diluncurkan dijual US$599 (Rp 9,9 juta) dapat naik lebih dari Rp 10 juta menjadi US$856 (Rp 14,1 juta) atau jauh lebih mahal dari iPhone 16 yang dibanderol US$799 (Rp 13,2 juta) saat debut tahun lalu.

    Reuters menuliskan harga perangkat lain keluaran Apple mungkin juga akan mengalami peningkatan. Namun Apple tidak segera menanggapi komentar terkait hal ini.

    Rencana memindahkan beberapa produksi ke Vietnam dan India juga bukan jadi solusi terbaik untuk kenaikan harga ini. Sebab kedua negara juga terkena kebijakan tarif Trump terbaru.

    Vietnam dikenakan tarif hingga 46%, sementara India dibebankan 26%.

    Kenaikan ini mengikuti penjualan iPhone yang memang sudah memburuk sejak beberapa waktu terakhir. Salah satu penyebabnya karena fitur AI dalam ponsel, Apple Intelligence gagal membuat publik terkesan.

    Sejumlah analis mengatakan fitur tersebut cukup inovatif. Namun tidak membuat cukup alasan untuk membeli ke model yang lebih baru.

    (ayh/ayh)

  • Aksi Trump Tetapkan Tarif ‘Brutal’ Dilawan dari Dalam Partai

    Aksi Trump Tetapkan Tarif ‘Brutal’ Dilawan dari Dalam Partai

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain ke negaranya. Indonesia termasuk dalam daftar negara yang terkena kebijakan yang disebut Trump sebagai ‘deklarasi kemerdekaan ekonomi AS’.

    Dia menuding China dan Uni Eropa telah menipu AS dalam perdagangan. “Mereka menipu kami. Sungguh menyedihkan melihatnya. Sungguh menyedihkan,” ujarnya dilansir BBC, Kamis (3/4/2025).

    Trump mengatakan negara-negara lain telah memperlakukan AS dengan buruk karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada barang AS. Trump mengatakan besaran tarif untuk negara-negara itu ‘kira-kira setengah’ dari yang dikenakan kepada AS.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara. Kami tidak ingin melakukan itu,” ujarnya.

    Beberapa anggota Partai Republik telah menunjukkan ketidaknyamanan dengan beberapa bagian dari rencana tarif Trump.

    Senator yang Mengkritik Kebijakan ‘Tarif’ Trump

    Foto: Donald Trump Pidato di Konvensi Partai Republik. (dok. Reuters)

    Senator dari Partai Republik Chuck Grassley mengajukan rancangan undang-undang yang mengharuskan persetujuan Kongres untuk tarif baru. Grassley mengajukan RUU itu sehari setelah Trump mengumumkan tarif baru pada berbagai barang impor.

    Dilansir Reuters, Jumat (4/4), Grassley menyebut negara bagian asalnya, Iowa, sangat bergantung pada perdagangan pertanian global.

    Kemudian Senator Republik Jerry Moran juga melempar kritik. Dia berharap penerapan tarif terhadap barang masuk AS lebih terarah.

    “Saya berharap tarif yang lebih terarah akan memenuhi kebutuhan negara-negara yang memanfaatkan kita, dan mungkin pendekatan yang lebih sederhana dalam hal jumlah,” kata Senator Republik Jerry Moran kepada wartawan.

    Dia khawatir tarif yang dikenakan pada sekutu AS di Asia Tenggara serupa dengan yang dikenakan pada China. Menurutnya, hal itu dapat ‘merusak’ bagi AS.

    Senator Republik Kaget Israel Juga Kena Tarif ‘Brutal’ Trump

    Foto: Trump mengumumkan tarif masuk barang ke AS. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

    Senator Republik lainnya, James Lankford, mengaku kaget dengan tarif 17 persen yang dikenakan Trump pada Israel. Dia berharap Perwakilan Dagang AS dapat menjelaskan mengapa tingkat tarif pada Israel berbeda dari negara-negara lain.

    Dinamika politik ini merupakan tanda terbaru dari perbedaan pendapat di internal Partai Republik.

    Sementara Senator Demokrat Maria Cantwell dari Washington memandang kebijakan pajak masuk barang ke AS ini harus atas persetujuan Kongres baru, dalam waktu 60 hari sejak diberlakukan, atau secara otomatis memblokir penerapannya.

    Kongres merupakan parlemen AS yang terdiri dari House of Representatives (DPR) dan Senat. Untuk diketahui baik DPR AS dan Senat AS, sama-sama didominasi oleh politikus Republik yang merupakan partai pendukung Trump.

    Lihat juga Video: Grafik Tarif Terbaru untuk 185 Negara, Indonesia Kena 32%

    Halaman 2 dari 3

    (aud/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Emas Anjlok 2 Persen di Tengah Guncangan Pasar Global

    Harga Emas Anjlok 2 Persen di Tengah Guncangan Pasar Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas anjlok lebih dari 2% pada perdagangan Jumat (4/4/2025), seiring dengan aksi jual besar-besaran oleh para investor yang melepas aset safe haven guna menutupi kerugian dari pelemahan pasar saham global.

    Mengutip CNBC International, Sabtu (5/4/2025), harga emas spot anjlok 2,9% ke posisi US$ 3.024,2 per ons. Di sesi perdagangan, harga emas sempat jatuh ke titik terendah di US$ 3.015,29. Penurunan ini menghapus seluruh kenaikan yang diperoleh di awal pekan.

    Padahal, sehari sebelumnya emas sempat menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa di angka US$ 3.167,57 per ons. Namun, sepanjang minggu ini, logam mulia tersebut tercatat turun sebesar 1,9%.

    Di sisi lain, kontrak berjangka emas Amerika Serikat juga melemah 2,8%, ditutup di level US$ 3.035,4 per ons.

    Secara teknikal, harga emas spot masih bertahan di atas rata-rata pergerakan 21 harinya di kisaran US$ 3.023.

    “Ketika pasar mengalami guncangan, emas sering kali dijual untuk memenuhi kewajiban margin di aset lain. Ini bukan hal baru, karena sudah sesuai dengan pola historis,” ungkap analis Standard Chartered Suki Cooper ketika harga emas anjlok.

    Penurunan harga emas ini terjadi seiring tekanan di pasar saham global yang terus berlanjut selama dua hari berturut-turut. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite sama-sama terkoreksi sekitar 5%, menyusul pengumuman China tentang tarif tambahan sebesar 34% terhadap seluruh produk asal Amerika Serikat mulai 10 April.

    Kebijakan ini merupakan balasan atas langkah tarif yang sebelumnya diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

    Namun, harga emas masih membukukan kenaikan sekitar 15,3% sepanjang tahun 2025, didukung oleh aksi beli dari bank sentral global serta fungsinya sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

    “Walau harga tengah berfluktuasi, emas tetap dipandang sebagai aset perlindungan utama bagi para investor,” ujar analis senior City Index Matt Simpson.

    Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut bahwa kebijakan tarif baru yang diterapkan Pemerintah AS lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya. Ia juga mengingatkan potensi dampak negatif terhadap perekonomian, seperti meningkatnya inflasi dan perlambatan pertumbuhan.

    Dolar AS tercatat menguat 0,7% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, menjadikan harga emas dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

    Saat harga emas anjlok, harga perak juga turun drastis 7,3% menjadi US$ 29,54 per ons, mencatat penurunan mingguan terburuk sejak September 2020. Komoditas logam mulia lainnya, seperti platinum melemah 3,6% ke US$ 918,35, sementara paladium turun 2% menjadi US$ 909,75.

  • China Balas Perang Dagang AS: Tambah Tarif Impor, Batasi Ekspor dan Gugat AS ke WTO – Page 3

    China Balas Perang Dagang AS: Tambah Tarif Impor, Batasi Ekspor dan Gugat AS ke WTO – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah China telah mengambil langkah balasan cepat atas kebijakan tarif terbaru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Pemerintah China mengumumkan pembatasan ekspor atas tujuh unsur strategis atau unsur tanah jarang penting, serta menetapkan tarif tambahan sebesar 34 persen untuk seluruh impor asal AS, mulai 10 April mendatang.

    Diterima Liputan6.com, adapun langkah balasan ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Perdagangan dan Administrasi Umum Bea Cukai China pada Jumat, April 2025.

    Tujuh unsur tanah jarang yang dibatasi ekspornya oleh China meliputi samarium, gadolinium, dan disprosium yang kerap digunakan dalam industri pertahanan, dirgantara, hingga teknologi energi hijau.

    China menjelaskan, pembatasan dilakukan untuk melindungi keamanan nasional, mengingat unsur-unsur ini bersifat dual-use, yakni bisa digunakan untuk kepentingan sipil maupun militer.

    Selain itu, pemerintah China juga memasukkan total 16 perusahaan asal AS ke dalam daftar entitas yang dibatasi, termasuk High Point Aerotechnologies dan Universal Logistics Holdings Inc.

    “Dengan aturan baru ini, perusahaan-perusahaan China dilarang mengekspor barang-barang dengan penggunaan ganda (dual-use) ke 16 entitas asal AS tersebut. Seluruh kegiatan ekspor terkait yang masih berlangsung harus segera dihentikan,” demikian keterangan Kementerian Perdagangan China tersebut dikutip Sabtu (5/4/2025).

     

  • Imbas Tarif Trump, Nintendo Tunda Preorder Konsol Switch 2 di AS

    Imbas Tarif Trump, Nintendo Tunda Preorder Konsol Switch 2 di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Nintendo Co. memutuskan menunda pembukaan pre-order konsol Switch 2 di Amerika Serikat, menyusul kekhawatiran atas dampak tarif impor global yang diumumkan Presiden Donald Trump.

    Jadwal pre-order yang semula direncanakan berlangsung pada 9 April resmi ditunda. Meski begitu, Nintendo menegaskan bahwa peluncuran resmi Switch 2 tetap dijadwalkan pada 5 Juni mendatang, dengan harga jual di AS sebesar US$449,99.

    “Pre-order di Amerika Serikat tidak akan dimulai pada 9 April demi mengevaluasi potensi dampak tarif dan dinamika pasar yang tengah berubah,” tulis Nintendo dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    Konsol Nintendo Switch 2 pertama kali diperkenalkan ke publik awal pekan ini, pada hari yang sama ketika Trump mengumumkan tarif timbal balik, termasuk bea masuk sebesar 24% terhadap produk Jepang dan 46% untuk Vietnam.

    Dua negara ini merupakan basis produksi utama bagi perangkat keras Nintendo.

    Switch 2 hadir sebagai suksesor dari konsol hybrid ikonik Nintendo Switch, mengusung peningkatan pada sisi hardware namun tetap mempertahankan konsep portabel-rumah yang sama. Perangkat ini kini dilengkapi layar lebih besar, kontrol mouse, dan tombol khusus untuk fitur obrolan suara.

    Di Jepang, perangkat ini dijual seharga 49.980 yen (sekitar US$334) untuk versi sistem berbahasa Jepang, dan 69.980 yen untuk versi multi-bahasa.

    Pendiri Kantan Games Serkan Toto mengatakan harga ini sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar.

    “Nintendo kemungkinan mempertimbangkan kondisi inflasi global dan harga PlayStation Pro milik Sony yang mencapai US$699.99 tahun lalu,” tambahnya.

    Sejak dirilis pada 2017, Nintendo Switch telah terjual lebih dari 150 juta unit, menjadikannya salah satu konsol tersukses sepanjang masa. Perangkat barunya diprediksi akan melanjutkan momentum tersebut dengan ekosistem perangkat lunak terbaru dan daya tarik premium yang lebih kuat.

    Nintendo mengumumkan sejumlah judul game pendukung, termasuk “Mario Kart World”, versi update dari game “Zelda”, hingga katalog klasik GameCube untuk pengguna layanan Nintendo Online.

    Peluncuran Switch 2 dilakukan di tengah memanasnya tensi perdagangan antara AS dan China, setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif impor hingga 54%. Analis meyakini harga Switch 2 di AS mencerminkan penyesuaian terhadap dampak tarif tersebut.

    Perhatian investor kini tertuju pada kemampuan Nintendo untuk memastikan kelancaran suplai perangkat keras. Switch generasi pertama sebelumnya sempat terganggu akibat krisis rantai pasok global.

    “Dari laporan neraca perusahaan, tampaknya Nintendo menargetkan pengapalan lebih dari 10 juta unit di tahun pertama,” tulis analis Goldman Sachs Minami Munakata.

    Meski saham Nintendo sempat mencapai puncak tertingginya pada Februari lalu, nilai sahamnya turun 3% pada Kamis setelah pengumuman ini dirilis. Indeks Topix juga tercatat turun 3,5%.

    “Meski performa saham Nintendo telah melampaui pasar, kami menilai perangkat baru ini belum cukup kuat untuk membenarkan valuasi saat ini,” tulis Amir Anvarzadeh dari Asymmetric Advisors dalam catatannya.