Negara: Republik Rakyat Cina

  • Tak Terduga! Bacaan JK Soal ‘Isi Kepala’ Trump & Nasib AS

    Tak Terduga! Bacaan JK Soal ‘Isi Kepala’ Trump & Nasib AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI Ke 10 dan 12 Jusuf Kalla memprediksi desain perbaikan ekonomi AS yang disebut-sebut Presiden AS Donald Trump “Darurat Ekonomi Nasional “.

    Saat ini Amerika menerapkan menerapkan basis tarif impor sebesar 10% ke semua negara. Selain itu ada tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan yang besarannya berbeda, seperti Indonesia sebesar 32%.

    Menurut JK aturan itu akan membuat Amerika kehilangan daya beli masyarakat karena harga-harga barang yang diprediksi akan meningkat. Pasalnya banyak perusahaan Amerika yang sudah memindahkan basis produksinya ke luar negeri seperti ke Kanada, Meksiko, dan China.

    “Yang bayar (tarif) itu Amerika yang bayar. Tapi kemana uang itu, kemana jadi tarif itu kemana? bagi luar. Bayar hutang, dan kurangi pajak (dalam negeri),” katanya, di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Menurutnya pabrik mobil seperti Ford dan Chrysler berproduksi di Kanada, di Meksiko ada ada GM dan Fairway, dan Iphone di dibuat di China. JK memprediksi harga barang itu akan mengalami peningkatan di pasar Amerika Serikat.

    “Jadi rakyat Amerika nanti di mau beli barang sedikit mahal, tapi pajaknya dikurangi, jadi sebenarnya daya beli Amerika dia desain. Tidak terlalu turun,” katanya.

    Menurutnya kenaikan harga barang kemungkinan terjadi 5% – 10% tergantung dari negara mana impor barang tersebut. Sehingga prediksi JK kemungkinan pertumbuhan ekonomi Amerika hanya tumbuh secara konservatif.

    “Mungkin ekonomi Amerika biasa saja. Jadi isu ini isu pressure sebenarnya. Isu politik. Untuk menjaga daya saingnya Amerika. Supaya dia bisa berunding,” kata JK.

    (emy/mij)

  • BMKG Prakirakan Mayoritas Wilayah Alami Hujan Ringan-Sedang pada Hari Ini

    BMKG Prakirakan Mayoritas Wilayah Alami Hujan Ringan-Sedang pada Hari Ini

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada hari ini. 

    Prakirawan Yohanes menerangkan, secara umum daerah konvergensi memanjang dari pesisir barat Aceh, Selat Malaka, dari pesisir barat Sumatera Utara hingga Lampung, dari Laut Cina Selatan hingga Kalimantan Barat, pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Laut Natuna, Laut Halmahera hingga Sulawesi Utara, Maluku hingga Papua Barat Daya.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Medan, Jambi, Pangkal Pinang, Tanjung Selor, Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Mamuju, Kendari, Nabire, Merauke, dan Jayawijaya.

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Gorontalo, Palu, Makassar, Jayapura, Manokwari, Sorong, Ternate, dan Ambon.

    “Beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Mataram, Denpasar, Kupang, dan Manado,” jelasnya dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Antara, Sabtu, 5 April.  

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia barat Banten.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Lampung dan Maluku Tengah.

  • Imbas Tarif Trump, Bursa Wall Street Kehilangan US Triliun

    Imbas Tarif Trump, Bursa Wall Street Kehilangan US$5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA- Kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat bursa saham Wall Street lesu darah. Banyak investor khawatir perang dagang menjerumuskan perekonomian global ke jurang resesi.

    Dikutip dari Reuters, pada Jumat (5/4/2025), bursa Nasdaq jatuh ke pasar yang lesu karena investor khawatir perang dagang Presiden AS Donald Trump akan menjerumuskan dunia ke dalam resesi. Kurang dari 48 jam setelah Trump menaikkan hambatan tarif ke level tertinggi dalam lebih dari satu abad, memicu China membuat hambatan bea tambahan sebesar 34% pada terhadap semua impor AS.

    Harapan investor terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan menyelamatkan dengan mengisyaratkan kesiapan untuk memangkas suku bunga – seperti yang tampaknya ditekan Trump dalam unggahan media sosial sebelumnya hari itu – pupus, karena Powell menekankan “risiko tinggi” terhadap pertumbuhan dan inflasi.

    Pendekatan hati-hati ini semakin mengguncang Wall Street – penurunan 6% S&P 500 berarti kapitalisasi pasar indeks anjlok U$5 triliun hanya dalam dua hari. The Fed benar-benar terjepit, dihadapkan dengan risiko resesi yang meningkat pesat dan tekanan harga yang melonjak.

    Terdapat tren aksi jual pasar ekuitas, seiring anjloknya kepercayaan, dan prospek yang sangat tidak pasti, tidak akan menjadi kejutan total jika Fed memangkas suku bunga pada pertemuannya tanggal 6-7 Mei.

    Ini adalah penurunan terberat di seluruh saham global sejak pandemi pada 2020. Namun tidak seperti kejatuhan itu dan Krisis Keuangan Global pada 2008, kekacauan saat ini di Wall Street adalah hasil dari pilihan kebijakan yang jelas yang dibuat oleh pemerintah AS.

    Banyak analis memperkirakan hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ekonom di Barclays sekarang memperkirakan inflasi AS akan melebihi 4% tahun ini sementara PDB akan berkontraksi pada kuartal keempat, sebuah langkah yang “konsisten dengan resesi”.

    Seluruh dunia tidak akan luput dari rasa sakit. Ekonom di Citi mengatakan pertumbuhan zona euro akan turun hingga satu poin persentase tahun ini, yang mendorong blok tersebut ke ambang resesi, sedangkan China dapat mengalami pukulan serupa terhadap pertumbuhan PDB-nya, yang menurut mereka sudah melambat hingga sub-5%.

    Dengan permintaan global yang tiba-tiba melambat, jika tidak menyusut, harga minyak pada hari Jumat merosot lebih dari 6% untuk hari kedua berturut-turut. Harga minyak mentah Brent mencapai titik terendah dalam empat tahun mendekati US$62 per barel, dan sekarang turun 26% dari tahun lalu.

  • Bukti Amerika Menderita Gara-gara Trump: Semua Sahamnya Turun!

    Bukti Amerika Menderita Gara-gara Trump: Semua Sahamnya Turun!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla melihat dampak kebijakan baru Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor dapat merugikan masyarakatnya sendiri. Menurutnya hal ini juga sudah terlihat dari kinerja saham perusahaan AS.

    Seperti diketahui, Trump menerapkan basis tarif impor sebesar 10% ke semua negara. Selain itu ada tarif resiprokal atau timbal balik yang dikenakan, seperti Indonesia sebesar 32%.

    “Karena itu yang paling rugi nanti di Amerika sendiri, karena itu kenapa sahamnya naik itu 16 saham yang turun semua saham. Karena yang kena nanti pengusaha Amerika,” kata JK di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Sebabnya banyak perusahaan AS yang sudah memindahkan basis produksinya di luar negeri seperti di Kanada, Meksiko, hingga China.

    “Mobil di Kanada, padahal di sana pabriknya Ford, pabriknya Chrysler, di Meksiko pabriknya GM ada juga Fairway. Jadi juga (tarif impor) kena tetap. Ini Iphone semua, buatan mana? China, Amerika punya, tapi dibuat di China,” kata JK.

    Sehingga menurutnya adanya kebijakan baru banyak perusahaan AS yang akan membayarnya. Sementara di Indonesia hanya terdampak dari efeknya seperti daya beli di AS yang menurun.

    Pada perdagangan Jumat (4/4/2025) waktu setempat AS atau Sabtu dini hari di Indonesia (5/4/2025).

    Bursa saham tertekan akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump serta balasan China atas tarif tersebut. Hal ini bisa memicu perang dagang global yang bisa mengarah pada resesi.

    Bursa jatuh setelah Kementerian Perdagangan China menyatakan pada Jumat (4/4/2025) bahwa mereka akan memberlakukan tarif sebesar 34% pada semua produk AS. Pernyataan ini mengecewakan para investor yang sebelumnya berharap kedua negara akan berunding terlebih dahulu sebelum mengambil langkah balasan.

    Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 2.231,07 poin, atau 5,5%, ke level 38.314,86. Ini adalah penurunan terbesar sejak Juni 2020 selama masa pandemi.

    Koreksi ini juga memperpanjang tren negatif Dow Jones yang sudah anjlok 1.679 poin pada Kamis. Penurunan ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya Dow Jones kehilangan lebih dari 1.500 poin dalam dua hari berturut-turut.

    Indeks S&P 500 anjlok 5,97% ke level 5.074,08 yang menjadi penurunan terbesar sejak Maret 2020. Indeks acuan ini juga turun 4,84% pada Kamis dan kini telah turun lebih dari 17% dari titik tertingginya.

    Indeks Nasdaq Composite, yang menaungi banyak perusahaan teknologi yang menjual dan memproduksi produknya di China, merosot 5,8% ke angka 15.587,79.

    Penurunan ini memperpanjang tren negatifnya di mana indeks juga anjlok hampir 6% pada Kamis. Nasdaq sudah jatuh 22% dari rekor tertingginya di Desember 2024.

    Aksi jual besar-besaran terjadi di indeks S&P di mana hanya ada 14 saham anggota S&P 500 yang menguat kemarin. Indeks-indeks utama ditutup pada posisi terendahnya.

    (emy/mij)

  • Tarif Impor Trump Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok

    Tarif Impor Trump Bikin Harga Minyak Dunia Anjlok

    Jakarta

    Perusahaan jasa ladang minyak di Amerika Serikat (AS) siap-siap menghadapi pukulan karena tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump. Tarif tersebut mengacaukan rantai pasokan dan membuat harga minyak jatuh.

    Perusahaan jasa keuangan Morningstar menurunkan estimasi nilai wajarnya untuk tiga perusahaan jasa ladang minyak besar, SLB, Halliburton, dan Baker Hughes sebesar 3-6% setelah pengumuman tarif Trump pada hari Rabu lalu.

    Perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengalami penurunan pendapatan ladang minyak sebesar 2%-3% pada 2025. Untuk setiap dolar yang hilang dalam pendapatan, Morningstar memperkirakan tiga perusahaan besar dapat mengalami kerugian laba operasi sebesar US$ 1,25 – US$1,35.

    “Pipa, alat penyambung katup, batang pengisap akan terkena dampak tarif, yang akan dirasakan oleh tiga perusahaan besar khususnya yang memiliki strategi pengadaan multinasional,” kata Wakil Presiden Penelitian Rantai Rasokan Rystad Energy, Ryan Hassler, mengutip Reuters pada Sabtu (5/4/2025).

    Menurut data dari LSEG, saham SLB, perusahaan jasa minyak terbesar di dunia, anjlok 12% pada hari Jumat (4/4/2025) menjadi US$ 34,60, terendah sejak September 2022. Semenatra itu, saham Halliburton anjlok 10% menjadi lebih dari US$ 20, dan Baker Hughes anjlok 11% menjadi sekitar US$ 36,40.

    Trump memberlakukan tarif timbal balik pada hari Rabu, menerapkan bea masuk dasar sebesar 10% pada sebagian besar impor AS, dengan beberapa negara, termasuk China, menghadapi pungutan yang jauh lebih tinggi.

    Harga minyak anjlok pada Jumat setelah China, importir minyak mentah terbesar dunia, menaikkan tarif atas barang-barang AS, dalam eskalasi paling serius dalam perang dagang global yang membuat investor khawatir tentang resesi, dan penurunan permintaan minyak berikutnya.

    Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 8% dalam perdagangan kemarin sore, menuju penutupan terendah sejak pertengahan pandemi Covid-19 pada 2021. Harga minyak mentah acuan global Brent jatuh hingga US$ 64,03 per barel sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mencapai titik terendah US$ 66,90.

    “Jika kisaran harga per barel dari WTI yang lebih rendah US$ 60 per barel bertahan untuk jangka waktu yang lama, aktivitas di sektor serpih AS dapat menurun menjelang paruh kedua tahun ini,” kata Hassler.

    Bank investasi JP Morgan mengatakan bahwa pihaknya kini melihat peluang sebesar 60% bagi ekonomi global untuk memasuki resesi pada akhir tahun, naik dari 40% sebelumnya.

    “Tampaknya perdagangan global mulai ditutup sebagaimana yang kita ketahui, dan masa depan yang dekat ini sangat tidak pasti. Ancaman resesi menjadi perhatian utama, dan investor mulai menjauh dari aset berisiko seperti minyak dan ekuitas,” kata Tamas Varga, analis di PVM Oil Associates.

    (fdl/fdl)

  • Bukan RI, JK Sebut Rakyat Amerika yang Menderita Gara-gara Trump

    Bukan RI, JK Sebut Rakyat Amerika yang Menderita Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Ke 10 dan 12 Jusuf Kalla menyebut rakyat Amerika sendiri yang akan “menderita” karena kebijakan impor baru Presiden AS Donald Trump. Menurutnya masyarakat akan merasakan harga barang yang lebih mahal dari sebelumnya.

    Menurut JK, pengusaha dan konsumen AS yang akan menanggung beban kenaikan harga tarif impor dan tarif resiprokal atau timbal balik yang diterapkan. Sedangkan menurutnya tarif resiprokal yang ditetapkan terhadap Indonesia sebesar 32% tidak akan berdampak signifikan.

    “Yang bayar Amerika (tarif impor), yang bayar, yang masuk itu, yang bayar bukan kita. Kita efeknya saja,” kata JK di kediamannya, Sabtu (5/4/2025).

    Efek yang dimaksud yaitu daya beli Amerika diperkirakan akan menurun, karena harga barang yang semakin mahal.

    JK menjelaskan bahwa banyak perusahaan AS yang sudah memindahkan basis produksinya ke luar negeri seperti ke China, Kanada, dan Meksiko. Nantinya perusahaan itu akan menanggung biaya tarif impor untuk memasukkan barang ke negaranya.

    ” … yang kena nanti pengusaha Amerika yang kena sendiri. Dan juga di dunia ini yang kena juga Amerika. Contohnya di Kanada, padahal di sana pabriknya Ford, pabriknya Chrysler, di Meksiko pabriknya GM ada juga Fairway. Jadi jyga yang kena tetap,” katanya.

    “Ini Iphone buatan China, Amerika punya tapi dibuatnya di China,” kata JK.

    Hal ini juga terlihat dari banyaknya kinerja saham perusahaan Amerika Serikat yang anjlok karena kebijakan ini.

    “Karena itu yang paling rugi nanti di Amerika sendiri. Karena itu kenapa saham naik itu 16 saham, yang turun semua saham. karena yang kena nanti pengusaha Amerika, yang kena sendiri. Dan di dunia ini yang kena juga Amerika,” katanya.

    (emy/mij)

  • Penumpang Whoosh Rute Pendek Melonjak di Libur Lebaran, Harga Tiket Rp 75.000

    Penumpang Whoosh Rute Pendek Melonjak di Libur Lebaran, Harga Tiket Rp 75.000

    Jakarta

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatatkan peningkatan jumlah penumpang untuk rute-rute pendek Whoosh selama libur Lebaran. Salah satunya ada rute Halim-Karawang (PP), dengan harga tiket Rp 75.000 telah melayani lebih dari 6.500 penumpang.

    Whoosh sendiri memiliki beberapa rute pendek, antara lain Halim-Karawang dengan waktu tempuh hanya 15 menit, Padalarang-Tegalluar Summarecon hanya 14 menit, dan Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon hanya sekitar 20-30 menit.

    Tiket Whoosh rute Halim-Karawang serta Padalarang-Tegalluar Summarecon dan sebaliknya dikenakan tarif mulai dari Rp 75.000. Sedangkan rute Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon dan sebaliknya mulai dari Rp 125.000.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, kedua rute ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat yang ingin berwisata singkat atau mencoba pengalaman naik Whoosh untuk pertama kalinya, tanpa harus menempuh jarak jauh namun tetap merasakan kenyamanan dan kecepatan kereta cepat.

    “Kami mencatat adanya peningkatan signifikan pada masa libur Lebaran, termasuk pada rute-rute pendek. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berwisata sekaligus mencoba pengalaman naik Whoosh, terutama dengan tarif yang terjangkau dan perjalanan yang singkat namun tetap nyaman dan cepat,” ujar Eva, dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Pada musim libur Lebaran, rute Halim-Karawang (PP) telah melayani lebih dari 6.500 penumpang, dengan jumlah tertinggi mencapai 850 penumpang dalam satu hari. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan rata-rata hari biasa yang hanya sekitar 300 penumpang per hari.

    Sementara itu, rute Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon (PP) juga mengalami lonjakan serupa. Selama masa libur, rute ini telah digunakan oleh sekitar 10.000 penumpang, dengan puncak harian mencapai 1.500 penumpang. Angka ini naik tajam dari rata-rata 300 penumpang per hari di luar masa liburan.

    Rute pendek lainnya seperti Padalarang-Tegalluar Summarecon (PP) turut menunjukkan tren peningkatan. Selama periode libur Lebaran, rute ini telah melayani lebih dari 1.300 penumpang, dengan rekor harian mencapai 250 penumpang, melonjak drastis dari rerata hari biasa di sekitar 50 penumpang per hari.

    Destinasi wisata di sekitar stasiun juga semakin mendorong animo masyarakat. Di Karawang, penumpang Whoosh dapat mengunjungi The Grand Outlet, pusat perbelanjaan premium dengan berbagai produk menarik.

    Eva mengatakan, KCIC menyediakan shuttle gratis dari Stasiun Karawang ke outlet tersebut. Pada musim liburan kali ini, fasilitas tersebut dimanfaatkan oleh sekitar 500 penumpang per hari.

    Lalu di Padalarang, wisatawan bisa menjelajahi kawasan Kota Baru Parahyangan yang dipenuhi pusat kuliner, perbelanjaan, hotel, dan tempat rekreasi. Salah satu destinasi favorit, Wahoo Waterworld, memberikan diskon 10% tiket masuk bagi pemegang tiket Whoosh dan promo Buy 2 Get 1 setiap hari Jumat.

    Sedangkan di Stasiun Tegalluar Summarecon, penumpang bisa mengunjungi Masjid Al-Jabbar, menggunakan shuttle gratis dari stasiun ke Summarecon Mall Bandung dan Jatinangor Golf, atau melanjutkan perjalanan ke Trans Studio Mall Bandung. Di Trans Studio Mall, penumpang Whoosh dapat memperoleh diskon 5-50% untuk pembelian produk fesyen dan F&B di gerai tertentu.

    “Lonjakan pada rute pendek selama libur Lebaran menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat dalam memanfaatkan Whoosh untuk perjalanan singkat dan wisata. Dengan tarif terjangkau, konektivitas yang baik, serta berbagai promo di destinasi, Whoosh menjadi pilihan yang menyenangkan dan efisien untuk berlibur bersama keluarga,” kata Eva.

    (shc/ara)

  • Deretan Dampak Tarif Trump: China Membalas-Pasar Saham Anjlok

    Deretan Dampak Tarif Trump: China Membalas-Pasar Saham Anjlok

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan kebijakan tarif untuk 100 negara atau mitra dagang. Tarif tersebut merupakan balasan dari kebijakan tarif yang didapat oleh AS.

    Dampak dari kebijakan tersebut langsung terjadi. Dikutip dari CNBC, Sabtu (5/4/2025), China langsung membalas Trump. Barang-barang AS yang diekspor ke China akan dikenakan tarif balasan 34%.

    Kemudian, harga minyak diketahui anjlok dan menjadi yang terendah sejak pandemi COVID-19. Pasar saham juga merespons negatif, seperti pasar saham Eropa yang anjlok 2%, menjadi yang terburuk dalam 8 bulan terakhir. Kemudian pasar saham AS Dow Jones Industrial Average merosot 1.500 poin dua hari berturut-turut.

    Inflasi AS diperkirakan melonjak yang diperingatkan oleh Ketua The Federal Reserve Jerome Powell. Pertumbuhan ekonomi AS juga dikhawatirkan melambat.

    Namun, saat kebijakan itu diumumkan, Gedung Putih menyebut keputusan Trump akan sangat baik untuk masyarakat AS, demi kemakmuran, dan perdamaian bangsa tersebut.

    “Ini adalah minggu yang sangat sukses bagi rakyat Amerika karena Presiden Donald Trump terus mengejar kekuatan, kemakmuran, dan perdamaian tanpa henti dan meletakkan dasar bagi Amerika untuk menjadi pusat kekuatan global bagi generasi mendatang,” kata Gedung Putih.

    Dalam keterangan berbeda, Trump mengatakan bahwa kebijakan tarif tersebut merupakan tindakan yang berani untuk memberikan balasan setelah lama industri AS dihancurkan

    “Menerapkan rencana yang berani untuk perdagangan timbal balik saat mereka berupaya membalikkan dekade globalisasi yang telah menghancurkan basis industri kita,” tegasnya.

    (ada/ara)

  • Vietnam, Korsel, Jepang dkk Diproyeksi Alihkan Ekspor Baja dari AS ke RI

    Vietnam, Korsel, Jepang dkk Diproyeksi Alihkan Ekspor Baja dari AS ke RI

    Bisnis.com, JAKARTA — The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) memproyeksi sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Vietnam, Jepang dan Taiwan, akan mengalihkan ekspor produk baja ke Indonesia imbas tarif tinggi bea masuk ke Amerika Serikat (AS).

    Berdasarkan catatan IISIA, impor baja AS pada 2024 mencapai 26 juta ton, yang terutama dipasok oleh Kanada (7 juta), Brasil (4,1 juta), Meksiko (3,2 juta), Korea Selatan (2,5 juta), Vietnam (1,2 juta), Jepang (1 juta), Taiwan (0,9 juta), dan lainnya. 

    Chairman IISIA Akbar Djohan mengatakan, kinerja ekspor langsung produk baja Indonesia ke AS masih relatif kecil. Adapun, ekspor baja ke AS pada 2024 hanya 69.000 ton dari total 7,7 juta ton atau hanya kurang dari 1%. 

    “Sehingga dampak langsungnya terhadap ekspor baja baja Indonesia secara keseluruhan diperkirakan sangat kecil,” ujar Akbar kepada Bisnis, dikutip Sabtu (5/4/2025). 

    Tarif impor baja sebesar 25% telah dikenakan pemerintah AS pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump pertama yaitu pada Maret 2018 dengan target utama produk baja dari China. 

    Tarif 25% tersebut juga diberlakukan kembali ke semua negara, termasuk negara-negara sekutu AS oleh pemerintah Trump pada periode keduanya sejak Februari 2025, alhasil dampaknya semakin luas dan besar.

    “Kebijakan ini berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung yang sangat signifikan terutama pada dampak meningkatnya potensi ekspor dari berbagai negara, khususnya China, ke pasar Indonesia,” tuturnya. 

    Akbar menerangkan, dampak kebijakan tarif bea masuk 25% atas produk China sebenarnya telah terjadi sejak penerapan tarif bea masuk impor baja pertama pada 2018 yang berdampak pada peningkatan ekspor China ke Indonesia pada periode 2020 – 2024.

    Penerapan tarif bea masuk oleh pemerintah Trump pada periode kedua masa jabatannya diperkirakan akan semakin meluas dan besar mengingat tarif ini diberlakukan kepada semua negara (without exceptions or exemptions), termasuk negara dekat/sekutu AS seperti Kanada, Uni Eropa, Korea Selatan, Brasil, Meksiko, India dan berbagai negara lainnya. 

    “Dampak dari kebijakan inilah yang akan sangat signifikan mengingat produsen baja dari negara-negara tersebut akan mencari pasar baru di luar AS, termasuk Indonesia,” jelasnya. 

    Akbar juga menerangkan, dengan penerapan bea masuk tinggi, tidak ada produsen baja di dunia yang mampu melakukan ekspor ke AS dengan tetap mendapatkan keuntungan mengingat EBITDA margin industri baja global dalam dekade terakhir hanya berkisar 8-9% (McKinsey). 

    Artinya, produsen baja yang selama ini mengekspor produknya ke AS harus mengalihkannya ke negara lain, dalam hal ini Indonesia disebut akan menjadi sasaran empuk. 

    “Negara yang berpotensi besar mengalihkan produknya ke Indonesia adalah Korea Selatan, Vietnam, Jepang dan Taiwan yang merupakan eksportir utama produk baja ke Indonesia,” jelasnya. 

    Di samping itu, Akbar melihat beberapa negara telah mulai melakukan proteksi dari serbuan produk baja China pada 2024. Pemerintah Uni Eropa, India, Kanada, Brasil, Asean, bahkan Korea dan Jepang telah melakukan perlindungan bagi produsen baja. 

    Beberapa kebijakan perlindungan dari masing-masing negara tersebut yakni melalui kebijakan tarif impor, pemberlakuan kuota impor, trade remedies (antidumping, counter vailing duty/CVD), safeguard), serta instrumen perlindungan perdagangan lainnya (pemberlakuan standar produk dan standar lingkungan atau CBAM/Carbon Border Adjustment Mechanism).

    Lebih lanjut, kebijakan Trump ini dikhawatirkan akan semakin mendorong negara lainya untuk menutup pasar masing-masing dari produk baja China.

    “Proteksi ini akan mengakibatkan produsen baja China mengalihkan produknya dan mencari pasar yang lebih terbuka, termasuk Indonesia, dengan perlindungan trade remedies yang masih terbatas,” ujarnya. 

    Secara langsung, terdapat sejumlah dampak yang dirasakan oleh produsen baja nasional. Pertama, kehilangan pangsa pasar domestik, porsi impor terus mengalami kenaikan dan mencapai lebih dari 44% pada 2024.

    Kedua, penurunan harga yang sangat signifikan karena harga jual produk baja China sangat rendah akibat subsidi dan dukungan Pemerintah China lainnya. 

    Ketiga, beberapa produsen baja nasional melaporkan adanya kesulitan untuk melakukan penjualan di pasar domestik dan mengalami penurunan penjualan hingga hingga mencapai 20-30% pada tahun 2024. 

  • Dari Jawa hingga Korea Selatan, IKN Diserbu Pengunjung Saat Lebaran

    Dari Jawa hingga Korea Selatan, IKN Diserbu Pengunjung Saat Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com –  IKN diserbu pengunjung saat Lebaran 2025 jadi fenomena menarik belakangan. Selama masa libur Idulfitri 2025, ribuan orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga mancanegara datang ke Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk melihat langsung pembangunan kawasan pusat pemerintahan baru di Kalimantan Timur.

    Menurut Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, sejak 27 Maret hingga 5 April 2025, jumlah kunjungan ke IKN telah mencapai lebih dari 64.000 orang. Lonjakan terbesar terjadi usai Idulfitri, tepatnya pada 3 April, dengan jumlah pengunjung menembus 14.104 orang dalam sehari.

    “Antusias masyarakat sangat tinggi. Mereka datang bukan hanya dari Kalimantan, tapi juga dari Jawa, Sulawesi, dan berbagai wilayah lainnya. Bahkan ada yang datang dari Brunei, Malaysia, China, Eropa, dan Korea Selatan,” ujar Thomas di Kota Nusantara, Sabtu (5/4/2025) dikutip Antara. 

    IKN – (Beritasatu.com/Instagram Nyoman_nuarta)

    Rangkaian data harian menunjukkan lonjakan yang konsisten. Pada 1 April tercatat 8.219 pengunjung, naik menjadi 12.958 orang pada 2 April, lalu memuncak di 14.104 pengunjung pada 3 April. Meski sempat menurun sedikit, angka kunjungan pada 4 April tetap tinggi di 10.215 orang dan kembali naik menjadi 12.307 pengunjung pada 5 April.

    Fenomena IKN diserbu pengunjung saat Lebaran ini turut didukung oleh berbagai pihak yang bekerja siaga selama libur panjang. Pelayanan di lapangan melibatkan petugas dari Otorita IKN, aparat TNI dan Polri, hingga relawan dari masyarakat sekitar.

    “Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga mereka, meski di masa libur Lebaran, demi menyambut masyarakat yang antusias berkunjung ke IKN,” kata Troy Pantouw, Staf Khusus Kepala Otorita IKN.

    Tak hanya pembangunan gedung pemerintahan, infrastruktur pendukung juga menjadi daya tarik tersendiri. Jembatan Pulau Balang, yang menjadi salah satu jalur utama menuju IKN, kini menjadi simbol penghubung baru antara Kalimantan dan masa depan Nusantara. Jembatan ini merupakan cable stayed terpanjang kedua di Indonesia setelah Suramadu.

    Selain itu, Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3B, dan 5A juga dibuka khusus satu arah untuk kendaraan golongan I selama musim mudik dan balik Lebaran, memberikan akses lebih mudah menuju kawasan inti pemerintahan.

    Melihat antusiasme luar biasa ini, jelas bahwa IKN diserbu pengunjung saat Lebaran bukan sekadar destinasi wisata, melainkan simbol dari harapan dan rasa penasaran masyarakat akan masa depan Indonesia.