Negara: Republik Rakyat Cina

  • Menuju Rp18.000? Rupiah Tertekan Hebat, Ancaman Krisis Semakin Nyata

    Menuju Rp18.000? Rupiah Tertekan Hebat, Ancaman Krisis Semakin Nyata

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Indonesia saat ini berada dalam ancaman ekonomi global. Salah satu datang dari perang dagang yang makin panas.

    Hal itu menyusul pengumuman tarif balasan Tiongkok pada Amerika Serikat (AS) sebesar 34%, makin menenggelamkan pasar keuangan global dalam kepanikan.

    Ini tentunya menjadi pemantik dana global keluar secara masif dari aset-aset berisiko, juga dari pasar negara berkembang.

    Dampak besarnya tentunya terlihat dari Rupiah yang angkanya cukup mengkhawatirkan.

    Mengacu data realtime Bloomberg pada pukul 20:48 WIB, kontrak rupiah NonDeliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di pasar luar negeri, ambles menjebol Rp17.006/US$.

    Tekanan makin besar dan pada 21:07 WIB, rupiah NDF menembus Rp17.012/US$, mencerminkan penurunan 1,63% dibanding posisi sebelumnya. Pergerakan rupiah di pasar offshore acapkali menentukan tren gerak rupiah di pasar spot.

    Salah satu netizen di media sosial X dengan akun @BosPurba menyoroti tajam terkait hal ini.

    Menurutnya batas terbaik untuk Rupiah berada diangka 18 ribu, karena itu angka saat ini terbilang mengkhawatirkan.

    “Menurut senior gw, batas psikologisnya di 18 ribu,” tulis akun tersebut.

    Dan jika hal ini terjadi, maka hal besar bisa terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah goncangan ekonomi yang berdampak ke politik.

    “klo itu terjadi ya harus siap-siap dengan goncangan ekonomi sekaligus politik!,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Produsen Mobil China Ketiban ‘Durian Runtuh’ Imbas Kebijakan Trump

    Produsen Mobil China Ketiban ‘Durian Runtuh’ Imbas Kebijakan Trump

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah mengumumkan kebijakan tarif sebesar 25 persen untuk kendaraan dan suku cadang impor. Menariknya, langkah tersebut justru bisa menguntungkan produsen otomotif dari negara kompetitor seperti China.

    Disitat dari Aljazeera, Gedung Putih menilai kebijakan tarif impor bisa melindungi industri otomotif, memperkuat basis industri dan rantai pasok Amerika Serikat. Pada tahun lalu, impor kendaraan dan suku cadang mereka ke Meksiko, Jepang, Jerman, Korea dan Kanada mencapai US$ 475 miliar atau nyaris Rp 8 ribu triliun!

    ‘Ruang gerak’ produsen otomotif China di Amerika Serikat mulai terbatas sejak Trump mengumumkan perang dagang pertama pada tujuh tahun silam. Ketika itu, dia mengenakan tarif untuk barang-barang China senilai US$ 380 miliar atau Rp 6.200 triliun.

    Pabrik mobil listrik Xiaomi di China. Foto: Doc. Xiaomi.

    Mulai 2027, AS juga akan melarang penjualan perangkat keras atau perangkat lunak yang terhubung ke kendaraan buatan China dengan alasan keamanan nasional. Sistem itu, yang umum ditemukan di kendaraan listrik, memungkinkan kendaraan untuk bertukar data melalui Bluetooth, Wi-Fi atau satelit.

    Wakil Presiden AutoForest Solutions, Sam Fiorani mengatakan, produsen mobil China tak akan dirugikan dengan kebijakan impor Trump. Mereka, kata Fiorani, justru akan mendapat keuntungan jangka panjang.

    “Dengan merek Eropa, Jepang, dan Korea Selatan yang terbebani secara finansial oleh AS, merek China kini telah melemahkan pesaing. Biaya berbisnis di AS akan merugikan setiap produsen mobil di pasar itu, tetapi produsen China tidak bergantung pada AS untuk pendapatan signifikan,” ujar Fiorani, dikutip Senin (7/4).

    BYD Seal Hybrid. Foto: Doc. BYD.

    Keuntungan yang paling terlihat jelas, kata Fiorani, merupakan pasar kendaraan listrik. China merupakan rumah bagi enam dari 10 produsen mobil listrik dengan penjualan tertinggi di dunia.

    Tu Le selaku pendiri dan direktur pelaksana Sino Auto Insights menjelaskan, kebijakan tarif Trump dan dorongan terhadap manufaktur dalam negeri di AS dapat membuat merek AS kurang kompetitif dalam jangka panjang, yang akhirnya akan menguntungkan China.

    “Kenyataannya, jika keadaan terus berlanjut seperti ini di industri otomotif AS, industri itu bisa jadi tidak kompetitif dalam empat tahun. Alih-alih berinvestasi dalam energi bersih atau infrastruktur pengisian daya, mereka justru berfokus untuk membawa pabrik-pabrik kembali ke Amerika Serikat,” kata Lu.

    Meski produsen mobil asal China akan ketiban ‘durian runtuh’, namun produsen suku cadang justru akan menemukan tantangan cukup berat. Sebab, industri terkait masih cukup tergantung dan bersinggungan dengan produsen asal Amerika Serikat.

    “Produsen mobil China tidak banyak menjual di AS, terutama karena tarif tinggi untuk kendaraan listrik, yang cenderung didominasi merek China. Namun, produsen suku cadang mobil China secara historisn masih menganggap AS sebagai pasar utama,” kata Nick Marro selaku ekonom utama untuk Asia di Economist Intelligence Unit.

    (sfn/din)

  • Pengusaha Alas Kaki dan Tekstil Minta Perlindungan Pemerintah terkait Tarif Trump

    Pengusaha Alas Kaki dan Tekstil Minta Perlindungan Pemerintah terkait Tarif Trump

    loading…

    Ketua Umum Himpunan Pengusaha Alas Kaki Nasional David Chalik memberikan keterangan di Jakarta, Senin (7/4/2025). Industri lokal berharap pemerintah memberikan dukungan pasar penjualan dalam negeri terkait kebijakan tarif Trump. Foto: Ist

    JAKARTA – Dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang dikeluarkan Presiden Donald Trump terhadap negara lain termasuk Indonesia berdampak terhadap dunia industri Indonesia dengan spiral doom effect dan pelaku UMKM .

    Dampak dari reciprocal tarif yang diterapkan AS dan balasan China yang menerapkan tarif baru terhadap AS akan berdampak secara langsung terhadap Indonesia, salah satunya besarnya potensi dibanjiri barang-barang luberan produksi China dan Vietnam di dalam negeri yang seharusnya dikirimkan ke AS.

    “Dan ini sangat membahayakan bagi dunia industri terutama UMKM di bidang alas kaki dan tekstil,” ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Alas Kaki Nasional David Chalik di Jakarta, Senin (7/4/2025).

    Hal ini termasuk jika hasil negosiasi dengan AS membuka peluang masuknya barang impor dari AS ke Indonesia. Jika pemerintah salah mengambil kebijakan akan terjadinya percepatan deindustrialisasi khususnya bidang tekstil dan alas kaki di dalam negeri.

    “Indonesia harus membuat kesepakatan dengan AS dan khususnya China serta Vietnam agar membatasi importasi dengan kuota tertentu khususnya bagi barang jadi (alas kaki dan tekstil),” kata Chalik yang juga Wakil Ketua Komisi Tetap Bidang Industri Kadin Indonesia Komisi Pengembangan Industri Persepatuan.

    Bagi dunia usaha industri alas kaki dengan pasar lokal dalam mengatasi ancaman tersebut maka pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan dukungan bagi produsen alas kaki dalam negeri cluster pasar penjualan di dalam negeri dengan usulan sebagai berikut.

    Pertama, permudah importasi komponen pendukung produksi yang tidak tersedia di Indonesia.

    Kedua, revisi HS code importasi barang pendukung produksi.

    Ketiga, berlakukan trade barrier bagi barang importasi khususnya barang jadi (alas kaki dan tekstil). Diikuti pembatasan kuota barang impor khususnya bagi barang jadi (sepatu, tekstil) yang sudah tersedia dan diproduksi dalam negeri.

  • Emas Tak Lagi Berkilau tetapi Masih Prospektif

    Emas Tak Lagi Berkilau tetapi Masih Prospektif

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melemah tajam sekitar 2,5% ke level US$ 3.020 per ons troi pada perdagangan Jumat (4/4/2025). Penurunan ini membuat harga logam mulia tersebut menyentuh titik terendah dalam sepekan dan semakin menjauh dari rekor tertingginya yang tercapai di awal pekan.

    Berdasarkan data dari Trading Economics, tekanan terhadap harga emas terjadi seiring dengan gelombang aksi jual di pasar keuangan global. Sentimen negatif muncul akibat meningkatnya tensi perdagangan internasional, terutama setelah langkah balasan China yang mengenakan tarif impor sebesar 34% terhadap seluruh produk asal Amerika Serikat.

    Langkah ini disebut sebagai tanggapan terhadap kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Kondisi tersebut menambah kekhawatiran atas stabilitas ekonomi global dan potensi lonjakan inflasi, yang berdampak pada gejolak pasar.

    Sejumlah analis berpendapat bahwa pelemahan emas kali ini bukan karena faktor fundamental logam mulia itu sendiri, melainkan karena investor melakukan aksi jual untuk menutup kerugian di aset-aset lain, menyusul gelombang margin call yang menyeret pasar saham global.

    Di sisi lain, meskipun emas menunjukkan resiliensi terhadap efek langsung dari perang dagang, lonjakan pasokan emas di gudang-gudang COMEX di AS turut menekan harga. Peningkatan stok ini dipicu oleh kekhawatiran hambatan distribusi akibat kebijakan tarif yang sedang berlangsung.

    Meski melemah dalam jangka pendek, harga emas masih membukukan kenaikan mingguan sekitar 1% pada pekan lalu dan menjadi penguatan lima minggu berturut-turut. Sejak awal 2025, harga emas telah meningkat sekitar US$ 394,44 per ons troi atau setara 15,03%.

    Tercatat, rekor tertinggi sepanjang masa terjadi pada April 2025 dengan harga emas menyentuh US$ 3.167,77 per ons troi.

    Sementara itu, model proyeksi dari Trading Economics memperkirakan harga emas akan stabil di kisaran US$ 3.075,97 pada akhir kuartal ini, dan berpotensi naik ke US$ 3.195,64 dalam 12 bulan mendatang.

  • IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran? Pasar Global Bergejolak Akibat Tarif Impor AS

    IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran? Pasar Global Bergejolak Akibat Tarif Impor AS

    PIKIRAN RAKYAT – Setelah penutupan panjang selama masa libur Lebaran sejak 28 Maret 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan kembali dibuka pada Selasa, 8 April 2025. Sorotan utama tertuju pada kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berpotensi mengalami tekanan tajam akibat ketegangan perdagangan global, khususnya imbas kebijakan tarif impor agresif dari Amerika Serikat terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    IHSG Melemah Secara Tahunan, Risiko Global Meningkat

    Sebelum libur panjang, IHSG ditutup menguat tipis 0,59 persen ke posisi 6.510,62. Namun secara year to date (YTD), indeks ini masih mencatatkan pelemahan signifikan sebesar 8,04 persen. Sentimen negatif global yang berkembang selama pasar domestik tidak aktif menjadi faktor utama yang berpotensi membebani IHSG pada hari pertama perdagangan pasca-libur.

    Sementara itu, berdasarkan data perdagangan terakhir pada Senin, 7 April 2025 pukul 09.58 WIB, IHSG tercatat berada di level 5.991,62, atau turun sebesar 480,73 poin (7,43 persen). Angka ini mencerminkan simulasi tekanan pasar, bukan hasil perdagangan resmi, mengingat bursa Indonesia masih dalam masa libur. Data tersebut menjadi indikasi bahwa pelaku pasar cenderung bersikap waspada menjelang pembukaan kembali perdagangan.

    Kebijakan Tarif Impor AS dan Reaksi Pasar Global

    Ketegangan perdagangan internasional kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat menerapkan kebijakan tarif impor tinggi terhadap berbagai negara mitra dagang, termasuk Indonesia. Langkah tersebut langsung memicu reaksi keras dari China, yang membalas dengan menerapkan tarif sebesar 34 persen atas seluruh produk asal Amerika Serikat.

    Selama periode 27 Maret hingga 4 April 2025, ketika bursa Indonesia libur, pasar saham global mengalami gejolak. Di kawasan Asia, fluktuasi masih relatif terkendali. Namun di Amerika Serikat dan Eropa, pelemahan terjadi secara masif. Indeks Nasdaq tercatat merosot hingga 11,44 persen, S&P 500 turun 10,53 persen, dan Dow Jones terkoreksi 9,26 persen. Di Eropa, DAX di Jerman melemah hampir 5 persen, sementara indeks lainnya seperti CAC di Prancis dan IBEX di Spanyol juga mencatatkan penurunan signifikan.

    Sementara itu, indeks di kawasan Asia menunjukkan performa bervariasi. Nikkei 225 di Jepang turun 6,48 persen, Hang Seng di Hong Kong merosot 9,74 persen, dan KOSPI di Korea Selatan terkoreksi 4,39 persen. Indeks Komposit Shanghai (SSE) juga mengalami penurunan sebesar 5,86 persen. Di dalam negeri, indeks-indeks utama seperti IDX30, LQ45, IDX Growth30, dan Sri-Kehati diperkirakan akan mengikuti arah negatif tersebut, dengan potensi penurunan masing-masing lebih dari 13 persen.

    Nilai Tukar Rupiah Mengalami Tekanan Berat

    Selain faktor eksternal dari pasar saham global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tekanan berat. Dolar AS diperdagangkan mendekati level Rp17.000 di beberapa bank. Kondisi ini memperburuk sentimen pasar, terutama terhadap emiten yang sensitif terhadap fluktuasi mata uang asing.

    Bank Indonesia telah mengantisipasi potensi gejolak nilai tukar melalui strategi triple intervention, yaitu intervensi di pasar valuta asing pada transaksi spot, penggunaan skema Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pengelolaan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Langkah ini diambil guna menjaga likuiditas valas, stabilitas rupiah, serta kepercayaan pasar menjelang pembukaan perdagangan.

    Prospek dan Rekomendasi Menjelang Pembukaan Pasar

    Pembukaan perdagangan BEI pada 8 April 2025 diprediksi akan dibayangi tekanan dari faktor eksternal, meskipun beberapa analis memproyeksikan bahwa penurunannya tidak akan separah bursa Eropa dan Amerika. Pasar Asia sejauh ini menunjukkan daya tahan yang relatif lebih kuat terhadap kebijakan proteksionisme AS.

    Beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh pelaku pasar dalam menghadapi pembukaan bursa antara lain:

    Meninjau ulang portofolio dengan fokus pada saham defensif, seperti sektor barang konsumsi primer, kesehatan, dan utilitas yang cenderung lebih stabil di tengah gejolak eksternal. Memperhatikan perkembangan nilai tukar dan kebijakan Bank Indonesia sebagai indikator penting untuk emiten berbasis ekspor-impor serta perusahaan yang memiliki beban utang valas tinggi. Melakukan akumulasi secara bertahap pada saham-saham fundamental kuat yang mengalami koreksi harga besar, sebagai bagian dari strategi jangka menengah hingga panjang. Menghindari aksi jual panik, mengingat reaksi emosional terhadap sentimen global justru bisa berdampak negatif terhadap portofolio investasi. Memanfaatkan instrumen alternatif seperti obligasi pemerintah atau reksa dana pendapatan tetap, guna menjaga stabilitas dan diversifikasi aset.

    Situasi pasar yang berkembang pasca-libur panjang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi investor yang mampu bersikap rasional dan analitis. Ketidakpastian global yang meningkat akibat ketegangan dagang perlu terus dipantau, namun langkah stabilisasi domestik seperti intervensi mata uang dan penguatan koordinasi kebijakan fiskal-moneter bisa menjadi bantalan penting untuk mengurangi dampaknya terhadap pasar modal Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nilai Tukar Rupiah Nyaris Dekati Rp 17.000 Per Dolar AS

    Nilai Tukar Rupiah Nyaris Dekati Rp 17.000 Per Dolar AS

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) nyaris dekati Rp 17.000 per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi di tengah mayoritas mata uang Asia yang bervariasi.

    Melansir Bloomberg, rupiah hingga pukul 09.10 WIB di pasar spot exchange turun 269 poin atau 1,62% hingga mencapai Rp 19.921 per dolar AS.

    Saat nilai tukar rupiah turun, mata uang Asia juga melemah, yakni dolar Singapura turun 0,09% menjadi 1,24 dolar Singapura per dolar AS, dolar Taiwan turun 0,78% menjadi 33,2 dolar Taiwan per dolar AS, won Korea melemah 0,47% menjadi 1,468 won per dolar AS, dan yuan China turun 0,45% menjadi 7,3 yuan per dolar AS.

    Sementara, saat nilai tukar rupiah turun, beberapa mata uang Asia naik, seperti yen Jepang menguat 0,35% menjadi 146,4 yen per dolar AS, dolar Hong Kong naik tipis 0,04% jadi  7,7 dolar Hong Kong per dolar AS, dan rupe India naik 0,24% menjadi 85,23 rupe per dolar AS.

    Nilai tukar rupiah menjadi sorotan setelah AS menerapkan kebijakan tarif resiprokal (Reciprocal Tariff). Menurut Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan, kebijakan tersebut berpotensi memberikan tekanan terhadap posisi rupiah terhadap dolar AS.

    “Beruntung saat ini kita masih dalam masa libur, jadi dampak langsung terhadap nilai tukar rupiah belum terlihat secara konkret. Meskipun sebelumnya sempat terjadi pelemahan, tetapi ada tanda-tanda pemulihan kembali,” ujarnya dalam diskusi publik bertajuk “Waspada Genderang Perang Dagang” yang diselenggarakan oleh Indef di Jakarta beberapa waktu lalu.

    Fadhil menjelaskan bahwa kebijakan tarif resiprokal dapat membuat harga barang impor yang masuk ke pasar Amerika Serikat menjadi lebih mahal.

    Kenaikan harga tersebut bisa memicu lonjakan inflasi di Negeri Paman Sam. Dalam kondisi seperti ini, Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kemungkinan akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga atau menunda pemotongan suku bunga sebagai langkah pengendalian inflasi.

    Jika inflasi di AS meningkat dan disertai dengan kenaikan suku bunga The Fed, hal ini bisa menimbulkan aliran modal keluar (capital outflow) dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Situasi ini akan menjadikan instrumen keuangan AS, seperti obligasi, lebih menarik bagi investor global.

    Aliran modal yang keluar dari pasar domestik berpotensi memperlemah nilai tukar rupiah, terutama jika tidak diimbangi oleh langkah-langkah stabilisasi dari otoritas moneter Indonesia.

  • Habiskan Belasan Triliun dalam 3 Minggu, AS Masih Tak Becus Lemahkan Houthi – Halaman all

    Habiskan Belasan Triliun dalam 3 Minggu, AS Masih Tak Becus Lemahkan Houthi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) dilaporkan masih gagal melemahkan kelompok Houthi di Yaman meski sudah menggelontorkan dana hampir $1 miliar atau Rp16,7 triliun dalam tiga minggu.

    Serangan-serangan AS hanya berdampak kecil terhadap kemampuan kelompok yang dibekingi oleh Iran itu.

    Dalam serangan tanggal 15 Maret lalu, AS sudah menggunakan rudal jarak jauh JASSM, JSOW, dan rudal Tomahawk.

    Di samping itu, AS mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 dan satuan tempur kapal induk lainnya untuk memerangi Houthi.

    Namun, tiga narasumber yang didapatkan CNN menyebut serangan-serangan AS masih berdampak kecil terhadap Houthi.

    Salah satu narasumber berujar, Kementerian Pertahanan (Kemenhan AS) barangkali akan meminta tambahan pendanaan dari Kongres AS untuk meneruskan operasi militer melawan Houthi. Namun, diperkirakan tambahan itu tidak akan diberikan.

    RUDAL BALISTIK – Tangkap layar Khaerni, Selasa (25/3/2025) menunjukkan peluncurkan rudal balistik kelompok Houthi dari Yaman yang menargetkan Tel Aviv, Israel. Houthi menegaskan, entitas Israel dan Israel menjadi sasaran serangan yang sah seiring dilakukannya lagi agresi militer Israel di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Wakil Presiden AS J.D. Vance minggu lalu juga menyebut operasi militer itu sebagai suatu “kesalahan”.

    Para pejabat Staf Gabungan, Komando Pusat, Komando Indo Pasifi, dan Kementerian Luar Negeri tempo hari mengklaim serangan AS telah menewaskan beberapa pemimpin Houthi dan sejumlah fasilitas militernya.

    Akan tetapi, mereka mengakui, Houthi masih bisa memperkuat bunker pertahanannya dan menjaga gudang senjata di bawah tanah.

    Seorang pejabat keamanan mengatakan susah untuk mengetahui dengan pasti berapa senjata yang masih dimiliki Houthi.

    “Mereka sudah menghancurkan sejumlah fasilitas, tetapi belum berdampak pada kemampuan Houthi untuk terus menyerang kapal di Laut Merah atau menembak jatuh drone AS,” kata salah satu narasumber yang mengetahui operasi itu.

    Belum diketahui sampai kapan AS melanjutkan serangannya. Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan serangan itu bakal terus dilakukan hingga Houthi berhenti menyerang kapal.

    Meski AS sudah berminggu-minggu melancarkan serangan, Houthi tetap meluncurkan rudal dan drone di Laut Merah. Awal pekan kemarin Houthi juga kembali menjatuhkan drone mahal MQ-9 Reaper milik AS.

    Namun, seorang pejabat pertahanan AS lainnya mengatakan serangan rudal balistik Houthi ke Israel sudah berkurang setelah AS melancarkan operasi militer yang menargetkan Houthi. Dia mengatakan serangan AS membuat Houthi kesusahan berkomunikasi dan melakukan serangan akurat.

    Operasi militer besar AS terhadap Houthi turut membuat beberapa pejabat AS di Komando Indo Pasifik kecewa.

    Mereka mengeluh karena senjata jarak jauh dihabiskan oleh CENTCOM untuk menyerang Houthi. Padahal, senjata itu akan sangat penting jika perang melawan Tiongkok meletus.

    Seorang pejabat pertahanan lainnya merasa kekhawatiran itu dibesar-besarkan.

    “Kami mengerahkan amunisi presisi dalam setiap serangan. Kami punya wewenang untuk menggunakan kemampuan penuh pasukan kami di Timur Tengah untuk melawan Houthi,” kata dia.

    Adapun Houthi mulai menyerang kapal-kapal terafiliasi Israel di Laut Merah sebulan setelah perang di Jalur Gaza meletus. Houthi menyebutnya sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina.

    Lalu, AS dan Inggris melancarkan serangan militer ke Yaman untuk membantu Israel.

    Jumat lalu juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya menargetkan kapal induk AS Harry S. Truman dan kapal perang yang mendampinginya.

    Saree menyebut Houthi akan terus memikul kewajibannya terhadap rakyat Palestina terlepas dari apa pun yang terjadi.

    Dikutip dari The Cradle, Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan setidaknya ada 61 warga sipil yang tewas dan 139 lainnya terluka akibat serangan udara AS di Yaman sejak tanggal 15 Maret.

  • Respons Tarif Impor Trump, Airlangga: Indonesia Pilih Diplomasi

    Respons Tarif Impor Trump, Airlangga: Indonesia Pilih Diplomasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan membalas kebijakan tarif impor resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Berbeda dengan langkah Pemerintah Tiongkok yang langsung menerapkan tarif 34 persen untuk seluruh produk asal AS, Indonesia memilih jalur diplomasi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan saat ini pemerintah tengah memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, serta menjalin komunikasi intensif dengan United States Trade Representative (USTR), US Chamber of Commerce, dan negara mitra strategis lainnya.

    “Koordinasi ini bertujuan memastikan setiap kebijakan mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif dan tetap selaras dengan kepentingan nasional,” ujar Airlangga dalam pernyataan resminya melalui akun media sosial pada Senin (7/4/2025).

    Menurutnya, Indonesia memilih untuk tidak mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif tersebut. Sebaliknya, Pemerintah akan mengedepankan pendekatan diplomatik dan negosiasi demi mencari solusi yang saling menguntungkan.

    Airlangga menegaskan, pendekatan ini dipilih dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, sekaligus menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

    Pemerintah juga mencermati potensi dampak kebijakan tarif impor Trump terhadap sejumlah sektor industri padat karya berorientasi ekspor, seperti industri pakaian jadi (apparel) dan alas kaki. Kedua sektor ini dinilai rentan terhadap fluktuasi pasar global.

    “Dalam rangka menjaga daya saing dan keberlangsungan usaha, Pemerintah akan menyiapkan insentif yang tepat sasaran,” tambahnya.

    Airlangga menekankan pentingnya koordinasi dengan pemangku kepentingan, termasuk asosiasi pelaku usaha, untuk memastikan aspirasi industri dalam negeri turut menjadi bagian dari perumusan kebijakan.

    Selain itu, evaluasi fiskal dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kebijakan tetap sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan menjaga stabilitas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam jangka menengah dan panjang.

    Sebagai langkah strategis, Pemerintah juga akan memaksimalkan potensi pasar Uni Eropa sebagai alternatif ekspor setelah Amerika Serikat dan Tiongkok.

    “Eropa adalah pasar terbesar kedua setelah AS dan China. Pemerintah akan menyiapkan langkah-langkah untuk menyambut pembukaan pasar ini secara optimal,” tutup Airlangga terkait tarif impor Trump.

  • Bertemu Anwar Ibrahim, Presiden Prabowo Bahas Dampak Tarif Impor Trump

    Bertemu Anwar Ibrahim, Presiden Prabowo Bahas Dampak Tarif Impor Trump

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dalam kunjungan silaturahmi Idulfitri 2025 di kediaman resmi PM Anwar, kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, pada Minggu (6/4/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin itu membahas berbagai isu strategis, termasuk dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump terhadap negara-negara ASEAN.

    “Kami berbincang mengenai isu-isu serantau yang penting, termasuk dampak tarif baru yang diterapkan Amerika Serikat terhadap negara-negara ASEAN. Kami juga membahas tindakan bersama dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat di Myanmar yang terdampak bencana gempa baru-baru ini,” ujar PM Anwar dalam unggahan media sosial resminya.

    Meski tidak memerinci isi diskusi lebih lanjut, baik PM Anwar Ibrahim maupun Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya kerja sama regional dalam menghadapi tantangan global. Presiden Prabowo belum memberikan pernyataan resmi terkait pembahasan tersebut, khususnya mengenai respons ASEAN terhadap kebijakan tarif impor Trump.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penerapan tarif dasar 10% untuk semua produk impor ke AS. Selain itu, tarif lebih tinggi akan diberlakukan bagi sejumlah negara mitra dagang. Beberapa negara yang diterapkan tarif impor lebih tinggi dari 10%, antara lain China (34%), Uni Eropa (20%), Indonesia (32%), dan Vietnam (46%).

    Sementara itu, negara-negara ASEAN lainnya yang juga dikenakan tarif impor Trump, yakni Filipina (17%), Singapura (10%), Malaysia (24%), Kamboja (49%), dan Thailand (36%).

    Seusai bertemu Presiden Prabowo, PM Anwar Ibrahim menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia.

    “Semoga semangat Idulfitri terus memperkuat hubungan persaudaraan dan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia, demi keamanan dan kesejahteraan serantau,” katanya.

    Dalam dokumentasi yang dirilis oleh Kantor Perdana Menteri Malaysia, terlihat Presiden Prabowo mengenakan batik cokelat tua dan kopiah saat bertemu PM Anwar Ibrahim. Keduanya tampak akrab bersalaman dan langsung menuju ruang pertemuan untuk melakukan pembicaraan tertutup.

    Seusai pertemuan, PM Anwar Ibrahim turut mengantarkan Presiden Prabowo Subianto hingga ke mobil dinasnya. Keduanya kembali berbincang ringan sebelum Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke kompleks Bunga Raya, Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), untuk kembali ke Jakarta.

    Saat bertemu PM Anwar Ibrahim, dalam kunjungan ke Malaysia, Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah.

  • Efek Tarif Trump, Uang Ratusan Triliun Juragan Tekno Raib

    Efek Tarif Trump, Uang Ratusan Triliun Juragan Tekno Raib

    Jakarta

    Kekayaan gabungan 500 orang terkaya di dunia langsung anjlok hingga USD 208 miliar atau setara Rp 3.444 triliun pasca penerapan tarif terbaru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Para pemimpin perusahaan teknologi, seperti Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, hingga Elon Musk termasuk yang kena imbasnya.

    Menurut Bloomberg Billionaire Index, penurunan kekayaan miliarder tersebut merupakan yang terbesar keempat kurun waktu satu hari dalam sejarah 13 tahun, dan yang terbesar sejak puncak pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.

    Berdasarkan laporan terkini seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (7/4/2025) disebutkan bahwa lebih dari separuh dari orang tajir dunia ini mengalami penurunan kekayaan dengan rata-rata sebesar 3,3%. Miliarder AS yang paling terpuruk dialami oleh Mark Zuckerberg yang merupakan pemimpin Meta, induk perusahaan dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

    Zuckerberg mengalami penurunan 9% yang menyebabkan kerugian sebesar USD 17,9 miliar atau sekitar Rp 296 triliun. Padahal, gerak saham Meta masuk indeks Magnificent Seven yang terdiri dari saham-saham teknologi besar.

    Nasib juga dialami oleh Jeff Bezos. Perusahaan Amazon yang didirikan Bezos ini sahamnya runtuh 9% yang mengakibatkan kekayaan pribadinya kehilangan sampai USD 15,9 miliar atau sekitar Rp 263 triliun. Adapun, penurunan tersebut terbesar sejak April 2022 dan lebih dari 25% dari puncaknya di Februari.

    Elon Musk yang sejak Pilpres AS secara vokal mendukung Donald Trump juga kena getahnya karena kekayaan miliknya raib sampai USD 110 miliar sepanjang tahun ini, termasuk USD 11 miliar atau Rp 182 triliun sejak Trump mengumumkan tarif bea terbaru.

    Sebagai informasi, Donald Trump telah resmi mengumumkan tarif impor baru untuk sejumlah negara dengan besaran yang berbeda. Tarif resiprokal atau tarif timbal balik itu menyasar sejumlah negara seperti China, Vietnam, hingga Indonesia.

    Dikutip dari The New York Times, Kamis (3/4), setidaknya ada 100 mitra dagang yang terkena tarif baru. Beberapa negara terkena tarif cukup besar, seperti China 34%, Vietnam 46%, Kamboja 49%, Taiwan 32%, India 26%, hingga Korea Selatan 25%.

    Indonesia sendiri terkena tarif impor sebesar 32%, lebih besar dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura.

    (agt/fay)