Negara: Republik Rakyat Cina

  • Wujud Mobil Terbang Seharga Rp 7 M yang Dinaiki iShowSpeed di China

    Wujud Mobil Terbang Seharga Rp 7 M yang Dinaiki iShowSpeed di China

    Wujud Mobil Terbang Seharga Rp 7 M yang Dinaiki iShowSpeed di China

  • Human Studies Institute Apresiasi Ketulusan dan Kejujuran Presiden Prabowo

    Human Studies Institute Apresiasi Ketulusan dan Kejujuran Presiden Prabowo

    loading…

    Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI) Rasminto mengapresiasi ketulusan dan kejujuran Presiden Prabowo Subianto saat wawancara dengan 7 jurnalis senior. Foto/Ist

    JAKARTA – Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI) Rasminto mengapresiasi ketulusan dan kejujuran Presiden Prabowo Subianto saat wawancara dengan 7 jurnalis senior.

    Menurut Rasminto, jawaban yang disampaikan oleh Presiden Prabowo bukan sekadar respons politik biasa, melainkan ungkapan ketulusan dan kejujuran seorang pemimpin yang benar-benar berjuang demi kepentingan rakyat dan bangsa.

    “Perjuangan memimpin bangsa di awal pemerintahan adalah sebuah ujian besar. Presiden dan jajaran pemerintahannya bekerja di tengah tantangan global yang begitu berat. Dari konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah, perang berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia, hingga ketegangan antara Republik Rakyat China dan Taiwan”, kata Rasminto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).

    Rasminto juga melanjutkan, tantangan lainnya yang tidak kalah beratnya yakni perubahan iklim yang ekstrem juga mengancam ketahanan pangan dan energi nasional.

    “Di sinilah kita perlu melihat bagaimana Presiden Prabowo menunjukkan kesungguhan dalam menghadapi situasi genting di awal pemerintahannya,” ujar Rasminto.

    Menurut Rasminto, jawaban-jawaban Presiden dalam wawancara tersebut menggambarkan komitmen yang jelas terhadap keberlanjutan reformasi dan kesejahteraan rakyat. Terlebih, ketika menanggapi kritik terhadap revisi UU TNI.

    “Presiden Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa ia adalah bagian dari perubahan dan tidak akan mengkhianati semangat reformasi. Artinya tidak mungkin Presiden mengkhianati rakyat dengan mengembalikan Dwifungsi TNI”, tegasnya.

  • Airlangga Lakukan Rapat Koordinasi dengan Lebih Dari 100 Asosiasi Soal Tarif Trump

    Airlangga Lakukan Rapat Koordinasi dengan Lebih Dari 100 Asosiasi Soal Tarif Trump

    JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan rapat koordinasi dengan lebih dari 100 asosiasi usaha terkait penerapan tarif perdagangan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Dikatakan Airlangga, pengenaan tarif ini akan berdampak sangat besar terhadap beberapa sektor usa yakni alas kaki dan apparel yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

    “Namun kompetitor kita di sektor ini apakah itu China, Bangladesh, Vietnam dan Kamboja bea masuknya di atas kita,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 7 April.

    Airlangga juga menyebut saat ini Kedutaan Besar Indonesia juha telah melakukan pembicaraan dengan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau United State Trade Representative (USTR). Menurutnya, saat ini USTR masih menunggu proposal lengkap dari Indonesia terkait kebijakan tarif tersebut.

    “Betul hari ini kami selalu berkomunikasi dengan Bapak Presiden, Bapak Presiden Prabowo. Sudah minggu lalu saat dihubungkan dengan Donald Trump,” sambung dia.

    Airlangga juga menegask pemerintah serta negara-negara Asia Tenggara Tidak akan mengambil langkah balasan atau retaliasi atas pengenaan tarif resiprokal dari AS. “ASEAN akan mengutamakan negosiasi. Jadi ASEAN tidak mengambil langkah retaliasi,” tandas Airlangga.

  • Rupiah Melemah karena Kebijakan Trump, Bank Indonesia Intervensi Pasar – Halaman all

    Rupiah Melemah karena Kebijakan Trump, Bank Indonesia Intervensi Pasar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 7 April 2025 memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar off-shore atau Non Deliverable Forward (NDF) guna menstabilkan nilai tukar Rupiah dari tingginya tekanan global. 

    Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pemerintah AS tanggal 2 April 2025 dan respons kebijakan retaliasi tarif oleh pemerintah Tiongkok tanggal 4 April 2025 telah menimbulkan gejolak pasar keuangan global.

    Hal itu termasuk arus modal keluar dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar di banyak negara khususnya negara emerging market. 

    “Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah telah terjadi di pasar off-shore atau Non Deliverable Forward (NDF) di tengah libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446H,” ujar Denny dalam keterangannya, dikutip Selasa (8/4/2025).

    Intervensi di pasar off-shore atau Non Deliverable Forward (NDF) dilakukan Bank Indonesia secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York. 

    Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan tanggal 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder. 

    Selain itu, Bank Indonesia juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas Rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik. 

    “Serangkaian langkah-langkah Bank Indonesia ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia,” jelasnya.

    Senin (7/4/2025), rupiah spot kian tersungkur dengan pelemahan 1 persen ke Rp 16.822 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Direspons Negatif

    Pengamat pasar uang Tjendra berpendapat, nilai tukar rupiah terhadap dolar pada Senin (7/4/2025) yang dibuka di level Rp 16.898 per dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan atau melemah 1,47 persen dibanding Jumat Rp 16.653 per dolar, sebagai dampak kebijakan tarif baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    “Sentimen negatif dari pengumuman kebijakan tarif Trump yang direspon negatif oleh negara-negara yang dinaikan tarifnya menjadi pemicu utama pelemahan rupiah,” kata Ariston saat dihubungi Tribunnews, Senin.

    Ariston mengatakan, kekhawatiran pasar bahwa ekonomi global bakal tidak baik-baik saja. Artinya diprediksi akan mengalami penurunan akibat perang dagang. Sehingga dia menilai bahwa hal ini memicu pelaku pasar untuk mengamankan asetnya.

    “Keluar dari aset berisiko, masuk ke aset aman. Data tenaga kerja Nonfarm Payrolls AS yang lebih bagus dari proyeksi yang dirilis semalam juga menjadi faktor penguat dollar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah,” jelas dia. 

    Di sisi lain, Ariston menilai bahwa sentimen negatif untuk pergerakan aset berisiko juga datang dari perang senjata yang masih berlangsung dan tensinya yang kembali meningkat.

    “Kami masih nunggu respon pasar terhadap hasil negosiasi, bisa saja Trump melunak, dan positif lagi untuk Harga aset berisiko, ini bisa mendorong penguatan rupiah lagi,” ungkapnya.

     

  • Kecelakaan Maut Libatkan Xiaomi SU7 Tewaskan Tiga Mahasiswi, Ini Pernyataan Resmi Perusahaan

    Kecelakaan Maut Libatkan Xiaomi SU7 Tewaskan Tiga Mahasiswi, Ini Pernyataan Resmi Perusahaan

    JAKARTA – Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan sedan listrik Xiaomi SU7 Standard terjadi pada 29 Maret di Jalan Tol Dezhou-Shangrao (G0321), tepatnya di wilayah Chiqi dekat Tongling, Provinsi Anhui, China. Tiga mahasiswi tewas dalam insiden ini saat sedang dalam perjalanan menuju ujian pegawai negeri.

    Ini menjadi kasus fatal pertama yang tercatat terkait kendaraan listrik pertama Xiaomi sejak peluncurannya, dan langsung memicu kekhawatiran luas mengenai keamanan teknologi mengemudi otonom.

    Ketiga korban adalah mahasiswi universitas yang hendak ke Kota Chizhou untuk mengikuti ujian CPNS. Mereka menggunakan Xiaomi SU7 varian Standard — model dasar dari lini SU7 — yang dibeli pada Mei 2024 dan baru diterima pada 19 Oktober 2024.

    Varian ini menggunakan sistem Navigate on Autopilot (NOA) berbasis kamera, tanpa dukungan sensor LiDAR seperti yang terdapat pada varian Pro dan Max.

    Kecelakaan terjadi di bagian jalan yang sedang dalam perbaikan. Lalu lintas dialihkan ke jalur yang lebih sempit, yang kemungkinan besar mengandung puing-puing atau penghalang konstruksi. Faktor inilah yang diduga berkontribusi terhadap tabrakan mematikan tersebut.

    Kronologi Kecelakaan (Berdasarkan Data Kendaraan)

    Data dari sistem kendaraan yang diserahkan Xiaomi ke kepolisian memberikan gambaran kronologis sebagai berikut:

    Pukul 22:27:17: Sistem NOA diaktifkan, kecepatan kendaraan tercatat 116 km/jam.

    Pukul 22:44:24: Sistem mendeteksi adanya rintangan di jalan, mengeluarkan peringatan dan mulai memperlambat laju.

    Pukul 22:44:25: Pengemudi mengambil alih kontrol manual, membelokkan setir sejauh 22 derajat ke kiri, dan mulai mengerem sebesar 31%.

    Pukul 22:44:26: Setir dikoreksi ke kanan sebesar 1 derajat, dan pengereman ditingkatkan menjadi 38%.

    Pukul 22:44:26–22:44:28: Kendaraan menabrak pembatas beton dengan kecepatan 97 km/jam. Tabrakan ini disusul oleh kebakaran hebat.

    Kondisi Pasca Tabrakan

    Beberapa laporan media sosial, termasuk dari ibu salah satu korban melalui aplikasi Douyin, menyebut bahwa pintu mobil terkunci otomatis setelah tabrakan, menjebak para korban di dalam saat mobil terbakar. Xiaomi belum bisa memverifikasi hal ini, meskipun menyebutkan bahwa kendaraan dilengkapi tombol darurat untuk membuka kunci pintu dari dalam. Namun, belum jelas apakah tombol tersebut berfungsi dalam situasi darurat seperti kebakaran.

    Pihak Xiaomi juga menyatakan bahwa sistem NOA saat ini belum mampu mengenali objek kecil seperti kerucut lalu lintas atau penghalang air (water barrier), yang diduga menjadi penyebab kegagalan sistem mendeteksi rintangan sebelum tabrakan terjadi.

    Respons Xiaomi

    Xiaomi membentuk tim investigasi pada 30 Maret dan menyerahkan data kendaraan ke kepolisian sehari setelahnya. CEO Xiaomi, Lei Jun, menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan berjanji akan bersikap transparan serta memberikan dukungan kepada keluarga korban.

    Pihak perusahaan membantah rumor bahwa kendaraan telah diamankan dan dibawa ke Beijing, dengan menyebut bahwa mereka bahkan belum mendapat akses langsung ke mobil yang mengalami kecelakaan. Xiaomi juga menjelaskan bahwa kendaraan berada dalam mode bantuan NOA dengan kecepatan tinggi sebelum tabrakan, dan sistem sempat memberikan peringatan serta memperlambat laju kendaraan sebelum terjadi benturan fatal.

    Terkait dengan sumber api pasca kecelakaan, Xiaomi menyatakan bahwa kemungkinan besar api berasal dari dalam kabin, bukan dari baterai kendaraan. Mereka juga mengonfirmasi bahwa sistem pengereman darurat otomatis (Automatic Emergency Braking – AEB) tidak aktif karena penghalang air tidak termasuk dalam daftar objek yang dapat dideteksi oleh sistem saat ini.

    Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kondisi jalan, keputusan pengemudi, serta performa sistem kendaraan secara keseluruhan. Tragedi ini memicu perdebatan penting terkait keandalan teknologi mengemudi otonom, efektivitas fitur keselamatan darurat, dan kebutuhan pelatihan yang lebih menyeluruh bagi pengguna kendaraan listrik modern.

    Kecelakaan ini juga menjadi ujian besar bagi Xiaomi dalam mempertahankan reputasi dan kredibilitasnya sebagai pemain baru di industri otomotif listrik global. Ke depannya, hasil investigasi ini akan menjadi rujukan penting dalam menyempurnakan teknologi mengemudi otomatis dan fitur keselamatan pada kendaraan generasi mendatang.

  • Vivo X200s Bocor! Usung Baterai Jumbo 6.200mAh, Wireless Charging 40W, dan Pilihan Warna Baru

    Vivo X200s Bocor! Usung Baterai Jumbo 6.200mAh, Wireless Charging 40W, dan Pilihan Warna Baru

    JAKARTA – Vivo tengah bersiap untuk menggelar acara peluncuran besar di China pada 21 April mendatang. Dalam event tersebut, Vivo dipastikan akan memperkenalkan sejumlah perangkat baru, termasuk bintang utamanya Vivo X200 Ultra. Namun sorotan juga tertuju pada Vivo X200s, penerus dari Vivo X200 yang dirilis Oktober 2024.

    Meskipun tampilan desain X200s sudah lebih dulu dikonfirmasi melalui teaser resmi, bocoran terbaru dari tipster “Experience More” mengungkap sejumlah spesifikasi utama, termasuk detail penting soal baterai dan kemampuan pengisian daya yang sebelumnya belum diketahui.

    Spesifikasi Vivo X200s (Rumor)

    Vivo X200s akan hadir dengan layar flat berukuran 6,67 inci menggunakan panel BOE Q10 beresolusi 1.5K dan refresh rate 120Hz. Desainnya menonjolkan bezel ultra-tipis dan sensor sidik jari ultrasonik satu titik di bawah layar.

    Untuk daya tahan, ponsel ini akan tetap mengusung rating IP68/IP69, yang membuatnya tahan terhadap debu dan air, seperti pendahulunya.

    Di sektor kamera, X200s akan dilengkapi tiga kamera belakang hasil kerja sama dengan ZEISS. Konfigurasinya terdiri dari:

    Kamera utama 50MP dengan OIS,

    Kamera ultra-wide 50MP,

    Lensa periskop telefoto LYT-600 50MP (3x optical zoom) yang juga mendukung fotografi makro.

    Ponsel ini akan menawarkan panjang fokus mulai dari 15mm hingga 70mm serta bukaan variabel f/1.57 hingga f/2.57, memberi fleksibilitas lebih untuk fotografi di berbagai kondisi.

    Performa dan Daya

    Vivo X200s akan ditenagai oleh chipset Dimensity 9400+, versi yang ditingkatkan dari Dimensity 9400 yang digunakan di X200. Peningkatan ini diharapkan mampu memberikan kinerja lebih tinggi, baik untuk penggunaan harian maupun gaming.

    Salah satu sorotan utama adalah kapasitas baterainya yang kini meningkat menjadi 6.200mAh, jauh lebih besar dibandingkan X200 yang hanya membawa 5.700mAh. Selain itu, Vivo juga menambahkan dukungan pengisian nirkabel 40W, melengkapi pengisian kabel super cepat 90W yang sudah ada sebelumnya.

    Sebagai catatan, X200 tidak mendukung pengisian nirkabel sama sekali.

    Varian Warna Vivo X200s

    Vivo sebelumnya telah mengonfirmasi dua warna untuk X200s: Soft Purple dan Mint Green. Kini, melalui teaser video dan poster terbaru, dua varian tambahan juga diumumkan, yakni White dan Black.

    Dari segi desain, X200s menampilkan layar datar di bagian depan, bodi dengan sisi datar, serta modul kamera bundar di belakang. Ini menjadi perubahan signifikan dibandingkan Vivo X200 yang menggunakan layar micro-quad-curved dan sensor sidik jari optik.

    Dengan baterai besar, fitur pengisian nirkabel cepat, dan desain stylish dalam empat pilihan warna menarik, Vivo X200s tampaknya siap mencuri perhatian di segmen flagship mid-tier. Kita nantikan pengumuman resminya pada 21 April mendatang untuk mengetahui harga dan ketersediaan globalnya.

  • APJII Jelaskan Dampak Tarif Trump pada Infrastruktur Internet Indonesia

    APJII Jelaskan Dampak Tarif Trump pada Infrastruktur Internet Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melihat infrastruktur internet di Indonesia sudah banyak didukung oleh produk dari China. Karena itu, kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump belum bisa dipastikan akan berpengaruh terhadap industri internet dalam negeri.

    Sekjen APJII Zulfadly Syam mengatakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Trump ini bisa tidak berdampak ke sektor internet Indonesia jika masih ada negara lain yang menyuplai infrastruktur internet serupa.

    “Dan apabila substitusinya masih ada, seperti dari produk China atau produk Eropa, maka internet Indonesia tidak bergantung pada produk dari AS,” kata Zulfadly kepada Bisnis, Senin (7/4/2025).

    Zulfadly menuturkan, bagi internet Indonesia, selama ada substitusi produk, seharusnya perkembangan internet nasional masih bisa terus melaju.

    Namun, terdapat persoalan lain apabila produk dari negara lain, misalnya China, menggunakan chipset dari AS. Maka ada kemungkinan tarif yang diberlakukan juga akan sampai ke Indonesia secara tidak langsung.

    “Karena produk China akan jadi lebih mahal daripada sebelumnya,” ujarnya.

    Dengan demikian, akan terjadi efek domino karena pemberlakuan tarif berlaku tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga negara lain. “Jadi efek domino bisa muncul karena pemberlakuan tarif Trump menyasar kebanyakan negara,” ucap Zulfadly.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia. Kebijakan itu menjadi serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil.

    Trump mengatakan dirinya akan menerapkan tarif minimum 10% pada semua eksportir ke AS dan mengenakan bea masuk tambahan pada sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan atau defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS.

    “Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita. Namun kini giliran kita untuk makmur,” kata Trump dalam sebuah acara di Rose Garden, Gedung Putih, pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat, dilansir dari Bloomberg.

    Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko sudah menghadapi tarif 25% yang terkait dengan perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif tersebut akan tetap berlaku dan dua mitra dagang terbesar AS tersebut tidak akan terkena rezim tarif baru selama tarif terpisah masih berlaku.

    Pengecualian untuk barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara yang ditengahi oleh Trump pada masa jabatan pertamanya akan tetap ada.

    China akan dikenakan tarif sebesar 34%, Uni Eropa sebesar 20%, dan Vietnam sebesar 46%, menurut dokumen Gedung Putih.

    Negara-negara lain yang akan dikenakan tarif impor lebih besar meliputi Jepang (24%), Korea Selatan (25%), India (26%), Kamboja (49%), dan Taiwan (32%).

  • Tarif Timbal Balik Trump di AS Berpotensi Hambat Perkembangan 5G di Indonesia

    Tarif Timbal Balik Trump di AS Berpotensi Hambat Perkembangan 5G di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital Heru Sutadi mengatakan kebijakan tarif timbal balik atau reciprocal tariff berpotensi memengaruhi perkembangan 5G di Indonesia.

    Heru menilai kebijakan ini akan berdampak pada sektor telekomunikasi dan digital Indonesia. “Memang dampaknya tidak langsung terasa, tetapi dalam 3 hingga 6 bulan ke depan, pasti akan ada dampak yang dirasakan,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (7/4/2025).

    Dia menjelaskan kebijakan tarif ini berpotensi menyebabkan nilai tukar mata uang membengkak, yang pada gilirannya akan meningkatkan harga peralatan dan sarana penunjang untuk implementasi 5G di Indonesia. Hal ini diperkirakan akan menghambat pengembangan jaringan 5G.

    Selain itu, dengan biaya peralatan yang lebih mahal dan ongkos regulasi spektrum frekuensi yang tinggi, operator telekomunikasi akan lebih berhati-hati dalam menghitung permintaan masyarakat terhadap layanan 5G.

    “Jika PHK meningkat dan daya beli masyarakat turun, maka akan semakin sulit bagi operator untuk membangun jaringan 5G secara masif,” ujar Heru.

    Laporan terbaru dari Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memperkirakan bahwa penetrasi 5G di Indonesia pada 2024 hanya akan mencapai sekitar 3%.

    Namun, penetrasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 32% pada 2030, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan ekosistem yang semakin matang.

    Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia. Kebijakan itu menjadi serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil.

    Trump mengatakan dirinya akan menerapkan tarif minimum 10% pada semua eksportir ke AS dan mengenakan bea masuk tambahan pada sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan perdagangan atau defisit neraca perdagangan terbesar dengan AS.

    “Selama bertahun-tahun, warga negara Amerika yang bekerja keras dipaksa untuk duduk di pinggir lapangan ketika negara-negara lain menjadi kaya dan berkuasa, sebagian besar dengan mengorbankan kita. Namun kini giliran kita untuk makmur,” kata Trump dalam sebuah acara di Rose Garden, Gedung Putih, pada Rabu (2/4/2025) waktu setempat, dilansir dari Bloomberg.

    Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko sudah menghadapi tarif 25% yang terkait dengan perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif tersebut akan tetap berlaku, dan dua mitra dagang terbesar AS tersebut tidak akan terkena rezim tarif baru selama tarif terpisah masih berlaku.

    Pengecualian untuk barang-barang yang tercakup dalam perjanjian perdagangan Amerika Utara yang ditengahi oleh Trump pada masa jabatan pertamanya akan tetap ada.

    China akan dikenakan tarif sebesar 34%, sementara Uni Eropa akan dikenakan pungutan 20%, dan Vietnam akan dikenakan tarif 46%, menurut dokumen Gedung Putih.

    Negara-negara lain yang akan dikenakan tarif impor Trump yang lebih besar termasuk Jepang sebesar 24%, Korea Selatan sebesar 25%, India sebesar 26%, Kamboja sebesar 49%, dan Taiwan sebesar 32%.

  • Bikin Melongo, Jet J-36 China Terbang Rendah di Atas Jalan Raya Ramai: PLA Olok-olok Amerika – Halaman all

    Bikin Melongo, Jet J-36 China Terbang Rendah di Atas Jalan Raya Ramai: PLA Olok-olok Amerika – Halaman all

    Bikin Melongo, Jet J-36 China Terbang Rendah di Atas Jalan Raya Ramai: PLA Olok-olok Amerika

     

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Senin (7/4/2025), sebuah video yang mencengangkan muncul di internet.

    Video itu menunjukkan sebuah jet tempur yang ramping dan futuristik meluncur hanya beberapa meter di atas jalan raya perkotaan yang ramai di China.

    “Jet itu terbang di antara mobil-mobil dengan ketepatan yang mengerikan yang membuat para penonton tercengang,” tulis ulasan di situs militer BM, Senin.

    Diidentifikasi oleh para analis sebagai Chengdu J-36 , pesawat ini secara luas diyakini sebagai pesawat tempur generasi berikutnya dari Tiongkok, sebuah mesin yang dikabarkan akan menandai era baru peperangan udara.

    Tidak seperti sekilas penampakan J-36 yang terbang tinggi di atas awan, penerbangan rendah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menawarkan penampakan terdekat dari apa yang mungkin merupakan jet generasi keenam pertama yang beroperasi di dunia.

    “Namun, di balik tontonan itu, ada pertanyaan yang mendesak: Apakah ini kebocoran spontan yang terekam oleh netizen, atau tindakan settingan yang diatur secara cermat oleh Beijing?” ulas situs militer tersebut mencoba menyibak maksud China memamerkan ‘mainan’ barunya ini pada saat ini.

     

    Jet tempur J-36 telah menjadi bahan spekulasi dan daya tarik sejak pertama kali muncul rumor tentang keberadaannya.

    Dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Corporation di provinsi Sichuan, jet tempur ini dilaporkan melakukan penerbangan perdananya pada akhir Desember 2024, sebuah tonggak sejarah yang menarik perhatian para penggemar militer dan analis pertahanan.

    Rekaman buram dari uji coba awal itu, yang memperlihatkan pesawat tanpa ekor berbentuk segitiga yang dibayangi oleh pesawat pengejar J-20S , memicu perdebatan tentang lompatan Tiongkok ke teknologi generasi keenam.

    Penampakan berikutnya di awal tahun ini mengonfirmasi pengujian yang sedang berlangsung, tetapi rincian resmi dari pemerintah Tiongkok masih minim.

    “Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China belum mengonfirmasi maupun membantah penunjukan jet itu sebagai J-36, sehingga para ahli harus menyusun ceritanya dari petunjuk yang terpisah-pisah,” tulis situs BM.

    Hal yang membuat video terbaru ini istimewa adalah kedekatan dan keintimannya—diunggah secara daring dalam waktu satu jam, video ini mengangkat J-36 dari ranah rumor yang jauh ke realitas nyata di jalanan.

    Namun, terlepas dari semua yang diungkapkannya, video ini menimbulkan banyak pertanyaan seperti halnya jawaban, yang memperkuat misteri yang menyelimuti program ambisius ini.

    Kemajuan pesat dalam bidang penerbangan Tiongkok bukanlah hal baru, tetapi waktu dan sifat video ini menunjukkan sesuatu yang lebih dari sekadar uji terbang rutin.

    Secara historis, Beijing telah mengendalikan informasi secara ketat tentang kemajuan militernya, sering kali mengungkapkannya melalui media pemerintah dengan ketepatan yang diatur.

    J-20, jet tempur siluman generasi kelima pertama Tiongkok, diperkenalkan dengan meriah di Pameran Udara Zhuhai 2016, sementara J-35A, jet siluman berbasis kapal induk, memulai debutnya secara resmi pada November 2024 di acara yang sama.

    Sebaliknya, rekaman J-36 ini terasa mentah dan tanpa filter, seolah-olah diambil secara kebetulan.

    TERBANG RENDAH – Jet tempur yang diyakini sebagai J-36 China, terbang rendah di atas jalan raya yang ramai hanya beberapa meter dari mobil yang melintas. China diyakini tengah memamerkan kemampuannya ke Amerika Serikat.

    Pesan Buat AS

    Analis pertahanan telah mencatat kalau Tiongkok terkadang mengizinkan “kebocoran terkendali” untuk memamerkan kekuatan teknologinya tanpa pengakuan resmi. 

    Mungkinkah ini salah satu contohnya? Terbang rendah di atas jalan raya sipil, yang dilakukan dengan penuh percaya diri, dapat berfungsi sebagai demonstrasi dengan tujuan ganda—meningkatkan kebanggaan nasional di dalam negeri sekaligus mengirimkan pesan kepada para pesaing di luar negeri.

    “Dengan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, khususnya terkait Taiwan, dan AS yang terus mendorong program Dominasi Udara Generasi Berikutnya [NGAD] miliknya, waktu peluncurannya terasa jauh dari sekadar kebetulan,” tulis ulasan tersebut.

    Hal yang membuat J-36 sendiri begitu menarik adalah betapa sedikitnya pengetahuan publik secara pasti, ditambah dengan apa yang tersirat dalam video yang viral ini. 

    JET GENERASI KEENAM – Jet tempur generasi keenam Tiongkok, J-36 China melakukan uji terbang. Pesawat tempur canggih ini dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Corporation (CAC).  (DSA/Tangkap Layar)

    Jet Tempur Canggih Generasi Keenam

    Tidak seperti pendahulunya, jet J-20 dan J-35A, yang merupakan platform generasi kelima yang berfokus pada siluman dan peperangan jaringan, J-36 diperkirakan akan mewujudkan ciri-ciri generasi keenam jet tempur: kemampuan siluman yang ditingkatkan, integrasi kecerdasan buatan, dan mungkin senjata berenergi terarah.

    Laporan dari The Aviationist menyusul penampakan keduanya pada bulan Maret menggambarkan desain sayap terbang tanpa ekor dengan roda pendaratan masih memanjang, mengisyaratkan pengujian tahap awal.

    Konfigurasi pesawat, yang tidak memiliki stabilisator tradisional, menunjukkan sistem fly-by-wire canggih untuk mempertahankan kendali, fitur yang dapat mengurangi penampang radar secara drastis.

    “Postingan di X dari pengguna seperti @zhao_dashuai mengklaim bahwa pesawat ini memiliki tiga mesin—mungkin turbofan WS-10C atau WS-15 yang lebih canggih—yang memberikan daya dorong untuk kecepatan tinggi dan muatan berat, meskipun rincian tersebut belum diverifikasi oleh sumber resmi,” tulis ulasan BM. 

    Namun, yang unik dari penerbangan di atas jalan raya ini adalah perilaku jet di ketinggian rendah.

    Meluncur hanya beberapa meter di atas lalu lintas, pesawat ini menunjukkan stabilitas dan kemampuan manuver yang luar biasa pada kecepatan rendah, kemampuan yang jarang dikaitkan dengan pesawat tempur siluman yang dioptimalkan untuk pertempuran di ketinggian dan kecepatan tinggi.

    Hal ini menimbulkan kemungkinan yang menggiurkan: Apakah J-36 dirancang untuk lebih dari sekadar keunggulan udara, mungkin dirancang khusus untuk misi penetrasi tingkat rendah di lingkungan yang diperebutkan?

    Untuk memahami signifikansi J-36, ada baiknya memeriksa profil teknisnya secara terperinci, meskipun fakta-fakta yang ada masih sulit dipahami.

    Bentuk pesawat tanpa ekor dan sayap delta ini sejalan dengan tren desain generasi keenam, yang memprioritaskan fitur siluman daripada aerodinamika tradisional.

    Menurut analisis bulan Maret, kurangnya penstabil vertikal dapat meningkatkan kemampuannya untuk menghindari radar dari berbagai sudut, keuntungan penting terhadap sistem pertahanan udara modern seperti Patriot AS atau S-400 Rusia.

    Susunan tiga mesin yang dispekulasikan, jika benar, akan menjadi pengecualian di antara pesawat tempur taktis, yang biasanya mengandalkan satu atau dua mesin untuk efisiensi.

    Namun, seperti yang dicatat The War Zone dalam liputannya tentang penampakan J-36 sebelumnya, ini dapat menyediakan daya yang dibutuhkan untuk penerbangan supersonik berkelanjutan atau untuk mendukung sistem yang membutuhkan banyak energi seperti senjata laser—ciri khas konsep generasi berikutnya.

    Low pass video tersebut tidak memperlihatkan persenjataan atau susunan sensor, tetapi ukuran dan keseimbangan jet tersebut menunjukkan adanya rongga internal yang mampu menampung rudal jarak jauh atau bahkan amunisi balistik yang diluncurkan dari udara.

    “Dibandingkan dengan F-35 AS, yang menyeimbangkan antara kemampuan siluman dengan keserbagunaan dengan biaya per unit sekitar $80 juta, atau F-22 Raptor, pesawat tempur yang mendominasi udara dengan biaya $150 juta per unit, J-36 mungkin bertujuan untuk melampaui keduanya dalam hal jangkauan dan kemampuan beradaptasi,” tulis BM. 

    Terkait dengan kemunculan menghebohkan Jet J-36 yang terbang rendah ini, gejolak geopolitik saat ini tidak dapat diabaikan.

    Modernisasi militer Tiongkok telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Laporan Kekuatan Militer Tiongkok 2024 milik Pentagon memperkirakan kalau Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dapat mengerahkan lebih dari 200 J-20 dan dengan cepat memperluas kemampuan generasi kelimanya.

    Peluncuran J-35A di Zhuhai November lalu menggarisbawahi niat Beijing untuk menantang dominasi angkatan laut AS di Indo-Pasifik, dengan memasangkan jet silumannya dengan armada kapal induk yang terus bertambah.

    “Kini, kemunculan dramatis J-36 terjadi saat AS mengkalibrasi ulang strategi kekuatan udaranya sendiri,” tulis ulasan BM.

    Perlu diketahui, aksi akrobatik jet tempur China ini muncul saat AS baru berkoar-koar soal
    Program Next Generation Air Domination (NGAD).

    Dengan latar belakang ini, aksi berani China tersebut bisa jadi merupakan ejekan, sebuah pengingat kalau sementara AS memperdebatkan anggaran, Beijing sudah menguji perangkat keras di depan mata, tulis Boyko Nicolov, analis dan penulis di situs militer BM.

    “Konteks historis dari pertunjukan semacam itu menambahkan lapisan lain. Selama Perang Dingin, Uni Soviet sering memamerkan pesawat tempur MiG-nya dalam lintasan ketinggian rendah untuk memberi sinyal kesiapan, seperti yang terlihat pada tahun 1989 ketika MiG-29 terbang rendah di atas fjord Norwegia selama latihan NATO,” tulis ulasan situs militer tersebut merujuk pada aksi sejarah yang mirip apa yang dilakukan oleh China saat ini.

    J-36, jika segera beroperasi, kemampuan jet ini dapat mendefinisikan ulang pertempuran udara AS dan China. 

    “Kehebatannya di ketinggian rendah, yang diisyaratkan dalam video, mungkin cocok untuk menembus pertahanan udara Taiwan atau menyerang aset AS di Guam, sekitar 1.800 mil dari pantai China—jarak yang sulit ditempuh J-20 tanpa mengisi ulang bahan bakar,” tulis simpulan BM atas aksi J-36 China ini.

     

    (oln/bm/*)

     

  • Jaga stabilitas nilai tukar Rupiah, BI intervensi pasar

    Jaga stabilitas nilai tukar Rupiah, BI intervensi pasar

    Foto : Bank Indonesia

    Jaga stabilitas nilai tukar Rupiah, BI intervensi pasar
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Senin, 07 April 2025 – 14:43 WIB

    Elshinta.com – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 7 April 2025 memutuskan untuk melakukan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward / NDF) guna stabilisasi nilai tukar Rupiah dari tingginya tekanan global. 

    Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso menjelaskan intervensi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward / NDF) dilakukan Bank Indonesia secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York. 

    “Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan tanggal 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder,” ucap Ramdan melalui keterangan resmi di Jakarta (7/4/2025)

    Sebagaimana diketahui, kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pemerintah AS tanggal 2 April 2025 dan respons kebijakan retaliasi tarif oleh pemerintah Tiongkok tanggal 4 April 2025 telah menimbulkan gejolak pasar keuangan global, termasuk arus modal keluar dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar di banyak negara khususnya negara emerging market. 

    Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah telah terjadi di pasar off-shore  (Non Deliverable Forward / NDF) di tengah libur panjang pasar domestik dalam rangka Idulfitri 1446H.​

    Ramdan Denny Prakoso menambahkan Bank Indonesia juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas Rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik.

    “Serangkaian langkah-langkah Bank Indonesia ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia,” jelas Ramdan. (Nak)

    Sumber : Radio Elshinta