Negara: Republik Rakyat Cina

  • Andre Rahadian: Pemerintah Bertindak Cepat Hadapi Kenaikan Tarif Ekspor AS – Halaman all

    Andre Rahadian: Pemerintah Bertindak Cepat Hadapi Kenaikan Tarif Ekspor AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menaikkan tarif ekspor hingga 32 persen dinilai akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam.

    “Ini jelas akan berdampak besar. Ekspor ke AS akan menurun karena harga produk Indonesia jadi lebih mahal, sementara daya beli masyarakat di sana sedang stagnan,” ujar Andre Rahadian, SH LLM MSc, pengamat sekaligus praktisi hukum di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Menurut Andre, kebijakan Trump yang terkesan ekstrem ini dipicu oleh tekanan kondisi fiskal dalam negeri AS.

    Data menunjukkan, ekspor Indonesia ke AS menyumbang sekitar 10,3 persen dari total ekspor nasional, menjadikannya pasar terbesar kedua setelah Tiongkok.

    Pada Februari 2025 saja, ekspor nonmigas ke AS mencapai 2,35 miliar dollar AS.

    Sebagai mitra pada firma hukum global Dentons HPRP, Andre melihat depresiasi nilai rupiah bisa menjadi peluang bagi ekspor karena membuat produk Indonesia lebih kompetitif.

    Namun demikian, ia menilai pemerintah perlu memberikan dukungan nyata, seperti insentif pembayaran murah bagi pelaku ekspor non-SDA agar tetap bisa bersaing.

    Andre juga menyarankan langkah strategis berupa diversifikasi ekspor dari komoditas ke sektor jasa, serta penguatan hilirisasi industri domestik.

    “Ekspor barang harus mulai diarahkan ke jasa. Selain itu, hilirisasi penting agar bahan mentah bisa diolah menjadi produk bernilai tambah,” jelasnya.

    Ia menambahkan, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam wawancara di Hambalang, perluasan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional juga menjadi langkah penting.

    “Pemerintah harus bergerak cepat. Jika tidak, dampaknya akan langsung terasa dari melambatnya pertumbuhan ekonomi hingga berkurangnya pemasukan negara,” tegas mantan Ketua Iluni UI itu.

    Trump sendiri menyatakan bahwa tarif tinggi terhadap Indonesia diberlakukan sebagai balasan atas perlakuan serupa dari Indonesia terhadap produk asal AS.

    Sebagai contoh, etanol asal AS dikenai tarif masuk sebesar 30 persen di Indonesia, sedangkan AS hanya menerapkan 2,5 persen untuk produk sejenis.

    Ia juga menyoroti hambatan nontarif seperti kebijakan TKDN, ketatnya izin impor, serta aturan yang mewajibkan devisa ekspor SDA disimpan di bank dalam negeri.

    “AS sudah terlalu lama menerima perlakuan yang tidak adil. Kini saatnya kami bertindak tegas,” kata Trump.

  • Tarif Trump: Kontradiksi Kapitalisme Amerika

    Tarif Trump: Kontradiksi Kapitalisme Amerika

    Jakarta

    Dalam The End of History and the Last Man (1992), Francis Fukuyama, filsuf modern Amerika menyatakan bahwa evolusi manusia berakhir semenjak hadir demokrasi liberal Barat, secara khusus demokrasi Amerika. Salah satu “anaknya” adalah sistem politik Indonesia pasca reformasi.

    Namun, demokrasi liberal tidak berdiri sendiri, ada dua saudara kandung, kapitalisme dan globalisasi, di mana bertiga mereka menjadi penanda selesainya evolusi sosial, budaya, politik, dan ekonomi umat manusia.

    Pemerintah Amerika menjadi Ketua dari dunia, “kepala suku” dari seluruh pemerintahan sejagat. Disebut sebagai “suku” karena masalah-masalah akhirnya diselesaikan dengan cara “adat” daripada hukum, dan dengan “cara adat”, artinya sesuka Kepala Sukunya.

    Disebut sebagai “ketua”, karena di Indonesia masa lalu, KUD bukanlah kepanjangan Koperasi Unit Desa, melainkan Ketua Untung Dulu. Bahkan, untung kemudian, dan untung di akhir, serta untung selamanya. Tidak ada manusia dengan kepentingan daging yang dapat lepas dari hasrat yang tempted tersebut.

    Amerika adalah penghela The True Capitalism. Tidak salah dengan kapitalisme, hanya mereka yang tidak menguasainya saja yang menyalah-salahkannya. Makanya, China juga tidak menjelekkan kapitalisme, meski mereka adalah anak dari Sosialisme Marx. Kapitalisme dan liberalisme adalah pasangan sejoli. Kapitalisme berjalan dengan menyenangkan jika ada liberalisme. Liberalisme tidak ada gunanya jika tidak ada kapitalisme di sampingnya.

    Itulah kredo Amerika, yang dipasarkan ke seluruh dunia. Namun, kapitalisme dan liberalisme adalah mahluk yang “serakah”, dan serakah tidak haram dalam kapitalisme, greed is good. Panggung dari Kapitalisme (+ Liberalisme) adalah Globaliasasi. Lembaga buatan Bretton Wood pada Juli1944, Bank Dunia (International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan IMF (International Monetary Fund), sudah lengkap dengan kehadiran dilengkapi dengan WTO (Badan (Liberalisasi) Perdagangan Dunia) pada 1 Januari 1995, yang embrionya diawali dari General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) yang dibuat 1947.

    Kontradiksi

    Amerika bercita-cita luhur, menjadi kota yang berdiri di atas bukit, menyinari seluruh dunia. Amerika adalah penolong dunia. Amerika membentuk penyelesaian Perang Dunia I pada tahun 1918, setelah menjadi bagian dari Sekutu untuk mengalahkan Blok Sentral. Juga pada Perang Dunia. Tanpa bantuan Amerika, Jerman tidak pernah dapat dikalahkan.

    Demikian juga Jepang, di Asia dan Pasifik. Setelah PD II Amerika menjadi Dewa Penolong Eropa dengan bantuan massif Marshall Plan-nya, dengan mentransfer $13,3 miliar (setara dengan $173,8 miliar pada tahun 2024) dalam program pemulihan ekonomi ke ekonomi Eropa Barat.

    Tapi, bagi Amerika, there is no such of free lunch. Investasi America membanjiri Eropa dan kemudian ke seluruh dunia. Perusahaan minyaknya mengusasai ladang-ladang minyak raksasa di penjuru bumi. Produknya menjadi pilihan sebagai produk terbaik.

    Sejak tahun 1950an ekonominya menguasai dunia, meski berjuang untuk melawan Blok Timur hingga kejatuhan Uni Soviet pada 1991. Premis Fukuyama benar: the end of history. Blok Timur, termasuk Rusia, sisa terbesar Soviet, memilih menjadi kapitalis. China, dengan ideologi komunisnya, juga memilih jalan kapitalis.

    Seharusnya Amerika berbahagia selamanya, seperti dongeng HC Andersen. Namun ternyata, KUD tidak berlaku seluruhnya. Ketua Untung Dulu, berlaku hanya untung di depan, di Tengah dan belakang. Kapitalisme punya hukum sendiri yang mungkin tidak pernah dibayangkan Amerika. Pertama, persaingan. Malangya, pada globalisasi, seperti kata Gary Hamel dalam Reinventing the Basis of Competition (1996), bahwa globalisasi bukanlah persaingan antar negara, melainkan perusahaan-perusahaan dari negara-negara tersebut.

    Liberalisme memungkinkan teknologi, pengetahuan, dan ketrampilan berpindah dari satu koloni ke koloni lain dengan sangat cepat. Pada tahun 1980an perusahaan-perusahaan di Jepang mulai mengambil alih dominasi Amerika bahkan di Amerika. Pada tahun 2000an perusahaan-perusahaan Korea menjadi pesaing kuat baru.

    Pada periode yang sama, China menjadi pemain dominan, bahkan di semua lini, termasuk berkenaan dengan pendapatan. Untuk memperoleh laba yang tinggi, sebagaimana kredo kapitalisme, maka perusahaan-perusahaan besar Amerika melakukan outsourcing produksinya ke China. Mulai dari Nike hingga Iphone.

    Tapi, China lebih cerdas dari kita, bahkan lebih cerdas dibanding Amerika. Mereka bukan saja “menggerojok” Amerika dengan produk elektronik, mesin, mobil, tekstil dan produk tekstil, bahkan hingga buah, sayur, bawang putih, hingga ikan dan udang. Masyarakat Amerika menikmati produk berukualitas dan murah.

    Di balik itu, kedayasaingan industri modern dan pertanian Amerika semakin terdesak oleh China. Amerika mungkin masih digdaya di pesawat tebang, peralatan militer, kedelai, jagung, dan gandum.

    Namun, sebagian besar lain mudah terdesak. Aturan main yang sebelumnya menguntungkan Amerika, kini, secara fair, menguntungkan semua pelaku dari setiap negara. Sebelumnya Amerika menjadi juara karena teknologi, pengetahuan, dan ketrampilannya jauh lebih maju, kini jarak tersebut makin dekat, bahkan ada yang sudah melewati.

    Strategi melakukan standarisasi lokasi eksport tidak menjadi solusi. Pelabuhan-pelabuhan di China sudah memenuhi persyaratan Amerika. Mulai dari Shanghai, Ningbo-Zhoushan, Shenzhen, Qingdao, Guangzhou, hingga Hongkong. Apalagi standarisasi manajemen seperti ISO hingga Malcolm Baldrige. Semuanya dipenuhi. Termasuk standar etika dan anti-korupsi. Belum lagi negara-negara Eropa Barat yang dengan cepat mengejar ketertinggalannya, seperti Jerman, Inggris, dan Belanda. Balapan kapitalisme yang diperkenalkan Amerika sebagai standar balapan dunia sudah tidak lagi menguntungkan Amerika.

    Memang, mereka nasih punya Meta (grup facebook) dan Alphabet (grup google) serta Microsoft, hingga Amazon, ditambah kluster industri digital di California dan sekitarnya, termasuk Dell, Intel, AMD, NVIDIA, dan sejenisnya. Juga industri keuangan, konsultan, dan jasa lainny. Namun, bagi Amerika, tidak cukup kemenangan ditentukan oleh beberapa kluster saja. Amerika harus menang di semua kluster kapitalisme. Itulah kredo Amerika yang diyakini Trump.

    Tapi, menggunakan “cara kapitalisme” ternyata tidak cukup, karena sudah terjadi kontradiksi kapitalisme Amerika. Sistem yang mereka buat dan diekspor ke seluruh dunia, menjadi backfire bagi dirinya sendiri. Donald Trump berfikir keras untuk menguasai dunia selain dengan cara kapitalisme. Inilah yang dilakukan hari ini.

    Strategi Trump, Strategi Baru Amerika

    Hari ini Amerika, di bawah Trump, hendak membuat Amerika sehebat dulu. Kebijakan besarnya sangat jelas MAGA: Making America Great Again. Strategi pertama adalah strategi tarif. Trump menerapkan tarif berlapis.

    Pertama, tarif dasar 10%yang berlaku untuk semua impor dari semua negara. Kedua, tarif tambahan (timbal balik) untuk negara tertentu, yang dihitung berdasarkan setengah dari tarif yang negara tersebut kenakan pada AS.

    Ketiga, tarif eksisting (jika ada), misalnya China sudah memiliki tarif sebelumnya, yang tetap berlaku dan ditambahkan ke tarif baru. China akan dikenakan tarif berlapis sebesar tarif eksisting 20% dan 34%, sehingga total tarifnya mencapai 54%. Indonesia dikenakan tarif sebesar 32% yang akan berlaku mulai tanggal 9 April 2025. Vietnam dikenakan tarif sebesar 46%

    Kebijakan publik yang diajarkan hari ini adalah bagaimana mengatur domestik dan hubungan internasional. Satu hal yang jarang, atau bahkan tidak pernah diajarkan, adalah memahami pikiran negara lain. Nampaknya policy makers Indonesia tidak memikirkan itu. Model dan modal berfikir kita adalah hubungan baik dengan Amerika, dan kita menikmati berbagai fasilitas yang mereka berikan.

    Ketika “badai” datang, baru kita sepertinya “plonga-plongo”. Indonesia jelas bukan musuh Amerika, dan Amerika pun tidak pernah memusuhi Indonesia. Hanya, Amerika tidak bisa secara membuat kebijakan untuk dunia secara asmiterik, apalagi itu untuk memenuhi kepentingannya sendiri.

    Vietnam langsung menge-nol-kan bea masuk produk AS, dan meningkatkan impor dari AS, untuk menyeimbangkan defisit transaksi keduanya. Amerika akan melakukan hal yang sama, mengenolkan tarif buat Vietnam. Apalagi Vietnam adalah proksi industri Amerika terhadap China. Mereka telah menggantikan China sebagai produsen produk yang diperlukan AS dan melakukan eskport langsung ke AS.

    Bagaimana Indonesia? Indonesia punya ekspor tekstil dan produk tekstil, alas kaki, minyak sawit, karet, furnitur, udang dan produk-produk perikanan laut. Pada Februari 2025, ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mencapai11,35%dari total ekspor nonmigas. Persentase yang signifikan. Jika total ekspor 20204 mencapai US$264,7 miliar, maka setidaknya total ekspor ke AS pada tahun 2025, dengan asumsi sama, US $ 30 miliar, bahkan lebih. Atau, setidaknya 19,42% dari Cadangan devisa RI yang US $154,5 miliar.

    Pertanyannya adalah bagaimana respons kebijakan kita. Dari ilmu kebijakan publik, disarankan tiga respon kebijakan. Pertama, dan yang paling penting, adalah memanfaatkan kebijakan Amerika. Meskipun Trump dapat mengklaim mereka juga comply kepada aturan WTO, sebenarnya mereka juga tidak comply.

    Namun, karena kekuatan dan kekuasaannya, maka kebijakan impos tarif tersebut tidak dapat dihalangi. Indonesia dapat menggunakan kebijakan Amerika untuk membuat kebijakan yang sama. Istilahnya, riding the wave. Terutama kepada negara-negara selain Amerika yang merugikan neraca perdagangan dan industri dalam negeri. Mungkin juga kita perlu merevisi UU 6/2023 tentang Cipta Kerja, dan sejumlah kebijakan ekstra liberalisasi kita.

    Kedua, buka keran impor dari Amerika, khususnya untuk produk yang selama ini diembargo, termasuk alutsista atau persenjataan militer. Dengan demikian, meskipun mereka tetap mengembargo, kita telah memberikan kebijakan resiprokal, dan mereka tidak dapat menolak resirokalitas tersebut, karena tidak bersifat eksepsionalitas.

    Buka juga keran untuk impor produk yang diperlukan Indonesia ke depan, mulai dari super konduktor hingga pusat-pusat data, dengan tarif nol persen. Kementerian investasi perlu bekerjasama dengan BIN dan Lemhannas untuk memastikan produk masa depan tersebut segera bisa diakuisisi.

    Ketiga, mengembangkan kebijakan keseimbangan geopolitik, dari keterdekatan berlebihan dengan kekuatan-kekuatan anti AS, termasuk BRICS, menjadi keseimbangan. Amerika, dalam jangka waktu panjang akan tetap menjadi kekuatan inovasi dunia, pasar yang kuat, dan sumber pertahanan militer yang selalu adidaya. Kebijakan Trump pun, dalam waktu setahun ke depan, akan nampak manfaatnya bagi Amerika, yaitu kebangkitan produktivitas domestik mereka.

    Saat ini mungkin tidak mudah bagi Trump, namun jika ia mampu bertahan dan membuktikan MAGA-nya, ia akan diterima. Tidak berbeda dengan Roosevelt di tahun 1933, dengan kebijakan New Deal-nya, dengan motto “3 Rs”: Relief, Recovery, dan Reform, yang kontroversal. Keberhasilan menyelamatkan Amerika, membuatnya dipilih menjadi Presiden melampaui masa jabatan yang dibolehkan konstitusi (1933 – 1945).

    Pembelajaran

    Kebijakan Trump membuat setiap negara “jantungan”. Saya tidak begitu sepakat dengan para senior yang mengatakan “Ini sudah biasa, tidak usah terkejut, toh mereka yang rugi”. Mengirimkan delegasi ke AS, dipimpin oleh Prof. Bambang Brojonegoro, Mantan Menristek, Menkeu, dan Kepala Bappenas, adalah baik.

    Harapan kita adalah, mereka tidak melakukan pertemuan dengan gagasan yang standar, yang biasa. Karena, dalam kondisi luar biasa, cara-cara lama tidak banyak nilainya. Parajuru runding perlu dibekali dengan gagasan yang out of the box, yang membuat Indonesia mempunyai possi riding the wave. Tentu saja, gagasan tersebut harus merupakan gagasan dari Presiden sebagai CEO Republik Indonesia, atau setidaknya gagasan yang disetujui Presiden. Artinya, Tim Krisis yang dipimpin langsung oleh Presiden perlu mindset tersebut.

    Pembelajaran selanjutnya, bahwa kebijakan publik yang diajarkan di kelas-kelas, termasuk di negara maju, sudah tidak cukup lagi dalam merespon perubahan terkini. Kebijakan publik sebagai praktek dalam dunia dengan terra incognita-nya, adalah kebijakan publik yang beyond public policy.

    Kini waktunya bagi para akademisi dan praktisi untuk belajar kembali untuk membangun kekuatan baru. Kejadian impos kebijakan tarif yang ekstrem dari Pemerintahan Trump adalah pelajaran besar bagi kita para policy makers, seperti nasihat Marshall Goldsmith, bahwa What Got You Here Won’t Get You There (2014). Kemampuan-kemampuan yang membuat Indonesia sampai menjadi hari ini, tidak cukup untuk membawa Indonesia ke masa depan. Kita perlu learning government, kita perlu menjadi the learning nation.

    Riant Nugroho, Ketua Umum Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia (MAKPI)

    (hns/hns)

  • Sebut Trump Langgar Hukum, TikTok Mau Diblokir Lagi

    Sebut Trump Langgar Hukum, TikTok Mau Diblokir Lagi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpanjang waktu penjualan Tiktok berbuntut panjang. Trump disebut telah melanggar hukum.

    Dalam aturan AS, Bytedance harus menjual TikTok. Bytedance diberikan target waktu hingga Januari agar penjualan bisa terjadi atau Tiktok diblokir di AS.

    Trump yang dilantik sehari setelah batas waktu pertama memilih memperpanjang waktu hingga 5 April 2025 lalu. Namun kemudian kembali memperpanjang hingga 75 hari.

    Menurut Trump, telah ada kesepakatan untuk menyelamatkan Tiktok. Namun butuh waktu untuk memastikan semuanya berjalan.

    Namun keputusan itu, Senator Mark Warner menilai telah melanggar hukum. Dia juga menyebut kesepakatan yang ada kemungkinan juga tidak akan memenuhi persyaratan menghilangkan Bytedance dari operasional Tiktok di AS.

    “Kesepakatan akan mempertahankan peranan Bytedance dengan tidak hanya mempertahankan saham ekuitas yang signifikan pada entitas yang dilepas, namun juga peran aktif pada pengembangan dan pemeliharaan teknologi,” kata Warner dikutip dari Reuters, Selasa (8/4/2025).

    Warner menegaskan kesepakatan penjualan harus memisahkan operasional Tiktok di AS. Aplikasi itu harus memiliki perusahaan baru di AS dengan operasional dilakukan oleh investor negara tersebut.

    “Setiap divestasi yang memenuhi syarat memastikan adanya pemutusan operasional dari Bytedance dan Tiktok AS, khususnya mencegah salah satu perusahaan mengembangkan, memengaruhi atau mengakses data pribadi atau kode sumber,” jelasnya.

    Namun penjualan tersebut mendapatkan tantangan terbesar dari pemerintah China. Beijing belum terbuka mendukung penjualan Tiktok dan mendukung kebijakan itu.

    (dem/dem)

  • Prabowo Bertemu Megawati di Teuku Umar, Golkar: Cerminkan Kerendahan Hati Beliau

    Prabowo Bertemu Megawati di Teuku Umar, Golkar: Cerminkan Kerendahan Hati Beliau

    loading…

    Partai Golkar menyambut positif soal pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Partai Golkar menyambut positif soal pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri . Pertemuan itu kabarnya digelar di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam.

    “Apa pun posisi politiknya pertemuan itu bagus. Silaturahmi itu ya pasti membawa energi positif buat bangsa untuk lebih maju,” kata Sekjen DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Di sisi lain, Sarmuji juga memuji kerendahan hati Presiden Prabowo yang justru memilih mengunjungi kediaman Megawati sebagai orang yang lebih tua. Secara posisi, kata dia, seharusnya Presiden yang disowani.

    “Biasanya presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke Bu Mega. Mungkin Bu Mega lebih tua dari sisi umur dan pernah menjadi presiden Indonesia juga. Jadi itu mencerminkan kerendahan hati beliau,” ujarnya.

    Ia berharap, pertemuan itu membicarakan tentang kepentingan bangsa. Meskipun ada perbedaan politik, tapi harus tetap bertujuan untuk Bangsa dan Negara.

    “Dan titik temunya adalah bagaimana menjaga kondusivitas bangsa dan negara ini di saat penuh tantangan, bukan hanya tantangan di dalam negeri, persoalan-persoalan dalam negeri, tetapi juga persoalan global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja,” tuturnya.

    “Perang tarif antara negara-negara besar dan Indonesia juga kena imbasnya perang tarif Amerika. Termasuk juga perang tarif Amerika dan Cina itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini. Sehingga bangsa ini membutuhkan stabilitas yang lebih baik menghadapi problem bersama dengan cara pandang yang sama,” kata dia melanjutkan.

    (abd)

  • Pramugari Digigit Penumpang Pesawat Gara-gara Bertengkar soal Bau Badan – Halaman all

    Pramugari Digigit Penumpang Pesawat Gara-gara Bertengkar soal Bau Badan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, CHINA – Penerbangan Shenzhen Airlines ditunda selama dua jam setelah lengan seorang awak kabin digigit saat hendak  menengahi pertengkaran antara dua penumpang.

    Menurut pernyataan dari maskapai penerbangan, insiden itu terjadi pada 1 April 2025 lalu.

    Ketika sebuah pesawat yang dijadwalkan terbang dari Shenzhen di Cina selatan menuju Shanghai bersiap lepas landas.

    Konflik meletus antara dua penumpang wanita yang duduk berdekatan.

    Pasalnya salah satu wanita itu mengeluh tentang bau badan wanita lainnya.

    Sementara wanita lainnya keberatan dengan bau kuat parfum penumpang lainnya, menurut laporan media Shenzhen Business News.

    Pertengkaran verbal mereka dengan cepat meningkat menjadi konfrontasi fisik.

    Dua pramugari wanita dan sepasang rekan pria mencoba turun tangan dan menghentikan perkelahian.

    Sebuah klip video viral menunjukkan bahwa saat perkelahian terjadi, salah satu pramugari berteriak.

    “Buka mulutmu. Kamu telah menggigitku!”

    Menurut atasannya, petugas tersebut mengalami cedera ringan di lengannya.

    Dia langsung dikirim ke rumah sakit dan dikatakan bahwa dia berada dalam “kondisi yang tidak serius”.

    Kedua penumpang kemudian dibawa pergi oleh polisi.

    Tidak jelas hukuman apa yang akan mereka terima.

    Semua penumpang lainnya diminta turun dari pesawat.

    Mereka kembali naik ke pesawat dua jam kemudian.

    “Shenzhen Airlines berupaya sebaik mungkin untuk melindungi hak-hak hukum penumpang dan karyawannya. Kami mengimbau para penumpang untuk mematuhi peraturan dan melakukan perjalanan dengan cara yang beradab,” kata perusahaan itu.

    Peristiwa ini menyebabkan kehebohan di media sosial daratan.

    “Kedua wanita ini harus masuk daftar hitam untuk tidak naik pesawat dan kereta api di masa mendatang. Orang-orang yang tidak rasional seperti itu akan membahayakan di tempat mana pun,” kata seorang netizen.

    Penumpang lainnya berkata.

    “Betapa beratnya pekerjaan seorang pramugari! Saya sarankan pramugari ini untuk divaksin agar dia tidak terinfeksi virus apa pun karena digigit penumpang.”

    Berita tentang konfrontasi penumpang pesawat kerap menjadi berita utama di China.

    Pada bulan Mei tahun lalu, dua penumpang pria dalam pesawat dari Taipei ke Los Angeles berkelahi satu sama lain karena memperebutkan kursi.

    Seorang pramugari dipukul di kepala oleh salah satu dari mereka saat mereka mencoba melerai.

    Kedua penumpang dibawa pergi oleh polisi saat mendarat.

    Sumber: SCMP

     

  • Anthony Budiawan Bilang Trump di Atas Angin, Alasannya Masuk Akal

    Anthony Budiawan Bilang Trump di Atas Angin, Alasannya Masuk Akal

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan, menyebut Donald Trump sedang di atas angin.

    Alasannya masuk akal, tidak sedikit pihak yang mengatakan Trump tidak rasional. Kebijakan tarif resiprokal Trump akan memicu perang dagang secara luas.

    “Amerika akan ditinggal sendirian. Amerika akan kelimpungan. Sejauh ini, fakta menunjukkan sebaliknya,” ujar Anthony kepada fajar.co.id, Selasa (8/4/2025).

    Dikatakan Anthony, sejauh ini baru tercatat tiga negara yang melawan. Mereka memberlakukan retaliasi tarif resiprokal balasan. Masing-masing negara yang dimaksud di antaranya China, Canada, dan Uni Eropa (blok). “Sedangkan lebih dari 50 negara lainnya memilih jalur negosiasi,” ucapnya.

    Tambahnya, belakangan Uni Eropa juga terkesan melunak di hadapan Amerika membuka jalur negosiasi selebar-lebarnya.

    “Sementara ini Trump menang telak. Trump berada di atas angin. Ini alasannya,” sebutnya.

    Anthony menyebut hal ini dengan istilah nothing to lose bagi Amerika. Dengan defisit neraca perdagangan mendekati satu triliun dolar AS, Amerika tidak mungkin bisa rugi lebih banyak lagi.

    “Respon apapun dari dunia internasional, melanjutkan perang atau negosiasi, perang dagang ini, kalau bisa disebut perang, akan memperbaiki neraca perdagangan AS,” terangnya.

    Melihat situasi tersebut, Anthony mengatakan bahwa Trump tidak akan mundur. Sebab, tujuan utamanya memperbaiki neraca perdagangan AS.

    “Kalau bisa mencapai benar-benar balans, zero deficit. Tidak tanggung- tanggung, Amerika tidak hanya melihat tarif impor sebagai sumber defisit, tetapi juga hambatan non tarif,” tukasnya.

  • 8 Rekomendasi Rachmat Gobel Hadapi Tarif Impor Trump

    8 Rekomendasi Rachmat Gobel Hadapi Tarif Impor Trump

    Jakarta: Kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat kembali bikin deg-degan! Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menetapkan tarif impor hingga 32 persen untuk produk-produk dari negara mitra dagang yakni Indonesia.
     
    Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi NasDem, Rachmat Gobel, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menjadi ancaman serius bagi ekonomi nasional jika tidak ditangani secara tepat.
     
    “Hanya ada satu kalimat: mari kita jaga dan kita selamatkan Indonesia dari bahaya di depan mata kita,” tegas Gobel dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 8 Maret 2025.
     

    Deindustrialisasi hingga PHK Massal
    Menurut mantan Menteri Perdagangan 2014–2015 itu, kondisi ekonomi Indonesia sudah menunjukkan gejala deindustrialisasi, bahkan sebelum kebijakan tarif Trump diberlakukan. Banyak pabrik tutup, dan angka PHK meningkat.

    “Dengan demikian, pengangguran bisa semakin meningkat. Pada sisi lain juga ada kecenderungan nilai rupiah terus melemah terhadap sejumlah mata uang asing,” kata Gobel.

    Ini 8 jurus hadapi serbuan impor dan tarif Trump 
    Gobel tak hanya memberi peringatan, ia juga mengusulkan delapan langkah strategis agar Indonesia tetap tangguh di tengah tekanan global. Ini dia jurus-jurusnya:

    Berikan kemudahan dan deregulasi perizinan bagi yang akan berinvestasi di Indonesia.
    Berikan insentif pajak dan tarif bagi dunia usaha.
    Jaga pintu-pintu masuk Indonesia dari barang selundupan.
    Melarang secara permanen impor tekstil dan produk tekstil bermotif kain tradisional Indonesia seperti batik, tenun, maupun sulam. 
    Melarang secara permanen impor pakaian bekas.
    Pemerintah membantu mencarikan pasar ekspor baru bagi industri Indonesia.
    Pemerintah harus melakukan perundingan dengan pemerintah Amerika Serikat untuk menurunkan tarif.
    Lindungi dan jaga pasar dalam negeri dari serbuan produk impor.

    Pada sisi lain, tambah Gobel, kebijakan Trump tersebut akan membuat semua negara berlomba-lomba memberikan insentif bagi eksportir untuk mencari pasar baru, salah satunya Indonesia. Gobel menegaskan hal itu harus dicegah.
     

    Waspadai serbuan produk asing
    Gobel juga mengingatkan bahwa efek dari kebijakan Trump bisa memicu perang dagang global, dan Indonesia bisa jadi sasaran limpahan produk dari negara seperti Tiongkok dan Vietnam yang kehilangan pasar di AS.
     
    “Barang-barang dari Tiongkok dan Vietnam bisa banjir ke Indonesia. Ini yang harus dicegah. Kita harus melindungi pasar dalam negeri dari serbuan impor, salah satunya melalui penegakan aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” jelas dia.
     
    Gobel juga mengingatkan pemerintah tentang pentingnya menjaga kondisi sosial dengan membangun solidaritas dan kepedulian sosial.
     
    “Mari kita sama-sama menjaga Indonesia. Jadikan momen ini sebagai kebangkitan. Tantangan dan ancaman kita ubah menjadi peluang untuk membangun spirit kebersamaan, cinta Tanah Air, dan perilaku bersih dari korupsi dan nepotisme,” pungkas dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Jenis HP Ini Tak Laku, Sengsara Sepanjang 2025

    Jenis HP Ini Tak Laku, Sengsara Sepanjang 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tren HP lipat atau foldable phone berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan maraknya HP lipat yang dijual di pasaran.

    Samsung menjadi pemain dominan lewat seri Galaxy Z Flip/Fold. Selain itu, Huawei juga makin gencar menggarap HP lipat setelah bangkit dari keterpurukan pada 2023 lalu.

    Beberapa pabrikan China lainnya juga makin ambisius bersaing dalam pasar HP lipat. Antara lain Honor, Xiaomi, Vivo, hingga Oppo. Bahkan, Apple digadang-gadang akan turut meluncurkan iPhone lipat pada 2026 mendatang.

    Namun, firma riset Counterpoint meramalkan tren HP lipat akan terpuruk pada 2025. Menurut analisa peneliti, pasar HP lipat akan mencatat pertumbuhan negatif single-digit sepanjang tahun ini, yakni 4% dibandingkan 2024.

    “Saya tak melihat banyak hal positif tahun ini. Kami bahkan memprediksi pertumbuhan negatif untuk segmen [HP lipat], yang akan terjadi untuk pertama kalinya,” kata analis Jene Park, dikutip dari laman resmi Counterpoint, Selasa (8/4/2025).

    Kendati demikian, Park mengatakan pertumbuhan segmen HP lipat akan kembali bergairah pada 2026 mendatang. Hal ini dipicu oleh kabar Apple dan beberapa vendor lain akan masuk ke pasar HP lipat.

    Laporan Counterpoint yang spesifik melihat pengapalan panel lipat mendukung prediksi tersebut. Agaknya, 2026 akan menjadi tahun yang baik bagi HP lipat.

    “Rantai pasokan mengatakan kepada kami bahwa orderan sudah menumpuk [untuk 2026],” kata Direktur Peneliti Calvin Lee.

    “Saat ini, situasi tidak tampak seperti pasar yang sedang mencapai titik jenuh. Situasi ini tampak seperti pasar yang akan segera bertransformasi. Hal ini memerlukan banyak perencanaan, sehingga terjadi sedikit kemunduran tahun ini,” ia menambahkan.

    Sebagai informasi, sepanjang 2024 pasar HP lipat mencatat pertumbuhan kecil 2,9% secara tahun-ke-tahun (YoY), menurut laporan Counterpoint. Meskipun beberapa vendor mencatat pertumbuhan double-digit dan triple-digit, tetapi kinerja Samsung yang menurun 33% YoY memicu tren negatif untuk pasar HP lipat.

    Selain itu, Oppo juga memangkas produksi untuk lini HP lipat terjangkau dan membuat pertumbuhannya tercatat anjlok 72% YoY sepanjang 2024.

    Meski kinerja Samsung menurun, tetapi pabrikan asal Korea Selatan itu masih mendominasi pasar HP lipat. Di posisi kedua ada Huawei yang mencatat pertumbuhan positif 54% YoY.

    Kemudian Motorola tumbuh 253% YoY, Honor 106% YoY, Xiaomi 108% YoY, dan Vivo 23% YoY. Oppo berada di bawah Vivo dengan kinerja penjualan ambles 72% YoY.

    (fab/fab)

  • Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jakarta

    Serangan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menempatkan dunia di ambang perang dagang baru yang penuh dengan ketidakpastian.

    Sejak kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari silam, Trump sudah memberlakukan tarif terhadap berbagai negara dan produk.

    Namun pada 2 April lalu, pada hari yang disebutnya sebagai “Hari Pembebasan,” Trump mengumumkan penerapan tarif sebesar 10% pada semua produk impor yang masuk ke AS.

    Selain itu, dia juga menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk puluhan negara, termasuk China (34%) dan Uni Eropa (20%), yang diklaim Trump menyebabkan AS mengalami defisit perdagangan yang besar.

    Tindakan Trump memicu gelombang kritik terhadap Washington, dan tindakan balasan tarif telah mulai bermunculan dari sejumlah negara, termasuk China.

    Bagi sejumlah analis, apa yang terjadi saat ini mengingatkan kita pada momen kritis dalam ekonomi global yang terjadi hampir 100 tahun lalu.

    Nasionalisme

    Pada tahun 1930, era proteksionisme perdagangan dimulai.

    Pada Juni tahun itu, Undang-Undang Tarifjuga dikenal sebagai Undang-Undang Smoot-Hawley diberlakukan di AS setelah dipromosikan oleh Senator Reed Smoot dan politikus Willis Hawley.

    Pada akhirnya Depresi Besar terjadi selama satu dekade ke depan, memicu resesi ekonomi, penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan jutaan orang menganggur.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Sebuah anekdot yang dilaporkan dalam sebuah artikel mahjalah The Economist menggambarkan dampak undang-undang tersebut.

    “Saya hampir berlutut memohon Herbert Hoover (Presiden AS kala itu) untuk memveto undang-undang tersebut. Undang-undang itu mengintensifkan nasionalisme di seluruh dunia,” kata Thomas Lamont, penasihat presiden dan pemegang saham di bank investasi JP Morgan.

    Beberapa pihak meyakini undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler.

    Beberapa analis yakin bahwa undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler. (Getty Images)

    Proteksionisme

    Undang-Undang Smoot-Hawley menaikkan tarif impor sekitar 40% hingga 60% terhadap sekitar 900 produk dalam upaya melindungi petani dan sektor bisnis Amerika, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Corporate Finance Institute (CFI).

    Editor Encyclopedia Britannica, Adam Augustyn, menjelaskan bahwa pada1920-an, para petani Eropa mulai pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh Perang Dunia I.

    Persaingan dan turunnya harga pangan muncul kemudian.

    Baca juga:

    Di sisi lain, para petani terlilit utang dalam upaya meningkatkan produksi mereka.

    Sementara itu, sebagian besar tenaga kerja AS saat itu berada di pedesaansekitar 20%, menurut angka CFI.

    Selama kampanye presiden dalam Pilpres 1928, Herbert Hoover berjanji akan menaikkan harga impor pertanian.

    Namun, begitu ia menjabat, petani Amerika dan pemilik bisnis lainnya mulai melobi pemerintah untuk menerapkan tindakan perlindungan bagi para petani lokal.

    Herbert Hoover adalah Presiden Amerika Serikat saat itu. (Getty Images)

    Undang-Undang Smoot-Hawley diperkenalkan ke Kongres pada Mei 1929 dan ditandatangani oleh Presiden Hoover setahun kemudian, pada 17 Juni 1930.

    Kenaikan tarif ini mempengaruhi berbagai macam impor: telur, pakaian, minyak mentah, dan gula.

    Sulit untuk menghitung persentase kenaikan pajak karena perkiraannya bergantung pada volume atau berat produk, tetapi para ekonom memperkirakan kenaikannya berkisar antara 15% hingga 60%.

    Konsekuensi dari kebijakan tarif AS

    Selama dua tahun setelah penerapan Undang-Undang Smoot-Hawley, impor dan ekspor AS turun sekitar 40%.

    Kanada dan Eropa membalas aksi AS dengan menaikkan tarif pada produk AS.

    Tak hanya itu, beberapa bank mulai bangkrut, dan perdagangan global turun sekitar 65%, menurut beberapa data. Situasi ini menempatkan ekonomi dunia pada titik kritis.

    Sulit untuk mengetahui bagaimana babak baru perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya ini akan berakhir, tetapi studi terkini menunjukkan bahwa tarif akan merugikan pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi di negara-negara yang terlibat.

    Tarif yang diberlakukan Trump dalam periode pertama pemerintahannya, selain mempengaruhi perusahaan non-AS, juga merugikan perusahaan lokal dan konsumen lokal, menurut beberapa studi akademis.

    Alih-alih membuat warga AS lebih kaya, mereka harus membayar harga yang lebih tinggi.

    Selain itu, penerimaan pajak dari pengenaan tarif sangat rendah dibandingkan dengan apa yang dikumpulkan pemerintah melalui pajak individu dan perusahaan.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Honda Luncurkan Motor Matik Irit BBM, Seliter Bisa untuk 75 Km!

    Honda Luncurkan Motor Matik Irit BBM, Seliter Bisa untuk 75 Km!

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Jepang, Honda, resmi meluncurkan Honda Dunk terbaru untuk konsumen domestik. Skuter matik entry level tersebut dirancang sebagai kendaraan mungil yang irit bahan bakar. Apa saja kelebihannya?

    Disitat dari Greatbiker, Selasa (8/4), Honda Dunk terbaru punya tampilan unik yang menyerupai motor listrik buatan China. Skutik tersebut punya dimensi kompak dengan aksen mengotak di hampir seluruh bagian.

    Pada bagian depan, pabrikan membekalinya dengan lampu utama atau headlamp besar yang diapit sepasang sein. Sementara setangnya dirancang naked atau telanjang dengan spion yang cukup lebar.

    Honda Dunk 2025. Foto: Doc. Honda.

    Kemudian bagian tengah ke belakang benar-benar menyerupai motor listrik. Ekornya dibuat benar-benar mengotak dengan model lampu yang membentuk pola ‘H’ atau Honda.

    Sejak pertama kali dikenalkan di Jepang 11 tahun lalu, Honda Dunk memang mengalami sejumlah perubahan desain. Namun, konsep utamanya masih mengacu pada konsumen perkotaan. Itulah mengapa, skutik tersebut dirancang nyaman dan irit bahan bakar.

    Honda Dunk terbaru menggunakan mesin eSP 49cc dengan pendingin cairan dan teknologi PGM-FI. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 4,5 dk dan torsi 4,1 Nm. Sementara kecepatan maksimumnya 65 km/jam.

    Honda Dunk 2025. Foto: Doc. Honda.

    Menariknya, Honda Dunk terbaru punya konsumsi bahan bakar yang super irit. Bahkan, kendaraan tersebut bisa menempuh 75,3 km hanya dengan seliter BBM!

    Kemudian untuk fitur, pabrikan sudah membekalinya dengan pencahayaan full LED, panel instrumen digital, soket pengisian daya ponsel, kompartemen tambahan di bagian depan, idling stop system dan masih banyak lagi.

    Di Jepang, Honda Dunk terbaru tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni Matte Ballistic Black Metallic, Pearl Deep Mud Gray dan Matte Jeans Blue Metallic. Sementara harganya 229.900 yen atau Rp 26 jutaan.

    (sfn/rgr)