Negara: Republik Rakyat Cina

  • Pria Umur 26 Tahun Kena Stroke usai Pijat Leher, Begini Kondisinya

    Pria Umur 26 Tahun Kena Stroke usai Pijat Leher, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Seorang pria 26 tahun di China mengalami serangan stroke setelah dipijat lehernya. Pria yang bekerja sebagai programmer itu mendapatkan pijat untuk mengatasi pegal yang dialaminya.

    Xiao Zhang (nama samaran) di Hunan, China sering mengalami nyeri leher karena menghabiskan waktu berjam-jam di meja kerja. Ia lantas memutuskan untuk mencoba sebuah pijat tradisional demi mengatasi masalah itu.

    Semuanya berjalan baik sampai ia merasakan nyeri tajam yang disertai dengan sakit kepala. Awalnya Zhang tidak terlalu memikirkan gejalanya. Tapi, keesokan harinya ia terbangun dengan mati rasa, kelemahan di satu sisi tubuh, hingga berbicara tidak jelas.

    Dikutip dari Oddity Central, ia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Second People’s Hospital of Hunan Province. Dokter mendiagnosisnya dengan infark serebral sekunder.

    Hasil pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) dan angiography serebral menunjukkan pasien mengalami ‘diseksi arteri karotis kanan dan infark serebral sekunder’.

    “Arteri karotis adalah pembuluh darah penting yang memasok darah ke otak. Ketika intima dinding pembuluh darah robek, darah merembes ke dinding pembuluh darah untuk membentuk diseksi, yang dapat menyebabkan stenosis atau bahkan penyumbatan pembuluh darah,” ucap Dr Liu Yan dari rumah sakit tersebut.

    “Ini yang menyebabkan suplai darah tidak mencukupi dan akhirnya berkembang menjadi infark serebral,” sambungnya.

    Beruntung, Zhang pergi ke rumah sakit dengan cepat sehingga kerusakan permanen bisa dicegah. Melalui serangkaian terapi, dokter berhasil mengurangi kerusakannya dan pasien kini dalam proses pemulihan utuh.

    “Pembuluh darah di leher bersifat superfisial dan tekanan eksternal yang tidak tepat (seperti pijatan yang kuat, gerakan memutar kepala secara tiba-tiba, memutar leher, dan sebagainya) dapat langsung merusak pembuluh darah,” tandas dr Yan.

    (avk/kna)

  • Panas China vs AS Makin Membara Buntut Komentar Wakilnya Trump

    Panas China vs AS Makin Membara Buntut Komentar Wakilnya Trump

    Jakarta

    Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China sudah memanas sejak Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif tambahan untuk barang impor dari China. Hubungan kedua negara itu pun semakin membara usai komentar Wapres AS JD Vance bikin China berang.

    Dilansir CNN, Jumat (4/4), Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 34% pada semua barang China yang diimpor ke AS. Langkah itu bakal memperburuk ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

    China menganggap kebijakan Trump merusak hak dan kepentingan China. China pun membalas tarif Trump itu dengan menerapkan tarif 34% bagi barang-barang dari AS yang berlaku pada 10 April 2025.

    “Praktik AS ini tidak sejalan dengan aturan perdagangan internasional, sangat merusak hak dan kepentingan sah China, dan merupakan praktik intimidasi unilateral yang khas,” kata Komisi Tarif Dewan Negara China dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan tarif balasannya.

    Sejak kembali berkuasa pada Januari 2025, Trump telah mengenakan dua tahap bea tambahan 10% pada semua impor dari China. Gedung Putih menganggap langkah itu diperlukan untuk membendung aliran fentanil ilegal dari negara itu ke AS.

    Pada Rabu (2/4), Trump kembali menerapkan tarif tambahan 34% bagi barang-barang China. Artinya, barang-barang dari China yang masuk ke AS akan secara efektif dikenakan tarif sebesar 54%.

    Balasan China terhadap putaran tarif AS terbaru lebih luas daripada tindakan balasan sebelumnya. Beijing telah menanggapi pungutan sebelumnya dengan cepat, tetapi moderat, dengan mengenakan tarif balasan pada impor AS yang ditargetkan termasuk produk pertanian dan bahan bakar, sambil mengambil tindakan terhadap perusahaan-perusahaan AS tertentu dan meningkatkan kontrol ekspor.

    Tarif 54% dari Trump itu lebih tinggi dari yang diprediksi banyak analis. Kini, China juga menambahkan 11 perusahaan AS ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan, termasuk produsen drone, dan menerapkan kontrol ekspor pada 16 perusahaan AS untuk melarang ekspor barang-barang China yang dapat digunakan untuk dua keperluan. Hal itu dilakukan sebagai balasan dari China untuk AS.

    Kementerian Perdagangan China juga mengumumkan penyelidikan antidumping terhadap tabung sinar-X CT medis impor yang berasal dari AS dan India. Selain itu, Beijing juga mengumumkan kontrol ekspor terhadap tujuh jenis mineral tanah jarang ke AS, termasuk samarium, gadolinium, dan terbium.

    Bagaimana dengan komentar Wapres AS yang bikin China berang? Baca halaman selanjutnya.

    Trump Anggap China Panik

    Foto: Donald Trump menerapkan aturan tarif (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

    Trump kemudian buka suara soal keputusan China mengenakan tarif 34% untuk semua barang dari AS. Trump menganggap China bermain dengan cara yang salah.

    “China bermain salah,” tulis Trump dengan huruf kapital di akun media sosialnya seperti dilansir Reuters, Sabtu (5/4/2025).

    Dia menganggap China sedang panik. Menurutnya, China tak mampu menerapkan tarif tersebut.

    “Mereka panik, satu hal yang tidak mampu mereka lakukan!” ujarnya.

    Selain soal tarif, Trump juga membanggakan jumlah lapangan kerja di AS yang disebutnya melonjak. Dia mengatakan kebijakannya telah bekerja.

    “Angka pekerjaan yang luar biasa, jauh lebih baik dari yang diharapkan. Itu sudah berhasil. Tetaplah teguh, kita tak boleh kalah!” tulisnya.

    Sebagai informasi, perekrutan di AS melonjak melampaui ekspektasi pada Maret 2025. Departemen Tenaga Kerja AS menyebut ada 228.000 pekerjaan bulan lalu, jauh lebih banyak dari yang diprediksi, yakni 130.000.

    Meski jumlah lapangan pekerjaan naik, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4,2% dari 4,1% pada bulan Februari. Pendapatan per jam rata-rata tumbuh 0,3% pada Maret menjadi USD 36 atau sedikit meningkat dibanding Februari.

    Sektor yang mengalami penambahan pekerjaan antara lain transportasi, kesehatan, sosial dan perdagangan. Namun, situasi tersebut diperkirakan bisa saja berubah seiring penerapan tarif dan juga pemangkasan anggaran serta pegawai pemerintah.

    Komentar Wapres AS Bikin China Berang

    Foto: REUTERS/Brian Snyder

    Terbaru, China mengecam Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) JD Vance terkait komentarnya yang mengatakan Washington meminjam uang dari “rakyat jelata China” saat membahas penerapan tarif. Beijing secara terang-terangan menyebut Vance sebagai “bodoh dan tidak sopan”.

    “Posisi China terkait hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS telah diperjelas,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, seperti dilansir AFP, Selasa (8/4/2025).

    “Sungguh mengejutkan dan menyedihkan untuk mendengar kata-kata bodoh dan tidak sopan seperti itu dari Wakil Presiden ini,” tegas Lin merujuk pada Vance.

    Komentar Vance yang dikecam China itu disampaikan dalam wawancara dengan Fox News pada Kamis (3/4) lalu, ketika dia membela penerapan tarif oleh AS sebagai penangkal bagi “ekonomi globalis”, yang disebutnya tidak berhasil bagi rakyat biasa di Amerika.

    “Kita meminjam uang dari rakyat jelata China untuk membeli barang-barang yang diproduksi rakyat jelata China tersebut,” ucap Vance dalam wawancara itu.

    Trump meyakini penerapan tarif akan menghidupkan kembali basis manufaktur AS yang hilang, dengan memaksa perusahaan-perusahaan asing untuk relokasi ke wilayah AS, daripada memproduksi barang di luar negeri.

    Namun sebagian besar ekonom mempertanyakan klaim itu dan menyebut tarif Trump diterapkan secara sewenang-wenang.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Pindahkan Meriam Koksan Korea Utara ke Krimea, Ukraina Selatan Terancam Serangan Jarak Jauh – Halaman all

    Rusia Pindahkan Meriam Koksan Korea Utara ke Krimea, Ukraina Selatan Terancam Serangan Jarak Jauh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia dilaporkan mulai memindahkan sistem artileri jarak jauh buatan Korea Utara ke wilayah Krimea yang dianeksasi.  

    Laporan ini diungkap oleh lembaga penyiaran Jerman, ZDF, dikutip Selasa (8/4/2025).

    Pemindahan ini menunjukkan meningkatnya keterlibatan militer Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.  

    Menurut ZDF, sebuah video yang muncul secara daring pada Rabu (26/3/2025) memperlihatkan meriam self-propelled Koksan milik Korea Utara diangkut dengan kereta api melintasi wilayah utara Krimea.

    Sebelumnya, pasukan Korea Utara hanya diketahui beroperasi di wilayah Kursk, Rusia, tempat Rusia melancarkan serangan balasan sejak Agustus 2024.  

    Namun, setelah pasukan Ukraina dipukul mundur dari Kursk, Rusia diperkirakan dapat segera mengerahkan kontingen Korea Utara ke Krimea untuk menyerang pasukan Ukraina di selatan.

    Sistem artileri Koksan kaliber 170 mm dikenal sebagai salah satu artileri lapangan konvensional dengan jangkauan tembak terjauh di dunia.  

    Senjata ini mampu menjangkau target hingga 40 kilometer dengan peluru standar dan hingga 60 kilometer dengan amunisi berbantuan roket.

    Analis militer Barat memperingatkan bahwa jika artileri Koksan dikerahkan di wilayah Zaporizhzhia, senjata ini dapat digunakan untuk membombardir kota-kota utama seperti Kherson dan Zaporizhzhia, yang sebagian masih dikuasai Ukraina.

    Unit Koksan sebelumnya digunakan dalam serangan Rusia di Kursk, meski lima di antaranya berhasil dihancurkan oleh drone Ukraina.  

    Namun, menurut ZDF, Korea Utara diyakini telah memasok **hingga 200 unit** sistem artileri ini ke Rusia.

    Keterlibatan Korea Utara dalam perang dikonfirmasi pada akhir 2024.  

    Laporan intelijen saat itu menyebut bahwa sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikirim untuk membantu Rusia.  

    Korea Selatan memperkirakan sekitar 5.000 dari mereka tewas atau terluka, dan pada awal 2025, Pyongyang mengirim 3.000 tentara tambahan.

    Selain personel militer, Korea Utara juga memasok Rusia dengan rudal balistik jarak pendek, sistem artileri gerak sendiri, dan lebih dari 200 peluncur roket ganda.

    Kemitraan Strategis Moskow-Pyongyang

    Kerja sama militer Rusia dan Korea Utara menguat setelah kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Pyongyang pada musim panas 2024.  

    Dalam kunjungan itu, Putin dan Kim Jong-Un menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang mencakup komitmen bantuan pertahanan bersama jika salah satu diserang.

    Pada 21 Maret 2025, kepala Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, mengunjungi Pyongyang untuk bertemu Kim Jong Un.  

    Dalam pertemuan tersebut, Kim kembali menegaskan dukungan penuh terhadap Rusia dan komitmen Korea Utara terhadap pakta pertahanan bersama itu.

    Pejabat Barat memperingatkan bahwa meningkatnya aliansi militer ini tidak hanya akan memperpanjang konflik Ukraina, tetapi juga dapat melemahkan sanksi internasional yang diberlakukan terhadap kedua rezim.

    Kekuatan dan Sejarah Koksan

    Situs militer defense.ua menyebut Koksan sebagai sistem artileri yang unik karena kaliber 170 mm-nya yang tidak lazim.  

    Dua teori menjelaskan pilihan kaliber ini:  

    – Terinspirasi dari howitzer Jepang 150 mm era Perang Dunia II.  

    – Berdasarkan howitzer Jerman 170 mm yang pernah diserahkan Uni Soviet ke Korea Utara.

    Nama “Koksan” merujuk pada kota di Korea Utara tempat sistem ini pertama kali terdeteksi pada 1979.  

    Ada dua varian utama:  

    – M-1979 dipasang di atas sasis T-54 atau Type 59 milik China, tanpa tempat penyimpanan amunisi.  

    – M-1989 memiliki kompartemen untuk menyimpan 12 butir peluru.

    Koksan dirancang untuk serangan jarak jauh dan digunakan dalam baterai berisi 36 unit.  

    Kemampuannya menjangkau wilayah dalam Korea Selatan membuatnya menjadi salah satu aset strategis utama Pyongyang.

    Koksan sempat diuji dalam Perang Iran-Irak (1980–1988) dan terbukti efektif sebagai senjata penangkal baterai.

    Iran diketahui memiliki setidaknya 30 unit varian M-1979.  

    Saat ini, Koksan digunakan oleh Korea Utara, Rusia, dan Iran.

    Dengan kehadiran Koksan di Krimea, Rusia memperkuat barisan artilerinya yang sudah mencakup sistem kaliber besar seperti self-propelled Pion dan mortir berat Tyulpan  menambah tekanan terhadap Ukraina di medan tempur selatan.

    (Tribunnewc.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Trump Kirim Drone Mata-Mata MQ-4C Triton ke Wilayah Okinawa Jepang, Sinyal Apa? – Halaman all

    Trump Kirim Drone Mata-Mata MQ-4C Triton ke Wilayah Okinawa Jepang, Sinyal Apa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden  Amerika Serikat (AS) memerintahkan pasukan militernya untuk mengerahkan sejumlah drone mata-mata jarak jauh dan berukuran besar ke wilayah Okinawa, Jepang.

    Drone mata-mata jenis MQ-4C Triton ini di kerahkan AS ke Okinawa yang terletak dekat Taiwan pada Selasa (8/4/2025).

    Hal tersebut diungkap langsung oleh Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani.

    Dalam keterangan resmi yang dilansir Japan Times, Nakatani mengklaim bahwa AS telah mengerahkan drone mata-mata AS di wilayah Jepang.

    Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa drone Triton akan tiba di Pangkalan Udara AS di Kadena, pulau utama Okinawa, dalam beberapa pekan ke depan.

    Nakatani menjelaskan pengerahan sejumlah drone MQ-4C Triton dilakukan Washington untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen aliansi pertahanan AS-Jepang.

    Lantaran beberapa tahun terakhir China terus meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dan sejumlah negara tetangga termasuk Jepang.

    Terbaru, Beijing meningkatkan aktivitas militernya dengan menggelar latihan perang besar-besaran di perairan dekat Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

    Bahkan dalam setahun terakhir, sekitar 30 pesawat tempur harus dikerahkan Jepang untuk mencegat sejumlah drone yang diduga berasal dari China.

    Menurut harian Yomiuri Shimbun, angka itu jauh lebih tinggi daripada sembilan kali pengerahan sepanjang tahun fiskal 2023 dan empat kali pengerahan pada tahun fiskal 2021.

    Alasan tersebut yang mendorong AS untuk memperkuat pengumpulan data intelijen, aktivitas pengawasan dan pengintaian di pulau Okinawa yang merupakan salah satu pangkalan militer AS terbesar di Jepang.

    “Untuk memperkuat aktivitas pengumpulan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di sekitar Jepang,” sebut Nakatani.

     Spesifikasi Drone Mata-Mata MQ-4C Triton

    MQ-4C Triton adalah pesawat terbang tak berawak berkemampuan terbang tinggi berjangkauan jauh (high-altitude long endurance/HALE) yang diproduksi oleh Northrop Grumman

    Northrop Grumman, menyebut drone mata-mata itu merupakan pesawat tanpa awak yang mampu mengudara di ketinggian yang tinggi.

    Kelebihan lainnya yang dimiliki MQ-4C Triton yakni daya tahan lama, yang mampu beroperasi selama lebih dari 24 jam dan menempuh jarak 13.700 kilometer.

    Untuk ukuran, MQ-4C Triton memiliki dimensi panjang 14,5 m, tinggi 4,7 m, rentang sayap 39,9 m, dan berat total 14,6 ton.

    Sebagai penggerak MQ-4C Triton menggunakan sebuah mesin turbofan Rolls-Royce AE3007 berdaya 39 kN, sehingga dapat terbang dengan kecepatan maksimum 575 km/jam dan ketinggian terbang maksimum 17.000 m.

    Dari kemampuan tersebut maka MQ 4C Triton sangat luar biasa dalam mendukung misi pengintaian maritim jarak jauh.

    Memainkan misi pengintaian strategis untuk kebutuhan SAR serta intelijen

    Meski MQ 4C Triton tidak bisa melakukan serangan dengan rudal atau senjata presisi lain, namun MQ 4C Triton dibekali dengan teknologi intelligence, surveillance and reconnaissance (ISR).

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Tarif Impor 32 Persen AS Berlaku, Dampak Ekonomi Indonesia Terancam – Halaman all

    Tarif Impor 32 Persen AS Berlaku, Dampak Ekonomi Indonesia Terancam – Halaman all

    Tarif impor 32 persen AS mulai berlaku, ancam ekonomi Indonesia dan tantang respons pemerintah.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tarif impor 32% yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai berlaku pada 9 April 2025, memicu kekhawatiran besar di kalangan pelaku ekonomi Indonesia.

    Kebijakan ini diprediksi akan berdampak negatif pada sektor ekspor Indonesia, mengancam peningkatan harga barang, penurunan daya beli masyarakat, serta potensi PHK massal, sementara pemerintah Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk merespons dengan langkah-langkah konkret yang cepat dan efektif.

    Dampak Tarif Impor 32% terhadap Ekonomi Indonesia

    Kebijakan tarif impor ini berpotensi menyebabkan beberapa dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia.

    Salah satunya adalah kenaikan harga barang yang akan memengaruhi biaya barang konsumsi dan bahan baku untuk industri.

    Hal ini tentu akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah.

    Sektor-sektor yang bergantung pada ekspor ke AS, seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik, juga diprediksi akan mengalami tekanan berat, dengan kemungkinan PHK besar-besaran.

    Prof. Henry Indraguna: Respon Pemerintah Harus Cepat

    Prof. Henry Indraguna, politisi Partai Golkar, mengingatkan bahwa respons pemerintah Indonesia terhadap kebijakan tarif ini harus cepat dan tepat.

    “Dampak paling nyata adalah harga barang naik, daya beli rakyat tertekan. Sektor yang bergantung pada ekspor ke AS seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik akan terkena dampak yang sangat berat,” ujarnya.

    Menurutnya, tanpa tindakan cepat, rakyat akan menjadi korban utama.

    Tantangan dan Peluang: Apa yang Harus Dilakukan Indonesia?

    Meski kebijakan tarif ini membawa tantangan besar, ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia.

    Salah satunya adalah diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara selain AS, seperti China, India, dan negara-negara ASEAN.

    Strategi hilirisasi industri dan stabilisasi nilai tukar rupiah juga menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh kebijakan AS ini.

    Reza Priyambada: Tetap Rasional di Tengah Ketegangan Pasar

    Reza Priyambada, Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, mengimbau para pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak terjebak dalam kepanikan.

    Menurutnya, naik turunnya pasar saham disebabkan oleh persepsi para pelaku pasar, bukan hanya sentimen yang ada.

    “Jangan over panic dengan kondisi ini. Optimisme dan rasionalitas penting dalam menghadapi volatilitas pasar,” jelasnya.

    Andry Asmoro: Indonesia Punya Penyangga Ekonomi yang Kuat

    Andry Asmoro, Chief Economist Bank Mandiri, mengatakan bahwa meskipun tensi global meningkat, pasar domestik Indonesia memiliki penyangga yang kuat.

    Dengan intervensi Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan permintaan domestik yang stabil selama Ramadan, Indonesia diyakini dapat mengatasi tantangan eksternal ini.

    Satria Sambijantoro: Indonesia Tidak Terlalu Rentan

    Satria Sambijantoro, Head of Research Bahana Sekuritas, menilai bahwa Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh oleh kebijakan tarif impor AS ini.

    “Ekspor Indonesia ke AS hanya mencakup 2?ri PDB kita, paparan makro terkecil di Asia Tenggara,” ujarnya. Menurutnya, depresiasi rupiah justru bisa meningkatkan daya saing ekspor Indonesia ke AS.

    Kebijakan tarif impor 32% yang diberlakukan oleh AS berpotensi memberikan dampak negatif bagi Indonesia, namun dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan ini.

    Respons cepat, diversifikasi pasar ekspor, dan stabilisasi ekonomi domestik menjadi kunci untuk mengurangi dampak kebijakan proteksionisme ini.

  • Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 104% ke China, Negosiasi Sulit Tercapai

    Donald Trump Bakal Kenakan Tarif Impor 104% ke China, Negosiasi Sulit Tercapai

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat memberikan sinyal bahwa tidak tercapai kesepakatan dengan China dalam negosiasi tarif impor. Alhasil, China berisiko terkena tarif Trump sebesar 104%.

    Dilansir dari Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan jam-jam terakhir untuk menyusun negosiasi dengan sejumlah negara, terutama sekutu-sekutu AS, sebelum tarif impor yang luas berlaku pada Rabu (9/4/2025) pukul 12.01 AM EDT (Eastern Daylight Time, waktu Amerika Utara) atau pukul 11.01 WIB.

    Trump menggembar-gemborkan pembicaraan perdagangan dengan sejumlah pemimpin negara karena pasar pulih—berbekal optimisme bahwa Trump akan mengurangi atau menghilangkan tarif lebih tinggi atas puluhan negara. Misalnya, Trump menyebut dialog dengan Penjabat Presiden Korea Selatan Han Duck-soo tampak bagus dan ada kemungkinan kesepakatan yang baik.

    Kondisinya berbeda dengan China, karena Beijing mengisyaratkan tidak akan mundur dari perang dagang. Trump mengatakan bahwa dia sedang menunggu panggilan dari pejabat China, sembari menuduh bahwa Negeri Panda salah menangani situasi.

    “China juga ingin membuat kesepakatan, sangat ingin, tetapi mereka tidak tahu bagaimana memulainya. Kami menunggu panggilan mereka. Itu akan terjadi!” kata Trump pada Selasa (8/5/2025) waktu AS, dilansir dari Bloomberg.

    China bersikap menantang dalam menghadapi kenaikan tarif Trump. Beijing akan mengenakan bea masuk balasan, yakni pajak atas ekspor Amerika ke China.

    Pada awal tahun ini AS mengenakan pungutan 20% terhadap barang impor dari China. Lalu, terdapat bea masuk timbal balik sebesar 34% yang mulai berlaku 9 April 2025.

    Respons China membuat Trump menyatakan akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar 50%, kecuali Negeri Panda menarik kembali tindakan balasannya terhadap pungutan sebelumnya.

    Total tarif Trump 104% bagi China pun bisa terjadi apabila tidak tercapai kesepakatan antara kedua negara.

    “Perang dagang dan tarif tidak memiliki pemenang, dan proteksionisme tidak akan menghasilkan apa-apa. Kami orang China bukanlah pembuat onar, tetapi kami tidak akan gentar ketika masalah datang. Intimidasi, ancaman, dan pemerasan bukanlah cara yang tepat untuk terlibat dengan China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dilansir dari Bloomberg.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan China dan negara-negara lain yang ingin membalas telah melakukan kesalahan.

    “Presiden Trump memiliki tulang punggung baja, dan dia tidak akan patah … Amerika tidak membutuhkan negara lain sebanyak negara lain membutuhkan kita,” ujar Leavitt.

  • Pengamat proyeksikan IHSG melemah imbas kebijakan tarif impor AS

    Pengamat proyeksikan IHSG melemah imbas kebijakan tarif impor AS

    Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz/am.

    Pengamat proyeksikan IHSG melemah imbas kebijakan tarif impor AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 08 April 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi akan bergerak melemah terdampak sentimen kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS).

    “Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance 6.200 – 6.570,” ujar Nico di Jakarta, Selasa.

    Nico melihat bahwa dampak kebijakan tarif impor AS belum akan berakhir, meskipun terdapat lebih dari 50 negara yang mengajukan negosiasi, yang masih membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk bisa melakukan penyesuaian dan kesepakatan.

    “Sehingga, rasanya kalau dikatakan bahwa setelah negosiasi pasar akan stabil, mungkin jauh dari kata tenang untuk saat ini. Setiap kenaikan pasar yang terjadi, mungkin akan menjadi alasan untuk terjadinya penurunan lebih dalam lagi,” ujar Nico.

    Meskipun banyak negara berencana datang kepada Trump, namun beberapa negara justru berdiri dengan teguh melawan Trump, seperti halnya China yang siap berperang ketika AS menginginkannya. Menurut Nico, respon China menjadi sebuah tekanan bagi pelaku pasar dan investor, pasalnya China akan mengenakan tarif sebesar 34 persen untuk semua impor AS mulai 10 April 2025 mendatang atau setara dengan tarif resiprokal yang diberikan Trump untuk China.

    Lanjutnya, China, Jepang, dan Korea Selatan juga bersatu untuk memperdalam hubungan ekonomi melalui perdagangan bebas.

    “Meskipun belum ada kesepakatan, namun pertemuan tersebut menunjukkan perasaan yang sama terhadap situasi dan kondisi yang ada saat ini, untuk menghadapi dampak dari kebijakan Trump,” ujar Nico.

    Dari dalam negeri, Nico menilai perlunya respon cepat dan tepat dari pemerintah agar demand ekspor tidak menurun dan kepercayaan investor dapat pulih kembali. Pemerintah Indonesia telah mengambil pendekatan negosiasi sebagai respons terhadap kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen dari AS, dengan meningkatkan volume impor dari negara tersebut.

    Rencana peningkatan impor mencakup komoditas seperti gandum, kapas, dan produk minyak serta gas dari AS.

    “Strategi ini diharapkan dapat mengurangi tekanan tarif, mengingat neraca perdagangan AS terhadap Indonesia masih mencatat defisit sekitar 17,88 miliar AS pada tahun 2024,” ujar Nico.

    Untuk mendukung hal itu, pemerintah akan memberikan insentif baik fiskal maupun non fiskal, termasuk penurunan tarif bea masuk, Pajak Penghasilan (PPh) impor, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor. Selain itu, pemerintah Indonesia berencana mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk negosiasi. Delegasi akan dipimpin Menko Perekonomian dan melibatkan kementerian terkait.

    Sumber : Antara

  • Video: IHSG-Rupiah ‘Rebahan’ – China Tidak Takut Ancaman Tarif Trump

    Video: IHSG-Rupiah ‘Rebahan’ – China Tidak Takut Ancaman Tarif Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di hari pertama usai libur lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok hingga lebih dari 9%. IHSG bahkan kena trading halt atau penghentian sementara perdagangan.

    Sementara itu, ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia kembali mencapai titik didih setelah China menyatakan siap melawan ancaman tarif tambahan baru Trump.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (08/04/2025).

  • BI Masih Optimistis soal Rupiah walau sedang Terlemah sejak 1998

    BI Masih Optimistis soal Rupiah walau sedang Terlemah sejak 1998

    Bisnis.com, JAKARTA — Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam level yang belum mengkhawatirkan. 

    Untuk diketahui, tren pelemahan rupiah terjadi belakangan ini. Pada hari ini, Selasa (8/4/2025), mata uang rupiah kembali ditutup melemah dengan menyentuh level Rp16.891 per dolar Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, terdapat prediksi dari sejumlah analis bahwa rupiah dapat bergerak menuju sekitar Rp17.000 per dolar AS. 

    “Enggak [mengkhawatirkan]. Sudah bagus,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui pada sela-sela acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). 

    Juda juga menilai belum melihat adanya dampak pelemahan rupiah saat ini terhadap utang-utang korporasi Indonesia dalam mata uang dolar AS. 

    Menurutnya, Indonesia telah menyiapkan berbagai strategi seperti hedging atau upaya untuk melindungi nilai aset atau kewajiban dari fluktasi harga yang tidak diinginkan pasar. 

    “Kita kan sudah ada kewajiban hedging dan sebagainya korporasi,” lanjut Deputi Gubernur BI yang ditetapkan sejak 2021 lalu itu. 

    Di sisi lain, Juda pun masih optimistis terhadap level rupiah saat ini dan dampaknya terhadap inflasi. Dia menyebut inflasi masih di bawah kendali. 

    “Masih rendah terkendali,” ucapnya. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, mata uang rupiah parkir di level Rp16.891 per dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (8/4/2025). Rupiah menjadi mata uang yang merosot paling dalam secara (year to date/YtD) dibandingkan dengan mata uang negara-negara Asia lainnya. 

    Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41% ke Rp16.891 per dolar AS. Di level tersebut, rupiah sudah melemah 4,49% sepanjang tahun berjalan 2025. 

    Secara tahun berjalan, rupiah menjadi mata uang Asia yang merosot paling dalam di hadapan dolar AS. 

    Bloomberg mencatat rupiah merosot bersama baht Thailand yang turun 1,34% (YtD). Sementara itu, penurunan tipis dialami oleh rupee India sebesar 0,66%, yuan China -0,52%, ringgit Malaysia turun 0,38%, dan dolar Taiwan turun 0,67% sepanjang tahun berjalan 2025.

    Pelemahan rupiah dan sejumlah mata uang asing terhadap dolar AS belum lama ini turut dipengaruhi oleh sentimen terhadap kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Indonesia mendapatkan tarif impor 32%. 

  • Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Ekspor Jakarta tumbuh 5,92 persen pada Februari 2025

    Industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang utama di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis ekspor Jakarta mencapai 1,51 miliar dolar AS pada Februari 2025, mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,92 persen dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 1,42 miliar dolar AS.

    “(Ekspor) Jakarta pada Februari 2025 mencapai 1,51 miliar dolar AS atau ada kenaikan 5,92 persen dibandingkan Januari 2025,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Selasa.

    Besaran ekspor ini tercatat merupakan nilai tertinggi dalam empat tahun terakhir.

    Lebih lanjut, pada periode ini, sektor migas mengalami penurunan 17,98 persen dibandingkan dengan Januari 2025. Kendati demikian, ekspor nonmigas pada periode ini tumbuh 5,95 persen dibandingkan periode sebelumnya.

    Adapun dominasi sektor nonmigas yakni sebesar 99,90 persen memicu tumbuhnya ekspor total Jakarta pada periode ini.

    Lalu, bila dilihat lebih dalam, tumbuhnya ekspor nonmigas pada Februari 2025 dipicu meningkatnya sektor penopang utama ekspor Jakarta, yaitu ekspor industri pengolahan sebesar 6,67 persen.

    Dominasi sektor ini yang mencapai 96,30 persen dari total ekspor Jakarta, membuat pergerakannya sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekspor Jakarta secara total.

    “Industri pengolahan menjadi salah satu sektor yang utama di Jakarta, tentunya dinamika ekspor hasil industri ini menjadi barometer bagaimana kualitas ekspor Jakarta ke depannya,” kata Hasanudin.

    Sektor lainnya yang juga mendukung mendukung pertumbuhan ekspor pada periode ini yakni pertambangan.

    Kemudian, berdasarkan kelompok komoditas, tercatat bahwa mesin, peralatan mekanis serta bagiannya mengalami persentase pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 26,46 persen.

    Sementara itu, ekspor kelompok komoditas alas kaki, yang merupakan komoditas ekspor utama kedua dari Jakarta, terkontraksi sebesar 7,56 persen dibandingkan Januari 2025.

    Lalu, ekspor logam mulia dan perhiasan/permata yang merupakan salah satu penopang ekspor pada periode ini tumbuh 19,60 persen dibandingkan Januari 2025.

    Adapun negara tujuan ekspor migas yakni Inggris, Vietnam, Bangladesh, Thailand. Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas yakni Thailand, AS, China dan Singapura.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025