Negara: Republik Rakyat Cina

  • Harga Saham IHSG Hari Ini 9 April 2025 Diproyeksi Bakal Terus Melemah

    Harga Saham IHSG Hari Ini 9 April 2025 Diproyeksi Bakal Terus Melemah

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat pelemahan signifikan, menandai periode tekanan berat di pasar modal Indonesia. Pada perdagangan Selasa 8 April 2025, IHSG ditutup melemah tajam sebesar 514,48 poin atau 7,90 persen, ke posisi 5.996,14.

    Level ini menempatkan IHSG dalam wilayah krusial dan menimbulkan kekhawatiran akan pelemahan lanjutan.

    Pelemahan IHSG Didorong Sentimen Eksternal

    Pengamat pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, memproyeksikan bahwa IHSG masih berpotensi melemah dalam jangka pendek akibat tekanan eksternal, terutama kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Dari sisi teknikal, IHSG kini berada di area support 5.945 sampai 6.045, dengan level krusial selanjutnya di 5.500 sampai 5.636. Artinya, secara jangka pendek, masih ada risiko pelemahan lanjutan,” ujar Hendra kepada Antara di Jakarta, Rabu 9 April 2025.

    Meski demikian, Hendra menyebut masih ada peluang technical rebound apabila pemerintah Indonesia memberikan sinyal positif terkait negosiasi dagang dengan AS.

    “Namun, kemungkinan technical rebound tetap terbuka, terutama jika ada sinyal diplomasi tegas dari Presiden Prabowo Subianto dalam menanggapi kebijakan tarif Trump,” ucap Hendra.

    Menurutnya, reaksi pasar yang berlebihan terhadap tarif AS mencerminkan kekhawatiran lebih luas terhadap ketegangan dagang global dan potensi perlambatan ekonomi dunia.

    “Meskipun ekspor Indonesia ke AS hanya sekitar 9,9 persen dari total ekspor nasional, reaksi pasar yang berlebihan mengindikasikan adanya kekhawatiran lebih dalam terhadap ketegangan dagang global, potensi perlambatan ekonomi dunia, serta belum adanya respons cepat dari pemerintah RI sebelum pasar dibuka,” tuturnya.

    Trading Halt Diberlakukan, IHSG Anjlok Tajam

    Pada Selasa pagi, IHSG sempat mengalami penurunan lebih dari 9 persen dan dibuka melemah 596,33 poin ke posisi 5.914,28, memicu trading halt selama 30 menit. Hal ini dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bentuk perlindungan dari volatilitas ekstrem.

    “IHSG terkena trading halt. Pasar dikejutkan kebijakan pemerintah AS yang mengumumkan kebijakan tarif impor baru pada Rabu (2 April 2025), dimana Indonesia terkena tarif sebesar 32 persen,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

    Maximilianus menyebut kekhawatiran investor dipicu oleh potensi perlambatan ekonomi global dan kemungkinan dampaknya terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri.

    “Tarif ini membuat pelaku pasar khawatir akan terjadi perlambatan ekonomi global dan berimbas ke ekonomi dalam negeri,” tuturnya.

    Pendekatan Diplomatis Jadi Kunci Stabilisasi Pasar

    Pengamat dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P. Sasmita, menilai bahwa langkah diplomatis yang cepat dan tepat dari pemerintah Indonesia menjadi sangat penting untuk mengatasi gejolak pasar saat ini.

    “Pemerintah harus menunjukkan langkah-langkah strategis yang terukur untuk melakukan pendekatan diplomatis ke Amerika maupun rencana kebijakan yang terukur. Itu yang dibutuhkan,” ujar Ronny.

    Ronny menekankan bahwa kebijakan tarif Trump sangat memukul sektor ekspor Indonesia, khususnya perusahaan yang mengandalkan pasar AS.

    “Selain itu juga pengaruhnya terhadap prospek ekonomi Indonesia kan cukup besar sehingga membuat prospek investasi dan rate of return dari investasi juga akan memburuk,” tuturnya.

    Ronny P. Sasmita juga menyebut bahwa tekanan ini adalah kulminasi dari sentimen negatif sebelumnya, baik dari faktor domestik maupun global. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengembalikan optimisme pasar dan memperbaiki citra ekonomi Indonesia di mata investor.

    “Yang dibutuhkan adalah bagaimana pemerintah mengeluarkan sikap dan kebijakan yang bisa mengembalikan optimisme para investor ini di pasar Indonesia,” ucapnya.

    IHSG Terseret Semua Sektor

    Berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC, semua sektor mengalami penurunan, dengan penurunan terdalam terjadi pada:

    Sektor barang baku: -11,12% Sektor teknologi: -10,18% Sektor barang konsumen non-primer: -8,80%

    Hanya 33 saham yang tercatat naik, sementara 710 saham melemah dan 215 saham stagnan, dari total 22,33 miliar lembar saham yang diperdagangkan dengan nilai Rp20,97 triliun dalam 1,42 juta transaksi.

    Saham-saham top gainer: SOSS, CTBN, NETV, IPAC, LINKJ Saham-saham top loser: MTFN, PANI, INCO, AREA, RAJA Pasar Asia Bergerak Positif, Tapi IHSG Masih Tertekan

    Berbeda dengan IHSG, bursa saham regional Asia justru bergerak menguat:

    Nikkei Jepang: +0,60% ke 37.799,97 Shanghai: +1,58% ke 3.145,55 Kuala Lumpur: +0,02% ke 1.443,73 Straits Times: +2,01% ke 3.469,57

    Sentimen positif di kawasan didorong oleh isyarat dari Trump yang membuka kemungkinan negosiasi dagang dengan mitra utama, termasuk China. Namun, ketegangan tetap tinggi setelah Trump mengancam tarif tambahan 50% terhadap impor China dan China merespons dengan tarif balasan 34% atas produk AS mulai Kamis ini.

    Peluang di Tengah Kepanikan

    Meski pasar sedang diliputi kepanikan, Hendra Wardana justru melihat ini sebagai peluang bagi investor jangka panjang.

    “Justru saat investor panik, ini bisa menjadi peluang strategis untuk mulai mengoleksi saham-saham unggulan yang harganya terkoreksi dalam,” ujarnya.

    Dia menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, dengan pertumbuhan PDB di kisaran 5 persen, neraca perdagangan surplus, dan kinerja emiten besar yang masih solid.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Elon Musk Murka, Sebut Penasihat Trump Idiot

    Elon Musk Murka, Sebut Penasihat Trump Idiot

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Tesla terus anjlok selama 4 hari berturut-turut gara-gara kebijakan tarif Trump yang menggemparkan dunia. Kondisi ini membuat CEO Elon Musk melontarkan kritik tajam terhadap penasihat perdagangan Presiden AS Donald Trump, Peter Navarro.

    Musk mulai menyindir Navarro sejak akhir pekan lalu lewat platform media sosial X. Ia menyebut gelar PhD ekonomi dari Harvard yang dimiliki Navarro sebagai hal buruk dan tidak ada manfaatnya. Namun, sindiran itu berubah menjadi hujatan terbuka seiring berjalannya waktu.

    Musk menyebut Navarro “benar-benar idiot” sebagai tanggapan atas pernyataan sang penasihat yang menyebut Tesla lebih sebagai “perakit mobil” ketimbang produsen mobil sejati.

    Musk menambahkan bahwa klaim Navarro itu salah dan menyebutnya lebih bodoh dari sekantong batu bata. Ia bahkan secara sarkastik meminta maaf kepada batu bata, lalu menyebut Navarro “berbahaya karena kebodohannya.”

    Pertikaian ini menjadi salah satu konflik publik paling panas antara tokoh dalam lingkaran Trump sejak sang mantan presiden menjabat pada 2017.

    Kritik Musk muncul di tengah pengumuman Trump soal tarif dagang baru terhadap lebih dari 180 negara dan wilayah, kebijakan yang ternyata juga menuai penolakan dari dalam kubu konservatif sendiri.

    Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt merespons konflik ini dengan santai.

    “Keduanya jelas punya pandangan berbeda tentang perdagangan dan tarif. Laki-laki ya seperti itu, kita biarkan saja mereka saling adu argumen di ruang publik,” ujarnya, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (9/4/2025).

    Adik Musk, Kimbal Musk, yang juga duduk di dewan direksi Tesla, ikut menyuarakan kritik. Ia menyebut tarif itu sebagai pajak permanen untuk konsumen Amerika. Ia kemudian menyindir Navarro sebagai siswa C-minus yang seharusnya tidak main-main dengan isu serius seperti ini.

    Kritik tajam Elon Musk ini tak lepas dari tekanan yang dihadapi Tesla. Saham perusahaan anjlok 22% hanya dalam empat hari perdagangan, dan sudah turun 45% sepanjang tahun ini.

    Nilai pasar Tesla menyusut lebih dari US$585 miliar sejak awal tahun, menyebabkan kerugian besar bagi Musk secara pribadi.

    Kendati mobil Tesla dijual di AS dan dirakit secara lokal, yang membuatnya relatif aman dari tarif 25% atas mobil impor, biaya produksi perusahaan diprediksi melonjak karena tarif atas bahan baku dan komponen dari luar negeri, seperti baja dari Kanada dan Meksiko, serta sirkuit cetak dari Tiongkok.

    Berbicara di sebuah acara di Italia akhir pekan lalu, Musk justru mengungkapkan pandangan yang kontras dengan Trump. Ia menyuarakan dukungan terhadap zona perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Utara, tanpa tarif sama sekali.

    Masalah Tesla bukan cuma soal tarif. Pada Rabu, perusahaan melaporkan penurunan pengiriman kendaraan sebesar 13% dibanding tahun lalu pada kuartal pertama 2025, jauh di bawah ekspektasi analis. Laporan ini datang hanya dua hari setelah saham Tesla menutup kuartal terburuk sejak 2022.

    (fab/fab)

  • Emiten Pertanian Catat Pendapatan Usaha Rp 3,4 T Sepanjang 2024

    Emiten Pertanian Catat Pendapatan Usaha Rp 3,4 T Sepanjang 2024

    Jakarta

    Emiten pertanian PT Delta Giri Wacana Tbk mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 182 miliar dengan pendapatan usaha sebesar Rp 3,4 triliun. Dengan pencapaian tersebut DGWG berhasil meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 815% di tahun 2024.

    Capaian tersebut, sesuai dengan proyeksi manajemen dengan memperhatikan periode musim tanam yang lebih baik di tahun 2024 pasca El Nino yang mendorong pertumbuhan permintaan produk-produk agrokimia serta semakin meningkatnya loyalitas konsumen terhadap produk-produk Perseroan.

    “Pertumbuhan kinerja bisnis tahun 2024 tidak hanya dikarenakan faktor siklus El Nino yang berakhir namun juga didukung dengan meningkatnya loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk DGWG ” ujar Presiden Direktur DGWG, David Yaory dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

    Direktur Keuangan DGWG, Danny Jo Putra, menjelaskan perusahaan memiliki 4 (empat) pilar bisnis strategis di sektor input pertanian, yaitu produk seperti agrokimia, pupuk, alat pertanian dan distribusi internal.

    “Kontributor utama pendapatan usaha tahun 2024 masih berasal dari segmen usaha agrokimia dan pupuk. “Kedua segmen usaha tersebut menjadi segmen usaha yang memberikan kontribusi signifikan bagi kinerja penjualan Perseroan,” jelas Danny.

    Atas pencapaian di tahun 2024, DGWG tengah menyiapkan beberapa langkah ekspansif dalam menjaga laju pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang. Adapun langkah yang disiapkan diantaranya mulai beroperasinya pabrik karbamasi (bahan aktif agrokimia) yang diproyeksikan untuk menjangkau pasar domestik dan global serta segera beroperasi di kuartal II 2025.

    “Sambutan pasar sangat positif terhadap segmen usaha karbamasi kami. Hal ini terlihat dari banyaknya calon mitra yang berminat menjalin kerja sama untuk memasok produk bahan aktif agrokimia baik dalam bentuk bahan baku maupun setengah jadi saat kami berpartisipasi dalam Agrochemical & Crop Protection Exhibition 2025 di Shanghai pada pertengahan Maret lalu,” Terang David.

    Di segmen pupuk, DGWG yang baru melantai di Bursa Efek Jakarta (BEI) pada 13 Januari 2025 itu merencanakan pembangunan pabrik pupuk di wilayah Sumatra yang ditargetkan mulai melakukan proses pembangunan juga di Kuartal II 2025. Pabrik pupuk ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi sebanyak 100.000 metrik ton per tahun pada tahap awal. Selain itu, pabrik ini diharapkan dapat memenuhi permintaan lokal dengan harga yang lebih kompetitif, seiring dengan penurunan biaya distribusi.

    Adapun sumber dana pembangunan pabrik pupuk ini menggunakan sumber dana dari laba ditahan yang disiapkan dalam rencana bisnis 2025.

    Selain itu, DGWG juga berupaya menarik pertumbuhan permintaan dengan meluncurkan beragam produk baru yang menjelajahi hampir seluruh lanskap segmen usaha. “Kami akan terus memperluas portofolio produk kami untuk mencakup berbagai kebutuhan pasar yang terus berkembang,” terang David.

    Di pasar domestik, DGWG telah bekerja sama dengan sekitar 7.000 kios tani, yang melayani sekitar 30% dari total petani di Indonesia. Selain ekspansi di dalam negeri, ke depan DGWG juga akan memperluas jangkauan pasar ekspor dengan menargetkan kawasan ASEAN, China, Asia Selatan, Australia, serta Amerika Latin, termasuk Brasil.

    Dengan potensi yang dimiliki, DGWG optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level double digits pada tahun 2025. Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16% dan laba bersih sebanyak 27% pada tahun depan.

    Sebagai bagian dari komitmen terhadap pengembangan bisnis, DGWG mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 133 miliar pada tahun 2025, yang melanjutkan realisasi penggunaan capex tahun lalu yang mencapai Rp 182 miliar.

    PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri agrokimia dan pupuk, serta sektor terkait pertanian lainnya. DGWG berkomitmen untuk menyediakan produk-produk berkualitas yang mendukung keberlanjutan pertanian baik domestik maupun global.

    (kil/kil)

  • Trump Tuduh China Manipulasi Mata Uang untuk Meredam Dampak Tarif – Halaman all

    Trump Tuduh China Manipulasi Mata Uang untuk Meredam Dampak Tarif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyulut ketegangan dengan China.

    Kali ini terkait manipulasi mata uang untuk meredam dampak tarif perdagangan.

    Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan Komite Kongres Nasional Republik, Selasa (8/4/2025) malam waktu setempat.

    “Anda harus mengakuinya. Mereka memanipulasi mata uang mereka hari ini sebagai kompensasi terhadap tarif,” ujar Trump seperti dikutip dari Al Jazeera.

    Komentar tersebut muncul di tengah jatuhnya nilai tukar Renminbi (RMB) atau yuan China ke titik terendah sejak tahun 2023.

    Pada minggu ini, RMB tercatat diperdagangkan pada 7,20 terhadap dolar AS, mencerminkan tren depresiasi yang memicu kekhawatiran di pasar global.

    Fluktuasi nilai tukar biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketidakseimbangan perdagangan dan ketidakpastian politik.

    Namun dalam beberapa kasus, depresiasi mata uang bisa terjadi karena intervensi pemerintah secara langsung.

    Menurut analis, penurunan nilai RMB bisa memperkuat daya saing ekspor China di pasar global, sekaligus menyerap sebagian beban dari tarif tinggi yang diberlakukan Trump sebelumnya, yang mencapai 104 persen untuk produk tertentu dari China.

    Dengan RMB yang lebih murah terhadap dolar, harga barang-barang ekspor dari China menjadi relatif lebih terjangkau di pasar internasional, memberikan ruang manuver bagi Beijing dalam menghadapi tekanan dagang dari Washington.

    Profesor Oxford: Tarif Trump Bukan Obat

    Kebijakan tarif mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kritik keras dari kalangan akademisi.

    Ian Goldin, profesor globalisasi dan pembangunan di Universitas Oxford, menyebut kebijakan tarif Trump bukan solusi, melainkan bencana ekonomi.

    “Ini adalah ekonomi yang sangat buruk. Ini bukan, seperti katanya, obat untuk menyembuhkan penyakit. Ini racun,” ujarnya dalam wawancara dengan Al Jazeera.

    Goldin memperingatkan kalau rencana Trump akan membawa dampak besar, tidak hanya terhadap perekonomian AS, tetapi juga terhadap stabilitas ekonomi global.

    Diskriminatif dan Merusak Lapangan Kerja

    Menurut Goldin, tarif yang diusulkan Trump bersifat “sangat diskriminatif” terhadap negara-negara miskin, karena negara-negara tersebut kemungkinan akan menghadapi beban tarif yang lebih tinggi.

    Ia juga menilai kebijakan itu sangat merugikan bagi sektor lapangan kerja dan rantai pasokan dalam negeri Amerika Serikat sendiri.

    Ancaman terhadap Kerja Sama Global

    Goldin memperingatkan eskalasi kebijakan proteksionis ini dapat memperburuk ketegangan internasional dan menghambat kerja sama di berbagai bidang penting.

    Hal ini mencakup respons terhadap pandemi, krisis keuangan berikutnya, serta upaya global dalam menangani perubahan iklim.

    Risiko Resesi dan Sejarah yang Berulang

    Lebih jauh, ia memprediksi langkah-langkah Trump berpotensi memicu resesi, baik di AS maupun di negara-negara lain yang terdampak.

    “Dampaknya meluas hingga melampaui ekonomi dan memasuki periode yang sangat berbahaya,” katanya.

    Goldin bahkan membandingkan situasi saat ini dengan dekade 1930-an, ketika proteksionisme memicu naiknya gelombang nasionalisme dan akhirnya perang dunia.

    “Kita benar-benar harus berharap hal ini mereda sekarang, sehingga kita tidak sampai pada titik itu,” kata dia.

    Tidak Semua Kena Tarif

    Kebijakan tarif impor baru yang diterapkan Trump memicu dampak luas di berbagai sektor ekonomi global.

    Meski begitu, tidak semua produk impor terkena beban tarif baru ini.

    Secara umum, Amerika Serikat kini memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen pada seluruh impor, serta tambahan bea masuk lebih tinggi terhadap puluhan negara lainnya, sebagaimana dikutip dari lembar fakta resmi Gedung Putih.

    Trump juga menerapkan tarif timbal balik atau reciprocal tariff terhadap negara-negara yang dianggap memiliki defisit perdagangan besar dengan AS.

    Akibatnya, negara seperti China terkena tarif hingga 54 persen (20 persen tarif impor umum ditambah 34 persen tarif timbal balik).

    Sementara itu, total tarif yang dikenakan ke Indonesia bisa mencapai 64 persen.

    Namun, terdapat enam jenis barang yang dikecualikan dari tarif timbal balik tersebut, yaitu:

    Barang yang tercakup dalam ketentuan 50 USC 1702(b).
    Produk baja, aluminium, serta mobil dan suku cadangnya yang sudah dikenai tarif khusus lewat Section 232.
    Barang yang berkaitan dengan tembaga, farmasi, semikonduktor, dan kayu.
    Barang-barang yang berpotensi terkena Section 232 di masa depan.
    Emas batangan.
    Energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia di wilayah Amerika Serikat.

    Khusus untuk Kanada dan Meksiko, tarif mengikuti peraturan berdasarkan International Emergency Economic Powers Act of 1977 (IEEPA) yang tetap berlaku dan tidak terpengaruh oleh aturan tarif baru ini.

    Artinya, selama barang yang diimpor dari Kanada dan Meksiko memenuhi ketentuan United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA), maka tarif tetap 0 persen.

    Jika tidak memenuhi, tarif yang berlaku adalah 25 persen atau 10 persen untuk energi dan kalium.

    Namun jika perintah IEEPA soal migrasi atau fentanyl dihentikan, barang yang memenuhi USMCA tetap mendapat perlakuan khusus, sementara yang tidak memenuhi akan dikenakan tarif timbal balik sebesar 12 persen.

    Gedung Putih menegaskan kebijakan tarif timbal balik akan terus berlaku sampai Presiden Trump memutuskan ancaman defisit perdagangan dan perlakuan tidak adil dari negara mitra dagang telah diatasi.

    Bahkan, Trump membuka kemungkinan untuk menaikkan tarif jika negara mitra melakukan aksi balasan atau tidak menunjukkan itikad baik dalam perdagangan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Respons Ancaman Tarif 34% dari Trump, China Bikin Harga Mobil Mewah AS Ini Naik 200%

    Respons Ancaman Tarif 34% dari Trump, China Bikin Harga Mobil Mewah AS Ini Naik 200%

    Jakarta

    Pemerintah China mengumumkan akan mengenakan pajak impor tambahan sebesar 34% buat semua barang impor Amerika, termasuk kendaraan. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru ini yang digagas pemerintahan Donald Trump.

    Diketahui, pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif resiprokal ke 180 negara, termasuk China. China mendapatkan tarif tambahan sebesar 34% dari pemerintahan Donald Trump. Pemerintah China di bawah Xi Jinping langsung bereaksi dengan memberlakukan impor tambahan sebesar 34% untuk produk-produk AS.

    Dikutip dari Carnewschina, tindakan balasan ini akan mulai berlaku pada tanggal 10 April dan akan meningkatkan harga mobil sport buatan Amerika seperti Corvette C8 dan Mustang 5.0 secara signifikan.

    Tarif pajak komprehensif untuk Corvette C8 Z06 diperkirakan akan mencapai 200%, sehingga harganya di China menjadi lebih dari 220.000 USD (Rp 3,7 miliar), yang bahkan belum termasuk keuntungan dealer.

    Pajak tersebut sebelumnya telah dinaikkan pada bulan Februari, ketika pemerintah China mengenakan tarif tambahan sebesar 10% untuk semua kendaraan buatan Amerika, dengan mesin lebih dari 2,5 liter. Pajak tambahan tersebut juga berlaku buat model-model mewah Jerman yang diproduksi di AS, termasuk BMW X6, X7, dan Mercedes-Benz GLS Class, di mana model-model itu mencatatkan penjualan terbaik di pasar SUV mewah China.

    Mobil buatan Amerika lainnya yang bakal kena tarif tambahan tersebut adalah Ford F-150. Dipastikan mobil ini akan semakin sulit menemukan peminat di China, sebab mobil ini sudah mengalami tren penurunan penjualan sejak 2023 lalu.

    Di samping karena perang tarif, produk-produk mobil mewah asal AS juga mendapat saingan kuat dari model-model mobil mewah buatan dalam negeri China, seperti model Yangwang U8 dari BYD dan Shanhai Pao dari GWM (juga dikenal sebagai GWM Cannon Alpha di pasar global), yang semakin populer di kalangan konsumen domestik.

    Pajak impor baru sebesar 34% juga akan berdampak signifikan pada bisnis dealer impor mobil di Pelabuhan Tianjin, pusat perdagangan kendaraan mewah impor terbesar di China. Pada 2019, volume kendaraan impor tahunan melalui Tianjin mencapai 150.000 unit. Namun, dengan munculnya merek mewah domestik seperti Yangwang, penjualan menurun tajam, turun menjadi sekitar 39.300 unit pada 2023. Tarif impor baru tidak diragukan lagi akan memberikan pukulan berat lagi bagi pasar mobil mewah impor.

    (lua/rgr)

  • Video: Ada Perang Dagang, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Dipangkas

    Video: Ada Perang Dagang, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China Dipangkas

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Citigroup menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun 2025, menjadi 4,2%, dari sebelumnya 4,7%. Pemangkasan proyeksi ini, disebabkan meningkatnya ketegangan perdagangan China dengan Amerika Serikat.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 09/04/2025) berikut ini.

  • Perang Dagang China-AS Kian Panas, Begini Dampaknya ke Dunia

    Perang Dagang China-AS Kian Panas, Begini Dampaknya ke Dunia

    Jakarta

    Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kian memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif impor 104% ke China.

    Melansir dari BBC News, Rabu (9/4/2025), International Monetary Fund (IMF) mencatat AS dan China sama-sama berkontribusi besar dalam ekonomi global, sekitar 43% pada tahun ini.

    Kondisi ketegangan ini disebut bisa memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi masing-masing. Bahkan paling buruk bisa membuat perekonomian ke jurang resesi.

    Hal ini akan merugikan ekonomi negara lain sehingga pertumbuhan ekonomi global jadi melambat.

    Di sisi lain, investasi global kemungkinan besar juga akan mengalami tekanan. Selain itu, ada dampak potensial lainnya, yakni peralihan perdagangan atau trade diversion.

    China merupakan negara manufaktur terbesar di dunia dan memproduksi jauh lebih banyak daripada penggunaan dalam negeri. Negeri Tirai Bambu tersebut sudah mengalami surplus perdagangan hampir US$ 1 triliun. Hal ini berarti negara ini mengekspor lebih banyak daripada mengimpor

    Adapun risikonya apabila barang-barang tidak dapat masuk ke AS, perusahaan-perusahaan China dapat mengalihkan pasarnya ke negara lain. Hal ini dapat merugikan produsen di negara-negara yang menjadi sasarannya bahkan dapat memicu pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Dampak limpahan perang dagang habis-habisan antara China dan AS akan terasa secara global. Sebagian besar ekonom menilai bahwa dampaknya akan sangat negatif. Asosiasi Pengusaha Baja asal Inggris, UK Steel telah memperingatkan bahaya kelebihan baja yang berpotensi dialihkan ke pasar Inggris.


    Lihat juga Video: China Sebut Tak Akan Ada Pemenang di Perang Tarif Trump

    (rea/kil)

  • Tarif Trump Bikin Apple Bakal Impor Lebih Banyak iPhone dari India

    Tarif Trump Bikin Apple Bakal Impor Lebih Banyak iPhone dari India

    Jakarta

    Untuk mengurangi dampak dari tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump pada bulan ini, Apple akan mengimpor lebih banyak iPhone ke Amerika Serikat dari India, lapor The Wall Street Journal.

    Tarif 26% untuk barang-barang yang diimpor dari India tidak akan terlalu berdampak pada laba Apple dibandingkan dengan tarif 54% untuk barang-barang dari China, tarif 46% di Vietnam, atau tarif 36% di Thailand.

    Apple tidak berencana untuk membuat perubahan besar pada rantai pasokannya karena situasi tarif yang tidak pasti. Memasok lebih banyak iPhone AS dari India akan mengimbangi biaya tarif di China, dan Apple melihat hal itu sebagai solusi jangka pendek sementara mereka berusaha membujuk Trump untuk memberikan pengecualian pada perangkatnya.

    CEO Apple Tim Cook berhasil membuat perangkat Apple dibebaskan dari tarif selama masa jabatan pertama Trump, tetapi dia kurang beruntung sejauh ini sebagaimana dilansir detikINET dari MacRumors, Rabu (9/4/2025).

    Apple telah bekerja untuk meningkatkan produksi di India selama beberapa tahun terakhir, dan akan membuat 25 juta iPhone di India tahun ini. Dengan mengalihkan iPhone buatan India ke pasar AS, Apple dapat memenuhi sekitar 50% permintaan iPhone AS pada tahun 2025.

    Sementara Trump telah menetapkan tarif pada barang-barang China sebesar 54%, ia mengatakan bahwa ia akan meningkatkannya jika China tidak menghapus tarif resiprokal 34% yang diumumkannya pada hari Jumat lalu.

    Selama akhir pekan, sebuah laporan dari The Wall Street Journal menunjukkan bahwa tarif saat ini untuk barang-barang dari China dapat meningkatkan biaya komponen Apple untuk iPhone secara signifikan. Sebagai contoh, sebuah iPhone 16 Pro yang sekarang berharga USD 580 dari Apple, bisa menjadi seharga USD 850 dengan adanya tarif Trump.

    Trump mendorong perusahaan-perusahaan seperti Apple untuk membuat perangkat mereka di Amerika Serikat, namun hal ini tidak memungkinkan karena akan lebih terjangkau bagi Apple untuk membayar tarif daripada mencoba memindahkan produksi ke negara yang tidak memiliki jumlah pekerja terampil yang tersedia untuk jenis fabrikasi tingkat lanjut yang dibutuhkan Apple.

    Apple pada awal tahun ini mengumumkan rencana untuk membelanjakan USD 500 miliar untuk manufaktur di AS, dengan tujuan untuk membuat server Apple Intelligence dan produk serupa lainnya yang memiliki permintaan lebih rendah.

    Apple dapat menggunakan strategi lain untuk menghadapi tarif tersebut, termasuk menekan pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih rendah dan menyerap sebagian biaya, tetapi sangat mungkin Apple akan menaikkan harganya dalam waktu dekat.

    Rencana tarif Trump telah menyebabkan saham-saham turun secara signifikan selama tiga hari terakhir, dengan saham Apple turun hampir 20% sejak Rabu lalu.

    (jsn/fay)

  • Panas Perang Tarif, AS-China Tiba-Tiba ‘Kelahi’ Hebat Lagi soal Ini

    Panas Perang Tarif, AS-China Tiba-Tiba ‘Kelahi’ Hebat Lagi soal Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan masih terus meliputi Amerika Serikat (AS) dan China. Setelah keduanya terlibat perang dagang pascalangkah Presiden AS Donald Trump yang menjatuhkan tarif besar pada Beijing, saat ini keduanya berkonflik terkait Terusan Panama.

    Ketegangan terkait Panama ini awalnya terjadi dari pernyataan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth yang mengatakan pada Selasa (8/4/2025) bahwa Terusan Panama menghadapi ancaman berkelanjutan dari China. Meski begitu, AS dan Panama bersama-sama akan menjaganya tetap aman.

    “Untuk tujuan ini, AS dan Panama telah berbuat lebih banyak dalam beberapa minggu terakhir untuk memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan kita daripada yang telah kita lakukan dalam beberapa dekade,” katanya dalam sebuah kunjungan ke Panama.

    Hegseth menyinggung pelabuhan di kedua ujung kanal yang dikendalikan oleh konsorsium Hong Kong, yang sedang dalam proses menjual saham pengendalinya ke konsorsium lain termasuk BlackRock Inc..

    “Perusahaan-perusahaan yang berbasis di China terus mengendalikan infrastruktur penting di area kanal,” tutur Hegseth.

    “Itu memberi China potensi untuk melakukan kegiatan pengawasan di seluruh Panama. Ini membuat Panama dan ASkurang aman, kurang makmur, dan kurang berdaulat. Dan seperti yang telah ditunjukkan oleh Presiden Donald Trump, situasi itu tidak dapat diterima.”

    Kunjungan tersebut dilakukan di tengah ketegangan atas pernyataan berulang Donald Trump bahwa AS dikenai biaya berlebihan untuk menggunakan Terusan Panama dan bahwa China memiliki pengaruh atas operasinya. Namun tuduhan ini telah secara konsisten dibantah Panama.

    Tak lama setelah pertemuan tersebut, Kedutaan Besar China di Panama mengecam pemerintah AS dalam sebuah pernyataan di X. Mereka mengatakan bahwa AS telah menggunakan pemerasan untuk memajukan kepentingannya sendiri dan bahwa dengan siapa Panama berbisnis merupakan keputusan kedaulatan Panama dan sesuatu yang tidak berhak diintervensi AS.

    “AS telah melakukan kampanye sensasional tentang ‘ancaman teoretis China’ dalam upaya menyabotase kerja sama China-Panama, yang semuanya berakar pada kepentingan geopolitik AS sendiri,” tulis kedutaan tersebut.

    Ketegangan terbaru ini terjadi saat hubungan Washington dan Beijing memanas. Pekan lalu, Presiden Trump menjatuhkan tarif impor resiprokal ke semua negara, dengan China terkena tarif yang tertinggi hingga 54%.

    China pun membalas dengan menjatuhkan tarif 34% atas barang AS. Namun, bukannya bergeming, AS justru kembali menjatuhkan tarif dua kali lipat terhadap China, hingga 104%.

    (tps/tps)

  • IHSG Hari Ini Rabu 9 April 2025 Dibuka Kembali Melemah Dihantam Krisis Eksternal

    IHSG Hari Ini Rabu 9 April 2025 Dibuka Kembali Melemah Dihantam Krisis Eksternal

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona merah pada perdagangan Rabu pagi 9 April 2025, menandakan tekanan di pasar modal Indonesia masih belum mereda pasca kejutannya kemarin.

    Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka melemah 17,70 poin atau 0,30 persen ke posisi 5.978,44. Sementara itu, indeks LQ45—yang mencerminkan performa 45 saham unggulan—juga turun tipis 1,00 poin atau 0,15 persen ke posisi 666,77.

    Melanjutkan Tren Pelemahan Sehari Sebelumnya

    Pada penutupan perdagangan Selasa 8 April 2025, IHSG mengalami penurunan tajam sebesar 514 poin atau 7,9 persen ke level 5.996. Saat itu, sebanyak 710 saham melemah, hanya 33 saham yang naik, dan 215 stagnan.

    Tim Analis Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut bahwa pelemahan IHSG disebabkan oleh kurangnya respons konkret pemerintah terhadap kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    “Di dalam negeri, IHSG ditutup melemah cukup dalam. Tanggapan pemerintah terkait pengenaan tarif oleh AS belum memenuhi ekspektasi pasar,” ucap tim analis Pilarmas dalam risetnya.

    Sektor saham yang mengalami penurunan paling tajam adalah bahan baku sebesar 10,55 persen, diikuti oleh sektor finansial dan sektor energi. Saham-saham seperti INCO, MAPI, SMGR, MDKA, dan MBMA mendominasi daftar penurunan LQ45.

    Volume transaksi cukup tinggi, yakni 22,38 miliar lembar saham diperdagangkan dalam 1,42 juta kali transaksi, dengan nilai total Rp20,94 triliun. Meski demikian, kapitalisasi pasar menyusut menjadi Rp10,28 triliun.

    Dinamika Eksternal Masih Bayangi Pasar

    Gejolak pasar saham Indonesia masih dipicu oleh kebijakan tarif tinggi dari pemerintah AS. Pada pekan ini, Trump mengumumkan rencana tarif 50 persen terhadap produk impor Tiongkok dan Indonesia, jika negara-negara tersebut tidak mencabut bea masuk terhadap barang-barang AS.

    “Tiongkok dengan tegas menolak ultimatum Trump yang disebutnya sebagai ‘pemerasan’. Tiongkok menegaskan akan membela kepentingan nasionalnya,” ujar Pilarmas Investindo dalam analisanya.

    Ketegangan antara dua raksasa ekonomi dunia ini memperburuk sentimen global, yang turut menyeret indeks saham di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

    Pilihan Jalur Negosiasi, Pasar Internasional Menilai Positif

    Pengamat pasar sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, menyatakan bahwa langkah pemerintah Indonesia yang memilih jalur negosiasi ketimbang retaliasi dalam menghadapi kebijakan tarif AS menjadi sinyal positif bagi pasar.

    “Rencana pemerintah untuk memilih jalur negosiasi, bukan retaliasi, dinilai positif pasar internasional karena menunjukkan Indonesia tetap terbuka terhadap investasi dan menjaga stabilitas jangka panjang,” ujar Hendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu 9 April 2025.

    Menurutnya, beberapa strategi negosiasi telah disiapkan pemerintah Indonesia, antara lain:

    Relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT), Evaluasi larangan terbatas (lartas) untuk barang ekspor/impor AS, Peningkatan impor produk agrikultur dan energi dari AS, termasuk minyak dan gas (migas), Insentif fiskal dan non-fiskal, seperti pengurangan bea masuk, PPh impor, dan PPN impor.

    “Relaksasi aturan TKDN untuk sektor ICT, evaluasi larangan terbatas (lartas), hingga rencana peningkatan impor produk agrikultur dari AS adalah bagian dari strategi negosiasi yang disiapkan pemerintah,” tutur Hendra.

    Diplomasi Jadi Kunci Stabilitas Pasar

    Sementara itu, menurut informasi dari Kementerian Perdagangan, pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan paket diplomasi dalam bentuk proposal konkret untuk dibahas bersama U.S. Trade Representative (USTR) di Washington D.C. Salah satu usulannya adalah revitalisasi Trade & Investment Framework Agreement (TIFA) antara Indonesia dan AS.

    “Saat ini, diplomat Indonesia telah menjalin komunikasi dengan USTR, yang tengah menunggu proposal konkret dari Indonesia,” ujar Hendra.

    Langkah ini dianggap sebagai upaya penting untuk memulihkan kepercayaan investor dan mengembalikan stabilitas pasar saham dalam negeri yang sempat terpuruk dalam dua hari terakhir.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News