Negara: Republik Rakyat Cina

  • ESDM Pertimbangkan Naikkan DMO Batu Bara di Atas 25%, Ini Alasannya

    ESDM Pertimbangkan Naikkan DMO Batu Bara di Atas 25%, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang menggenjot persentase kewajiban penjualan batu bara untuk pasar domestik alias Domestic Market Obligation (DMO) menjadi lebih dari 25%.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, rencana ini sejalan dengan proyeksi kebutuhan batu bara di dalam negeri yang akan semakin meningkat, seperti untuk kebutuhan pembangkit listrik PT PLN (Persero), maupun untuk industri pupuk, semen, dan lainnya.

    Di sisi lain, menurutnya rencana kenaikan volume DMO batu bara ini juga akan mendongkrak harga batu bara global. Pasalnya, volume ekspor batu bara dari Indonesia di pasar global akan berkurang dengan kenaikan DMO ini.

    “Batu bara kita itu sekarang kan total konsumsi untuk nasional PLN itu kan 140 juta sampai 160 juta (ton per tahun). Dan DMO ke depan kita akan prioritaskan kepada industri-industri yang mempengaruhi hidup orang banyak. Apa itu PLN, pupuk, semen,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (17/11/2025).

    Bahlil menyebut, produksi batu bara nasional yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) nasional terhitung pernah mencapai 900 juta ton per tahun. Hal itu dinilai membuat permintaan dan kebutuhan global tidak seimbang. Hal itu pun turut memicu penurunan harga batu bara internasional.

    Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah mengevaluasi RKAB tahun depan, termasuk penurunan target produksi batu bara.

    “Nah teman-teman tahu sekarang kan RKAB kita itu kan sampai 900 juta. Akibatnya apa? Supply and demand-nya tidak seimbang,” terangnya.

    Dengan potensi penurunan produksi batu bara pada 2026 mendatang, pemerintah perlu memastikan suplai domestik tetap aman. Karena itu, porsi DMO kemungkinan akan dinaikkan jika hitung-hitungan kebutuhan nasional menunjukkan angka 25% tidak mencukupi.

    “Nah kita akan mengevaluasi RKAB, khususnya pada volume. Karena kita mengevaluasi RKAB, maka DMO yang 25% itu kemungkinan besar kita akan dorong kalau kita hitung kebutuhan nasional untuk memenuhi semen, kalau PLN dan pupuk itu cukup 20%, ya gak ada masalah. Tapi kalau kita masih kurang, kita akan naikkan volume DMO. Itu maksudnya,” jelasnya.

    Meski begitu, Bahlil menegaskan bahwa rencana tersebut masih dalam tahap kajian dan belum final. Evaluasi dilakukan sambil menghitung ulang volume produksi dalam RKAB 2025.

    “Mungkin akan dinaikkan lebih dari 25%. 2025 dong. Ini kita lagi meng-exercise,” tandasnya.

    Bahlil mengingatkan bahwa aturan minimal DMO 25% tetap berlaku, namun jika kebutuhan nasional meningkat, pemerintah akan menambah porsi tersebut.

    “Selesaikan DMO-nya dulu, baru ekspor. Ya, minimal 25%. Tapi kalau kebutuhan nasional kita lebih ya kita kasih lebih lagi,” tandasnya.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno pun menegaskan bahwa rencana kenaikan porsi DMO tidak berkaitan dengan penurunan permintaan batu bara di China. Adapun, kebijakan ini lebih diarahkan pada upaya menjaga stabilitas harga.

    “Harga kan jeblok sekarang. Supaya harga bisa terangkat lagi,” ungkap Tri.

    Di sisi lain, ia menilai penurunan produksi juga menjadi salah satu instrumen yang dapat mendorong kembali penguatan harga batu bara yang kini tengah tertekan.

    “Ya paling enggak, ini kita nggak mengeksploitasi sumber daya alam yang ugalan-ugalan tapi dikontrol, harganya masih bisa bagus, kira-kira begitu,” ujar Tri.

    Seperti diketahui, aturan paling baru soal DMO batu bara sebesar 25% dari RKAB tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 39 Tahun 2025 yang merupakan peraturan turunan dari UU No 2 Tahun 2025 tentang Minerba.

    Dalam aturan tersebut, pemerintah menegaskan kewajiban pasok industri minerba ke BUMN yang mengelola sektor ketenagalistrikan, energi, pupuk, dan industri strategis nasional.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Kesepakatan Tanah Jarang AS-China Tuntas Sebelum Thanksgiving

    Video: Kesepakatan Tanah Jarang AS-China Tuntas Sebelum Thanksgiving

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent mengatakan kesepakatan mengenai pasokan logam tanah jarang dengan China diharapkan bisa rampung sebelum hari Thanksgiving atau 27 November tahun ini.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Senin 17/11/2025) berikut ini.

  • Senjata Baru China Melawan Amerika, Perang Teknologi Makin Ganas

    Senjata Baru China Melawan Amerika, Perang Teknologi Makin Ganas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China bersaing keras dalam memenangkan perlombaan di sektor teknologi, khususnya teknologi kecerdasan buatan (AI). AS beberapa kali mengubah kebijakan pembatasan ekspor chip AI canggih ke China, karena khawatir negara kekuasaan Xi Jinping dapat mengembangkan AI untuk memperkuat militernya.

    Namun, kebijakan tersebut justru membuat China makin termotivasi mengembangkan chip AI secara mandiri, tanpa tergantung teknologi AS. Pemerintah China juga mengimbau raksasa teknologi lokal untuk berhenti menggunakan chip buatan AS dan beralih ke chip buatan lokal.

    Bahkan, pemerintah tak ragu memberikan diskon listrik 50% untuk raksasa teknologi yang menggunakan chip lokal di data center mereka. Terbaru, Baidu meluncurkan 2 chip terbaru untuk AI.

    Perusahaan asal China itu menyatakan bahwa produk tersebut dapat menyediakan daya komputasi yang kuat, berbiaya rendah, dan sepenuhnya dikendalikan di dalam negeri. Ini bisa menjadi ‘senjata’ baru bagi China dalam melawan dominasi AS.

    Dalam konferensi teknologi tahunan Baidu World, raksasa asal China tersebut mengatakan bahwa M100, chip yang berfokus pada tugas inferensi, akan diluncurkan pada awal 2026. Sementara itu, M300, chip yang mampu melakukan pelatihan dan inferensi, dijadwalkan hadir pada awal 2027, demikian dikutip dari Reuters, Senin (17/11/2025).

    Pelatihan merupakan proses membangun model AI dengan mempelajari pola dari kumpulan data besar, sementara inferensi menggunakan model tersebut untuk membuat prediksi dan memproses permintaan pengguna.

    Baidu, yang telah mengembangkan chip internal sejak 2011, juga mengumumkan dua produk “supernode”. Produk seperti ini memanfaatkan kemampuan jaringan tingkat lanjut untuk menghubungkan banyak chip sekaligus, sehingga dapat menutupi keterbatasan performa dari chip individual.

    Sementara perusahaan domestik lain seperti Huawei telah mengimplementasikan produk serupa bernama CloudMatrix 384, yang terdiri dari 384 chip Ascend 910C.

    Para pengamat industri menilai sistem tersebut lebih bertenaga daripada Nvidia GB200 NVL72, salah satu produk sistem-level tercanggih dari perusahaan AS tersebut. Pada September lalu, Huawei juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan produk supernode yang lebih kuat dalam beberapa tahun mendatang.

    Tianchi 256 milik Baidu, yang akan terdiri dari 256 chip P800, akan tersedia pada paruh pertama tahun depan. Versi yang lebih bertenaga, menggunakan 512 chip, akan dirilis pada paruh kedua tahun depan.

    Perusahaan itu juga memperkenalkan versi terbaru dari model bahasa besar Ernie, yang diklaim unggul tidak hanya dalam pemrosesan teks, tetapi juga analisis gambar dan video.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perusahaan Kecil dan Menengah Inovatif dari Seoul Mempercepat Masuk ke Pasar Indonesia

    Perusahaan Kecil dan Menengah Inovatif dari Seoul Mempercepat Masuk ke Pasar Indonesia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan kecil dan menengah yang menjanjikan dari Kota Seoul akan mengunjungi Jakarta, Indonesia, dari tanggal 24 hingga 28 November untuk mencari peluang kerja sama ekspor dan pertumbuhan bersama melalui pertukaran dengan perusahaan serta lembaga lokal.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari proyek “Delegasi Perusahaan HI SEOUL untuk Pengembangan Pasar Indonesia (2025 HI SEOUL 1:1 Business Matching in Indonesia)” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Seoul dan Seoul Business Agency (SBA).

    Sebanyak 20 perusahaan kecil dan menengah unggulan yang berbasis di Seoul akan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Program sertifikasi “HI SEOUL” yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Seoul sejak tahun 2004 bertujuan untuk mempercepat ekspansi global bagi perusahaan kecil dan menengah yang memiliki inovasi dan daya saing teknologi tinggi.

    Setiap tahun, sekitar 100 perusahaan baru ditetapkan melalui proses seleksi ketat berdasarkan kriteria inovasi dan kapabilitas teknologi. Hingga saat ini, lebih dari 1.100 perusahaan telah memperoleh sertifikasi HI SEOUL.

    Berdasarkan data tahun 2024, total penjualan gabungan mencapai 16 triliun won, dengan rata-rata penjualan sebesar 14,5 miliar won per perusahaan. Sekitar 550 perusahaan di antaranya telah aktif memperluas bisnis ke pasar global, dengan Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok sebagai mitra utama, sementara Indonesia menempati posisi keempat sebagai tujuan ekspor utama.

    Indonesia memiliki potensi pertumbuhan tinggi karena laju ekonomi yang stabil, populasi besar, serta meningkatnya minat terhadap produk dan budaya Korea (Hallyu).

  • Krisis Baru Mengancam Dunia, Beli HP Bisa Bikin Miskin

    Krisis Baru Mengancam Dunia, Beli HP Bisa Bikin Miskin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Samsung Electronics menaikkan harga sejumlah chip memori hingga 60% pada November ini. Lonjakan harga terjadi di tengah kelangkaan chip yang dipicu perlombaan global membangun pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Menurut sumber Reuters, dikutip Senin (17/11/2025), Samsung menunda pengumuman harga kontrak pada Oktober dan baru menetapkannya bulan ini. Biasanya, perusahaan mengumumkan harga secara bulanan.

    Kenaikan ini memicu kekhawatiran perusahaan besar yang tengah membangun infrastruktur data skala masif.

    Sebab, chip memori DDR5 yang mengalami kenaikan harga ini merupakan komponen penting dalam server dan perangkat komputasi berperforma tinggi.

    Dampaknya, biaya produksi untuk ponsel pintar, komputer, dan peralatan elektronik lain juga berpotensi ikut meningkat.

    Tobey Gonnerman, Presiden Fusion Worldwide, mengatakan banyak produsen server kini harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak akan mendapatkan pasokan cukup.

    “Premi harga yang dibayarkan sangat ekstrem,” ujarnya.

    Menurut data, harga kontrak modul memori DDR5 32GB Samsung melonjak menjadi US$239 (sekitar Rp 4 juta) pada November, dari sebelumnya US$149 (sekitar Rp 2,5 juta) pada September.

    Kenaikan harga juga terjadi pada chip DDR5 16GB dan 128GB masing-masing sekitar 50%, menjadi US$135 (sekitar Rp 2,25 juta) dan US$1.194 (sekitar Rp 20 juta). Sementara itu, harga DDR5 64GB dan 96GB meningkat lebih dari 30%.

    Kenaikan harga juga dikonfirmasi sumber lain yang mengetahui kebijakan internal Samsung. Namun perusahaan menolak memberikan komentar resmi.

    Kelangkaan chip memori ini bahkan memicu aksi borong dari sejumlah pelanggan. SMIC, produsen chip kontrak terbesar di China, mengatakan kekurangan chip memori membuat sejumlah klien menahan pesanan untuk chip jenis lain.

    Xiaomi juga memperingatkan bahwa lonjakan harga chip memori turut mendongkrak biaya produksi ponsel.

    Meski menekan industri downstream, krisis ini justru menjadi angin segar bagi Samsung. Perusahaan sebelumnya tertinggal dari pesaing dalam pengembangan chip AI, sehingga belum menikmati lonjakan keuntungan sebesar kompetitornya.

    Namun, lambatnya peralihan ke chip AI justru memberi Samsung ruang lebih besar dalam mengatur harga chip memori dibandingkan SK Hynix maupun Micron.

    Analis TrendForce, Ellie Wang, memproyeksikan Samsung akan kembali menaikkan harga kontrak kuartalan sebesar 40%-50% pada periode Oktober-Desember. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata kenaikan industri yang diperkirakan berada di kisaran 30%.

    “Mereka benar-benar yakin harga akan meningkat. Dan alasan utamanya adalah kini permintaan sangat kuat, dan semua pihak tengah menyusun perjanjian jangka panjang dengan pemasok,” katanya, seraya menambahkan bahwa perjanjian tersebut berlaku hingga 2026 atau gabungan 2026 dan 2027.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Kalah dari China dan Singapura soal Pengguna Transportasi Online 2025

    RI Kalah dari China dan Singapura soal Pengguna Transportasi Online 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Indonesia memiliki ketergantungan yang lebih rendah terhadap layanan transportasi online atau ride hailling. Meski secara jumlah masyarakat Indonesia sangat besar, faktanya persentase masyarakat yang memakai transportasi online masih kalah dari China.

    Mengutip laporan Data Indonesia, Senin (17/11/2025), sebanyak 27,2% pengguna internet global berusia 16 tahun ke atas menggunakan layanan transportasi online setiap pekan pada kuartal II/2025. 

    Singapura menjadi negara yang penduduknya paling banyak menggunakan transportasi online di dunia pada kuartal II/2025. Pasalnya, sebanyak 44,8% pengguna internet di Negeri Singa dilaporkan menggunakan layanan transportasi online setiap pekan. 

    Data Indonesia, yang mengutip laporan We Are Social dan Meltwater yang bertajuk The Digital 2026 Global Overview Report, menyebut pada  posisi kedua ditempati oleh Vietnam dengan persentase pengguna internet yang menggunakan transportasi online setiap pekan sebanyak 38,5%.

    Menariknya, China sebagai negara dengan jumlah pengguna internet mencapai 1,12 miliar memiliki persentase yang tinggi terkait penggunaan transportasi online. Ada 38,2% pengguna internet di China yang memakai layanan transportasi online Didi Chuxing hingga Meituan Dache tiap pekan.

    Lalu, sebanyak 36,2% pengguna internet di Meksiko menggunakan transportasi online tiap minggu. Ada pula 35,2% pengguna internet Afrika Selatan.

    Sementara itu Indonesia dengan total pengguna internet sekitar 239 juta, jumlah pemakai transportasi online ada 34,6% dari total pengguna internet setiap minggunya.

    Artinya, sekitar 82,6 juta masyarakat Indonesia menggunakan layanan Gojek, Grab, hingga Maxim setiap pekannya. Angka ini masih tertinggal dari China.

    Berikut daftar 15 negara dengan proporsi terbesar pengguna internet yang menggunakan transportasi online tiap pekan pada kuartal II/2025:

    1. Singapura: 44,8%
    2. Vietnam: 38,5%
    3. China: 38,2%
    4. Meksiko: 36,2%
    5.Afrika Selatan: 35,2%
    6. Indonesia: 34,6%
    7. Malaysia: 33,9%
    8. Kolombia: 33,7%
    9. India: 33,1%
    10. Chili: 30,1%
    11. Brasil: 29,1%
    12. Nigeria: 27,4%
    13. Uni Emirat Arab: 27,1%
    14. Hong Kong: 27%
    15. Thailand: 26,7%

  • Laporan Liputan6.com dari Sydney: Investasi Australia ke Indonesia Tersendat di Level Pola Pikir

    Laporan Liputan6.com dari Sydney: Investasi Australia ke Indonesia Tersendat di Level Pola Pikir

    Liputan6.com, Sydney Anggota Dewan Institut Australia–Indonesia, Rob Law, mengatakan hubungan ekonomi Indonesia–Australia sebenarnya menyimpan potensi besar, namun hingga kini masih belum tergarap optimal. 

    Salah satu penyebab utama adalah pola pikir pelaku bisnis Australia yang masih tertuju pada pasar-pasar tradisional. Amerika Serikat dan Tiongkok tetap menjadi magnet utama bagi ekspansi bisnis mereka. 

    Selain dianggap lebih familiar, kedua negara itu menawarkan skala pasar yang sangat besar sehingga terasa lebih “aman” bagi perusahaan Australia.

    Menurut Law, rendahnya minat ke pasar Indonesia bukan karena kurangnya peluang, melainkan karena kurangnya kesadaran. Banyak perusahaan Australia, terutama yang besar, cenderung fokus pada pasar domestik dan enggan melihat ke luar. 

    Ketika pun mereka melirik pasar internasional, pilihan mereka hampir selalu jatuh pada AS, Tiongkok, atau India yang belakangan semakin menarik perhatian.

    “Dari sisi kesadaran, masih ada kecenderungan di kalangan pelaku bisnis Australia untuk melihat Amerika Serikat atau Tiongkok sebagai tujuan. Mereka melihat Tiongkok sebagai peluang besar, dan tentu saja Amerika Serikat terasa lebih familiar karena bahasanya sama dan budayanya mirip, meskipun tetap ada perbedaan, tetapi cukup mirip,” kata Rob Law di The Grace Hotel, Sydney, Australia, Senin (17/11/2025).

    Mindset ini menjadi hambatan signifikan dalam upaya memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara. 

    Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya masuk dalam radar bisnis Australia. Namun persepsi terhadap jarak budaya, risiko regulasi, dan ketidakpastian pasar membuat Indonesia sering dipandang kurang menggoda.

    Kondisi ini menunjukkan perlunya pendekatan baru untuk membuka mata pelaku bisnis Australia mengenai besarnya peluang yang tersedia. Tanpa perubahan pola pikir, kerja sama ekonomi bilateral hanya akan berjalan di tempat meski potensi di depan mata begitu besar.

  • Startup China Dapat Akses 2.300 GPU NVIDIA Lewat Indosat di Tengah Larangan AS

    Startup China Dapat Akses 2.300 GPU NVIDIA Lewat Indosat di Tengah Larangan AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan rintisan asal China, INF Tech, dikabarkan berhasil mengakses 2.300 GPU NVIDIA melalui PT Indosat Tbk. (ISAT) di tengah ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Negeri Tirai Bambu. 

    Diketahui, Presiden AS telah melarang NVIDIA menjual chip Blackwell terbaru mereka ke China. Namun, investigasi  Wall Street Journal menemukan bahwa perusahaan China masih dapat memperoleh chip tersebut dengan berbagai cara, termasuk melalui perusahaan yang berbasis di indonesia. 

    Dilansir dari Tom’s Hardware, Senin (17/11/2025) jejak transaksi ini dimulai di California, di mana Nvidia menjual chip terbarunya ke Aivres, mitra mereka yang membangun server AI dan bermarkas di AS. 

    Adapun Aivres diduga sebagian sahamnya dimiliki oleh Inspur, perusahaan teknologi China yang masuk daftar hitam pemerintah AS karena hubungannya dengan militer China. Meski demikian, Aivres tidak terikat oleh pembatasan ekspor asing selama mematuhi aturan ekspor AS, karena statusnya sebagai perusahaan domestik.

    Menurut laporan tersebut dari sana, Indosat membeli 32 rak server Nvidia GB200 dari Aivres. Setiap rak berisi 72 chip Blackwell, sehingga total mencapai 2.304 GPU. Nilai kesepakatan ini mencapai sekitar US$100 juta atau Rp1,67 triliun (kurs: Rp16.701). 

    Menurut sumber WSJ, saat Indosat membeli GPU tersebut, Aivres telah menemukan klien untuk Indosat, yaitu INF Tech, startup yang mengembangkan AI untuk aplikasi keuangan dan kesehatan. INF Tech didirikan oleh Qi Yuan, warga negara AS kelahiran China yang juga memimpin institut AI di Universitas Fudan. Perwakilan universitas tersebut hadir dalam negosiasi antara INF Tech dan Indosat, meskipun INF Tech yang menandatangani kontrak. Server-server tersebut telah terpasang di situs Indosat di Jakarta sejak Oktober 2025.

    Menanggapi hal ini, INF Tech menyatakan kepada WSJ bahwa mereka tidak melakukan penelitian dengan aplikasi militer dan mematuhi kontrol ekspor AS. 

    Sementara itu, CEO Indosat, Vikram Sinha, menegaskan bahwa perusahaan bekerja dengan perusahaan multinasional. “Setiap pelanggan di luar Indonesia melalui regulasi yang sama, baik perusahaan AS maupun China. Jika memenuhi semua regulasi, kami mendukungnya,” kata Vikram. 

    Tom’s Hardware melaporkan karena Indosat, INF Tech, dan Universitas Fudan tidak termasuk dalam Daftar Entitas AS, kesepakatan ini dianggap sah. Namun, hal ini memicu kekhawatiran di kalangan penentang akses perusahaan China ke perangkat keras AS. 

    Mereka berargumen bahwa meskipun perusahaan-perusahaan ini tidak bekerja sama dengan Partai Komunis China (PKC) atau militer saat ini, pemerintah Beijing bisa memaksa kerjasama kapan saja. Aturan AI Diffusion dari pemerintahan Biden seharusnya mencegah hal ini, tetapi Presiden Trump tidak menerapkannya.

    Di sisi lain, Nvidia mendorong kontrol ekspor yang lebih longgar untuk mempertahankan kepemimpinan AS. 

    Juru bicara Nvidia menyatakan tim kepatuhan mereka telah mengevaluasi dan menyetujui mitra sebelum pengiriman chip. “Kami mendukung visi pemerintahan Trump untuk mengamankan kepemimpinan AI AS dan menciptakan lapangan kerja Amerika,” katanya. 

  • Kabur dari Tentara, 32 Penambang Liar di Kongo Tewas Usai Jembatan Runtuh

    Kabur dari Tentara, 32 Penambang Liar di Kongo Tewas Usai Jembatan Runtuh

    Jakarta

    Penambang liar di tenggara Republik Demokratik Kongo (DRC) berdesakan ke jembatan hingga runtuh. Sebanyak 32 orang dilaporkan tewas.

    Dilansir kantor berita CNN, Senin (17/11/2025), Menteri Dalam Negeri Roy Kaumba Mayonde mengatakan jembatan di tambang Kalando di Mulondo di provinsi Lualaba ambruk pada Sabtu (15/11). Kata Mayonde, para penambang liar tetap masuk ke wilayah tambang meskipun hujan mengguyur.

    “Meskipun akses ke lokasi tambang sangat dibatasi karena curah hujan tinggi dan risiko tanah longsor, para penambang liar tetap memaksa masuk,” ujar Mayonde.

    Sebuah laporan dari Dinas Pendukung dan Pembinaan Pertambangan Skala Kecil dan Artisanal Republik Demokratik Kongo (Saemape) menyebutkan saat itu ada tentara yang menembakan ke arah lokasi. Tembakan itu memicu kepanikan para penambang liar.

    Kata Saempae, para penambang liar itu panik hingga bergegas ke jembatan. Mereka berdesakan lalu berjatuhan hingga dilaporkan tewas.

    Mayonde menyebutkan korban tewas dilaporkan 32 orang. Sementara laporan tersebut menyebutkan setidaknya 40 orang telah kehilangan nyawa mereka.

    Tambang tersebut telah lama menjadi pusat perselisihan antara penambang liar, sebuah koperasi yang dimaksudkan untuk mengatur operasi, dan operator resmi lokasi tersebut, tambah laporan itu. DRC adalah produsen kobalt terbesar di dunia, mineral yang digunakan untuk membuat baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik dan produk lainnya, dengan perusahaan China mengendalikan 80% produksi di negara Afrika tengah tersebut.

    Wilayah timur Kongo yang kaya akan mineral telah selama puluhan tahun terpecah belah oleh kekerasan yang dilakukan oleh pasukan pemerintah dan berbagai kelompok bersenjata, termasuk M23 yang didukung Rwanda, yang kebangkitannya baru-baru ini telah meningkatkan konflik, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah akut.

    (whn/yld)

  • Raja HP Dunia Nomor Satu Lagi Berkat Model Smartphone Ini

    Raja HP Dunia Nomor Satu Lagi Berkat Model Smartphone Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan firma riset Omdia mengumumkan Samsung jadi raja smartphone dunia pada kuartal III-2025. Sejumlah model ponsel perusahaan, termasuk HP lipatnya mendorong capaian positif ini.

    Pada periode tersebut, Samsung mengirimkan 60,6 juta unit atau naik 6% dari 54,5 juta unit selama setahun. Market share raksasa teknologi Korea Selatan itu tercatat mencapai 19%.

    Omdia menyebutkan Galaxy Z Fold 7/Flip 7, Galaxy 07 hingga Galaxy A17 jadi beberapa nama yang membuat Samsung bisa berada di posisi puncak laporan tersebut. Khusus untuk seri Galaxy A, kontribusinya terjadi di Asia Pasifik dan Timur Tengah.

    Samsung berhasil mengalahkan raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS), Apple. Produsen iPhone mengirimkan sebanyak 56,5 juta unit, tercatat naik tipis 4% secara tahunan dari 54,5 juta unit.

    Omdia mencatat iPhone 17 versi standar jadi senjata baru untuk Apple. Model itu berhasil melampaui ekspektasi peluncuran, karena proporsi nilai yang lebih baik dan kapasitas lebih besar tanpa adanya kenailkan harga. Adapun, model Pro dan Pro Max disiapkan untuk permintaan global yang diprediksi akan kuat.

    Negara berkembang seperti India dilaporkan juga memiliki permintaan kuat. Ini akan bisa mendukung pertumbuhan pengiriman perusahaan selama 2025.

    Berikutnya ada nama Xiaomi di peringkat ketiga. Pengiriman perusahaan saat itu sebesar 43,4 juta unit atau naik 1%.

    Selama periode tersebut terjadi pertumbuhan di sejumlah kawasan, termasuk Asia Pasifik, yang mengimbangi penurunan pengiriman di kampung halamannya China. Omdia mencatat ini disebabkan karena program subsidi yang telah berakhir.

    Transsion berada di posisi ketiga dengan mencatatkan pertumbuhan terbesar dalam periode itu sebanyak 12%. Induk perusahaan Tecno, Itel dan Infinix mengirimkan 28,6 juta unit.

    Vivo menutup lima besar dengan mengirimkan 28,5 juta unit. Kenaikannya mencapai 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Vivo berhasil menyalip Huawei dalam pangsa pasar China. Perusahaan juga merasakan pertumbuhan di sejumlah kawasan, termasuk Afrika, Asia Pasifik dan Amerika Latin.

    Pada Q3-2025, pasar smartphone dunia naik 3% dengan mengirimkan 320,1 juta unit. Hasil positif ini, Omdia menjelaskan disebabkan adanya pemulihan dari kinerja lesu pada paruh pertama tahun ini.

    Periode itu menghantam pasar smartphone karena adanya perubahan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), restrukturisasi rantai pasok, serta sentimen pada saluran distribusi.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]