Negara: Republik Rakyat Cina

  • China Tak Gentar Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump

    China Tak Gentar Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump

    Jakarta

    Perang dagang antara Amerika Serikat dan China tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda, dengan Presiden China Xi Jinping menyerukan Uni Eropa bergabung dengan Beijing menentang “intimidasi” dari AS terkait tarif.

    Beijing mengumumkan tarif sebesar 125% terhadap barang-barang AS pada Jumat (11/04). Jumlah ini naik dari 84% yang diumumkan pada Rabu (09/04) silam.

    Tarif baru China terhadap barang-barang AS ini sama dengan tarif AS saat ini terhadap barang-barang China.

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa ia masih berharap untuk mendapatkan kesepakatan dengan Beijing, dengan mengatakan bahwa kesepakatan itu akan “berakhir dengan hasil yang sangat baik bagi kedua negara”.

    Ketika Trump pertama kali mengumumkan skema pajak impornya, China dikenai tarif resiprokal sebesar 34%. Beijing membalas dengan mengenakan tarif sebesar 34% terhadap barang-barang Amerika.

    AS menanggapi dengan menaikkan tarif mereka hingga total 104%, sehingga China menaikkan tarif mereka menjadi 84%. AS merespons lagi, dan sebagaimana keadaannya saat ini, tarif AS terhadap barang-barang China adalah sebesar 125%.

    Namun tarif AS terhadap Beijing dapat meningkat lebih jauh, hingga 145% untuk beberapa produk karena pungutan sebelumnya telah dikenakan pada perusahaan yang memproduksi fentanil.

    Beijing “dengan tegas menentang dan tidak akan pernah menerima praktik hegemonik dan intimidasi seperti itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian kepada wartawan.

    Kementerian Perdagangan China sebelumnya menyebut pungutan tambahan AS tersebut sebagai “kesalahan di atas kesalahan” dan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menerima “aksi pemerasan” AS.

    Sementara itu, Presiden AS menuduh China tidak menghormati AS dan “merampok” AS.

    Dengan kedua negara yang saling membalas pengenaan tarif ini, siapa yang akan mengalah terlebih dahulu?

    “Salah jika berpikir bahwa China akan mundur dan menghapus tarif secara sepihak,” kata Alfredo Montufar-Helu, penasihat senior di China Center di lembaga kajian The Conference Board.

    Baca juga:

    “Langkah seperti itu tidak hanya akan membuat China tampak lemah, tetapi juga akan mendorong AS untuk meminta lebih banyak. Kita sekarang telah mencapai jalan buntu yang kemungkinan akan menyebabkan kesengsaraan ekonomi jangka panjang,” tambahnya.

    Sebagian besar tarif ini akan menghantam ekonomi Asia: tarif untuk Tiongkok akan naik menjadi 54%, tarif untuk Vietnam akan melonjak menjadi 46%, tarif untuk Kamboja mencapai 49%, dan tarif untuk Indonesia menyentuh 32%.

    Para ahli khawatir pemerintah, dunia bisnis, dan investor tidak punya banyak waktu untuk menyesuaikan diri atau bersiap menghadapi ekonomi global yang sangat berbeda.

    Pasar global telah merosot sejak pekan lalu ketika tarif baru yang dikenakan Trump terhadap hampir setiap negara, mulai berlaku.

    Bagaimana China merespons tarif Trump?

    “Tidak ada pemenang dalam perang tarif,” kata Presiden China Xi Jinping setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Jumat (11/04).

    Ia menyerukan China dan Uni Eropa untuk bersama-sama “menentang praktik intimidasi sepihak”, merujuk pada tarif global besar-besaran yang diberlakukan AS.

    Dia juga menganjurkan agar kedua kekuatan internasional tersebut melanjutkan globalisasi ekonomi.

    “Melawan dunia hanya akan menyebabkan isolasi,” tambahnya.

    Getty Images

    China telah merespons putaran pertama tarif Trump dengan mengenakan tarif balasan pada impor tertentu dari AS, kontrol ekspor pada logam langka, dan penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google.

    China juga telah mengumumkan tarif balasan, tetapi tampaknya juga bersiap menghadapi rasa sakit akibat perang dagang dengan AS.

    China telah membiarkan mata uangnya, yuan, melemah, yang membuat ekspor China lebih menarik. Dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan negara telah membeli saham yang dinilai sejumlah ekonom sebagai langkah menstabilkan pasar.

    Namun, pertikaian antara China dan AS tetap menjadi perhatian utama.

    Getty ImagesKaryawan bekerja di produksi topi yang diekspor ke Amerika Serikat di sebuah pabrik di Suqian, provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, pada 7 April 2025. Pasar saham Asia anjlok pada Senin yang suram pada 7 April setelah Tiongkok menghantam Amerika Serikat dengan tarifnya yang tinggi, meningkatkan perang dagang yang ditakutkan banyak orang dapat memicu resesi.

    “Apa yang kita lihat adalah permainan siapa yang dapat menanggung lebih banyak rasa sakit. Kita telah berhenti berbicara tentang rasa untung,” kata Mary Lovely, seorang pakar perdagangan AS-China di Peterson Institute di Washington DC, kepada program Newshour BBC.

    Meskipun ekonominya melambat, China mungkin “sangat bersedia menanggung rasa sakit untuk menghindari menyerah pada tindakan yang mereka yakini sebagai agresi AS”, tambahnya.

    Terguncang oleh krisis pasar properti yang berkepanjangan dan meningkatnya pengangguran, masyarakat Tiongkok tidak banyak berbelanja. Pemerintah daerah yang terlilit utang di China juga telah berjuang untuk meningkatkan investasi atau memperluas jaring pengaman sosial.

    “Tarif memperburuk masalah ini,” kata Andrew Collier, Peneliti Senior di Mossavar-Rahmani Center for Business and Government di Harvard Kennedy School.

    Baca juga:

    Jika ekspor China terpukul, pemasukan negara akan kena dampak yang menyakitkan.

    Ekspor telah lama menjadi faktor utama dalam pertumbuhan eksplosif Tiongkok. Ekspor juga menjadi pendorong signifikan, meskipun negara tersebut mencoba untuk mendiversifikasi ekonominya dengan manufaktur teknologi canggih dan konsumsi domestik yang lebih besar.

    Sulit untuk mengatakan kapan tepatnya tarif “akan berdampak tetapi kemungkinan besar segera,” kata Collier, seraya menambahkan bahwa “[Presiden Xi] menghadapi pilihan yang semakin sulit karena ekonomi yang melambat dan sumber daya yang semakin menipis”.

    Bagaimana dampaknya terhadap AS dan negara lain?

    Namun, bukan hanya China yang akan merasakan dampaknya.

    Menurut Kantor Perwakilan Dagang AS, AS mengimpor barang senilai US$438 miliar dari China pada 2024. Adapun ekspor AS ke China senilai US$143 miliar, sehingga terjadi defisit perdagangan sebesar US$295 miliar.

    Belum jelas bagaimana AS akan menemukan pengganti barang-barang China dalam waktu sesingkat itu.

    Selain pajak atas barang fisik, kedua negara “saling terkait secara ekonomi dalam banyak halada sejumlah besar investasi di kedua belah pihak, banyak perdagangan digital dan aliran data”, kata Deborah Elms, Kepala Kebijakan Perdagangan di Hinrich Foundation di Singapura.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    “Suatu negara hanya dapat mengenakan tarif dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu tertentu. Namun, ada cara lain yang dapat dilakukan kedua negara untuk saling menyerang.”

    “Jadi, mungkin situasinya tidak mungkin menjadi lebih buruk, tetapi ada banyak cara yang dapat dilakukan.”

    Seluruh dunia juga mengamati, untuk melihat ke mana barang-barang impor China yang tidak masuk ke pasar AS akan mengarah.

    Mereka akan berakhir di pasar lain seperti di Asia Tenggara, tambah Elms.

    “Negara-negara ini [berurusan] dengan tarif mereka sendiri dan harus memikirkan di mana lagi kami dapat menjual produk kami?”

    “Jadi kita berada di dunia yang sangat berbeda, dunia yang benar-benar tidak jelas.”

    Bagaimana peluang negosiasi AS-China?

    Dalam sebuah postingan di Truth Social, platform media sosial yang dibuat perusahaan milik Trump, Trump memperingatkan bahwa “semua pembicaraan dengan China mengenai permintaan pertemuan mereka dengan kami [soal tarif] akan dihentikan!”

    Trump mengomentari tindakan balasan China dengan berkata “meskipun saya sudah memperingatkan bahwa negara mana pun yang membalas AS dengan mengenakan tarif tambahan… akan segera dikenai tarif baru yang jauh lebih tinggi”.

    Beijing mengatakan bahwa “menekan atau mengancam China bukanlah cara yang tepat”.

    “Langkah hegemonik AS atas nama ‘timbal balik’ adalah pemenuhan kepentingan egois dengan mengorbankan kepentingan negara lain dan mengutamakan ‘Amerika’ daripada aturan internasional,” kata juru bicara Kedutaan Besar China, Liu Pengyu, dalam sebuah pernyataan.

    Baca juga:

    “Ini adalah langkah khas unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi.”

    Dari Gedung Putih, Trump berbicara soal kemungkinan tarif bersifat permanen dan peluang negosiasi.

    “Kita punya utang US$36 triliun [sekitar Rp608 kuadriliun] karena suatu alasan,” katanya, seraya menambahkan bahwa AS akan berbicara dengan China dan negara-negara lain untuk membuat “kesepakatan yang adil dan kesepakatan yang baik”.

    “Sekarang Amerika yang utama,” kata Trump.

    Apa sebenarnya tujuan Trump?

    Ketika Trump memberlakukan tarif kepada sejumlah negara, dua pertanyaan mengemuka: Apa sebenarnya tujuan akhir Trump? Apakah itu sepadan dengan kehancuran ekonomi global?

    Satu teori mencuat bahwa Trump memiliki rencana dengan beberapa penasihat utamanya yang disebut “kesepakatan Mar-a-Lago”.

    Kesepakatan ini bertujuan memaksa mitra dagang Amerika melemahkan dolar AS di bursa mata uang internasional.

    Langkah ini dinilai dapat membuat ekspor Amerika lebih terjangkau bagi pasar luar negeri sekaligus mengurangi nilai cadangan mata uang AS di China.

    Penasihat ekonomi Trump, Stephen Miran, disebut-sebut mendorong rencana ini. Mirran telah membantah bahwa itu adalah kebijakan pemerintahan Trump.

    Teori ini hanya salah satu kemungkinan penjelasan atas kekacauan pasar saham yang sengaja dipicu Trump yang sangat berisiko menurut banyak ekonom terkemuka. Itu bukanlah satu-satunya.

    Sejak Trump mengejutkan dunia dengan rencana tarifnya, pejabat-pejabat Gedung Putih telah berbicara ke media dengan penjelasan yang terkadang bertentangan.

    Trump disebut menerapkan tarif untuk meningkatkan pendapatan dan melindungi industri Amerika atau sebagai alat negosiasi.

    Tarif itu disebut bersifat permanen atau sementara. Tarif itu disebut akan mendorong kesepakatan individual dengan negara lain atau memaksakan beberapa perjanjian multilateral yang besar.

    Saat Trump meneken tarif pada Rabu (09/04) , ia tampak ingin membuat khalayak dunia terus menduga-duga.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pakar: Relaksasi TKDN jadikan RI pemain utama di rantai pasok global

    Pakar: Relaksasi TKDN jadikan RI pemain utama di rantai pasok global

    Jakarta (ANTARA) – Pakar Investasi Harryadin Mahardika menilai Relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) akan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global melalui kebijakan yang pro-investasi tetapi tetap menjaga kepentingan nasional.

    “Relaksasi TKDN bukan pelemahan komitmen terhadap industri dalam negeri, tetapi langkah korektif untuk memastikan tujuan besarnya tercapai menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global melalui kebijakan yang pro-investasi tetapi tetap menjaga kepentingan nasional,” ujar Harryadin di Jakarta, Jumat.

    Dia mengungkapkan bahwa keputusan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menggodok kembali regulasi mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sudah tepat.

    “Perubahan TKDN menjadi hal penting untuk dilakukan secepatnya, karena banyak perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Indonesia,” katanya.

    Menurut dia, kewajiban TKDN dalam praktiknya sering disalahgunakan. Beberapa produk luar negeri hanya dirakit secara sederhana di dalam negeri untuk memenuhi ambang batas komponen lokal, tanpa menciptakan nilai tambah nyata malah konsekuensinya konsumen Indonesia harus membayar dengan harga lebih tinggi.

    “Stigma ini yang tampaknya ingin diberantas pemerintah dengan menyederhanakan birokrasi dan menciptakan iklim investasi yang lebih sehat, efisien, dan kompetitif guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai kepala pemerintahan, memang perlu segera menghapus hambatan-hambatan birokratis yang bahkan berpotensi membuka ruang praktik rente,” kata Harryadin.

    Tidak heran, lanjutnya, Presiden RI Prabowo Subianto yang memiliki pengalaman panjang sebagai pengusaha, memahami berbagai tantangan regulasi yang dihadapi dunia usaha.

    Sebenarnya sejumlah negara berhasil mendorong investasi dan pertumbuhan industri tanpa aturan TKDN, tetapi lebih mendorong pendekatan baru berupa insentif langsung bagi produksi di dalam negeri. Negara seperti Vietnam dan Tiongkok telah membuktikan keberhasilan model ini, dengan menjadi pusat manufaktur global tanpa kebijakan TKDN.

    Sebagai informasi, dalam forum Sarasehan Ekonomi yang Presiden RI Prabowo meminta agar TKDN dibuat dengan fleksibel dan realistis.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tarif Trump Bikin China dan Eropa Panik Pindahkan Lapak

    Tarif Trump Bikin China dan Eropa Panik Pindahkan Lapak

    Jakarta

    “Pengurangan risiko, diversifikasi, dan mengarahkan ulang lokasi perdagangan” adalah sebuah mantra yang dahulu ditujukan untuk melawan cengkeraman Cina yang semakin kuat dalam perdagangan global.. Namun kini mantra itu justru digunakan untuk menghadapi Amerika Serikat.

    Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang kini mencapai angka mencengangkan sebesar 125% terhadap barang-barang buatan Cina, telah mengguncang pasar keuangan, mulai dari Sydney, Australia, hingga Sao Paolo, Brasil.

    Karena banyak barang Cina diproduksi khusus untuk pasar Amerika Serikat, para ekonom khawatir bahwa Cina akan kesulitan untuk menjual barang-barang tersebut ke konsumen domestik.

    Sebagai gantinya, Beijing tengah menata ulang strategi ekspornya, mengutamakan mitra dagang global lain demi meredam pukulan akibat menurunnya ekspor ke Amerika Serikat.

    Diana Choyleva, pendiri sekaligus kepala ekonom di Enodo Economics, sebuah lembaga riset berbasis di London, Inggris, yang berfokus pada Cina, meyakini bahwa Beijing akan berupaya meningkatkan ekspor ke negara-negara tetangganya di kawasan, termasuk mereka yang secara historis pernah berselisih.

    Cina mencoba merajut kembali hubungan dengan musuh lama

    “Pemulihan dialog ekonomi Beijing dengan Jepang baru-baru ini — yang pertama kali setelah enam tahun — dan Korea Selatan menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan regional tengah menilai ulang hubungan mereka sebagai respons terhadap ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat,” ujar Choyleva kepada DW.

    “Meskipun Seoul membantah klaim media negara Cina tentang ‘respons bersama’ terhadap tarif AS, dimulainya kembali kerja sama ekonomi trilateral setelah bertahun-tahun hubungan yang tegang menunjukkan titik balik yang strategis,” imbuhnya.

    “[Para produsen Cina] akan mencari celah-celah kesempatan di Asia Tenggara yang sebelumnya mungkin tidak mereka investasikan waktu, tenaga dan uang di masa lalu karena mereka memiliki pasar Amerika yang menguntungkan yang menyerap semua yang mereka produksi,” ujar Kepala Kebijakan Perdagangan Hinrich Foundation yang bermarkas di Singapura, Deborah Elms.

    Eropa pun perlu mendiversifikasi perdagangan

    Meskipun diberi jeda selama 90 hari, Uni Eropa menghadapi ancaman tarif baru sebesar 20% terhadap ekspor senilai hingga €380 miliar ke Amerika Serikat.

    Para pengambil kebijakan di Brussels. Belgia, kini tengah menimbang langkah serupa seperti yang dilakukan Cina. Uni Eropa menyatakan rencananya untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik dan Selatan Global sebagai upaya menghadapi proteksionisme Amerika.

    Dalam kunjungan tiga harinya ke Vietnam pekan ini, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan bahwa Eropa harus menjelajahi pasar-pasar baru dan menyatakan bahwa pemerintahnya “sangat berkomitmen” untuk membuka Spanyol dan Eropa bagi lebih banyak perdagangan dengan Asia Tenggara.

    Namun analis kebijakan dari European Policy Centre (EPC), Varg Folkman, memperingatkan bahwa Eropa akan kesulitan menggantikan pasar ekspor lintas-Atlantik dengan pasar lain, karena ekonomi Amerika Serikat “lebih besar dan lebih makmur.”

    Folkman mencatat adanya “perlawanan kuat” di antara negara-negara anggota Uni Eropa terhadap perjanjian dagang baru, dan menyoroti kewaspadaan Prancis dalam membuka sektor pertaniannya terhadap Brasil dan Argentina dalam kesepakatan dagang Uni Eropa dengan Mercosur, blok regional Amerika Selatan.

    Kesepakatan tersebut memakan waktu 25 tahun untuk dinegosiasikan, namun hingga kini belum juga diratifikasi.

    “Perjanjian perdagangan memang kontroversial,” katanya kepada DW. “Mungkin akan sangat sulit untuk menerapkan yang baru, meskipun dengan urgensi yang kita saksikan saat ini.”

    Walau Uni Eropa dan Cina dapat saling meningkatkan perdagangan bilateral, para ekonom dan pembuat kebijakan juga khawatir Eropa akan kesulitan menghadapi pukulan ganda berupa lonjakan tarif AS dan persaingan dagang baru dengan Cina — ekonomi terbesar kedua di dunia.

    Kelebihan pasokan Cina mengancam pesaing di Eropa

    Dalam sebuah komentar yang dipublikasikan pekan ini, Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah lembaga pemikir di Washington, menulis bahwa “Tarif AS terhadap Cina kemungkinan besar akan mengarah pada pengalihan barang ekspor Cina ke Uni Eropa, yang akan memberikan tekanan tambahan pada produsen Eropa dan kemungkinan besar akan memicu tuntutan untuk respons proteksionis dari Brussels.”

    Uni Eropa telah lama menyuarakan keprihatinan atas besarnya subsidi negara yang diberikan kepada produsen Cina, yang memungkinkan mereka “membuang” barang dengan harga yang sangat murah ke pasar Eropa. Subsidi ini, bersama dengan biaya tenaga kerja yang rendah dan skala ekonomi yang besar, telah menekan para pesaing di Eropa, menyebabkan kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja yang signifikan.

    Kendaraan listrik (EV) adalah contoh terbaru. Berkat subsidi pemerintah, insentif pajak, dan pinjaman murah, merek-merek EV Cina seperti BYD, Nio, dan XPeng kini menyerbu pasar Uni Eropa dengan harga jauh lebih rendah dari pesaing lokalnya.

    Industri otomotif Eropa kini tengah menjalani restrukturisasi besar-besaran, mengancam penutupan pabrik, pengurangan kapasitas produksi, dan hilangnya puluhan ribu lapangan kerja — terutama di Jerman.

    Sementara Washington memberlakukan tarif 100% terhadap kendaraan listrik buatan Cina, yang secara efektif menutup pasar Amerika bagi para pembuat mobil Cina, tarif Uni Eropa bervariasi menurut produsen. Maksimalnya 35,3%, dan hanya 17% untuk BYD.

    Elms, dari Hinrich Foundation, meyakini akan terjadi “ledakan awal” barang-barang murah dari Asia ke berbagai penjuru dunia karena para produsen saat ini sedang “duduk di atas gunungan produk.”

    “Tapi mereka tidak akan terus memproduksi barang-barang yang tidak menghasilkan untung, jadi perusahaan-perusahaan Cina akan segera beralih untuk membuat produk lain. Kalau tidak, mereka akan gulung tikar,” tambahnya.

    Sistem peringatan dini baru dapat mencegah ‘dumping’

    Jörg Wuttke, mantan kepala raksasa industri Jerman BASF di Cina, memperingatkan akan datangnya “tsunami kapasitas berlebih” dari Cina ke Eropa — yang ia harapkan takkan memicu penghalang dagang baru dari Uni Eropa. Ia menyerukan perbaikan “komunikasi dan kepercayaan” antara Brussels dan Beijing guna menghindari gelombang dumping barang yang baru.

    Volkman, pakar kebijakan industri Eropa, meragukan bahwa Uni Eropa akan menerima distorsi perdagangan lebih lanjut tanpa perlawanan, dan mengatakan kepada DW: “Komisi Eropa telah memberi isyarat bahwa mereka akan mengawasi dengan ketat arus impor dan akan mengambil tindakan jika terjadi lonjakan dari Cina atau dari mana pun, yang memaksa mereka untuk bertindak.”

    Pada tahun 2023, Uni Eropa mengumumkan rencana pembentukan satuan tugas pengawasan impor guna memantau lonjakan tiba-tiba dalam arus barang masuk yang dapat mengancam industri dalam negeri. Sistem peringatan dini ini diciptakan sebagai bagian dari upaya Uni Eropa untuk derisk dari Cina di tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran atas praktik dumping.

    Namun demikian, ada pula kekhawatiran bahwa eksportir Asia lain — bahkan Amerika Serikat — bisa ikut membanjiri pasar Eropa dengan barang murah. Satuan tugas tersebut diharapkan mampu membuat Brussels bergerak lebih sigap dalam menghadapi ancaman dari berbagai penjuru, melalui penyelidikan antidumping, tarif, dan pembatasan sementara terhadap impor.

    Namun, langkah semacam itu kemungkinan akan memicu kritik, karena dianggap meniru kebijakan proteksionis Trump — suatu penyimpangan dari komitmen lama Uni Eropa terhadap perdagangan bebas, sekaligus memperlemah norma-norma Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan berisiko memperuncing ketegangan dagang global.

    *Artikel ini diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris.

    Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rupiah menguat seiring redanya ekspektasi resesi AS

    Rupiah menguat seiring redanya ekspektasi resesi AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring redanya ekspektasi resesi AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 April 2025 – 17:48 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi ekspektasi resesi Amerika Serikat (AS) mereda.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Kamis ini di Jakarta, menguat sebesar 50 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.823 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.873 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.779 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.943 per dolar AS.

    “Pasar mengurangi beberapa ekspektasi untuk resesi AS. Namun, prospek ekonomi jangka pendek tetap tidak pasti, dengan risalah rapat Federal Reserve bulan Maret menunjukkan para pembuat kebijakan gelisah atas inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

    Kekhawatiran terhadap resesi AS yang mereda dipengaruhi pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait 75 negara lain akan diberikan penangguhan pemberlakuan kebijakan tarif selama 90 hari dari tenggat waktu Rabu (9/4). Sebelumnya, mereka dijadwalkan akan dikenakan tarif lebih tinggi dari batas dasar 10 persen–bahkan dalam beberapa kasus, tarifnya bisa jauh lebih tinggi.

    Trump mengatakan penangguhan itu diberikan, karena negara-negara tersebut telah menghubungi mitra mereka di AS untuk mencari solusi terkait isu-isu perdagangan, hambatan dagang, tarif, manipulasi mata uang, dan tarif non-moneter.

    Presiden AS juga menambahkan bahwa negara-negara tersebut tidak melakukan tindakan balasan terhadap AS “dalam bentuk apa pun.”

    “Sementara kekhawatiran akan resesi mereda setelah Trump mengumumkan perpanjangan 90 hari untuk memberlakukan putaran tarif timbal balik terbarunya, pasar masih tetap waspada terhadap agenda kebijakannya, terutama mengingat perubahan sikapnya baru-baru ini terkait tarif. Perang dagang yang meningkat dengan Tiongkok, juga menghadirkan hambatan ekonomi yang berkelanjutan bagi AS, mengingat negara tersebut masih menjadi mitra dagang utama,” ujar Ibrahim.

    Perang dagang memanas pasca Trump menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal Negeri Tirai Bambu menjadi 125 persen, seiring China mengenakan tarif sebesar 84 persen terhadap barang-barang dari AS.

    “Baik Washington maupun Beijing tidak menunjukkan niat untuk meredakan ketegangan, dengan pejabat Tiongkok bersumpah untuk berjuang sampai akhir,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Geger Tarif Trump, 600 Ton iPhone Langsung Diterbangkan

    Geger Tarif Trump, 600 Ton iPhone Langsung Diterbangkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekitar 600 ton iPhone diterbangkan dari pusat produksinya di India menuju ke Amerika Serikat (AS). Langkah ini diambil Apple untuk menanggapi kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Donald Trump pekan lalu.

    Ada sekitar 1,5 juta unit yang diboyong India. Reuters menghitungnya mengacu pada berat kemasan iPhone 14 dengan kabel pengisi daya yang mencapai 350 gram.

    Seorang sumber mengatakan Apple melobi otoritas bandara India agar bisa membawa jutaan juta unit iPhone bisa dibawa dengan waktu singkat saat melewati bea cukai, dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).

    Perusahaan meminta jutaan produknya bisa keluar dari badara Chennai Tamil Nadu dalam 6 jam. Sebelumnya butuh waktu 30 jam untuk bisa lolos dari bea cukai.

    Apple menggunakan aturan ‘green coridor’ untuk melobi otoritas India. Sebelumnya, sumber itu mengatakan perusahaan melakukan model serupa pada beberapa bandara di China.

    Pengiriman dilakukan bertahap masing-masing 100 ton sejak bulan Maret. Salah satu penerbangan dilakukan pada minggu yang sama saat Trump mengumumkan tarif baru.

    Sumber juga mengatakan Apple meningkatkan 20% produksi dalam pabrik. Perusahaan berupaya dengan menambah pekerja dan memperpanjang operasi di pabrik Foxconn negara itu pada akhir Minggu lalu.

    Namun rencana percepatan bea cukai di Chennai kabarnya telah direncanakan sejak lama. Seorang pejabat senior India mengatakan Apple melakukan perencanaan dan menyiapkannya sekitar delapan bulan lalu.

    Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi juga meminta para pejabat mendukung Apple.

    Tarif yang diumumkan Trump bisa berdampak pada kenaikan drastis harga iPhone yang kebanyakan diproduksi di China dan India. Kedua negara diketahui terdampak tarif baru saat pengumuman pertama.

    China sempat melakukan perlawanan dengan mengumumkan tarif impor pada barang AS sebesar 34%. Kemudian Trump juga menerapkan hal serupa dengan membebankan tarif minimum pada China sebesar 145%.

    Sementara itu, untuk India sebenarnya saat ini tarif ditangguhkan. Trump membuat keputusan terbaru pada Rabu (9/4) waktu setempat untuk menunda tarif resiprokal ke banyak negara selama 90 hari. Hanya China yang tetap lanjut. 

    (fab/fab)

  • Ini Dia SUV B10 Terbaru dari Leapmotor, Punya Jarak Tempuh 600 Km

    Ini Dia SUV B10 Terbaru dari Leapmotor, Punya Jarak Tempuh 600 Km

    JAKARTA – Produsen otomotif asal China yang didukung oleh Stellantis yakni Leapmotor resmi meluncurkan Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru bernama B10 bertenaga listrik.

    Mengutip dari laman CNevpost, Jumat, 11 April, Leapmotor mematok harga terendah mobil listrik tersebut diangka 99.800 yuan atau kisaran Rp228 jutaan, harga tersebut turun sekitar 10.000 yuan (Rp22 juta) dari harga pra penjualan.

    Total ada lima varian model yang dihadirkan Leapmotor untuk model satu ini dan semuanya versi listrik murni. Untuk harga tertingginya menyentuh angka 129.800 yuan atau Rp297 jutaan.

    Secara spesifikasi, SUV lima penumpang ini didasarkan pada arsitektur teknologi LEAP 3.5 terbaru dari Leapmotor dan berukuran panjang 4.515 mm, lebar 1.885 mm, dan tinggi 1.655 mm, dengan jarak sumbu roda 2.735 mm.

    B10 hadir standar dengan paket baterai lithium besi fosfat (LFP) dengan pilihan kapasitas 56,2 kWh dan 67,1 kWh serta jangkauan CLTC 510 km dan 600 km. Model ini dapat diisi daya dari 30 persen hingga 80 persen dalam waktu sekitar 19 menit.

    Dua opsi termahal dari varian 510 km dan 600 km, yang disebut Leapmotor sebagai Smart Driver Edition, dilengkapi dengan ATX LiDAR yang dipasok oleh Hesai, menjadikan B10 salah satu model dengan harga terendah di pasar China dengan komponen ini.

    Semua varian model ini ditenagai oleh motor tunggal yang dipasang di belakang, dengan varian awal memiliki motor tunggal yang menghasilkan daya puncak 132 kW dan torsi puncak 175 Nm, yang memungkinkannya berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 9,3 detik.

    Menariknya, Leapmotor mengumumkan bahwa tak lama setelah acara peluncuran mobil listrik satu ini cukup diminati, bahkan mendapatkan 10.016 pesanan pasti setelah satu jam peluncuran.

  • Kementerian ESDM serahkan kontrak impor LPG ke badan usaha

    Kementerian ESDM serahkan kontrak impor LPG ke badan usaha

    Urusan komersialnya nanti kan ada di badan usaha. Kami selalu menghormati, baik sebagai badan usaha maupun sebagai negara

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyerahkan persoalan kontrak impor LPG ke badan usaha, terkait rencana peningkatan volume impor LPG dari Amerika Serikat.

    “Urusan komersialnya nanti kan ada di badan usaha. Kami selalu menghormati, baik sebagai badan usaha maupun sebagai negara,” ucap Dadan ketika ditemui setelah penutupan Posko Nasional Lebaran 2025 di BPH Migas Jakarta, Jumat.

    Dadan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang menjajaki rencana tersebut dengan Amerika Serikat. Hal tersebut meliputi pembahasan kontrak antara badan usaha untuk LPG.

    Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan tidak ada penambahan kuota impor secara keseluruhan. Yang ada, lanjut dia, adalah alih impor dari negara lain ke Amerika Serikat.

    “Tidak nambah yang kuota ke masyarakatnya,” kata Dadan.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah sedang menghitung kemungkinan meningkatkan impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat.

    Rencana untuk menggenjot impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat bertujuan untuk menyetarakan neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

    Bahlil menyampaikan bahwa Neraca Perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat surplus 14–15 miliar dolar AS atau sekitar Rp237,06 triliun–Rp253,99 triliun (kurs Rp16.933 per dolar AS).

    Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, maka Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Bahlil untuk melihat potensi apa saja yang bisa dibeli dari Amerika Serikat.

    Langkah ini merupakan salah satu bentuk negosiasi yang akan ditawarkan ke Amerika Serikat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia sebesar 32 persen.

    Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    Indonesia terkena tarif resiprokal 32 persen, sementara negara-negara ASEAN lainnya, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen dan Vietnam 46 persen.

    Akan tetapi, pada Rabu (9/4/2025) sore waktu AS, Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen.

    Negara yang rencananya dikenakan tarif resiprokal lebih tinggi hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen, yang mana untuk baja, aluminium dan mobil akan sama.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Jamu Tradisional untuk Diet Sehat, Merawat Tubuh Alami Tanpa Merusak Lingkungan – Halaman all

    5 Jamu Tradisional untuk Diet Sehat, Merawat Tubuh Alami Tanpa Merusak Lingkungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM  – Merawat tubuh seharusnya bukan sekadar soal hasil instan. Alam sebenarnya sudah menyediakan banyak kebaikan untuk membantu kita menjaga kesehatan — salah satunya lewat racikan jamu tradisional.

    Sebagai warisan budaya Indonesia, jamu tak hanya dikenal aman karena terbuat dari bahan-bahan alami, tapi juga punya banyak manfaat untuk mendukung pola hidup sehat, termasuk membantu menjaga berat badan secara alami. 

    Menariknya lagi, konsumsi jamu juga menjadi bagian dari gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Proses pembuatannya sederhana, tanpa bahan kimia, tanpa limbah berbahaya, sekaligus turut memberdayakan petani lokal sebagai penjaga kekayaan rempah Nusantara.

    Setelah momen Lebaran seperti sekarang, banyak orang mulai kembali memerhatikan pola makan usai puas menyantap aneka hidangan bersantan, manis, dan gurih. Nah, mengonsumsi jamu bisa menjadi salah satu cara alami untuk membantu menyeimbangkan kembali kondisi tubuh.

    Karena pada akhirnya, merawat tubuh itu bukan hanya tentang cepat kurus. Lebih dari itu, ini soal bagaimana kita memilih cara-cara yang lebih alami, lebih bijak, dan lebih selaras dengan kebaikan yang sudah disediakan alam.

    Berikut dirangkum dari pelbagai sumber, Jumat (11/4/2025), lima jamu tradisional yang bisa membantumu menurunkan berat badan secara alami.

    1. Jamu Kunyit Asam

    Kunyit Asam menjadi salah satu jamu tradisional yang dipercaya dapat mengurangi risiko obesitas atau kegemukan. Karena itu, jamu Kunyit Asam ini cocok dikonsumsi ketika diet karena dapat membantu menurunkan berat badan secara alami.

    Sebagian besar manfaat kesehatan dari kunyit berasal dari kandungan kurkumin, yaitu senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Menukil dari laman Healthline, beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa kunyit mungkin memiliki peran dalam membantu proses penurunan berat badan.

    Dalam penelitian tabung reaksi itu menunjukkan, kurkumin dalam kunyit dapat menekan penanda inflamasi tertentu yang berperan dalam obesitas. Penanda ini biasanya meningkat pada orang dengan berat badan berlebih.

    Selain itu, kurkumin juga dipercaya membantu melancarkan pergerakan otot-otot di sistem pencernaan. Efeknya, gas dalam perut lebih mudah keluar dan perut terasa lebih nyaman. Tak heran, jamu kunyit asam kerap disarankan bagi mereka yang sering mengalami perut kembung atau rasa tidak nyaman di lambung.

    Mengutip dari Hello Sehat, asam jawa yang biasa digunakan dalam racikan jamu ini bersifat anti-radang yang kuat hingga dapat menghambat enzim tripsin. Di mana, enzim ini merangsang hormon peptida usus yang memberikan sinyal kepada otak bahwa tubuh merasa kenyang.

    2. Jamu Galian Singset

    Sesuai dengan namanya, Galian Singset merupakan jamu tradisional yang diklaim berkhasiat dapat membuat tubuh menjadi ramping alias singset berkat kombinasi bahan-bahan alami di dalamnya. 

    Racikan jamu ini terdiri dari bahan-bahan alami. Seperti daun jati Belanda, kunyit putih, dan temulawak. Bahkan, dalam sumber lain juga disebutkan, kencur dan kunyit juga ada dalam racikannya.

    Masing-masing bahan ini punya manfaat tersendiri untuk membantu proses penurunan berat badan. Daun jati Belanda dikenal memiliki efek laksatif atau pencahar ringan yang membantu melancarkan buang air besar dan menghambat penyerapan lemak dalam tubuh.

    Sementara kunyit putih atau Curcuma zedoaria dipercaya punya sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melancarkan metabolisme tubuh, dan temulawak mengandung kurkumin yang dikenal mampu memperbaiki fungsi pencernaan dan mendukung proses detoksifikasi alami tubuh. 

    Kombinasi bahan-bahan alami inilah yang dipercaya bisa bekerja secara alami untuk membantu melangsingkan tubuh, khususnya jika dikonsumsi secara rutin dan dibarengi dengan pola hidup sehat.

    3. Jamu Temu Kunci dan Daun Sirih

    Ramuan jamu temu kunci dan daun sirih juga dipercaya sebagai ramuan alami yang dapat membantu menurunkan berat badan. Kombinasi keduanya dikenal memiliki khasiat dalam membantu membakar lemak sekaligus menekan nafsu makan.

    Temu kunci sendiri diketahui memiliki efek anti-obesitas. Dalam sebuah studi eksperimental yang dipublikasikan dalam Journal Acta Marisiensis – Seria Medica, pemberian ekstrak temu kunci sebanyak 400 mg/kg berat badan pada hewan percobaan terbukti efektif menurunkan berat badan dan kadar lemak tubuh. 

    Temuan lain juga menyebutkan, kandungan pinostrobin dalam temu kunci berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan aktif fitofarmaka untuk pencegahan dan pengelolaan obesitas. 

    Sementara itu, daun sirih juga memiliki manfaat tersendiri dalam membantu menurunkan berat badan. Kandungan tanin dan saponin dalam daun sirih diketahui dapat membantu mempercepat metabolisme tubuh serta mengurangi penumpukan lemak. 

    Selain itu, daun sirih juga bersifat diuretik alami, sehingga membantu mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh. Hal ini tentu berkontribusi dalam menjaga berat badan tetap ideal.

    4. Jamu Daun Jati Cina

    Dikenal juga dengan sebutan Alexandria Senna, daun jati cina merupakan salah satu bahan herbal yang cukup populer dalam ramuan jamu tradisional. Tanaman yang awalnya banyak digunakan di wilayah Arab ini terkenal karena kandungan zat laksatif alaminya, yang bermanfaat untuk membantu melancarkan sistem pencernaan.

    Selain membantu memperlancar buang air besar (BAB), daun jati cina juga dipercaya dapat membantu mengontrol kadar lemak dan kolesterol dalam tubuh. Tak heran, bahan alami ini kerap dimanfaatkan untuk mendukung program penurunan berat badan secara alami, terutama bagi mereka yang ingin membersihkan saluran pencernaan dan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

    5. Jamu Gepyokan

    Jamu gepyokan dikenal sebagai salah satu racikan jamu tradisional Jawa yang sering dimanfaatkan untuk membantu menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan secara alami, dan khasiatnya yang bisa melancarkan pencernaan. 

    Nama gepyokan sendiri merujuk pada cara meracik bahannya, yaitu dengan ditumbuk kasar atau “digeprak”, lalu direbus bersama air hingga sarinya keluar. Komposisinya biasanya terdiri dari campuran rempah dan dedaunan seperti kunyit, jahe, daun luntas, daun asam muda, asam jawa, gula aren, dan sedikit garam. 

    Masing-masing bahan tersebut punya manfaat tersendiri untuk tubuh, mulai dari membantu memperlancar pencernaan, mendukung proses detox alami, memperbaiki metabolisme, hingga mengontrol nafsu makan.

    Beberapa resep tradisional juga menambahkan bahan lain seperti temulawak, lempuyang, atau daun jati belanda untuk memperkuat efek peluruh lemak. Karena diolah tanpa bahan kimia dan menggunakan rempah lokal, jamu gepyokan bukan hanya mendukung diet sehat, tapi juga menjadi pilihan ramah lingkungan yang selaras dengan kebaikan alam.

    #LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

  • IHSG Hari Ini Naik Lagi, 6 Saham Jadi Ladang Cuan

    IHSG Hari Ini Naik Lagi, 6 Saham Jadi Ladang Cuan

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini kembali mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan Jumat (11/4/2025). IHSG tercatat naik sebesar 8,2 poin atau 0,13% ke level 6.262,2. Kenaikan ini menandai tren positif selama dua hari berturut-turut.

    Kondisi ini dimanfaatkan investor untuk memburu saham-saham potensial. Tercatat, saham OBAT, CSIS, KOBX, TCID, MREI, dan BRMS menjadi top gainers. 

    Mengacu pada data RTI, sebanyak 309 saham menguat, 259 saham melemah, dan 226 lainnya tidak mengalami perubahan. Nilai total transaksi pada hari ini mencapai Rp 10,36 triliun dengan volume perdagangan sebesar 13,15 miliar lembar saham, tersebar dalam lebih dari 1 juta kali transaksi.

    Kinerja positif IHSG hari ini turut didorong oleh lonjakan sektor-sektor utama. Sektor bahan baku mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 3,3%, disusul sektor transportasi yang naik 1,1%, sektor energi 0,7%, sektor keuangan 0,6%, dan sektor kesehatan 0,2%.

    Namun, tak semua sektor mengikuti tren naik. Sektor barang konsumsi primer turun 1,2%, diikuti sektor konsumsi non-primer dan properti yang masing-masing terkoreksi 0,6%, serta infrastruktur turun 0,2%.

    Menariknya, saat IHSG hari ini menguat, pasar saham Asia bergerak bervariasi. Indeks Shanghai (China) naik 0,4% dan Hang Seng (Hong Kong) naik 1,1%. Sementara itu, Straits Times (Singapura) melemah 2,1%, dan Nikkei (Jepang) jatuh cukup dalam sebesar 2,9%.

    Saham-saham dengan lonjakan harga signifikan mencuri perhatian investor. Di antaranya adalah saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) yang melompat 21% ke harga Rp 69, disusul PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) yang naik 19% menjadi Rp 1.815, dan PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) yang melonjak 18,4% menjadi Rp 154.

    Selain itu, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) menguat 18,1% menjadi Rp 780, diikuti PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) yang naik 18,1% menjadi Rp 685, serta PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang naik 16% ke Rp 348.

    Menurut analisis Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG hari ini menguat meski sentimen global masih dibayangi ketidakpastian, terutama akibat potensi memanasnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.

    Namun, sentimen dalam negeri memberikan angin segar. Pemerintah menunjukkan komitmen dalam menjaga iklim usaha, salah satunya dengan membuka ruang revisi aturan perpajakan untuk mendukung aksi korporasi, seperti merger dan akuisisi. Harapannya, pelaku usaha tidak semakin terbebani oleh dampak kebijakan tarif internasional.

    IHSG hari ini menutup pekan dengan performa positif, membuka peluang baru bagi investor untuk memanfaatkan momentum dan strategi di tengah dinamika global.

  • IHSG ditutup menguat tipis di tengah masih bergulirnya tensi AS-China

    IHSG ditutup menguat tipis di tengah masih bergulirnya tensi AS-China

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat tipis di tengah masih bergulirnya tensi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

    IHSG ditutup menguat tipis 8,20 poin atau 0,13 persen ke posisi 6262,22. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,41 poin atau 0,06 persen ke posisi 706,70.

    “Pasar masih diselimuti oleh tingginya volatilitas dan ketidakpastian pasar keuangan global, menyusul risiko meningkatnya tensi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

    Meskipun ada penangguhan tarif selama 90 hari, pelaku pasar tetap berhati-hati karena kebijakan perdagangan Presiden Trump dinilai dapat menjerumuskan ekonomi AS ke dalam resesi.

    Pemerintah AS telah mengonfirmasi bahwa tarif kumulatif atas barang-barang dari China telah meningkat menjadi 145 persen, yang memicu kekhawatiran terhadap pembalasan lebih lanjut dari China, yang saat ini telah mengenakan pungutan 84 persen atas impor dari AS.

    Gayung bersambut, China tengah mempersiapkan tindakan balasan tambahan yang menargetkan perusahaan-perusahaan asal AS, yang semakin meningkatkan ketidakpastian dan memicu kekhawatiran bahwa sengketa perdagangan yang berkepanjangan dapat mendorong ekonomi global menuju resesi.

    Dari dalam negeri, demi menjaga iklim usaha dari dampak kebijakan tarif perdagangan tinggi yang diterapkan oleh AS, pemerintah membuka ruang untuk melakukan revisi ketentuan perpajakan, terutama terkait aksi korporasi seperti merger dan akuisisi.

    Melalui revisi ini, diharapkan pelaku usaha yang terdampak oleh beratnya kondisi perdagangan global tidak semakin terbebani.

    Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat 2,87 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing- masing naik sebesar 1,27 persen dan 0,77 persen.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025