Negara: Republik Rakyat Cina

  • Miliarder Kelahiran RI Beli Ruko Termahal di Singapura, Tembus Rp1,2 T

    Miliarder Kelahiran RI Beli Ruko Termahal di Singapura, Tembus Rp1,2 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang miliarder kelahiran Indonesia dilaporkan telah membeli sebuah hotel dengan 48 kamar di area Boat Quay dekat pusat kota Singapura. Sebuah sumber mengonfirmasi bahwa harga transaksi sebesar SG$100 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.

    Melansir Mingtiandi pada Jumat (11/4/2025), pembeli tersebut bernama Leo KoGuan. Ia merupakan seorang maestro perangkat lunak dan salah satu pemegang saham individu terbesar di Tesla milik Elon Musk.

    Leo dilaporkan membeli 21 Carpenter. Ini merupakan sebuah wisma yang dibangun dari empat ruko bekas, dari pemain lokal 8M Real Estate.

    Spesialis ruko 8M membeli properti tahun 1936 itu tujuh tahun lalu seharga SG$37 juta dan mengubahnya dari penggunaan ritel dan kantor menjadi hotel butik dengan merek Marriott Design. Bagi Leo, pembelian 21 Carpenter merupakan bagian dari misi untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.

    “Sebagai anggota baru masyarakat, saya berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan, budaya, dan warisan Singapura,” katanya.

    “Hotel butik ini memainkan peran penting dalam memperkaya lanskap budaya Singapura, menghormati warisannya, dan merayakan warisan imigran China,” tambahnya.

    Menurut penasihat transaksi JLL, jumlah SG$100 juta tersebut merupakan transaksi ruko terbesar yang pernah ada di Singapura. Harga per kunci lebih dari SG$2 juta juga merupakan salah satu yang terbesar untuk properti perhotelan negara-kota, melampaui SG$1,8 juta yang dibayarkan Viva Land Vietnam tiga tahun lalu untuk So/ Singapore di Robinson Road.

    Leo, yang berusia sekitar 70 tahun, telah mengidentifikasi sumber kekayaannya sebagai investasi sukses yang ia lakukan di real estat New York saat kuliah di Universitas Columbia dan Sekolah Hukum New York. Ia memanfaatkan kemenangan properti tersebut untuk mengambil alih SHI International Corp yang berkantor pusat di New Jersey, sebuah perusahaan perangkat lunak perusahaan yang ia beli dari kebangkrutan dan masih ia kendalikan bersama mantan istrinya, Thai Lee, seorang pengusaha Korea-Amerika kelahiran Bangkok, Thailand.

    Kepemilikannya di perusahaan teknologi senilai US$15 miliar berdasarkan penjualan dan taruhan awal pada raksasa mobil listrik Tesla membantu meningkatkan kekayaan bersih Leo menjadi US$7,7 miliar, menurut perkiraan Forbes. Pada tahun 2020, ia menjadi berita utama dengan pembeliannya hunian tertinggi di Singapura- sebuah kondominium tiga tingkat di Guoco Tower setinggi 64 lantai- dari keluarga Dyson di balik perusahaan gadget Inggris senilai SG$62 juta.

    (sef/sef)

  • Video: China Ingatkan AS Akan Dikucilkan Dunia

    Video: China Ingatkan AS Akan Dikucilkan Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan niatnya untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China, di tengah memanasnya konflik tarif antar dua ekonomi terbesar dunia.

    Selengkapnya saksikan di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Jumat (11/04/2025).

  • China Ciptakan Mesin Hipersonik, Bisa Kelilingi Bumi dalam 2 Jam

    China Ciptakan Mesin Hipersonik, Bisa Kelilingi Bumi dalam 2 Jam

    Jakarta

    Mesin hipersonik baru yang dikembangkan di China dapat merevolusi perjalanan udara dengan mengurangi waktu penerbangan jarak jauh menjadi beberapa menit saja. Mampu mencapai Mach 16 (sekitar 20.000 km/jam), sistem propulsi ini merupakan lompatan signifikan dalam rekayasa kedirgantaraan.

    Dikembangkan di Beijing Power Machinery Institute, terobosan ini telah didokumentasikan dalam Journal of Propulsion Technology. Para peneliti mengklaim mesin ini lebih hemat bahan bakar dan stabil daripada desain hipersonik sebelumnya, sehingga mengatasi beberapa tantangan utama yang telah lama menghambat teknologi ini.

    Lompatan Besar Lampaui Supersonik

    Dikutip dari The Daily Galaxy, Jumat (11/4/2025) selama beberapa dekade, pesawat supersonik seperti Concorde melampaui batas kecepatan, tetapi masalah efisiensi dan konsumsi bahan bakar membatasi keberhasilannya. Perkembangan terbaru China melampaui kecepatan Mach 2, membawa penerbangan hipersonik lebih dekat dengan kenyataan.

    Mesin ini beroperasi pada ketinggian 30 kilometer di atas permukaan Bumi, menggunakan proses detonasi mode ganda. Pada kecepatan hingga Mach 7, mesin ini berfungsi melalui sistem detonasi putar, dengan gelombang kejut terus-menerus membakar bahan bakar lebih efisien daripada mesin jet tradisional.

    Setelah melampaui Mach 7, mesin ini beralih ke mode detonasi miring, memastikan kinerja kecepatan tinggi yang berkelanjutan dengan stabilitas yang lebih baik.

    Menurut para peneliti, pendekatan ini dapat mencapai efisiensi konversi energi hingga 80%, jauh melampaui efisiensi mesin konvensional yang hanya 20-30%. Dengan mengatasi tantangan konsumsi bahan bakar dan stabilitas, teknologi ini selangkah lebih dekat ke penerbangan hipersonik yang praktis.

    Mesin ini dikembangkan di Beijing Power Machinery Institute. Foto: Eurasian Times via The Daily GalaxyRevolusi dalam Transportasi Global

    Jika berhasil diintegrasikan ke dalam pesawat komersial, propulsi hipersonik dapat mengurangi waktu penerbangan secara drastis.

    Perjalanan dari Paris ke New York misalnya, dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam, dan perjalanan dari London ke Sydney dapat ditempuh dalam waktu 90 menit, bukan 22 jam seperti biasanya. Bahkan, mesin ini diklaim memungkinkan perjalanan mengelilingi Bumi bisa ditempuh dalam dua jam.

    Potensinya pun melampaui perjalanan penumpang. Transportasi kargo pada kecepatan ini dapat memungkinkan pengiriman global yang hampir seketika, membentuk kembali rantai pasokan dan perdagangan internasional.

    Kemampuan untuk mengangkut barang melintasi jarak yang jauh dalam hitungan menit akan menghilangkan hambatan logistik, sehingga menguntungkan industri yang bergantung pada pengiriman cepat, seperti rantai pasokan medis dan manufaktur bernilai tinggi.

    Mesin beroperasi dalam dua mode. Foto: Eurasian Times via The Daily GalaxyImplikasi Militer dan Pertahanan

    Aplikasi militer dari propulsi hipersonik juga sama pentingnya. Pesawat dan rudal yang melaju dengan kecepatan Mach 16 hampir mustahil dicegat dengan sistem pertahanan udara saat ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang pencegahan strategis dan keamanan nasional.

    Tidak seperti jet tempur atau rudal balistik konvensional, kendaraan hipersonik bergerak sangat cepat sehingga teknologi pelacakan dan intersepsi radar tradisional mungkin menjadi usang.

    Kemajuan China di bidang ini diperkirakan akan meningkatkan persaingan di antara negara adikuasa global. Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa telah berinvestasi besar dalam penelitian hipersonik, tetapi terobosan China dapat mempercepat perlombaan untuk mendominasi militer dengan kecepatan tinggi.

    Kemampuan untuk menghindari deteksi dan menyerang dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat mengubah sifat peperangan secara mendasar, memaksa negara-negara untuk memikirkan kembali strategi pertahanan mereka.

    Tantangan Teknis dan Perkembangan Masa Depan

    Meskipun memiliki potensi, tantangan teknik yang signifikan harus diselesaikan sebelum perjalanan hipersonik menjadi kenyataan praktis. Panas dan tekanan ekstrem pada Mach 16 memerlukan sistem perlindungan termal canggih untuk mencegah pesawat hancur.

    Bahan yang mampu menahan kondisi ini harus dikembangkan, dan mekanisme pendinginan harus disempurnakan untuk memastikan integritas struktural selama penerbangan.

    Kendala utama lainnya adalah stabilitas dan kontrol. Mesin detonasi sebelumnya mengalami kesulitan dalam manajemen gelombang kejut, sehingga sulit dioperasikan secara konsisten. Para peneliti harus menyempurnakan teknologi lebih lanjut untuk memastikan bahwa mesin hipersonik tetap stabil di berbagai rentang kecepatan.

    Kelayakan ekonomi juga menjadi perhatian utama. Meskipun mesin secara teoritis lebih hemat bahan bakar daripada sistem propulsi tradisional, mengembangkan pesawat hemat biaya yang dapat beroperasi dengan aman pada kecepatan ini tetap menjadi tantangan yang signifikan. Jika teknologinya terbukti terlalu mahal, adopsi komersial dapat tertunda selama beberapa dekade.

    (rns/fay)

  • Video: Kredit Macet Naik – China & AS Saling Balas Kenaikan Tarif

    Video: Kredit Macet Naik – China & AS Saling Balas Kenaikan Tarif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengawas Lembaga Pembiayaan Agusman mengungkapkan pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi. Sedangkan, untuk pinjaman online (pinjol) masih mengalami pertumbuhan signifikan.

    Sementara itu, Amerika Serikat kembali menaikkan tarif impor dari China menjadi 145%. Tarif baru ini diumumkan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif menjadi 125%.

    Selengkapnya saksikan di Program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (11/04/2025).

  • Pertama di Dunia, China Luncurkan Senjata Monster 16 Laras: Misi Lenyapkan Ribuan Drone AS-Taiwan – Halaman all

    Pertama di Dunia, China Luncurkan Senjata Monster 16 Laras: Misi Lenyapkan Ribuan Drone AS-Taiwan – Halaman all

    Pertama di Dunia, China Luncurkan Senjata Monster 16 Laras: Misi Lenyapkan Puluhan Ribu Drone AS-Taiwan

    TRIBUNNEWS.COM – Guna meningkatkan kemampuan dalam peperangan anti-drone dan menetralisir roket, rudal, dan helikopter yang terbang rendah, militer China dilaporkan sukses mengembangkan sistem persenjataan baru yang dilengkapi meriam 16 laras.

    Menurut lansiran GT, media yang dikelola pemerintah China, sistem persenjataan pertama di dunia dari jenis ini juga dapat secara efektif melawan kawanan pesawat tak berawak alias drone.

    “Sistem pertahanan udara baru ini dikenal sebagai sistem senjata anti-pesawat tak berawak dan anti-serangan rudal,” tulis laporan tersebut, dikutip Jumat (11/4/2025) .

    Sistem Senjata Monster 16 Laras

    Yu Bin, kepala perancang sistem persenjataan ini, berbicara dalam sebuah wawancara yang dilaporkan GT, menjelaskan tentang mekanisme dan cara kerja senjata yang berjuluk ‘monster’ tersebut dalam menembakkan peluru.

    Ia mengatakan senjata itu melepaskan “serangan beruntun,” sama halnya seperti menembakkan peluru secara beruntun.

    Tanpa menyebut spesifikasi teknis berapa peluru yang dimuntahkan dalam rotasi laras per menit, Yu menyebut amunisi-amunisi yang ke luar dari laras senapan bergerak secara serentak ke arah target.

    “Rentetan tembakan dapat mencakup semua posisi target yang masuk, secara efektif mencegat target dengan bergerak dari area yang luas ke suatu titik yang tepat,” papar Yu.

    Yu mengatakan jika senjata pertahanan udara konvensional menggunakan konsep intersepsi “titik ke titik”, maka sistem baru persenjataan ini menggunakan konsep “pesawat ke titik”.

    Secara mudah diartikan pembidik yang menggunakan senjata baru ini akan menembakkan peluru tidak ke titik objek, yang lazimnya bergerak di udara.

    “Konsep baru ini mengikuti arsitektur di mana beberapa senjata pertahanan udara ditembakkan bersama-sama untuk meningkatkan kepadatan tembakan dan kemungkinan intersepsi,” kata Yu menjelaskan.

    Senjata baru tersebut adalah sistem pertahanan udara jarak dekat yang dilengkapi dengan meriam 16 laras untuk menembakkan “amunisi unik.”

    Unik yang dimaksud adalah bentuk yang tidak seperti peluru konvensional, namun memngikuti kontur laras meriam. 

    Yu menambahkan, sistem persenjataan ini tidak tersedia (dijual) secara global.

    “Ini adalah sistem pertama di dunia yang mampu mencegat ancaman udara seperti kawanan pesawat tak berawak (drone),” katanya.

    GT melaporkan kalau sistem persenjataan tersebut memiliki kecepatan isi ulang yang cepat, kepadatan tembakan tinggi, ukuran rentetan tembakan yang dapat dikendalikan, daya rusak yang luar biasa, dan kemampuan untuk menemani pasukan dalam manuver.

    SENJATA 16 LARAS – Penampakan senjata yang berjuluk monster dengan 16 laras meriam yang diluncurkan China. Senjata ini diumumkan sebagai senjata pertahanan udara, utamanya untuk menangkal serangan drone dan roket.

    Senjata Pertahanan Udara yang Hemat dan Efektif

    Senjata pertahanan udara saat ini dinilai kesulitan menangani kawanan drone secara efektif. 

    “Senjata ini sering kali tidak dapat menangani serangan saturasi dan tidak hemat biaya. Namun, sistem senjata rentetan baru buatan China ini mengatasi masalah tersebut,” menurut Yu.

    Sistem ini telah berhasil menunjukkan kemampuannya untuk menembak jatuh semua drone kecil dengan satu serangan.

    Ia juga dapat mencegat senjata yang diluncurkan dari udara dengan cepat seperti rudal yang tengah melesat. 

    Selain itu, ia dapat menangkal roket, mortir, dan peluru howitzer.

    Yu menambahkan target utama sistem persenjataan ini adalah ancaman udara seperti kawanan pesawat tak berawak, pesawat sayap tetap, helikopter, dan rudal jelajah.

    Namun, sistem persenjataan ini juga dapat menargetkan target permukaan tanah atau air bila diperlukan.

    Yu menambahkan kalau sistem senjata ini bersifat modular dan dapat dipasang pada truk, kendaraan lapis baja, atau kapal perang.

    Fu Qianshao, seorang pakar militer, mengatakan kepada GT kalau senjata baru ini akan efektif dan hemat biaya terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal.

    Senjata rentetan itu menarik bagi pengguna dalam negeri dan pasar internasional karena ancaman dari pesawat tak berawak terus meningkat, kata Fu.

    Dibuat untuk Melawan AS dan Taiwan

    Pembaruan sistem persenjataan China ini dilaporkan untuk mengantisipasi manuver Amerika Serikat (AS) dan Taiwan yang telah bekerja sama untuk memenuhi Selat Taiwan dengan puluhan ribu drone.

    Kepadatan tembakan senjata monster ini diklaim mampu melenyapkan drone-drone yang sudah disiapkan AS dan Taiwan tersebut.

    Di sepanjang Selat Taiwan, AS telah mulai mengerahkan drone jarak jauhnya, seperti MQ-4C Triton.

    Kementerian Pertahanan Taiwan telah memesan 3.500 pesawat tak berawak produksi dalam negeri untuk melawan China.

    Selain itu, Taiwan memiliki rencana untuk mendirikan fasilitas pengujian kendaraan udara tak berawak (UAV) besar di Kabupaten Chiayi untuk membantu membangun rantai pasokan drone-nya.

    Rencana pertahanan baru Taiwan menyoroti peran penting drone dalam berbagai operasi militer.

    Drone ini akan memberikan peringatan dini dan mendukung komando dan kontrol di lingkungan yang menantang.

    Selama fase berikutnya, dengan fokus pada perolehan kendali atas wilayah pesisir, pulau tersebut berencana menggunakan pesawat tanpa awak yang lebih kecil, seperti Albatross dan Chien-Hsiang, untuk peperangan elektronik dan mematikan sensor pesisir.

    Terakhir, dalam fase di mana mereka mengamankan pendaratan di pantai, Taiwan akan mengerahkan drone yang lebih murah dan mudah diganti seperti ALTIUS 600M-V dan Capricorn.

    Drone ini akan melakukan serangan tepat terhadap pasukan musuh dan memberikan informasi penargetan waktu nyata kepada pasukan darat.

    Mengingat hal ini, Tiongkok berinvestasi secara signifikan dalam mengembangkan sistem antipesawat tak berawak baru, termasuk sistem senjata antipesawat tak berawak dan sistem senjata antiserangan rudal yang baru-baru ini diluncurkan .

     

     

    (oln/GT/*)

     

  • Salah Langkah Hadapi Tarif Trump, Durian Runtuh Hilang-RI Kena Sial

    Salah Langkah Hadapi Tarif Trump, Durian Runtuh Hilang-RI Kena Sial

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kembali mengetatkan tarif impor terhadap produk asal China menuai dampak global, termasuk ke Indonesia. Di tengah derasnya arus impor dan wacana pelonggaran kuota impor oleh pemerintah Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyebut RI bisa kena sial akibat tarif tinggi yang diterapkan Trump. 

    Apalagi, kebijakan Trump itu juga dibalas Presiden China, Xi Jinping, dengan memberlakukan tarif lebih tinggi atas AS. China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025). Tarif ini akan mulai berlaku pada Sabtu, 12 April 2025.

    Seharusnya Indonesia bisa menikmati efek positif, kata Jemmy, tapi RI bisa terancam jadi “jalan tikus” baru bagi barang-barang China untuk menembus pasar AS.

    “Harusnya dengan dampak kebijakan Trump ini, kita itu dapat windfalls (durian runtuh). Ini kesempatan emas buat industri kita, dan nggak akan datang dua kali,” kata Jemmy dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (11/4/2025).

    Menurutnya, kebijakan Presiden Trump sejatinya bertujuan menurunkan defisit dagang AS terhadap negara-negara mitra, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia seharusnya lebih cermat dan berhati-hati dalam menyesuaikan kebijakan dalam negeri.

    “Jangan sampai malah Indonesia dijadikan tempat transhipment atau tempat ganti certificate trade origin,” tegasnya.

    Adapun transhipment yang dimaksud adalah praktik memindahkan barang dari China ke Indonesia hanya untuk diubah dokumen asalnya, lalu dikirim ke Amerika seolah-olah buatan Indonesia.

    Praktik ini tidak hanya mencederai integritas dagang, tetapi juga berisiko memperlebar defisit perdagangan Indonesia dengan Amerika, sesuatu yang justru ingin dikoreksi oleh kebijakan Trump.

    “Neraca perdagangan ekspor ke Amerikanya harus real produk Indonesia, hasil anak bangsa. Itu yang diinginkan. Bukan barang dari China yang kita bantu lepas ke sana,” kata Jemmy.

    Ia menegaskan, segala bentuk kebijakan baru, termasuk soal impor, harus diterjemahkan secara arif dalam konteks misi Presiden Prabowo untuk menciptakan lapangan kerja dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

    “Kita jangan asal membuka keran impor, jangan seperti membalikkan telapak tangan. Harus tetap jaga keseimbangan,” imbuhnya.

    Meski begitu, Jemmy juga menyampaikan optimisme, sejalan dengan pemerintah yang sebenarnya paham betul sensitivitas isu ini dan akan menjaga kehati-hatian.

    “Kalau pembicaraan saya dengan berbagai kementerian, mereka tidak akan melakukan hal yang gegabah. Mereka tahu pentingnya balancing antara hulu dan hilir,” tukas dia.

    Ia pun mengajak semua pihak, termasuk pelaku industri dan pembuat kebijakan, untuk tidak panik namun tetap waspada.

    “Jadi mungkin jangan terlalu dikhawatirkan, jangan terlalu dibesar-besarkan juga, ya,” pungkasnya.

    (dce)

  • Indonesia Ajukan Pertemuan dengan Trump Jauh Sebelum Tarif AS Diumumkan

    Indonesia Ajukan Pertemuan dengan Trump Jauh Sebelum Tarif AS Diumumkan

    JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan resmi untuk menggelar pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Permintaan tersebut diajukan sejak awal masa jabatan Trump pada Januari 2025, jauh sebelum kebijakan tarif resiprokal diumumkan.

    Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Sugiono, sebagai respons atas isu rencana pertemuan kedua pemimpin yang kembali mencuat setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    “Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump itu beberapa waktu lalu, jauh sebelum pengumuman tarif sebenarnya,” ujar Menlu Sugiono saat memberikan keterangan di Ankara, seperti dikutip dari ANTARA.

    Sugiono menjelaskan bahwa sejumlah delegasi, termasuk dari Kementerian Luar Negeri, telah dikirim ke Washington D.C. untuk membahas hubungan bilateral Indonesia–AS, serta dinamika kebijakan perdagangan terbaru dari Negeri Paman Sam.

    Hingga saat ini, lanjut Menlu, pihaknya masih menunggu konfirmasi resmi dari Gedung Putih mengenai jadwal pertemuan antara kedua kepala negara.

    “Permintaan sudah disampaikan sejak sesaat setelah Presiden Trump dilantik. Kita masih menantikan jadwal pastinya,” jelasnya.

    Sebelumnya, Presiden Donald Trump pada Rabu (9/4) mengumumkan penundaan selama 90 hari terhadap kebijakan tarif resiprokal bagi sejumlah negara mitra dagang. Meski demikian, AS tetap menaikkan tarif impor terhadap produk asal Tiongkok hingga 125 persen.

    Untuk negara lain, termasuk Indonesia, tarif resiprokal yang sebelumnya direncanakan akan dinaikkan kini hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen, berlaku untuk komoditas seperti baja, aluminium, dan kendaraan bermotor.

    Trump mengklaim bahwa lebih dari 75 negara telah menyatakan kesiapan untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat, meskipun AS juga mempertimbangkan peningkatan tarif di sektor farmasi.

    Menanggapi kebijakan ini, Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan sejumlah opsi dan paket negosiasi yang akan dibawa dalam perundingan di Washington D.C., sebagai langkah strategis dalam menghadapi tekanan tarif dagang dari AS.

  • Percepatan aturan pengolahan sampah dorong potensi bisnis PLTSa

    Percepatan aturan pengolahan sampah dorong potensi bisnis PLTSa

    Penggabungan ketiga Perpres ini pun dipercepat guna mewujudkan tata kelola pengolahan sampah menjadi energi listrik dapat berjalan lebih baik dan tidak membingungkan

    Jakarta (ANTARA) – Swasembada energi menjadi salah satu program yang digalakkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia sebagai negara yang berdaulat tidak bergantung pada negara lain, khususnya di tengah kondisi geopolitik global yang tidak menentu.

    Berbagai cara ditempuh oleh Pemerintah, dengan menggali potensi yang ada, tak terkecuali mentransformasikan sampah menjadi energi bersih dan berkelanjutan.

    Sampah-sampah hasil rumah tangga maupun industri, bila tidak dikelola dengan baik hanya akan menjadi permasalahan negara yang tak kunjung reda. Sebagaimana diketahui, volume sampah setiap harinya terus meningkat tanpa bisa dibendung.

    Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi yang tidak hanya menyelesaikan masalah persampahan, tetapi juga mampu memberikan manfaat secara ekonomi, sekaligus menghasilkan energi baru terbarukan (EBT).

    Kemajuan teknologi saat ini sudah mampu menciptakan energi baru yang lebih bersih dan berkelanjutan, salah satunya dengan mengolah sampah yang dapat bertransformasi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

    Pemerintah pun sangat serius melihat potensi dari PLTSa ini, bahkan telah menargetkan bahwa limbah-limbah sampah yang dihasilkan masyarakat dapat diolah menjadi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) di 30 kota besar Indonesia pada 2029 mendatang. PLTSa ini diharapkan mampu menyumbang listrik 20 megawatt di tiap kota.

    Akselerasi melalui Perpres

    Akselerasi pemanfaatan sampah menjadi energi diharapkan bisa menjadi solusi penanganan sampah di daerah yang akan didukung dengan aturan baru mengenai elektrifikasi.

    Untuk itu, pemerintah tengah melakukan penyatuan tiga Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan sampah guna mendukung upaya pemanfaatan sampah menjadi energi listrik lewat PLTSa.

    Adapun tiga Perpres yang disatukan itu adalah Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan, serta Perpres Nomor 83 Tahun 2018 tentang penanganan sampah di laut.

    Nantinya, aturan tersebut akan mencakup berbagai jalur perizinan pengolahan sampah hingga skema biaya listrik dari PLTSa sebesar 19,20 sen per kilowatt hour (kWh). Jumlah itu berada di atas penetapan tarif listrik dari PLTSa yang ditetapkan PLN yaitu 13,5 sen per kWh. Selisih itu rencananya akan dipenuhi dengan subsidi dari Kementerian Keuangan.

    Penggabungan ketiga Perpres ini pun dipercepat guna mewujudkan tata kelola pengolahan sampah menjadi energi listrik dapat berjalan lebih baik dan tidak membingungkan.

    Selama ini aturan terkait perizinan pengelolaan sampah terlalu berbelit-belit. Pengurusan izin harus melewati berbagai kementerian/lembaga dan instansi terkait lainnya.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menilai bahwa perizinan tersebut dapat membuat investor yang melihat peluang baru dari sampah ini jadi mundur, dan rencana pengolahan menggunakan teknologi pun tidak jadi dilanjutkan.

    Ia lantas memutuskan untuk melebur ketiga Perpres, dengan harapan dapat menyederhanakan aturan dan memotong proses perizinan. Nantinya, untuk melakukan pengolahan sampah menjadi energi listrik, hanya perlu melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saja dan langsung diteruskan ke PT PLN (Persero).

    “Kita akan selesaikan cepat, bagaimana rantai pengolahan sampah yang begitu panjang perizinannya itu dibersihkan,” kata Zulhas.

    Regulasi yang disederhanakan dan penyesuaian tarif listrik dari PLTSa ini, diyakini dapat menarik lebih banyak investasi swasta untuk terlibat dalam bisnis di sektor pengolahan sampah.

    Selain itu, melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), proyek pengelolaan sampah diharapkan berjalan efektif tanpa terlalu membebani anggaran negara.

    Menarik investor swasta

    Banyak negara maju, seperti Singapura, China, Jepang, dan negara-negara di Eropa telah lebih dulu melakukan transformasi sampah menjadi energi. Meski demikian, Indonesia belum terlambat untuk menuju ke arah sana.

    Penyederhanaan regulasi (deregulasi) perizinan dan penyesuaian tarif, menjadi sebuah ikhtiar untuk dapat menggaet para investor baik secara pendanaan maupun teknologi.

    Deregulasi ini sangat penting karena panjangnya urusan perizinan dan kelembagaan bisa membuat investor mundur teratur, meski potensi bisnisnya begitu besar.

    Saking menjanjikan, Chief Investment Officer (CIO) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Sjahrir menyebut bahwa bisnis ini dapat balik modal hanya dalam waktu 5-6 tahun. Keyakinan ini didapat berdasarkan perbandingan dengan negara-negara maju.

    Sebagai Badan Pengelola Investasi, Danantara juga memiliki peran penting dalam penyeleksian investor. Sebab tidak hanya soal dana, salah memilih teknologi yang digunakan hanya akan membuat proses transformasi ini berjalan lambat atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.

    Oleh karena itu, diharapkan nantinya investor yang masuk ke Indonesia sudah berpengalaman dalam pengelolaan sampah di skala yang cukup besar.

    Saat ini sudah beberapa negara yang tertarik untuk berinvestasi seperti Singapura, Korea Selatan, Jepang, China dan Eropa. Namun, mereka juga masih wait and see terkait dengan regulasinya.

    Indonesia sendiri bukannya tak punya tempat pengelolaan sampah. Yang tercatat sudah mulai melakukan tugasnya antara lain Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Jawa Timur dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat.

    Kehadiran dua tempat tersebut, diharapkan dapat menjadi inspirasi dan diikuti oleh kota-kota lain di Indonesia. Sebab, kunci utama untuk menjadi kota yang cerdas adalah terdapat tempat pengelolaan sampah yang modern.

    Nantinya, pengolahan sampah tidak terbatas pada energi listrik saja, tetapi juga mencakup bahan bakar minyak (BBM) dengan teknologi pirolisis. Pemerintah pun sangat optimis, EBT ini dapat tercapai asalkan menggunakan teknologi yang tepat.

    Oleh karen itu, sangat penting untuk segera mengakselerasi Perpres pemanfaatan sampah menjadi energi, yang juga didukung dengan aturan baru mengenai elektrifikasi. Sebab, potensi peningkatan jumlah sampah yang cepat seiring dengan laju pertambahan penduduk membuat realisasi PLTSa tidak bisa ditunda.

    Copyright © ANTARA 2025

  • HP Mahal Huawei Laku Keras Bak Kacang Goreng, iPhone Minggir

    HP Mahal Huawei Laku Keras Bak Kacang Goreng, iPhone Minggir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei memperkenalkan HP lipat tiga (tri-fold) pertama di dunia pada September 2024 lalu, bertepatan dengan peluncurkan seri iPhone 16 dari Apple.

    Saat diluncurkan, para analis mengatakan kemunculan Huawei Mate XT merupakan kemenangan simbolik raksasa teknologi China di tengah gempuran blokir dari AS.

    Pasalnya, Huawei mampu melahirkan HP berteknologi canggih dengan inovasi layar yang baru pertama kali dijual secara komersil. Sementara itu, pesaing kuatnya Apple hingga kini belum juga merilis HP lipat.

    Huawei berani mematok harga super mahal untuk Mate XT, yakni 3.499 euro atau setara Rp66 jutaan. Hal ini cukup bikin ketar-ketir untuk hal penjualan. Sebab, ketidakpastian ekonomi membuat masyarakat lebih sensitif terhadap pengeluaran mereka.

    Namun, rumor dari China mengklaim Huawei Mate XT tetap laku keras. Kabarnya, sebanyak 400.000 unit ponsel sudah ludes terjual, dikutip dari GSMArena, Jumat (11/4/2025).

    Penjualan 400.000 unit memang tidak bisa dibilang banyak, bahkan jika dibandingkan dengan HP lipat lainnya yang beredar di pasaran.

    Kendati demikian, untuk HP dengan harga super mahal, angka tersebut bisa dibilang sangat besar. Apalagi Huawei Mate XT merupakan lini produk pertama dari seri tersebut.

    Pada Februari lalu, Mate XT resmi diluncurkan secara global. Namun, diprediksi penjualan di luar pasar China tak akan sebaik di kampung halaman.

    Pasalnya, Huawei Mate XT tidak menyematkan layanan-layanan Google, ditambah lagi harganya cenderung lebih mahal untuk pasar global.

    (fab/fab)

  • Imbas Perang Tarif, Tiongkok Boikot Film Hollywood?

    Imbas Perang Tarif, Tiongkok Boikot Film Hollywood?

    Jakarta: Industri film dunia kembali diguncang keputusan besar dari Tiongkok. 
     
    Negeri Tirai Bambu itu mengumumkan akan mengurangi secara moderat jumlah film Hollywood yang dirilis di bioskop mereka. 
     
    Keputusan ini bukan tanpa alasan. Langkah ini diambil sebagai respons atas kebijakan tarif impor tinggi dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Dalam pernyataan resminya, yang dilansir dari Aljazeera, Jumat, 11 April 2025, Administrasi Film Nasional Tingkok menyebut langkah Washington yang menaikkan tarif produk-produk Tiongkok hingga 145 persen sebagai pemicu utama.
     
    “Langkah yang salah dari pemerintah AS untuk menyalahgunakan tarif pada China pasti akan semakin mengurangi kesukaan penonton domestik terhadap film-film Amerika,” kata administrasi film dalam pengumumannya.
     

    Hollywood kena imbas 
    Langkah Tiongkok ini makin menegaskan bahwa perang tarif antara AS dan Tiongkok tidak cuma berdampak pada sektor teknologi dan manufaktur, tapi juga menjalar ke industri hiburan.
     
    “Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan secara moderat mengurangi jumlah film Amerika yang diimpor,” katanya.
     
    Menurut pengamat industri film internasional Chris Fenton, yang juga penulis buku Feeding the Dragon, ini bukan sekadar soal ekonomi tetapi juga permainan simbolik dan kekuatan budaya.
     
    “Hukuman yang begitu keras terhadap Hollywood adalah sebuah gerakan kekuatan yang dilakukan oleh Beijing yang pasti akan diperhatikan oleh Washington,” kata Fenton.
    Dampak ke Box Office 
    Keputusan Tiongkok ini bisa jadi pukulan telak bagi studio-studio besar AS. Pasalnya, meski hanya sekitar 10 film Hollywood dirilis di Tiongkok tiap tahun, pasar Tiongkok pernah menjadi penyumbang pendapatan terbesar di Box Office global.
     
    Namun dalam beberapa tahun terakhir, minat penonton Tiongkok terhadap film Barat mulai menurun. Data menunjukkan, film-film Hollywood kini hanya menyumbang 5 persen dari total pendapatan box office di Tiongkok.
     
    Masih belum jelas bagaimana keputusan tersebut akan berdampak pada rilis yang sangat ditunggu-tunggu yang akan dirilis akhir tahun ini, seperti Mission Impossible, The Final Reckoning dari Paramount, film Superman terbaru dari Warner Brothers, dan versi lain dari The Fantastic Four dari Marvel.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)