Negara: Republik Rakyat Cina

  • Said Didu Sentil Khofifah yang Menghadap ke Jokowi dan Bobby Nasution: Konsolidasi Geng Solo Makin Jelas

    Said Didu Sentil Khofifah yang Menghadap ke Jokowi dan Bobby Nasution: Konsolidasi Geng Solo Makin Jelas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyoroti tajam pihak-pihak yang melakukan pertemuan dengan Mantan Presiden Joko Widodo.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Irjen Pol Nanang Avianto Kapolda Jatim, dan Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V Brawijaya berkunjung ke kediaman Joko Widodo Presiden ke-7 RI di Surakarta Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025).

    Khofifah menyebut pertemuan ini dilakukan dan bertujuan sebagai ajang silaturahim halalbihalal dengan Jokowi.

    Selain itu, Gubernur Jatim itu menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ia membahas sejumlah isu strategis dalam diskusi bersama Jokowi.

    Salah satu isu yang dibahas tentang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas setelah Donald Trump Presiden AS mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap barang impor.

    “Beliau update bagaimana sebetulnya dampak ekonomi trade war ya antara perang tarif Amerika dan Cina itu terjadi di seluruh dunia. Tentu kami di Jawa Timur melakukan berbagai langkah berbagai antisipasi,” katanya.

    Hal ini kemudian direspon keras oleh Said Didu melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Said Didu menyebut pertemuan ini semakin menasbihkan konsolidasi Geng Solo setelah pertemuan dengan beberapa Menteri beberapa waktu lalu.

    “Konsolidasi Geng Solo makin jelas. Setelah konsolidasi terkait Menteri – sekarang konsolidasi terkait Gubernur,” sebutnya melalui akun X, Rabu, (16/4/2025).

    Said Didu pun menaruh rasa penasaran untuk pergerakan dari Gubernur Jawa Timur itu ke depannya.

  • Viral Praktik Produksi Luxury Brand Barat Ternyata di China, Produsen Ungkap Biaya Pembuatan di TikTok

    Viral Praktik Produksi Luxury Brand Barat Ternyata di China, Produsen Ungkap Biaya Pembuatan di TikTok

    PIKIRAN RAKYAT – China dan Amerika Serikat sedang berada dalam ketegangan perdagangan dan kenaikan tarif. Di tengah kondisi ini, terungkap praktik produksi luxury brand barat ternyata di Tiongkok.

    Pabrik dan agen sumber daya China menggunakan TikTok guna mengungkap biaya produksi sebenarnya dari barang-barang mewah, mengklaim produk mereka dibuat di pabrik yang sama dengan merek-merek terkenal.

    Merek-merek seperti Louis Vuitton dan Lululemon menyangkal melakukan produksi di China. Saat batas waktu pengecualian tarif semakin dekat, para produsen Tiongkok berusaha memanfaatkan permintaan dari AS.

    Perang Dagang TikTok

    China memanfaatkan perang tarif untuk barang-barang mewah agar langsung dikirim dari pabrik. Mereka menemukan cara baru untuk menjangkau konsumen Amerika lewat TikTok.

    Alih-alih gerakan challenge viral, video-video ini difokuskan pada bagaimana barang-barang mewah dibuat, khususnya bagaimana pembeli AS bisa menghindari kenaikan harga eceran dan tarif dengan membeli langsung dari produsen China.

    Semakin banyak video yang mengklaim menjual barang-barang kelas atas seperti legging Lululemon, tas tangan Louis Vuitton serta tas Birkin dengan harga yang jauh lebih murah dari harga ecerannya.

    Video-video ini adalah bagian dari gelombang klip “Perang Dagang TikTok” yang membanjiri sejak kenaikan tarif Presiden Donald Trump.

    Beberapa bahkan berpendapat bahwa satu-satunya perbedaan antara produk bermerek dan produk sejenisnya yang lebih murah adalah labelnya.

    Klaim dalam video-video ini dengan cepat dibantah merek-merek mewah seperti Louis Vuitton yang sudah berulang kali menyatakan, tak ada satu pun barangnya yang dibuat di China.

    Seorang perwakilan dari Lululemon mengklarifikasi pada The Independent, hanya sekitar 3% dari produk akhirnya yang diproduksi di Tiongkok, perusahaan menyediakan daftar lengkap pemasok resmi di situs webnya.

    Strategi Penjualan

    Banyak pengguna TikTok masih tertarik dengan ide menurunkan harga eceran barang-barang mewah yang tinggi. Para ahli seperti Conrad Quilty-Harper, penulis Dark Luxury menyatakan banyak dari video ini tak menawarkan produk asli tapi palsu atau tiruan.

    Menurutnya mereka mencoba menyamakan produsen palsu di China dengan yang asli. Mereka sangat pintar dengan media sosial, dan sangat efektif dalam mendorong permintaan di Barat.

    Pengecualian tarif penting untuk barang di bawah akan berakhir pada Mei 2025, banyak yang percaya video dari pabrik ke konsumen ini mungkin bagian dari strategi yang lebih luas memanfaatkan perubahan kebijakan.

    Tenggat waktu yang semakin dekat mendorong produsen China dan kreator TikTok mempromosikan penjualan langsung menghindari kenaikan bea masuk yang akan datang.

    Keputusan Trump mengenakan tarif tinggi pada impor China mengguncang bisnis Amerika, perusahaan seperti Nike mempertimbangkan mengalihkan produksi kembali ke AS untuk menghindari komplikasi.

    Tarif khususnya pungutan sebesar 145% pada barang-barang China, tak hanya meningkatkan harga barang sehari-hari tapi juga menciptakan jalan baru produsen Tiongkok memasarkan barang-barang mereka langsung ke konsumen AS.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harga Emas Dunia Tembus Rekor US$ 3.290, Antam Nyaris Rp 2 Juta

    Harga Emas Dunia Tembus Rekor US$ 3.290, Antam Nyaris Rp 2 Juta

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu (16/4/2025) seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS), meningkatnya ketegangan perdagangan global, serta kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

    Dilansir dari Reuters, harga emas di pasar spot pada Rabu siang pukul 12.00 WIB naik 1,7% ke level US$ 3.282,88 per troy ounce Sebelumnya, emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$ 3.290,10 pada awal sesi. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 1,8% ke level US$ 3.299,60.

    “Sejumlah faktor seperti depresiasi dolar dan meningkatnya sentimen risk-off menjadi pendorong utama penguatan emas,” ujar Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.

    Indeks dolar tercatat melemah 0,5% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, membuat emas menjadi lebih menarik bagi pemegang mata uang non-dolar.

    Sementara itu, ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China semakin memanas setelah Nvidia memproyeksikan akan mencatatkan kerugian sebesar US$ 5,5 miliar akibat larangan ekspor cip kecerdasan buatan ke China oleh pemerintah AS. Sebagai respons, China melarang maskapai penerbangannya untuk menerima pengiriman pesawat baru dari Boeing, menyusul penerapan tarif 145% oleh AS terhadap produk asal China.

    “Selama ketidakpastian global masih tinggi, harga emas akan terus menguat,” kata Brian Lan, direktur pelaksana dealer GoldSilver Central yang berbasis di Singapura.

    Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencatatkan berbagai rekor tertinggi dan menguat lebih dari 25% secara year-to-date. ANZ Bank pun menaikkan proyeksi harga emas akhir tahun menjadi US$ 3.600 per troy ounce, dengan perkiraan harga enam bulan ke depan di kisaran US$ 3.500.

    Sejalan dengan harga emas dunia yang terus mengukir rekor,harga emas Antam pada hari ini juga kembali mencetak rekor tertinggi mencapai Rp 1,916 juta per gram.

  • Kisah para remaja perempuan Afganistan yang jadi penenun karpet akibat dilarang bersekolah oleh Taliban – Halaman all

    Kisah para remaja perempuan Afganistan yang jadi penenun karpet akibat dilarang bersekolah oleh Taliban – Halaman all

    Sejak Taliban merebut kekuasaan di Afganistan pada 2021, anak perempuan di atas usia 12 tahun di negara itu dilarang bersekolah. Taliban juga membatasi jenis pekerjaan yang boleh dilakukan perempuan.

    Kondisi ini memaksa banyak perempuan Afganistan bekerja sebagai penenun karpet, profesi yang menuntut jam kerja panjang. Sektor ini merupakan satu dari sedikit bidang pekerjaan, menurut aturan Taliban, dapat dijalankan para perempuan.

    Menurut Persatuan Bangsa-Bangsa, sekitar 1,2 sampai 1,5 juta warga Afghanistan menggantungkan pendapatan pada industri tenun karpet. Dari seluruh pekerja di industri tenun karpet, sekitar 90% merupakan perempuan.

    Shakila, 22 tahun, adalah mantan pelajar yang pernah bercita-cita menjadi pengacara. Dia bercerita bagaimana terbatasnya kesempatan bagi para perempuan untuk bisa mengakses pekerjaan yang mereka dambakan.

    “Kami tidak bisa melakukan hal lain selain menenun karpet,” kata Shakila, yang kini memimpin usaha penenunan karpet milik keluarga.

    “Tidak ada pekerjaan lain,” ujarnya.

    Shakila berkata, bisnis tenun karpet menghasilkan keuntungan yang kecil—kondisi yang menurutnya berkebalikan dengan situasi di negara lain.

    Suatu kali, sebuah karpet yang dibuat oleh Shakila dan dua saudara perempuannya dipamerkan di sebuah ajang di Kazakhstan pada 2024. Karya karpet sutra seluas 13 meter persegi itu lalu terjual seharga $18.000 (Rp302 juta).

    Di Afghanistan, kata Shakila, mereka harus menjual karpet dengan jenis yang sama dengan harga yang jauh lebih murah. Situasi itu disebutnya menjerat para pekerja dalam pekerjaan dengan upah rendah.

    Sebuah karpet tenun yang dikerjakan secara manual dengan tangan rata-rata dijual antara $100-$150 (Rp1,6 juta-Rp2,5 juta) per meter persegi.

    “Musuh pendidikan perempuan”

    Shakila dan keluarganya berasal dari Dasht-e Barchi, sebuah daerah yang dikenal sebagai permukiman kaum miskin di pinggiran barat Kabul.

    Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana dengan dua kamar tidur. Mereka berbagi rumah dengan orang tua mereka yang sudah lanjut usia dan tiga saudara laki-laki mereka.

    Salah satu kamar di rumah itu telah diubah menjadi bengkel pembuatan karpet.

    “Saya belajar menenun saat berusia 10 tahun,” kata Shakila. “Ayah saya mengajari saya ketika dia sedang dalam masa pemulihan dari kecelakaan mobil.”

    Shakila bercerita soal bagaimana dia dan saudara perempuannya harus mengubur cita-cita akibat kebijakan Taliban.

    Sebelum Taliban berkuasa, baik Shakila dan dua saudarinya adalah siswa di Sekolah Menengah Sayed al-Shuhada.

    Kehidupan mereka berubah setelah pengeboman mematikan terjadi di sekolah itu pada tahun 2021. Peristiwa itu menewaskan 90 orang, sebagian besar adalah pelajar putri.

    Pengeboman itu juga melukai setidaknya 300 orang.

    Khawatir tragedi serupa bakal terjadi, ayah Shakila mengambil keputusan yang menyakitkan: meminta anak-anak perempuannya berhenti bersekolah.

    Saudara perempuan Shakila, Samira (18 tahun), yang pernah memupuk cita-cita menjadi seorang jurnalis, terpaksa membuang angannya. Sementara Mariam (13) terpaksa berhenti bersekolah bahkan sebelum ia tahu apa cita-citanya.

    Samira, yang berada di sekolah saat serangan bom itu terjadi, mengalami trauma. Ia berbicara dengan gagap dan kesulitan mengekspresikan diri.

    Samira berkata akan melakukan apa saja untuk bisa kembali melanjutkan pendidikan formal.

    “Saya sangat ingin menyelesaikan sekolah saya,” ujarnya.

    “Setelah Taliban berkuasa, situasi keamanan telah membaik dan bom bunuh diri telah berkurang.

    “Tapi sekolah-sekolah masih ditutup. Itulah mengapa kami harus bekerja,” kata Samira.

    Pemerintahan sebelumnya menuduh Taliban terlibat dalam serangan tersebut. Namun Taliban membantahnya.

    Shakila, Samira, dan Mariam percaya bahwa penguasa saat ini adalah “musuh pendidikan anak perempuan”.

    Taliban telah berulang kali menyatakan bahwa anak-anak perempuan akan diizinkan kembali ke sekolah. Namun hak itu akan kembali ke mereka setelah setelah Taliban “merampungkan sejumlah kebijakan”, termasuk penyelarasan kurikulum dengan nilai-nilai Islam.

    Akan tetapi sejauh ini, tidak ada langkah konkret yang diambil untuk mewujudkannya.

    “Kami para gadis tidak lagi memiliki kesempatan untuk belajar”

    Di bengkel Elmak Baft di Kabul, 300 perempuan dan anak perempuan bekerja di ruang yang sempit, dengan udara yang pekat dan menyesakkan.

    Di cabang lain, 126 perempuan muda bekerja dengan 23 alat tenun.

    Salehe Hassani (19) dulunya adalah seorang murid yang berdedikasi, bersekolah hingga usia 17. Ia menghabiskan dua tahun untuk mengajar dan sempat menekuni dunia jurnalistik selama tiga bulan.

    “Kami para gadis tidak lagi memiliki kesempatan untuk belajar,” katanya sambil tersenyum tipis.

    “Keadaan telah merenggut hal itu dari kami, jadi kami beralih ke bengkel,” kata Salehe.

    Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Taliban mencatat bahwa pada Januari-Juni 2024, Afganistan mengespor lebih dari 2,4 juta kilogram karpet, senilai $8,7 juta (Rp146 miliar). Tujuan ekspor karpet itu adalah Pakistan, India, Austria, dan Amerika Serikat.

    Namun, di balik ledakan ekspor ini terdapat ironi.

    Para penenun karpet mengatakan bahwa mereka mendapatkan sekitar $27 (Rp453.000) untuk setiap meter persegi karpet. Biasanya, mereka membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk memproduksinya.

    Itu berarti upah mereka kurang dari satu dolar per hari, meskipun bekerja dalam waktu yang panjang dan melelahkan, yang bisa mencapai 10 atau 12 jam.

    Nisar Ahmad Hassieni, kepala perusahaan Elmak Baft, berkata bahwa dia membayar karyawannya antara $39 (Rp655.000) dan $42 (Rp706.000) per meter persegi.

    Nisar juga membuat klaim bahwa mereka dibayar setiap dua minggu, dengan hitungan rata-rata jam kerja delapan jam per hari.

    Nisar berkata, setelah Taliban berkuasa, institusinya membuat misi untuk membantu warga yang mengalami ketertinggalan akibat penutupan sekolah-sekolah.

    “Kami mendirikan tiga lokakarya untuk menenun karpet dan memintal wol,” katanya.

    “Sekitar 50-60?ri karpet-karpet ini diekspor ke Pakistan, sementara sisanya dikirim ke China, Amerika Serikat, Turki, Prancis, dan Rusia untuk memenuhi permintaan pelanggan.”

    Di sisi lain perekonomian Afghanistan lesu. PBB mencatat Produk Domestik Bruto negara itu menyusut sebesar 29% sejak tahun 2020, seiring pembatasan terhadap perempuan yang menelan biaya hingga $1 miliar (Rp16 triliun).

    Pada tahun 2020, perempuan hanya mencapai 19?ri total angkatan kerja. Ini empat kali lebih sedikit daripada laki-laki – dan jumlah tersebut semakin menurun di bawah pemerintahan Taliban.

    Terlepas dari tantangan yang ada, semangat para perempuan muda ini tetap tidak pernah padam.

    Saleha, dengan penuh tekad dan harapan, bercerita bahwa ia telah mendedikasikan waktu selama tiga tahun untuk belajar bahasa Inggris.

    “Meskipun sekolah dan universitas ditutup, kami menolak untuk menghentikan pendidikan kami,” katanya.

  • RI Kena Pukul Tarif Trump, Pabrik Sepatu Siap-Siap PHK Massal?

    RI Kena Pukul Tarif Trump, Pabrik Sepatu Siap-Siap PHK Massal?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengusaha sepatu buka-bukaan soal dampak dari ketegangan global akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang berimbas ke industri sepatu di RI.

    Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Yoseph Billie Dosiwoda mengatakan dampak dari perang ini sangat terasa bagi industri persepatuan di Indonesia.

    “Situasi global itu memang sangat mempengaruhi. Kita di domestik, apalagi kita ini memang pelaku industri yang komponennya juga melakukan kegiatan ekspor. Kalau ditanya dampak, tentu kami sangat merasakan,” kata Billie kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Bahkan dampak terparahnya, hal ini dapat membawa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tak terelakkan di industri sepatu jika perang tidak dapat diantisipasi oleh pemerintah.

    “Ya kalau seandainya ini terjadi yang tidak kita harapkan, memang bukan berarti jalur opsi PHK itu jadi opsi yang diambil, tetapi kemungkinan terburuk ya PHK,” ungkap Billie.

    Menurut Billie, industri persepatuan Indonesia, termasuk alas kaki menjadi salah satu penyangga ekonomi nasional, karena dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

    “Yang perlu digarisbawahi adalah industri alas kaki kita, disebut labor intensive atau padat karya ini, salah satu penyangga ekonomi nasional, karena menyerap employment tenaga kerja yang cukup besar,” katanya lagi.

    Adapun jumlah tenaga kerja di industri ini, menurutnya, mencapai 1,8 juta pekerja, dengan rincian 900.000 pekerja yang berkaitan dengan sepatu dan 900.000 pekerja di komponen sepatu.

    “Pekerja yang berkaitan dengan sepatu ini bisa 900 ribuan, lalu kalau dengan komponen seluruhnya yang berterlibat di kegiatan industri sepatu ini, hampir sekitar 1,8 juta pekerja,” ungkapnya.

    Adapun Billie berharap hal ini tidak dapat terjadi dan pihaknya bersikap positif bahwa pemerintah dapat melakukan negosiasi dengan AS.

    “Harapannya jangan sampai dan tidak ya, semoga gitu. Kita tentu harus berpikir positif dan apa yang dilakukan pemerintah,” terangnya.

    Oleh karena itu, Billie berharap proses negosiasi terkait kebijakan tarif AS ini dapat memperoleh titik terang dan tentunya dapat menyelamatkan industri sepatu di Indonesia, agar tidak terjadi PHK masal.

    “Harapannya hasil negosiasi pemerintah kita itu, harapannya ya, tidak naik sama sekali, Harapan lainnya, yakni dalam tiga bulan tarif AS putusannya oke, situasi industri domestik juga oke, sehingga proses produksi anggota kita dapat berjalan dengan baik dan tetap stabil,” pungkasnya.

    (dce)

  • Tarif Trump Jadi Bumerang, Industri Penting Ini Bakal ‘Berdarah-darah’

    Tarif Trump Jadi Bumerang, Industri Penting Ini Bakal ‘Berdarah-darah’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan tarif resiprokal yang dirilis oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut dapat merugikan pembuat peralatan semikonduktor Negeri Paman Sam lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun per tahun. Hitungan ini telah dibahas oleh industri terkait dengan para pejabat dan anggota parlemen di Washington pekan lalu.

    Melansir Reuters pada Rabu (17/4/2025), mengutip dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan masing-masing dari tiga pembuat peralatan chip terbesar AS – Applied Materials, Lam Research dan KLA – mungkin menderita kerugian sekitar US$350 juta (Rp5,8 triliun) selama setahun terkait dengan tarif Trump.

    Saingan yang lebih kecil, seperti Onto Innovation, kemungkinan juga menghadapi puluhan juta dolar sebagai pengeluaran ekstra.

    “Perkiraan biaya yang dibahas minggu lalu di Washington termasuk pendapatan yang hilang, terutama untuk penjualan peralatan yang kurang canggih yang terlewatkan ke saingan luar negeri, dan biaya menemukan dan menggunakan pemasok alternatif untuk komponen kompleks alat pembuatan chip. Perkiraan tersebut juga mencakup biaya kepatuhan tarif, seperti menambahkan personel untuk menangani kompleksitas mengikuti aturan,” demikian laporan sumber tersebut.

    Dalam perkiraan awal, kerugian US$350 juta per perusahaan dapat berubah ketika tugas administrasi Trump berlaku. Perhitungan cepat sulit dilakukan karena setiap alat pembuat chip memiliki banyak komponen, dan rezim tarif akhir tidak jelas.

    Anggota parlemen dan pejabat administrasi membahas biaya tarif dengan eksekutif industri chip dan pejabat dari SEMI, sebuah kelompok perdagangan internasional, sebagai bagian dari dialog yang sedang berlangsung.

    Industri pembuat peralatan chip sebelumnya telah kehilangan miliaran pendapatan setelah mantan Presiden AS Joe Biden menerapkan serangkaian kontrol ekspor yang bertujuan untuk membatasi pengiriman peralatan manufaktur semikonduktor canggih ke entitas China.

    Pemerintahan Biden menindak industri chip Cina selama tiga tahun untuk mengurangi kemampuannya memproduksi chip mutakhir yang digunakan dalam kecerdasan buatan, aplikasi militer atau cara lain yang dapat mengancam keamanan nasional AS.

    Kontrol ekspor AS telah mendorong China untuk berinvestasi dalam industri peralatan chip domestiknya.

    Sementara itu, pemerintahan Trump sebagian besar telah menghentikan tarif timbal balik yang diumumkan pada April. Tetapi untuk memacu lebih banyak manufaktur AS, ia menimbang tugas lebih lanjut pada industri chip dan memulai penyelidikan terhadap impor mereka pada Senin lalu.

     

    (luc/luc)

  • Video: Biden Tuding Trump Hancurkan Jaminan Sosial AS

    Video: Biden Tuding Trump Hancurkan Jaminan Sosial AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna Tiktok di Amerika Serikat dibanjiri video dari Influencer China yang mengajak beli langsung dari pabrik di China. Langkah ini disebut untuk menghindari tarif tinggi yang diterapkan Presiden Donald Trump.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Rabu, 16/04/2025) berikut ini.

  • Bapak EV Asia Bilang Indonesia Bisa Jadi Raja Mobil Listrik Setir Kanan

    Bapak EV Asia Bilang Indonesia Bisa Jadi Raja Mobil Listrik Setir Kanan

    Hongkong

    Indonesia dianggap akan menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik dunia. Bahkan, Bapak Mobil Listrik Asia mengakui Indonesia menjadi salah satu negara yang serius menggarap industri kendaraan listrik.

    Diketahui, Indonesia baru beberapa tahun belakangan memiliki produk kendaraan listrik. Bapak Mobil Listrik Asia yang juga akademisi di Universitas Hong Kong, Profesor Chen Qing Quan, mengatakan Indonesia saat ini mulai beralih ke penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    “Indonesia, mereka sebelumnya negara dengan penghasil (kendaraan) bensin. Tapi mereka perlu belajar dari China sehingga menjadi negara (penghasil) kendaraan listrik. Mereka juga mau menjadi produsen, tidak hanya untuk pasar Indonesia, tapi juga ekspor. Mereka harus belajar dari China,” kata Profesor Chen Qing Quan di hadapan ratusan jurnalis otomotif dunia di acara Xpeng Global Experience Day yang digelar di Hong Kong, Selasa (15/4).

    XPENG X9 Foto: Dok. XPENG

    Profesor Chen Qing Quan mengklaim, Indonesia bisa saja menjadi raja mobil listrik dunia, khususnya untuk mobil setir kanan. Menurutnya, kesempatan itu terbuka lebar.

    “Kesempatannya sangat besar. Masa depannya sangat cerah. Kenapa? Anda tahu China bisa membuat mobil murah dan performa tinggi, tapi mobil listrik China setir kiri. Untuk pasar setir kanan, Indonesia akan memimpin. Indonesia perlu belajar dari China dan menciptakan pasar (mobil listrik) untuk setir kanan,” ungkapnya.

    Dalam waktu dekat, Bapak Mobil Listrik Asia itu akan berkunjung ke Indonesia. Bersama Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Profesor Chen Qing Quan akan membahas kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan China dalam hal teknologi kendaraan listrik.

    “Kami akan bekerja sama dengan Periklindo. Karena awal Mei, Periklindo mau mengadakan pameran mobil listrik di Jakarta. Selama pekan itu, kami akan mengikuti forum. Saya akan membawa pabrikan mobil listrik dan energi baru dari China. Semua pabrikan itu akan datang ke Indonesia untuk melihat kesempatan berkolaborasi. Karen tahun ini sangat luar biasa, tahun ini hubungan diplomatik Indonesia-China merayakan ulang tahun ke-75. Jadi kita akan memiliki beberapa aktivitas untuk mempromosikan persahabatan dan kolaborasi antara China dan Indonesia,” kata dia.

    (rgr/sfn)

  • KRL Impor China Bakal Layani Lintas Bogor dan Cikarang

    KRL Impor China Bakal Layani Lintas Bogor dan Cikarang

    JAKARTA – Kereta Rel Listrik (KRL) yang diimpor dari China nantinya akan melayani penumpang pada lintas Bogor dan Cikarang. Saat ini, operasional KRL tersebut masih menunggu sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

    Direktur Operasi dan Komersial KAI Commuter Broer Rizal mengatakan bahwa KRL baru asal China tersebut masih menjalani uji dinamis hingga saat ini. Proses uji dinamis mencakup berbagai aspek teknis, mulai dari performa perjalanan hingga kelayakan sistem komunikasi.

    Adapun uji coba dilakukan dengan menjalankan satu trainset mencapai jarak 4.000 kilometer (km). Adapun satu trainset sendiri terdiri dari 12 gerbong kereta.

    “Belum (beroperasi), masih uji dinamis,” katanya saat ditemui di Kantor KCI, Jakarta, Selasa, 15 April.

    Nantinya, kata Rizal, KRL asal China ini akan melayani penumpang di lintasan Bogor maupun lintas Bekasi sampai dengan Cikarang. Sebab, KRL tersebut memiliki panjang 12 gerbong sehingga hanya bisa digunakan pada lintasan tersebut.

    “Karena yang datang atau yang kami pesan baik dari China maupun dari INKA adalah SF12. Ini rangkaian panjang ya, sedangkan SF12 itu baru bisa kami lakukan pelayanan di Lintas Bogor maupun Lintas Bekasi sampai dengan Cikarang. Sementara untuk rencana operasionalnya tentu di Lintas Bogor dan Lintas Cikarang,” jelasnya.

    Saat dikonfirmasi kapan KRL tersebut siap beroperasi mengangkut penumpang, Rizal bilang pihaknya masih menunggu sertifikasi dari DJKA Kementerian Perhubungan.

    Lebih lanjut, Rizal bilang sertifikasi DJKA ini menjadi syarat yang harus dipenuhi agar KRL tersebut bisa beroperasi mengangkut penumpang.

    “Tuggu sertifikasi dulu karena itu menjadi persyaratan armada kami layak untuk operasional mengangkut penumpang, baru nanti kami akan gunakan untuk mengambil penumpang,” ujarnya.

    Sekadar informasi, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter kembali menerima kedatangan sarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru sebanyak 2 trainset atau 24 kereta (SF12) dari CCRC Sifang, China di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Sebelumnya, satu trainset KRL baru juga telah datang pada akhir Januari 2025 lalu. Dengan tambahan dua trainset baru yang datang kemarin, maka totalnya menjadi tiga trainset. Kedatangan sarana KRL baru ini merupakan bagian dari 11 trainset yang dipesan oleh KAI Commuter.

  • Pengusaha Sebut Jawa Tengah Potensial untuk Wilayah Data Center RI

    Pengusaha Sebut Jawa Tengah Potensial untuk Wilayah Data Center RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Asosiasi Asian Trade, Tourism, and Economic Council (ATTEC) Budihardjo Iduansjah menyebut Jawa Tengah menjadi provinsi yang memiliki potensi untuk menjadi industri pusat data (data center).

    Sebab, Budihardjo mengungkap Jawa Tengah memiliki tanah yang luas, sehingga cocok untuk industri teknologi.

    “Pak Gubernur [Ahmad Luthfi], ini sangat tepat Pak Luthfi, izin Pak Gubernur, Jawa Tengah itu mempunyai tanah yang sangat luas,” kata Budihardjo dalam acara Indonesia Investment Summit, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Budihardjo, pemindahan berbagai jenis industri, termasuk teknologi, ke Jawa Tengah dianggap sebagai langkah yang tepat. Bahkan, lanjutnya, Jawa Tengah juga bisa didorong untuk pengembangan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI).

    “Jadi sangat tepat untuk industri pindah ke Jawa Tengah, industri apa saja, dan termasuk tadi ada diskusi juga data center, itu kan adalah hal-hal Artificial Intelligence, itu semua juga momentum yang tepat,” ujarnya.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan bahwa salah satu jaminan investor adalah terkait keamanan dan ketertiban, termasuk jaminan hukum.

    Dia menyampaikan bahwa tidak ada investor dari negara mana pun yang ingin diganggu oleh premanisme. Eks Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah itu pun mengeklaim wilayahnya tidak terjadi aksi premanisme.

    “Indikasinya tidak ada kawasan industri kita yang terjadi malpraktik terkait dengan upeti, premanisme, minta-minta. Nggak ada, semuanya rule of law, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ujar Luthfi.

    Bahkan, Luthfi menyatakan jika terjadi aksi premanisme di Jawa Tengah, pintu rumahnya terbuka lebar untuk para pelapor.

    “Langsung, boleh [melapor], jadi rumah Gubernur rumah rakyat,” imbuhnya.

    Luthfi menambahkan bahwa Jawa Tengah terbuka untuk setiap investor, baik dari China hingga Hong Kong. Sebab, dia mengeklaim Jawa Tengah memiliki infrastrukutur, tempat wisata, sumber daya manusia (SDM), hingga biaya yang murah untuk SDM.

    “Jadi apa yang kurang? Itu sangat menarik, makanya datang, kalau nggak datang, rugi,” pungkasnya.

    Sebalumnya, Perusahaan infrastruktur digital, Equinix, mengungkap kebutuhan industri pusat data (data center) Indonesia terhadap sumber daya manusia (SDM) meningkat hingga 36% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Managing Director, Equinix Indonesia Haris Izmee mengatakan ekonomi digital saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dengan mengutamakan tiga aspek utama, yakni kecepatan, skalabilitas, dan kecerdasan. 

    Kemajuan dalam teknologi seperti AI generatif, analitik real-time, dan hiper-konektivitas menjadikan pusat data menjadi primadona, yang membuat kebutuhan terhadap talenta yang memahami industri ini terus meningkat. 

    Haris menuturkan pusat data berperan sebagai mesin utama yang mendukung pemrosesan, penyimpanan, dan pengamanan data yang mendorong kemajuan teknologi global. 

    Haris menyebut, pada 2024 dan 2025, 20 perusahaan pusat data terkemuka mengumumkan investasi senilai US$734 miliar atau sekitar Rp12.100 triliun untuk memperluas dan memperkuat infrastruktur mereka.

    “Inilah alasan industri pusat data mengalami peningkatan pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Haris dalam keteranganya dikutip, Rabu (26/3/2025).