Negara: Republik Rakyat Cina

  • Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Jakarta: Masyarakat dan pemerintah diajak selalu optimis dan bersinergi menghadapi tantangan ekonomi, termasuk dampak kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah harus aktif melibatkan dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    Hal itu terungkap saat halalbihalal yang digelar Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta Pusat.
     
    “Dengan kondisi ekonomi sekarang dan kebijakan AS, kita sudah diskusi bareng-bareng. Insyaallah, pengusaha tidak boleh pesimistis,” kata Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya.

    Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto menekankan pentingnya keterlibatan aktif dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama dalam perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    “Intinya kita harus memberi masukan setiap ada isu-isu yang perlu di-update dalam masalah perang tarif ini yang lagi in,” ujar Yugi.
     
    Menurutnya, meski proses negosiasi dengan AS masih berlangsung, perwakilan pelaku usaha tetap harus menyampaikan aspirasi mereka.
     
    “Kalau seumpama tarifnya sangat tinggi, sudah pasti pelaku tidak bisa membeli produk, contohnya udang,” katanya.
     
    Yugi juga menyoroti pentingnya perbaikan data dalam sektor perikanan. Ia menyebut pemerintah bersama BPS dan para pemangku kepentingan sedang mencari solusi untuk membenahi big data perikanan. Langkah ini dinilai krusial untuk menghitung target pertumbuhan sektor secara akurat.
     
    “Pemerintah, BPS dan stakeholder mencari solusi untuk memperbaiki big data perikanan. Setelah big data clear, target pertumbuhan 8 persen bisa terkalkulasi dengan baik,” ujarnya.
     
    Yugi menegaskan, usulan ini sejalan dengan tujuan menjadikan perikanan sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia. “Karena ini dampaknya ke orang kecil, nelayan dan petambak yang jumlahnya sampai jutaan,” katanya.
     
    Yugi yakin isu sosial dapat menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah AS dalam mengambil keputusan dagang.
     
    “AS biasanya sangat prihatin kalau berkaitan dengan social issues. Mereka tidak ada swasembada perikanan, jadi pasti perlu perikanan dari kita. Jadi push and pull factor ini penting,” kata Yugi.
     
    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP Tornanda Syaifullah menegaskan, Pemerintah sedang menyiapkan solusi konkret dalam waktu 90 hari ke depan sejak ketetapan tarif diberlakukan.
     
    “Ini momen penting untuk merombak sektor dari hulu ke hilir. Kita harus menata ulang semua agar produk kita tetap kompetitif di pasar internasional. Jika pasar AS tidak lagi memungkinkan karena tarif terlalu tinggi, kita harus membidik pasar baru, seperti Uni Emirat Arab, Asia Tenggara, atau Eropa,” kata Tornanda.
     
    Bedasarkan data KKP, AS menjadi negara tujuan utama ekspor produk perikanan nasional di 2024. Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam mencapai USD1,90 miliar atau 31,97% dari total ekspor perikanan Indonesia di 2024.
     
    Posisi selanjutnya ditempati China sebesar 20,88% dari total ekspor perikanan Indonesia, diikuti ASEAN 14,39%, Jepang sebesar 10,06%, dan Uni Eropa 6,96%.
     
    AS juga tercatat menjadi negara tujuan utama ekspor udang Indonesia yakni 63% dari total volume ekspor udang di 2024 yang mencapai 214.575 ton. Disusul Jepang 15%, China dan Asean 6%, Uni Eropa 4%, serta Rusia, Taiwan, dan Korea 1%.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Jakarta: Tahun ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan. 
     
    Saat itu, Popong, yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA, menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.
     
    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955, yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara dan kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.
     
    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi.

    Khususnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.
     
    Baca juga: Festival Asia Afrika Kembali Digelar
     
    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.
     
    Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. 
     
    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul. Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, dan minuman Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. 
     

    (Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur. “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. 
     
    Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang bajigur. 
     
    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum.
     
    Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut. Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. 
     
    “Kolonialisme telah memudar, dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik.”
     
    Baca juga: Konferensi Asia-Afrika: Peran Indonesia Hentikan Penjajahan dan Kekerasan
     
    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi.”
     
    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan, sebelum pensiun pada 2019. 
     
    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.
     
    “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” kata Popong Otje Djunjunan, salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann Bandung pada 1955.
     
    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh. “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” imbuhnya. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Pesawat Boeing untuk Maskapai China Dikirim Balik ke AS Efek Perang Dagang

    Pesawat Boeing untuk Maskapai China Dikirim Balik ke AS Efek Perang Dagang

    Bisnis.com, JAKARTA – Produsen pesawat Boeing Co. telah memulai pengiriman sejumlah 737 Max kembali ke Amerika Serikat (AS) usai ditolak oleh maskapai China seiring dengan peningkatan tensi perang dagang kedua negara.

    Dilansir Bloomberg pada Sabtu (19/4/2025), pesawat yang berada di pusat Boeing di China, Zhoushan, dan ditujukan untuk Xiamen Air, terbang kembali menuju Guam melintasi Samudra Pasifik pada tahap pertama. Pesawat tersebut diterbangkan dari markas Boeing di Seattle ke Zhoushan via Hawaii dan Guam pada bulan lalu.

    Setidaknya ada dua pesawat Boeing lain di Zhoushan yang menunggu pengiriman kembali ke AS, menurut data dari pelacak Aviation Flights Group.

    Perselisihan yang berlangsung cepat antara dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut telah menjebak Boeing di tengah-tengah.

    Bloomberg News melaporkan minggu ini bahwa Pemerintah China telah menginstruksikan maskapai penerbangan untuk berhenti menerima pengiriman jet produksi Boeing.

    Reuters pertama kali melaporkan tentang pesawat Boeing yang dikembalikan dari China. Namun, pihak Boeing menolak berkomentar terkait laporan tersebut. Xiamen Air juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menerapkan tarif 245% untuk produk-produk dari China.

    Melansir Bloomberg, Rabu (16/4/2025), seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa tarif dasar atas impor China ke AS tetap di angka 145%.

    Adapun angka 245% itu mencakup bea masuk yang sudah lebih dulu dikenakan pada produk tertentu dari China, seperti kendaraan listrik yang sebelumnya telah dikenai tarif 100% sebelum masa jabatan kedua Trump dimulai. Jika tarif lama tersebut ditambahkan ke tarif dasar 145%, tarif keseluruhan menjadi 245%.

    Pernyataan ini menyusul lembar fakta Gedung Putih sehari sebelumnya yang menyebut bahwa China kini menghadapi tarif hingga 245%.

    Adapun Kementerian Perdagangan China mencatat bahwa tarif kumulatif atas ekspor tertentu telah mencapai 245% dan menegaskan kembali akan bertarung sampai akhir jika AS terus merugikan kepentingannya.

  • Pengamat Sebut Perang Dagang AS-China bak Dua Gajah Bertarung: Indonesia Bisa Keinjak-injak

    Pengamat Sebut Perang Dagang AS-China bak Dua Gajah Bertarung: Indonesia Bisa Keinjak-injak

    PIKIRAN RAKYAT – Pengamat Ekonomi-Perbankan dan Dosen Binus University, Doddy Ariefianto, menyebut Perang Dagang Amerika Serikat (AS) dan China ibarat dua gajah yang berkelahi.

    Indonesia, jelasnya, berada di antara keduanya. Karena berada di antara dua gajah, Pemerintah Indonesia harus hati-hati mengambil langkah agar tak terinjak.

    “Gajah sama gajah berantem. Kalau enggak hati-hati kita bisa keinjak-injak di tengah,” ujarnya, Jumat, 18 April 2025.

    Doddy pun menjelaskan bahwa penting untuk mendekati dua negara kekuatan ekonomi dunia tersebut. “Delicate situation, perlu approach simultan ke AS dan China,” tambahnya. “Kita harus bisa balance (seimbang),” ucapnya.

    Doddy pun menegaskan bahwa Indonesia tak boleh terlalu dekat dengan salah satu pihak. Sebabnya, akan dipersepsikan sebagai musuh oleh pihak rival.

    Terkait hubungan Indonesia dengan AS, ia menilai hubungan ini belum terlalu dekat. Untuk lebih dekat dengan AS, Pemerintah bisa mengimpor sejumlah komoditas strategis dari negara tersebut.

    Sementara itu, China menyebut berada bersama Indonesia untuk menghadapi dampak tarif impor AS. Hal ini diungkapkan Dubes China untuk Indonesia Wang Lutong dalam acara peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    “China siap berdiri bersama Indonesia untuk menjaga hak dan kepentingan kita yang sah, serta hak dan kepentingan komunitas internasional,” kata Wang.

    Untuk menghentikan Perang Dagang AS-China, Doddy menilai bahwa Indonesia sebagai negara besar seharusnya bisa menggalang kekuatan netral bersama negara lain. Kekuatan ini diharapkan ini bisa menghentikan eskalasi konflik dua negara tersebut.

    Respons Kadin

    Hal senada terkait posisi Indonesia dalam Perang Dagang AS-China diutarakan juga oleh Kadin. Ketua Umum Kadin Anindya Novyan Bakrie mengutarakan bahwa Indonesia negara yang mengusung nonblok.

    Oleh karenanya, maka Indonesia tak memihak salah satu kekuatan. Anindya pun menyebut AS dan China sebagai mitra dagang penting bagi Indonesia. Ia pun ingin menciptakan perdagangan internasional yang adil.

    “Kedua-dua negara sangat penting dan kami selalu mengatakan bahwa kami juga ingin perdagangan yang lebih seimbang dan kami mengerti permintaan (setiap negara),” katanya.

    Awal Mula Eskalasi

    Perang Dagang AS-China mulai memanas sejak Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal 54 persen awal April untuk produk negara tersebut. Setelah keduanya saling membalas dengan menaikkan tarif tersebut, kini AS menetapkan 245 persen. Sedangkan China menetapkan 145 persen.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Terobosan Baru China: Robot Ikut Lari Marathon Bareng Manusia!

    Terobosan Baru China: Robot Ikut Lari Marathon Bareng Manusia!

    Mengutip Reuters, robot-robot dari perusahaan teknologi China seperti DroidVP dan Noetix Robotics tampil dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari 120 cm hingga 1,8 meter. Beberapa di antaranya menyerupai manusia dengan fitur feminin, serta dilengkapi kemampuan mengedipkan mata dan tersenyum. (REUTERS/Tingshu Wang)

  • China Tepis Zelensky soal Pasok Senjata untuk Rusia

    China Tepis Zelensky soal Pasok Senjata untuk Rusia

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku mendapat informasi China telah memasok senjata ke Rusia. China langsung menepis kabar tersebut.

    Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/4/2025), Zelensky tiba-tiba menyampaikan kabar terkait China dan Rusia. Dia mengaku mendapat informasi China telah memasok senjata ke Rusia.

    “Kami akhirnya menerima informasi bahwa China memasok senjata ke Federasi Rusia,” kata Zelensky.

    Zelensky meyakini perwakilan China terlibat dalam produksi sejumlah senjata di wilayah Rusia. Kendati demikian, Zelensky belum membeberkan wilayah mana saja yang produksi senjatanya melibatkan China.

    “Kami yakin bahwa perwakilan China terlibat dalam produksi sejumlah senjata di wilayah Rusia,” imbuhnya.

    China Bantah Pasok Senjata ke Rusia

    Foto: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian (Dok. Reuters).

    Otoritas China membantah klaim Volodymyr Zelensky soal Beijing memasok persenjataan kepada Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Ditegaskan otoritas China bahwa pihaknya tidak pernah memasok senjata mematikan kepada pihak mana pun dalam konflik tersebut.

    Bantahan ini, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4), disampaikan Kementerian Luar Negeri China setelah Zelensky mengklaim dirinya mendapatkan “informasi” soal Beijing memasok senjata untuk Moskow.

    “Pihak China tidak pernah menyediakan senjata mematikan kepada pihak mana pun dalam konflik tersebut, dan secara ketat mengendalikan barang-barang yang memiliki fungsi ganda,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam pernyataannya.

    Otoritas Beijing mengatakan “posisinya mengenai masalah Ukraina sangat konsisten dan jelas”.

    “Kami selalu secara aktif berupaya untuk menghentikan permusuhan dan mengupayakan perundingan damai,” kata Lin.

    China selama ini menggambarkan dirinya sebagai pihak yang netral dalam perang yang berlangsung selama tiga tahun terakhir itu, meskipun ada kritikan dari negara-negara Barat bahwa hubungan dekatnya dengan Rusia telah memberikan dukungan ekonomi dan diplomatik yang penting kepada Moskow.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dukungan Ganti Wapres Gibran Terus Mengalir

    Dukungan Ganti Wapres Gibran Terus Mengalir

    GELORA.CO – Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto mendukung tuntutan Forum Purnawirawan TNI. Ada delapan tuntutan. “Kita mendukung 8 tuntutan ini,” katanya dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (19/4/2025).

    Ia menilai dukungan tersebut sebagai bentuk bela tanah air. “Kalau elu gaes? Mau nambahin atau bagaimana?” katanya lagi.

    Adapun delapan tuntutan itu tertuang dalam pernyataan yang ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana 65 marsekal, dan 91 Kolonel.

    Di antara tuntutan itu, tak sedikit yang menyinggung Presiden ke-7 Jokowi dan keluarganya. Ada yang meminta pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Yang diketahui. Merupakan anak Jokowi.

    Tak hanya itu, ada pula tuntutan minta menteri yang ada kaitannya dengan Jokowi diganti.

    Berikut ini delapan tuntutan forum purnawirawan TNI: Kembali ke UUD 1945 asli sebagai Tata Hukum Politik dan Tata Tertib Pemerintahan; Mendukung Program Kerja KABINET MERAH PUTIH yang dikenal sebagai ASTA CITA, kecuali untuk kelanjutan pembangunan IKN; Menghentikan PSN PIK 2, PSN Rempang dan kasus-kasus yang serupa dikarenakan sangat merugikan dan menindas masyarakat serta berdampak pada kerusakan lingkungan; Menghentikan tenaga kerja asing Cina yang masuk ke wilayah NKRI dan mengembalikan tenaga kerja Cina ke Negara asal nya.

    Pemerintah wajib melakukan penertiban pengelolaan pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan Ayat 3; Melakukan re-shuffle kepada para menteri, yang sangat diduga telah melakukan kejahatan korupsi dan mengambil tindakan tegas kepada para Pejabat dan Aparat Negara yang masih terikat dengan kepentingan mantan Presiden R.I. ke-7 (Joko Widodo); Mengembalikan Porli pada fungsi KAMTIBMAS (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dibawah Kemendagri; dan Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang – Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

  • Harga Rp 115 Juta, Begini Spesifikasi Mobil Listrik Mungil Geely

    Harga Rp 115 Juta, Begini Spesifikasi Mobil Listrik Mungil Geely

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Geely telah meluncurkan Geely Panda terbaru untuk konsumen domestik. Menariknya, mobil listrik mungil atau micro EV itu hanya dibanderol Rp 100 jutaan. Bagaimana spesifikasi dan teknologi kendaraan tersebut?

    Disitat dari Carnewschina, Sabtu (19/4), Geely Panda terbaru sudah tersedia di dealer-dealer resmi pabrikan di China. Konsumen setempat yang mau membeli unitnya cukup menyiapkan mahar 49.900 yuan atau sekira Rp 115 jutaan.

    Di China, Geely Panda terbaru akan bersaing dengan produk-produk lain yang telah meluncur lebih dulu, misalnya seperti Wuling Air ev atau MG Comet. Lantas, apa saja keunggulan yang ditawarkan kendaraan tersebut?

    Spesifikasi Geely Panda Terbaru

    Tampang

    Geely Panda terbaru. Foto: Doc. Geely

    Secara garis besar, tampilan Geely Panda terbaru masih sama seperti model sebelumnya. Dimensinya juga tergolong mirip-mirip, yakni 3085/1522/1600 mm dengan jarak sumbu roda 2015 mm.

    Namun, muka Geely Panda terbaru kini lebih segar. Pabrikan kini memberikan aksen berupa garis penghubung antara dua headlamp bulat. Selain itu, meski tetap minimalis, kini grilnya dirancang lebih segar. Perubahan desain lainnya terlihat di bagian pelek yang sekarang lebih ramai.

    Pada bagian dalam, interior Geely Panda terbaru hadir dalam tiga pilihan warna, yakni merah muda, hitam dan hijau. Konsol tengahnya sedikit didesain ulang dengan blok kontrol iklim fisik menjadi lebih kecil. Kemudian tombol-tombol lain banyak dipindahkan ke posisi tengah.

    Fitur

    Geely Panda terbaru. Foto: Doc. Geely

    Panda terbaru mendapat ventilasi udara berbentuk oval dan kluster instrumen LCD baru. Rak di depan penumpang dilepas untuk memberi cukup ruang bagi kantung udara. Kendaraan itu memiliki tuas persneling putar, panel instrumen LCD 8 inci, dan layar tengah 9,2 inci, dual airbags dan masih banyak lagi.

    Baterai dan Motor listrik

    Geely Panda terbaru. Foto: Doc. Geely

    Geely Panda terbaru menggunakan baterai LFP 17 kwh yang dikembangkan Gotion. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu melaju sejauh 210 km dalam kondisi penuh. Kemudian untuk mengecasnya dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan fitur fast charging.

    Sementara motor listriknya terpasang di roda belakang dengan semburan tenaga 40 dk dan torsi 110 Nm. Kemudian kecepatan maksimum atau top speed-nya tembus 100 km/jam.

    (sfn/lth)

  • Mobil Listrik Jepang Laku Keras, BYD Mulai Tersingkir

    Mobil Listrik Jepang Laku Keras, BYD Mulai Tersingkir

    Jakarta, CNCB Indonesia – Permintaan akan mobil listrik ala Jepang membludak. Hal ini menyebabkan pemasok mobil hibrida bensin-listrik Toyota kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksi.

    Banyaknya permintaan menyebabkan kekurangan suku cadang dan waktu yang lebih lama untuk para pembeli.

    Melansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, susah dicari. Sebagai pemain dominan di pasar mobil hibrida, Toyota menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan ini.

    Peningkatan ini juga membuktikan strategi Toyota dalam mempertahankan produksi mobil hybrid terbukti berhasil, meskipun beberapa pesaingnya sebelumnya memprediksi kendaraan listrik berbasis baterai akan menghilangkan permintaan mobil hibrida.

    Sementara itu, berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.

    Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.

    Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.

    Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.

    Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida. Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.

    “Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/4/2025).

    Permasalahan rantai pasok

    Keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.

    Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.

    Foto: Toyota Yaris Cross Hybrid. (Dok. Toyota Astra Motor)

    Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.

    Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.

    Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.

    Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.

    Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.

    Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.

    Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.

    (hsy/hsy)

  • Indonesia Jadi Penyelamat Boeing di Tengah Pusaran Perang Dagang AS-China?

    Indonesia Jadi Penyelamat Boeing di Tengah Pusaran Perang Dagang AS-China?

    Bisnis.com, JAKARTA – Krisis Boeing memasuki babak baru, terutama setelah China memboikot para maskapainya membeli jet dan suku cadang keluaran manufaktur pesawat asal Amerika Serikat (AS) itu beberapa waktu lalu. 

    Sebaliknya, kabar dari Indonesia seakan jadi angin segar buat produsen pesawat terbang asal Negeri Paman Sam tersebut. 

    Berdasarkan laporan Bloomberg, Jumat (18/4/2025) malam, boikot China telah menjadi kenyataan, seiring pengembalian pesawat Boeing 737 Max dari pusat perakitan akhir Boeing di Zhoushan, China, di mana sebelumnya merupakan pesanan Xiamen Airlines. 

    Menurut data dari FlightRadar24, pesawat itu sebelumnya terbang menuju Zhoushan dari Seattle, Washington, AS via Hawai dan Guam pada bulan lalu. Kini, pesawat itu diterbangkan kembali ke Guam. 

    Sementara itu, data Aviation Flights Group menyebut masih ada dua pesawat Boeing di Zhoushan yang berstatus dalam proses pengiriman ke pelanggan, tapi turut berpotensi dikembalikan akibat dampak perang dagang AS-China.

    Menurut penyedia data penerbangan Cirium, sebelum Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif impor resiprokal, Boeing telah mengirimkan 13 pesawat 737 Max dan 3 pesawat 787 ke China selama 2025. 

    Lantas, masih ada 28 pesawat 737 Max dan satu pesawat 787 dijadwalkan untuk sisa tahun ini. 

    Namun, analisis dari RBC Capital Markets LLC yang dipimpin oleh Ken Herbert melihat bahwa gertakan Beijing bisa jadi hanya taktik negosiasi, mengingat pentingnya suku cadang Boeing untuk para maskapai pengguna eksisting di China.

    “Pembatasan impor suku cadang pesawat baru dari China sulit dipertahankan dalam jangka waktu lama, karena diperlukan untuk mendukung armada yang ada,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (19/4/2025).

    Terlebih, pabrikan pesawat pelat merah China, Commercial Aircraft Corp of China Ltd. alias Comac, masih bergantung dengan suku cadang dari AS untuk membangun pesawatnya.

    Sumber Bloomberg menyebut Comac sebenarnya telah melakukan langkah strategis dengan menimbun mesin dan suku cadang untuk merampungkan lusinan pesawatnya pada tahun ini dari maskapai Hong Kong, Timur Tengah, dan Vietnam.  

    Bahkan, salah satu pejabat China mempertimbangkan meminta Airbus untuk memasok mesin jet baru buat Comac, atau tetap mengakses komponen pesawat asal pabrikan AS melalui negara lain yang telah menjadi bagian dari rantai pasok. 

    Sebagai contoh, pesawat C919 yang dirancang Comac memiliki kapasitas untuk 158 hingga 192 penumpang menggunakan mesin CFM International LEAP-1C, perusahaan patungan antara GE dan Safran SA dari Prancis, serta avionik dari Honeywell International Inc. dan Rockwell Collins.

    Jet yang dipatok untuk bisa bersaing dengan keluarga Airbus A320 dan Boeing 737 itu pun masih mengandalkan sistem hidrolik untuk roda pendaratannya berasal dari Parker Aerospace di AS, sementara beberapa sistem kabinnya berasal dari Eaton Corp. yang berkantor pusat di Dublin.

    C919 belum diberi lampu hijau oleh regulator keselamatan penerbangan lainnya untuk terbang di luar Tiongkok atau Hong Kong, yang berarti pesawat ini hanya digunakan oleh maskapai penerbangan Tiongkok di dalam negeri.

    Pesawat Comac yang telah mulai dikenal dunia internasional hanya ARJ21 atau C909 yang mampu mengangkut hingga 97 penumpang. TransNusa Airlines dari Indonesia dan Lao Airlines dari Laos tercatat menjadi pengguna awal pesawat ini. 

    Angin Segar dari Negosiasi Indonesia

    Sebelumnya, Boeing sempat diterpa krisis secara bertubi-tubi dari mulai isu keselamatan, dampak pandemi, mogok kerja para karyawan, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. 

    Pada akhirnya, Boeing mencatatkan kerugian US$11,83 miliar atau sekitar Rp192 triliun sepanjang 2024. Kerugian ini bahkan tercatat lebih besar dari rugi tahunan era pandemi Covid-19 alias periode 2020.

    Terkini, Indonesia sedang mempertimbangkan akan memboyong alutsista asal AS sebagai salah satu langkah negosiasi menekan efek dampak tarif Presiden Donald Trump, termasuk pembelian jet tempur F-15EX besutan Boeing.

    Boeing bahkan sempat menjanjikan pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 85%. 

    Chief Executive Officer (CEO) Boeing untuk kawasan Asia Tenggara Penny Burtt mengatakan bahwa Boeing melihat pentingnya memperkuat rantai pasok lokal demi menciptakan ketahanan industri. 

    “Jika Indonesia memilih F-15EX, Boeing akan memenuhi 85% kebutuhan melalui produksi dan dukungan lokal. Kami memiliki tim yang kuat dan berdedikasi yang telah beberapa kali datang ke Indonesia dalam setahun terakhir untuk menjajaki peluang kemitraan dan investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/4/2025). 

    Boeing juga mendorong keterlibatan perusahaan dalam negeri untuk menjadi bagian dari ekosistem F-15EX di Indonesia, serta melihat potensi yang signifikan untuk kolaborasi dalam rantai pasokan, MRO, hingga pelatihan. 

    Terlebih, ketika Presiden Prabowo sudah memiliki kesepakatan awal pembelian 24 unit jet tempur itu pada 2023, ketika dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.

    Namun, komitmen ini dinilai sulit terealisasi karena biaya pembelian 24 unit F-15EX diperkirakan melebihi US$8 miliar, atau hampir setara dengan total anggaran pertahanan Indonesia periode 2024. Terlebih, Prabowo pun masih gencar melakukan program efisiensi anggaran. 

    Selain itu, dalam konteks belanja alutsista, Indonesia masih memiliki komitmen pembelian 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation SA yang notabene telah dipatok sebagai prioritas.