Negara: Republik Rakyat Cina

  • Menakar Nasib Megaproyek Baterai RI Usai Ditinggal LG

    Menakar Nasib Megaproyek Baterai RI Usai Ditinggal LG

    Bisnis.com, JAKARTA — Keberlanjutan nasib proyek baterai berbasis nikel terintegrasi dari hulu ke hilir Indonesia saat ini masih menggantung usai hengkangnya investor asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution.

    Keputusan LG pun mendapat kritik keras dari pemerintah Indonesia. Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menilai perusahaan asal Korsel ini tidak serius berinvestasi pada proyek baterai kendaraan listrik (EV) di Tanah Air.

    “Dia [LG] sebetulnya niat enggak sih mau investasi di sini? Bukan, kalau misalnya dia enggak niat ya sudah. Ya memang dari awal enggak ada niat berarti,” kata Tri di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Dalam proyek baterai RI, konsorsium LG terdiri atas produsen dan manufaktur yang mayoritas berbasis di Korea Selatan, seperti LG Energy Solution, LG Chem, LG Internasional, dan Posco. Sedangkan, satu mitra mereka berasal dari China yakni Huayou Holding.

    Adapun, konsorsium LG bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) tergabung dalam Proyek Titan dengan total komitmen investasi senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. 

    Komitmen investasi itu terdiri atas investasi di hulu tambang senilai US$850 juta, smelter HPAL US$4 miliar, pabrik prekursor/katoda senilai US$1,8 miliar, dan pabrik sel baterai senilai US$3,2 miliar. 

    Progres Mandek

    Pada Februari 2025, IBC (anak usaha anak MIND ID, PLN, Pertamina, dan Antam) melaporkan bahwa kerja sama dengan konsorsium LG masih dalam status sedang berlangsung (on progress) untuk fase pembahasan studi kelayakan (feasibility study).

    Proyek baterai nikel LG ini sebenarnya telah dicetuskan sejak 2019 lalu. Namun, progresnya mandek selama 6 tahun dan LG justru mengumumkan batal investasi di Indonesia pada April 2025.

    Tri pun menilai LG sejak awal selalu tidak tepat waktu dalam mengejar target investasi di RI. Alhasil, proyek pun jalan ditempat.

    Dia mengibaratakan jika seseorang berkomitmen membangun rumah, seharusnya dia segera melakukan pembangunan secepat mungkin.

    “Kan selalu enggak tepat waktu mereka, sudah berapa tahun. Kamu mau bangun rumah, terus habis itu kamu harusnya sudah groundbreaking. [LG] enggak juga. Kan ya sudah, berarti dari mereka memang enggak anu [enggak niat] kan,” jelasnya.

    Kendati demikian, Tri mengatakan, mundurnya LG dari Proyek Titan tidak akan menghambat Indonesia untuk melakukan hilirisasi nikel menjadi baterai. Dia juga optimistis pemerintah segera menemukan pengganti LG.

    “Pasti ada nanti [pengganti LG],” ucap Tri.

    Alasan Hengkang

    LG pun membenarkan kabar mundur dari Proyek Titan. Perusahaan beralasan mundur lantaran ada pergeseran dalam lanskap industri, khususnya EV, yang merujuk pada perlambatan sementara permintaan global.

    “Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut. Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power [HLI Green Power], usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” kata seorang pejabat dari LG Energy Solution, dilansir dari Antara, Sabtu (19/4/2025).

    Ini bukan pertama kalinya isu LG hengkang dari proyek baterai RI mencuat. Pada awal 2023 lalu, negosiasi dengan perusahaan asal Korea Selatan itu sempat mandek lantaran implementasi kebijakan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS) yang mendiskreditkan produksi baterai yang didominasi investasi perusahaan China. 

    Mencari Mitra Baru

    Kabar mundurnya LG dari Proyek Titan pertama kali diungkapkan oleh Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo di Jakarta, Kamis (17/4/2025).

    Dilo tak secara spesifik menjelaskan alasan LG tidak melanjutkan rencana investasinya. Dia hanya menyebut, terdapat banyak faktor yang membuat negosiasi dengan LG tidak mencapai kesepakatan.

  • Dolar AS Kembali Perkasa, Tembus Rp 16.861

    Dolar AS Kembali Perkasa, Tembus Rp 16.861

    Jakarta

    Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terhadap rupiah. Nilainya masih di atas Rp 16.500 dan mendekati Rp 17.000.

    Dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/4/2025), dolar AS berada di level Rp 16.861. Dolar AS menguat sebanyak 54,5 poin atau 0,32%.

    Dolar AS juga menguat terhadap sejumlah mata uang. Dolar AS menguat sebanyak 0,06% terhadap dolar Australia, menguat 0,12% terhadap dolar Singapura, menguat 0,29% terhadap won Korea Selatan dan menguat 0,24% terhadap yuan China.

    Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar beberapa negara di Asia akan melemah terhadap dolar. Dia menilai pasar masih khawatir dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump.

    “Kelihatannya konsolidasi (dolar AS) terjadi lagi, pasar masih khawatir dengan masa depan ekonomi global karena kenaikan tarif Trump meskipun Trump sudah melakukan relaksasi dan membuka negosiasi,” sebut Ariston.

    (acd/acd)

  • Langkah Sektor Perikanan dalam Menghadapi Tarif Trump

    Langkah Sektor Perikanan dalam Menghadapi Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak langsung dari tarif Trump, semula besaran tarif 32% yang berlaku untuk berbagai komoditas ekspor termasuk sektor unggulan seperti perikanan, tekstil, dan manufaktur ringan.

    Meskipun implementasinya kemudian ditunda selama 90 hari guna membuka ruang negosiasi bilateral, sinyal yang diberikan Amerika Serikat (AS) sudah sangat jelas: proteksionisme bukan lagi bayangan masa lalu. Ketegangan tarif ini merupakan bagian dari strategi “America First Trade Policy” di bawah Trump Administration 2.0 yang mencakup penerapan tarif umum 10% atas semua impor, tarif hingga 60% untuk produk asal China, dan pemangkasan pajak korporasi domestik dari 21% menjadi 15% demi mendorong reshoring industri manufaktur.

    Indonesia pun terkena imbas dalam banyak sisi, terutama pada sektor perikanan yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekspor non-migas. AS merupakan mitra strategis dengan kontribusi signifikan: pada 2024, Indonesia mengekspor produk perikanan senilai US$2,02 miliar ke AS, menempati peringkat keempat dalam struktur impor perikanan AS.

    Komoditas utama seperti udang, tuna, rajungan, dan cumi-cumi menjadi andalan ekspor. Bahkan Indonesia menjadi pemasok udang terbesar ketiga di AS dengan pangsa pasar 17,1%, bersaing ketat dengan India dan Ekuador.

    Namun, tarif Trump ini bukan sekadar soal harga, juga menyentuh sisi struktural: ketergantungan terhadap pasar tunggal, lemahnya diversifikasi ekspor, dan daya saing logistik yang tertinggal. Data ekspor 2012—2023 menunjukkan tren fluktuatif, di mana volume ekspor Perikanan Indonesia ke AS sempat menyentuh 700 ton (2016), tetapi anjlok tajam pada 2021 hingga hanya 22 ton, dan mulai pulih perlahan pada 2023. Biaya logistik laut kita 25%—30% lebih mahal dibanding Vietnam. Di sisi lain, sertifikasi ekspor perikanan juga berjalan lambat dan tumpang tindih seperti keharusan sertifikat karantina untuk pengiriman ikan beku antar-pulau, yang bahkan tidak diwajibkan oleh negara tujuan ekspor seperti Jepang.

    Dalam lanskap global yang makin menantang ini, sektor perikanan Indonesia harus melangkah dengan empat rekomendasi strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama, diversifikasi pasar ekspor seperti ke kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur. Negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) seperti UEA, Arab Saudi, dan Qatar menunjukkan pertumbuhan konsumsi seafood di atas 6% per tahun. Besarnya potensi perikanan Indonesia dan status halal serta citra tropis dapat membuat Indonesia bersaing dengan negara lain. Sementara itu, negara-negara Eropa Timur seperti Polandia dan Rusia mulai terbuka akibat terganggunya suplai dari China dan Vietnam. Strategi penetrasi perlu melibatkan diplomasi G2G, harmonisasi standar halal-seafood, optimalisasi peran diaspora, dan penguatan fungsi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) sebagai ujung tombak promosi produk.

    Kedua, peningkatan daya saing ekspor perikanan harus dimulai dari dalam negeri. Penyederhanaan regulasi sehingga menurunkan biaya transaksi (20%—30% dari biaya produksi), digitalisasi proses ekspor serta pembangunan dashboard ekspor real-time untuk pelaku UMKM perlu menjadi prioritas. Lebih penting lagi, peninjauan ulang terhadap pungutan perikanan seperti PNBP yang membebani nelayan dan pembudidaya ikan harus menjadi bagian dari reformasi struktural sektor hulu. Kebijakan jangan sampai menjadi penghalang produktivitas dan akses pasar. Salah satu contoh, di saat banyak negara tidak mewajibkan sertifikat karantina untuk produk ikan beku, Indonesia justru menerapkannya untuk pengiriman antar pulau.

    Ketiga, penghiliran produk perikanan tidak lagi bisa ditunda. Lebih dari 70% ekspor perikanan Indonesia ke AS masih berupa produk mentah atau beku, sementara Vietnam telah unggul dalam produk olahan seperti ebi powder, canned tuna, dan breaded shrimp. Komoditas seperti bandeng boneless vacuum pack, rumput laut olahan semi-farmasi, dan frozen fillet kerapu punya potensi tinggi untuk masuk ke pasar hotel dan ritel global. Kawasan industri seperti Bitung dan Banyuwangi difokuskan sebagai klaster penghiliran perikanan yang didukung oleh kolaborasi triple helix (Academics, Businessman, and Government/ABG).

    Keempat, Mendorong lahirnya kebijakan konkret berbasis data dan kebutuhan lapangan. Pemetaan daya saing, penyusunan policy brief lintas kementerian, dan perlunya forum yang dapat menjadi kanal diplomasi teknokratik menghadapi disrupsi global. Dalam konteks ini, setiap strategi dagang tidak boleh mengabaikan prinsip perlindungan dan keberlanjutan usaha domestik. Kita tidak bisa lagi sekadar responsif, tetapi harus proaktif dan sistematis.

    Kebijakan tarif Trump memang menjadi tantangan besar, tetapi sekaligus menjadi panggilan bagi Indonesia untuk memanfaatkan krisis ini sebagai momentum transformatif. Bukan hanya bertahan, tetapi berbenah dan melangkah lebih jauh dalam menata kembali strategi ekspor perikanan berbasis nilai tambah, efisiensi sistem, dan keadilan bagi pelaku usaha domestik.

  • Harga Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Lagi-lagi Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Lagi-lagi Cetak Rekor Termahal – Page 3

    Harga emas melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan hari Senin, didorong oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global karena perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS) yang semakin memburuk. Selain itu, harga emas dunia juga mendapat tenaga dari pelemahan dolar AS.

    Dikutip dari CNBC, Selasa (22/4/2025), harga emas spot telah naik 1,7% menjadi USD 3.383,87 per ons pada pukul 02.46 GMT, setelah mencapai rekor tertinggi USD 3.384 di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS menguat 2% menjadi USD 3.396,10.

    Indeks dolar mencapai level terendah dalam tiga tahun, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar adalah parameter yang mengukur nilai tukar dolar AS dengan sejumlah mata uang utama dunia lainnya. 

    “Secara fundamental, pasar memperkirakan risiko geopolitik yang meningkat, didorong oleh ketegangan tarif AS dan kekhawatiran stagflasi, sementara permintaan bank sentral yang tangguh juga menawarkan dorongan tambahan untuk harga,” kata analis IG Yeap Jun Rong.

    Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik pada puluhan negara pada tanggal 2 April dan sementara pemerintahannya telah menghentikan pungutan untuk beberapa negara. Selain itu, ia terus meningkatkan tarif impor dengan China dan juga terus dibalas oleh China.

    China pada hari Senin memperingatkan negara-negara agar tidak mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan AS dengan mengorbankannya, sebuah langkah yang dilaporkan Trump cari dari negara-negara yang mencari pengurangan tarif atau pengecualian.

    Sementara itu, Trump meluncurkan serangkaian serangan terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Kamis, dengan timnya mengevaluasi apakah mereka dapat memecat Powell.

  • Nilai Tukar Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

    Nilai Tukar Rupiah dan Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah melemah dari mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan, Selasa (22/4/2025). Pelemahan rupiah diikuti oleh mayoritas mata uang Asia.

    Melansir Bloomberg, rupiah hingga pukul 09.17 WIB turun 87,5 poin atau 0,52% menjadi Rp 16.894 per dolar AS.

    Senada dengan nilai tukar rupiah, beberapa mata uang Asia catat penurunan, yakni dolar Hong Kong turun tipis 0,01% menjadi 7,76 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura turun 0,08% menjadi 1,3 dolar Singapura per dolar AS, won Korea melemah 0,30% menjadi 32,4 won per dolar AS, dan pesi Filipina melemah 0,24% menjadi 56,7 peso per dolar AS.

    Kemudian, yuan China tertekan hingga turun 0,23% menjadi 7,3 yuan per dolar AS, ringgit Malaysia berkurang 0,21% menjadi 4,3 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand ambles 0,30% menjadi 33,2 baht per dolar AS.

    Namun, beberapa mata uang Asia lainnya catat kenaikan saat nilai tukar rupiah turun. Yen Jepang naik 0,07% menjadi 140 yen per dolar AS dan rupe India menguat 0,28% menjadi 85,1 rupe per dolar AS.

  • Sempat Menghijau, Pagi Ini IHSG Melemah 0,19%

    Sempat Menghijau, Pagi Ini IHSG Melemah 0,19%

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini. Setelah nilainya sempat menghijau, IHSG turun ke posisi 6.433,89.

    Dikutip dari data RTI, Selasa (22/4/2025) IHSG dibuka pada posisi 6.455,07. Lalu nilainya sempat naik, sebelum akhirnya sekitar pukul 09.05 turun 12,06 poin atau 0,19% ke posisi 6.433,89.

    Pada perdagangan pagi ini, IHSG sempat mencapai level tertinggi di posisi 6.468,16. Nilainya juga sempat mencapai level terendah di posisi 6.428,10.

    Volume transaksi tercatat 1,49 miliar dengan turnover Rp 754,02 miliar. Frekuensi transaksi tercatat 90.599 kali. Ada 191 saham yang menguat dan 208 saham yang melemah, serta 186 saham stagnan.

    Dalam sepekan terakhir IHSG tercatat mengalami penguatan 1,05%, lalu dalam satu bulan terakhir pergerakannya turun 3,19%. Sedangkan tiga bulanan terakhir nilainya melemah 9,11%.

    Selanjutnya pergerakan IHSG dalam 6 bulan terakhir tercatat melemah 14,52%. Kemudian secara year-to-date (YTD) melemah 9,11%, dan dalam setahun melemah 12,73%.

    Sementara itu, Pada perdagangan kemarin, Senin (21/4/2024) IHSG ditutup naik +0,12% atau +7,69 poin ke level 6.445. Riset Financial Expert Ajaib Sekuritas memproyeksikan, IHSG hari ini akan bergerak mixed dalam range 6.340-6.520.

    “Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG rebound dalam 2 hari beruntun, namun dalam fase sideways jangka pendek. Kondisi pelaku pasar yang wait and see tercermin dari terbatasnya jumlah transaksi harian,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, dalam keterangan tertulis.

    Sementara itu, investor asing outflow senilai Rp 686,59 miliar (21/4), jika diakumulasi sejak awal tahun (ytd) total outflow sebesar Rp 50,23 triliun. Senada dengan masifnya outflow, Rupiah JISDOR stagnan di level Rp 16.800-an per USD (21/4).

    Dari domestik, BPS melaporkan surplus neraca dagang Indonesia pada Maret 2025 sebesar US$ 4,33 miliar atau naik dari bulan sebelumnya sebesar US$ 3,10 miliar. Surplus didorong oleh komoditas non migas, seperti bijih logam, terak dan abu, nikel, besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektronik. Secara keseluruhan, Indonesia tercatat surplus neraca dagang dalam 59 bulan beruntun.

    Selanjutnya dari Mancanegara, bursa Wall Street kompak melemah, indeks NASDAQ turun -2,55% dan S&P 500 -2,36% (21/4/2025). Keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memaksa Jerome Powell untuk menurunkan suku bunga berdampak pada isu pemberhentian pimpinan The Fed tersebut sebelum masa jabatanya berakhir pada Mei 2026.

    Kemudian dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) pada April 2025 kembali menahan suku bunga (LPR) tenor 1 tahun (jangka pendek) dan 5 tahun (jangka panjang) masing-masing sebesar 3,1% dan 3,6%. Suku bunga tersebut tetap dalam 6 bulan beruntun.

    Pemerintah dalam kondisi wait and see atas dampak perang tarif Trump sebelum memberikan stimulus lebih lanjut untuk mengatasi deflasi. Sementara, menanggapi eskalasi tarif AS, pemerintah China menghentikan pendanaan kepada Private Equity (PE) yang berlokasi di AS, seperti Blackstone (NYSE:BX), TPG Inc (NASDAQ:TPG) dan Carlyle Group Inc (NASDAQ: CG).

    (shc/acd)

  • Vivo X200 Ultra Rilis dengan Kamera Periskop Telefoto 200MP, Cek Spesifikasi dan Harganya! – Page 3

    Vivo X200 Ultra Rilis dengan Kamera Periskop Telefoto 200MP, Cek Spesifikasi dan Harganya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Vivo baru saja meluncurkan ponsel pintar terbarunya, Vivo X200 Ultra, di China pada 21 April 2025. Dibekali kamera super canggih dan performa kelas atas, ponsel flagship ini langsung menyuta perhatian banyak pihak.

    Salah satu paling mencolok dari Vivo X200 Ultra adalah sistem kameranya sangat canggih. HP ini sudah dilengkapi tiga kamera belakang masing-masing memiliki spesifikasi luar biasa. 

    Dari kamera utama 50MP hingga telefoto periskop 200MP, semua dirancang untuk memberikan pengalaman fotografi yang tiada duanya.

    Kamera 200MP: Andalan Utama X200 Ultra

    Kamera menjadi daya tarik utama HP baru Vivo ini, di mana perusahaan asal China itu sudah menyematkan tiga kamera belakang berteknologi canggih, seperti: 

    Kamera Utama: 50MP dengan sensor Sony LYT818 berukuran 1/1.28 inci.

    Kamera Periskop Telefoto: 200MP dengan kemampuan zoom optik hingga 3.7x dan HyperZoom hingga 100x.

    Kamera Ultrawide: 50MP juga dengan sensor Sony LYT818.

    Fitur perekaman video di HP Vivo ini sudah mendukung 4K 60fps dan 120fps dengan kualitas 10-bit Log. Perusahaan juga bekerja sama dengagn Zeiss untuk menghadirkan lensa tambahan, mendukung zoom optik hingga 8.7x dan hybrid zoom hingga 70x.

    Kamera depan juga tidak kalah menarik, dengan resolusi 50MP yang siap untuk selfie berkualitas tinggi.

    Layar dan Desain Premium

    Vivo X200 Ultra memiliki layar AMOLED LTPO berukuran 6.82 inci dengan resolusi 2K (1440 x 3200 piksel). Perusahaan juga sudah menyematkan perlindungan ekstra terhadap goresan maupun benturan ringan dengan menggunakan Armor Glass.

    Tak hanya itu, X200 Ultra juga sudah dilengkapi dengan rating IP68 dan IP69 sehingga dipastikan ponsel ini sudah tahan terhadap debu dan air, meski di kondisi ekstrem.

  • Analis Boni Hargens Sebut Usulan Ganti Wapres Gibran Hanya Perkeruh Situasi Politik, Ini Alasannya

    Analis Boni Hargens Sebut Usulan Ganti Wapres Gibran Hanya Perkeruh Situasi Politik, Ini Alasannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Analis Politik Boni Hargens menegaskan usulan kontroversial untuk menggantikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang muncul belakangan ini, hanya memperkeruh suasana politik nasional. Menurut Boni, usulan tersebut inkonstitusional dan mustahil terjadi.

    “Dalam demokrasi konstitusional Indonesia, hal macam itu (usulan mengganti wapres) mustahil bisa terjadi. Presiden dan Wakil Presiden adalah dwitunggal yang dipilih secara bersama dan secara langsung oleh rakyat dalam Pemilu. Adalah suatu hal yang inkonstitusional apabila ada upaya menggantikan wakil presiden di tengah jalan,” ujar Boni kepada wartawan, Selasa (22/4/2025).

    Menurut Boni, tidak ada satupun aturan di dalam peraturan perundang-undangan baik UUD NRI 1945 ataupun di dalam undang-undang yang membolehkan pergantian wapres di tengah jalan. Pasal 7A UUD 1945, kata Boni, hanya menetapkan beberapa dasar pemakzulan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya.

    “Hal itu terjadi apabila salah satu atau keduanya terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya maupun terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden atau wakil presiden. Sejauh ini, tidak ada satu pun dari klausul itu yang dilakukan oleh wakil presiden Gibran,” jelas Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini.

    Boni menduga kuat para pengusung ide penggantian Wapres ini hanya mau memperkeruh suasana politik nasional di saat pemerintah sedang bekerja keras dan solid mengatasi potensi ancaman multidimensi. Terutama, kata dia, di bidang ekonomi sebagai dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) alias China.

  • Mirip Jakarta, Trotoar Shanghai Dipakai Parkir Motor

    Mirip Jakarta, Trotoar Shanghai Dipakai Parkir Motor

    Shanghai

    Ada pemandangan unik saat redaksi detikOto baru tiba di Shanghai, China, Senin (21/4). Sebab, di sejumlah lokasi, trotoarnya dipakai parkir motor dan sepeda listrik. Kondisi tersebut sepintas menyerupai Jakarta!

    Di sepanjang jalan di area Hongqiao, motor-motor terparkir di trotoar yang sebenarnya tak terlalu lebar. Menariknya, kebanyakan pemilik motor meninggalkan sarung tangan dan jaket di kendaraannya. Selain masyarakat umum, kurir-kurir makanan atau barang juga kerap kali memarkir tunggangan di area pejalan kaki.

    Di Shanghai, kita memang mudah menemukan kendaraan roda dua melintas di jalan raya. Motor yang dipakai masyarakat setempat rata-rata berjenis skuter, baik yang berukuran kecil maupun sedang. Mereka berbagi jalan raya dengan kendaraan lainnya.

    Motor parkir di trotoar Shanghai. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Salah satu tour guide kami di Shanghai, Betsy (33) menjelaskan, tak semua trotoar di Shanghai boleh dipakai untuk parkir kendaraan. Hanya yang berukuran luas dan diberikan garis khusus saja yang diperbolehkan. Namun, ada sebagian pihak yang masih bandel.

    “Jadi orang sini tuh kalau naik skuter memposisikan dirinya sebagai pejalan kaki. Makanya mereka kadang lewat trotoar dan parkir di sana. Tapi kalau trotoarnya ada garis, nggak apa-apa,” kata Betsy saat berbincang dengan kami di kawasan Pudong, Shanghai, Senin (21/4).

    Menurut Betsy, Shanghai belakangan memang sedang terserang ‘virus’ skuter listrik. Sebab, harganya sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp 3 jutaan. Sementara biaya kepemilikan motor bensin jauh lebih mahal.

    “Bukan cuma skuter listrik, sepeda listrik juga banyak diparkir di trotoar-trotoar. Itu memang sudah biasa,” kata dia.

    Motor parkir di trotoar Shanghai. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Disitat dari Sixthone, masyarakat China masih menjadikan kendaraan roda dua sebagai pilihan utama mobilitas harian. Bahkan, hingga tahun 2022, jumlah skuter di kawasan setempat mencapai 350 juta unit! Angka tersebut nyaris dua kali lebih banyak dibandingkan kendaraan roda empat.

    “Meskipun kekayaan negara tersebut terus meningkat, banyak keluarga di China masih belum mampu membeli mobil. Ini bukan hal yang buruk: Keterjangkauan dan fleksibilitas skuter menjadikannya solusi sempurna bagi individu yang membutuhkan solusi efektif dan efisien untuk perjalanan jarak pendek hingga menengah,” demikian bunyi sumber tersebut.

    Sementara menurut Mandarin Inn, motor atau skuter listrik memang tak boleh melintas di jalur pejalan kaki. Sebab, mereka punya jalur khusus yang telah disekat separator. Menurut Undang-Undang Keselamatan Lalu Lintas Jalan di China, pelanggar bisa didenda hingga 50 yuan atau Rp 100 ribuan.

    (sfn/sfn)

  • China Pulangkan Lagi Pesawat Boeing ke AS

    China Pulangkan Lagi Pesawat Boeing ke AS

    Jakarta

    Tensi perang dagang yang memanas antara China dan Amerika Serikat (AS) membuat pesawat jet pabrikan Boeing dipulangkan lagi ke Negeri Paman Sam oleh maskapai China sebagai penggunanya.

    Dilansir dari Reuters, Senin (21/4/2025), data pelacakan penerbangan menunjukkan ada satu pesawat 737 MAX 8 mendarat di wilayah AS Guam pada hari Senin, setelah meninggalkan pusat penyelesaian Boeing Zhoushan di dekat Shanghai, China. Pesawat itu terbang dari Seattle ke Zhoushan kurang dari sebulan yang lalu.

    Guam adalah salah satu persinggahan yang dilakukan penerbangan tersebut dalam perjalanan sejauh 5.000 mil melintasi Pasifik antara pusat produksi Boeing AS di Seattle dan pusat penyelesaian Zhoushan yang menjadi tempat pesawat diangkut oleh Boeing untuk pekerjaan akhir di China.

    Ini menjadi pesawat kedua yang dikembalikan China ke AS. Sebelumnya, pada hari Minggu, sebuah 737 MAX yang dicat dengan corak untuk Xiamen Airlines China juga dilaporkan melakukan perjalanan pulang dari Zhoushan dan mendarat di Boeing Field Seattle.

    Meski pesawatnya dikembalikan, kini Boeing menyatakan telah menemukan pembeli pengganti dari Malaysia Airlines. Pabrikan pesawat itu sedang berbicara dengan produsen tersebut tentang pengadaan jet yang mungkin tersedia jika maskapai penerbangan China berhenti menggunakan pesawatnya.

    Perang tarif dan perubahan haluan atas pengiriman terjadi saat Boeing tengah memulihkan diri dari pembekuan impor jet 737 MAX selama hampir lima tahun dan serangkaian ketegangan perdagangan sebelumnya.

    Kebingungan atas perubahan tarif dapat membuat banyak pengiriman pesawat menjadi tidak menentu, dengan beberapa CEO maskapai mengatakan mereka akan menunda pengiriman pesawat daripada membayar bea.

    (hal/acd)