Negara: Republik Rakyat Cina

  • Produsen Mobil Listrik Perang Harga, Kualitasnya Bagaimana?

    Produsen Mobil Listrik Perang Harga, Kualitasnya Bagaimana?

    Jakarta

    Ramai produsen mobil listrik asal China melakukan perang harga di pasar otomotif Indonesia. Mereka menjual produknya dengan harga yang sangat murah, bahkan acap tak masuk logika. Bagaimana tanggapan Polytron selaku produsen mobil listrik lokal?

    Commercial Director Polytron Tekno Wibowo menjelaskan, perang harga hanyalah fenomena sesaat. Pada akhirnya waktu yang membuktikan, apakah produk tersebut punya kualitas atau tidak.

    “Kalau menurut saya gini, ya. Polytron selalu percaya ada harga ada kualitas. Number one, kita nggak mau korbankan yang namanya kualitas. Perang harga itu sesaat, kalau menurut saya. In the end kan orang harus membuktikan bahwa harganya itu cocok dengan kualitas yang dia dapatkan,” ungkap Tekno di Jakarta, Rabu (19/11/2025).

    Tekno sendiri tidak menampik bahwa dengan adanya perang harga bakal membuat pihaknya kesulitan menentukan harga jual mobil. Meski begitu, Polytron harus tetap yakin dengan harga jual mobil yang telah mereka tentukan.

    “Kalau bicara ngaruh sih memang, ya, menyusahkan juga buat kita jualnya. Pasti dibanding-bandingin. Tapi saya pikir hanya waktu yang bisa menentukan. Kalau kita Polytron tetap konsisten. Konsisten bahwa kita percaya produk kita ini harganya sudah sesuai,” sambung Tekno.

    “Dan jangan lupa, di Polytron itu kan kita berikan jaminan buyback guarantee 70 persen, sehingga risiko pembeli hanya sampai di 30 persen. The first three years gitu, kalau merek yang lain nggak tahu,” tambah Tekno.

    Bicara soal penjualan, mobil listrik Polytron sendiri cukup diterima baik oleh konsumen Indonesia. Mobil listrik Polytron perdana mengaspal pada Mei 2025 dan distribusi baru dimulai pada Juli 2025.

    Semakin ke sini, tampaknya mobil Polytron G3 series semakin memikat. Buktinya penjualannya meningkat nyaris lima kali lipat. Mengutip data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Oktober 2025, ada 103 unit mobil Polytron yang terjual.

    Angka itu meningkat signifikan karena pada September, distribusi secara retail itu hanya mencapai 29 unit. Secara total sejak Juli 2025, Polytron sudah mengirimkan 150 unit mobilnya ke konsumen di Tanah Air. Namun tentunya itu masih belum cukup untuk bersaing, sekaligus merebut pangsa pasar konsumen Indonesia.

    (lua/din)

  • Anggota DPR Minta Pemerintah Perbanyak Visa Gratis demi Genjot Turis Asing

    Anggota DPR Minta Pemerintah Perbanyak Visa Gratis demi Genjot Turis Asing

    Anggota DPR Minta Pemerintah Perbanyak Visa Gratis demi Genjot Turis Asing
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com-
    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan visa bagi wisatawan mancanegara (wisman) demi meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.
    Dia menilai Indonesia masih tertinggal dibanding banyak negara ASEAN yang memberlakukan kebijakan bebas visa untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi nasional.
    “Kita tidak boleh kalah bersaing. Jika negara-negara tetangga sudah membuka visa gratis dan kunjungan mereka meningkat tajam, Indonesia harus melakukan langkah serupa agar tetap kompetitif di ASEAN maupun global,” kata Evita di Jakarta, Kamis (20/11/2025), dikutip dari Antara.
    Ia menyebutkan, negara-negara Asia Tenggara telah memberikan bebas visa kunjungan kepada sebagian besar wisatawan asing, termasuk wisatawan dari pasar-pasar besar seperti China, India, Rusia, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah.
    Sementara, Indonesia yang punya potensi pariwisata terbesar di kawasan seperti Bali, Labuan Bajo, Raja Ampat, Mandalika, Danau Toba, Likupang, Borobudur, dan ratusan destinasi lainnya, dia menilai Indonesia justru belum memaksimalkan peluang tersebut.
    Menurut dia, kebijakan bebas visa terbukti meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara signifikan serta memperkuat industri pariwisata negara-negara tersebut
    Sedangkan, Indonesia justru mencabut kebijakan bebas visa kunjungan wisata pada saat negara lain berlomba memberikannya pascapandemi Covid-19.
    Akibatnya, kunjungan turis mancanegara ke Indonesia tercatat stagnan dibandingkan negara-negara tetangga setelah pandemi Covid-19.
    Politikus PDI Perjuangan itu mencatat,  kunjungan ke Malaysia itu pada delapan bulan pertama 2025 sudah mencapai 28 juta dari target 31,4 juta tahun 2025, sedangkan kunjunga ke Thailand mencapai 24 juta pada sembilan bulan pertama 2025 dan mereka target 33,4 juta tahun ini.
    Sedangkan, dalam sembilan bulan pertama 2025, Indonesia baru meraih 11,43 juta dari target 15 juta sampai akhir 2025.
    Data itu pun menunjukkan, kunjungn turis mancanegara didominasi di Bali, yaitu sekitar 5,3 juta pada Januari-September 2025, sementara destinasi lain terkesan sepi.
    “Bali memang ramai tapi jangan lupa secara nasional kita melihat destinasi wisata kita itu belum mampu menarik lebih banyak wisman untuk berkunjung, seperti Danau Toba, Batam, Jakarta, Likupang-Manado, Lombok, Makassar, Bangka Belitung, dan lainnya,” kata Evita.
    Oleh sebab itu, ia menilai kebijakan
    visa Indonesia
    masih terlalu restriktif, dan tidak sejalan dengan semangat peningkatan daya saing pariwisata nasional.
    Padahal, ia yakin kebijakan bebas visa bakal mmeningkatkan jumlah kunjungan wisman secara drastis, yang kemudian akan mendorong belanja wisatawan yang berdampak langsung pada UMKM, hotel, restoran, transportasi, dan pelaku ekonomi kreatif, memperluas lapangan kerja, menumbuhkan investasi dan konektivitas udara.
    Meskipun begitu, dia pun menyerahkan kepada pemerintah terkait syarat batas waktu kunjungan bagi wisman dengan tetap memperhatikan aspek keamanan nasional dan pengawasan keimigrasian.
    “Apakah dikembalikan seperti sebelumnya diberikan untuk 159 negara atau harus dipilih berdasarkan potensi kunjungan yang lebih besar kita persilakan kepada pemerintah untuk menentukannya,” kata Evita.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jokowi Bakal Pidato di Bloomberg New Economy Forum, Ini Bocorannya

    Jokowi Bakal Pidato di Bloomberg New Economy Forum, Ini Bocorannya

    Jakarta

    Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri agenda 7th Annual Bloomberg New Economy Forum, di Singapura. Dia menyatakan dirinya bakal memberikan pidato dalam acara tersebut.

    Jokowi menyatakan dirinya bakal berpidato sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Dia menyebutkan pidatonya akan berisi soal arah pembangunan dan juga peran Indonesia pada ekonomi global.

    Dia mengatakan dirinya akan berpidato esok hari, Jumat 21 November 2025. Dilihat dari website resmi Bloomberg New Economy Forum, Jokowi dijadwalkan mengisi sesi pidato penutupan acara sekitar pukul 12.20 waktu setempat.

    “Sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, saya dijadwalkan menyampaikan pidato mengenai arah pembangunan Indonesia dan peran kita dalam ekonomi global pada Jumat mendatang,” ujar Jokowi dikutip dari Instagram resmi @jokowi, Kamis (20/11/2025).

    “Semoga dialog lintas-negara dan lintas-sektor di forum ini memperkuat kolaborasi dan mendorong inovasi,” lanjutnya.

    Bloomberg New Economy Forum sendiri akan dihadiri langsung oleh Chairman Michael Bloomberg serta lebih dari 50 tokoh dunia dari pemerintahan dan bisnis global.

    Agenda ini akan mengkaji prospek pertumbuhan dan kemakmuran global seiring prioritas baru Amerika di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang berbenturan dengan ambisi dan pengaruh China.

    Semua negara harus mengevaluasi dampak dari kondisi baru dan menantang ini, tidak hanya secara regional tetapi juga jauh melampauinya, di Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.

    Berkembang di era yang ekstrem seperti ini membuat semua pihak harus mengevaluasi kembali asumsi lama tentang pergerakan perdagangan, teknologi, dan investasi. Hal ini membutuhkan pembangunan aliansi baru yang tangguh terhadap volatilitas geopolitik.

    Seiring pemerintah dan perusahaan bersiap menghadapi ketidakpastian selama bertahun-tahun, Bloomberg New Economy membentuk perdebatan penting tentang strategi untuk bertahan dan meraih kesuksesan.

    (hal/fdl)

  • Baru Seumur Jagung, BYD Atto 1 Kalahkan Penjualan Seluruh LCGC

    Baru Seumur Jagung, BYD Atto 1 Kalahkan Penjualan Seluruh LCGC

    Jakarta

    Baru seumur jagung, BYD Atto 1 sudah membetot perhatian orang Indonesia. Mobil listrik itu bahkan menyalip penjualan Low Cost Green Car (LCGC).

    Berdasarkan data wholesales, BYD Atto 1 terdistribusi sebanyak 9.396 unit per Oktober 2025. Angka ini terbilang besar untuk satu model. Semuanya masih diimpor utuh dari China.

    BYD Atto 1 secara resmi dijual di Indonesia mulai Juli saat GIIAS 2025 berlangsung, dan pengiriman unit kepada konsumen dimulai pada Oktober 2025. Artinya baru sebentar saja, BYD Atto 1 sudah sukses menyalip penjualan mobil termurah di Indonesia, yaitu Low Cost Green Car (LCGC).

    Total penjualan LCGC per Oktober 2025 mencapai 8.505 unit. Bila dirinci per model; Toyota Calya 3.057 unit, Honda Brio Satya 2.021 unit, Daihatsu Sigra 1.689 unit, Toyota Agya 887 unit, dan Daihatsu Ayla 851 unit.

    Awalnya LCGC diposisikan sebagai mobil pertama dengan harga terjangkau (di bawah Rp150 juta). Namun saat ini, banyak model LCGC tembus Rp 180 juta-Rp 200 juta. Kenaikan harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik ‘low cost’ semakin pudar.

    Melihat komposisi harga dan juga fitur, BYD Atto 1 diprediksi bisa menggerogoti pasar LCGC. Terlebih, biaya perawatan mobil listrik yang lebih murah ketimbang mobil bermesin konvensional juga jadi daya tarik lainnya.

    “Terutama bagi konsumen gen millenial dan gen Z kota besar atau Tier-1 khususnya Jabodetabek yang mengutamakan biaya operasional rendah, aksesibilitas ke wilayah ganjil-genap, performa yang lebih baik, dan fitur konektivitas modern,” jelas Pengamat Otomotif senior dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Yannes Pasaribu.

    Yannes mengungkap, Atto 1 menyajikan desain yang lebih futuristik berbekal baterai dengan jarak tempuh 380 km. Mobil listrik bergaya hatchback ini juga sudah dibekali fasilitas fast charging. Soal fitur keselamatan juga sudah dibekali dengan 6 airbag.

    “Keunggulan fitur ini bisa menarik konsumen muda yang awalnya ingin membeli LCGC karena dana terbatas khusunya bagi mereka yang mencari value for money,” lanjut Yannes.

    Meski begitu, segmen LCGC tak serta merta langsung menghilang. Menurut Yannes, LCGC justru bakalan jadi primadona di daerah-daerah seiring dengan adanya pergeseran tren tersebut.

    “Sehingga bagi konsumen yang butuh mobil siap pakai tanpa ketergantungan pengisian serta mereka yang memikirkan resale value,” pungkas Yannes.

    Data penjualan LCGC vs Atto 1

    Total LCGC: 8.505 unit

    Toyota Calya: 3.057 unitHonda Brio Satya: 2.021 unitDaihatsu Sigra: 1.689 unitToyota Agya: 887 unitDaihatsu Ayla: 851 unit

    (riar/din)

  • 39 Universitas Terbaik di Indonesia dalam QS WUR Sustainability 2026, Ada Kampusmu?

    39 Universitas Terbaik di Indonesia dalam QS WUR Sustainability 2026, Ada Kampusmu?

    Jakarta: QS World University Rankings mengeluarkan daftar pemeringkatan perguruan tinggi yang memiliki visi sustainbility atau keberlanjutan. Untuk tahun 2026, sejumlah kampus di Indonesia masuk dalam pemeringkatan tersebut.

    Perguruan tinggi yang masuk dalam daftar pemeringkatan ini dinilai memiliki fokus dalam keberlanjutan sosial dan lingkungan. Terdapat sejumlah indikator yang diukur.

    “Metodologi yang terdiri dari indikator yang dirancang untuk mengukur kemampuan institusi untuk mengatasi tantangan lingkungan, sosial, dan tata kelola,” tulis informasi di laman topuniversities.com dikutip Kamis, 20 November 2025.

    Sebanyak 1.800 universitas di seluruh dunia masuk dalam daftar QS WUR: Sustainability 2026. University of Toronto menduduki peringkat pertama di dunia. 

    Di Indonesia, terdapat 39 perguruan tinggi yang masuk dalam pemeringkatan ini. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kampus Indonesia dalam QS WUR: Sustainability 2026 meningkat yang hanya 34 kampus.

    Universitas Gadjah Mada (UGM) menduduki peringkat pertama universitas terbaik di Indonesia dalam QS WUR: Sustainability 2026. Secara global, UGM berada di peringkat 409.

    Apa saja kampus di Indonesia yang masuk QS WUR: Sustainability 2026? Simak daftar berikut ini:
    39 universitas terbaik dalam QS WUR: Sustainability 2026

    1. Universitas Gadjah Mada

    Ranking Dunia: 409
    Overall Skor: 72.3

    2. Universitas Indonesia

    Ranking Dunia: 431
    Overall Skor: 71.5

    3. Institut Teknologi Bandung

    Ranking Dunia: 488
    Overall Skor: 69.3

    4. Institut Pertanian Bogor

    Ranking Dunia: 522
    Overall Skor: 68

    5. Universitas Padjadjaran

    Ranking Dunia: 603
    Overall Skor: 64.9

    6. Universitas Airlangga

    Ranking Dunia: 606
    Overall Skor: 64.8

    7. Universitas Brawijaya

    Ranking Dunia: 623
    Overall Skor: 64.3

    8. Universitas Diponegoro

    Ranking Dunia: 753
    Overall Skor: 60.1

    9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Ranking Dunia: 763
    Overall Skor: 59.8

    10. Universitas Hasanuddin

    Ranking Dunia: 787
    Overall Skor: 58.9

    Baca Juga :

    QS AUR 2026: Tiongkok Salip India, 7 Kampus Topnya Anjlok

     

    11. Universitas Sebelas Maret

    Ranking Dunia: 824
    Overall Skor: 57.7

    12. Universitas Pendidikan Indonesia

    Ranking Dunia: 946
    Overall Skor: 54

    13. Universitas Syiah Kuala

    Ranking Dunia: 962
    Overall Skor: 53.5

    14. Bina Nusantara University

    Ranking Dunia: 1.041-1.050
    Overall Skor: n/a

    15. Universitas Negeri Yogyakarta

    Ranking Dunia: 1.061-1.070
    Overall Skor: n/a

    16. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Ranking Dunia: 1.071-1.080
    Overall Skor: n/a

    17. Universitas Negeri Padang

    Ranking Dunia: 1.101-1.150
    Overall Skor: n/a

    18. Universitas Negeri Semarang

    Ranking Dunia: 1.101-1.150
    Overall Skor: n/a

    19. Universitas Sumatera Utara

    Ranking Dunia: 1.101-1.150
    Overall Skor: n/a

    20. Telkom University

    Ranking Dunia: 1.151-1.200
    Overall Skor: n/a

    21. Universitas Andalas

    Ranking Dunia: 1.201-1.250
    Overall Skor: n/a

    22. Universitas Islam Indonesia

    Ranking Dunia: 1.201-1.250
    Overall Skor: n/a

    23. Universitas Lampung

    Ranking Dunia: 1.201-1.250
    Overall Skor: n/a

    24. Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    25. Universitas Negeri Malang

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall skor: n/a

    26. Universitas Jember

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall skor: n/a

    27. Universitas Kristen Petra

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    28. Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    29. Universitas Mataram

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    30. Universitas Ahmad Dahlan

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    31. Universitas Kristen Satya Wacana

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    32. Universitas Udayana

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    33. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    34. Universitas Multimedia Nusantara

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    35. Universitas Negeri Jakarta

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    36. Universitas Negeri Surabaya

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    37. Universitas Pendidikan Ganesha

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    38. Universitas Tarumanegara

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    39. Universitas Trisakti

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a. 

    Nah, itulah 39 universitas terbaik di Indonesia yang masuk dalam QS WUR: Sustainbility 2026. Adakah kampus kamu?

    Jakarta: QS World University Rankings mengeluarkan daftar pemeringkatan perguruan tinggi yang memiliki visi sustainbility atau keberlanjutan. Untuk tahun 2026, sejumlah kampus di Indonesia masuk dalam pemeringkatan tersebut.
     
    Perguruan tinggi yang masuk dalam daftar pemeringkatan ini dinilai memiliki fokus dalam keberlanjutan sosial dan lingkungan. Terdapat sejumlah indikator yang diukur.
     
    “Metodologi yang terdiri dari indikator yang dirancang untuk mengukur kemampuan institusi untuk mengatasi tantangan lingkungan, sosial, dan tata kelola,” tulis informasi di laman topuniversities.com dikutip Kamis, 20 November 2025.

    Sebanyak 1.800 universitas di seluruh dunia masuk dalam daftar QS WUR: Sustainability 2026. University of Toronto menduduki peringkat pertama di dunia. 
     
    Di Indonesia, terdapat 39 perguruan tinggi yang masuk dalam pemeringkatan ini. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kampus Indonesia dalam QS WUR: Sustainability 2026 meningkat yang hanya 34 kampus.
     
    Universitas Gadjah Mada (UGM) menduduki peringkat pertama universitas terbaik di Indonesia dalam QS WUR: Sustainability 2026. Secara global, UGM berada di peringkat 409.
     
    Apa saja kampus di Indonesia yang masuk QS WUR: Sustainability 2026? Simak daftar berikut ini:

    39 universitas terbaik dalam QS WUR: Sustainability 2026

    1. Universitas Gadjah Mada

    Ranking Dunia: 409
    Overall Skor: 72.3

    2. Universitas Indonesia

    Ranking Dunia: 431
    Overall Skor: 71.5

    3. Institut Teknologi Bandung

    Ranking Dunia: 488
    Overall Skor: 69.3

    4. Institut Pertanian Bogor

    Ranking Dunia: 522
    Overall Skor: 68

    5. Universitas Padjadjaran

    Ranking Dunia: 603
    Overall Skor: 64.9

    6. Universitas Airlangga

    Ranking Dunia: 606
    Overall Skor: 64.8

    7. Universitas Brawijaya

    Ranking Dunia: 623
    Overall Skor: 64.3

    8. Universitas Diponegoro

    Ranking Dunia: 753
    Overall Skor: 60.1

    9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Ranking Dunia: 763
    Overall Skor: 59.8

    10. Universitas Hasanuddin

    Ranking Dunia: 787
    Overall Skor: 58.9

     

    11. Universitas Sebelas Maret

    Ranking Dunia: 824
    Overall Skor: 57.7

    12. Universitas Pendidikan Indonesia

    Ranking Dunia: 946
    Overall Skor: 54

    13. Universitas Syiah Kuala

    Ranking Dunia: 962
    Overall Skor: 53.5

    14. Bina Nusantara University

    Ranking Dunia: 1.041-1.050
    Overall Skor: n/a

    15. Universitas Negeri Yogyakarta

    Ranking Dunia: 1.061-1.070
    Overall Skor: n/a

    16. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

    Ranking Dunia: 1.071-1.080
    Overall Skor: n/a

    17. Universitas Negeri Padang

    Ranking Dunia: 1.101-1.150
    Overall Skor: n/a

    18. Universitas Negeri Semarang

    Ranking Dunia: 1.101-1.150
    Overall Skor: n/a

    19. Universitas Sumatera Utara

    Ranking Dunia: 1.101-1.150
    Overall Skor: n/a

    20. Telkom University

    Ranking Dunia: 1.151-1.200
    Overall Skor: n/a

    21. Universitas Andalas

    Ranking Dunia: 1.201-1.250
    Overall Skor: n/a

    22. Universitas Islam Indonesia

    Ranking Dunia: 1.201-1.250
    Overall Skor: n/a

    23. Universitas Lampung

    Ranking Dunia: 1.201-1.250
    Overall Skor: n/a

    24. Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    25. Universitas Negeri Malang

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall skor: n/a

    26. Universitas Jember

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall skor: n/a

    27. Universitas Kristen Petra

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    28. Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    29. Universitas Mataram

    Ranking Dunia: 1.401-1.500
    Overall Skor: n/a

    30. Universitas Ahmad Dahlan

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    31. Universitas Kristen Satya Wacana

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    32. Universitas Udayana

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    33. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    34. Universitas Multimedia Nusantara

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    35. Universitas Negeri Jakarta

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    36. Universitas Negeri Surabaya

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    37. Universitas Pendidikan Ganesha

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    38. Universitas Tarumanegara

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a

    39. Universitas Trisakti

    Ranking Dunia: 1.501+
    Overall Skor: n/a. 

    Nah, itulah 39 universitas terbaik di Indonesia yang masuk dalam QS WUR: Sustainbility 2026. Adakah kampus kamu?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (REN)

  • Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746

    Makin Mahal! Dolar AS Pagi Ini Tembus ke Level Rp 16.746

    Jakarta

    Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini. Penguatan membawa mata uang Paman Sam itu sempat mencapai level Rp 16.746/US$ pada pagi ini.

    Dikutip dari data Bloomberg, Kamis (20/11/2025), dolar AS dibuka di Rp 16.748. Lalu sekitar pukul 09.15, nilai tukar dolar AS turun tipis ke posisi Rp 16.746. Nilainya naik 38,0 poin atau 0,23% dari penutupan perdagangan hari kemarin di Rp 16.708.

    Adapun pergerakan nilai dolar tertinggi hingga terendah pada pagi hari ini berada di rentang Rp 16.731 s.d Rp 16.752. Sedangkan dalam periode 52 minggu atau dalam satu tahun ke belakang, nilainya bergerak pada rentang Rp 15.828 s.d 17.224.

    Sementara itu, pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia-Pasifik lainnya cukup bervariasi. Dolar AS terpantau menguat terhadap dolar baru Taiwan 0,02%. Begitu juga terhadap won Korea Selatan 0,08%.

    Nilai tukar dolar AS juga mengalami penguatan terhadap peso Filipina 0,29%, yuan China 0,05%, dan terhadap ringgit Malaysia sebesar 0,28%.

    Dolar AS juga menguat terhadap bath Thailand 0,09% dan juga terhadap mata uang yen Jepang 0,17%. Selain itu, nilainya juga mengalami penguatan terhadap dolar Singapura juga menguat 0,05% dan dolar Australia 0,02%.

    Namun demikian, dolar AS justru mengalami pelemahan terhadap mata uang rupee India sebesar 0,02% dan juga terhadap dolar Hong Kong 0,07%.

    (shc/eds)

  • Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah

    Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen chip, Nvidia, membukukan kinerja di atas ekspektasi Wall Street untuk pendapatan dan proyeksi penjualan mendatang, meredakan kekhawatiran investor terkait derasnya belanja kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang sempat mengguncang pasar.

    Dalam laporan kinerja kuartalan pada Kamis (20/11/2025), Nvidia melaporkan pendapatan untuk kuartal III/2025 melonjak 62% menjadi US$57 miliar, didorong lonjakan permintaan chip untuk pusat data AI. Penjualan dari segmen tersebut meningkat 66% menjadi lebih dari US$51 miliar.

    Proyeksi penjualan kuartal IV/2025 di kisaran US$65 miliar juga melampaui estimasi analis, mendorong saham Nvidia naik sekitar 4% dalam perdagangan pasca penutupan.

    Sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia, Nvidia dipandang sebagai barometer ledakan AI. Karena itu, hasil kinerja perusahaan menjadi rujukan penting bagi sentimen pasar.

    CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan penjualan sistem AI Blackwell sudah di luar ekspektasi dan menyebut GPU cloud perusahaan saat ini terjual habis

    “Belakangan banyak pembicaraan soal potensi bubble AI. Dari sudut pandang kami, yang kami lihat justru sebaliknya. Kami unggul di setiap fase perkembangan AI,” ujarnya dalam panggilan dengan analis dikutip dari BBC pada Kamis (20/11/2025).

    Laporan kinerja tersebut menarik perhatian lebih besar dari biasanya di Wall Street di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa valuasi saham-saham AI sudah terlalu tinggi—sentimen yang kemungkinan tetap membayangi meski Nvidia mencetak hasil yang spektakuler.

    Kekhawatiran itu sebelumnya telah menekan indeks S&P 500 selama empat hari berturut-turut menjelang rilis laporan Nvidia, seiring munculnya pertanyaan soal imbal hasil dari investasi AI. Indeks acuan tersebut sudah melemah hampir 3% sepanjang November.

    Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial, mengatakan ekspektasi pasar sudah sangat tinggi. 

    “Pertanyaannya bukan lagi apakah Nvidia akan mengalahkan ekspektasi, tetapi seberapa besar.”

    Matt Britzman, Senior Equity Analyst Hargreaves Lansdown, menambahkan bahwa meski valuasi sektor AI tengah mendapat sorotan, Nvidia tetap mengerjakan bisnisnya dengan sangat mulus.

    Dia menilai beberapa segmen AI memang perlu jeda koreksi, tetapi Nvidia bukan bagian dari itu.

    Sebelumnya, Huang mengatakan bahwa pesanan chip AI dapat mencapai US$500 miliar hingga tahun depan. Investor kini mencari kepastian mengenai waktu realisasi pendapatan tersebut serta bagaimana Nvidia akan memenuhi pesanan tersebut.

    CFO Nvidia Colette Kress mengatakan perusahaan kemungkinan akan menerima tambahan pesanan di luar nilai US$500 miliar yang telah diumumkan. Namun, dia juga menyayangkan pembatasan regulasi yang menghambat kemampuan Nvidia mengekspor chip ke China, seraya menegaskan bahwa AS harus mendapat dukungan dari setiap pengembang, termasuk dari China.

    Kress menegaskan Nvidia berkomitmen menjaga komunikasi dengan pemerintah AS dan China.

    Pada kesempatan terpisah, dalam US–Saudi Investment Forum di Washington pada Rabu, Jensen Huang bersama Elon Musk mengumumkan proyek kompleks pusat data raksasa di Arab Saudi yang akan menjadikan xAI—perusahaan AI milik Musk—sebagai pelanggan pertama. Fasilitas tersebut akan dilengkapi ratusan ribu chip Nvidia.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa Departemen Perdagangan AS telah menyetujui penjualan hingga 70.000 chip AI canggih kepada perusahaan-perusahaan yang didukung pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), membalikkan keputusan sebelumnya.

    Kesepakatan ini tercapai setelah pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang pekan ini berkunjung ke Gedung Putih.

  • Benci tapi Rindu 2 Negara Adidaya, AS Jadi Pengutang Terbesar ke China

    Benci tapi Rindu 2 Negara Adidaya, AS Jadi Pengutang Terbesar ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar dunia kerap diwarnai oleh ketegangan geopolitik. Namun, sebuah laporan riset terbaru mengungkap bahwa Amerika Serikat justru menjadi negara yang paling banyak menerima pinjaman dari China, melampaui Rusia, Australia, hingga negara-negara berkembang yang selama ini dikaitkan dengan Belt and Road Initiative (BRI).

    Laporan komprehensif tersebut disusun AidData, laboratorium riset di College of William & Mary, Virginia, melalui basis data raksasa mencakup 24 tahun aktivitas pendanaan Beijing. Hasilnya menunjukkan bahwa pinjaman luar negeri China antara 2000-2023 mencapai US$2,2 triliun, jauh lebih besar dari estimasi yang selama ini beredar.

    “Secara keseluruhan, ukuran portofolio China dua hingga empat kali lebih besar dibandingkan perkiraan-perkiraan yang pernah dipublikasikan sebelumnya,” ujar Brad Parks, Direktur Eksekutif AidData sekaligus penulis utama laporan berjudul Chasing China: Learning to Play by Beijing’s Global Lending Rules, sebagaimana dikutip Newsweek, Rabu (19/11/2025).

    AidData menemukan bahwa Amerika Serikat menerima US$202 miliar dalam bentuk hampir 2.500 proyek dan aktivitas, tersebar di hampir seluruh negara bagian. Jumlah ini menempatkan AS sebagai penerima terbesar pinjaman China.

    Posisi berikutnya ditempati Rusia (US$172 miliar), Australia (US$130 miliar), dan Venezuela (US$106 miliar).

    Temuan ini membalik asumsi publik selama dua dekade bahwa pinjaman China terutama menyasar negara berkembang penerima BRI. Sebaliknya, lebih dari tiga perempat pinjaman China kini mengalir ke negara-negara maju, dan sebagian besarnya bersifat strategis, bukan semata pembangunan.

    Laporan tersebut mendapati pola konsisten bahwa Beijing menggunakan apa yang disebut sebagai economic statecraft-menggunakan instrumen ekonomi untuk tujuan politik dan keamanan nasional.

    “ebagian besar pinjaman kepada negara-negara kaya difokuskan pada infrastruktur strategis, mineral penting, dan akuisisi aset teknologi tinggi seperti perusahaan semikonduktor,” kata Parks.

    AidData menyimpulkan bahwa China menyesuaikan penyaluran pinjaman untuk mendukung ambisi menjadi kekuatan teknologi dan industri terbesar di dunia, bahkan melampaui AS dan sekutu-sekutunya.

    Laporan tersebut juga menyoroti bahwa pendekatan agresif China kini ikut memengaruhi cara negara-negara Barat menggunakan bantuan dan kredit.

    AidData menunjuk contoh bantuan AS sebesar US$20 miliar kepada Argentina, menyebut bahwa “Pemerintahan Trump baru-baru ini meniru langkah yang biasa dilakukan Beijing”.

    Laporan itu juga mengungkap bahwa baik pemerintahan Biden maupun Trump terlibat dalam upaya membiayai akuisisi aset strategis di negara-negara berpendapatan tinggi atas nama keamanan nasional. Beberapa aset yang disebut antara lain Pelabuhan Piraeus, Yunani; deposit tanah jarang Tanbreez, Greenland; Terusan Panama; dan Pelabuhan Darwin, Australia.

    Laporan ini turut mengaitkan pembongkaran lembaga bantuan tradisional USAID oleh pemerintahan Trump dengan tekanan kompetisi dari China.

    Kongres Amerika Serikat disebut tengah mempertimbangkan mengalihkan dana dari USAID untuk menaikkan batas pinjaman lembaga lain, U.S. International Development Finance Corporation (DFC), dari US$60 miliar menjadi US$250 miliar.

    Jika terlaksana, langkah ini akan memberi DFC kewenangan lebih besar untuk beroperasi di negara-negara maju dalam proyek-proyek bernilai strategis bagi keamanan nasional AS.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    India Sedang Dilema, Trump Ancam “Tuan Takur” karena Rusia

  • Markas Scam Online Diobrak-abrik Junta Myanmar

    Markas Scam Online Diobrak-abrik Junta Myanmar

    Naypyidaw

    Junta militer Myanmar kembali mengobrak-abrik markas penipuan daring atau scam online. Ada 300 orang yang ditangkap dalam operasi itu.

    Dilansir AFP, Rabu (19/11/2025), media lokal The Global New Light of Myanmar melaporkan operasi penggerebekan terhadap markas scam online Shwe Kokko di dekat perbatasan Thailand itu dilakukan pada Selasa (18/11) pagi waktu setempat. Junta militer menangkap lebih dari 300 orang yang semuanya warga negara asing (WNA).

    Markas scam online terdeteksi marak di wilayah perbatasan Myanmar yang dilanda konflik sejak kudeta militer tahun 2021. Bangunan-bangunan yang dijadikan markas itu menampung para pelaku penipuan yang menargetkan pengguna internet dengan modus penipuan asmara dan bisnis.

    Praktik scam online semacam itu mampu meraup keuntungan puluhan miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya. Junta militer yang berkuasa di Myanmar telah dituduh menutup mata atas praktik scam yang meluas tersebut.

    Namun, junta Myanmar mulai melakukan penindakan keras sejak Februari lalu setelah dilobi oleh China yang merupakan pendukung militer utamanya. Menurut beberapa pemantau, operasi penggerebekan tambahan yang dimulai bulan lalu merupakan bagian dari upaya propaganda junta Myanmar. Hal tersebut dinilai dilakukan untuk melampiaskan tekanan dari Beijing tanpa terlalu merugikan keuntungan yang memperkaya sekutu milisi junta.

    “Selama operasi tersebut, sebanyak 346 warga negara asing yang saat ini sedang diselidiki telah ditangkap,” demikian dilaporkan The Global New Light of Myanmar.

    “Nyaris 10.000 ponsel yang digunakan dalam operasi judi online juga disita,” imbuh laporan tersebut.

    Sejak kudeta tahun 2021 yang memicu perang sipil, wilayah perbatasan Myanmar telah menjadi lahan subur bagi markas-markas scam dan judi online. Para analis menuding lokasi itu dikelola oleh ribuan pekerja sukarela serta orang-orang dari luar negeri yang menjadi korban perdagangan manusia.

    Belakangan, China semakin kesal dengan banyaknya warga negara mereka yang menjadi pelaku sekaligus korban penipuan. Junta militer Myanmar pun menyalahkan kelompok oposisi bersenjata karena membiarkan markas-markas penipuan beroperasi di bawah perlindungan mereka. Junta Myanmar mengklaim pihaknya telah mengambil tindakan setelah merebut kembali kendali teritorial.

    Laporan The Global New Light of Myanmar menyebut perusahaan bernama Yatai, yang dimiliki dan dikelola oleh seorang warga China-Kamboja, She Zhijiang, merupakan ‘entitas yang terlibat’ dalam mengelola area Shwe Kokko. She ditangkap di Thailand tahun 2022 lalu dan telah diekstradisi ke China pekan lalu di mana dia akan disidangkan atas rentetan tuduhan keterlibatan dalam judi online dan skema penipuan.

    She dan perusahaannya telah dijatuhi sanksi oleh AS dan Inggris. AS menyebut She mengubah sebuah desa di perbatasan Myanmar-Thailand menjadi area Shwe Kokko yang disebut sebagai ‘kota resor yang dibangun khusus untuk perjudian, perdagangan narkoba, prostitusi, dan penipuan yang menargetkan orang-orang di seluruh dunia’.

    Pada Oktober lalu, junta militer Myanmar lebih dulu menggerebek markas scam online di KK Park yang terletak tak jauh dari Shwe Kokko. Junta Myanmar mengklaim pasukannya menghancurkan lebih dari 600 bangunan di area KK Park.

    Penggerebekan di KK Park itu menyebabkan ribuan orang kabur ke perbatasan Thailand. Sebanyak 26 orang yang kabur merupakan WNI.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Siap-siap Perang Amerika-China Meletus, Pemerintah Trump Bereaksi

    Siap-siap Perang Amerika-China Meletus, Pemerintah Trump Bereaksi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Amerika Serikat mulai mempersiapkan berbagai skenario di tengah meningkatnya ketegangan dengan China. Salah satunya dilakukan oleh Badan Keamanan Siber dan Keamanan Infrastruktur AS (CISA), lembaga di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Lembaga itu mengungkap rencana agresif untuk merekrut besar-besaran mulai 2026, setelah mengalami pemangkasan tenaga kerja besar era Donald Trump.

    Langkah ini disebut krusial untuk memperkuat pertahanan siber AS apabila konflik dengan China benar-benar pecah, sebagaimana diprediksi sejumlah pakar terjadi pada 2027.

    Pelaksana Tugas Direktur CISA, Madhu Gottumukkala, dalam memo internal yang bocor ke publik mengatakan lembaganya telah mencapai titik kritis dan saat ini masih terhambat oleh tingkat kekosongan jabatan mencapai 40% di area misi utama.

    “Dengan China terus menargetkan infrastruktur penting AS dan sekutunya, CISA harus segera mempekerjakan profesional berkualifikasi tinggi hingga akhir 2026,” tulis Gottumukkala dalam sebuah memo, dikutip dari Cybersecurity Dive, Rabu (19/11/2025).

    CISA akan memprioritaskan perekrutan koordinator keamanan siber negara bagian dan penasihat regional, terutama di wilayah yang kekurangan tenaga sejak masa pemerintahan Trump.

    Pada periode tersebut, lebih dari sepertiga staf CISA hengkang karena diPHK maupun pengunduran diri, yang membuat berbagai operasi penting lumpuh dan kemitraan strategis macet.

    Selain perekrutan manual, CISA juga akan memanfaatkan sistem khusus Cyber Talent Management System milik Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk menarik talenta siber dengan standar gaji kompetitif pasar. Fokusnya pada tenaga junior, ahli berpengalaman, hingga pegawai dengan keahlian teknis.

    Namun, memo itu tidak menyebutkan berapa banyak orang yang akan direkrut CIS

    CISA turut membuka peluang fleksibilitas kerja bagi pegawai, khususnya yang memiliki tugas kritis, demi mempertahankan talenta terbaik. Lembaga itu juga memperluas kerja sama dengan universitas untuk mencetak generasi baru pakar keamanan siber, termasuk membuka kembali program magang besar-besaran.

    “CISA tetap menargetkan setidaknya 80% pegawai bekerja dari kantor,” tulis Gottumukkala.

    Kebijakan ini menandai upaya besar pemerintah AS untuk mengembalikan kemampuan pertahanan siber nasional pasca-pemangkasan era Trump, sebuah kondisi yang disebut para analis melemahkan kesiapan AS menghadapi ancaman Beijing.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Video: Ancaman Siber Jadi Bom Waktu Transformasi Teknologi, Solusinya?